Anda di halaman 1dari 3

Sahabat Selamanya

Anaya adalah seorang anak yang ceria dan berhati lembut. Pada hari Minggu
pagi ia pergi ke rumah sahabat nya, karena mereka sudah membuat janji untuk
bertemu dan membuat pancake bersama-sama, ketika sampai dirumah Elina,
Anaya menyapa Elina dan mereka berpelukan karena sudah lama tidak bertemu.
Setelah mereka mengobrol sebentar untuk melepas rindu, mereka berdua
langsung menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan membuat pancake
bersama.
Elina adalah anak yang baik hati, jujur dan semangat berjuang yang tinggi.
Anaya dan Elina sudah bersahabat sejak taman kanak-kanak dulu tetapi saat
sekolah menengah pertama mereka berpisah karena berbeda sekolah, namun
walaupun mereka berbeda sekolah mereka tetap saling berkomunikasi secara
online dan sesekali membuat janji untuk melepas rindu.
Ujian sekolah dimulai satu minggu lagi , Anaya dan Elina akan bertemu untuk
belajar bersama dirumah Anaya. Ketika sampai dirumah Anaya, Elina langsung
mengetuk pintu rumah Anaya dan Anaya langsung membuka pintu dengan
senyuman yang indah. Mereka berpelukan, Elina memeluk Anaya erat dan
Anaya membalas pelukan Elina tak kalah erat. Selesai berpelukan mereka
masuk dan mengobrol sebentar untuk melepas rindu setelah itu mereka
langsung belajar dengan sungguh sungguh karena ingin mendapatkan SMA
yang sama agar mereka tidak terpisah lagi.

SMA yang mereka pilih adalah SMA 74 , seminggu yang lalu mereka sudah
mendaftar tetapi yang terpilih hanyalah Elina karena batasnya hanya sedikit.
Anaya amat sangat sedih karena terpisah lagi, Anaya memberi usul kepada
Elina untuk pindah sekolah saja yaitu di SMA 87 karena bangku kosong
disekolah itu masih banyak jadi mereka bisa bersama, tetapi Elina tidak mau
karna SMA 74 adalah SMA impiannya dan dia tidak ingin menyia-nyiakan itu.
Anaya kecewa kepada Elina karena tidak mau mengikuti sarannya, saat hari
Minggu Elina pergi ke rumah Anaya untuk meminta maaf karena tidak
mengikuti sarannya. Elina ingin Anaya memahami nya, karena SMA 74 adalah
sekolah impiannya sejak SMP dulu.
Akhirnya Anaya memaafkan Elina dan ia juga meminta maaf karena egois dan
tidak memahami Elina, mereka berdua pun berpelukan dan berjanji untuk
belajar dengan serius agar saat mereka kuliah nanti mereka bisa kuliah ditempat
yang sama. Walaupun sekarang mereka berpisah sekolah lagi, mereka saling
berjanji untuk menghubungi satu sama lain dan sampai saat ini mereka tetap
saling komunikasi secara online.

Hari-hari berlalu kini Anaya dan Elina akan bertemu untuk bermain bersama
ditaman dekat rumah Elina. Sepulang sekolah Anaya langsung pergi ke taman
tempat mereka bertemu dan saat itu juga Elina menelfon Anaya untuk ke
minimarket dekat taman saja dulu karena dia ingin membeli cemilan untuk nanti
mereka bermain. Ketika Elina melihat Anaya yang sedang berjalan Elina
berteriak senang " ANAYA " dia memanggil Anaya sambil melambaikan tangan
dan Anaya pun yang melihatnya langsung melambaikan tangan dan berlari
menuju Elina yang ada di sebrang jalan.

Namun ketika Anaya berlari tiba-tiba ada motor yang berkendara, Elina yang
melihatnya pun langsung berteriak "ANAYA JANGAN LARI " namun
sepertinya Anaya tidak mendengarnya dan saat Anaya berlari Elina berteriak
lagi dengan suara yang kencang "ANAYA AWAS ADA MOTOR" dan Anaya
yang mendengar itu sempat menoleh untuk melihatnya, Anaya yang melihat ada
motor sempat ingin menghindar namun terlambat karena motor itu langsung
menabrak Anaya hingga Anaya terjatuh dan kepalanya membentur aspal hingga
pingsan dan mendapatkan luka-luka di kaki dan tangan nya.
Anaya akhirnya dibawa ke rumah sakit yang dekat dengan rumah Elina, di sana
Elina sedang ditangani oleh dokter dan sedang dalam kondisi dibius. Elina
pulang ke rumah dan langsung memberi tahu ibu nya jika Anaya kecelakaan
dan sedang berada di rumah sakit tak lupa ia juga menghubungi tante Shenna
yang tak lain adalah ibu nya Anaya. Ketika sampai di rumah sakit ibu nya
Anaya segera masuk ke kamar rawat inap dan langsung menangis tersedu-sedu
ketika melihat anaknya terbaring dengan luka di kepala, kaki dan tangan nya.

Ketika malam tiba Anaya terbangun dan melihat tangan nya yang sedang
digenggam oleh ibu nya lalu dia melihat sekeliling dan tersadar jika dia sedang
berada di rumah sakit , dia pun menoleh ke samping dan melihat Elina sahabat
nya tertidur dengan pakaian yang berantakan serta muka yang kelelahan . Elina
terbangun karena mendengar suara tante Shenna yang sedang mengobrol
dengan Anaya, ia pun langsung bangkit dan menanyai kondisi Anaya "Anaya
apa yang kamu rasakan sekarang? apakah kamu membutuhkan sesuatu?
Maafkan aku karena tidak bisa menjaga mu dan membuat mu celaka" Ucap
Elina dengan wajah yang dipenuhi penyesalan dan Anaya tersenyum lalu
berkata "aku tidak apa-apa sungguh, ini hanya luka ringan kamu jangan
khawatir , lagi pula ini salahku yang tidak hati-hati ketika menyebrang. Aku
minta maaf karena telah merepotkan mu dan membuat mu khawatir" Elina
makin menangis dengan cepat ia memeluk Anaya yang sedang berbaring dan
mereka akhirnya mengobrol lalu sesekali Elina bercanda agar Anaya bisa
tersenyum dan tertawa.

Satu minggu telah terlewati dan 3 hari yang lalu Anaya sudah diperbolehkan
untuk pulang. Kini Anaya sedang mengerjakan soal-soal ujian kelulusan, bel
pulang pun berbunyi Anaya segera mengumpulkan kertas ujian nya dan keluar
kelas karena Elina sudah menunggu di depan sekolahnya. Elina sekarang berada
di rumah Anaya karena mereka ingin bersama-sama untuk melihat hasil ujian
kelulusan dan hasil percobaan masuk kuliah, mereka menutup mata lalu
menghitung "3, 2,1" ketika mereka membuka mata mereka langsung berteriak
dan berpelukan, ternyata mereka lulus ujian dan juga lulus ujian percobaan
ditempat kuliah yang sama. Anaya dan Elina kini sedang bersama-sama
merayakan kelulusan, mereka sangat bersyukur karena usaha dan doa mereka
sekarang terwujud. Mereka sekarang sangat bersyukur karena telah kuliah
ditempat yang sama , setelah ini mereka akan makin giat untuk meraih cita-cita
mereka bersama-sama.

Merzania Putri Ray


IX-C/24

Anda mungkin juga menyukai