Mulut &
tenggorokan
Nafas
kering pendek
Perut
kembung Tremor
Gangguan Kehilangan
tidur nafsu makan
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPON KEHILANGAN & DUKA
Usia
Keluarga
Pengaruh kultural
Agama
Penyebab kematian
1. USIA
Lahir – 2 th
2 – 5 th
5 – 8 th
8 -12 th
Remaja
NEX...
Lahir – 2 th
Tidakmempunyai konsep kematian
Dapat mengalami rasa kehilangan dukacita
NEX...
2 – 5 th
Menyangkal kematian sebagai suatu proses yang
normal
Melihat kematian sebagai sesuatu yang dpat
hidup kembali
Mempunyai kepercayaan tidak terbatas dalam
kemampuannya untuk membuat suatu hal terjadi
Dapat bereaksi dengan marah/menunjukkan
kemarahan
Memberikan respon bahwa mungkin akan ada
sedikit perbedaan jika di bandingkan dengan ortu
mereka
NEX...
5 – 8 th
Melihat kematian sebagai akhir :
Melihat kematian sebagai hal yang menakutkan
Mencari untuk menemukan apa penyebab
kematian & apa arti dari kematian
Merasakan kerentanan yang menyertai kematian
Dapat mengambil “peran lebih “dari seperti org
dewasa” dalam memberikan perawatan dalam
keluarga atau “ mengandalkan diri “
NEX...
8 – 12 th
Memandang kematian sebagai akhir & tidak dapat
dihindari
Mungkin tidak mampu menerima sifat akhir dari kehilangan
Menyadari kemungkinan kematiannya sendiri : dapat
mengalami rasa takut tentang kematiannya sendiri
Mengembangkan respon adaptif terhadap kematian, ada
pertahanan diri untuk mengatasi perasaannya sendiri
(menyangkal, menghindar )
Mungkin menciptakan cerita atau lelucon tentang
kematian untuk menyembunyikan rasa takut
Mengalami egosentris & pikiran magis
Menyadari tentang apa makna kematian ini bagi dirinya di
masa mendatang
NEX...
Remaja
Memahami kematian ( ex : ortu, saudara )
Menunjukkan perilaku beresiko
Dengan serius mencari makna tentang hidup
Lebih sadar tentang masa depan
2. KELUARGA
Keluarga mempengaruhi respond an ekspresi
kesedihan. Anak terbesar biasanya
menunjukkan sikap kuat, tidak menunjukkan
sikap sedih secara terbuka
3. FAKTOR SOSIAL EKONOMI
Apabila yang meninggal merupakan
penanggung jawab ekonomi keluiarga,
berarti kehilangan orangbyang di cintai
sekaligus kehilangan secara ekonomi. Dan hal
ini bisa mengganggu kelangsungan hidup.
4. PENGARUH KULTURAL
Kultur mempengaruhi manifestasi fisik &
emosi. Kultur “ barat “ menganggap
kesedihan adalah sesuatu yang sifatnya
pribadi sehingga hanya di utarakan pada
keluarga, kesedihan tidak di tujukan pada
orang lain.
Kultur ini menganggap bahwa
mengekspresikan kesedihan harus dengan
berteriak & menangis keras-keras
5. AGAMA
Dengan agama bisa menghibur dan
menimbulkan rasa aman pada tahapan
kehilangan
Menyadarkan bahwa kematian sudah ada di
konsep dasar agama.
Tetapi ada juga yang menyalahkan tuhan
akan kematian
6. PENYEBAB KEMATIAN
Seseorang yang di tinggal anggota keluarga
dengan tiba-tiba akan menyebabkan shock &
tahapan kehilangan yang lebih lama.
Ada yang menganggap bahwa kematian
akibat kecelakaan diasosiasikan dengan
kesialan.
JENIS – JENIS KEHILANGAN
Terdapat 5 kategori kehilangan, yaitu :
1. Kehilangan objek Eksternal
2. Kehilangan lingkungan yang telah dikenal
3. Kehilangan orang terdekat
4. Kehilangan aspek diri
5. kekuatan atau fungsi sensoris
6. Kehilangan hidup
1. KEHILANGAN OBJEK
EKSTERNAL
Kehilangan benda eksternal mencakup segala
kepemilikan yang telah menjadi using, berpindah
tempat, di curi, atau rusak karena bencana alam.
Bagi seorang anak benda tersebut mungkin berupa
boneka atau selimut, bagi seorang dewasa
mungkin berupa perhiasan atau aksesori pakaian.
Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang
terhadap benda yang hilang bergantung pada nilai
yang dimiliki orang tersebut terhadap benda yang
dimilikinya,& kegunaan dari benda tersebut.
2. KEHILANGAN LINGKUNGAN
YANG TELAH DIKENAL
Kehilangan yang berkaitan dengan dikenal dari
lingkungan yang telah mencakup meninggalkan
lingkungan yang telah dikenal selama periode
tertentu atau kepindahan secara permanen.
Contohnya termasuk ke kota baru, atau perawatan
di rumah sakit. Kehilangan melalui perpisahan dari
lingkungan yang telah dikenal, misalnya ketika
seorang lansia dapat terjadi melalui situasi
maturasional, misalnya ketika seorang lansia
pindah keruang perawatan, atau situasi
situasional, contohnya kehilangan rumah akibat
bencana alam atau mengalami cedera atau
penyakit.
3. KEHILANGAN ORANG
TERDEKAT
Orang terdekat mencakup orang tua,
pasangan, anak-anak, saudara sekandung
guru, pendeta, teman, tetangga, & rekan
kerja.Artis atau atlet yang terkenal mungkin
menjadi orang terdekat bagi orang muda.
Riset telah menunjukkan bahwa banyak
orang menganggap heqwan peliharaan
sebagai orang terdekat.
Kehilangan dapat terjadi akibat perpisahan,
indah, melarikan diri, promosi di tempat
kerja & kematian
4. KEHILANGAN ASPEK DIRI
Kehilangan aspek diri dapat mencakup bagian
tubuh, fungsi fisiologi atau psikologis.
Kehilangan bagian tubuh dapt mencakup
anggota gerak mata, rambut, gigi, payudara.
Kehilangan fungsi fisiologi mencakup
kehilangan control kandung kemih atau usus,
mobilitass
5. KEKUATAN ATAU FUNGSI
SENSORIS
Kehilangan fungsi psikologis termasuk
kehilangan ingatan, rasa humor, harga diri,
percaya diri, kekuatan, respek atau cinta,
perkembangan atau situasi.
Kehilangan seperti ini dapat menurunkan
kesejahteraan individu.Orang tersebut tidak
hanya mengalami kedukaan akibat
kehilangan, tetapi jg dapat mengalami
perubahan permanen dalam citra tubuh dan
konsep diri.
6. KEHILANGAN HIDUP
Doka ( 1993 ) menggambarkan respon terhadap
penyakit yang mengancam hidup ke dalam 4 fase.
Fase Prediagnostik terjadi ketika di ketahui ada
gejala klien atau factor resiko penyakit.
Fase akut berpusat pada krisis diagnosis.
Klien di hadapkan pada serangfkaian keputusan,
termassuk medis interpersonal, psikologis seperti
halnya cara menghadapi awal krisis penyakit.
Dalam fase kronis klien bertempur dengan
penyakit & pengobatannya, yang sering
melibatkan serangkaian krisis yang di
akibatkannya.
NEX...
Akhirnya terjadi pemulihan atau fase
terminal.Kadang dalam fase akut atau kronis
seseorang dapat mengalami pemulihan.
Klien yang mengalami fase terminal ketika
kematian bukan lagi halnya kemungkinan,
tetapi itu sudah pasti terjadi.
