Anda di halaman 1dari 8

Empati,Simpati,

Peka Sosial
●Dosen pengampuh: Sudirman,S.pd.,M.pd
Kelompok 1
Rival usman Delviwanda Mamonto

01 (911423109) 02 (911423120)

Indri Yatuna

03 (911423164)
Pengertian Empati
Empati berasal dari bahasa Yunani yaitu Emphatia yang berarti gairah atau ketertarikan fisik yang mengacu
pada kemampuan pikiran, emosi, niat dan ciri-ciri kepribadian dari orang lain dan memahami apa yang
diinginkan.Empati adalah kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain dan bertindak (sesuai) untuk
membantu. Konsep empati terkait erat dengan rasa iba dan kasih sayang. Empati merupakan kemampuan
mental untukmemahami dan berempati dengan orang lain, apakah orang diempati setuju atau tidak tetapi
disini memiliki niat untuk membantu.Dalam penelitian empati merupakan fenomena kompleks yang tidak
memiliki definisi sederhana. Empati dipelajari dalam psikologi sosial, psikologi kognitif dan neuroscience.
Empati adalah proses mental yang kompleks yang melibatkan:
1. Apa yang dirasakan oleh orang lain (empati afektif)
2. Bagaimana menempatkan diri sebagai orang lain(empati kognitif)
3. Menjadi orang lain yang merasakan (empati akurasi)
Pengertian Simpati
Kata simpati berasal dari kata Yunani, “sympatheia” yang berarti mempunyai perasaan yang sama. Simpati
mengandung kemampuan untuk ambil bagian dengan perasaan orang lain yang sedang menderita. Perasaan
ini dilandasi oleh kemampuan untuk menaruh perhatian atas diri orang lain.
simpati adalah sikap menaruh perhatian, ikut merasakan dan memberi dukungan emosional kepada orang
yang sedang menderita. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung
apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan
persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang
lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya.Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada
hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.
Sering kali timbulnya rasa simpati dipengaruhi oleh beberapa faktor di bawah ini:
1. Kesamaan pandangan
2. Kesamaan kepentingan
3. Kesamaan faktor-faktor historis
4. Kesamaan rasial
Pengertian Peka sosial
Istilah “kepekaan” berasal dari kata peka yang berarti mudah merasa atau mudah teransang. Apabila dikaitan
dengan kondisi social maka kepekaan social adalah kemampuan untuk mengamati reaksi-reaksi atau
perubahan orang lain yang ditunjukkanya baik secara verbal maupun non verbal,rasa peka dapat diwujudkan
dengan 2 cara yaitu secara lisan dan perilaku.
Cara menumbuhkan kepekaan social:
1. Berprilaku prososial,perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk
menjelaskan perilaku sukarela yang ditunjukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti
berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan
2. Terlibat dalam kegiatan sosial,kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak
orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya:
kunjungan ke panti asuhan,pengumpulan dana untuk korban bencana,pengobatan gratis, dsb.
3. Mengembangkan empati,empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan
orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan nonverbal,
seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya.
Peran Pendidikan dalam
membentuk,sikap
Empati,Simpati,
dan Peka Sosial
Peran Pendidikan membentuk
sikap empati, simpati, dan peka sosial

Pendidikan dapat menggunakan metode pengajaran yang melibatkan peran aktif


siswa, seperti diskusi kelompok, permainan peran, atau proyek kolaboratif. Dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, mereka akan memiliki
kesempatan untuk berlatih dan mengembangkan keterampilan empati, simpati, dan
kepekaan sosial.
Selain itu, peran guru juga sangat penting dalam membentuk sikap empati,
simpati, dan kepekaan sosial pada generasi muda. Guru dapat menjadi contoh
teladan bagi siswa dalam menunjukkan empati dan simpati terhadap orang lain, serta
mengajarkan nilai-nilai sosial melalui pelajaran dan interaksi sehari-hari dengan
siswa.
Dengan pendidikan yang memperhatikan pembentukan sikap empati, simpati,
dan kepekaan sosial, generasi muda akan lebih mampu berkontribusi dalam
membangun masyarakat yang lebih inklusif, peduli, dan saling mendukung.
Kesimpulan

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan dan pengalaman orang
lain, seringkali dengan merasakan apa yang mereka rasakan.Ini melibatkan perasaan dalam
diri sendiri yang sejalan dengan apa yang dirasakan oleh orang lain. Empati membantu dalam
membangun hubungan yang lebih mendalam dan rasa saling pengertian.
Simpati adalah rasa simpati atau kepedulian terhadap perasaan dan penderitaan orang lain,
tanpa benar-benar merasakan apa yang mereka rasakan.Ini adalah tanggapan emosional yang
membuat seseorang ingin membantu atau mendukung orang yang mengalami kesulitan.
Simpati mendorong tindakan kebaikan dan solidaritas sosial.
Kepekaan sosial adalah kemampuan untuk mengenali, menghargai, dan merespons perasaan
dan kebutuhan orang lain.Ini mencakup keterampilan komunikasi, pemahaman sosial, dan
kesadaran terhadap lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai