Anda di halaman 1dari 4

Another person of me

Helena adalah seorang siswi yang kini tengah menempuh dunia pendidikannya di LIS
atau Lentera Internationsl School. Sekolah itu hanya berisi siswa siswi yang mempunyai latar
belakang dari keluarga konglomerat. Di pagi hari yang cerah ini helena sangat bersemangat
untuk pergi ke sekolah. Entah mengapa hari ini dia lebih antusias untuk menjalani
aktivitasnya di sekolah.
Ketika helena menuruni anak tangga hendak sarapan tanpa dia sadari sebenarnya sang
tulang punggung keluarga tengah memperhatikan tampang mukanya. " Wah, kelihatannya
hari ini kamu bersemangat sekali!" Ucap hektor, ayah helena. " Akan ada acara penting
untuk akhir tahun di sekolahku, mungkin itu yang membuatku bersemangat hari ini." Sahut
Helena yang mulai melebarkan senyumannya. "Semoga semua berjalan dengan lancar hingga
acaranya selesai. Cepat kemari dan duduklah, mama sudah menyiapkan makananmu!."
Perintah Nora, ibu helena. Ketika helena hendak duduk di sebelah ibunya dia sadar bahwa
ada seseorang yang tengah memperhatikan keharmonisan keluarganya dari dapur. Helana
berusaha untuk tidak memperdulikan hal itu dan tetap melanjutkan obrolan hangat dari kedua
orang tuanya.
‘Hel, kenapa kamu melamun terus?.” Tanya tara, teman sebangku helena. “Oh, aku
tidak melamun. Aku hanya memikirkan acara akhir tahun pasti sangat menyenangkan.” Balas
helena. “ Tentu saja itu sangat menyenangkan apalagi sekolah kita akan mengadakan projek
akhir tahun selain itu kepala sekolah juga akan mengundang sekolah lain kemari.” Seru tara.
“Yap benar sekali, itu akan menjadi momen yang menyenangkan.” Ujar keisha.
Di pertengahan perbincangan mereka, tiba tiba seisi kelas dikejutkan dengan
kedatangan pak antonio, padahal jam pelajaran baru di mulai sepuluh menit lagi. Dan yang
lebih mengejutkan mereka adalah pak antonio membawa murid baru dari sekolah lain. “
Selamat pagi semuanya, Hari ini ada murid baru di kelas kalian. Dia mendapatkan beasiswa
untuk bersekolah disini jadi saya harap kalian bisa memperlakukannya dengan baik.” Ucap
pak antonio. “ Oh ya ini sebagai tambahan, teman baru kalian ini tuna wicara jadi perlakukan
dia dengan baik layaknya teman kalian yang sehat secara fisik. Apakah kalian paham?” tukas
pak Antonio. Apa yang baru saja pak antonio ucapkan membuat seisi ruangan kaget karena
baru kali ini mereka melihat murid penyandang disabilitas sekolah disini. “kalau begitu freya
silahkan kamu pilih tempat duduk dan kita akan langsung membahas materi selanjutnya.”
Ujar pak antonio.
Bahkan ketika freya sedang memilih tempat duduk semua murid di kelas itu
membicarakan dirinya. “Bisa bisanya si anak cacat itu berani masuk di sekolah elite ini!?”
Ucap genio , si tukang pembuat onar disekolahan. Jangan lupakan bahwa genio punya teman
yang tak jauh beda dengan dirinya. “ Dia bahkan tidak bisa bicara. Apakah dia tidak punya
rasa malu untuk bersekolah disini?” Ujar kinara, teman dekat genio. “Daripada dia tidak
berguna disini jadikan dia sebagai budak saja.” Kata gissele dengan senyuman menyeringai.
“ ide bagus.” ucap lucas. Genio dan teman temanya memang suka membuat onar di
sekolahan. Bahkan guru bk sangat hafal dengan muka mereka.
“lebih baik kita jangan terlalu mendekatinya.” Tukas helena. “ Kenapa hel, kan dia
kasihan tidak punya teman.” Balas tara. “kita cari aman saja. apakah kamu mau jadi bahan
bullying genio dan teman temannya?” Jawab keisha, karena dia tidak sengaja mendengar
obrolan geng genio. Untuk projek akhir tahun pak Antonio memberikan tugas berkelompok
yang sudah beliau tentukan anggotanya. Sayangnya helena dan keisha harus berkelompok
dengan genio, kinara dan lucas.
Seusai melewati padatnya jam pelajaran kini waktunya menikmati jam istirahat.
Helena, tara dan keisha yang kini tengah mengobrol sembari makan snack dengan suasana
kantin yang damai mendadak mendengar keributan di ujung kantin. Ketika mereka melihat
keributan itu sudah ramai murid yang berkurumunan disana. Ternyata genio dan teman
temanya yang sedang menghantam habis freya hingga dia tidak memiliki kuasa untuk berdiri
lagi. “Apa yang ku katakan tadi, genio memang sudah gila.” Ujar keisha. Helena yang
melihat kejadian itu merasa sangat tidak peduli. Pak antonio datang dan melihat kejadian itu
langsung membawa genio dan teman temannya ke ruang bk agar di beri hukuman. Sedangkan
mark membawa freya ke UKS dan merawatnya. Ketika mark hendak mengantarkan freya
pulang tapi dia menolak tawaran mark dan mengatakan bahwa dirinya merasa lebih baik, lagi
pula dia sudah terbiasa pulang pergi naik angkutan umum.
Hari demi hari berlalu, helena yang kini ingin pulang lebih cepat dari sekolahan
karena suasana hatinya sedang buruk. “ Hel, jangan lupa nanti kerja kelompok di rumahku.”
Ucap keisha. “ Iya, aku tidak lupa soal hal itu.” Jawab helena lemas. Bel menandakan pulang
sekolah telah berdering membuat helena menjadi lebih semangat. Kini supir yang biasa
menjemput helena sudah berada di depan gerbang sekolahannya. “ kei, aku pulang dulu,
kamu hati hati di jalan ya.” Ucap helena pada keisha. “ iya aku tahu.” Jawab ketus keisha,
karena dia harus menunggu supirnya sangat lama.
Helena dan kelompoknya kini tengah membahas tugas yang akan ditampilkan di
projek akhir tahun sekolahannya. Mereka berencana membuat projek sains yaitu pembuatan
herbarium. Projek akhir tahun akan diselenggarakan dua minggu lagi, jadi kelompok helena
saat ini hanya membahas materinya saja. Ketika semua materi telah dibahas helena pulang
lebih dulu dari teman temanya tetapi dia tidak menyadari bahwa bukunya tertinggal. Untung
saja genio dan kinara mau mengantarkannya.
Waktu Kinara dan genio sampai di depan rumah helena mereka menekan tombol bel
berkali kali tetaapi tidak ada jawaban dari pemilik rumah bahkan mereka menunggu sangat
lama berharap agar seseorang membukakan pintu ini. Entah mengapa genio dan kinara sangat
penasaran dengan isi rumah helena. Dengan tingkah usil genio dia langsung membuka pintu
utama rumah helena dan mereka dikejutkan dengan seseorang yang selama ini selalu dibully
oleh genio dan teman temannya memiliki ikatan darah dengan Helena. "Wah drama macam
apa ini. Kenapa si bisu ini ada di rumahmu?" Tanya kinara dengan nada menjengkelkan.
"Apakah dia saudarimu helena? Akan menjadi berita besar di sekolah nanti jika si bisu ini
adalah saudarimu." Ucap genio mulai menyudutkan Helena. " Itu bukan urusanmu, jika si
bisu ini memang saudariku. Lebih baik kalian keluar dari rumahku" Jawab Helena dengan
penuh amarah. " Ku mohon jangan sebarkan masalah ini. Aku tidak ingin melihat keributan
besar di sekolah." Ucap Freya menggunakan bahasa isyarat. " Kau ini bicara apa!? aku tidak
mengerti dengan bahasa aneh mu itu!" Ucap genio. Hal yang selama ini Helena sembunyikan
agar tak seorang pun mengetahui bahwa faktanya freya si tuna wicara itu adalah saudari
kandungnya kini telah terbongkar. Bagaimana tidak genio dan kinara melihat bahwa freya
berada di dekat helena saat itu . " Kau sangat berani untuk mengakuinya, ini bukumu
tertinggal di rumah keisha, semoga harimu menyenangkan dengan si bisu, helena." Ujar
kinara dengan senyum menyeringai. Setelah kinara dan genio mengembalikan buku helena
mereka segera pergi dari kediaman Helena. “ Semua ini salahmu kenapa kau sangat ingin
melihatku sengsara.” Ucap helena. Kemudian dia mendorong freya hingga tersungkur ke
lantai karena amarahnya.
Keesokan harinya, semua poster mengenai helena dan freya adalah saudara sudah
terpampang jelas di majalah dinding sekolahan. "Hel yang poster itu maksud emang benar?"
Tanya keisha, bahkan Keisha teman dekat helena pun tidak pernah menyadarinya. Helena
yang melihat poster itu langsung merobeknya. "Bahkan aku punya rekamannya ketika Helena
mengakui bahwa freya adalah saudarinya." Ucap genio, si dalang dari semua ini. Genio
memperlihatkan videonya kepada kerumunan siswa disekitarnya. "Ternyata si bisu ini
saudarinya, ih pasti malu banget tuh kalau aku jadi dia." Ejek salah satu siswa. Semenjak
kejadian itu, helena lebih sering mendapatkan perkataan dan perlakuan kasar dari temannya
kecuali Keisha dan tara. Disisi lain keisha dan tara juga sangat kecewa dengan helena karena
dia tidak pernah memberitahukan hal ini sebelumnya.
Bahkan ketika helena menunggu supir yang biasa menjemputnya, dia masih saja di
tindas oleh siswa lain. " Ada saudaranya si bisu nih, situ nggak ikutan bisu juga apa." Ejek
siswa tersebut. "Kalian apa apaan sih lagian si helena sudah ngaku kenapa tetap saja di
tindas?!" Bela keisha. " Dih emang ga malu apa temenan sama saudaranya si bisu. Kalau gue
jadi lo mending gue tinggalin jauh jauh." Balas siswa tadi. Freya yang melihat dari kejauhan
akan hal penindasan saudarinya hanya bisa berdoa agar Tuhan selalu melindunginya. Setelah
sekian lama menunggu jemputannya tidak datang datang akhirnya helena berniatan untuk
berjalan kaki menuju rumah, karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolahan lagi pula
keisha sudah pulang duluan jadi tidak ada tumpangan untuk pulang. Baru setengah jalan
helena sudah merasa kelelahan dia ingin beristirahat di swalayan terdekat, siapa sangka freya
juga membuntutinya karena dia takut jika helena masih di tindas di luar sekolah.
Ketika Helena hendak menyeberang dia tidak tahu bahwa ada motor berkecepatan
tinggi yang melaju ke arahnya sedangkan waktu itu freya yang menyadarinya segera berlari
menuju helena dan mendorong sekuat tenaga agar helena menjauh, tapi nyatanya dia sendiri
yang tertabrak oleh pengendara motor itu hingga terpental. Helena yang tahu bahwa
saudarinya telah tertabrak segera menghampirinya. Semua orang yang berada disana segera
menolong freya menuju rumah sakit. Helena langsung menelpon kedua orang tuanya dan
mengatakan bahwa freya mengalami kecelakaan. Kedua orang tuanya segera menuju ke
rumah sakit yang ditempati freya saat ini.
Setelah menunggu sangat lama akhirnya dokter menyatakan bahwa ada beberapa
tulang yang patah di bagian tangan dan kaki, selain itu dokter juga mengatakan bahwa dari
hasil pengecekan freya mengalami pembengkakan jantung jauh sebelum terjadinya
kecelakaan. Kedua orang tuanya yang tak pernah menyadari hal itu sangat merasa bersalah
sebab freya tak pernah menunjukan rasa sakit yang dia alami. Helena menceritakan pada
temannya tentang kronologi kecelakaan yang terjadi kepada freya usai pulang sekolah tadi.
Helena sangat merasa bersalah kepada freya atas perlakuan baik terhadap dirinya yang tak
pernah helena sadari. Keesokan harinya keisha,tara dan juga mark ikut menjenguk kondisi
freya di rumah sakit. "Freya pasti bangun, dia adalah gadis yang kuat." Ucap mark. " Jangan
menangis terus hel, kita juga mendoakan agar Freya cepat bangun." Ujar tara. " Ya aku yakin
freya pasti akan bangun." Jawab Helena sambil tersedu- sedu.
Setelah tiga hari berturut-turut freya belum juga menandakan kesadaran. Untung saja
besok hari minggu jadi helena bisa bermalam di rumah sakit. Ketika dia baru saja sampai dia
melihat ayahnya yang tengah merapikan rambut Freya. Jarang sekali dia melihat perlakuan
ayahnya seperti itu terhadap Freya. "Hai pah, papa udah dari tadi disini?" Tanya Helena. "Oh
kamu, papa baru dateng gantian sama suster yang jagain tadi." Jawab Hector dengan nada
sangat lembut. " Pah entah kenapa akhir akhir ini aku jadi rindu dengan freya." Ucap Helena.
"Papah juga merasakan apa yang kamu rasakan, yang bisa kita lakukan saat ini adalah berdoa
agar Freya cepat bangun." Jawab hector.
Seketika jari Freya mulai bergerak dan matanya pun mulai terbuka."Apakah kamu
sudah sadar freyaa?" Tanya hector dengan sangat lembut. Freya pun menganggukan
kepalanya. " Freya aku sangat merindukanmu, aku minta maaf sebelumnya karena aku selalu
menyembunyikan kenyataan dari orang lain bahwa kau adalah saudaraku. Aku minta maaf
jika aku tak bisa melindungimu ketika ditindas oleh teman teman. Aku benar benar minta
maaf." Ucap helena sambil menagis tersedu sedu. “maaf jika aku membuatmu menangis."
Ucap Freya menggunakan bahasa isyarat. Seluruh keluarganya mengerti bahasa isyarat yang
digunakan Freya setiap harinya. " Maafkan papa mama mu ini yang tak pernah mengerti apa
yang kau alami ketika menahan rasa sakit sendirian, seharusnya kedua orang tua yang baik
adalah orang tua yang paham apa yang sedang anaknya alami ketika merasa kesulitan." Ucap
hector dengan rasa penuh penyesalan. "papa mama adalah orang yang baik, aku hanya tidak
mau melihat kalian jadi ikutan sedih dengan apa yang kualami saat ini. Ku mohon
berhentilah menangis." Itulah yang dikatakan Freya. Hector pun langsung menghapus air
matanya dan muali tersenyum. “Bolehkah kita pergi ke taman rumah sakit ini? Aku ingin
menghirup udara segar hari ini." Kata Freya. "Tentu saja, kamu pasti bosan di ruangan ini
terus." Ucap hector. Helena sudah menyiapkam kursi roda untuk freya. Ayah mereka yang
menggendong freya ke kursi roda.
"Bukankah langit saat ini sangat cerah, banyak sekali bintang yang bertaburan." Ujar
helena sembari tersenyum. "Ya itu terlihat sangat indah sekali." Ucap freya. Hector yang
melihat putrinya tak pernah seakrab ini sebelumnya merasa sangat bersyukur bahwa
keharmonisan keluarganya sudah membaik, rasanya dia ingin menangis saat ini. " fre
maafkan aku, aku merasa bersalah ketika melihatmu di bangsal rumah sakit dengan mata
tertutup sepanjang hari. Aku berjanji akan melindungimu dari genio. Kita akan melewati
masa sulit itu bersama-sama, jangan pernah meninggalkan ku sendirian. Aku sangat
menyayangimu." Ucap Helena sembari mengalung tangannya di tubuh freya dari belakang.
Freya yang mendengarkan itu langsung menganggukan kepalanya.
Selang beberapa detik freya menjatuhkan kepalanya di lengan helena. " Apakah kamu
kedinginan Freya." Ucap helena. Helena berusaha menggoyangkan wajah freya namun tak
ada balasan darinya. " Fre bangun jangan buat orang takut deh. Freya kamu nggak mungkin
ninggalin aku sendirian kan. Freya ku mohon bangun. PAPA FREYA TIDAK MAU
BANGUNN." Ucap Helena gemetaran. " Freyaaa nak... " Ucap hector. Tidak ada balasan dari
freya hector pun langsung memeluk erat tubuh freya. Helena yang melihat hal itu menangis
sekeras mungkin. Sekarang Freya tidak akan merasakan sakit lagi. Dia hebat telah melalui
segala kesulitannya sendiri meskipun tidak ada yang pernah mengerti perasaannya.

Anda mungkin juga menyukai