DAN DRAMA:
KOREA DI INDONESIA
Disusun Oleh:
NOOR RAHMAH YULIA
(108083000080)
i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing,
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27
November 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
iv
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa capain-capaian Diplomasi Kebudayaan Korea
Selatan di Indonesia melalui Film dan Drama. Penelitian ini memiliki dua tujuan,
yakni 1) memaparkan sejarah serta perkembangan kebijakan Korea Selatan
terhadap film dan drama. 2) Menganalisis tujuan dilakukan nya diplomasi
kebudayaan oleh Korea Selatan terhadap Indonesia melalui film dan drama di
Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan, survey dan
wawancara. Penelitian menemukan bahwa persoalan diplomasi kebudayaan Korea
Selatan ke Indonesia melalui film dan drama relative telah menciptakan persepsi
positif masyarakat Indonesia terhadap Korea Selatan. Namun demikian, persepsi
positif baru terjadi pada mayoritas masyarakat di pulau jawa, sedangkan belum
terjadi di pulau-pulau lainnya. Adapun dalam capaian ekonomi, Diplomasi
Kebudayaan Korea Selatan ke Indonesia melalui Film dan Drama belum
mendatangkan keuntungan ekonomi secara menyeluruh, artinya capaian ekonomi
Korea Selatan di Indonesia baru didapat dari sektor-sektor yang masih berkaitan
erat dengan sektor ekonomi kreatif, seperti sektor pariwisata dan sektor perfilman.
Argumen ini dirumuskan melalui tahapan analisa, yaitu dengan melihat
komitmen kerjasama kebudayaan Korea Selatan di Indonesia sejak tahun 2000, dan
kebijakan pemerintah Korea Selatan terhadap film dan drama, kemudian melihat
permasalahan Diplomasi Kebudayaan Korea Selatan di Indonesia dan selanjutnya
dianalisa dengan menggunakan kerangka teori.
Kerangka Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah Diplomasi
Kebudayaan Tulus Warsito dalam konteks negara berkembang serta Shin Seung Jin
mengenai strategi diplomasi kebudayaan Korea Selatan ke Indonesia. Selain itu
juga digunakan konsep kepentingan nasional. Dari hasil analisa dengan
menggunakan kedua konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa Korea Selatan
memakai strategi tertentu dalam melakukan diplomasi kebudayaannya pada tiap
negara. Indonesia dianggap sebagai negara yang masih membutuhkan strategi
pendekatan “Culture” lebih banyak dalam rangka meningkatkan level pemahaman
masyarakat Indonesia terhadap negara Korea Selatan. Tujuan ekonomi tetap
menjadi prioritas diplomasi kebudayaan Republic of Korea di Indonesia, namun
belum menempati porsi sebanyak tujuan “Culture”/pencitraan.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para
Republic of Korea di Indonesia” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat
kepada:
1. Prof. Dr. Bahtiar Effendy, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
2. Kiky Rizky, M. Si., selaku Ketua Program Hubungan Internasional dan Agus
Internasional.
vi
4. Mamah, Bapak, kakak-kakak, serta keluarga yang telah memberikan dukungan
skripsi ini.
5. Ade Rifaldi, Suami penulis yang tiada henti bersabar dan memberikan segenap
6. Teman-teman terdekat: Lilis, Umar, Filly, Nurul, Rosi, Vitri, Rina, Ika, Miftah,
Hanifah, Ocha yang sudah memberikan banyak kesan dan pesan kehidupan
ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini dapat
Jakarta, 19 Desember
2013
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... v
OF KOREA DI INDONESIA
viii
1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
1.5.Metode Penelitian........................................................................... 11
di Indonesia................................................................................... 16
DAN DRAMA
ix
3.2.2. Principal Goals and Direction of
PEMERINTAH KOREA
BAB V PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)
Selatan
xiii
BAB I
DAN DRAMA:
KOREA DI INDONESIA
pada Agustus tahun 1966. Konsulat Republik Korea di Jakarta dibuka pada
Desember tahun 1966, dan Konsulat Republik Indonesia di Seoul dibuka pada Juni
adalah salah satu bidang yang menjadi fokus kerjasama RI-ROK karena dinilai
1
yang ditandatangani pada 28 November 2000 (Kemenlu.go.id). Sebagai
tindaklanjut dari kerjasama kebudayaan ini, pada 14-15 Mei 2008 di Jogjakarta
diadakan The first Cultural committee meeting RI-ROK yang menyepakati film
sebagai bagian dari bentuk pertukaran kebudayaan antar kedua negara disamping
seni tari tradisional, kerajinan, musik dan pariwisata (Laporan Kegiatan Sidang
Film dan drama Korea sering kali disebut sebagai agen pertama penyebab
terjadinya gelombang Korea/Korean Wave. Hal ini sebagaimana ditulis Doo Boo
Shim (2006) dalam artikel nya yang berjudul Hybridity and the rise Korean
popular culture in Asia, bahwa drama Korea pertama yang berjudul What Is Love
About pada tahun 1997 yang mulai ditayangkan di China melalui sebuah media
kembali ditayangan oleh CCTV pada tahun 1998. Pada tahun 1999, drama televisi
Taiwan. Sejak saat itu, drama televisi Korea secara cepat memenuhi program
Indonesia sehingga seorang jurnalis China menamai fenomena ini sebagai Hallyu,
atau dalam bahasa mandarin disebut Hanliu yang berarti Gelombang Korea atau
Korean Wave.
yang menayangkan drama Winter Sonata dan drama Endless Love pada tahun 2002.
Selanjutnya, Trans TV menayangkan Drama Glass Shoes and Lover, dan di tahun
2
2003 TV 7 (sekarang Trans7) menayangkan Beautiful Days. Selama kurun waktu
Upon Me, dan Winter Sonata (Nesya Amellita,: 2010). Kemudian, tahun 2008, film
film dan drama korea tidak hanya dapat diakses melalui DVD, tetapi juga dapat
Cooperation and Korean Wave (Hallyu), terdapat 55, 967% akun facebook drama
Korea Indonesia dari keseluruhan fanbase akun facebook komunitas pecinta Korea
Indonesia. Salah satu akun facebook dengan nama “Korean Drama Indonesia”
mendapatkan Likers sebannyak 45. 890 likes. Selain dari Facebook, Pecinta Drama
Korea di Indonesia juga mengikuti beberapa akun twitter Drama Korea Indonesia.
Survei ini menjadi bukti bahwa film Korea dapat diterima masyarakat Indonesia
Wave terjadi karena adanya kolaborasi antara pemerintah dan individu. Pemerintah
Republic of Korea dalam hal ini secara konsisten sejak masa pemerintahan Kim
1
Blitzmegaplex adalah jaringan bioskop di Indonesia yang membuka jaringan bioskop pertamanya
di Paris Van Java mall bandung (http://blitzmegaplex.com/en/about_blitz.php) diakses tanggal 8 mei
2013
3
mengeluarkan kebijakan The Basic Law of Cultural Industry Promotion dengan
industri budaya (Shim :2006 ) dan 125 juta dollar untuk mempromosikan film
Korea dalam rentang waktu antara tahun 1999-2003 (Dal Yong Jin: 2006). Kim
Dae Jung juga memberikan slogan “Provide Support, but do not interfere”
2
terhadap kebijakannya dalam industri film (Kim Mee Hyun:2007). Sedangkan
pada masa Lee Myung Bak, aspek Korean Wave digunakan sebagai alat diplomasi
kebudayaan yang juga menjadi bagian dari visi kementerian budaya, olah raga dan
pariwisata Korea.
2009, di Indonesia juga mulai diselenggarakan event festival film Korea di Jakarta.
Kemudian di tahun 2013 event serupa kembali diselenggarakan di dua kota besar,
Jakarta dan Bandung. Bersamaan dengan hal ini juga dilakukan agenda kampaye
jumlah wisatawan Indonesia pada bulan September 2012 mencapai 108. 433
bahwa salah satu faktor pendongkrak wisatawan Indonesia ke Korea adalah karena
2
Support yang diberikan pemerintahan Kim dae Jung meliputi dukungan dana, dukungan investasi,
produksi dan distribusi.
4
terdapat dua maskapai penerbangan Internasional yang terbang secara langsung
dari Indonesia (Jakarta) ke Incheon (Seoul), yaitu Garuda dan Korean Air. Lokasi
wisata yang paling diminati wisatawan Indonesia adalah Seoul dan Pulau Jeju.
Pulau Jeju merupakan pulau terbesar di Republic of Korea yang sering dijadikan
tempat wisata lokasi syuting drama Korea, salah satu drama Korea terkenal yang
Republic of Korea. Drama Winter Sonata misalnya, menurut Eun Mee Kim dan
Jiwon Ryoo ( 2007) drama ini telah menghasilkan keuntungan sebesar 6.24 juta
dollar AS atau menyumbang 0.1% atas GDP Republic of Korea di tahun 2004.
Demikian pula, drama ini telah membuat orang tertarik untuk mengunjungi lokasi
budaya Republic of Korea dalam waktu 3 tahun (2002-2005) dan secara tidak
Republic of Korea.
5
Grafik 1.1. Grafik Ekspor budaya Republic of Korea
dari angka 500 juta dollar di tahun 2002 menjadi 1 milyar dollar di tahun 2005.
Total Pendapatan ini salah satunya berasal dari ekspor film box office di luar negeri
yang menyumbang sebesar 31 juta dollar di tahun 2002, menjadi 75 juta dollar di
tahun 2004. Demikian halnya dengan sektor pariwisata Republic of Korea pada
tahun 2005, telah mendapatkan kujungan turis luar negeri sebanyak 50 juta orang
2001-2005.
6
Grafik 1.2. Grafik Volume Perdagangan Republic of Korea
162, 471 Milyar dollar dan di tahun 2003 mengalami selisih tambahan sebesar 31,
346 milyar dollar sehingga total ekspor di tahun 2003 menjadi 193,817 milyar
7
1.2 Pertanyaan Penelitian
pendidikan, Ilmu pengetahuan, olah raga dan kesenian, ataupun secara makro
pendapat umum (masyarakat negara lain) guna mendukung suatu kebijakan politik
luar negeri tertentu. Para Pelaku kegiatan diplomasi kebudayaan adalah pemerintah
8
maupun lembaga non-pemerintah, individual maupun kolektif, atau setiap warga
negara. Adapun materi yang dipakai dalam diplomasi kebudayaan adalah segala hal
yang dianggap sebagai pendayagunaan aspek budaya (dalam politik luar negeri)
antara lain, kesenian, pariwisata, olah raga, tradisi, teknologi sampai dengan
Sementara itu, menurut Shin Seung Jin (2008) dalam tulisannya yang
the Country Image of the Republic of Korea menjelaskan bahwa aktivitas diplomasi
kebudayaan merupakan cara lain yang dilakukan suatu negara untuk mencapai
ingin dicapai biasanya berupa keinginan untuk mendapatkan penilaian positif dari
negera penerima, sehingga tujuan dari negara pengirim dapat tercapai secara efektif.
nasional sering dilihat sebagai tujuan awal dari kebijakan luar negeri (Holsti, 1987)
merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara seperti pertahanan dan keamanan ,
9
Hans Morgenthau dalam Mochtar Mas’oed (1994) menjelaskan
kepentingan nasional pada dasarnya dibangun dari dua elemen, yang pertama
kebutuhan itu, setiap kerjasama atau hubungan yang dilakukan oleh dua negara atau
negara untuk mengejar power, dimana power adalah segala sesuatu yang bisa
1990)
kemampuan untuk melindungi identitas fisik, politik dan kulturalnya dari gangguan
negara lain. Jika diterjemahkan kedalam tujuan yang lebih spesifik maka membela
atau melindungi identitas fisik sama dengan memelihara integritas wilayah suatu
totaliter. Melindungi identitas kultural sama dengan etnis, agama, bahasa, dan
10
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bagong Suyanto
dan Sutinah (2006) mengutip dari Taylor dan Bogdan (1984) penelitian kualitatif
kata- kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-
orang yang diteliti. Sementara menurut Strauss dan Corbin (2003), metode
melalui keberadaan film dan drama Korea. Adapun teknik pengumpulan data
dilakukan melalui survey, dan studi pustaka atau studi dokumen baik dari sumber
primer maupun sekunder. Data-data sekunder yakni seluruh data yang didapat dari
berita media masa seperti koran, majalah, media online, artikel dan data dari sumber
kepustakaan seperti buku-buku terkait, dan jurnal. Selain data sekunder, penulis
juga akan menggunakan data primer berbentuk dokumen, data wawancara secara
langsung dan data survey yang dilakukan melalui penyebaran quisioner secara
11
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
1.1.Pernyataan Masalah
1.2.Pertanyaan Penelitian
1.4.Kerangka Pemikiran
1.5.Metode Penelitian
1.6.Sistematika Penulisan
Kebudayaan
Drama
Bab III : Kebijakan Republic of Korea terhadap media Film dan Drama
Drama
12
3.2.2. Principal Goals and Direction of Korean Cultural Diplomacy
4.2.1 Pariwisata
Bab V : Kesimpulan
13
BAB II
KEBUDAYAAN
(Institutional and Legal Framework RoK). Pernyataan ini menunjukan bahwa RoK
tujuan untuk memperluas pemahaman budaya antar bangsa. (Intitutional and Legal
Framework RoK).
adalah salah satu dari 30 negara patner Republik Korea dalam menjalin kerjasama
kenegaraan presiden Kim-Dae Jung ke Indonesia. Secara efektif kerjasama ini dapat
memberikan dorongan kuat bagi kedua negara untuk mewujudkannya dalam bentuk
nyata. Hal ini terbukti ketika Indonesia mengadakan pameran pengenalan barang-
14
barang kerajinan, tarian, kesenian, dan pariwisata Indonesia di Seoul yang
diplomatik antara Indonesia-Republik Korea telah berjalan baik dan tidak terdapat
bidang kebudayaan, sebagaimana laporan KBRI Seoul tahun 2000, presiden Kim
Dae Jung masih tetap memberikan prioritas yang tinggi pada program kegiatan
kebudayaan dan pariwisata Republic of Korea dengan bersedia tampil dalam iklan
antara RI-ROK yang telah di sahkan pada tahun 2000, tidak hanya memuat
kerjasama antar pemerintah, tetapi juga kerjasama antar masyarakat RI-ROK. Hal
ini tercantum dalam draft Agreement between the government of the Republic of
antara rakyat Indonesia dan rakyat Korea yang mana dapat memberikan keuntungan
timbal balik bagi rakyat kedua negara (Dokumen Kerjasama Perjanjian RI-RoK,
2000).
15
2.1 Bentuk-bentuk Komitmen Kebudayaan Republic of Korea di Indonesia
dan teknologi yang berasal dari pemerintah dan beasiswa seni yang berasal
2009 menurut Suray Agung Nugraha (2009) dalam Review INAKOS, para
3
Korean Studies Centre juga didirikan di Universitas Nasional, Universitas Diponegoro, Universitas
Lambung Mangkurat, dan Universitas Hasanudin
16
Korea-Indonesia yang kemudian dinamai INAKOS (International
Pusat Studi Korea yang ada di Indonesia melalui kerjasama dengan para
sarjana Korea dan sarjana Indonesia, generasi muda, serta para peneliti dari
institusi Korea.
Asosiasi Korea dengan persetujuan dari Kedutaan besar Korea yang ada di
pendidikan Korea yang ada di Indonesia (Yang Seung Yoon, 2005). Sekolah
sehingga keseluruhan siswa dari sekolah ini merupakan warga asli atau
17
3. Korean Studies Centre
Korean Studies Centre ini pertama kali didirikan tahun 1996 di dua
Studies Centre4, maka pada tahun 2009 menurut Suray Agung Nugraha
4
Korean Studies Centre juga didirikan di Universitas Nasional, Universitas Diponegoro, Universitas
Lambung Mangkurat, dan Universitas Hasanudin
18
Disamping itu ada juga seminar online bertema “Semangat Kreatifitas
1. KBS World
oleh stasiun Radio Korean Broadcasting system World (KBS World) milik
19
Dalam kerjasama siaran tersebut, juga dilakukan kerjasama
pertukaran tenaga kerja antara tenaga kerja KBS World dengan tenaga kerja
(2005) dalam laporan RRI, “sejak tahun 1978 sampai sekarang sebanyak 15
orang petugas RRI yang teridiri dari penyiar, wartawan dan insinyur telah
berbahasa Indonesia”.
2. Kerjasama Perfilman
diplomatik penuh, tahun 1964, di Korea sudah mulai dibuka studi tentang
dilaksanakan secara resmi. Namun wacana terkait hal itu sudah dicetuskan
oleh menteri Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Meri Elka Pangestu dalam
20
bertemu dengan sejumlah lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang
lembaga yang dikunjungi adalah Korean Film Council (KOFIC). Mari Elka
dalam bentuk drama atau film layar lebar, baik melalui bioskop blitz
megaplex atau beberapa stasiun televisi swasta seperti Indosiar, Trans TV,
ANTV, SCTV, dll. Hanya saja kerjasama film baru dilakukan pada level
Pada tahun 2009, film Republic of Korea mulai diputar di layar lebar
untuk Indonesia. Sementara itu, pada tahun 2013 festival serupa kembali
digelar di dua kota berbeda, Jakarta dan Bandung dan menghabiskan tiket
menurut direktur Korean Cultural Centre, Kim Seok Gi, Festival Film Korea
21
menjadi unsur penting dalam memperluas hubungan kedua negara. Festival
pada musim gugur, yaitu bukan September 2013 dalam rangka pertukaran
Pariwisata yang memiliki visi “To share Korean Culture with the
KOCIS, 2011).
5
Lihat Lampiran. Laporan Sidang Pertama Komisi Bersama Kebudayaan Indonesia-Korea.
15 Mei 2008. Yogyakarta: Indonesia. Hal. 110
(Laporan Sidang Pertama Komisi Bersama Kebudayaan Indonesia-Korea, 2008 p 110).
22
Sidang Pertama Komisi Bersama Kebudayaan Indonesia-Korea, 2008 p
110). Namun pada tahun 2011, pelaksanaan kegiatan ini mulai dilimpahkan
2013).
Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang dipilih untuk
23
kebudayaan oleh Pihak lainnya atau oleh kedua belah Pihak secara bersama.
24
2.2.Perkembangan Kebudayaan Republic of Korea di Indonesia melalui Film
dan Drama
Disamping melalui stasiun televisi swasta, serial film drama Korea juga hadir
dalam stasiun televisi berlangganan (TV Kabel) Indonesia seperti pada MNC
Drama, Arirang, LBS K-Drama, KBS World, K-TV, One TV, dll, yang secara intens
menayangkan drama televisi Korea dalam berbagai judul film. Adapun izin tayang
program drama televisi Korea telah diatur dalam Pedoman Prilaku Penyiaran (P3)
Komisi Penyiaran Indonesia pasal 45 bab XXIV tentang program siaran asing, serta
dalam Standar Program Siaran (SPS) Komisi Penyiaran Indonesia pasal 67 bab
Sejak tahun 2009, kerjasama bidang industri film ini semakin diperkuat
melalui kerjasama antara Korean Cultural Centre dan Kedutaan Besar Republik
tahunan festival film Korea selama 7 hari di bisokop Indonesia, Blitz megaplex.
Menurut duta besar Republik Korea untuk Indonesia, Kim Young Sun acara
Kehadiran film dan drama Korea ini telah mengikuti mekanisme tanda
25
Indonesia terhadap film Impor Korea selanjutnya mempermudah film-film Korea
IMPORTIR/PH/STASIUN
TELEVISI/IMPOR-EKSPOR
Lembaga Sensor Film IMPORTIR/PH/STASIUN
TELEVISI/IMPOR-EKSPOR
26
Skema diatas menunjukan terdapat dua lembaga penting di Indonesia yang
bertanggung Jawab terhadap kemunculan film dan drama Korea di Indonesia, yaitu:
Kreatif
pemegang lisensi film juga harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari
pihak Lembaga Sensor Film atas film dan drama Korea yang hendak
Perfilman.
27
(SLS). Setelah film dan drama Korea dianggap lulus sensor, maka akan
28
BAB III
DRAMA
aspek kehidupan. Dari departemen ini pula lahir beberapa peraturan seperti Motion
Picture and Film Cencorship Regulation (1926) dan Motion Picture and Film
bahwa setiap film yang gagal melewati peraturan sensor maka tidak akan diberikan
rakyat Korea yang dianggap dapat membahayakan dan memunculkan sentimen atas
Jepang. Kebijakan ini bertujuan mempromosikan ide bahwa Jepang dan Korea
adalah satu bangsa, sebagaimana sebuah slogan yang menyebutkan “Japan and
29
Setelah Jepang mengalami kekalahan, AS kemudian menggantikan
perfilman.6 Pasca kedua negara baik AS dan Jepang meninggalkan Korea, maka
Menurut Kim Mee Hyun (2006) Pada masa ini, tepatnya pada
sensor dan kontrol film yang sudah ada sejak zaman kekuasaan Jepang di
Korea. Park Chung Hee juga memanfaatkan film sebagai alat promosi
6
Di bawah kekuasaan AS, industri film Korea mengalami ketegangan yang berujung pada konflik
ideologi kiri dan kanan. Pada masa-masa ini pula Korea mulai mengalami perang saudara yang
mengakibatkan semenanjung Korea terbagi menjadi dua kawasan dimana Republik Republic of
Korea berada dibawah AS dan Republik Rakyat Demokrasi Korea Utara berada dibawah Uni Soviet.
Maka film dibuat berdasarkan atmosfir yang berkaitan dengan anti komunis dan komunis (Kim Mee
Hyun:2006)
7
Sistem diktator yang dijalankan park Chung Hee dalam segala aspek, termasuk industri film. sistem
ini bukan sebuah sistem komunis, namun juga tidak menerima ide demokrasi. Beberapa tulisan
menyimpulkan sistem ini terpengaruh oleh cara-cara penjajahan Jepang di Korea, karena Park
Chung Hee merupakan lulusan sekolah militer Jepang.
30
Budaya dan Informasi. Di sisi lain, syarat untuk mendapatkan lisensi
mengenai kontrol film pada masa ini juga terjadi di tahun 1963, dimana
31
b. Pembatasan Kuota Impor
Sistem lain yang juga diterapkan pada masa ini adalah sistem kuota
pemerintah.
c. Pembatasan Ide/Konten
nasional yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Isi atau cerita film
mengandung nilai demokrasi. Aturan yang sama pun berlaku bagi film
asing yang masuk ke Korea, yang mana mereka harus memproduksi film
Korea tidak memiliki banyak referensi cerita terutama ide cerita yang
membosankan.
dipelopori oleh presiden Kim Young Sam dengan melakukan dua langkah
utama yaitu:
32
a. Koordinatif,
yang berada dibawah Korean ministry of culture and sports tahun 1995.
kelonggaran pajak bagi para pelaku industri kreatif. Pada tahap selanjutnya Kim
Dae Jung melanjutkan upaya promosi budaya yang telah dilakukan oleh
tradisional dan budaya popular sebagai bagian dari pengembangan teknologi kunci
Korea. Untuk itu dibentuklah Korean Culture and Conten Agency di tahun 2001.
33
Korean Wave. Hal ini berkaitan dengan upaya MOFAT melakukan
demi mencapai tujuan nasional yang lebih besar, yaitu peningkatan Citra
kebijakan luar negeri Korea tahun 2005, yang mana memasukan aspek
budaya
kepentingan nasional Korea. Dalam white paper ini juga dijelaskan bahwa
film serta drama merupakan salah satu elemen penting untuk memajukan
34
“Kementrian luar negeri dan perdagangan Korea berupaya
kebudayaan Korea.”
Visi Global Korea yang secara khusus dibahas dalam poin Soft Power.8
international community.”
8
Menurut Geun Lee budaya merupakan bagian dari soft resource suatu negara yang dapat
menciptakan soft power (Lee). Adapun Josep Nye menjelakan soft power sebagai berikut:
“ability to get what you want through attraction rather than coercion or payment that resulted in a
more favorable public opinion and credibility obroad”.
35
budayanya. Dibawah kepemimpinan presiden Lee Myung Bak, pemerintah
36
Departemen Pelayanan Informasi dan Budaya Korea/Korean Cultural
film.
37
Merupakan lembaga di bawah Kementerian Budaya Olah Raga dan
KTO ini pula pemerintah Korea membuat slogan Visit Korea 2012
ekonomi dan perdagangan, bantuan luar negeri serta isu budaya. MOFAT
38
negeri, seperti membuat aturan dan kebijakan budaya Korea melalui
negeri.
Agency (KOICA)
negeri dan perdagangan Korea (MOFAT). Misi dari lembaga ini adalah
39
BAB IV
Shin Seung Jin (2008) menjelaskan kepentingan citra dan ekonomi Republic of
dimana kesadaran dan persepsi tentang Korea masih sangat rendah. Sehingga
kombinasi antara culture dan trade. Negara yang menjadi target dari strategi
9
Korean Week merupakan pameran kebudayaan Korea yang diselenggarakan di Indonesia mulai
tahun 2011. Festival ini merupakan ajang pertukaran kebudayaan kedua negara, sekaligus sebagai
40
adalah salah satu negara dimana sering diselenggarakannya event “Korean
bentuk kerjasama ekonomi antara Korea dan Indonesia. acara ini diselenggarakan oleh Komite
presidensial Brand nasional Korea/Korea’s presidential council on national branding.
10
http://koreanindo.net/2011/09/20/all-about-korea-indonesia-week-201 1/
41
3. Advanced Korean Studies-oriented with a flavor of pure culture
baik jika Korea tidak mempromosikan hal yang berkaitan dengan Culture and
Trade. China, AS dan Jepang adalah tiga negara dalam kategori ini.
melakukan strategi kebudayaan nomor dua, yaitu Cultural (60%) dan Trade (40%).
Strategi Cultural yang dimaksud Shin adalah upaya pemerintah Republic of Korea
persepsi positif. Sedangkan strategi Trade dilakukan pemerintah Republic of Korea sebagai
upaya mencapai kepentingan ekonomi melalui elemen kebudayaan, dalam hal ini melalui
dengan cara mensubsidi biaya produksi dari beberapa drama Korea, film dan film
42
institusi King Sejong11 di luar negeri pada tahun 2015, dan untuk membuat makanan Korea
menjadi salah satu dari lima kuliner terfavorit dunia di tahun 2017.
membuat sebuah komite Brand Image, Presidential Council on Nation Branding yang
dibentuk pada masa pemerintahan Lee Myung Bak tahun 2009. Pembentukan komite ini
ditindaklanjuti dengan pembuatan Brand Index Korea yang dinamakan Nation Brand Dual
Octagon (NBDO). Menurut Gunjoo Jang dan Won K Paik (2012), Republic of Korea
merupakan negara pertama yang membentuk komite citra nasional untuk meningkatkan
Polling pada tahun 2010 yang menyebutkan bahwa di Indonesia persepsi tentang Korea
meningkat sebanyak 51% dibandingkan tahun 2008. Di tahun inipula Indonesia menjadi
satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang memiliki tingkat persepsi paling tinggi
terhadap Republic of Korea. Sedangkan di tahun 2013, Indonesia adalah negara dengan
tingkat persepsi positif paling tinggi kedua terhadap Republic of Korea setelah posisi
11
Institusi King Sejong adalah sebuah nama tempat belajar mengajar di Republic of Korea yang
terintegrasi dengan layanan informasi. Tempat ini terutama mengajarkan bahasa dan budaya
Korea ke seluruh dunia. Nama King Sejong diambil dari nama raja dinasti Joseon ke-4 yang
memerintah pada tahun 1481 Masehi.
43
View of South Korea's Influence
70
60
50
40
30
20
10
0
Poland
Japan
France
Canada
Brazil
Egypt
China
Chile
Rusia
Pakistan
Greece
Shouth Korea
India
USA
Australia
Peru
Nigeria
Spain
UK
Turkey
Mexico
Kenya
Germany
Indonesia
Ghana
Sumber:http://www.worldpublicopinion.org/pipa/pipa/pdf/apr10/BBCViews_Apr10_rpt.pdf
Sementara itu, dalam survey yang dilakukan penulis berupa quisioner yang
yang disebar melalui forum regional di tiga media sosial yaitu Facebook, Kaskus,
dan Google+ terhadap 150 orang informan di lima pulau; Jawa, Bali, Sumatra,
of Korea. 112 orang informan ini terdiri dari 76 dari pulau Jawa, 13 orang dari Bali,
15 orang dari Sumatra, 5 orang dari Sulawesi dan 2 orang dari Indonesia Timur.
Sementara itu, dari 112 orang Informan itu, sebanyak 54 orang informan
orang di pulau Jawa mengetahui Republic of Korea melalui film dan drama, 6 orang
44
dari Sulawesi, 7 orang dari Sumatra, 9 orang dari Bali dan 1 orang dari Indonesia
Timur.
baik”. Diantaranya 26 orang dari Jawa, 6 orang dari Bali, dan 7 orang dari Sumatra.
kebudayaan nya juga berupaya mencapai kepentingan ekonomi melalui media film
4.2.1. Pariwisata
Jeju. Hal ini menurut Adina Dwirezanti (2012) diikuti dengan adanya
program pariwisata yang terfokus pada kota dan provinsi, seperti Visit
Gyeonggi-Korea 2005, Visit Jeju Year 2006, Visit Gyeongbuk Korea 2007.
travel wisata berbasis drama, seperti “Best of Korean Drama Trailer Deluxe
45
pariwisata berbasis drama tersebut dibenarkan oleh Dwihapsari Minto
46
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penulis melihat, peningkatan
forum tersebut kedua negara sepakat mengikat kerjasama dalam empat hal,
Film dan drama adalah bagian dari fenomena gelombang korea yang
47
menurut Chung Sok Suh, Young Dal Cho, Seung Ho Kwon (2008) , film
2001-2004
Catatan: Tahun 2004 tidak ada catatan statistic pada ekspor film setiap negara
48
BAB V
KESIMPULAN
melekat pada suatu bangsa dimana didalamnya terkandung pesan identitas “Siapa
tentunya setiap negara harus saling mengenal dan memahami identitas masing-
bagi masyarakat suatu negara mengingat kebudayaan adalah elemen yang soft, yang
dalam pelaksanaannya tidak memakai cara-cara politik dan militer ala diplomasi
tradisional, atau bahkan cara-cara perang tetapi memakai cara-cara komunikatif dan
arif.
Demikian halnya dengan Republic of Korea yang begitu gencar melakukan promosi
budayanya melalui aspek Film dan drama ke banyak negara, termasuk Indonesia.
Indonesia, karena kedua negara sudah lebih dari 40 tahun menjalin hubungan
Korea membuka sekolah Jakarta International Korean School (JIKS). Sekolah ini
49
juga disahkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pendidikan di tahun 1990. Selain
itu, komunikasi yang terjalin antar kedua masyarakat juga dilakukan melalui
Kedekatan yang sejak lama terjalin ini ternyata menimbulkan implikasi positif
terhadap persepsi Indonesia pada Korea, dimana menurut Polling World Publik
Opinion, Indonesia menempati posisi negara dengan persepsi positif paling tinggi
terhadap Korea.
ekonomi Republic of Korea. Media ini merupakan salah satu aspek ekonomi kreatif
Pariwisata Republik Korea (MCST). Film dan drama juga mendapatkan dukungan
Industry Bureau yang berada dibawah Korean ministry of culture and sports tahun
1995, dan dilanjutkan pada masa presiden Kim Dae Jung melalui pembentukan
Korean Culture and Conten Agency di tahun 2001, bersama sebuah slogan
“Provide Support, but do not interfere” terhadap kebijakannya dalam industri film.
Kedua lembaga inilah yang mengatur mekanisme izin tayang dan edar film dan
50
baik melalui televisi, bioskop atau video. Keberadaan Film dan Drama Republic of
1. Keuntungan Citra Positif yang mana 112 orang Responden dari 150
bagi Republic of Korea, baik dari sektor pariwisata, dan ekonomi kreatif.
menempati porsi yang lebih besar (60%) dibanding aspek Trade (40%), namun
penulis melihat cara diplomasi kebudayaan melalui media film dan drama ini
merupakan cara yang efektif karena memenuhi dua tujuan Diplomasi Kebudayaan,
Hal tersebut menjadi modal bagi terwujud nya kerjasama antar kedua negara
51
menyebutkan “Semakin kepercayaan dan komitmen itu dikembangkan, maka
52
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jakarta: LP3ES.
Warsito, Tulus dan Wahyuni Kartika Sari. 2007. Diplomasi Kebudayaan: Konsep
Hyun, Kim Mee. 2007. Korean Cinema from Origins to Renaissance. Seoul:
CommBooks
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial berbagai Alternatif
53
Wibowo, Wahyudi, Reza Lukmanda, Damar Raditya & Azizah Al-aziz. 2013. Buku
Pengantar Studi Korea, Yogyakarta: Pusat Studi Korea Universitas Gajah Mada
Ubaidilah dan Arskal Salim. 2000. Pendidikan kewargaan, Demokrasi, Ham, dan
Tim Centre for civic education, 2007, Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM,
Bound, Kirsten & Rachel Briggs, Jhon Holden, Samuel Jones, 2007, Cultural
Do, Thao Emilie. 2011. Emergence of The Korean Popular Culture in The World.
Jin, Shin Seung, 2008, Strategic Direction for The Activation of Cultural
Milton
Laporan/Dokumen
54
Laporan Kegiatan Sidang Pertama Komisi Bersama Kebudayaan RI-ROK
tahun 2008
dalam
(CEPA), Indonesia-Korea
2012, Doing Business in Indonesia: 2012 Country Commercial Guide for U.S
BBC World Service Polling, 2013, Views of China and India Slide While UK’s
55
BBC Word Service Polling, 2008, Global Views of USA Improve
Institute.
Ramesh, Bharadwaj. 2005. A Hallyu Story: Behind The Origins and Success of
the Korean Wave in China & Future of Content in a Broadband World. National
Kim, Eun Mee & Jiwon Ryoo. 2007. South Korean Culture Goes Global : K-
Kim, Eun Mee, 2002, Market Competition and Cultural Tension Between
Shim, DooBo. 2006. Media, Culture, and Society: Hibridity and the rise of
Yong, Jin Dal. 2006. Cultural Politics in Korea’s Contemporary Films under
Neoliberal Globalization
Suh, Sok Chong, Young Dal Cho, Seung Hwo Kwon, 2012, The Korean Wave
56
Joang, Hae Cho. 2001. Reading the “Korean Wave” as a sign of Global Shift,
Lee, Geun. 2004. A Theory of Soft Power and Korea’s Soft Power Strategy,
Jang, Gujoo & Won K. Paik. 2012. Korean Wave as Tool For Korea’s New
Hauben, Ronda. 2009. The Rise of Netizen Democracy A case study of netizens'
57
Hun Dong Lee, Nation Branding in 2012, Korea Economic Trend
Skripsi
Analisa Peran Korean Wave dalam Diplomasi Publik Korea Periode 2005-
Internet
(http://www.thejakartapost.com/news/2011/07/19/korean-cultural-center-
30 November 2012
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/30/219445122/Demam-K-Pop-
http://www.beritasatu.com/film/121958-korean-film-festival-tingkatkan-
58
Lia, Susanti Nyoman, 2011 “ Gurita Budaya Populer Korea di Indonesia”,
http://www.isi-dps.ac.id/berita/%E2%80%98gurita%E2%80%99-budaya-
http://montase.blogspot.com/2010/05/sekilas-sejarah-film-indonesia.html
Desember 2012
http://shnews.co/duniakampus/web/read/1174/ui-resmikan-it-training-center-
Mancanegara
http://www.budpar.go.id/userfiles/file/Wisman%20mnrt%20pintu%20masuk
http://www.merdeka.com/teknologi/samsung-raih-posisi-penting-di-2-negara-
59
Profile Twitter Indosiar Sebagai TV Drama Korea
http://www.menpan.go.id/berita-terkini/1482-indonesia-korea-akan-
http://www.beritasatu.com/nasional/144089-indonesiakorea-tandatangani-
empat-perjanjian-kerjasama.html
60