Pada setiap hal dari pen yakit ini klien &
keluarga di hadapkan dengan kehilangan
yang beragam dan terus berubah
RENTANG RESPON KEHILANGAN
Denial anger
bargaining depresi
acceptance
FASE DENIAL ( MENYANGKAL )
Menyangkal adalah respon segera terhadap
kehilangan baru/kehilangan yang mengancam
Respon fisiologis dapat mencakup kelemahan
muscular, tremor, menghela nafas, ruam kulit,
atau dingin dan pucat, berkeringat banyak,
anoreksia, & ketidak nyamanan
Implikasi keperawatan : dukung kebutuhan emosi
tanpa memperkuat penyangkalan. Tawarkan diri un
tuk tetap bersam pasien, tampa mendiskusikan
alas an perilaku atau kebutuhan untuk mengatasi
kecuali klien mengawalinya. Tawarkan klien
perawatan dasar seperti makanan, minuman,
oksigensi, kenyamanan & keamanan.
FASE ANGER ATAU MARAH
Individu mengekspresikan marah dan di tunjukkan
kepada keluarga, staf perawat, dokter atau yang
maha kuasa. Yang kedua dapat mengekspresikan
marah yang ditujukan pada orang yang mati. Marah
dapt mencetuskan rasa bersalah dan mengarah pada
ansietas dan menurunkan harga diri.
Implikasi keperawatan : Berikan pedoman antisipasi
tentang perasaan dan intensitasnya yang mereka
alami sebagai bagian dari kedukaan. Fokuskan
terutama pada kemarahan, jangan mengambil hati
kemarahan yang dilontarkan klien.Penuhi kebutuhan
yang menyebabkan respon marah.Berikan dorongan
kepada klien dan keluarganya untuk mengekspresikan
perasaan mereka.
FASE BERGAINING ( TAWAR
MENAWAR )
Individu berkeinginan untuk melakukan apa
saja untuk menghindari kehilangan atau
mengubah prognosis atau nasib. Individu
membuat penawaran dengan yang maha
kuasa. Individu menerima bentuk terapi
baru.
Implikasi keperawatan : Berikan informasi
yang diperlukan untuk membuat keputusan.
FASE DEPRESI
Realitas dan sifat ketetapan dari kehilangan telah
dikenali.
Kebingungan, kurang motivasi, tidak menunjukkan
minat, tidak membuat keputusan, dan menangis adalah
umum.
Menarik diri dari hubungan dan aktivitas sering terjadi.
Individu dapat menjadi pendiam dan tidak komunikatif.
Timbul perasaan kesepian, mulai mengenang tentang
masa lalu dan benda yang hilang. Individu kehilangan
minat dalam penampilan.
Individu melakukan bunuh diri, atau berperilaku tidak
sehast seperti penggunaan obat secara berlebihan.
NEX...
Implikasi keperawatan : Berikan dukungan
dan empati. Dukung menangis dengan
memberikan sentuhan yang
mengomunikasikan kepedulian.Mendengarkan
dengan penuh perhatian, mengkaji resiko
yang membahayakan diri dan rujuk ke
tetangga professional kesehatan mental jika
di perlukan.
FASE AKOMODASI
Individu menerima kehilangan dan kematian dan
mulai merencanakan hal tersebut. Individu dapat
berbagi perasaan tentang kehilangan. Mengenang
kejadian massa lalu. Terjadi periode depresi,
waktu yang baik untuk memulai membandingkan
dengan waktu buruk. Hidup mulai stabil.
Implikasi keperawatan : Berikan kesempatan untuk
berbagai perasaan secara verbal, dalam bentuk
tulisan, bentuk seni, atau dengan rekaman. Biarkan
dan dororng pengungkapan sesering yang klien
ingin lakukan, tunjukkan penerimaan kelabilan
perasaan klien, bantu dalam mendiskusikan
rencana masa mendatang.
TAHAPAN MENJELANG AJAL
( KUBLER-ROSS, 1969 )
Tahap menyangkal
indiividu menolak "tidak, tidak mungkin seperti itu " atau ' tidak akan terjadi pada
saya "
Tahap marah
Individu melawan kehilangan & dapat bertindak pada seseorang/lingkungkan
sekitar
Tahap depresi
Terjadi ketika kehilangan disadari & timbul dampak nyata dari maknakehilangan
merasa terlalu sangat kesepian dan menarik diri
Tahap penerimaan
Reaksi fisiologis menurun & interaksi sosial berlanjut
BAB
V DYING PROCESS
(SAKARATUL MAUT) &
PERAWATAN JENAZAH
DYING ?????????????
