Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PESAWAT SEDERHANA

Disusun Oleh :
KELOMPOK

 Emellia
 Levia Anugraini
 Zalsal Bella Chairul Nisa
 Rebi Rahmat Ilham
 Yusuf Januar

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 7 BENGKULU SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2018

KATA PENGANTAR

puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentangPesawat Sederhana ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
dan pengetahuan kita terhadap apa saja yang termasuk dalam pesawat sederhan dan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terjadi kesalahan yang kurang berkenan. Serta penulis menerima kritik dan saran yang
membangun demi kebaikan demi perbaikan ke arah yang lebih baik.

Seginim , Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesawat Sederhana


B. Macam-macam Pesawat Sederhana

BAB III PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ide pertama dari pesawat sederhana berawal dari seorang filsuf
YunaniArchimedes sekitar abad ke-3 sebelum masehi. Ia mempelajari 3 pesawat sederhana:
katrol, pengungkit, dan sekrup. Ia menemukan rumusan untuk mencari keuntungan
mekanik pada pengungkit. Para ilmuwan Yunani sendiri akhirnya mendefinisikan 5 macam
pesawat sederhana (tidak termasuk bidang miring) dan mereka dapat menghitung keuntungan
mekanik semua alat-alat tersebut (meski perhitungan untuk baji dan sekrup tidak terlalu akurat
dikarenakan gaya gesek yang besar). Hero dari Alexandria (sekitar 10–75 AD) dalam
karyanya Mechanics mendefinisikan ada 5 pesawat sederhana: pengungkit, kerekan, katrol, baji,
dan katrol. dan menjelaskan alat-alatnya mengenai cara pembuatan dan kegunaanya.
Alat yang digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan atau
kegiatan disebut pesawat. Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit.
Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana contohnya adalah
tuas, bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa
pesawat rumit contonya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda
dll.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pesawat sederhana ?
2. Apa saja maca-macam pesawat sederhana ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui penegrtian pesawat sederhana
2. Untuk mengetahui macam-macam pesawat sederhana

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesawat Sederhana


Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari
suatu gaya. Secara umum, alat-alat ini bisa disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang
memanfaatkan keuntungan mekanik untuk menggandakan gaya. Sebuah pesawat sederhana
menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Dengan
mengabaikan gaya gesek yang timbul, maka kerja yang dilakukan oleh beban besarnya akan
sama dengan kerja yang dilakukan pada beban.
Pesawat sederhana merupakan peralatan yang melakukan usaha dengan
hanya satu gerakan. Penggunaan pesawat sederhana dimaksudkan agar memudahkan pekerjaan
kita. Besar keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pesawat sederhana dinamakan
keuntungan mekanis. Keuntungan mekanis yang akan dihasilkan dari masing-masing pesawat
sederhana ini berbeda-beda, bergantung jenis pesawat sederhana yang digunakan.

B. Macam-macam Pesawat Sederhana


a. Tuas (Pengungkit)
Dari gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian utama pada tuas yaitu :
Benda yang berbentuk batang yang berfungsi sebagai pengungkit
Penyangga/penumpu/titik tumpu T diletakkan antara kedua ujung batang tersebut Titik beban B
yaitu ujung yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diangkat Titik kuasa F, yaitu
ujung pengungkit yang diberi gaya kuasa untuk mengangkat beban. Atau dengan kata
lain pengungkit adalah alat yang menggunakan sebuah batang dengan titik tumpu yang dapat
berpindah-pindah. Pengungkit atau tuas berupa batang besi atau batang kayu atau benda lain
yang dapat digunakan untuk mengungkit.
Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang paling sederhana.
Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku yang berrotasi di sekitar titik tetap yang
dinamakan titik tumpu.

prinsip kerja tuas

Kalau kita akan mengangkat benda dengan menggunakan tuas, maka kita harus
meletakkan benda di salah satu ujung pengungkit (tuas) kemudian memasang batu atau benda
apa saja sebagai penumpu dekat dengan benda seperti pada gambar . Selanjutnya tangan kita
memegang ujung batang pengungkit dan menekan batang pengungkit tersebut secara perlahan-
lahan sampai benda dapat diangkat atau bergeser. Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak
kuasa terhadap titik tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban,
atau dapat dirumuskan
Jenis Tuas
Berdasarkan tititk tumpunya, tuas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas /jenisnya yaitu :
1. Tuas kelas pertama :
Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa
F dan titik beban B, Contohnya : gunting dan palu

2. Tuas kelas kedua


Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada diantara titik kuasa F dan
titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh alat yang
bekerja berdasarkan prinsif tuas kelas kedua antra lain :

gerobak dorong pembuka botol pemecah biji

3. Tuas kelas ketiga


Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B
contohnya: penjepit, tangan memegang beban.

Komponen pengungkit
Komponen-komponen yuang terdapat dalan sebuah pengungkit diantaranya :
Titik kuasa (K) yaitu bagian ujung pengungkit yang diberi gaya kuasa unuk mengangkat
beban .
Titik beban (B) yaitu bagian ujung pengungkit yang digunakan untuk mengangkat atau
memindahkan benda yang hendak diangkat atau dipindahkan.
Titik tumpu (T) yaitu bagian pengungkit yang menjadi posisi tumpuan atau penyangga.
Letak titik tumpu ini beragam, ada yang dibagian tengah pengungkit, ada pula yang
dibagian ujungnya, bergantung jenis pengungkit. Lengan kuasa (Lk), yaitu jarak antara titik
kuasa dengan titik tumpu. Lengan beban (Lb), yaitu jarak antara titik bebab dengan titik tumpu.
Gaya berat beban (Fb), yaitu gaya berat yang ditimbulkan beban pada pengungkit. Gaya kuasa
(Fk), yaitu gaya yang diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan beban.
Semakin jauh jarak kuasa dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa yang
diperlukan untuk memindahkan/mengangkat sebuah beban. Demikian pula semakin dekat beban
titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan. Secara sistematis, hubungan gaya
kuasa, gaya berat beban, lengan kuasa, dan lengan beban dinyatakan oleh persamaan:
KM = Fb/Fk=Lk/Lb
Dengan Fb = gaya berat beban yang akan diangkat (satuannya newton)
Fk= gaya kuasa yang diberikan (satuannya newton)
Lk = panjang lengan kuasa /jarak antara titik kuasa dan titik tumpu (satuannya meter)
Lb = panjang lengan beban/jarak antara titik beban dan titik tumpu (satuannya meter)
Besar keuntungan mekanis (KM) pada pengungki merupakan perbandingan antara berat beban
(B) dan gaya kuasa (KM) pada pengungkit merupakan perbandingan antara berat beban (B) dan
gaya kuasa (F) atau perbandingan antara lengan kuasa (Lk) dan lengan beban (Lb).
b. Bidang Miring

Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Atau dengan kata lain bidang miring
merupakan permukaan datar dengan salah satu ujung lebih tinggi daripada ujung yang lain.
Dengan menggunakan bidang miring beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang lebih
tinggi dengan lebih mudah, artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding
tidak menggunakan bidang miring. Semakin landai bidang miring semakin ringan gaya yang
harus kita keluarkan. Dalam kehidupan sehari-hari prinsip bidang miring digunakan untuk alat
bantu kerja misalnya baji dan sekrup :[4]
Baji adalah benda keras yang terbuat dari batu atau logam yang dibuat tebal pada salah
satu ujungnya sedangkan ujung yang lain dibuat lebih tipis sehingga bagian ujung yang tipis
menjadi lebih tajam. Contohnya: kapak, pisau, paku, pahat.

Sekrup Sekrup adalah salah satu alat yang menggunakan prinsip bidang miring. Pada
dasarnya sekrup adalah bidang miring yang melilit pada sebuah silinder oleh karena itu apabila
sekrup diputar atau diulir maka sekrup tersebut dapat bergerak maju mundur

Keuntungan Mekanik Bidang Miring


Keuntungan Mekanik Bidang miring Dengan menggunakan bidang miring beban kerja
terasa lebih ringan, berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika
menggunakan bidang miring disebut keuntungan mekanik bidang miring. Besarnya keuntungan
mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar
gaya kuasa yang diperlukan.
Rumus dari bidang miring yaitu :
Wxh=Fxs
Keterangan dari rumus diatas ialah :
 W = Beban (N)
 F = Gaya (N)
 s = Panjang bidang miring (m)
 h = Tinggi bidang miring (m)
c. Katrol

Katrol adalah suatu roda yang berpuar pada porosnya. Katrol biasanya digunakan bersama-sama
dengan rantai atau tali.[5] Benda-benda yang berat dapat diangkat dengan menggunakan katrol.
Katrol dapat mengubah arah gaya yang digunakan untuk menarik atau mengangka benda. Pada
prinsipnya katrol merupakan pengungkit karena mempunyai titik tumpu, kuasa dan beban. Ada
beberapa jenis katrol yaitu :
1. Katrol tetap

Karena Lengan beban sama dengan Lengan Kuasa, Maka keuntungan mekanik pada katrol
tetap adalah:
Jadi Keuntungan lain dari katrol tetap adalah mengubah arah gaya dari gaya angkat menjadi gaya
tarik ke bawah.
Katrol tetap Yaitu katrol yang posisinya tidak berubah. Katrol ini dipasang pada tempat
tertentu contohnya katrol pada sumur timba. Dengan menarik ujung tali yang tidak terikat pada
beban, maka beban akan terangkat . kuasa yang dibutuhkan sama dengan berat beban itu sendiri.
2. Katrol bebas
Katrol ini dalam keseharian sering digunakan untuk mengangkat barang-barang pada tukang
bangunan bertingkat tinggi
Pada katrol bergerak titik tumpu terletak pada tali yang terikat pada tempat tertentu sedangkan
titik beban terletak pada pusat (poros) katrol dan titik kuasa terletak pada tali yang ditarik gaya.
Oleh sebab itu maka panjang lengan kuasa adalah 2 kali panjang lengan beban. Jadi keuntungan
mekanik katrol bergerak adalah 2 kali.
Katrol bebas Yaitu katrol yang posisinya selalu berubah. Katrol bebas dapat bergerak,
tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol ditempatkan diatas tali dengan beban dikaitkan pada
katrol. Salah satu ujung tali diikat pada tempat yang tetap. Ujung yang lain ditarik keatas, akibat
tarikan itu, katrol dan beban akan naik, kuasa yang diperlukan pada katrol bebas untuk menarik
beban lebih kecil daripada kuasa kuasa yang dipelukan pada katrol tetap.
3. Katrol majemuk

Katrol majemuk ini jika digunakan akan memberikan gaya yang lebih kecil dibandingkan
dengan katrol bebas dan katrol tetap.
Merupakan perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas yang dihubungkan dengan tali. Pada
katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada
penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta
bergeraknya katrol bebas ke atas

d. Roda berporos
Roda dan poros merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari dua buah
silinder dengan jari-jari yang berbeda dan bergabung di pusatnya. Silinder berjari-jari besar
dinamakan roda dan silinder berjari-jari kecil dinamakan poros.[6]
Keuntungan mekanis yang diperoleh dari roda dan poros dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.

Sistem kerja roda dan poros


Roda dan poros bekerja dengan cara mengubah besar dan arah gaya yang digunakan
untuk memindahkan (dalam hal ini, memutar) sebuah benda. Contoh penerapan roda dan poros
dalam kehidupan diantaranya pemutar keran air, pegangan pintu yang bulat, obeng, roda pada
kendaraan, setir kendaraan, alat serutan pensil, bor tangan, dan sejenisnya.
Jenis-jenis roda, yaitu:
a. Roda setali
Roda setali yaiu dua buah roda atau lebiih yang dihubungkan dengan tali. Contoh: roda
sepeda yang dihungkan dengan rantai, dan roda sepeda motor yang dihubungkan dengan rantai
b. Roda sepusat
Roda sepusat yaitu dua buah roda atau lebih yang memiliki pusat yang sama. Conoh:
roda pada mobil truk
c. Roda bersinggungan
Roda bersinggungan yaitu dua buah roda atau lebih yang saling bersinggunagan satu
sama lain. Roda bersinggungan besar menghasilkan gaya yang lebih besar sehingga kuasa yang
diperlukan lebih kecil, tetapi kondisi ini harus diimbangi dengan kecepatan putar yang tinggi,
tetapi gaya yang dihasilkan relatif kecil sehingga harus diimbangi dengan kuasa yang besar.
Mesin pada jam merupakan penerapan dan pemanfaatan roda bersinggungan dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pesawat digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaan. Ada dua jenis pesawat yaitu
pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana ada empat macam, yaitu tuas atau
pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.
Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk melipatgandakan gaya atau
kemampuan, mengubah arah gaya, dan memperbesar kecepatan ketika menempuh jarak yang
lebih jauh.
Pesawat sederhana bukan untuk menciptakan gaya atau menyimpan gaya, tapi untuk
memudahkan dan meringankan pelaksanaan pekerjaan. Aplikasi pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai. Contohnya gunting, pemecah kemiri, gerobak dorong,
pisau, tangga, katrol penimba air, sepeda, jam, mobil truk, dan mobil derek.

B. Saran
Setelah kita mempelajari materi pesawat sederhana kita mengetahui bahwa pesawat
sederhana memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebaiknya kita dapat
memanfaatkannya dengan baik sehingga kita tidak kesulitan dalam melakukan pekerjaan dalam
kehidupan sehari-hari.
Selain itu masyarakat sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan pesawat
sederhana sehingga dari sebuah pesawat sederhana dapat tercipta benda-benda yang susunannya
lebih kompleks dan rumit yang bermanfaat.
Demikian makalah ini penulis sajikan, Tentunya masih terdapat banyak cacat yang perlu
untuk mencapai kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap sudilah kiranya kekurangan-
kekurangan tersebut, para pembaca yang budiman sebagai pemerhati ilmu lebih khusus di bidang
pendidikan untuk memberi koreksi atau saran demi sempurnanya makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai