Anda di halaman 1dari 1

Balqis Dwiyanti Haedar

70600116019

Hellen Keller sejak dini diajarkan dan dididik oleh kedua orangtuanya dengan cara yang keliru
yaitu memberikan Helen permen ketika bertingkahlaku marah dan mengamuk untuk membuat Helen
tenang. Hal ini mengakibatkan Helen menggangap perbuatan yang ia lakukan benar dan membuatnya
memiliki kebiasaan seperti itu.
Annie Sulvan adalah seseorang yang mengajari Helen ejaan kata dan juga sopan santun. Annie
mengeja nama-nama benda menggunakan jari yang ditempelkan ke telapak tangan Helen dan Annie
memberikan stimulus positif seperti ketika Helen dapat mengeja kata yang diajarkan oleh Annie
misalnya kata C-A-K-E dengan benar, maka Helen akan mendapatkan cake tersebut. Annie terus-
menerus mengajarkan seperti ini kepada Helen sehingga helen mengetahui banyak kata.
Ketika makan Bersama, Annie melihat kebiasaan Helen yang memakan makanan dari piring
semua anggota keluarganya secara bergantian dan Annie sangat tidak menyukai kebiasaan Helen
tersebut. Dengan sabar dan tegas Annie mengajarkan Helen cara makan yang baik dengan duduk tenang
di kursi makan dan menggunakan sendok garpu. Akhirnya Helen mau makan dengan baik setelah Annie
mengajarkannya dengan bersusah payah. Hal ini diajarkan berulang-berulang sehingga menjadi
kebiasaan yang baik.
Pendapat saya mengenai intisari film diatas :
a. Faktor lingkungan
Lingkungan yang mendukung Helen seperti ketika marah dan mengamuk diberikan permen dan
tidak melarang Helen makan dari semua piring anggota keluarga akan membuat Helen mempunyai
kebiasaan,perilaku dan akhlak yang tidak baik.
b. Faktor keluarga
Keluarga khususnya orangtua adalah adalah guru primer bagi anak. Orangtua Helen keliru
mengenai didikannya yang memanjakan dan memenuhi semua keinginan Helen. Dari film ini
mengajarkan bagaimana cara menjadi pendidik yang baik, Orangtua dengan didikan yang baik akan
menentukan karakter anak, karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak dan
budi pekerti individu.
c. Faktor pendidikan
Pendidikan yang terdapat dalam film ini memberikan pelajaran bagi kita semua untuk lebih bisa
memahami orang lain dengan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Setiap manusia memiliki
kemampuan yang harus dikembangkan. Film ini sekaligus membuktikan bahwa segala sesuatu
adalah mungkin, jika diberi kesempatan. Man jadda wa jadda “barang siapa yang bersungguh-
sungguh maka maka ia akan mendapatkannya”, seperti Helen yang bersungguh-sungguh belajar
dengan bantuan Annie.

Anda mungkin juga menyukai