Sekarat merupakan suatu kondisi pasien saat
menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal dan harapan tertentu untuk
meninggal
Dying jg dapat diartikan sebagaiakumulasi
dari responkehilangan dimana terjadi
penurunan fungsi secara fisik maupun
psikologis
SYMTOMP OF DYING
Penurunan nafsu makan
Kelemahan
Perubahan dari fungsi :Kardiovaskuler,
rpirasi, muskuluskeletal, gastrointestinal,
status mental
CABANG ILMU YANG BERKAITAN
DENGAN DYING
GERIATRI
Ilmuyang mempelajari penyakit pada usia lanjut
( degenerative )
GERENTOLOGIA
Disiplin
ilmu diluar/cabang geriatric yang
mempelajari aspek fisik, mental dan psikososial
yang ada pada lanjut usia.
Untuk menunjuang pelayanan geriatric bagi
penderita lanjut usia ( dr. H. Ahmad NH, Sp. KJ,
2009 )
PENYAKIT TERMINAL
Penyakit yang sulit di sembuhkan, seperti
kanker stadium akhir, dll
PERTIMBANGAN SPIRITUAL
Pasien yang mengalami proses dying akan
sering menanyakan tentang
Artikehidupan yang mereka jalani
Siapa sebenarnya dia ???
Mengapa dia mempunyai penyakit seperti ini????
Apa yang terjadi setelah mereka meninggal?
Rasa bersalah karena khawatir bila
penyakitnya disebabkan oleh perilakunya
PENDAMPINGAN PASIEN
SAKARATUL MAUT
Perawatan pada pasien yang akan meninggal
oleh petugas kesehatan dilakukan dengan cara
member pelayanan khusus jasmaniah rohaniah
sebelum pasien meninggal .
Tujuan nya yaitu :
Memberi rasa tenang & puas jasmani & rohaniah
pada pasien & keluarganya
Memberi ketenangan & kesan yang baik pada pasien
disekitarnya
Untuk mengetahui tanda-tanda pasien yang akan
meninggal secara medis bisa dilihat dari keadaan
umum , vital sign, & beberapa tahap-tahap kematian
MERAWAT PASIEN TERMINAL
1. MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN FISIK
2. MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN
PSIKOSOSIAL
1. MEMBANTU MEMENUHI
KEBUTUHAN FISIK
●
Memenuhi kebutuhan makan & minum
●
Merawat mulut, mata, hidung & kulit
●
Memperlancar kebutuhan untuk eliminasi
●
Merawat lingkungan
●
Membuat merasa nyaman
2. MEMBANTU MEMENUHI
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
Perasaan takut
Rasa dipisahkan
Kehilangan martabat
D
uk
u
ng
an
ke
lu
ar
ga
u
nt
uk
ya
ng
b
er
d
uk
a
KEMATIAN ???????????????
Suatu kondisi terhentinya RR, nadi, TD, serta
hilangnya respon terhadap stimulus
eksternal, di tandai dengan :
Aktifitas
listrik otak terhenti
Terhentinya fungsi jantung & paru
Kematian terjadi ketika
Tidak ada nafas & nadi
Pupil midriasis & reflek cahaya negative
Kulit muka & ekstermitas menjadi dingin
Ketiadaan reflek & kegiatan otak dalam waktu 24
jam
PERUBAHAN TUBUH SETELAH
KEMATIAN
Kekakuan pada tubuh
RIGOR MORTIS
●
●
Terjadi pada 2- 4 jam setelah kematian
ALGOR ●
Kulit menjadi dingin/post mortem cooling
Penurunan temperatur inti tubuh sekitar 1˚ celcius per jam
MORTIS
●
POST-MORTEM ●
●
Perubahan warna kulit
Warna kulit menjadi keunguan ( livor mortis ) pada bagian
POST-MORTEM ●
Pelunakkan & pencairan jaringan tubuh
oleh fermentasi bakteri
DIGESTION
PERAWATAN SETELAH
KEMATIAN
Bila keluarga ada pada saat kematian, biarkan
mereka tinggal bersama pasien setelah
kematian. Untuk mengucapkan perpisahan
Lepaskan semua alat kesehatan yang masih di
pakai
Jika keluarga tidak ada, tetapi ingin melihat
jenazah setelah kematian, buat jenazah terlihat
sealamiah mungkin. Buat lingkungan bersih.
