Anda di halaman 1dari 3

UJI BEDA RATA-RATA (Bivariate)

Uji beda rata-rata dilakukan terhadap data dengan skala interval dan rasio. Analisis dapat
dilakukan terhadap dua kelompok data (bivariate) maupun lebih dari dua kelompok data
(multivariate).

A. Uji Hipotesis Untuk Rata-Rata Satu Populasi dengan standar

Uji Hipotesis

Proporsi Mean

Satu Populasi Dua Populasi Tiga Populasi

σ Diketahui σ Tidak Diketahui

n ≥ 30 n < 30

Ẋ− µ Ẋ− µ
Ẋ− µ 𝑍= 𝑡=
𝑍= 𝑠/√𝑛 𝜎/√𝑛
𝜎/√𝑛
Beberapa karakteristik dan symbol yang dipakai dalam statistik, yaitu :

Karakteristik Simbol Parameter Simbol Statistika


Mean µ X
σ
Standar Deviasi S
Variance σ2 S2
ρ
r
Correlation л p
Proportion

Contoh :

Penelitian pada 25 orang berumur 20 – 39 tahun, didapatkan data tekanan darah sistolik
sebagai berikut :

No. Sistole No. Sistole No. Sistole


1 110 11 115 21 115
2 115 12 120 22 117
3 120 13 130 23 120
4 120 14 125 24 125
5 125 15 135 25 120
6 115 16 120 26 115
7 120 17 125 27 120
8 125 18 120 28 125
9 130 19 130 29 140
10 125 20 120 30 120

Apakah rata-rata sistolik sampel yang diteliti, lebih tinggi dari rata-rata systole orang
dewasa sehat (120 mmHg) pada tingkat signifikansi (α) 5% ?
Jawaban :

Diketahui : Mean populasi (µ) = 120 mmHg, Mean sampel (X) = 122,1 mmHg, Standar
deviation (s)= 6,45, Jumlah sampel (n) = 30

Langkah-langkah penyelesaian :

1. Hipotesis statistiknya
H0: µ = 120
Ha: µ > 120
2. Tingkat kepercayaan 95% atau α = 5 %
3. Rumus uji statistik

Ẋ− µ
𝑍=
𝑠/√𝑛

4. Batas penerimaan H0 pada α = 5 % (uji satu arah) adalah 1.645

1.645
5. Perhitungan

Ẋ− µ
𝑍=
𝑠/√𝑛

122,1 − 120
𝑍=
6,45/√30

= 1,78

6. Kesimpulan: Nilai Uji statistic berada di luar daerah penerimaan H0, jadi H0 ditolak.
Interpretasi: Rata-rata sistolik pada sampel lebih tinggi dari rata-rata tekanan sistolik
populasinya (120 mmHg).

Anda mungkin juga menyukai