ELEKTRONIKA DAYA
OLEH:
RIDHA NURHIKMA
1824041013
PTE 02
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komponen-komponen Semi Konduktor” ini, meskipun masih banyak
kekurangan.
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
peserta diskusi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. kami
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Elektronika Daya’’.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari
segi penyusunan maupun dari segi materi. “Tidak ada gading yang tak retak”,
demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
setiap kritik dan saran yang bersifat membangun, yang dapat memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 20
B. Saran ....................................................................................................................... 20
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang elektronika maka tidak akan lepas dari
semikonduktor. Memang pada awal kelahirannya elektronika di definisikan
sebagai cabang ilmu listrik yang memepelajari pergerakan muatan di dalam gas
ataupun vakum. Penerapannya sendiri juga menggunakan komponen-komponen
yang utamanya memanfaatkan kedua medium ini, yang dikenal sebagai vakum
Tube. Akan tetapi setelah ditemukannya transistor, terjadi perubahan tren dimana
penggunaan semi konduktor sebagai pengganti material komponen semakin
populer dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya
Rangkaian Terpadu (Integrated Circuit) pada akhir dekade 50-an yang telah
menyederhanakan berbagai rangkaian yang sebelumnya berukuran besar menjadi
sangat kecil. Selain itu penggunaan material semikonduktor juga memberikan
fleksibilitas dalam penerapannya.
Material semikonduktor, seperti juga material-material lainnya terdiri atas
atom-atom yang berukuran sangat kecil. Atom-atom ini terdiri atas nukleus (inti)
yang dikelilingi oleh sejumlah elektron. Nukleus sendiri terdiri atas neutron dan
proton. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, sedangkan neutron
netral. Elektron-elektron yang mengelilingi nukleus ini tersebar pada beberapa
lapisan kulit dengan jarak tertentu dari nukleus, dimana energinya semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap
nukleus. Elektron pada lapisan terluar disebut elektron valensi. Aktifitas kimiawi
dari sebuah unsur terutama ditentukan oleh jumlah elektron valensi ini.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Semi Konduktor
1. Diode
a. Simbol dan konstruksi diode
c. Jenis-jenis diode
Diode biasa
Diode bandangan
Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Dioda cat’s
whisker terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan
pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu
bara. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya membentuk
katode. Dioda Cat’s whisker juga disebut diode kristal dan
digunakan pada penerima radio kristal.
Dioda Gunn
Demodulasi Radio
Penyearah Arus
Seperti yang anda lihat, arus yang mengontrol dan arus yang dikontrol
akan selalu melewati kawat emitor dan aliran elektron mereka selalu
mengalir melawan arah panah transistor. Semua arus harus mengalir dalam
arah yang tepat sehingga device dapat bekerja sebagai pengatur atau
regulator arus. Pada transistor bipolar, arus kecil pengendali itu biasanya
disebut arus basis, karena arus tersebut adalah satu-satunya arus yang masuk
atau mengalir melewati basis transistor. Sebaliknya, arus utama atau arus
yang dikontrol atau dikendalikan itu disebut sebagai arus kolektor, karena
arus utama merupakan satu-satunya arus yang melewati kawat kolektor dari
transistor. Sedangkan arus emitor adalah jumlah arus basis dan arus
kolektor, sesuai dengan hukum arus kirchhoff (Kirchhoff’s Current Law).
Jika tidak ada arus pada basis transistor, maka transistor akan seperti
saklar terbuka yang akan mencegah arus utama mengalir melalui kolektor.
Jadi, arus pada basis inilah yang juga akan mengubah transistor menjadi
seperti saklar tertutup dan memungkinkan jumlah arus yang proporsional
melalui kolektor. Artikel berikutnya akan membahas secara lebih rinci
penggunaan transistor bipolar sebagai device switching atau pensaklaran.
Struktur dasar Uni Junction Transistor atau UJT dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. Pada dasarnya UJT terdiri dari semikonduktor jenis
Silikon yang bertipe N yang didoping ringan dan sepotong Silikon
bertipe P yang berukuran kecil dengan doping tinggi (berat) di satu
sisinya untuk menghasilkan sambungan tunggal P-N (P-N Junction).
Sambungan Tunggal inilah yang kemudian dijadikan terminologi UJT
yaitu Uni Junction Transistor. Di kedua ujung batang silikon yang
bertipe N, terdapat dua kontak Ohmik yang membentuk terminal B1
(Basis 1) dan (Basis 2). Daerah Semikonduktor yang bertipe P menjadi
Terminal Emitor (E) pada UJT tersebut.
Berikut ini adalah Bentuk dan Struktur dasar serta Simbol Uni
Junction Transistor (Transistor Sambungan Tunggal).
N-Channel MOSFET,
b. Sifat-sifat IGBT
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
https://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/11/Pengenalan-
Transistor-Bipolar.html (diakses pada 11 september 2019)
https://teknikelektronika.com/pengertian-uni-junction-transistor-ujt-
dan-cara-kerjanya/ (diakses pada 11 september 2019)
https://en.wikipedia.org/wiki/Gate_turn-
off_thyristor#/media/File:GTO_thyristor_cross_section.svg (diakses
pada 11 september 2019)
https://mikroavr.com/pengertian-mosfet-dan-manfaat-nya/ (diakses
pada 11 september 2019)
https://teknikelektronika.com/pengertian-scr-silicon-controllled-
rectifier-prinsip-kerja-scr/ (diakses pada 11 september 2019)
https://teknikelektronika.com/pengertian-triac-dan-aplikasi-triac-
thyristor/ (diakses pada 11 september 2019)