Anda di halaman 1dari 3

Pemerintahan Pada Peradaban Yunani

Secara geografis, Yunani dikelilingi jajaran pegunungan, lembah-lembah, dan teluk-


teluk. Keadaan alam ini mempersulit hubungan satu kelompok dengan kelompok lain karena
sukarnya transportasi dan komunikasi. Pemukiman-pemukiman yang terpisah itu lambat laun
berkembang menjadi negara kota yang merdeka dan berdiri sendiri. Negara kota yang
merdeka itu disebut polis (city states atau negara kota). Pada masa itu, di Yunani terdapat
banyak negara kota. Di antara negara-negara kota itu ada dua negara polis yang terkemuka
berikut ini.

Sparta

Polis Sparta terlahir sejak kedatangan bangsa Doria yang jago berperang datang ke
Yunani di Lacottia, Peloponessos bagian Timur. Tahun 736-716 SM terjadi perang Messenia
I, pada saat itu Sparta menyerang orang Messania yang tinggal di sebelah Barat Peloponessos
dan berhasil dikuasai. Namun, tahun 650-630 terjadi Perang Messenia II, kala itu terjadi
pemberontakan orang Messenia yang ingin melepaskan dari kekuasaan Sparta namun perang
ini dapat ditumpas. Walaupun dengan susah payah pemberontakan itu dapat ditindas, tetapi
akibat peristiwa itu berpeigaruh terhadap Sparta terutama pada bidang pemerintahan,
pendidikan dan pertahanan. Dengan segala macam cara, Sparta berusaha untuk menjaga
segala kemungkinan terhadap terulangnya kembali suatu pemberontakan.

Corak kehidupan Sparta digariskan oleh


Lycurgus. Sekitar tahun 625 SM, negarawan tersebut
mengadakan berbagai pembaharuan terhadap
peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur semua perilaku warga Sparta. Dengan
demikian, pada saat itu Sparta benar-benar menjadi
suatu Negara militer. Untuk mendukung pembentukan
kekuatan militer, maka sejak lahir seorang anak laki-
laki di Sparta sudah diatur dan diawasi oleh negara.
Mereka sudah dibiasakan dengan cara hidup yang
keras. Para pemuda harus mengikuti kegiatan olahraga
dan keprajuritan sejak usia muda. Juga setiap warga
Sparta dikenakan wajib militer hingga sampai usia 60

tahun. www.thefamouspeople.com
Lycurgus (800-730 SM)
Pemerintahan Sparta dijalankan oleh dua orang
raja secara turun temurun dengan kekuasaan tak Pembaharu peraturan –
terbatas. Pemimpin sekaligus panglima militer itu peraturan dan perundang-
dibantu oleh suatu dewan yang terdiri atas 5 orang. undangan Sparta
Kelima orang yang duduk dalam dewan itu disebut
Ephor.

Di samping itu, terdapat juga suatu dewan yang beranggotakan 28 orang dan terdiri
atas orang-orang yang berusia 60 tahun ke atas. Dewan ini mempersiapkan undang-undang
yang diajukan kepada dewan perwakilan rakyat. Dewan perwakilan rakyat atau Apella terdiri
atas semua warga kota Sparta dan bersidang setiap bulan purnama Apella
mempertimbangkan usulan, masukan dan memutuskan, namun Dewan Penatua dapat
memveto keputusan Apella seandainya terjadi kejanggalan. Apabila tidak ditemukan titik
temu maka Ephor yang memutuskan. Dengan adanya hak veto itu, maka sifat-sifat demokrasi
di Sparta tak dapat berkembang.

Athena

Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa


Lonia, mereka tinggal di Attica. Dibandingkan dengan
Sparta, orang-orang Athena hidup lebih bebas dan dapat
mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, seperti
filsafat, seni pahat dan teater. Tata pemerintahan Athena
digariskan oleh Solon (549 SM). Negarawan ini melakukan
beberapa pembaharuan antara lain menghapus perbudakan
dan memulihkan hak rakyat sipil. Reformasinya itu
selanjutnya menjadi ciri utama polis Athena. Di antara
Athena dan Sparta terdapat perbedaan yang sangat
mencolok dalam segala bidang. Jika di Sparta para warga
mempunyai kewajiban untuk melayani Negara sepenuhnya,
maka di Athena hak warga negara dijamin oleh negara. greatestgreeks.wordpress.com
Kegiatan serta perhatian setiap warga Sparta hanya Solon (640–558 SM)
ditujukan untuk tugas-tugas pemerintahan dan pertahanan
negara, sedangkan warga Athena sangat besar perhatiannya Pembaharu tata pemerintahan
terhadap kemajuan seni, olah raga, ilmu pengetahuan, dan polis Athena
filsafat.

llmu pengetahuan, kemerdekaan berpikir dan berpendapat menjadi sikap hidup yang
kuat di masyarakat Athena. Tidak heran banyak filsuf besar seperti Socrates, Plato,
Aristoteles, dan lain-lain berasal dan Athena. Kota Athena terletak di Semenanjung Atica dan
tidak jauh dan pantai dengan bandarnya bernama Piracus. Penduduk Athena terdiri atas: para
bangsawan, kaum Hellas, para pelaut, nelayan, dan pedagang. Pemerintahan di Athena
semula bersifat aristokrasi tetapi kemudian menjadi demokrasi.

Pada pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan dewan


Perwakilan rakyat, dewan itu terdiri atas orang-orang bebas (bukan kaum Hellas). Namun
dalam kenyataannya dewan ini sangat dipengaruhi oleh para orator, yaitu wakil-wakil yang
pandai bicara. Pemerintahan yang tertinggi dipegang oleh 9 orang archon (pelaksana
pemerintahan) yang ditentukan secara undian. Para archon ini berada di bawah pengawasan
suatu dewan yang merangkap mahkamah agung bernama areopagos. Areopagos terdiri dari
bekas archon.

Dalam bidang pertahanan, keamanan dipegang oleh 10 orang ahli siasat perang yang
menguasai angkatan darat dan angkatan laut. Namun, lambat laun para panglima mi menjadi
lebih berkuasa dan para archon.
Di Athena terdapat kebiasaan untuk menjamin pembinaan demokrasi. Alasannya, jika
seseorang penguasa menjadi terlalu berkuasa dan dianggap membahayakan keadaan negara,
maka ia dikenakan ostracisme (ostracon adalah pecahan sebuah pot dan tanah hat).
Cleisthenes adalah tokoh yang memperkenalkan sistem ostracisme. Dalam sistem ostracisme,
Setiap penduduk menuliskan nama orang yang dianggap berbahaya pada ostracon dan
kemudian dikumpulkan. Orang yang dianggap berbahaya itu biasanya lalu digantikan atau
diasingkan.

Corak pemerintahan Sparta yang otokratis militer dan corak pemerintahan Athena
yang demokratis menjadi prototipe corak pemerintahan modern. Corak pemerintahan Sparta
berpengaruh pada corak pemerintahan yang didonijnasi kaum mihiter. Corak pemerintahan
Athena berpengaruh pada corak pemenintahan yang didominasi kaum sipil.

Anda mungkin juga menyukai