Anda di halaman 1dari 63

EMERGING,RE-

EMERGING,
ENDEMI, DAN
EPIDEMI
Armaidi Darmawan, dr, M.Epid
Bagian IKM-KK
FKIK-Unja 2019
Learning Objective
1. Mhs dapat memahami konsep emerging dan
re-emerging diseases
2. Mahasiswa dapat memahami istilah epidemic,
endemic, pandemi, sporadik, KLB, wabah
3. Mahasiswa dapat memahami epidemiologi
penyakit SARS, Avian Influenza, Antrak, Ebola
Pendahuluan
• Indonesia sebagai negara tropis memiliki beban penyakit
yang secara endemis masih banyak seperti infeksi
saluran pernapasan, DHF, malaria, demam tifoid,
filariasis, tuberkulosis; ditambah penyakit endemis baru
seperti HIV/AIDS.
• Potensi masuknya penyakit infeksi emerging dan re-
emerging lain sangat mungkin terjadi dengan semakin
meningkatnya lalu lintas dan tansportasi antar negara,
perdagangan antarnegara termasuk ekspor dan impor
produk hewan dan tumbuhan, kurangnya pengetahuan
tenaga kesehatan akan penyakit infeksi baru, cara
penularan dan pencegahannya, serta sistem surveilans
yang belum memadai
Definisi (WHO)
Emerging infectious diseases (EID)
• Adalah penyakit yang pertama kali muncul dalam suatu
populasi, atau penyakit yang telah ada sebelumnya tetapi
mengalami peningkatan insidendsi atau area geografis
dengan cepat.
• Merupakan penyakit infeksi yang kejadiannya pada manu
sia meningkat dalam dua dasawarsa/dekade terakhir atau
cendederung akan meningkat dimasa mendatang.
Emerging Infectious Disease terbagi:
1. New Emerging Diseases = Penyakit menular baru,
sebelumnya tidak ada atau belum dikenal

2. Emerging Infectious Diseases =


Penyakit menular lama yang cenderung meningkat

3. Re-Emerging Diseases = penyakit infeksi yang


sebelumnya pernah dikenal, kemudian hilang tetapi
muncul kembali dengan tampilan lebih virulen dan pola
epidemiologik yang berbeda
Patogen penyebab emerging dan
reemerging dibagi 5 kelompok:
1. Penyakit yang disebabkan patogen baru
2. Penyakit yang disebabkan patogen re-emerging
3. Patogen baru yang menyebabkan penyakit infeksi yang
telah diketahui (oportunis)
4. Penyakit non infeksi yang baru diketahui disebabkan
oleh infeksi (contoh Gastritis)
5. Patogen emerging karena resisten terhadap anti
mikroba
Faktor yang mempengaruhi timbulnya
emerging dan re-emerging diseases
1. Meningkatnya populasi manusia terutama negara
berkembang
2. Meningkatnya populasi perkotaan, urbanisasi,
menurunya tingkat sanitasi dan bertambahnya
kemiskinan
3. Pertambahnya populasi usia lanjut
4. Perubahan iklim global dengan meningkatnya polusi,
efek rumah kaca dan meningkatnya suhu bumi
5. Meningkatnya pembangunan dan industrialisasi
6. Ekstensifikasi pertanian, perubahan ekologi lingkungan
hutan, pembangunan irigasi pertanian, bendungan
Faktor yang mempengaruhi timbulnya
emerging dan re-emerging diseases …..2
7. Pengundulan hutan, penebangan ilegal
8. Perperangan, bencana alam dan pengungsian
9. Meningkatnya transportasi antar negara
10. Perilaku manusia: seks bebas, homoseks, pengguna
narkoba, hidup akrab dengan binatang
11. Penyebaran infeksi di rumah sakit akibat kelalaian
upaya pencegahan
12. Pengguna antimikroba yang tidak rasional
13. Evolusi mikroba
14. Infrastruktur kesmas dan kebijakan yang tidak
mendukung
Epidemiologi Emerging dan Re-emerging
diseases
Sumber:
2012
2014 ini ebola re-emerging di afrika selatan dg CFR 60%
Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan
Emerging dan Re-emerging Diseases
1. Dilakukan sama seperti penyakit menular umumnya yaitu
memutus rantai penularan antara host, agen dan
environment
2. Penemuan kasus, konfirmasi labor dan pengobatan
penederita
3. Pencegahan dan penanggulangan risiko risiko
4. Pencegahan vektor
5. Pengamatan penyakit/surveilans
6. Perbaikan lingkungan pemukiman dan penyediaan air bersih
7. Penyuluhan kesehatan dan peningkatkan peran masyarakat
8. Komunikasi dan koordinasi
9. Penelitian
Peran surveilans dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular

a. Memantau perkembangan penyakit waktu ke waktu


b. Menantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan
kearah KLB /wabah
c. Menyelidiki/investigasi sumber penyakit sehingga tahu
etiologinya, fc risiko, pola penularan
d. Menangkal masuknya penyakit menular dari luar negeri
Alasan perlunya pengendalian emerging
dan re-merging
1. Mengancam kehidupan manusia: tingkat kesakitan dan
kematian tinggi –berdampak buruk pada sistem
kehidupan dan perekonomian.
2. Adanya kasus yang tidak terlaporkan dan cenderung
timbul mengelompok
3. Berpotensi Wabah
4. Risiko penyebaran melintasi batas wilayah – Potensial
Pandemi
5. Dapat dikendalikan – tetapi tidak mudah
ENDEMI &
EPIDEMI
(OUTBREAK)
Pendahuluan
• Dalam epidemiologi dikenal beberapa istilah tentang
luasnya suatu penyakit menular berjangkit dilihat dari sisi
orang tempat dan waktu
• Istilah tersebut adalah penyakit endemi, pandemi
epidemi,dan sporadis

• Malaria di Jambi?
• HIV di Papua?
• Ebola di Afrika?
• Kolera di Yaman ?
• DBD di Indonesia?
• MERS-Cov di Timur Tengah ?
EPIDEMI (Outbreak)
• Epidemik atau Wabah atau Outbreak adalah Timbulnya
suatu penyakit yang menimpa sekelompok masyarakat
atau suatu wilayah tertentu dalam waktu yang singkat
berada dalam frekuensi yang meningkat/dengan angka
kejadian yang melebihi angka normal dari kejadian
penyakit tersebut.
Wabah
• Wabah adalah Kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka (UU No 4. Tahun 1984) dan
ditetapkan oleh Menteri
KLB (permenkes 45/2014)
• Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah
• KLB adalah wabah dg skala geografis kecil
7 Kriteria KLB (Permenkes NOMOR 45 TAHUN 2014 )
(Ada satu kriteria saja sdh KLB)
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama
3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun
waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu)
bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan
dalam tahun sebelumnya
7 Kriteria KLB kont…..
(Permenkes NOMOR 45 TAHUN 2014 )
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1
(satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality
Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan angka
kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita
baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali
atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama
LANGKAH2 DLM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

1. Konfirmasi/menegakkan diagnosa (suspect


cases, confirmed cases)
2. Memastikan adanya suatu KLB (Sesuai kriteria
KLB)
3. Rumusan hipotesis
4. Pengumpulan data epid (primer & sekunder)
• Data primer : kuesioner berdasar variabel epid 5W
1H, pengambilan spesimen;
• Data sekunder: jml kasus periode sblmnya ( min 1
th), pola penykt, vektor, data lingk
5. Pengolahan , analisis dan interpretasi data
6. Rumusan kesimpulan
7. Tindakan penanggulangan
SPORADIK
• Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yang ada di suatu
wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut
perubahan waktu,
• Sporadik juga dapat diartikan sebagai jenis penyakit yang
tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak
sama, pada suatu saat dapat terjadi epidemik.
• Contoh : DHF
PANDEMI
• Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit), frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi
dan penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas
• Berasal dari bahasa Yunani “pan” yang artinya semua dan
“demos” yang artinya rakyat.
• Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi
dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi :
1. Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada
populasi bersangkutan,
2. Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan
sakit serius,
3. Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan
berkelanjutan pada manusia.
ENDEMIK
• Suatu keadaan dimana suatu penyakit atau agen infeksi
tertentu secara terus menerus/frekuensinya pada suatu
wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama
ditemukan disuatu wilayah tertentu,
• Bisa juga dikatakan sebagai suatu penyakit yang umum
ditemukan disuatu wilayah.
31

Penyakit Endemis dan menular di


Indonesia
1. Acute lower respiratory 10. Measles
infections (ALRI) 11. Meningococcal disease
2. Bacillary dysentery (meningitis and septicaemic
(shigellosis)
form).
3. Cholera
12. Pertussis (whooping cough)
4. Diarrhoeal diseases
(others). 13. Poliomyelitis
5. Diphtheria 14. Rabies
6. Dengue fever and Dengue 15. Soil-transmitted
haemorrhagic fever helminthiases
7. HIV/AIDS 16. Tetanus and tetanus
8. Leptospirosis neonatorum
9. Malaria 17. Tuberculosis
18. Typhoid fever

Sumber: World Health Organization: Communicable and Endemic disease


profile for INDONESIA: February 2005
32

Tropical Diseases in Indonesia


1. Malaria 11. Schistomiasis
2. Tuberculosis 12. Anthrax
3. Helminthiasis 13. Diptheria
4. Pneumonia and 14. Filariasis
Meningitis 15. Measles
5. HIV / AIDS 16. Avian influenza
6. Diarrheal Diseases (H5N1)
7. Leprosy 17. Leptospirosis
8. Dengue 18. Viral hepatitis
9. Japanese encephalitis 19. Rabiest
20. Chikungunya
10. Typhoid / paratyphoid

Sumber Kemnenkes: Regional Meeting of Centres of


Expertise in Tropical Diseases, Faridabad, Haryana, 28-30
November 2011
33
34
Bagaimana endemi dan epidemik dapat
diketahui ?

• Hanya dapat diketahui dengan surveilans epidemilogi


yang baik
• Surveilans adalah Suatu kegiatan pengumpulan data
yang sistematik dan terus menerus (on going),
membandingkan, menganalisa dan mengiterpretasi data
dan menyebarluaskan informasi (dari hasil analisis dan
interpretasi) kepada siapa yang membutuhkan untuk
dilakukan tindakan
Endemic vs Epidemic
Number of Cases of a Disease

Endemic Epidemic

Time
37

SEVERE ACUTE
RESPIRATORY
SYNDROMA
SARS-COV
Armaidi Darmawan
38

SARS

 SARS adalah
 penyakit infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus
Corona, dengan sekumpulan gejala klinis yang berat.
 Berpotensi menyebar sangat cepat, berimplikasi besar
terhadap tenaga kesehatan
 Jenis corona virus (CoV) yang menyebabkan
outbreak pada tahun 2003 adalah virus baru
39

2. Etiologi
40

Perjalanan penemuan SARS


 November 2002:
 Wabah penyakit pernapasan misterius terjadi di Provinsi Guangdong, China,
membuat ratusan sakit parah dan puluhan orang meninggal dunia.
 Pertengahan Februari 2003:
 Virus menyebar ke Vietnam dan Hong Kong; melalui perjalanan antar negara.
 Pertengahan Maret:
 Virus menyebar ke Singapura dan Kanada.
 15 Maret:
 Seorang dokter Singapura melakukan perjalanan ke Jerman melalui New
York, dalam perjalanan ia menderita sakit, ia didiagnosis SARS di Frankfurt.
 17 Maret:
 Organisasi Kesehatan Dunia memfasilitasi kolaborasi dari 11 laboratorium di
10 negara untuk mengidentifikasi penyebab SARS.
 24 Maret:
 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC) mengumumkan bahwa
strain coronavirus menyebabkan SARS.
 29 Maret:
 Dr Carlo Urbani, petugas WHO yang menagani kasus-kasus pada awal
kejadia di Hanoi, meninggal SARS
Tanda & Gejala (in %)

Lee et al. Peiris et al. Donnelly et al. Booth et al.


n=138 n=50 n>1250 n=144

Demam 100 100 94 99


Menggigil keras 73 74 65* 28*
Batuk 57 62 50 69
Myalgia 61 54 51 49
Malaise n.a 50 64 31
Hidung berair 23 24 25 2
Sakit Tenggorokan 23 20 23 12
Sesak Nafas n.a 20 31 n.a
Diarrhoea 20 10 27 24
Sakit Kepala 56 20 50 35

* chills

www.sarsreference.com
41
42

MERS-COV
MIDLE EARS RESPIRATORY SINDROM
CORONA VIRUS
43

Definisi
MERS CoV : Penyakit sindrom
pernapasan yang disebabkan oleh virus
Corona yang menyerang saluran
pernapasan mulai dari ringan sampai
berat
(The Coronavirus Study Group of the International Committee on Taxonomy of

Viruses , May 2012)

Kasus pertama dilaporkan April 2012 di


Arab Saudi
Middle East Respiratory Syndroma Corona Virus
44 (MERS CoV)

• Merupakan virus jenis baru dari kelompok Corona virus


(Novel Corona Virus) namun berbeda dg virus Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003
45

Gambaran klinis
• ILI (influenza like illness)
• Seperti severe acute
respiratoryinfection/SARI
• Pneumonia
• Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS), dapat disertai gagal ginjal,
perikarditis dan Disseminated
Intravascular Coagulation (DIC).
• Pada pasien immunocompromise dapat
ditemukan gejala awal demam dan diare.
46

Gejala
• Gejalanya adalah demam, batuk dan
sesak nafas, bersifat akut, biasanya
pasien memiliki penyakit ko-morbid.
• Median usia 61 tahun (range 2-94 tahun)
• kasus laki – laki : Perempuan = 1 : 1
• 47% kasus laki – laki dengan usia >40
tahun
• Masa inkubasi 2-14 hari
47

Pencegahan droplet
 Gunakan masker bedah bila bekerja dalam radius 1
meter dari pasien.
 Tempatkan pasien dalam kamar tunggal, atau
berkelompok dengan diagnosis penyebab penyakit yang
sama.
 Jika diagnosis penyebab penyakit tidak mungkin
diketahui, kelompokkan pasien dengan diagnosis klinis
yang sama dan berbasis faktor risiko epidemiologi yang
sama dengan pemisahan minimal 1 meter.
 Batasi gerakan pasien dan pastikan bahwa pasien
memakai masker medis saat berada di luar kamar.
DISEASES
EBOLA

ARMAIDI DARMAWAN
Ebola atau Ebola Hemorrhagic Fever
(Ebola HF)
• Adalah salah satu dari banyak Virus Demam Berdarah.
• Merupakan penyakit serius dan sering berakibat fatal
pada manusia dan primata (seperti monyet, gorila, dan
simpanse).
Etiologi

Scientific Classification
Order: Mononegavirales
Family: Filoviridae
Genus: Ebola like viruses
Species: Ebola
Subtypes
Copyrighted • Ebola-Zaire, Ebola-Sudan,Ebola-Ivory Coast
Dr. Fre:derick A. Murphy, D.V.M., Ph.D. 1976.
• disease in humans

• Ebola-Reston
• disease in nonhuman primates
Gejala
• Masa inkubasi dapat berkisar dari 2 sampai 21 hari tetapi
umumnya 5-10 hari.
• Gejala bervariasi dan sering muncul tiba-tiba.
• Gejala awal berupa demam tinggi (setidaknya 38,8 ° C;
101,8 ° F), sakit kepala parah, otot, nyeri sendi, atau
perut, kelemahan yang berat, kelelahan, sakit
tenggorokan, mual, pusing, pendarahan internal dan
eksternal.
AVIAN
INFLUENZA
(FLU BURUNG)
Armaidi Darmawan
FLU BURUNG / AVIAN INFLUENZA
PADA MANUSIA
• Penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza tipe A (H5N1) yg umumnya
menjangkiti unggas dan dapat juga
menyerang manusia hingga menyebabkan
kematian.
• Influenza A (H5N1) adalah penyebab wabah flu burung
pada hewan di Hong Kong, Cina, Vietnam, Thailand,
Indonesia, Korea, Jepang, Laos, Kamboja kecuali
Pakistan (H7N7)
Etiologi
GEJALA FLU BURUNG PADA MANUSIA
• Gejala sama dgn gejala flu pada umumnya
• Infeksi saluran napas akut
• Gejala : demam, suhu diatas 38 C sakit tenggorokan ,
batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala, lemas
• Dalam waktu singkat dapat menjadi berat dengan
terjadinya pneumonia
• Dapat terjadi pada dewasa dan anak
ANTRAKS
(MALIGNANT PUSTULE, MALIGNANT EDEMA,
WOOLSORTER DISEASE, RAGPICKER DISEASE)

ARMAIDI DARMAWAN
ICD-10 A22
FK-UNJA 2014
Definisi
• Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang
disebabkan bakteria Bacillus anthracis dan sangat
mematikan dalam bentuknya yang paling ganas.

Etiologi
• Bacillus anthracis, bakteri gram positif, berkapsul,
membentuk spora, berbentuk batang yang tidak
bergerak
Reservoir
• Binatang, (biasanya herbivora, baik hewan ternak maupun liar),
menyebarkan basil pada saat terjadi perdarahan atau
tumpahnya darah pada saat hewan tersebut disembelih atau
mati.
• Bentuk vegetatif akan membentuk spora, dan spora dari B.
anthraxis, spora bisa hidup terus di tanah yang terkontaminasi
selama bertahun-tahun.
• B. anthraxis adalah bakteri komensal tanah yang tersebar di
berbagai tempat di seluruh dunia
• Tahi/kotoran burung kering, yang menyebarkan organisme dari
satu tempat ke tempat lain oleh karena burung tersebut habis
makan bangkai yang terkontaminasi anthrax.
• Kulit kering atau kulit yang diproses serta kulit dari binatang
yang terinfeksi bisa membawa spora hingga bertahun-tahun
dan merupakan media penyebaran penyakit
Cara penularan.
• Infeksi kulit terjadi melalui kontak dengan jaringan
binatang (sapi, biri-biri, kambing, kuda, babi dan
sebagainya) yang mati karena sakit;
• Mungkin juga karena gigitan lalat yang hinggap pada
binatang-binatang yang mati karena anthrax
• Tanah dapat juga tercemar anthrax karena dipupuk
dengan limbah pakan ternak yang terbuat dari tulang
yang tercemar.
• B. anthracis. Anthrax usus dan orofaringeal muncul
karena memakan daging terkontaminasi yang tidak
dimasak dengan baik;
• tidak ada bukti bahwa susu dari binatang terinfeksi dapat
menularkan anthrax.
Masa Inkubasi / masa penularan
• Bacillus anthracis, bakteri gram positif, berkapsul,
membentuk spora, berbentuk batang yang tidak bergerak.
a. Masa inkubasi : Dari 1 – 7 hari. Walaupun masa inkubasi dapat
mencapai 60 hari (di Sverdlovsk masa inkubasi mencapai 43 hari).
b. Masa penularan : Penularan dari orang ke orang sangat jarang.
Barang dan tanah yang terkontaminasi oleh spora bisa tetap infektif
hingga puluhan tahun.
Pencegahan
• Berikan imunisasi kepada orang dengan risiko tinggi
dengan vaksin cell-free yang disiapkan dari filtrat kultur
yang mengandung antigen protektif
• Beri penyuluhan kepada para pekerja yang menangani
bahan-bahan yang potensial terkontaminasi anthrax.
• Membersihkan debu dan membuat ventilasi yang baik di
tempat-tempat kerja pada industri berbahaya
• Lakukan pencucian secara menyeluruh, disinfeksi atau
sterilkan bulu, wol dan tulang atau bagian dari tubuh
binatang lainnya yang akan dijadikan pakan ternak
sebelum diproses
Pecegahan ……
• Kulit binatang yang terpajan anthrax jangan di jual.
Bangkai binatang yang terpajan anthrax jangan
digunakan sebagai bahan pakan ternak.
• Awasi dengan ketat buangan air limbah dari tempat yang
menangani binatang-binatang yang potensial
terkontaminasi anthrax
• Karena spora anthrax bisa hidup selama berpuluh-puluh
tahun jika bangkai dikubur, maka teknik pemusnahan
yang paling baik adalah membakar bangkai binatang
tersebut dengan suhu tinggi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai