Jurnal Potensial Air 2
Jurnal Potensial Air 2
ABSTRACT
A physiological study on Gewang or Tune (Corypha utan Lamk.), a drought resistant and still-wild native palm species in the
savanna area of Timor island, East Nusa Tenggara (NTT), shows that this species undergoes a sharp fluctuation in her diurnal water
potential (Wd). In two different sites, the early morning Wd shows a less negative values (-1,9 bars to -5,40 bars); however in the
afternoon, due to environmental stresses, the Wd drastically dropped to between (-9,7 bars and -17,3 bars). Interestingly, Gewang
successfully regulates her Wd during the afternoon and along the night as their ^d went back normal levels, due to quickly recharged
of their Vd to less negative values (-2,1 bar to -8,5 bars). The values of ^d differs between two sites, however they have similar
patterns when comes to recharge their WA. This phenomenon is in line with their relative water content (RWC), as shown a
fluctuation following the drops and recharge of Vd. This figure indicates that Gewang may develop mechanism of osmotic
adjustment to cope with environmental especially water stress, thus proves her ability to lead as a drought resistant and evergreen
species.
Kata Kunci: Gewang, tune, (Corypha utan Lamk), potensial air, fluktuasi harian, stress air, kandunganair relatif, savana NTT.
75
Naiola - Fluktuasi Potensial Air Harian Gewang (Corypha Gebanga Lamk.)
76
Berita Biologi, Volume 8, Nomor I, April 2006
kandungan air relatif daunnya. RWC ini dapat jaringan daun yang nantinya akan dapat
digunakan sebagai salah satu bahan untuk mempengaruhi hasil akhir.
menginterpretasi tingkat stress air dan ketahanan suatu 4. Potongan-potongan daun tersebut direndam di
jenis tumbuhan terhadap kekeringan. Penghitungan dalam cawan petri yang berisi aquadest kemudian
RWC (%) dilakukan dengan menggunakan rumus : ditutup rapat dan diletakkan di tempat gelap selama
12 jam.
5. Dengan menggunakan kertas tissue, daun gewang
FW - DW
RWC= x 100% dikeringkan dan segera dilakukan penimbangan
TW - DW untuk mengetahui berat turgidnya.
6. Dikeringkan di dalam oven dengan suhu 120° C
selama 2 jam.
di mana FW adalah fresh weight (berat segar sebelum 7. Dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat
direndam aquades), DW, dry weight (berat kering, keringnya.
setelah dioven) dan TW adalah turgid weight (berat 8. Dilakukan penghitungan terhadap RWC (%).
setelah direndam jenuh).
HASIL
Penentuan Relative Water Content (RWC)
Gambar la menunjukkan fluktuasi potensial air
Penentuan RWC dilakukan dengan cara:
(-bar = -0,1 MPa) Gewang di Usapi Sonba'i, sedangkan
1. Setelah jaringan daun gewang dipisahkan dari
Gambar lb adalah fluktuasi potensial air Gewang di
organ daun maka daun gewang segera ditutup
Naibonat.
dengan menggunakan aluminium foil untuk
Selanjutnya, untuk memahami lebih jauh
menghindari kehilangan air dari jaringan.
tentang karakter fluktuasi potensial air daun ini pada
2. Dibuat potongan-potongan daun gewang yang
tiap waktu (pagi, siang, sore) dan lokasi (Usapi,
dikoleksi dari lapangan.
Naibonat) dilakukan analisa varian (Anova) untuk
3. Dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat
menentukan kondisi signifikansi terhadap paket data
basahnya.
pada Gambar di atas, dengan menggunakan metode
Langkah-langkah ini harus dilakukan dengan
two-way classification (Martin dan Firth (1983).
cepat untuk menghindari kehilangan air dari
HPagi
• Siang
• Sore
8 9
Gambar la. Fkuktuasi potensial air Gewang di Usapi Sonba'i sebanyak 9 kali ulangan
77
Naiola - Fluktuasi Potensial Air Harian Gewang (Corypha Gebanga Lamk.)
Gambar lb. Fkuktuasi potensial air Gewang di Naibonat sebanyak 9 kali ulangan
Tabel 1. Hasil uji varian terhadap nilai fluktuasi potensial air total (vf,,,1) pada Gewang (Corypha utan Lamk.)
pada 3 waktu-harian (diurnal) dan 2 lokasi yang berbeda pula.
Gambar 2. Nilai Kandungan Air Relatif Daun Gewang pada 28 September 2005 di Naibonat (9 ulangan)
78
Berita Biologi, Volume 8, Nomor 1, April 2006
79
Naiola - Fluktuasi Potensial Air Harian Gewang (Corypha Gebanga Lamk.)
Ketiadaan kanopi "hutan" yang tebal dan tipisnya sel daun sedang mengalami tekanan turgor positip.
lapisan serasah di lantainya menciptakan kondisi Kondisi nilai turgor positip akan menjamin tetap
kekurangan air yang signifikan berlangsung sepanjang berlangsungnya pembelahan sel (oleh karena itu,
siang hari. Defisit air di lingkungannya mempengaruhi pertumbuhan) berlangsung normal.
kondisi air dalam tubuh Gewang seperti terlihat pada Menurut Blum (1988), stres air pada tumbuhan
potensial air daun (sebagai fungsi dari kandungan berkaitan erat dengan ketersediaan air di dalam tubuh
aimya), yang secara drastis menjadi lebih negatif pada tumbuhan itu sendiri. Apabila kelembaban media
siang hari. Nilai potensial air (ip) merupakan fungsi dari tumbuh tumbuhan berkurang atau berada pada
status air pada tumbuhan/daun (Kramer, 1983). Status keadaan kering, maka water potensial daun juga akan
air tumbuhan biasanya berhubungan erat dengan menjadi lebih negatif sehingga tumbuhan akan
ketersediaan air pada lingkungan/media di mana mengalami stres air. Stres air pada tumbuhan akan
tumbuhan sedang bertumbuh. mencapai puncaknya di waktu tengah hari ketika
Arti biologis dari fluktuasi harian nilai tyimmsS matahari bersinar dengan terik, di mana pada saat itu
yang signifikan, adalah bahwa Gewang tetap water potensial daun mencapai taraf yang paling
membutuhkan pertukaran gas untuk melakukan rendah (lebih negatif). Keadaan pada Gewang dapat
fotosintesis bagi kelangsungan hidupnya, yang diamati dari nilai potensial air pada siang hari, yakni
dilakukan melalui pengaturan konduktifitas stomata. menurun secara drastis (-14,5 bar hingga -17,3 bar).
Namun, sebuah dilema berlangsung di sini; yakni pada Tetapi sekali lagi, pada sore hari dengan sempurna,
siang hari jika stomata tetap dibuka, akan Gewang berhasil melakukan pemulihan. Defisit air yang
membahayakan tata airnya. Di lain pihak fotosintesa dialami oleh daun-daun pada siang hari sebagai resiko
haras terus berlangsung. Oleh karena itu, tampaknya meningkatnya suhu udara yang meningkatkan laju
Gewang tetap haras membuka stomatanya pada siang transpirasi, segera terpulihkan (recharged) oleh
hari untuk menjamin tetap berlangsungnya pertukaran ketercukupan air yang disuplai oleh sistem akarnya.
gas (fotosintesis). Jika stomata tetap dibuka, akan Salah satu aspek yang menarik adalah bahwa
meningkatkan laju transpirasi (yang berarti kehilangan dalam kondisi defisit air pada lingkungannya, Gewang
air) yang lebih besar. Kehilangan uap air dari sel-sel mampu melakukan recharge sehingga kondisi sel tetap
mesofil ini, sesungguhnya tidak dapat dihindari karena terairi baik. Fenomena potensial air yang fluktuatif ini,
terdapat gradien potensial air antara daun dengan mengindikasikan bahwa Gewang, dalam upaya
atmosfir yang selalu haus (the thirsty atmosphere). mengatasi kekeringan, melakukan proses regulasi
Meningkatnya velositas angin yang besar (di kawasan osmotik (Kramer, 1980; Naiola dan Hoesen, 2003). Sel-
savana fenomena ini sering berlangsung), juga akan sel tumbuhan yang mengalami stres air, potensial air
meningkatkan arus transpirasi karena terusiknya (xp) akan bergerak ke arah lebih negative (lebih rendah),
'boundary layer', yaitu suatu lembaran uap air yang karena sebagaimana yang dibahas di atas, bahwa
stabil di sekitar permukaan daun yang biasanya potensial air adalah fungsi kandungan air. Beberapa
terbentuk dalam kondisi udara tanpa turbulensi yang spesies tumbuhan mampu mengembangkan
berarti (Kramer, 1983). Lembaran ini berfungsi sebagai mekanisme internal untuk mengantisipasi perubahan
pelindung terhadap kehilangan air. potensial air ini; yaitu dengan cara mengatur nilai
Namun, kelebihan Gewang adalah (yang potensial osmotiknya ke arah lebih negative/ lebih
mungkin merupakan suatu strategi dari jenis tumbuhan rendah (lower osmotic potential), mengikuti arah
lahan kering), dengan cepat melakukan recharge potensial air, yang dikenal dengan istilah regulasi
kandungan air tubuh yang dimulai pada sore, osmotik (osmotic adjustment; osmoregulation).
sepanjang malam hingga pagi hari. Deposit air hasil Regulasi osmotik dicapai dengan cara mensintesa dan
recharge akan dipakai dalam proses fotosintesis mengakumulasikan beberapa solut dengan berat
sepanjang pagi hingga siang. Nilai potensial air sore molekul kecil dalam selnya-dalam semuakompartemen
dan pagi hari (mendekati nol) menunjukkan bahwa sel- sel seperti vakuol, sitoplasma dan organela (Kauss,
80
Berita Biologi, Volume 8, Nomor 1, April 2006
81
Naiola - Fluktuasi Potensial Air Harian Gewang {Corypha Gebanga Lamk.)
{Castanopsis accuminatissima (Bl.) DC}. Berita Plant Physiology 12B, 35-77. Springer-Verlag.
Biologi (6) 4,601 -607. Berlin.
Sutcliffe JF. 1979. Plants and Water. Edward Arnold. Zimmermann U. 1978. Physics of Turgor and
London. Osmoregulation. Annual Review of Plant Physiology
Tyree MT and Jarvis PG. 1982. Water in Tissues and Cells. 29,121-148.
In: Physiological Plant Ecology II. Encylopedia of
82