Ceramah Kematian
Ceramah Kematian
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan.” (Q.S. al-Ankabut : 57)
Firman Allah tersebut di atas telah memberikan kita pemahaman bahwa kita manusia
yang mempunyai jiwa atau ruh pasti akan merasakan mati walaupun kita sendiri tidak
mengetahui kapan dan di mana kematian itu akan mendatangi kita. Oleh karena kematian itu
datangnya secara tiba-tiba maka kita harus mempersiapkan diri dengan cara senantiasa
meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah agar pada saat kematian atau ajal itu datang
maka kita telah siap dan insya Allah kita akan mati dalam keadaan khusnul khatimah
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (Q.S.
Yunus : 49)
irman Allah tersebut sangatlah jelas karena ketika Allah menciptakan manusia Allah juga
telah menenukan ajalnya pula, sebagaimana firman-Nya :
Artinya: Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal
(kematianmu) (Q.S. al-An’am : 2)
Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah
Berbicara tentang kematian tentunya tak lepas dari yang namanya sakaratul maut.
Sakaratul maut adalah saat-saat pencabutan nyawa seorang manusia oleh Malaikat Izrail. Saat-
saat sakaratul maut ini merupakan saat yang paling menyakitkan yang belum pernah dirasakan
manusia selama hidup di dunia. Rasa sakit ketika sakaratul maut kira-kira seperti tiga ratus
kali pukulan pedang, sebagaimana yang disebutkan Imam Suyuthi dalam kitab Syarhus
Shuudur, dari Hasan, sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. menyebutkan tentang sakitnya
sakaratul maut, beliau bersabda: “Sakitnya kira-kira tiga ratus kali pukulan pedang”. Bisa
kita bayangkan bagaimana sakitnya, jangankan tiga ratus kali sekali pukulan pedang saja
sudah sangat sakit apalagi tiga ratus kali, naudzubillahi minzalik.
Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah
Pertanyaan besar bagi kita semua, sudah siapkah kita bila saat ini malaikatul maut datang
mencabut nyawa kita? Sudah siapkah kita untuk terbaring sendiri, berbalut kain kafan di
dalam lubang yang berukuran satu kali satu setengah meter? Tentunya yang dapat menjawab
pertanyaan ini hanyalah diri kita sendiri.
Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah
Sebagai kesimpulan ceramah saya adalah kita sebagai manusia yang dicipkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala., dan suatu saat kita akan kembali kepada-Nya, marilah kita senantiasa
meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah sehingga ketika kematian itu datang kita
masih dalam keadaan Muslim, karena Allah sendiri menginginkan kita manusia khususnya
kita umat Islam ketika kita kembali pada-Nya, kita masih memegang teguh agama kita yakni
agama Islam, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah al-Imran ayat 102, yang
berbunyi:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Q.S. Ali Imran : 102)
Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah
Demikianlah ceramah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua, khusunya bagi kami dan seluruh hadirin yang hadir pada hari ini.
Alhaqqu mirrabbi walatakunanna minal mumtarin. Ada benarnya itu datangnya dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan bila ada kekurangan itu semata-mata datangnya dari diri kami
sebagai makhluk Tuhan yang tak luput dari salah dan khilaf. Kepada Allah saya mohon ampun
dan kepada hadirin sekalian saya mohon dimaafkan.
Hadanallahu waiyakum ajmain, wabillahi taufik wal hidayah, waridha wal inayyah,
wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.