Anda di halaman 1dari 17

TUGAS ILMU KEWIRAUSAHAAN

“TEORI MENJUAL”

OLEH :

NAMA : BALQIS DWIYANTI HAEDAR


NIM : 70600116019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala perkenaan-Nya, sehingga
penyusunan makalah dengan judul “Teori Menjual” ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu
Kewirausahaan”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman
lebih lanjut tentang apa itu menjual dan bagian-bagiannya. Selain itu makalah ini
juga di rancang sebagai sarana pendidikan yang bertujuan memfasilitasi mahasiswa
agar dapat mengembangkan dirinya.
Materi teori menjual meliputi aspek-aspek mengenai definisi sampai dengan
kegiatan penjualan ditinjau menurut pandangan ekonomi Islam.
Saya menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih dan
memohan maaf jika dalam penyusunan makalah ini kami banyak kekeliruan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan untuk evaluasi.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan kita dan
mampu memberikan manfaat akademis dan sosial bagi semua pihak.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................................2
Daftar isi.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.............................................................4
B. Rumusan masalah.....................................................................4
C. Tujuan masalah.........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penjualan................................................................6
B. Tujuan penjualan......................................................................8
C. Jenis-jenis penjualan.................................................................9
D. Faktor-faktor penjualan ..................................….....................10
E. Tahap-tahap penjualan.............................................................12
F. Cara-cara penjualan.................................................................13
G. Kegiatan penjualan ditinjau menurut pandangan
ekonomi Islam..........................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................16
B. Saran..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan
keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan
dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan
untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk
yang dihasikan. Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari
penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa
diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksanaan
dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.
Suatu kesatuan usaha yang dinamis yang terdiri dari berbagai bagian yang
berkaitan secara teratur, dan berusaha mencapai suatu tujuan adalah pengertian
dari sistem. Jadi pengertian sistem penjualan adalah suatu kesatuan usaha
transfer hak atas benda-benda yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan
dan keinginan pembeli, guna mendapatkan laba atau keuntungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penjualan ?
2. Apa tujuan dari penjualan ?
3. Sebutkan jenis- jenis penjualan ?
4. Sebutkan faktor-faktor penjualan ?
5. Bagaimana tahap-tahap penjualan ?
6. Bagaimana cara-cara penjualan ?
7. Bagaimana kegiatan penjualan ditinjau menurut pandangan ekonomi Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari penjualan
2. Mengetahui tujuan dari penjualan
3. Mengetahui jenis- jenis penjualan
4. Mengetahui faktor-faktor penjualan

4
5. Mengetahui tahap-tahap penjualan
6. Mengetahui cara-cara penjualan
7. Mengetahui kegiatan penjualan ditinjau menurut pandangan ekonomi islam

5
BAB 2
PEMBAHASAN
D. Pengertian Penjualan
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena
jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka
secara langsung dapat merugikan perusahaan. Dapat disebabkan karena sasaran
penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.
Defenisi penjualan sangat luas. Beberapa ahli menyebutkan sebagai ilmu dan
beberapa yang lain menyebut sebagai seni,adapula yang memasukkan masalah
etika dalam penjualan. Pada pokoknya istilah menjual dapat diartikan sebagai
berikut : menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan
oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa
yang ditawarkannya.
Pengertian penjualan menurut Henry Simamora menyatakan bahwa
penjualan adalah lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang
dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa. Sedangkan menurut Chairul
Marom penjualan artinya penjualan barang dengan sebagai usaha pokok
perusahaan yang biasa dilakukan secara teratur.
Menurut Winardi mengatakan bahwa penjualan merupakan sebuah
proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar
pertukaran dan kepentingan. Sedangkan menurut Preston dan Nelson dalam
Winardi penjualan berarti berkumpulnya seorang pembeli dan seorang penjual
dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa
berdasarkan pertimbangan yang berharga seperti misalnya pertimbangan uang.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli dimana penjual
menawarkan suatu produk denga harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah
uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
Kegiatan penjualan dapat tercipta suatu proses penukaran barang atau
jasa antara penjual dan pembeli. Dalam perekonomian, seorang yang menjual
sesuatu akan mendapatkan imbalan beberapa uang. Dengan alat penukaran