Penting untuk melakukan ini dengan segera,
karena mayat akan mulai kaku ( rigor mortis )
Tempatkan jenazah dalm posisi datar, lengan
pada sisi tubuh
NEX...
Tempatkan bantalan atau gulungan handuk
di bawah kapala sehingga sehingga darah
tidak mengubah warna wajahnya
Tutup kelopak mata selama beberapa detik
sehingga mata tetap menutup. Tutup mulut
Bersihkan daerah yang kotor. Singkirkan
semua peralatan dan bahan yang dipakai dari
tempat tidur
Tenangkan keluarga dan biarkan mereka
berduka
TUJUAN MERAWAT JENAZAH
Untuk
Sebagai Untuk meringan
mensucikan
penghor kan beban
jenazah
matan sebelum di
keluarga
terakhir makamkan yang
ditinggal
PROSEDUR MERAWAT JENAZAH
1. Persiapan alat
Sama seperti memandikan pasien di tambah scort
Pakaian jenazah
Kapas, pinset, bengkok
Kereta jenazah
Formulir keterangan meninggal
NEX...
2. Langkah kerja
Alat-alatdi bawa ke dekat klien
Cuci tangan
Perawat memakai scort
Melepaskan alat-alat kesehatan yang digunakan oleh
jenazah
Melepaskan perhiasan yang di pakai & memberikan
pada keluarga
Memandikan jenazah sam dengan memandikan pasien
Menanggalkan gigi palsu
Memakaikan baju yang sudah tersedia
Mulut dirapatkan dengan cara mengikatkan dagu ke
kepala dengan kassa
NEX...
Tangan dilipat sesuai agam
Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki diikat
denagn kasa gulung
Jenazah ditutup rapi dengan kain penutup mayat
Formulir jenazah diisi lengkap untuk keperluan visum
(k/p )
Membuat surat serah terima untuk kamar mayat
Setelah 2 jam meninggal memindahkan jenazah ke
kereta jenazah
Mengantar jenazah ke kamar jenzah
Memindahkan jenazah dari kereta ke tempat
pembaringan kamar jenazah
Perawat cuci tangan
PERAWATAN JENAZAH YANG
AKAN DI OTOPSI
Ikuti prosedur RS & jangan lepas alat
kesehatan
Beri label pada pembungkus jenazah
Beri label pada alatprotesis yang digunakan
Tempatkan jenazah pada lemari pendingin
PERAWATAN TERHADAP
KELUARGA
Dengarkan ekspirasi keluarga
Beri kesempatan bagi keluarga untuk
bersama dengan jenazah beberapa saat
Siapkan ruangan khusus untuk memulai rasa
berduka
Bantu keluarga untuk membuat keputusan
serta perencanaan pada jenazah
Beri dukungan jika terjadi disfungsi berduka
BABVI PERILAKU
PROSOSIAL
PENGERTIAN PROSOSIAL
Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai
perilaku yang menguntungkan penerima bantuan
tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi
pemberi bantuan.
William membatasi perilaku prososial secara lebih
rinci sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk
mengubah keadaan fisik (material), psikologis dan
sosial penerima bantuan dari kurang baik menjadi
lebih baik.
Perilaku prososial mempunyai maksud untuk
menyokong kesejahteraan orang lain dengan cara
menolong, menyelamatkan, berkorban, kerjasama
maupun persahabatan.
CIRI-CIRI PERILAKU PROSOSIAL
Ada 3 (tiga) ciri seseorang dikatakan
menunjukkan perilaku prososial, yaitu :
a. Tindakan tersebut berakhir pada dirinya dan
tidak menuntut keuntungan pada pihak pemberi
bantuan
b. Tindakan tersebut dilahirkan secara suka rela