Anda di halaman 1dari 3

2.2.

4 Kepuasan Perawat

Kepuasan kerja adalah sikap, yang dikaitkan dengan perasaan pribadi terhadap pekerjaan yang
baik yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Mullins, 2005). Howell dan
Dipboye (1986) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau
tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya (Munandar, 2008). Dari
defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan perasaan yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan pandangan seseorang kepada pekerjaannya.
Keperawatan merupakan salah satu bentuk profesi dengan pemberian pelayanan keperawatan
serta menjadi tolok ukur dalam kinerja seseorang perawat (Nursalam, 2007)

Faktor Kepuasan Perawat 1.Organisasi dan Manajemen Semua profesi layanan kesehatan harus
terlibat dan mempunyai peran dalam menyusun rencana organisasi. Rencana tersebut harus
fleksibel sehingga dapat mengikuti perubahan kebutuhan dan pertumbuhan kebutuhan dari
penyelenggara.

3. Penghargaan, Insentif, dan Promosi Penghargaan, insentif dan promosi sangat berhubungan
dengan kinerja. Dalam pelaksanaan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan para manajer
harus dapat menciptakan berbagai insentif. Misalnya, kegiatan peningkatan mutu layanan
kesehatan harus menjadi kondisi-kondisi yang kondusif untuk promosi jabatan dan insentif
financial yang akan didapat dari penghematan yang timbul akibat keberhasilan penerapan
jaminan mutu layanan kesehatan.

Perangkat Pengukuran Kepuasan Perawat Ada beberapa pakar yang menganggap kepuasan
perawat sebagai aspek psikososial dari keefektifan layanan kesehatan. Kepuasan perawat akan
diukur terhadap sikap dan persepsi penyelenggara terhadap factor-faktor sebagai berikut:

Otonomi dan Pengendalian Organisasi Otonomi dan pengendalian organisasi harus dipandu oleh
nilai-nilai kemanusiaan. Organisasi tersebut akan memperlakukan perawat dengan adil dan
hormat. Otonomi dan pengendalian dapat diukur dengan indikator:

1. Kepuasan terhadap cara kerja dan pengendalian cara kerja.


2. Sejauh mana personil dapat menentukan teknik kerja apa yang diperlukan tanpa
pengaruh organisasi dan sejauh mana personil dibolehkan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan khusus yang dimilikinya. 3. Kepuasan terhadap kecukupan sumber daya
dalam melayani pasien 4. Kepuasan terhadap pengendalian pada lingkup dan konten kerja
5. Kepuasan terhadap jenis supervisi.

2. Interaksi Pasien dengan Perawat dan Hubungan Antar Perawat Interaksi pasien dengan
perawat dan hubungan antar perawat merupakan salah satu bagian penting dari kepuasan
kerja. Bagian ini menjelaskan bahwa kepuasan perawat dalam bekerja akan menghasilkan
perilaku yang positif, dan sebaliknya ketidakpuasan akan mempengaruhi fungsi dan
kegiatan organisasi. Ini dapat diukur dengan indikator:

1. Kemudahan atau kesulitan hubungan pasien dengan perawat dan seberapa jauh
oraganisasi memengaruhi hubungan tersebut.

2. Seberapa jauh profesi kesehatan merasa perlu menggunakan waktu dengan pasien
artinya melakukan layanan kesehatan yang bermutu.

3. Kepuasan yang terkait dengan hubungan antar perawat.

Prestise atau Status

Kepuasan perawat dapat berfungsi sebagai indikator dari kegiatan organisasi. Indikator prestise
atau status antara lain:

1. Kepuasan terhadap kesempatan peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam


organisasi layanan kesehatan atau organisasi profesi.

2. Kepuasan terhadap gaji , tunjangan dan kondisi kerja

3. Pendapat umum dan evaluasi sebagai tempat kerja yang diinginkan dibandingkan
dengan tempat kerja bidang kesehatan lain.

4. Evaluasi kemampuan organisasi bertahan terhadap lingkungan, kesempatan


berkembang dan berhasil dimasa depan sama prestise dan status dalam masyakat
kesehatan lainnya.

Kepuasan dan Ketidakpuasan Terhadap Sistem Layanan Kesehatan Kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap sistem layanan kesehatan dapat diukur dengan indikator:
1. Angka berhenti kerja

2. Angka mangkir

3. Penggunaan cuti sakit yang berlebihan

4. Mutu hasil kerja Penelitian yang dilakukan As’ad, Sidin, dan Kapalawi, (2013) dengan
judul Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Universitas Hasanuddin di Makassar indikator-indikator perangkat pengukuran
kepuasan perawat ini, dapat menunjukkan hasil puas dan ketidakpuasan perawat.
Beberapa indikator tersebut diantaranya kepuasan terhadap pekerjaan, kondisi kerja,
kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap peluang pengembangan, kepuasan terhadap
supervise dan kepuasan terhadap kepemimpinan.

Anda mungkin juga menyukai