6
berupa uang, orang akan lebih mudah memenuhi segala keinginannya dan
penjualan akan lebih mudah dilakukan.
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen
kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu
mendatangkan keuntungan atau laba dari produk atau barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan
sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya
seperti agen, pedangang, dan tenaga pemasaran. Melakukan penjualan adalah
suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan
memberi pembeli agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan
produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian yang ditawarkan serta
mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah
pihak.. jadi kesimpulannya bahwa penjualan adalah suatu kegiatan dan cara
untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau
jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak dalam kegiatan tersebut.
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba dan meningkat.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (The Definition Committee of the
American Marketing Association) yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan,
penjualan adalah sebuah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan penjualan
tatap muka, termasuk penarikan, pemilihan, pelengkapan, penugasan, penentuan
rute, supervisi, pembayaran, dan pemotivasian sebagai tugas yang diberikan
kepada para tenaga penjual. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono penjualan
adalah memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses
pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka.
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan yang diinginkan. Penjualan juga berarti proses kegiatan menjual,

7
yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan
konsumen (pembeli). Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau
suplemen dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi
kegiatan pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat
terlaksananya transfer hak atau transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan
seperti halnya kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan pembelian, terdiri dari
serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan, menemukan si
pembeli, nogosiasi harga, dan syarat-syarat pembayaran.dalam hal ini, penjualan
ini, seperti penjual harus menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan
diikuti memungkinkan dilaksankannya rencana penjualan yang ditetapkan
E. Tujuan Penjualan
Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba
tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha
meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir
apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncakan. Dengan demikian
tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba.
Kemampuan usaha dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam
mencari keutungan, apabila usaha tersebut tidak mampu menjual maka usaha
tersebut akan mengalami kerugian.
Menurut Basu Swastha (2001:80) tujuan umum penjualan yaitu :
1. Mencapai volume penjualan
2. Mendapatkan laba tertentu
3. Menunjang pertumbuhan usaha
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan
keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu
menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Adapun tujuan umum
penjualan dalam perusahaan yaitu :
 Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan total atau
meningkatkan penjualan produk- produk yang lebih menguntungkan.

8
 Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yag
efektif melalui kunjungan penjualan regular dalam rangka menyediakan
informasi mengenai produk baru.
 Menunjang pertumbuhan perusahaan
Tujuan tersebut dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan
sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Penjualan tidak selalu
berjalan mulus, keuntungan dan kerugian yang diperoleh perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran. Lingkungan ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan.
F. Jenis – jenis Penjualan
Menurut Murti Sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas
pelanggan Penjualan dapat di bedakan menjadi :
 Penjualan Langsung, yaitu suatu proses membantu dan membujuk
satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau
bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap
muka.
 Penjualan Tidak Langsung, yaitu bentuk presentase dan promosi
gagasan barang dan jasa dengan menggunakan media tertentu
seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, papan iklan, brosur dan
lain-lain.
Basu Swastha pada buku ”Manajemen Penjualan”, menerangkan bahwa
terdapat beberapa jenis penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat
diantaranya adalah:
 Trade Selling
 Missionary Selling
 Technical Selling
 New Businies Selling
 Responsive Selling
Adapun penjelasan dari klasifikasi di atas yang dikemukakan oleh Basu
Swatha, yaitu:
1. Trade Selling Trade selling

9
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor
produk-produk mereka. hal ini melibatkan para penyalur dengan
kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.
2. Missionary Selling
Merupakan penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan.
3. Technical Selling
Yaitu berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran
dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.
4. New Businies Selling
Merupakan berusaha membuka transaksi baru dengan merubah
calon pembeli menjadi pembeli.
5. Responsive Selling
Ialah setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi
terhadap permintaan pembeli.
G. Faktor-faktor Penjualan
Aktifitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat
meningkatkan aktifitas perusahaan, oleh karena itu manager penjualan perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan antara lain sebagai berikut:
1. Kondisi dan Kemampuan Penjualan
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersil
atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu
penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini
penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil
mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut
penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat
berkaitan dengan :
 Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan
 Harga produk

10
 Syarat penjualan seperti: pembayaran, pengharataran, pelayanan,
sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.
2. Kondisi pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang sasaran dalam
penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun
faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
 Jenis pasar
 Kelompok pembeli atau segmen pasar
 Daya belinya
 Frekuensi pembeli
 Keinginan dan kebutuhan
3. Modal
Modal maksudnya akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila
barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli,atau apabila
lokasi pembeli jauh dari tempat penjualan. Dalam keadaan seperti ini,
penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat
pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana
serta usaha, seperti: alat transfortasi, tempat peragaan baik didalam
perusahaan maupun diluar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya.
Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan mrmiliki sejumlah
modal yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Perusahaan besar biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang
tertentu/ahli dibidang penjualan.
5. Faktor lain
Faktor-faktor ini, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian
hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya,
diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang
bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Ada pengusaha
yang berpegang pada suatu prinsip bahwa paling penting membtuat barang

11
yang baru. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan
pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum
pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya,
misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara
promosi lainnya.
Perusahaan mempunyai suatu kegiatan penjualan adalah kegiatan
yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan
terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Adapun tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu
sebagai berikut:
 Mencapai volume penjualan tertentu
 Mendapat laba tertentu
 Menunjang pertumbuhan perusahaan.
H. Tahap-tahap Penjualan
Tahap-tahap penjualan, yaitu :
1. Persiapan Sebelum Penjualan Tahap pertama dalam penjualan tatap
muka adalah mengadakan persiapan-persiapan sebelum melakukan
penjualan. kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pengertian
tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju dan teknik-teknik
penjualan yang harus dilakukan.
2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial Dengan menggunakan data pembeli
yang lalu maupun sekarang, penjual dapat menentukan karakteristik
calon pembeli atau pembeli potensial. Penentuan calon pembeli beserta
karakteristiknya dapat dilakukan dengan segmentasi pasar. Oleh karna
itu, pada tahap ini ditentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi
sasarannya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang-
orang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial
dari produk yang ditawarkan.
3. Pendekatan Pendahuluan Sebelum melakukan penjualan, penjual harus
mempelajari semua masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat
diharapkan sebagai pembelinya.

12
4. Melakukan Penjualan Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu
usaha untuk memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan
untuk mengetahui daya tarik minat mereka. Jika minat mereka dapat
diikuti dengan munculnya keinginan untuk membeli, maka penjual
tinggal merealisir penjual produknya. Pada saat ini penjualan dilakukan.
5. Pelayanan Jurnal Penjual Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir
pada saat pesanan dari pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu
dilanjutkan dengan memberikan pelayanan pada mereka.
I. Cara-cara Penjualan
Cara-cara penjualan, yaitu :
1. Penjualan Langsung Penjualan langsung merupakan cara penjualan di
mana penjualan langsung berhubungan / berhadapan / bertemu muka
dengan calon pembeli atau langganannya. Penjualan langsung ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
(a) Penjualan melalui toko
(b) penjualan diluar toko
2. Penjualan Tidak Langsung Dimuka telah dibahas tentang pengertian
menjual beserta definisinya dalam mana penjualan itu terjadi antara
penjualan dan pembeli dengan bertemu muka. namun dalam praktek
terdapat variasi “menjual” yang dilakukan oleh para penjual, yaitu tidak
menggunakan individu atau tenaga-tenaga penjualan. Penjualan tidak
langsung antara lain: Penjualan surat/pos, Penjualan melalui telepon,
Penjualan dengan mesin otomatis.
J. Kegiatan Penjualan Ditinjau Menurut Pandangan Ekonomi Islam
Islam adalah agama yang memiliki ajaran komprehensif dan universal.
Komprehensif berarti syari’ah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan. Baik
ritual maupun sosial ekonomi (mu’amalah). Sedangkan universal bermakna
bahwa syari’at Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai
datangnya hari akhir. Kegiatan sosial ekonomi (bermu’amalah) dalam Islam
mempunyai cakupan yang sangat luas dan fleksibel. System perekonomian Islam
saat ini lebih dikenal dengan fiqh mu’amalah. Fiqh mu’amalah adalah aturan-

13
aturan (hukum) Allah yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam
urusan kehidupan atau urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi sosial
kemasyarakatan.
Kegiatan penjualan atau perdagangan dalam pandangan Islam merupakan
aspek kehidupan yang dikelompokkan ke dalam bidang mu’amalah, yakni
bidang yang berkenan dengan hubungan yang bersifat horizontal dalam
kehidupan manusia. Aspek ini mendapatkan penekanan khusus dalam ekonomi
Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan sektor ril. System ekonomi
Islam tampaknya lebih mengutamakan sektor ril dibanding dengan sektor
moneter, dan transaksi penjualan atau jual beli memastikan keterkaitan kedua
sektor yang dimaksud.Namun tidak semua praktek penjualan (perdagangan)
boleh dilakukan. Perdagangan yang dijalankan dengan cara yang tidak jujur,
mengandung unsur penipuan, yang karena itu ada pihak yang dirugikan dan
praktek-praktek lain sejenisnya merupakan hal-hal yang dilarang dalam Islam.
Perspektif agama aktivitas penjualan atau perdagangan yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh agama bernilai
ibadah. Dengan perdagangan selain mendapatkan ketentuan-ketentuan material
guna memenuhi kebutuhan ekonomi seorang tersebut sekaligus dapat
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berusaha atau mencari rizki Allah merupakan perbuatan yang baik dalam
perdagangan Islam. Salah satu bentuk usaha itu adalah jual-beli, berniaga atau
berdagang. Dalam sejarah tercatat bahwa Nabi Muhammad pada masa mudanya
adalah seorang pedagang yang menjualkan barang-barang milik seorang pemilik
barang yang kaya, yaitu Khadijah. Keberhasilan dan kejujuran Nabi dibuktikan
dengan ketertarikan sang pemilik modal hingga kemudian menjadi istri Nabi.
Anjuran untuk melakukan kegiatan penjualan atau perdagangan dijelaskan
didalam Al-Qur’an sirat Al-Baqharah ayat 198 yang berbunyi sebagai berikut:
‫ َّربِّ ُكم ِّمن ال فض تبتغُوا أن ُجناح علی ُكم لیس‬...
Artinya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu.

14
Keterangan Al-Qur’an surat Al-Baqharah ayat198 diatas dijelaskan bahwa
Allah SWT menyeru manusia untuk berusaha mencari rizki yang halal.Salah
satu cara memperolehrezki dari Allah SWT yaitu dengan melakukan
perdagangan atau berusaha.
Melakukan transaksi jual-beli boleh melakukan khiyar selama mereka
belum berpisah. Jika keduanya melakukan transaksi dengan benar dan jelas,
keduanya diberkahi dalam jual-beli mereka. Jika mereka menyembunyikan dan
berdusta, Allah SWT akan memusnahkan keberkahan jual-beli mereka. Karena
itu dalam dunia perdagangan, Islam mengajarkan agar para pihak bertindak
jujur. Kejujuran dalam jual-beli ini menempatkan mereka yang melakukan
transaksi pada tempat baik dan mulia dalam pandangan Allah,
sebagaimanadisabdakan Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
‫واللثھداء الصدیقین مع المین الصدوق التاجلر‬. ‫حاكم و الترمذي رواه‬
Artinya: perdagangan yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi,
orang-orang yang benar dan syuhadah. (H. R. Tirmizi dan Hakim).
Tempat yang terhormat bagi pedagang yang jujur disejajarkan dengan para
Nabi. Karena berdagang dengan jujur berarti menegakkan kebenaran dan
keadilan yang merupakan misi para Nabi. Disejajarkan dengan orang-orang
salah, karena pedagang yang jujur merupakan bagian dari amal saleh,
sedangkan persamaan dengan para syuhadah, karena perdagangan adalah
berjuang membela kepentingan dan kehormatan diri dan keluarganya dengan
cara yang benar dan adil.

15
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Makalah ini membahas mengenai definisi, tujuan, jenis-jenis, faktor
faktor, tahap-tahap, cara-cara penjualan hingga membahas mengenai kegiatan
penjualan ditinjau menurut pandangan ekonomi Islam.
B. Saran
Dengan adanya Makalah, semoga ini dapat dijadikan bahan pembelajaran
sehingga dapat diaplikasikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alqur’an Surat Al-Baqharah ayat 198. “Yayasan Penyelenggara dan Penafsir


Alqur’an dan Terjemahanya”. Depag RI : Jakarta ; 1989. Hal 449
Basu Swasth. “Manajemen Penjualan Edisi Ketiga”. BBFE : Yogyakarta ; 2001.
Hal 59
Nashiruddin Al-Albani, Muhammad. “Shahih Sunan Ibnu Majah”. Pustaka Azzam
: Jakarta ; 2007. Buku ke-2, hal.297
Philip Kotler. “Manajemen Pemasaran”. Erlangga : Jakarta ; 2008. Hal 8.
Rambat Lupiyoadi. “Manajemen Pemasaran Jasa”. Salemba Empat : Jakarta ; 2011.
Hal 120
Sadono Sukirno., dkk, “Pengantar Bisnis”. Kencana : Jakarta ; 2006. Hal 151-152

17

Anda mungkin juga menyukai