Anda di halaman 1dari 3

Nama : Christine Natalia Dada Gaina

NIM : 18081903

1. RIVIEW FILM THE MIRACLE WORKER (1962)


Film ini menceritakan tentang Hellen Keller, yaitu seorang anak perempuan yang
menderita tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara. Hellen Keller memiliki ayah
bernama Arthur Keller dan seorang ibu bernama Catie Keller, ia juga mempunyai
kakak tiri bernama James dan seorang adik bayi.
Keadaan di rumah Hellen sangat kacau karena keberadaan Hellen. Ia seing kali kasar
terhadap orang – orang disekitar dan tidak ada yang mengerti akan dirinya. Karena
ayahnya merasa tidak ada yang sanggup menjaga Hellen maka ia berniat
mengirimkan Hellen ke rumah sakit jiwa. Namun tentu saja ibu Hellen tidak mau
berpisah dari anak yang disayanginya tersebut. Sehingga kemudian bibi Hellen
menyarankan agar mereka mencari seorang pengasuh sekaligus pengajar untuk
Hellen. Kemudian ayah Hellen menyewa sorang Guru yaitu Ny. Annie Sullivan untuk
menjadi pengasuh sekaligus pengajar Hellen. Mis Annie dahulunya pernah
mengalami kebutaan namun telah menjalani pengobatan dan akhirnya sembuh. Hal
inilah yang membuatnya sangat ingin membantu Hellen memahami Bahasa isyarat
sehingga bisa memahami dunia.
Saat bertemu Hellen, Miss Annie langsung mengajarkan kata doll atau boneka kepada
Hellen. Awalnya ia mengira Hellen sudah mulai paham akan pelajarannya namun
ternyata tidak. Hellen justru menguncinya dikamar dan melarikan diri. Namun hal ini
tidak membuat Miss Annie patah semangat, ia malah semakin bersemangat untuk
menghadapi Hellen.
Saat makan bersama Miss Annie tidak suka melihat tingkah Hellen yang makan
sambal berdiri dan mengambil makanan anggota keluarga lain. Akhirnya ia meminta
agar seluruh anggota keluarga Keller meninggalkannya bersama Hellen di ruang
makan. Miss Annie melatih Hellen di dalam ruang makan sepanjang hari. Ia sangat
keras dalam melatih Hellen, iya tidak menyerah sedikitpun terhadap sikap Hellen
yang keras kepala dan Tidak mau menurut. Akhirnya setelah berulang -ulang kali ia
melatih helen, usaha ini sukses dan Hellen akhirnya makan menggunakan piring
sendiri bahkan mampu menggunakan sendok serta melipat lap makannya.
Awalnya Orang tua Hellen sangat tidak suka terhadap cara Miss Annie mengajarkan
Hellen. Namun setelah ibu Hellen mendengar kalau Hellen sudah bisa makan dari
piring, menggunakan sendok dan melipat lap makannya, ia sangat gembira samapi
terharu. Namun ayah Hellen tetap ingin memecat Miss Annie. Akan tetapi Miss Annie
meminta waktu 2 minggu untuk menggasuh dan mengajar Hellen. Setelah berdiskusi
bersama, akhirrnya keluarga Keller menyetujui niat Miss Annie. Miss Annie meminta
agar ia dan Hellen tinggal didekat rumah mereka yang merupakan gubuk untuk masa
berburu. Ia meminta agar Hellen tidak mengetahui rencana mereka ini.
Hellen pura – pura diajak keluar kota naik kereta bersama orang tuanya agar Hellen
merasa kalau tempat tersebut berada jauh dari rumahnya. Saat tiba di rumah barunya
Hellen merasa senang. Namun beberapa saat kemudia ia tersadar bahwa ia tinggal
bersama dengan Miss Annie, dan Hellen sangat marah ia mengamuk dan memukul
Miss Annie.
Seiring berjalannya waktu Miss Annie selalu berusaha untuk mendidik Hellen dan ia
sudah bisa menjadi dekat dengan Hellen. Hellen diajari berbagai kosa kata
menggunakan Bahasa isyarat. Ia juga banyak belajar cara memakai sepatu, cara
meminta susu dan kue, cara menjahit dan merajut dan banyak lagi. Hellen bisa
menggunakan Bahasa isyarat yang diajarkan, akan tetapi Hellen tidak bisa mengerti
konsep tentang makna dari kata tersebut sampai akhirnya tiba saatnya untuk Hellen
kembali kepada orang tuanya.
Orang tua Hellen sangat senang dengan kemajuan yang Hellen alami. Mereka sudah
puas dengan kepatuhan Hellen untuk melakukan hal – hal dasar walaupun Hellen
belum memhami maksud dan konsep dari apa yang ia pelajari. Namun tidak dengan
Ny. Sullivan, ia merasa belum berhasil mendidik Hellen.
Saat makan bersama keluarga Keller, Hellen kembali membangkang ia tidak mau
makan dengan sopan. Hal ini membuat Miss Annie kembali bersikeras tetap mendidik
Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja.
Keluarga Keller tetap tidak mau memberikan kesempatan kepada Miss Annie. Miss
Annie sangat jengkel ia memaksa menyeret Hellen secara paksa dan membawanys ke
sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller. Ia terus memaksa hellen
memahami konsep makna tentang kata yang ia ajarkan. Ulang – ulang ia mengajari
Hellen bahwa setiap benda memiliki nama, ia sampai menangis dan sedikit kasar
kepada Hellen. Setelah berusaha keras akhirnya Hellen mampu memahami apa yang
selama ini diajarkan oleh Miss Annie kepadanya. Miss Annie sangat gembira ia
memeluk Hellen sambal menitikkan air Mata. Orang tua Hellen melihat hal ini dan
menjadi sangat Bahagia begitupun dengan Hellen Ia Sangat berterima kasih kepada
gurunya Miss Annie.
2. Mekanisme biopsikologi yang terjadi pada Helen Keller
Hellen Keller mengalami 'Triple Handicap' yaitu tiga kecacatan-buta,tuli,dan bisu
secara bersamaan hal ini disebabkan karena Hellen menderita penyakit meningitis akut.
Meningitis adalah infeksi yang menyerang meninges, selaput pelindung yang
menyelimuti otak, dan saraf tulang belakang. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau
bakteri yang menginfeksi otak, sumsum tulang belakang, atau meninges (selaput
pelindung otak dan saraf tulang belakang). Saat infeksi terjadi, meninges membengkak
dan menekan otak serta sumsum tulang belakang. Tekanan terhadap organ tersebut
akan menyebabkan gejala, seperti sakit kepala dan saraf, serta menghambat aliran darah
ke otak sehingga bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem saraf dan
otak. Pada kasus Hellen Keller, penyakit meningitis menyebabkan ia mengalami
kebutaan dan tuli sehingga ia tidak bisa berbicara atau bisu. Meningitis yang di alami
Hellen Keller membuat saraf reseptor pada indra penglihatan dan pendengarannya
menjadi rusak sehingga reseptor yang rusak tersebut tidak bisa menerima informasi
atau rangsangan dari luar maupun dalam tubuhnya. Buta tuli yang dialaminya
memengaruhi kemampuan Hellen untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan
bergerak. Kondisi ini disebut juga dengan dual sensory loss atau kehilangan
kemampuan sensoris ganda, sehingga hellen tidak bisa berbicara.

Anda mungkin juga menyukai