Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Empati

Empatheia adalah kata asal dari empati yang memiliki arti ‘ikut merasakan’. Benang merah
dari empati adalah sebuah keadaan mental, dimana seseorang merasakan pikiran, perasaan, atau
keadaan yang sama dengan orang lain yang kadang dirasakan senasib.

Perasaan empati dapat timbul untuk menyadarkan diri ketika berhadapan dengan perasaan
sesama, kemudian bertindak untuk membantu dengan perasaan yang mereka pahami, dari sudut
pandang mereka. Perasaan ini sangat penting dalam membangun hubungan atau menjalin relasi
dengan orang lain.

Edward Titchener pada 1909 seorang kritikus estetika yang awalnya mengunakan estetika
untuk memahami perspektif orang lain. Beliau mengartikannya bahwa empatik merupakan
peniruan secara fisik atas beban orang lain, kemudian ikut merasakan perasaan tersebut. Hal ini
dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan satu sama lain.

B. Definisi Empati Menurut Para Ahli

1. M. Umar dan Ahmadi Ali

Empati didefinisikan sebagai kecenderungan yang dirasakan seseorang untuk merasakan


sesuatu yang dilakukan orang lain, andaikan dirinya ada di posisi tersebut.

2. Chaplin

Menurut chaplin dalam Davis menjekaskan empati adalah mampu memproyeksikan perasaan
diri pada suatu kejadian atau objek, karya estetis dan realisasi pada kebutuhan, hingga
penderitaan orang lain.

3. Al Barry dan Partanto

Empati menurut Al Barry dan Partanto dalam Munawaroh menjelaskan yaitu sikap keaktifan
otot-otot atau perasaan yang dialami manusia ketika menghadapi benda-benda atau manusia,
kemudian bersatu dengan mereka pada waktu tertentu dan mengadakan respon saat menyertai
mereka
Dari hal diatas dapat digaris bawahi bahwa empati adalah kemampuan dengan berbagai
definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang
menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan
emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis
antara diri dan orang lain.

C. Jenis-jenis empati

1. Empati Emosi

Dikenal sebagai empati afektif adalah kemampuan untuk membagikan perasaan orang
lain. Beberapa orang menggambarkannya sebagai "rasa sakit di hatiku". Jenis empati ini
membantu Anda membangun hubungan emosional dengan orang lain.
Contoh bayi berusia nol sampai satu tahun biasanya akan ikut menangis ketika melihat
bayi yang lain menangis. Hoffman menyebutnya sebagai empati global karena seseorang
tidak bisa membedakan antara diri sendiri dengan dunianya.

2. Empati Egosentrik
Balita atau bayi lima tahun mulai bisa membedakan bahwa kesedihan itu bukan miliknya,
kesusahan yang sedang menimpa orang lain, bukan kesusahannya sendiri. Perkembangan
kognitifnya memang belum matang, tetapi secara naluri mereka akan mencoba membantu
meski belum mengetahui pasti, apakah tindakan yang dilakukan sudah tepat.

3. Empati Kognitif

Empati kognitif adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan pemikiran seseorang.
Empati kognitif membuat kita menjadi komunikator yang lebih baik, karena membantu
kita menyampaikan informasi dengan cara yang paling baik menjangkau orang lain.
Anak saat usia enam tahun mulai memandang dari perspektif orang lain. Jenis yang satu
ini tidak memerlukan komunikasi emosi, seperti menangis. Baik diperlihatkan atau tidak,
seorang anak sudah mulai mengerti.
4. Empati Abstrak
Empati welas asih (juga dikenal sebagai perhatian empatik) lebih dari sekadar memahami
orang lain dan berbagi perasaan mereka; itu benar-benar menggerakkan kita untuk
mengambil tindakan, membantu sebisa kita Anak-anak akan berakhir di usia 10-12 tahun,
empati tidak hanya ditujukan pada orang yang dikenal atau sering ditemui. Kelompok
orang yang belum pernah ditemui sebelumnya juga dapat menjadi tujuan empatinya.
Hal yang mempengaruhi Empati

1. Mampu Memahami Orang Lain


Ketika melihat seseorang sedang merasakan emosi tertentu, diri sendiri secara natural
akan merasakan hal yang sama. Mampu membaca keadaan serta memahami apa yang
dipikirkan dan dirasakan orang lain juga dibahas dalam buku Nunchi yang menyebutnya
sebagai indra keenam. Hal ini berguna untuk interaksi sehari-hari, sehingga diri dapat
menjadi relate dengan orang lain. Perbincangan menjadi lebih nyambung, lawan bicara
menjadi ikut senang. Namun, ada masanya ketika seseorang tidak dapat memahami
perasaan orang lain. Bukan tidak peduli, melainkan hanya tidak mengerti.

2. Mengerti Bahasa Isyarat


Emosi seseorang dapat dilihat melalui gelagat, sehingga gerakannya dapat berbicara.
Misalnya, ketika sedang bahagia, seseorang akan terlihat lebih ceria dan bersemangat,
sedangkan saat sedih, orang akan cenderung murung dan terlihat lesu ketika melakukan
aktivitas. Intonasi maupun cara nonverbal lainnya dapat dipakai untuk mengetahui emosi
mereka.

3. Kata bijak
Ketika sedih, ada yang merasa iba dan mendengarkan curahan hatinya, ada pula yang
abai dan pergi. Empati akan mewujudkan suatu kenyataan dan aksi terhadap perasaan
yang dirasakan. Namun, tidak semua orang dapat merespon perasaan orang lain.

Faktor yang memengaruhi empati


1. Pengembangan kemampuan untuk memahami dan mengekpresikan perasaan individu yang
diasah sejak dari kecilIndividu yang di masa perkembangannya dilatih untuk selalu
menyembunyikan kesedihannya dapat menyebabkan potensi rasa empati yang dimiliki
menurun. Hal ini biasasanya sering terjadi pada laki-laki yang dituntut untuk bersikap
maskulin.
2. Pengaruh dari keluarga, khususnya orang tua. Orang tua yang sering menunjukkan rasa
empati dalam kehidupan sehari-hari akan dicontoh oleh anak, sehingga anak akan
menumbuhkan rasa empati terhadap orang lain. Faktor lainnya adalah kecanduan gadget
yang dapat menyebabkan individu memiliki rasa empati rendah.
Ciri khas orang berempati

1. Sensitivitas Tinggi
Biasanya akan secara natural membuka diri untuk membantu orang lain, setidaknya mau
mendengarkan. Ketika seorang sahabat sedang berada pada perasaan sedih atau senang,
diri sendiri akan selalu ada dan merangkulnya. Namun, karena perasaan yang satu ini,
seseorang jadi lebih mudah untuk tersinggung atau sakit hati.
2. Intuisi Tinggi
Biasanya akan mengembangkan hidup menurut intuisi dirinya. Cara yang lainnya adalah
merasakan atau mau dirasakan emosinya oleh orang lain.
3. Menyendiri
Biasanya tidak suka bergabung pada sebuah kelompok yang membuatnya tidak nyaman.
Orang tersebut lebih banyak membutuhkan me time, apalagi jika berada dalam kesibukan
yang sering membuatnya lelah.
Biasanya, me time yang didapatkan akan digunakan untuk beristirahat dan memulihkan
energi. Mereka akan menyayangi diri sendiri, sehingga ketika mendengarkan orang lain,
perasaan yang tersampaikan rasanya seperti dirasakan sendiri.

Cara mengembangkan empati


Siapapun orangnya asalkan mau maka akan dapat mengembangkan empati. Empati dapat
dikembangkan sejak anak usia dini. Maka dari itu, pola asuh yang tepat dari orang tua dapat
menumbuhkan empati yang dimiliki anak. Orang tua dapat menunjukkan bagaimana contoh
bersikap baik dan rasa empati, seperti menunjukkan rasa kepedulian, kasih sayang serta
membantu orang lain. Pola asuh demokratis cenderung dapat meningkatkan rasa empati yang
dimiliki anak. Selain itu, melibatkan anak pada kegiatan sosial juga dapat mengembangkan
empati. Orang tua dapat memberikan pengertian bahwa bantuan yang diberikan dapat membuat
bahagia orang lain.

Media elektronik seperti film juga dapat mengembangkan rasa empati. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menonton film yang menunjukkan tokoh yang memiliki empati
yang tinggi akan membuat individu terinspirasi tokoh tersebut. Individu akan belajar dengan cara
mengamati dan meniru tokoh tersebut, sehingga rasa empati dapat dikembangkan. Teknik ini
juga dapat diterapkan dengan membaca buku fiksi. Membaca buku mengharuskan pembaca
untuk memasuki kehidupan dan pikiran dari tokoh-tokoh yang ada di buku tersebut. Hal itu dapat
meningkatkan kemampuan individu untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain.
Daftar Pustaka :

 M Umar dan Ahmadi Ali. (1992) Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu.
 Davis, M.H. Measuring Individual Differences in Empaty (Journal Of Personality And
Social Psychology. Vol 44 No 1) hlm 165
 Setiaputri, Karinta Ariani (2019-02-21). "7 Cara Sederhana Menumbuhkan Rasa Empati
Anak Sejak Dini". Hello Sehat. Diakses tanggal 2022-03-18.
 Bella, Airindya (2016-08-22). "8 Cara Melatih Empati Anak yang Bisa Ditanamkan
Sejak Dini". Alodokter. Diakses tanggal 2022-03-18.
 Auliyah, A., & Flurentin, E. (2016). Efektifitas penggunaan media film untuk
meningkatkan empati siswa kelas VII SMP. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling,
1(1), 19-26.
 Miller, Claire Cain. "How to Be More Empathetic". www.nytimes.com (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2022-03-18.
 Munawaroh, S.M., Empati Dan Intense Prososial Pada Perawat (Yogyakarta: Skrispi,
Universitas Gadjah Mada Yogjakarta, 1999), hlm 48.
 Adriansyah, Muhammad Ali; Rama, Tamyis Ade; Anggara, Agung; Kridani, Muhammad
Shidiq; Afani, Abdul Aziz (2016-06-15). "Pengaruh Pelatihan Meditasi dan Self
Hypnosys Untuk Meningkatkan Empati". Psikostudia : Jurnal Psikologi (dalam bahasa
in). 5 (1): 29–38. doi:10.30872/psikostudia.v5i1.2278. ISSN 2657-0963.
 Razy, Yurry; Kosasih, Danny; Cahyono, Fiter Bagus. "Three Types of Empathy". Design
Thinking Indonesia.]
 Sari, Anggit Nurmalita; Fauziah, Nailul (2017-02-01). "HUBUNGAN ANTARA
EMPATI DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA SUAMI YANG MEMILIKI
ISTRI BEKERJA". Jurnal EMPATI (dalam bahasa Inggris). 5 (4): 667–672. ISSN 2337-
375x Periksa nilai |issn= (bantuan).
 Nurfazrina, S. A., Muslihin, H. Y., & Sumardi, S. (2020). Analisis Kemampuan Empati
Anak Usia 5-6 Tahun (Literature Review). Jurnal PAUD Agapedia, 4(2), 285-299.
 Kognitif. Individu yang memiliki kecerdasan verbal yang tinggi akan mudah berempati
secara akurat.[ Ni'mah, Roudlotun (2017). "HUBUNGAN EMPATI DENGAN
PERILAKU ALTRUISTIK". AT-TUHFAH: JURNAL STUDI KEISLAMAN (dalam
bahasa Inggris). 6 (1): 99–115. doi:10.36840/jurnalstudikeislaman.v6i1.85. ISSN 2614-
493X.
 Ni'mah, Roudlotun (2017). "HUBUNGAN EMPATI DENGAN PERILAKU
ALTRUISTIK". AT-TUHFAH: JURNAL STUDI KEISLAMAN (dalam bahasa Inggris).
6 (1): 99–115. doi:10.36840/jurnalstudikeislaman.v6i1.85. ISSN 2614-493X.

Anda mungkin juga menyukai