Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI : KEPUTIHAN

DosenPengampu : Ns. Yusnilawati, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

 NOPITA JUTNI MANALU : G1B116004


 RIKI GUSTIAWAN : G1B116005
 NISNAINI ANGGRAINI : G1B116006
 MARISA MAHARTI : G1B116018
 AYUNI AMALINA : G1B116019
 EVA DWIFITRIA : G1B116021
 AURADHIA NURSYIFA : G1B116041
 VERA FERONICA : G1B116042
 ESSY WAHYUNI : G1B116044

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (S-1)


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Pada wanita


Sub pokok bahasan : Keputihan
Hari / Tanggal :19 Juni 2019
Waktu :08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang kelas B1 FKIK UNJA
Sasaran : Mahasiswi angkatan tahun 2017 dan 2018
Penyuluh :

A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik,
mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta
fungsi-fungsinya dan prosesnya (Widyastuti, 2009).Kesehatan reproduksi
pada wanita tidak terlepas pada kesehatan organ intimnya. Tentu kita perlu
sadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah satu hal
yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau higienitas, terutama
pada daerah sekitar vagina. Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora
normal) yang bila tidak di jaga dapat terganggu keseimbangan. Bila hal ini
terjadi maka akan timbul gangguan dan keluhan pada daerah tersebut, salah
satu gejala adanya gangguan adalah melalui timbulnya keputihan.
Pada pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2019
dengan melakukan wawancara kepada 15 mahasiswi angkatan 17 dan 18
diketahui bahwa mahasiswi tersebut memiliki pengetahuan yang kurang
mengenai kesehatan reproduksi khususnya tentang keputihan
Melihat fenomena yang ada perlu diadakannya kegiatan penyuluhan,
pembagian leaflet, diskusi ataupun bentuk kajian yang bisa menjadi pilihan
referensi sebagai upaya untuk terwujudnya peningkatan pengetahuan pada
seluruh mahasiswi yang masih memiliki tingkat pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi kurang.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan
peserta mampu memahami bahaya dari keputihan sehingga dapat
mencegah sejak dini penyakit keputihan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit,
diharapkan peserta mampu menyebutkan:
a. Pengertian keputihan
b. Jenis-jenis keputihan
c. Penyebab keputihan
d. Tanda dan gejala keputihan
e. Cara mengatasi keputihan

C. Sasaran

Sasaran dari penyuluhan ini ialah wanita

D. Target

Target dari penyuluhan ini adalah mahasiswi FKIK unja ankatan 17 dan 18

E. Metode

Metode yang digunakan pada penyuluhan ini adalah metode ceramah dan
Tanya jawab

F. Media

Media yang digunakan pada penyuluhan ini adalah LCD/ proyektor, Power
point dan laptop
G. MATERI PENYULUHAN ( TERLAMPIR )
H. PENGORANISASIAN
Moderator :Vera feronica
Penyuluh : Essy wahyuni
Observer : Riki gustiawan
Fasilitator :1. Nisnaini anggraini
2. Ayuni amalina
3. Marisa maharti
4. Auradhia nursyifa
5. Nopita Jutni manalu
6. Eva dwifitria

I. PEMBAGIAN TUGAS
1) Moderator

Job Description :
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan penyuluhan
d) Menjelaskan peraturan acara selama penyuluhan berlangsung
e) Menyebutkan materi yang akan dijelaskan
f) Memimpin jalannya penyuluhan dan waktu penyuluhan
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2) Penyuluh

Job Description :
a) Menggali pengetahuan anak tentang kebersihan kuku, gigi dan telinga
b) Menjelaskan materi
c) Menjawab pertanyaan peserta
3) Fasilitator

Job Description :
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi anak agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi anak untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan booklet kepada peserta

4) Obsever

Job Description :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan
d) Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga
akhir
J. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Moderator
: Penyuluh

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

K. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab salam
(5 menit ) b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang akan d. memperhatikan
dijelaskan e. Memperhatikan dan
e. Menggali pengetahuan audiens menjawab
tentang kebersihan kuku,
gigidantelinga
2. Penyajian Menjelaskan dan menyebutkan Memperhatikan dan
Materi (15 tentang : mengikuti
menit) 1. Pengertian keputihan
2. Jenis-jenis keputihan
3. Peyebab keputihan
4. Tanda dan gejala keputihan
5. Cara mengatasi keputihan

3. Penutup a. Memberi kesempatan kepada a. Bertanya tentang


(10 menit) sasaran untuk menanyakan hal- menjaga kebersihan
hal yang belum jelas. kuku, telinga dan
b. Menjelaskan pertanyaan sasaran gigi yang kurang
c. Menyimpulkan materi yang dimengerti
telah disampaikan b. Memperhatikan
d. Memberi salam dan terima kasih jawaban yang
diberikan penyuluh
c. Memperhatikan
penjelasan penyuluh
d. Menjawab salam

L. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan keputihan..?
2. Apa saja Jenis-jenis keputihan…?
3. Apa Penyebab keputihan…?
4. Apa saja Tanda dan gejala keputihan..?
5. Bagaimana Cara mengatasi keputihan..?

M. Daftar Refrensi

Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC :


Jakarta
Nenk. 2009. Lentera Biru. Salemba Medika : Jakarta
Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. EGC :
Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Keputihan (diakses tanggal 18 Juni 2019 pukul
18.35)
http://bidanpurnamashop.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-
keputihankespro.html (diakses tanggal 18 juni 2019 pukul 19.00)
N. Lampiran Materi

1. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari vagina yang
berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan baik encer maupun
kental, yang beraroma tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal yang
cukup hebat.
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di
dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan
tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil (Nenk,2009).

2. Jenis –jenis Keputihan


Jenis keputihan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Keputihan normal
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah
menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi.
Bisa terjadi saat terangsang seksual atau mengalami stres emosional.
Keputihan seperti ini wajar terjadi pada wanita.
2. Keputihan abnormal
Gejalanya keluar lendir secara berlebihan, berwarna putih dan
berbau, gatal, biasanya tidak disertai nyeri. Dapat terjadi pada semua
infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut
rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit karena hubungan
kelamin)(Manuaba,2009).

3. Penyebab Keputihan
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal
pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan
meradang. Biasanya, penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan
tubuh menjadi pemicu.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir
kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau
kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak
menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan
kebauan, berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya
penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoe.
d. Faktor kebersihan yang kurang baik
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan.
Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga
bakteri patogen penyebab infeksi mudah menyebar.
e. Pemakaian obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama
dapat menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang
mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan.
f. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor
otak mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami
perubahan keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan.
wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi / keputihan yang
disebabkan oleh stres.
g. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan,
misalnya peradangan, tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan
keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak berbau), kanker rahim atau
kanker serviks (leher rahim) cairan yang keluar bisa banyak disertai bau
busuk dan kadang disertai darah.

4. Tanda dan Gejala Keputihan


a. Keputihan normal (fisiologis)
1) Keluarnya cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
2) Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
3) Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga
sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh
hormon yang dihasilkan oleh plasenta
4) Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat
sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan
sendirinya
5) Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau
yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut
berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina
yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
b. Keputihan abnormal (patologis)
1. Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih
kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat
encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa
2. Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
3. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta
dapat mengakibatkan iritasi pada vagina
4. Nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina.
5. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang
berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.
6. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada
saluran kencing
(Sallika,2010).
5. Cara Mengatasi Keputihan
Mengatasi keputihan biasanya dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, diantaranya:
a. Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dan jamur.
b. Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
c. Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung
bahan kimia terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH
cairan kewanitaan dan dapat merangsang munculnya jamur atau bakteri.
d. Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah
depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke
vagina.
e. Gunakan celana dalam minimal 2 kali sehari dan sebaiknya yang
berbahan dasar katun karena katun menyerap kelembaban dan menjaga
agar sirkulasi udara tetap terjaga
f. Hindari seks bebas atau berganti–ganti pasangan tanpa menggunakan
alat pelindung seperti kondom
g. Sebisa mungkin kendalikan stress
h. Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik
oral (yang diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut
sampai habis sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal
dan keputihan tidak datang lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Dian.P.2005. Setiap wanita, cetakan ke-11. Copyright by Derek liewellyn-jones

Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC : Jakarta

Nenk. 2009. Lentera Biru. Salemba Medika : Jakarta

Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai