Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI

SETTING PENDIDIKAN

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode dan Teknik Observasi
Dosen : Marisa Fransiska Moeliono, M.Pd

DISUSUN OLEH :
DELILA NURBANI DIAH 190110160141
NADIA AMANDA MELDI 190110160146

KELAS A
SEMESTER 4

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI
Film : “The Miracle Worker”

Nama Observer: Delila Nurbani Diah


NPM: 190110160141

Subjek yang diobservasi :


Nama : Hellen Keller
Jenis kelamin : Perempuan
Kondisi : tunanetra, tunarungu, tunawicara
Tempat : Ivy Green, Rumah Keluarga Kelle

Hasil Pengamatan :
Hellen adalah seorang anak perempuan yang tidak dapat melihat, mendengar dan
berbicara. Hellen dilatih oleh seorang guru yang bernama Annie Sullivan. Di hari pertamanya
bertemu, Hellen menyadari keberadaan Annie yang berada di sekitarnya, lalu ia menghampirinya
dan merebut koper yang dibawa oleh Annie. Di saat itu, Annie memegang tangan Hellen dan
secara paksa meletakkan di wajahnya, sehingga Hellen dapat meraba muka Annie. Setelah itu,
Hellen merebut koper Annie dan mengantarkannya ke suatu kamar tidur. Di sana, Hellen segera
membuka koper yang dibawa Annie dan menemukan sebuah boneka. Hellen meraba bagian
wajah boneka tersebut, lalu meraba wajahnya sendiri. Setelah melakukannya secara berulang,
Hellen tersenyum dan menimang-nimang boneka tersebut. Melihatnya, Annie memegang tangan
Hellen lalu meletakkan di pipinya kemudian ia mengangguk-angguk. Lalu, Annie mengajarkan
kata pertama dengan menggunakan bahasa isyarat untuk Hellen, yaitu “DOLL”, yang artinya
boneka. Cara yang dilakukan Annie adalah membentuk huruf demi huruf untuk diraba oleh
tangan Hellen sebanyak dua kali. Saat pengajaran berlangsung, Hellen selalu berusaha menarik
tangannya yang dipegang kuat oleh Annie. Ketika kakak tirinya, James, datang dan Annie masih
mempraktikkan bahasa tersebut, Hellen dapat mengulangi sendiri bahasa isyarat yang diajari
tersebut, yaitu kata “DOLL”. Setelah itu, Annie mengambil bonekanya dan kembali
mempraktikkan bahasa isyarat “DOLL” tersebut. Namun, Hellen memberontak ingin merebut
bonekanya kembali dan mengacak-acak isi koper Annie. Kemudian, Annie memberikan aroma
kue kepada Hellen yang dapat membuat Hellen tenang setelah menciumnya. Annie memberikan
sepotong kue kepada Hellen, lalu memberikan kata “CAKE” dengan bahasa isyaratnya. Setelah
Hellen berhasil melakukannya sendiri, Annie memberikan sepotong kue lagi. Annie kembali
mengajarkan kata “DOLL” lalu memegang tangan Hellen untuk meraba bonekanya. Namun,
Hellen kembali berontak untuk merebut bonekanya. Annie segera mendekap Hellen dan
memegang tangannya untuk mempraktikkan bahasa “DOLL” yang telah diajari sebelumnya.
Setelah Hellen dapat mempraktikannya sendiri, Annie memberikan boneka kepadanya dan
Hellen menarik boneka tersebut dan memukul Annie menggunakan bonekanya. Setelah itu,
Hellen pergi dan meninggalkan Annie dengan pintu terkunci.
Di suatu ruangan, Hellen menumpahkan tinta yang sedang digunakan Annie untuk
menulis. Annie segera membersihkannya, dan memberikan kosa kata baru, yaitu “INK” yang
berarti tinta dan “PEN” yang berarti pulpen. Ketika ibunya datang menghampiri, Annie masih
mempraktikkan kata “PEN”, lalu dibalas Hellen dengan kata “CAKE”. Lalu Hellen menusuk
tangan Annie dengan pulpen dan kembali berontak, kemudia ibunya memberikan permen
sehingga ia kembali tenang.
Di ruang makan, Hellen berjalan mengelilingi meja makan dan mengambil makanan dari
piring-piring keluarganya dengan menggunakan tangan, lalu dimakannya. Saat menghampiri
piring Annie, Annie segera menolak tangan Hellen yang berusaha meraih makanan yang ada di
piringnya. Akibatnya, Hellen berontak dan berguling-guling di lantai. Untuk memberikan
pembelajaran kepada Hellen, Annie meminta keluarga Keller untuk meninggalkan ruang makan
dan membiarkannya di sana bersama Hellen. Setelah itu, Annie kembali duduk untuk menikmati
makananya. Namun, Hellen kembali berusaha mengambil makanan tersebut dengan mencubit-
bubit Annie. Selain itu, Hellen juga menampar Annie yang langsung dibalasnya sebanyak 4 kali.
Lalu, Hellen tampak menyadari ketidakberadaan keluarganya disana dan mencari mereka di
seluruh penjuru ruang makan. Setelah berhenti mencari karena tidak dapat menemuinya, Hellen
segera menuju pintu dan berusaha untuk membukanya. Annie langsung menggendong Hellen
dan membawanya ke kursi dan meninggalkan Hellen dengan sikap kedua tangan berada di atas
meja. Annie kembali ke kursinya dan ketika menyentuh tangan Hellen, Hellen segera pergi dan
menjatuhkan dirinya dari kursi. Annie kembali mengejar Hellen dan memposisikannya untuk
duduk di kursi, lalu Hellen terus pergi darinya sebanyak 5 kali. Pada perlakuan yang ke-6 kali,
Hellen akhirnya menuruti dan terlihat menjaga jarak setelah meraba wajah Annie. Lalu, Annie
memberikan sepiring makanan, lalu membuat Hellen memegang sendok di tangan kanannya.
Lagi-lagi, Hellen membuang sendok tersebut dan Annie kembali membuat Hellen memegang
sendoknya secara berulang, sebanyak 5 kali. Pada perlakuan ke-6, Hellen melempar jauh
sendoknya, lalu Annie membawa Hellen untuk mengambil sendiri sendoknya, dan Hellen segera
kabur dan kembali duduk di kursinya. Setelah itu, Annie menghampiri Hellen dan berusaha
melepaskan tangan Hellen yang mencengkram kuat kursinya. Hellen kembali diarahkan Annie
untuk mengambil sendoknya sendiri dan kembali duduk di kursinya. Selanjutnya, Hellen masih
melempar sendoknya dan Annie mengambil makanan yang ada di hadapan Hellen dan
membawakan beberapa sendok dari laci yang berada di belakangnya. Hellen mencari-cari
makanannya lalu berteriak karna tidak menemukannya. Lalu, Annie mengembalikkan lagi
makanannya dan kembali membuat Hellen memegang sendok di tangan kanannya serta
mengarahkan Hellen untuk menyuapi makanannya tersebut. Dilakukan sebanyak 3 kali disertai
dengan melempar sendoknya, akhirnya Hellen makan dengan sendok yang dipegangnya. Namun,
makanan tersebut langsung disembur ke arah wajah Annie dan Hellen menerima siraman air di
wajahnya. Setelah itu, Annie kembali menyuapi makanan dengan sendok yang dipegang Hellen,
lalu Hellen mengikutinya. Annie kemudian memberikan isyarat “GOOD” yang artinya baik, lalu
menyentuhkan tangan Hellen di wajahnya lalu menganggukkan kepala. Akan tetapi, Hellen
segera menarik rambut Annie, dan mereka terjatuh di lantai dan saling menarik rambut. Lalu,
Hellen berlari ke luar dan bersembunyi di balik pot dengan badan yang bergetar. Lalu, Hellen
langsung memeluk sang ibu ketika dihampirinya.
Setelah kejadian tersebut, saat Annie menemukan Hellen di tangga, Annie memberikan
kosa kata baru, yaitu “STEP” yang artinya tangga. Lalu, Hellen menarik tangannya dan segera
