Anda di halaman 1dari 4

UTS KONSELING INDIVIDU

“Analisis Film The Miracel Worker”

Dosen Pengampu : Hj. Farida Ulyani, M. PD


Penyusun :
Muh wahyu Alfandi (2011010086)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS


JL. GONDANGMANIS NO. 51, NGEMBAL REJO, NGEMBALREJO,
KEC BAE, KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH 59322
Jawaban

A. Konselinya adalah pasangan Kapten Arthur Henley Keller dan Kate Adam Keller.
Ibunya masih mau berharap dan percaya bahwa anaknya masih bisa ditolong dan ada
harapan setelah mendengar dari bibinya Hellen bahwa ada dokter yang dibaca dikoran
dapat menyembuhkan Hellen sehingga ia berusaha untuk meminta dan mengajak
suaminya untuk memperkerjakan seorang dokter dari sebuah Institut terkenal tersebut
yang dapat membantu dan menyembuhkan Hellen. Disini ayah Hellen kurang yakin
apakah Hellen bisa disembuhkan atau tidak dan kakak laki-lakinya James kurang
peduli bahkan ia bercanda seolah-olah Hellen tidak dapat disembuhkan hanya akan
menambahkan masalah saja.

B. Konselornya yaitu  mahasiswanya yang pintar bernama Annie Sullivan ia dulunya


juga hampir mengalami kebutaan pada matanya yang sudah dioperasi sebanyak 9 kali.
Saat ia pertama bertemu dengan Hellen ia memberikan boneka kemudian dia
memperkenalkan bahasa isyaratnya kepada Hellen sehingga kata DOLL merupakan
kata pertama yang Hellen pelajari. Disini pelajaran pertama yang akan coba diberikan
oleh Annie adalah bahasa karena dengan bahasa Hellen akan tau bagaimana untuk
bertindak. Selama hampir satu bulan Annie mengajari Hellen bahkan memisahkan
dari orangtuanya ia berhasil mengajari bahasa isyarat dimana ia memperkenalkan
setiap kata diiringi dengan contoh/benda walaupun awal ia mengajar penuh dengan
kesusahan dan kekacauan yang dilakukan oleh Hellen, pantang menyerah sehingga
Annie membuahkan hasil dari kesabarannya mengajar.

C. Permasalahan psikologis kejiwaan Hellen Keller yang ada dalam film The
Miracle Worker.
Teori Sigmund Freud Teori ini dimanfaatkan untuk mengungkapkan berbagai gejala
psikologis di balik gejala bahasa dan juga penjelajahan ke dalam batin atau kejiwaan
untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk beluk manusia yang unik ini merupakan
sesuatu yang merangsang. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat
kesadaran, yakni sadar (conscious), bawah sadar (preconscious), dan tidak sadar
(unconscious).
Freud juga mengemukakan bahwa struktur kepribadian manusia mengandung tiga
komponen yang disebut id (tidak sadar), ego (tidak sadar, pra sadar, sadar), dan
superego (tidak sadar, prasadar, sadar)
a. Id adalah sumber dari segala energi psikis. Dimana jiwa seorang bayi yang baru
lahir ke dunia ini hanya terdiri dari id. Id berisi impuls-impuls yang berasal dari
kebutuhan-kebutuhan biologis sehingga seluruh tingkah laku bayi dikendalikan
oleh impuls-impuls ini. Semua ciri ketidaksadaran berlaku buat id karena id
merupakan sistem yang tidak disadari. Seperti amoral, tidak terpengaruh oleh
waktu, tidak mempedulikan realitas, tidak menyensor diri sendiri, dandapat
bekerja atas dasar prinsip kesenangan.
b. Ego memiliki tujuan dalam keberadaannya yaitu dalam rangka membantu
manusia mengadakan kontrak dengan realitas. Dimana fungsi utama ego ialah
menerjemahkan id dan menghadapi realitas. Misalnya, seorang bayi merasa lapar
maka untuk memuaskan rasa laparnya ini si bayi harus belajar menyesuaikan
antara bayangan tentang makanan dengan makanan yang sesungguhnya. Dalam
hal ini egolah yang berperan dengan cara membedakan antara objek yang ada
pada pikiran dan objek yang ada pada dunia nyata. Dengan demikian jelas berbeda
antara id dengan ego. Kalau id dikuasai prinsip kesenangan sedangkan ego
dikuasai oleh prinsip kenyataan.
c. Superego merupakan sistem moral dari kepribadian. Dalam sistem ini berisi nilai-
nilai sosial, norma-norma budaya, dan tata cara yang telah diserap ke dalam jiwa.
Superego itu merupakan perkembangan dari ego yang sewaktu-waktu dapat
melepaskan diri dari ego. Karakteristik superego sama dengan id, dalama artian
super ego tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat, tidak memiliki sensor diri,
dan memiliki energi sendiri. Superego juga mengabaikan realitas. Akan tetapi,
dalam hal fungsinya superego bertentangan dengan id. Kalau id berprinsip
mencari kesenangan sedangkan superego mencari kesempurnaan. Dengan
demikian, maka seperti halnya id superego pun bersifat irasional. Oleh karena itu
apapun yang dituntut oleh superego harus dipenuhi secara sempurna dan jangan
berlebihan. Karena sejatinya hal apapun yang dilakukan secara berlebihan maka
akan berdampak buruk.

D. Disini konselor meminta keluarga bercerita secara terbuka mengenai penyakit Hellen
tanpa menutupinya dari konselor sehingga konselor bisa mengetahui bagaimana
kondisi dari Hellen. Konselor berperan untuk memberikan wawasan atau edukasi
kepada keluarga Hellen bagaimana seharusnya mereka mendidik Hellen dengan
keterbatasanyang dimilikinya. Konselor juga harus bisa mengubah persepsi kakak
tirinya James mengenai Hellen dan keluarganya secara positif dengan teori Rational
Emotif bahwa adiknya pasti suatu saat bisa untuk ia sayangi layaknya adik dan kakak
pada umumnya dengan ini konselor bisa menerapkan self kontrol pada James untuk
bisa mengendalikan diri/emosi.
Konselor mencoba menerapkan teori Behavior kepada Hellen dengan memberikan
reward saat ia bisa diajak belajar/bermain. Konselor mencoba menemukan potensi
pada diri Hellen dan mengembangkannya disini terlihat bahwa Hellen suka mengitari
perumahannya dengan keingintahuan saat menyenth benda-benda disekitarnya dan ini
membuktikan bahwa ia punya keingintahuan tinggi terhadap suatu barang/benda.
Disini konselor mencoba memberikan pengertian kepada keluarganya bahwa Hellen
butuh akan yang namanya pendidikan dari orangtuanya untuk mendidik Hellen
layaknya anak-anak pada umumnya. Konselor bisa mencoba untuk membantu kedua
orangtuanya untuk ikut belajar bersama dengan Hellen cara menggunakan komunikasi
Hellen melalui tangan dengan begitu kedua orangtuanya tau apa yang diinginkan
Hellen. Konselor mencoba mengarahkan orang-orang yang berada dirumah untuk
memperlakukan Hellen seperti anaka-anak dengan tidak mendiskriminasi bisa dengan
mencoba bermain dengan dia dengan peduli akan kehadiran dari Hellen disekitaran
rumah
Konselor bersikap terbuka kepada keluarga selama memberikan pengobatan pada
Hellen dan tidak ada pemaksaan pada Hellen saat mengajarkannya karena aturannya
konselor tidak dapat memaksakan konseli/pasien/klien jika mereka tidak mau untuk di
konseling tapi konselor mencoba terbuka dan sabar serta penuh kasih sayang saat
menjalankan profesinya. Konselor bisa berkerja sama(referal) jika membutuhkan ahli
lain seperti psikiater/psikologi dan sebagainya yang dapat membatunya jika
memungkinkan untuk dibantu.

E. Pelajaran yang dapat diambil bagi seorang calon konselor.


a) Ikhlas
Konselor yang ikhlas adalah konselor yang tanpa pamrih, bersih hatinya dan jujur,
dalam menolong dan memberikan bantuan psikis kepada konseli.
b) Sabar
Konselor yang sabar adalah konselor yang mengedepankan ketabahan dan
ketetapan hati, serta berani mnenolong dan memberikan bantuan psikis kepada
konseli, agar konseli mampu mengembangkan dirinya dengan optimal. Sikap
sabar ini sangat penting apalagi jika menghadapi konseli yang seperti Hellen
Keller dari film The Miracle Worker.
c) Kasih Sayang
Konselor harus dan perlu mengedepankan rasa kasih sayang agar mereka nyaman
dalam berkonsultasi. Tanpa kasih sayang akan mengurangi dan menghilangkan
minat konseli untuk berkonsultasi.
d) Keakraban
Agar proses konseling berjalan dengan lancar dan sukses, konselor dan konseli
terlebih dahulu harus mampu membangun keakraban diantara keduanya. Dengan
adanya hubungan yang akrab, konseli akan bisa lebih terbuka ketika berkonsultasi
tentang permasalahnnya.
e) Peka dan Peduli
Seorang konselor juga harus memiliki kepekaan dan kepedulian kepada konseli.
Yakni kepekaan dan kepedulian yang terkandung dalam mengembangkan potensi
dan menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli. Artinya konselor harus
progresif, tidak hanya sekedar berpangku tabgan menunggu konseli berkonsultasi,
sebab tidak semua konseli mau dan berani berkonsultasi dan tidak semua konseli
paham tentang masalah yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai