Ini Bru Cuy
Ini Bru Cuy
TINJAUAN PUSTAKA
terjadinya diare.
pembudayaan hidup bersih dengan maksud bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan
penyakit, terutama penyakit perut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa penyakit
perut adalah penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia (Totok, 2010).
Penyediaan air bersih, selain kuantitas, kualitasnya pun harus memenuhi standar yang
berlaku. Untuk ini perusahaan air minum, selalu memeriksa kualitas airnya sebelum
didistribusikan kepada pelanggan. Karena air baku belum tentu memenuhi standar,
maka seringkali dilakukan pengolahan air untuk memenuhi standar air minum
(Soemirat, 2009).
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat – syarat kesehatan
dan dapat diminum. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari –
hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak lebih dahulu. (Peraturan Menteri
bukan merupakan air murni. Meskipun bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin
telah dihilangkan dari air tersebut, tetapi air minum mungkin masih mengandung
diminum karena beberapa bahan yang terlarut memberikan rasa yang spesifik
a. Syarat Fisik :
b. Syarat Kimia :
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia
c. Syarat Bakteriologik :
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri patogen sama sekali dan
berasal dari usus besar dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada dalam
golongan Coli.
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jenis-
2. Jamban tangki septik/ leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa yang
dengan resapan.
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
2. Tidak berbau
1. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta
tekniss tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi
Sampah adalah setiap bahan yang untuk sementara tidak dapat dipergunakan
a. Jenis Sampah
1. Menurut asalnya:
rumah tangga, sampah bisa perabotan rumah tangga, sampah sisa tumbuhan
sampah sisa tumbuhan taman, sampah pembungkus bahan makanan dan bahan
lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa kotoran serta bangkai hewan.
d. Sampah industri (tidak dibicarakan pada bagian ini); termasuk diantaranya air
limbah industri, debu industri, sisa bahan baku dan bahan jadi, dan
sebagainya.
2. Menurut jenisnya:
sampah dapur/sampah buangan rumah tangga, dan juga sampah pasar serta
plastik dan sebagainya. Biasanya jenis ini terbagi atas sampah yang dapat
3. Menurut fisiknya:
b. Sampah basah, yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan
untuk dibakar.
(Notoadmodjo, 2007):
dalam incenerator
Air limbah adalah sisa air yang berasal dari rumah tangga, industri dan
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Air limbah terbagi
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water)
Kategori ini termasuk air bekas mandi, bekas cuci pakaian, maupun perabot
dan bahan makanan, dan lain-lain. Air ini sering disebut sullage atau gray
water. Air ini tentunya mengandung banyak sabun atau detergen dan
mikroorganisme. Selain itu, ada lagi air limbah yang mengandung excreta,
yakni tinja dan urine manusia. Walaupun excreta mengandung zat padat,
bekas cuci, excreta ini jauh lebih berbahaya karena mengandung banyak
kuman patogen. Excreta ini merupakan cara transport utama bagi penyakit
2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai
industri. Oleh karena itu, pengolahan jenis air limbah ini akan lebih rumit agar
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yang berasal dari daerah:
tempat ibadah, dan lainnya. Umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah. Pengolahan air limbah diatur dalam PP No. 82 Tahun 2001 pasal 31 tentang
pengendalian pencemaran air yang mengatur tentang pengolahan air limbah yang
a. Jarak bidang resapan tangki septic tank dengan sumber air minum harus
berjarak >10m untuk jenis tanah liat dan >15m untuk tanah berpasir.
dampak kontaminasi bakteri coli cukup besar terhadap tanah dan air tanah.
c. Air limbah dari toilet tidak boleh langsung dibuang ke perairan terbuka tanpa
(sebagai pupuk).
d. Hasil pengolahan limbah cair harus dibebaskan dari bakteri coli dengan proses
dilengkapi salah satu dari kedua jenis sarana tersebut; sebaiknya alat-alat
(leher angsa) untuk mencegah bau dan serangga keluar dari pipa buangan ke
kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya (Potter dan Perry, 2005). Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
Kuku sering kali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau,
dan cedera pada jaringan. Kuku bersih mempunyai fungsi dan peran yang penting
dalam kehidupan kita. Kuku yang kotor dapat menjadi sarang berbagai kuman
pekerjaan. Makan dan minum sangat membutuhkan kerja dari tangan. Cuci tangan
Cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun.
Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut (Proverawati dan
Rahmawati, 2012) :
kuku
masyarakat.
2.2 Diare
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan volume,
keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, yaitu pada anak lebih dari 3
kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari (Alimul, 2009). Diare dapat
menyebabkan kurang gizi dan kematian. Kematian akibat diare akut disebabkan oleh
kehilangan banyak cairan dan garam dari dalam tubuh. Kehilangan ini dinamai
dehidrasi. Dehidrasi timbul bila pengeluaran cairan dan garam lebih besar daripada
masukan. Lebih banyak tinja cair dikeluarkan, lebih banyak cairan garam yang
hilang. Dehidrasi dapat diperburuk oleh muntah, yang sering menyertai diare.
Dehidrasi timbul lebih cepat pada bayi dan anak kecil, iklim panas, dan bila
seseorang menderita demam. Diare menjadi lebih serius pada orang yang kurang gizi.
Diare dapat menyebabkan kurang gizi dan memperburuk keadaan kurang gizi
- Ibu mungkin tidak memberi makan pada anak yang menderita diare. Beberapa
a. Diare akut
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat
gangguan gizi.
b. Diare kronik
berbulan-bulan baik secara terus menerus atau berulang, dapat berupa gejala
fungsional akibat suatu penyakit berat. Diare kronik dapat di sebabkan karena
infeksi dan juga dapat ditimbulkan oleh adanya alergi protein, enteropati
utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut (Wijoyo, 2013) :
Diare karena virus yang disebabkan, antara lain oleh rotavirus dan adenovirus.
Virus ini melekat pada sel-sel mukosa usus. Akibatnya sel mukosa usus menjadi
rusak sehingga kapasitas resorpsi menurun dan sekresi air maupun elektrolit
meningkat. Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi rotavirus, adalah muntah, demam,
Diare karena bakteri infasif memiliki tingkat kejadian yang cukup sering,
lingkungan di masyarakat. Diare ini bersifat self-limiting dalam waktu kurang lebih
lima hari tanpa pengobatan, setelah sel-sel yang rusak diganti dengan sel-sel mukosa
yang baru.
dan Glardia lamblia. Diare karena infeksi parasit ini bercirikan mencret cairan yang
berkala dan bertahan lama lebih dari satu minggu. Gejalanya berupa nyeri pada perut,
malabsorpsi protein.
3. Faktor Makanan
Makanan basi, beracun, dan alergi terhadap makanan dapat menjadi faktor
penyebab terjadinya diare. Contoh alergi terhadap makanan yaitu alergi terhadap
laktosa, makanan yang mengandung lemak tinggi dan makanan terlalu pedas atau
sampai 2 tahun. Penyakit diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka kematian
paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita. Di Indonesia, biasanya balita
menderita diare lebih dari sekali dalam setahun dan hal ini yang menjadi penyebab
kematian sebesar 15-34% dari semua penyebab kematian pada balita. (Depkes RI,
2011). Bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur
dengan insidensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%.
Sedangkan menurut jenis kelamin insidensi laki-laki dan perempuan hampir sama,
yaitu 8,9% pada laki-laki dan 9,1% pada perempuan. Berdasarkan pola penyebab
kematian semua umur, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-13 dengan
bayi (usia 29 hari-11 bulan) yang terbanyak disebabkan oleh diare (31,4%) dan
pneumonia (23,8%). Demikian pula penyebab kematian anak balita (usia 12-59
1. Diare tanpa dehidrasi: mata normal dan air mata ada, keadaan umum baik dan
2. Diare dengan dehidrasi ringan: mencret 3 kali sehari atau lebih, kadang-kadang
muntah, terasa haus, kencing sedikit, nafsu makan kurang, aktivitas menurun,
mata cekung, mulut dan lidah kering, gelisah dan mengantuk, nadi lebih cepat
3. Diare dengan dehidrasi berat: mencretnya terus menerus, muntah lebih sering,
terasa sangat haus, tidak kencing, tidak ada nafsu makan, mata sangat cekung,
mulut sangat kering, nafas sangat cepat dan dalam, nadi sangat cepat, lemah
Patofisiologi diare dapat dibagi dalam tiga macam kelainan pokok, yaitu :
Suatu proses absorpsi dapat berlangsung sempurna dan normal apabila bolus
khim dan permukaan mukosa usus halus diperlukan untuk absorpsi normal.
1. Host
a. Umur
Sebagian besar diare terjadi pada anak-anak, terutama usia antara 6 bulan
sampai 2 tahun. Diare juga umum terjadi pada bayi bawah 6 bulan yang minum susu
Bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur
dengan insidensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%.4
Kejadian diare biasanya tinggi pada kelompok umur muda dan tua (balita dan
manula), rendah pada kelompok umur remaja dan produktif (RISKESDAS, 2007).
b . Jenis kelamin
Diare akut lebih sering terjadi pada bayi daripada anak yang lebih besar.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 insidensi diare menurut jenis kelamin
hampir sama, yaitu 8,9% pada laki-laki dan 9,1% pada perempuan.
c. Status Imunisasi
Berdasarkan laporan Ditjen PPM dan PLP tahun 2005 bahwa diare sering
timbul menyertai campak juga dapat mencegah diare. Oleh karena itu, anak harus
d. ASI eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi baru lahir
sampai bayi mencapai usia 6 bulan. Pemberian ASI penuh akan memberikan
perlindungan diare 4 kali dari pada bayi dengan ASI disertai susu botol. Bayi dengan
susu botol saja akan mempunyai risiko diare lebih berat dan bahkan 30 kali lebih
e. Status Gizi
Serangan diare lebih lama dan lebih sering terjadi pada anak dengan
malnutrisi. Semakin sering dan semakin berat diare yang diderita, maka semakin
buruk keadaan gizi anak. Diare dapat terjadi pada keadaan kekurangan gizi, seperti
Diare karena virus disebabkan oleh Rotavirus dan Adenovirus. Virus ini
melekat pada sel-sel mukosa usus, akibatnya sel mukosa usus menjadi rusak sehingga
Diare karena bakteri invasif memiliki tingkat kejadian yang cukup sering
masyarakat. Bakteri pada keadaan tertentu menjadi invasif dan menyerbu kedalam
mukosa, terjadi perbanyakan diri sambil membentuk toksin. Mukosa usus yang telah
enterotoksin ialah bakteri E.coli, Shigella sp, Salmonella sp, dan Campylobacter sp.
dan Giardia lamblia. Diare karena infeksi parasit biasanya bercirikan mencret cairan
3. Lingkungan
a. Sanitasi lingkungan
sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, sarana pembuangan air limbah, sarana
Personal higiene sendiri dapat diartikan sebagai cara perawatan diri manusia
untuk memelihara kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita
menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
memotong kuku dapat. Kebiasaan penduduk yang tidak mau mencuci tangan
Penyediaan air bersih adalah upaya ketersediaan air bersih yang merupakan
milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan. Air bersih adalah air yang digunakan
untuk keperluan sehari – hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak lebih
dahulu, air minum sendiri diartikan sebagai air yang kualitasnya memenuhi syarat –
syarat kesehatan dan dapat diminum. Air yang tidak memenuhi syarat-syarat
a. Melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi
bakteri dalam jumlah yang besar. Bila tinja dihinggapi binatang kemudian binatang
hinggap dimakanan, makanan itu dapat menularkan diare kepada orang yang
memakannya.
Pencegahan primer atau pencegahan tingkat pertama ini dilakukan pada masa
1999):
A. Pemberian ASI
Ibu sebaiknya hanya memberikan air susu ibu untuk bayi mereka selama 4-6
bulan pertama, dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI sampai 2 tahun atau
yang mendapat ASI mempunyai angka kesakitan dan kematian yang secara bermakna
Pemberian makanan pendamping ASI adalah saat bayi secara bertahap mulai
dibiasakan dengan makanan orang dewasa. Pada masa tersebut merupakan masa yang
berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping ASI dapat
meliputi perhatian kapan, apa dan bagaimana makanan pendamping ASI diberikan.
anak berumur 6 bulan atau lebih. Memberikan makanan lebih sering (4 kali
dimasak dengan baik 4-6 kali sehari dan meneruskan pemberian ASI bila
mungkin.
untuk energi. Menambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, kacang–
pada tempat yang dingin dan memanaskan dengan benar sebelum diberikan
kepada anak.
menderita diare lebih kecil dibanding dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air
bersih. Masyarakat dapat mengurangi risiko terhadap serangan diare yaitu dengan
menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari
2. Simpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan gayung khusus
3. Jaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi anak-anak
5. Cuci semua peralatan masak dan peralatan makan dengan air yang bersih dan
cukup
D. Mencuci Tangan
penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun,
terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum
E. Menggunakan Jamban
mempunyai dampak yang besar dalam penurunan risiko terhadap penyakit diare.
Keluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban dan keluarga harus
1. Keluarga harus mempunyai jamban yang berfungsi baik dan dapat dipakai oleh
Banyak orang beranggapan bahwa tinja bayi itu tidak berbahaya. Hal ini tidak
benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-anak dan orang
2. Bantu anak buang air besar di tempat yang bersih dan mudah di jangkau olehnya.
3. Bila tidak ada jamban, pilih tempat untuk membuang tinja seperti di dalam
4. Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan cuci tangan dengan sabun.
Pemberian imunisasi campak pada bayi sangat penting untuk mencegah agar bayi
tidak terkena penyakit campak. Anak yang sakit campak sering disertai diare,
sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Oleh karena itu
pencegahan sekunder, sasarannya adalah mereka yang terkena penyakit diare. Upaya
a. Segera setelah diare, berikan penderita lebih banyak cairan daripada biasanya
oralit, makanan yang cair (sup, air tajin) dan kalau tidak ada berikan air
matang.
b. Jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih
c. Beri makanan sedikitnya 6 kali sehari untuk mencegah kurang gizi. Teruskan
pemberian ASI bagi anak yang masih menyusui dan bila anak tidak mendapat
d. Segera bawa anak kepada petugas kesehatan bila tidak membaik dalam 3 hari
atau menderita hal berikut yaitu buang air besar cair lebih sering, muntah
berulang-ulang, rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, dengan atau
tinja berdarah.
jangan sampai bertambah berat penyakitnya atau terjadi komplikasi. Bahaya yang
dapat diakibatkan oleh diare adalah kurang gizi dan kematian. Kematian akibat diare
disebabkan oleh dehidrasi, yaitu kehilangan banyak cairan dan garam dari tubuh.
Diare dapat mengakibatkan kurang gizi dan memperburuk keadaan gizi yang
telah ada sebelumnya. Hal ini terjadi karena selama diare biasanya penderita susah
makan dan tidak merasa lapar sehingga masukan zat gizi berkurang atau tidak ada
pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
a. Terapi Nonfarmakologi
cara mencegah timbulnya dehidrasi dan rehidrasi intensif bila terjadi dehidrasi.
Rehidrasi adalah upaya menggantikan cairan tubuh yang keluar bersama tinja dengan
cairan yang memadai oral atau parental. Cairan rehidrasi yang dipakai oleh
masyarakat ialah air kelapa, air susu ibu, air teh encer, air taji, air perasaan buah, dan
larutan gula dan garam. Pemakaian cairan ini di titikberatkan pada pencegahan
timbulnya dehidrasi, bila terjadi dehidrasi sedang atau berat sebaiknya diberi oralit.
2. Oralit
Larutan oralit yang lama tidak dapat menghentikan diare. Hal ini disebabkan
formula oralit lama dikembangkan dari kejadian outbreak diare di Asia Selatan
terutama natrium, pada diare yang lebih banyak dijumpai belakangan ini dengan
tingkat sanitasi yang baik adalah diare karena virus. Karenanya, para ahli
b. Terapi Farmakologi
Karakteristik Responden
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Pengetahuan
6. Sikap
Personal Higiene
1. Memelihara dan memotong
kuku tangan dan kuku kaki
2. Mencuci tangan
menggunakan sabun