Anda di halaman 1dari 27

By. Elly Yusiana, S.Kep.Ns.

PENYAKIT KLUIT DAN


KELAMIN
Sistem Integumen
VULNUS (LUKA)
 DEFINISI
 Adalah Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luar
yang berguna melindungi diri dari trauma luar serta
masuknya benda asing. Apabila kulit terkena trauma,
maka dapat menyebabkan luka/vulnus.
 Vulnus/luka adalah keadaan dimana kontinuitas jaringan
rusak bisa akibat trauma, kimiawi, listrik radiasi.
 Vulnus/luka adalah suatu keadaaan terputusnya
kontinuitas jaringan tubuh yang dapat menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Nex...

 Vulnus/luka adalah hilang atau rusaknya


sebagian jaringan tubuh.
 Vulnus laseratum adalah luka robek akibat
terkena mesin, kayu atau benda lainya yang
menyebabkan robeknya jaringan dan ada
juga yang menyebutnya vulnus laseratum
adalah luka compang-camping/luka yang
bentuknya tidak beraturan
ETIOLOGI

 Trauma tajam yang menimbulkan luka terbuka


 Trauma tumpul yang menyebabkan luka tertutup
(vulnus occlusum) & luka terbuka (vulnus avertum)

 Zat-zat kimia
 Radiasi
 Sengatan listrik
 Ledakan perubahan suhu
PATOFISIOLOGI
 Vulnus terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai
tubuh yang bisa disebabkan oleh traumatis/mekanis,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik,
dan gigitan hewan atau binatang.
 Vulnus yang terjadi dapat menimbulkan beberapa
tanda dan gejala seperti bengkak, krepitasi, shock,
nyeri, dan deformitas atau bisa juga menimbulkan
kondisi yang lebih serius.
 Tanda dan gejala yang timbul tergantung pada
penyebab dan tipe vulnus
Jenis-jenis luka
 Dapat dibedakan dua bagian, yaitu luka tertutup dan luka terbuka,
 a. luka terbuka yaitu dimana terjadi hubungan dengan dunia luar
 Misalnya :
 Luka lecet  ( vulnus excoratiol )
 Luka sayat ( vulnus invissum )
 Luka robek ( vulnus laceratum )
 Luka potong ( vulnus caesum )
 Luka tusuk ( vulnus iktum )
 Luka tembak ( vulnus aclepetorum)
 Luka gigit ( vulnus mossum )
 Luka tembus ( vulnus penetrosum )
 b. luka tertutup yaitu luka tidak terjadi hubungan dengan dunia luar
 Misalnya luka memar.
Proses yang terjadi secara alamiah
bila terjadi luka dibagi menjadi 3 fase
 1.      Fase inflamsi atau “ lagphase “
 2.      Fase proferasi atau fase fibriflasi
 3.      Fase “ remodeling “
1.      Fase inflamsi atau “ lagphase “

 Berlangsung sampai 5 hari.


 Akibat luka terjadi pendarahan, ikut keluar sel-sel trombosit radang.
 Trombosit mengeluarkan prosig lalim, trombosam, bahan kimia
tertentu dan asam amoini tertentu yang mempengaruhi pembekuan
darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan khemotaksis
terhadap leukosit.
 Terjadi Vasekontriksi dan proses penghentian pendarahan.
 Sel radang keluar dari pembuluh darah secara diapedisis dan menuju
dareh luka secara khemotaksis.
 Sel mast mengeluarkan serotonin dan histamine yang
menunggalkan peruseabilitas kapiler, terjadi eksudasi cairan edema.
 Dengan demikian timbul tanda-tanda radang leukosit, limfosit dan
monosit menghancurkan dan menahan kotoran dan kuman
2.      Fase proferasi atau fase fibriflasi.
 Berlangsung dari hari ke 6-3 minggu.
 Tersifat oleh proses preforasi dan pembentukan fibrosa yang
berasal dari sel-sel masenkim.
 Serat –serat baru dibentuk, diatur, mengkerut yang tidak perlu
dihancurkan dengan demikian luka mengkerut/mengecil.
 Pada fase ini luka diisi oleh sel radang, fibrolas, serat-serat
kolagen, kapiler-kapiler baru : membentuk jaringan kemerahan
dengan permukaan tidak rata, disebut jaringan granulasi.
 Epitel sel basal ditepi luka lepas dari dasarnya dan pindah
menututpi dasar luka.
 Proses migrasi epitel hanya berjalan kepermukaan yang rata dan
lebih rendah, tak dapat naik, pembentukan jaringan granulasi
berhenti setelah seluruh permukaan tertutup epitel dan mulailah
proses pendewasaan penyembuhan luka
3.      Fase “ remodeling “

 Fase ini dapat berlangsung berbulan-bulan.


 Dikatakan berahir bila tanda-tanda radang
sudah hilang.
 Parut dan sekitarnya berwarna pucat, tipis,
lemas, tidak ada rasa sakit maupun gatal.
MANIFESTASI KLINIS

 Apabila seseorang terkena luka maka dapat


terjadi gejala setempat (local) dan gejala
umum (mengenai seluruh tubuh)  
 a.       Gejala Local
 b.      Gejala umum
 a. Gejala Local
 -  Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf
sensoris. Intensitas atau derajat rasa nyeri berbeda-beda
tergantung pada berat / luas kerusakan ujung-ujung saraf
dan lokasi luka.
 -  Perdarahan, hebatnya perdarahan tergantung
pada Lokasi luka, jenis pembuluh darah yang rusak.
 -  Diastase yaitu luka yang menganga atau tepinya saling
melebar
 - Ganguan fungsi, fungdi anggota badan akan terganggu
baik oleh karena rasa nyeri atau kerusakan tendon
 b. Gejala umum
 Gejala/tanda umum pada perlukaan dapat terjadi
akibat penyuli/komplikasi yang terjadi seperti
syok akibat nyeri dan atau perdarahan yang
hebat.
MACAM-MACAM LUKA

 Menurut tipenya luka dibedakan menjadi 4


tipe luka yaitu :
 1) Clean wound/luka bersih
 2)Clean contaminated wound
 3)Contaminated wound
 4) Infected wound
1) Clean wound/luka bersih

 Clean wound atau luka bersih adalah luka


yang dibuat oleh karena tindakan operasi
dengan tehnik steril , pada daerah body wall
dan non contaminated deep tissue ( tiroid,
kelenjar, pembuluh darah, otak, tulang)
2)Clean contaminated wound

 Merupakan luka yang terjadi karena benda


tajam, bersih dan rapi, lingkungan tidak steril
atau operasi yang mengenai daerah small
bowel dan bronchial.
3)Contaminated wound

 Luka ini tidak rapi, terkontaminasi oleh


lingkungan kotor, operasi pada saluran
terinfeksi (large bowel/rektum, infeksi
broncial, infeksi perkemihan)
4) Infected wound

 Jenis luka ini diikuti oleh adanya infeksi,


kerusakan jaringan, serta kurangnya
vaskularisasi pada jaringan luka
Secara umum luka dapar dibagi
menjadi 2 yaitu
 1)      Simple, bila hanya melibatkan kulit.
 2)      Kompukatum, bila melibatkan kulit dan
jaringan dibawahnya
Trauma arteri
 Umumnya dapat disebabkan oleh trauma benda tajam ( 50
% ) misalnya karena tembakan, luka-luka tusuk, trauma
kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas
 Trauma arteri dibedakan berdasarkan beratnya cidera
 1)  Derajat I adalah robekan adviticia dan media, tanpa
menembus dinding.
 2)  Derajat II adalah robekan varsial sehingga dinding arteri juga
terluka dan biasanya menimbulkan pendarahan yang hebat.
 3)  Derajat III adalah pembuluh darah putus total, gambaran
klinis menunjukan pendarahan yang tidak besar, arteri akan
mengalami vasokontriksi dan retraksi sehingga masuk ke
jaringan karen elastisitasnya
Adapun tipe penyebab luka adalah

 1.Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek)


 Jenis luka ini disebabkan oleh karena benturan dengan benda
tumpul, dengan ciri luka tepi luka tidak rata dan perdarahan sedikit
luka dan meningkatkan resiko infeksi.
 2.Vulnus Excoriasi (Luka Lecet)
 Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang menyebabkan
lecet pada permukaan kulit merupakan luka terbuka tetapi yang
terkena hanya daerah kulit.
 3.Vulnus Punctum (Luka Tusuk)
 Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang masuk ke
dalam kulit, merupakan luka terbuka dari luar tampak kecil tapi
didalam mungkin rusak berat, jika yang mengenai abdomen/thorax
disebut vulnus penetrosum(luka tembus)
Nex...
 4. Vulnus Contussum (Luka Kontusio)
 Penyebab: benturan benda yang keras. Luka ini
merupakan luka tertutup, akibat dari kerusakan pada soft
tissue dan ruptur pada pembuluh darah menyebabkan
nyeri dan berdarah (hematoma) bila kecil maka akan
diserap oleh jaringan di sekitarya jika organ dalam
terbentur dapat menyebabkan akibat yang serius.
 5.Vulnus Scissum/Insivum (Luka Sayat)
 Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam
atau jarum merupakan luka terbuka akibat dari terapi
untuk dilakukan tindakan invasif, tepi luka tajam dan licin.
Nex...
 6.Vulnus Schlopetorum (Lika Tembak)
 Penyebabnya adalah tembakan, granat.
 Pada pinggiran luka tampak kehitam-hitaman, bisa tidak teratur
kadang ditemukan corpus alienum.
 7.Vulnus Morsum (Luka Gigitan)
 Penyebab adalah gigitan binatang atau manusia, kemungkinan
infeksi besar bentuk luka tergantung dari bentuk gigi
 8.Vulnus Perforatum (Luka Tembus)
 Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol.
 Penyebab oleh karena panah, tombak atau proses infeksi yang
meluas hingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan
Nex...
 9.Vulnus Amputatum (Luka Terpotong)
 Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam
ukuran besar/berat, gergaji.
 Luka membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang
dipotong. Perdarahan hebat, resiko infeksi tinggi,
terdapat gejala pathom limb.
 10.Vulnus Combustion (Luka Bakar)
 Penyebab oleh karena thermis, radiasi, elektrik ataupun
kimia Jaringan kulit rusak dengan berbagai derajat mulai
dari lepuh (bula – carbonisasi/hangus).
 Sensasi nyeri dan atau anesthesia.
KOMPLIKASI LUKA

 1. Penyuli dini seperti : hematoma, seroma,


infeksi
 2. Penyulit lanjut seperti : keloid dan parut
hipertrifik dan kontraktur

Anda mungkin juga menyukai