berlari meninggalkan Annie. Ayahnya yang melihat kejadian tersebut memanggil Annie untuk
berbicara mengenai hal yang tak disetujuinya dan berniat untuk memecat Annie. Namun, Annie
meminta maaf dan mengusulkan untuk memberikan pelatihan kepada Hellen secara intensif
selama 2 minggu di rumah kecil yang ditemuinya yang masih berada di lingkungan rumah
keluarga Keller. Ibu Hellen memohon kepadanya untuk menyetujuinya yang akhirnya sang ayah
luluh dan membiarkan Annie melatih Hellen sesuai keinginannya.
Pada hari pertama di rumah barunya, Hellen mulai berkeliling mengeksplor tempat yang baru
baginya. Lalu, ia mencari ibunya yang tidak kunjung datang, akhirnya Hellen mulai
memberontak dan berlarian. Annie yang berada di sana mencoba menghampiri, namun Hellen
yang menyadari sosok Annie langsung menolak dirinya dan berlari menjauhi Annie dengan sikap
yang masih memberontak. Pada malam hari, Hellen bersembunyi di bawah kasur dan tidak ingin
menemui Annie. Akhirnya, Annie meminta bantuan Percy, asisten rumah tangganya, untuk
membujuk Hellen keluar dari tempat persembunyiannya tersebut. Saat menyadari bahwa tangan
yang menghampirinya bukanlah Annie, Hellen segera keluar dan memeluk Percy dan segera
menghindar saat menyentuh tangan Annie. Oleh karena itu, Annie meminta Percy untuk
berbicara dengan Hellen dengan bahasa yang telah diajari kepadanya, yaitu kata “CAKE”.
Hellen memahaminya dan memperoleh kue yang telah disediakan oleh Annie. Kemudian, Annie
mengajari kosa kata “MILK” yang artinya susu, agar Percy memberikan segelas susu kepada
Hellen. Akan tetapi, ketika sedang mengajari Percy, Hellen tiba-tiba menarik tangan Annie untuk
memulai komunikasi kembali. Lalu Annie mengajari kosa kata “MILK” yang diikuti oleh Hellen
setelahnya, lalu memberikan segelas susu kepada Hellen. Setelah meminumnya, Hellen menaiki
kasur dan tidur di atasnya.
Keesokan harinya, Annie mengajak Hellen berjalan-jalan keluar rumah untuk
mengeksplorasi dan mempelajari kosa kata baru, seperti “FLOWER”, “LEAF”, “WATER”,
“APPLE”. Hellen mampu mengikuti kosa kata yang didapatkannya dari Annie. Namun, pada
saat diajari kosa kata “WATER”, Hellen menunjukkan kosa kata “APPLE” di tangannya
sebanyak 2 kali pengulangan. Di taman depan rumanya, ibu Hellen datang untuk menjenguk
Hellen. Saat itu Hellen sedang menjahit dan menuju ke meja makan dengan duduk tenang dan
mencari sendok untuk digunakannya. Kemudian, Hellen makan dengan posisi duduk dan
menggunakan sendok.
Pada siang hari, Hellen dan Annie duduk di batang pohon dan mempelajari kosa kata
baru, yaitu “EGG” yang berarti telur. Setelah memberikannya, Hellen dibiarkan untuk meraba
telur tersebut. Lalu, telur tersebut menetas dan muncul seekor burung, lalu Annie memberi kosa
kata baru, yaitu “BIRD” yang artinya burung. Lalu, Hellen dan Annie menuju ke kandang kuda
dan mempelajari kosa kata baru, yaitu “HORSE”. Pada malam hari, saat Hellen tertidur, ia
memainkan tangannya membentuk huruf-huruf yang telah dipelajarinya.
Pada hari terakhir Hellen memperoleh pelatihannya, ayah Hellen datang dan
membawakan anjing sebagai hadiah untuk Hellen. Lalu, Annie memberikan kosa kata baru, yaiu
“DOG” dan membiarkan Hellen untuk meraba badan anjing tersebut. Namun, saat sedang
mengelus-elus kepala anjing, Hellen menunjukkan kata “WATER” di tangannya. Lalu, Annie
menghampiri Hellen dan membenarkan bahwa yang disentuhnya adalah “DOG” (anjing), bukan
“WATER” (air) sebanyak 3 kali, namun Hellen masih menunjukkan kata “WATER”. Kemudian,
Annie mengambil sebuah teko yang berisi air, memasukkan tangan Hellen ke dalamnya dan
menunjukkan kembali kata “WATER” dengan tangannya. Akan tetapi, Hellen masih saja meraba
anjing tersebut dan menunjukkan kata “WATER”. Setelah itu, Annie mengeluh tentang keluarga
Hellen yang tidak mendukungnya dan berniat untuk mengembalikkan Hellen. Lalu, Hellen
mencoba untuk meraih tangan Annie, dan Annie kembali mengenalkan benda-benda serta kosa
katanya, yaitu “WOOL”, “CHAIR”, “NAPKIN”, “DRESS”, “FACE”, dan “TEARS”. Setelah
itu, Annie memberi tahu bahwa Hellen akan pulang dengan bahasa isyaratnya dan melatih Hellen
untuk memasukkan barang-barangnya sendiri ke dalam koper. Tidak lama kemudian, kedua
orang tua Hellen datang menjemput Hellen dan membawanya pulang.
Di rumah Hellen, tepatnya di ruang makan, saat makan malam, Hellen membuang serbet
yang dipasang di lehernya. Lalu, Annie memasangkan kembali dan dibuang lagi oleh Hellen
sebanyak 4 kali. Lalu, Annie mengambil makanannya dan membuat Hellen memberontak. Lalu
Annie meminta waktu untuk mengajarkan Hellen kembali, namun dicegah oleh ayahnya yang
kembali membawa Hellen untuk duduk di kursinya, memasangkan serbetnya dan memberikan
sebuah garpu untuk Hellen makan. Akan tetapi, Hellen kembali menunjukkan perilakunya
dahulu, yaitu melempar garpunya dan membuang serbet yang dipakainya, lalu makan dengan
menggunakan tangannya secara langsung. Setelah itu, Hellen berdiri dan menghampiri piring
Annie dan Annie segera menahan tangan Hellen agar tidak melakukannya. Lalu, Hellen
mengambil teko air yang berada di dekatnya, dan menyiram Annie. Dengan marah, Annie
langsung menggendong Hellen dan memohon izin untuk memberi perlakuan kepada Hellen agar
tetap mengingat hal-hal yang telah dipelajarinya selama 2 minggu terakhir. Annie membawa
Hellen ke tempat pompa air di tamannya. Lalu, Annie memberikan kosa kata “POMP” dan
membuat Hellen memompanya. Air mengalir dari pompa tersebut, dan Annie membawa tangan
Hellen untuk merasakannya. Beberapa lama kemudian, Hellen ingin mengeluarkan kata
“WATER” dari lisannya, seperti “Wa.. wa..” secara berulang kali. Annie segera mengiyakan
Hellen dan menunjukkan kata “WATER” dengan bahasa isyaratnya. Lalu, Hellen mengikuti
kembali kata “WATER” tersebut dengan tangannya. Annie tersenyum karena Hellen akhirnya
telah memahami makna kata “WATER” tersebut. Lalu, Annie dan Hellen berlari dengan muka
tersenyum mencari serta memperkenalkan benda-benda lainnya, seperti “GROUND”, “BUSH”,
dan “FLOWER”. Lalu, Annie dan Hellen memanggil seluruh keluarganya dengan bel yang ada
di depan rumahnya. Saat keluarganya datang, Annie memperkenalkan ibu dan ayahnya dengan
kosa kata “MOTHER” dan “FATHER”. Melihatnya, annie menangis terharu dan duduk
menjauhi mereka, lalu Hellen mencari Annie dan bertanya siapakah Annie, dan Annie
memperkenalkan dirinya dengan kosa kata “TEACHER”. Lalu, Hellen kembali ke ibunya dan
meminta kunci yang diberikannya tadi, dan bertanya apakah nama dari kunci tersebut. Ibunya
menunjukkan kata “KEY” dengan tangannya, dan Hellen menjawab “TEACHER” kepada
ibunya. Setelah itu, Hellen memberikan kunci tersebut kepada Annie dan menciumnya. Setelah
itu, Annie mengatakan “I LOVE HELLEN” kepada Hellen dengan bahasa isyaratnya.

Kesimpulan :
Hellen adalah seorang gadis kecil yang tidak dapat melihat, mendengar, dan berbicara.
Saat Hellen memberontak atau bertingkah agresif, seperti menyerang orang lain, melempar dan
menjatuhkan barang-barang, keluarganya selalu memberikan sebuah permen agar Hellen dapat
kembali tenang. Namun, hal inilah yang justru membuat Hellen mengasosiasikan perilaku agresi
yang ditampilkannya dengan sebuah reward, sehingga Hellen menunjukkan perilaku agresi
tersebut secara berulang kali.
Akhirnya, keluarga Hellen mencarikan seorang guru untuk Hellen, yang bernama Annie
Sullivan. Terlihat dari teknik mengajar yang diterapkan kepada Hellen, Annie menggunakan
pendekatan behavioristic, yaitu dengan melatih Hellen secara berulang kali, mengasosiasikan
suatu benda dengan namanya, serta memberikan reinforcement dan punishment terhadap
perilaku yang ditampilkan Hellen.
Dalam menerima pembelajaran baru dari Annie, awalnya Hellen menolaknya dengan
menarik kembali tangannya saat ingin diberikan kosa kata baru. Hellen juga selalu berlari
menjauh ketika Annie berusaha mengarahkannya pada posisi-posisi yang seharusnya, misalnya
untuk duduk di kursi makan dengan tenang, memegang sendok dan menyuapi makanannya ke
dalam mulutnya. Oleh karena itu, Annie perlu melakukan hal tersebut secara berulang kali
sehingga Hellen akhirnya menuruti Annie dan mengikuti arahannya. Namun tidak jarang, saat
Hellen telah menuruti Annie, ia kemudian menyerang Annie sebagai tanda tidak senang
dengannya, seperti memukul dengan boneka, menyiram dengan air, dan menyembur makanan
yang ada di mulutnya ke arah wajah Annie. Namun, Annie tetap sabar dan bersikeras untuk
melatih Hellen agar memahami eksistensi dirinya di dunia dan bahasa yang digunakannya.
Dalam proses pembelajaran, ketika Hellen mampu mengikuti atau menerimanya, Annie
memberikan ssebuah reward untuk memperkuat perilaku Hellen tersebut. Misalnya, ketika
pertama kali diajarkan bahasa “CAKE”, setelah Hellen mampu mengikutinya, Annie
memberikannya sepotong kue. Setelah diberi kue tersebut, Hellen tersenyum, dapat bersikap
tenang, dan dapat mengulangi kosa kata yang telah diajarkan kepadanya tersebut.
Sebaliknya, Hellen juga mendapatkan negative reinforcement dan punishment ketika ia
berperilaku hal yang tidak diinginkan Annie. Misalnya, ketika memperoleh pengajaran pertama
di ruang makan, Annie mengambil makanan Hellen yang tidak mau menggunakan sendok dan
duduk dengan rapi di kursinya. Hal ini disebut juga dengan negative reinforcement. Setelah
diperlakukan seperti itu, Hellen memberontak dan marah agar ia memperoleh makanannya.
Namun, Annie tetap mengarahkan Hellen secara berulang kali untuk duduk di kursinya dengan
tenang hingga akhirnya Hellen dapat mengikutinya. Selain itu, Hellen juga memperoleh
punishment, yaitu ditampar dan disiram air oleh Annie saat Hellen menyerang Annie. Awalnya,
Hellen tampak tidak takut dan terus mengulangi perilakunya tersebut hingga akhirnya ia berhenti
dan merasa takut untuk melakukan hal yang serupa kepada Annie.
Nama Observer: Nadia Amanda Meldi
NPM: 190110160146

Ketika Anne Sullivan (si guru) dan Helen Keller (si siswa) pertama kali bertemu, Anne
menjatuhkan koper dengan keras. Helen merasakan hal tersebut dan kemudian berjalan
mendekati koper & Anne. Dia lalu meraba-raba bagian dari koper tersebut. Awalnya, Helen
menepis tangan Anne setiap kali Anne berusaha untuk menyentuh Helen. Namun setelah itu,
Helen membaui tangan pendatang baru (Anne) tersebut dan juga meraba-raba bagian wajahnya.
Ketika Anne berusaha merebut kopernya lagi, Helen bertingkah laku agresif dengan menggeram
dan memukul tangan Anne kemudian mengambil koper tersebut dan membawanya ke dalam
rumah.
Helen yang tuli dan buta belum mengenali bahasa. Oleh karena itu, hal pertama yang
Anne ajarkan kepada Helen adalah bahasa. Helen diharapkan dapat mengasosiasikan benda yang
ia pegang dengan kata yang diajarkan setelahnya. Awalnya, Helen yang mengambil sebuah
boneka dari koper Anne diajari kata “Doll” yang lewat tangan gurunya itu dan kemudian Helen
disuruh untuk meraba untuk mengenalkannya pada huruf. Dari situ, Helen menjadi bisa
menirukan kata yang barusan diajarkan oleh Anne. Ketika boneka tersebut diambil, Helen terus
menepis tangan Anne dengan kasar. Helen baru menjadi tenang ketika diberi kue, kemudian ia
diajarkan kata “Cake”. Ketika ia sudah bisa menirukannya, Helen diberikan reward berupa kue
lagi. Kemudian, Helen dipaparkan sedikit kepada boneka dengan menyentuhnya, namun dengan
cepat ditarik lagi dan Helen pun kembali terlihat kesal yang dibuktikan dengan perilaku
menggeram dan menepis tangan Anne. Anne pun mengajarkan kata “Doll”. Setelah Helen dapat
mengimitasi kata ini, maka ia memperoleh lagi bonekanya (ini dapat dilihat sebagai bentuk
reward juga). Tetapi, setelah ia mendapatkan boneka tersebut, ia langsung memukul wajah Anne
dengan boneka, mengindikasikan rasa kekesalannya dengan Anne karena metode
pembelajarannya yang sebelumnya Anne tidak pernah dapatkan tersebut, kemudian pergi
meninggalkan ruangan dan mengunci pintu ruangan tersebut dari luar.
Anne juga diajari kata-kata baru seperti “Pen” di salah satu ruangan di rumahnya. Helen
mengamuk dengan mengeluarkan suara geraman dan bahkan melemparkan guci ke arah pintu.
Di sini juga Anne mengajarkan kata “Bad” untuk menandakan bahwa perilaku Helen bukanlah
perilaku yang baik. Kemudian Helen diajari kata “Pen” lagi. Setelah itu, Helen menusuk tangan
Anne dengan pulpen. Kemudian Helen pergi ke arah ibunya yang mendatangi ruangan tersebut
dengan mengamuk dan ibunya berusaha menenangkannya dengan memberikannya permen,
seolah-olah memberikan reward tersebut karena telah menusuk tangan Anne, yang Anne pikir
bukanlah merupakan langkah yang bijak karena dapat memperkuat kebiasaan buruk Helen
tersebut.
Setelah itu, di ruang makan, Helen memiliki kebiasaan mengelilingi meja makan
kemudian langsung mengambil makanan dengan tangannya dari piring anggota keluarga lainnya.
Namun, ketika ia sampai di bagian piring Anne, Anne langsung menepis tangannya (punishment
untuk perilaku mengambil makanan seenaknya) dan tidak memperbolehkannya untuk
mengambil makanannya dengan seenaknya. Anne langsung bereaksi negatif dengan
mengeluarkan suara geraman dan duduk di lantai sambil merebahkan serta menggerak-gerakkan
badannya di lantai. Untuk melancarkan proses pengajaran dan pembelajaran, Anne menyuruh
anggota keluarga lain untuk keluar dari ruang makan. Helen yang masih mengamuk mencubit
Anne agar mau memberi makanan. Tangan Helen ditepis oleh Anne, dan kemudian Helen pun
menampar pipi Anne. Kemudian Anne pun membalas dengan menampar pipi Helen juga.
Kejadian ini berlangsung selama beberapa kali sampai akhirnya Anne memukul meja beberapa
kali kemudian berjalan mengitari ruangan untuk mencari anggota keluarganya yang sudah tidak
ada lagi di ruangan tersebut dengan meraba-raba kursi yang tadi diduduki oleh mereka. Helen
pun mengamuk lagi dengan menjatuhkan hampir semua barang yang ada di ruang makan
tersebut. Helen pun dipaksa untuk duduk oleh Anne di kursi namun dalam beberapa kali
percobaan. Helen selalu tidak bisa diam, entah itu ia pergi ke arah pintu keluar, merangkak ke
bawah meja, atau naik ke atas meja. Helen didudukkan lagi di kursi dan akhirnya ia bisa bertahan
di kursi tersebut. Setelah itu, Helen diajari untuk memegang sendok, namun pada beberapa kali
percobaan pertama ia selalu melempar sendok itu. Anne tidak diperbolehkan mengambil
makanan sebelum ia mau mengambilnya dengan sendok. Ketika Anne memaksa Helen untuk
menyuap makanan dengan sendok, Helen menyemburkan makanan tersebut ke wajah Anne.
Helen pun disiram dengan air oleh Anne sebagai punishment-nya. Akhirnya, Helen mau dan bisa
untuk disuruh makan dengan sendok, walaupun Helen menarik rambut Anne setelah makan.
Setelah itu, Helen dipindahkan sementara waktu ke rumah kecil yang terdapat di dekat
rumahnya selama 2 minggu. Namun, Helen dibuat berpikir agar rumah kecil tersebut jauh dari
rumahnya agar Helen merasa seolah-olah jauh dari orang tuanya. Ini dilakukan untuk
membiasakan Helen dengan beberapa kebiasaan baru dan Anne berpendapat bahwa ini hanya
bisa dilakukan tanpa intervensi dari orang tua Helen. Helen yang baru sampai di rumah kecil
tersebut meraba-raba beberapa hal yang terdapat di ruangan tersebut, seperti kursi, meja, koper,
dan lain sebagainya. Ketika Helen menggerak tangannya sebagai tanda bahwa ia ingin ibunya
berada di dekatnya, Anne melarang dan menyuruh kedua orang tua Helen untuk langsung pulang
ke rumah mereka. Ketika Anne tidak mendapat keinginannya, ia mengamuk dengan
melemparkan barang seperti topi dan guci dengan agresif. Malam harinya, Helen bersembunyi di
bawah tempat tidur dan tidak mau berinteraksi dengan Anne. Namun, ketika Percy (pembantu
keluarga Keller) menjulurkan tangannya ke arah Helen, Helen yang meraba tangan tersebut
menjadi mau keluar dari bawah ranjang tempat tidur. Helen masih tidak mau berinteraksi
dengan Anne dan hanya mau berinteraksi dengan Percy saja. Namun, setelah Helen diberi
reward berupa kue, ia kembali mau berinteraksi dengan Anne, ini diindikasikan dengan Helen
yang berjalan mendekati Anne dan kembali mau menyentuh tangan Anne dan menerima
pembelajaran darinya.
Selanjutnya, Helen bisa dengan lebih baik menerima pembelajaran dari Anne. Helen
terlihat senang ketika memberi makan kuda dengan apel, kemudian Anne mengajarkan kata
“Apple” dan “Horse”. Begitu juga ketika diajarkan, kata “water”, muka Helen terlihat senang,
bisa jadi indikasi bahwa ia antusias untuk mempelajari hal-hal baru yang diterimanya. Namun
ketika ia memegang anjing, ia masih menganggapnya sebagai “water”. Ini menandakan bahwa
Helen belum bisa mengingat asosiasi antara benda yang dipegangnya dengan kata yang tepat.
Helen kembali ke rumahnya dan pada saat makan siang dengan keluarganya, ia kembali
berperilaku seperti dahulu sebelum diajari Anne. Helen diajak keluar, kemudian ketika
menyentuh air, ia mengeluarkan suara “Wa… wa…”, indikasi bahwa ia tahu apa yang
disentuhnya tersebut water. Di sini terlihat bahwa Anne sudah dapat menge tahui asosiasi
antara benda dengan sebutannya yang tepat.
HASIL DISKUSI OBSERVER

1. Respons Helen terhadap pengajaran guru:


- Menolak untuk mengikuti pembelajaran
- Menepis tangan
- Setelah diajarkan secara berulang kali, Helen baru dapat mengikuti

2. Apa yang dilakukan Helen setelah memperoleh reward :


- Permen dan perilaku agresif (oleh ibunya)
- Menunjukkan kata “DOLL” dengan tangannya setelah mendapatkan bonekanya
kembali
- Menunjukkan kata “CAKE” setelah memperoleh sepotong kue
- Bersikap tenang setelah diberikan permen oleh ibunya ketika Hellen bertingkah
agresif terhadap Annie, yaitu menusuk tangan Annie dengan pulpen.
- Mau berinteraksi kembali dengan ANnie setelah memperoleh sepotong kue di
rumah barunya

3. Apa yang dilakukan Helen setelah memperoleh punishment


- Helen memberontak berusaha memperoleh kembali bonekanya dan mengacak-
acak isi koper Annie saat bonekanya diambil
- Hellen berontak dan berguling-guling di lantai saat Annie menolaknya
mengambil makanan dari piring Annie
- Helen memberontak dengan berteriak saat makanannya diambil oleh Annie
- Helen mengikuti arahan Annie untuk menyuap makanan dengan sendoknya
setelah disiram air.

KESIMPULAN :
Sebelumnya, Helen memiliki perilaku buruk, seperti memberontak, mengacak-acak
barang yang ada di sekitarnya. Perilaku-perilaku tersebut diperkuat oleh keluarganya dengan
memberikan reward berupa permen setiap setelah melakukan hal-hal tersebut. Oleh karena itu,
Annie memberikan punishment setiap kali Helen melakukan kebiasaan buruknya tersebut.
Namun, Annie juga berusaha mendorong Helen untuk belajar dengan memberikan reward
seperti kue atau boneka. Selain itu, dalam memberikan pembelajaran atau pelatihan mengenai
suatu bahasa atau perilaku, Annie menerapkan sistem pembiasaan terhadap Helen, yaitu dengan
melatih Helen secara berulang kali hingga Helen mampu mengikutinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai