Anda di halaman 1dari 2

Rilis Pers

Dhira Bongs - “A Tiny Bit Of Gold In The Dark Ocean” (Bahasa Indonesia)

===============================================================================

Dhira Bongs Menggalangkan Kampanye Untuk Mewujudkan Album Terbaru ‘A Tiny Bit Of Gold In
The Dark Ocean’
Ada 12 reward yang ditawarkan hasil kerjasama dengan situs patungan online musik pertama di Indonesia
bernama Kolase.com

SINGER sekaligus songwriter asal Bandung, Dhira Bongs


menggalangkan sebuah kampanye untuk mewujudkan album
terbaru yang diberi judul A Tiny Bit of Gold in The Dark Ocean—
kumpulan karya yang juga tercatat menjadi torehan ketiga dari
perjalanan musikal Dhira Bongs sebagai solois pasca menelurkan
album My Precious (2013) dan Head over Heels (2016). Untuk
mewujudkan impiannya ini, Dhira Bongs bekerja sama
dengan situs patungan online atau crowdfunding musik pertama
di Indonesia bernama Kolase.com.

Bentuk utama kampanye ini dilakukan agar album ke tiga Dhira


Bongs segera terealisasi, karenanya kampanye yang diusung
Dhira Bongs bersama Kolase.com sendiri mengarah kepada urun
dana untuk mendukung tahap-tahap produksi atau proses produksi
pembuatan album A Tiny Bit of Gold in The Dark Ocean.
Merujuk pada jumlah lagu yang termuat di albumnya nanti, ada
12 reward yang Dhira Bongs tawarkan di kolase.com, seperti CD,
Pick Gitar, Buku Lirik, Album Foto, Voice Note Penyemangat,
Patch, T-shirt, hingga Jamu Pereda Marah. Sedang harganya
sendiri di banderol mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 3.000.000,
menyesuaikan dengan paket-paket yang ditawarkan.

Kampanye Dhira Bongs dengan Kolase ini bisa dibilang menjadi sebuah cara yang baik dan dapat ditiru oleh
siapa saja yang hendak atau ingin semakin mendekatkan diri dengan para pendengar musiknya, utamanya untuk
saling “memberi”. “Gerakan crowfunding semacam ini menjadi hal yang menarik, karena pada akhirnya tidak
hanya berujung dengan budaya jual beli saja, tapi lebih dari itu setidaknya dalam praktiknya kedua belah (baik
musikus dan apresiator) bisa saling memberi satu sama lain dan mendapatkan sesuatu tanpa harus
mempedulikan berapa jumlah dan nilainya,” sebut Dhira Bongs.

Hal itu juga yang akhirnya membuat Dhira Bongs bersikukuh ingin merealisasikan album terbarunya ini dengan
metode urun dana dan melibatkan banyak orang. “Dalam rangka bikin album ini, aku menyediakan hadiah-
hadiah lucu, dan (hal) itu jadi lebih kerasa aja momennya. Hubungan yang langsung begini yang aku inginkan
dari dulu dari para pendukung dan pendengar lagu-lagu aku. Ini juga pertama kalinya aku mengajak orang
sebanyak ini, khususnya keterlibatan di hal-hal finansial. Kalau lagu-lagu aku diibaratkan jadi orang, mereka
akan tumbuh besar dan berumur panjang dengan bantuan kalian,” tambah Dhira Bongs.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, album A Tiny Bit of Gold in The Dark Ocean nantinya akan memuat
12 materi baru—termasuk lagu berjudul “Strugglin” dan “Jangan Tumbuh” yang telah ia rilis terlebih dahulu
dalam kurun waktu dua tahun terakhir—hasil karya orisinal Dhira Bongs. Ke 12 lagu ini turut memunculkan
pula kebaruan atau karakter Dhira Bongs yang berbeda dari album-albumnya terdahulu; sedikit bocoran terdapat
pula deretan kolaborator yang akan menghiasi album ini. Hal ini tercatat menjadi salah satu terobosan dan
langkah berani yang Dhira Bongs lakukan. “Aku senang keramaian, baik di dalam otak atau sewaktu bikin lagu,
semakin banyak yang terlibat, semakin asik dan bermakna,”aku Dhira Bongs terkait keterlibatan para
kolaborator album.

*Untuk berpartisipasi dalam kampanye Dhira Bongs bersama dengan Kolase, bisa langsung kunjungi
website kolase.com/dhirabongsalbumtiga.
Profile

Bermusik sejak tahun 2005, Nadhira Soraya Nasution alias Dhira Bongs sudah dekat dengan musik sejak umur
empat tahun. Kedua orang tuanya bukan musisi profesional, tapi ibunya bisa memainkan piano dan kerap
mendengarkan lagu disko dan RnB era 80-an. Dhira Bongs seperti ketergantungan terhadap musik. Bahkan saat
kecil ia sempat tidak mau pergi kalau di mobil tidak diputar lagu Dinda Dimana dan Negeri di Atas Awan karya
Katon Bagaskara. Atas dasar itu, ibunya memasukkan Dhira Bongs ke les piano saat kelas satu Sekolah Dasar.

Alih-alih, Dhira Bongs tidak tertarik dengan piano, ia harus memaksakan diri mengikuti les sampai kelas enam
SD. Akhirnya pada kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia beralih les gitar. Ternyata ia lebih suka
gitar ketimbang piano. Seiring waktu, bermodalkan lagu, Dhira Bongs mulai membuat album perdana. Ia
meminta bantuan pada teman-teman musisi yang dikenal dari band ska-nya terdahulu Skamigo. Akhirnya ia
berhasil merilis album perdana bertajuk My Precious pada 2013 tanpa label rekaman.

Secara keseluruhan genre musik yang Dhira Bongs usung adalah pop. Namun ada beberapa lagu yang terasa
RnB dan groove. Ia mengaku genre musik yang ia usung dipengaruhi musik yang didengarnya sejak kecil. Bisa
dibilang karier musik Dhira Bongs berjalan cukup lancar. Ia sempat merilis single Strugglin pada 2017
dan Jangan Tumbuh pada 2018. Bahkan ia sempat mengadakan tur Jepang pada 2017 lalu. Sebelum akhirnya ia
mencicipi festival bergengsi SXSW 2019 di Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai