Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor industri manufaktur kembali terpukul dengan adanya krisis

financial global yang menyebabkan ekonomi di negara-negara dunia semakin

melemah. Hal itu berakibat pada penyusutan pasar ekspor dan sebagian besar

industri manufaktur yang berorientasi ekspor mulai dilanda kelesuan. Disamping

pasar yang melemah, industri manufaktur juga menghadapi masalah naiknya

biaya produksi karena mahalnya harga bahan baku sehingga sulit untuk bersaing.

(Anon, 2009)

Sementara itu, produk-produk hasil manufaktur dalam negeri saat ini, begitu

keluar dari pabrik langsung berkompetisi dengan produk luar (Idris, 2009).

Melihat kondisi ini, industri manufaktur dalam negeri harus dapat menampilkan

keunggulan yang lebih dibandingkan dengan produk-produk lain, antara lain

adalah dengan penyerahan produk yang tepat waktu sesuai yang dijanjikan. Salah

satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menciptakan kelancaran

dalam pengelolaan persediaan bahan baku, pembelian yang tepat waktu dan

penyerahan bahan baku yang tepat waktu pada departemen yang bersangkutan,

sehingga proses produksi dapat terus berlangsung dan terselesaikan dengan tepat

waktu.

Semua aktivitas ekonomi yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan akan

diproses dalam suatu sistem yang disebut sistem informasi akuntansi. Sistem

informasi akuntansi ini dirancang sedemikian rupa oleh suatu perusahaan sehingga

1
2

dapat memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu,

relevan dan dapat dipercaya. Dalam suatu sistem informasi akuntansi terkandung

unsur-unsur pengendalian, maka baik buruknya sistem informasi akuntansi sangat

mempengaruhi fungsi manajemen dalam melakukan pengendalian internal, karena

informasi yang dihasilkannya akan dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Dari uraian di atas, terlihat

ada hubungan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, dimana

fungsi sistem informasi akuntansi sangat berperan sekali atas pengendalian-

pengendalian yang dijalankan perusahaan.

Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka semakin kompleks pula

masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut, sehingga diperlukan suatu kerja

sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan agar mereka mempunyai

tanggung jawab sesuai dengan tugasnya dan kewajiban masing-masing. Selain itu

juga diperlukan kepekaan pimpinan terhadap sistem informasi akuntansi yang

diperlukan oleh perusahaan.

Informasi sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki arti

penting bagi penerimanya dan berguna untuk pengambilan sebuah keputusan, baik

saat itu juga maupun masa yang akan datang. Informasi yang tepat waktu, akurat

dan relevan merupakan faktor yang penting dalam menyelenggarakan tugas bagi

semua tingkatan atau lapisan dalam manajemen untuk pengambilan suatu

keputusan yang baik dan tepat bagi kelancaran kegiatan perusahaan.

Suatu perusahaan seorang pimpinan membutuhkan suatu alat untuk

mengawasi dan mengendalikan secara langsung karyawannya dalam

merencanakan tujuan perusahaan.Alat pengendalian terhadap kegiatanperusahaan


3

adalah pengendalian intern.Untuk menciptakan pengendalian intern yang

memuaskan diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang baik, sehingga

koordinasi dan pengendalian terhadap kegiatan perusahaan dapat dilakukan

dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain suatu perusahaan yang melaksanakan

sistem informasi akuntansi yang baik akan memiliki pengendalian intern yang

baik pula, karena salah satu tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk

meningkatkan sistem pengendaian intern. Sehingga dengan adanya sistem

informasi akuntansi ini pimpinan perusahaan dapat merencanakan,

mengkoordinasikan dan mengontrol berbagai aktivitas yang dilakukan.

Sering kali ditemukan kesulitan untuk memilih informasi mana yang

berguna untuk mempermudah perusahaan dalam mengambil keputusan dan dapat

dipakai sebagai sistem pengendalian intern, maka diperlukan informasi tentang

semua itu.Informasi yang relevan bagi manajemen dapat mengurangi

ketidakpastian yang ada dalam berbagai kondisi dan diharapkan mampu

memperbaiki prosedur pemilihan dari berbagai alternatif yang ada. Salah satu

manfaat sistem informasi akuntansi sarana pengendalian disamping tugasnya yang

lain seperti memberikan pentunjuk kepada manajemen dalam mengambil

keputusan, juga memberikan dasar untuk mengadakan pemilihan antara berbagai

alternatif tindakan yang mungkin dilakukan.

Untuk merancang suatu sistem informasi akuntansi masalah yang harus

diperhatikan adalah manfaat yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan dan faktor

pengendalian internnya.Pada perusahaan industri, kegiatan produksi merupakan

salah satu aktivitas utama dalam menjalankan operasi perusahaan karena bagian
4

produksi merupakan pusat laba di dalam perusahaan.Untuk menunjang aktivitas

produksi dalam perusahaan diharapkan dapat menyajikan suatu informasi yang

akurat, tepat pada waktunya dan relevan bagi pihak manajemen.

Sistem informasi akuntansi yang baik merupakan tahapan bagi setiap

manajemen dalam mengelola seluruh kegiatan usahanya ditinjau dari segi

pengambilan keputusan, perencanaan dan pengendalian produksi pada

khususnya.Sehingga agar terdapat informasi yang akurat, tetap pada waktunya dan

relevan maka diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antar bagian atau

departemen.

Informasi produksi merupakan informasi tentang kegiatan produksi, baik

yang bersifat finansial. Maka informasi produksi ini akan sangat bermanfaat

sebagai pedoman dalam pelaksanaan produksi. Dengan informasi yang akurat,

tepat pada waktunya dan relevan maka produksi dapat dikendalikan dengan baik.

Dimana pada akhirnya informasi produksi diharapkan dapat mendukung

pengendalian produksi yang meliputi pengawasan dalam pencapaian target,

pengendalian efisiensi biaya dan pengendalian tingkat produktivitas.

PT Perindustrian & Perdagangan “Bangkinang”, yang tergolong produksi

masal pada proses produksinya ini juga menerapkan sistem informasi akuntansi

(SIA) pada bagian produksinya. Sebelumnya PT Perindustrian & Perdagangan

“Bangkinang” menggunakan jasa manual dalam penginputan data produksi.

Adapun permasalahan yang terjadi pada PT Perindustrian & Perdagangan

“Bangkinang” dalam teknik sistem informasi akuntansi bagian produksi antara

lain permasalahan pertama mengenai penerapan SIA produksi di PT Perindustrian


5

& Perdagangan “Bangkinang” masih baru. Penerapan SIA produksi di PT

Perindustrian & Perdagangan “Bangkinang” maka hanya beberapa karyawan saja

yang paham sistem informasi akuntansinya sehingga hal itu menjadi kendala

dalam penginputan data produksi menjadi lama dan sering terjadi kesalahan dalam

penginputan.

Dengan adanya sistem informasiproduksi yang efektif, maka kekacauan-

kekacauan yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi

yang tidak realistis, pemborosan biaya dan terjadinya kekurangan persediaan yang

terjadi selama proses produksi dapat dihindari dan ditangani.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi orang mulai melihat kelebihan

yang dimiliki oleh komputer, sehingga orang mulai berpikir untuk menggunakan

komputer sebagai pemrosesan data dan tidak lagi menanggung beban kesalahan

data seperti yang dilakukan oleh tenaga manusia.Dampak positif berupa ketepatan

dalam menyajikan informasi, dapat menyimpan data lebih rapi dan data disimpan

tidak dapat dilihat oleh manusia, kecepatan operasi komputer sangat tinggi

sehingga sedikit tingkat kesalahan.Sedangkan dampak negatifnya, komputer tidak

mempunyai fleksibilitas artinya komputer hanya dirancang untuk tugas-tugas

tertentu.Selain itu biaya sewa komputer dan harga beli komputer lebih banyak

dibandingkan dengan biaya pelatihan tenaga kerja.

Penelitian ini mencoba meneliti masalah tersebut dan menuliskannya

dengan judul: “PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM

PENGENDALIAN INTERNAL BAGIAN PRODUKSI pada PT

Perindustrian & Perdagangan Bangkinang”.


6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi, seperti dijelaskan diatas

maka dapat dirumuskan yaitu:

1. Apakah Penting Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Intern

bagian produksi pada PT. Perindustrian & Perdagangan “Bangkinang”?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui Seberapa Penting Sistem Informasi Akuntansi dalam

Pengendalian Intern bagian produksi pada PT Perindustrian &

Perdagangan “Bangkinang”.
7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1.1 Sistem

Menurut Zaki Badriwan (1993:3) sistem adalah suatu kerangka dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu

skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama

dari perusahaan.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu (jogiyanto,

2001) Yaitu:

1. Komponen sistem

Sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan

dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya.

3. Masukan dan keluaran sistem

Masukan adalah energi yang dihubungkan ke dalam sistem.Sedangkan

keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.


8

4. Pengolah sistem

Pengolah sistem mengolah masukan menjadi keluaran.

5. Sasaran sistem

Suatu sistem akan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau

tujuannya.

2.1.1.2 Informasi

Informasi merupakan sesuatu yang sudah siap dipakai sebagai dasar di

dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan sumber informasi itu adalah

buku-buku, laporan-laporan, surat kabar, radio, televisi, dan lain-lain (M. Samsul,

Mustofa, 1987:96). Informasi mempunyai nilai ekonomis jika ia dapat membantu

dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya, jadi membantu sistem untuk

mencapai tujuannya. Tujuan sistem informasi yang didefinisikan secara jelas

adalah salah satu kunci untuk suksesnya sistem informasi.

Ada beberapa kategori informasi yang dapat dibedakan dalam suatu

organisasi menurut Cushing E (1991:11) yaitu :

a. Informasi keuangan, yang menyangkut arus sumber-sumber keuangan

melalui organisasi.

b. Informasi logistis, yang menyangkut arus fisik persediaan barang dan

sumber-sumber di dalam dan diluar organisasi.

c. Informasi kepegawaian, yang menyangkut orang-orang yang bekerja untuk

organisasi.

d. Informasi pemasaran, yaitu menyangkut pasar-pasar untuk hasil produksi

organisasi dan alat-alat untuk melayani pasar-pasar.


9

Agar informasi yang disajikan dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya maka harus ada suatu hubungan antara para pemakai informasi dengan

tipe-tipe kepuasaan yang dibuat.

2.1.1.3 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian peralatan

untuk mengumpulkan, menginput, memproses, menyimpan, mengatur,

mengontrol dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Sistem informasi dapat dibagi berdasarkan proses yang dijalankan untuk

mendapatkan informasi, yaitu sistem informasi manual semua proses untuk

memproduksi informasi tidak menggunakan mesin atau komputer, sedangkan

informasi otomatis melibatkan mesin atau komputer dalam memproduksi

informasi.

2.1.1.4 Akuntansi

Akuntansi sebagai sistem informasi,mengindentifikasi,mengumpulkan,dan

mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha kepada

berbagai pihak. Menurut Haryono Jusup (2001:5) akuntansi didefinisikan dari dua

sudut pandang yaitu definisi dari pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses

kegiatannya. Dari sudut pemakai akuntansi merupakan suatu disiplin

menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara

efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan dari

sudut kegiatannya, akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.


10

Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan.Laporan

keuangan tersebut adalah merupakan suatu informasi.Jadi sebenarnya akuntansi

itu sendiri walaupun dilaksanakan secara manual tidak berdasarkan komputer

tetap merupakan suatu sistem informasi.

2.1.1.5 Sistem Informasi Akuntansi

Krismiaji (2010, h. 4), mengatakan bahwa Sistem informasi akuntansi

adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan

informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan

mengoperasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi merupakan jenis sistem yang

relatif tertutup, karena sistem ini mengolah input menjadi output dengan

memanfaatkan pengendalian intern untuk membatasi dampak lingkungan.

Dikarenakan setiap perusahaan mempunyai kebutuhan informasi yang

berbeda, maka tiap perusahaan juga akan menggunakan sistem informasi

akuntansi yang berbeda pula. Sistem informasi akuntansi yang digunakan suatu

perusahaan, tergantung dari skala usahanya. Semakin besar skala usaha suatu

usaha maka semakin banyak jenis dan semakin kompleks proses bisnis yang

terdapat di dalamnya. Sistem informasi akuntansi yang digunakan bisa berupa

sistem akuntansi secara manual, maupun secara terkomputerisasi.

Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh

berbagai macam pihak yang berkepentingan agar pemimpin perusahaan dapat

merencanakan, mengkoordinasikan serta mengontrol atau mengendalikan

berbagai aktivitas, maka diperlukan sistem informasi yang menjadi sarana bagi

para pemimpin untuk mengambil keputusan sehingga dengan informasi yang


11

akurat semua tingakatan manajemen dapat melaksankan tugasnya secara efektif

dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.1.2 Peranan sistem informasi akuntansi

Peranan sistem informasi akuntansi bagi pihak perusahaan, dalam hal ini

jelas sangat penting.Sebab sistem informasi akuntansi bersama-sama dengan

sistem informasi lainnya menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen

sebagai dasar pengambilan keputusan.Bagi pihak di luar perusahaan, peranan

sistem informasi akuntansi juga tak kalah penting.Sebagai penghasil informasi

dalam bentuk laporan keuangan yang berguna sebagai dasar penilaian dan analisa

terhadap kondisi perusahaan.Dari laporan–laporan tersebut, pihak luar perusahaan

dapat mengambil keputusan yang tepat.

Peranan sistem informasi, tidak terlepas dari fungsi yang

dijalankannya.Bukan hanya sekedar pengolah atau pemroses data, tetapi sistem

informasi akuntansi juga menjalankan mulai dari fungsi pengumpulan data,

pemrosesan atau pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan

pengamanan data, serta tentunya fungsi penyedia informasi. Dan sistem informasi

akuntansi merupakan struktur yang menjadi salah satu dalam kesatuan entitas

yang menggunakan hardware untuk mengkonversikan data transaksi keuangan /

akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan memenuhi kebutuhan akan

informasi dari para penggunanya.

2.1.3 Tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi adalah :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru


12

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk

menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi kerja klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi

Dari kedua pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan

penyusunan sistem informasi akuntansi adalah:

a. Untuk menyediakan informasi yang diperlukan perusahaan tepat pada

waktunya dan memenuhi tujuan manajemen perusahaan.

b. Dapat membantu untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan untuk

itu sistem informasi harus disusun dengan memperhitungkan prinsip-

prinsip dan pengawasan intern

c. Untuk menawarkan biaya klerikal (tulis-menulis) dalam melakukan

pencatatan.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi

Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun sistem

informasi akuntansi. Berbagai unsur harus saling bekerja sama dengan saling

bertukar dan mengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi bagi

pemakainya.
13

Menurut Zaki Badriwan (1993:7) faktor-faktor itu antara lain:

a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu

bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang

diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan

kualitas yang sesuai.

b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang

berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan

harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik

perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.

c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah berarti

bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat

ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan

cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.

2.1.5 Pengendalian Intern

2.1.5.1 Pengertian pengendalian intern.

Pengendalian intern (internal control) dapat mempuyai arti sempit atau

luas.Dalam artian yang sempit, pengawasan intern merupakan pengecekan

penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun penjumlahan

menurun (footing).Dalam artian yang luas, pengawasan intern tidak hanya

meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat-alat yang digunakan

manajemen untuk mengadakan pengendalian dan pengawasan.


14

Pengendalian intern yang ada dalam perusahaan bukanlah dimaksudkan

untuk meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewangan,

namun diadakan untuk menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan supaya

hal ini dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

Menurut AICPA dalam Statement On Auditing Standard No. 1 (AICPA,

seperti dikutip oleh Basalamah, 2008:135), definisi pengendalian intern sebagai

berikut:

“Pengendalian Intern terdiri dari rencana organisasi serta seluruh metode

koordinasi dan pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan untuk menjaga

aktivanya, menguji keakuratan dan keandalan data akuntansinya, mendukung

efisiensi operasionalnya, serta mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan

manajerial yang telah ditetapkan”

Laporan COSO (AICPA, seperti dikutip oleh Sunarto, 2003:137)

mendefiniskan pengendalian intern sebagai berikut:

“Pengendalian Intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan

komisaris, manajemen, personel satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk

mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal

berikut:

1) Keandalan pelaporan keuangan;

2) Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku;

3) Efektifitas dan efisiensi operasi-operasi.”

Konsep dasar yang terkandung dalam definisi tersebut adalah:


15

a. Pengendalian Intern adalah suatu proses. Pengendalian Intern merupakan

cara untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

b. Pengendalian Intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern bukan

hanya terdiri dari buku pedoman kebijakan dan formulir-formulir, tetapi

juga orang-orang pada berbagai jenjang dalam suatu organisasi, termasuk

dewan komisaris, manajemen, serta personel lainnya.

c. Pengendalian Intern diharapkan memberikan keyakinan memadai,

bukannya keyakinan penuh, bagi manajemen dan dewan komisaris satuan

usaha karena adanya kelemahan-kelemahan bawaan yang melekat pada

seluruh system pengendalian intern dan perlunya mempertimbangkan

biaya dan manfaat.

d. Pengendalian Intern adalah alat untuk mencapai tujuan, yaitu pelaporan

keuangan, kesesuaian operasi.

Menurut Vallabhaeni, seperti dikutip oleh Basalamah (2008:136),

pengendalian intern yang utama meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya pemisahan tugas yang memadai

b. Adanya dokumentasi dan catatan-catatan yang memadai

c. Adanya otorisasi yang memadai dari manajemen

d. Adanya pengendalian yang memadai atas aktiva dan catatan

e. Adanya penilaian yang independen terhadap kinerja para pegawai

f. Adanya pegawai yang kompeten

g. Adanya uraian tugas


16

h. Adanya struktur organisasi yang baik dengan garis wewenang dan

tanggung jawab yang jelas

i. Adanya pengelolaan (manajemen) yang baik dengan tingkat integritas

yang tinggi

2.1.5.2 Tujuan Pengendalian Intern

Tujuan pengendalian intern menurut M. Samsul, Mustofa (1987:78)

adalah:

a. Mengamankan harta perusahaan, berarti melindungi kekayaan perusahaan

terhadap pencarian dan pembuatan yang sejenis yang berhubungan dengan

kekayaan perusahaan. Dengan pengendalian intern yang baik, maka harta

atau kekayaan-kekayaan perusahaan akan lebih aman karena semua harta

perusahaan dicatat dengan teliti dan dipegang oleh orang yang berwenang

yang telah ditetapkan lebih dahulu sehingga pertanggung jawaban akan

jelas.

b. Memperoleh data yang dipercaya, karena dapat dipakai oleh pihak ekstern,

oleh berbagai pihak yang kepentingannya berbeda-beda, dan dipercaya

karena dapat dipakai untuk keperluan intern perusahaan. Data bisa dipakai

untuk menentukan tindakan lanjut tentang produksi, penjualan,

pengukuran efisiensi dan lain-lain.Apabila data tidak bisa dipercaya, suatu

analisa tidak perlu dilakukan sebab hanya menghasilkan kesimpulan yang

salah.

c. Melancarkan operasi dan efisiensi, Agar operasi tetap lancar pada kapasitas

yang maksimal, penjualan selalu di imbangi dengan kemajuan-kemajuan


17

dibidang organisasi dan prosedur-prosedur selalu dilakukan. Setiap

periodik selalu dievaluasi kelemahan-kelemahannya dan memberikan

perbaikan-perbaikan yang diperlukan.Organisasi selain berfungsi

melancarkan operasional juga berfungsi pengendalian efisiensi. Dengan

ditetapkannya divisi-divisi atau bagian-bagian yang ada didalam suatu

organisasi sebagai pusat pertanggung jawaban, maka para kepala divisi

atau kepala bagian memperoleh tugas pengawasan efisiensi

d. Mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen, adalah karyawan

sebagai motor penggerak organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan.

Meskipun rencana dan kebijaksanaan telah ditentukan oleh manajer

tingkat atas, bila tidak ada ketaatan karyawan untuk melaksanakan

rencana, maka rencana tersebut akan sia-sia. Pemberian tugas dan

pendelegasian wewenang intern akan mendorong karyawan untuk mentaati

kebijaksanaan tersebut.

Sesuai dengan tujuan tersebut maka pengendalian intern dapat dibagi

menjadi :

a. Pengendalian Intern Akuntansi (Internal Accounting Controls)

Dibuat untuk mencegah terjadinya ketidakefisiensian yang tujuannya

adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data

akuntansi. Umumnya kebijakan-kebijakan manajemen, pelaksanaan aktivitas

meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasional penyimpangan dan

pencatatan, serta pengawasan fisik atas kekayaan.


18

b. Pengendalian Intern Administratif (Internal Administrative Contols)

Dibuat untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang

tujuannya adalah untuk memperoleh informasi mengenai hasil operasi,

apakah pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari rencana, ada

ketidakefisiensian atau tidak.

2.1.5.3 Unsur-unsur Pengendalian Intern

Unsur-unsur pengendalian intern yang dikemukakan oleh Mulyadi,

(1993:166) adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya. Dalam

organisasi, transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang

memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh

karena itu, harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk

otorisasi terlaksananya setiap transaksi.

3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Pembagian

tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan

yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak

diciptakan cara-cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam

pelaksanaannya.
19

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun

baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta

berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat

semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya.

2.1.5.4 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Pengendalian Intern

Informasi akuntansi memegang peranan penting dalam setiap pelaksanaan

pengendalian intern, karena sistem informasi akuntansi bersifat menyeluruh

menyangkut semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam

perusahaan.Sistem informasi akuntansi terutama berkaitan dengan pengendalian

intern yang dilakukan untuk mencegah kekeliruan dan penipuan sebelum

keduanya terjadi terutama pada tahap masukan dan pemrosesan

transaksi.Pengendalian adminitratif berfungsi untuk mendorong dipatuhinya

keputusan-keputusan manajemen disebut Feedback Contol.

Dilain pihak sistem pengendalian intern dijalankan harus ditunjang oleh

sistem informasi akuntansi yang baik, agar sistem pengendalian intern dapat

mencapai tujuan dan mendorong ketaatan pada kebijakan-kebijakan yang telah

digariskan perusahaan.Keduanya harus ada dan beroperasi secara bersama-sama

dalam suatu perusahaan.

Tidak mungkin suatu perusahaan yang telah melaksanakan sistem

informasi akuntansi yang baik tanpa memiliki pengendalian yang baik pula,

karena salah satu tujuan sistem informasi akuntansi adalah meningkatkan sistem

pengendalian intern. Dengan kata lain sistem informasi akuntansi yang berlaku
20

dan berisi berbagai metode prosedur haruslah mendukung terciptanya sistem

pengendalian intern (Cercil Gellesple 1991).

2.1.5.4 Sistem Informasi Untuk Bagian Produksi

Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh bagian produksi, hal ini

disebabkan agar tingkat efisiensi dan efektifitas dalam proses produksi dapat

tercapai. Sedangkan sistem informasi akuntansi itu dapat dikembangkan dengan

adanya komunikasi yang baik antara departemen-departemen yang ada pada

perusahaan, baik departemen persediaan, pemasaran, penjualan dan departemen

lainnya.

Cercil Gellesple (1991:77) mengemukakan definisi sistem informasi

produksi sebagai berikut “sistem informasi produksi yaitu sistem yang

mengumpulkan informasi baik ekstern maupun intern yang diperlukan untuk

membuat keputusan perencanaan dan pengendalian yang berhubungan dengan

produksi barang dan jasa”.

2.1.5.6 Pengendalian Intern bagian Produksi

Sistem akuntansi untuk bagian produksi meliputi prosedur dan informasi

produksi, prosedur produksi merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh

sebelum produksi dilakukan, sedang informasi produksi merupakan informasi

tentang kegiatan produksi, baik yang bersifat finansial maupun non finansial.

Dokumen dan fungsi-fungsi yang terkait dalam produksi adalah:

a. Fungsi-fungsi yang terkait dalam pengendalian produksi.

Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan

dibentuk fungsi-fungsi yang terkait misalnya :


21

1. Fungsi gudang (merupakan fungsi penyimpanan): mengajukan

permintaan pembelian dan menyimpan barang yang telah diterima

oleh fungsi penerimaan.

2. Fungsi pembelian (merupakan fungsi operasi): melaksanakan

pemesanan barang kepada pemasok.

3. Fungsi penerimaan (merupakan fungsi operasi): menerima atau menolak

barang yang diterima dari pemasok.

4. Fungsi akuntansi (merupakan fungsi pencatatan): mencatat utang yang

timbul dari transaksi pembelian dalam kartu utang dan mencatat

persediaan barang yang diterima dari transaksi pembelian dalam kartu

persediaan.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen produksi adalah catatan tentang proses produksi yang

diarsipkan oleh bagian administrasi. Mulyadi (1997:423). Adapun

dokumen yang digunakan adalah:

1. Surat order produksi

Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh

departemen produksi yang ditujukan kepada bagian-bagian yang

terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi

sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi,

dan jangka waktu tertentu.


22

2. Daftar kebutuhan bahan

Dokumen ini merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang

diperlukan untuk memproduksi produk sesuai pesanan.

3. Daftar kegiatan produksi

Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas

mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk.

4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.

Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi

produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk

memproduksi suatu produk.

5. Bukti pengembalian barang gudang

Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi

produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke

fungsi gudang. Pengembalian ini umumnya disebabkan karena adanya

sisa bahan yang tidak dipakai dalam proses produksi.

6. Kartu jam kerja

Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja

langsung.

7. Laporan produk selesai

Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untuk

memberitahukan selesainya produksi pesanan kepada fungsi

perencanaan dan pengendalian produksi, fungsi produksi, fungsi


23

penjualan, dan fungsi akuntansi persediaan dan akuntansi biaya

(Mulyadi,1997: 423).

8. RAKB (Rencana Anggaran Keuangan dan Belanja).

Dokumen pendukung yang berfungsi untuk estimasi biaya operasional

produksi (Irfan Ardianto,2001).

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu adalah penelitian Irfan Ardianto (2001)

yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Produksi untuk

meningkatkan Pengendalian Intern”.Penelitian kedua Armelia Susanti (2008)

yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Siklus Konversi”. Serta

penelitian ketiga Wirabhama Kirana (2013) yang berjudul ”Analisis Sistem

Akuntansi Siklus Produksi”.

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Peranan Sistem Informasi


Akuntansi
(XI)
Bagian Produksi
Y
Pengendalian Internal
(X2)

Keterangan :
Variabel Dependen
a. (Y) Bagian Produksi
24

Variabel Independen
b. (XI) Peranan Sistem Informasi Akuntansi
c. (X2) Pengendalian Internal

= Uji Secara Persial


= Uji Secara Simultan
Berdasarkan kerangka teoritis yang di ilustrasikan pada gambar diatas

dapat di uraikan bahwa dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah mengkaji

apakah peranan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal berpengaruh

terhadap bagian produksi perusahaan.

2.3 Kajian Islam

Telah jelas bahwa sistem informasi akuntansi perlu ada dalam suatu

organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi

akan membantu perusahaan untuk menjalankan operasional bisnis yang sesuai

dengan kebijakan manajemen yang telah disetujui. Dengan adanya sistem

informasi akuntansi yang baik maka, dapat meminimalisisr adanya praktek

kecurangan dalam bermu’amalah.Surat Al-Baqoroh ayat 282 menjelaskan bahwa

bermu’amalah hendaknya membuat dokumentaasi yang baik.Dokumentasi yang

baik membantu dalam membantu penjaga asset perusahaan. Dengan adanya

dokumentasi yang baik,kecurangan maupun kesalahan dapat diminimalisir karena

tiap transaksi tercatat dengan baik. Berikut adalah Surat Al-Baqoroh ayat 282

yang menjelaskan hal tersebut:





25































Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179]
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah
ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan
(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada
hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan,
Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
26

antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki
dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya
jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah
saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil;
dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar
sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika
mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu,
Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan
saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian),
Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.
27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT. Perindustrian

dan Perdagangan Bangkinang di Desa Simalinyang Kecamatan Kampar Kiri

Tengah Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan data kualitatif, dimana

dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data kualitatif. Data Kualitatif

adalah data yang tidak berbentuk angka-angka atau data yang tidak dapat diukur

dengan nilai uang dan merupakan data berbentuk uraian dan penjelasan yang

dapat membantu memperjelas masalah dan membantu menyelesaikannya. Data ini

berupa opini, sikap, pengalaman atau struktur dari seseorang maupun kelompok

orang yang merupakan subjek penelitian. Data ini diperoleh dengan metode

survey yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung di PT. Perindustrian

dan Perdagangan Bangkinang.

3.1.2 Subyek Penelitian

Penelitian akan dilakukan di departemen produksi:

1.Kepala Produksi : 1 Orang

2. Staf Produksi : 2 Orang

3. Bagian Pengolahan Produksi :2 Orang

4. Olimen : 6 Orang

5. Gilingan : 2 Orang

6. Harmelmil : 2 Orang
28

7. Breker : 2 Orang

8. Pembantu Produksi : 6 Orang

3.1.3 Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian yang disebutkan diatas, maka

data yang diperlukan:

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan

sementara dan berkaitan langsung dengan permasalahan yang dihadapi

yaitu data mengenai pengaruh penggunaan teknologi informasi,

keahlian sistem informasi, terhadap kualitas sistem informasi akuntansi.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi data

primer yang didapatkan seperti gambaran umum perusahaan. Laporan

laporan, literatur-literatur, dan lampiran data-data lain yang di

pablikasikan yang mana dapat mendukung dan menjelaskan masalah.

b. Sumber Data

Dalam penulisan penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan berupa

data:

1) Primer yaitu yang diperoleh langsung dari laporan berupa pendapatan

responden pengaruh penggunaan teknologi informasi, keahlian sistem

informasi, terhadap kualitas sistem informasi akuntansi.


29

2) Sekunder yaitu data yang sudah tersedia di PT. Perindustrian dan

Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru (Laporan Akuntanbilitas

Kinerja Perusahaan)

3.1.4 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain:

1. Pengamatan (Observasi)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

secara langsung terhadap objek yang akan teliti.

2. Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dalam metode survey yang

menggunakan pertanyaan secara lisan yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(interviewer).

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu suatu usaha yang dilakukan dalam kajian

untuk mengumpulkan data dengan cara menggunakan dokumen yang

tersedia sebagai sumber informasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai masalah yang terjadi dalam perusahaan.

Akan tetapi berdasarkan tinjauan langsung ke objek penelitian, maka

dilarang mendokumentasi bagian produksi berupa pengambilan foto atau video

karena hal tersebut merupakan rahasia atau ketentuan dari PT. Perindustrian &

Perdagangan “Bangkinang”.
30

3.1.5 Satuan Kajian

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan dalam

memperoleh informasi mengenai penelitian ini, maka satuan kajian yang

ditentukan pada hasil laporan dari penggunaan sistem informasi akuntansi

yang telah diterapkan pada perusaan.

Wawancara dilakukan secara informal dan pertanyaan yang diajukan

bersifat spontanitas dan wajar, sehingga pertanyaan dapat di jawab dan

berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kegiatan sehari-hari. Teknik ini

dilakukan agar narasumber merasa lebih nyaman, sehingga informasi yang

didapatkan bisa lebih banyak, akurat dan jujur. Dalam penelitian ini penulis

menganalisis mengenai peranan sistem informasi akuntansi dalam

pengendalian intern bagian prooduksi yang kemudian akan dibandingkan

dengan teori-teori dan ditarik kesimpulan yang didasarkan kepada teori-teori

yang diperoleh.

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis

Deskriptif, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta

menganalisis data, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas atas

objek yang diteliti. Beberapa karakteristik yang ada pada metode penelitian

deskriptif,antara lain:

1. Penelitian deskriptif menggunakan wawancara, seringkali memperoleh

informan yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan

2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, terkadang dalam

pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu


31

diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi dan jika perlu

membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga

peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable.

3. Penelitian deskriftif juga membutuh permasalahan yang harus

diindentifikasi dan dirumuskan dengan jelas, agar penelititidak mengalami

kesulitan dalam menjaring data kelapangan.


32

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Profil Perusahaan

PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang adalah perusahaan yang

bergerak dalam pengelolahan awal karet mentah menjadi barang setengah jadi

crumb rubber berbentuk SIR (standar Indonesia Rubber). Perusahaan ini berdiri

pada tanggal 10 januari 1970 yang beralamat di jln. Taskurun No. 9 Pekanbaru,

Riau. Sampai saat ini PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang mempunyai

tiga cabang perusahaan yaitu PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di

Pekanbaru, Simalinyang (Kampar kiri), dan di Stanum (Bangkinang), dimana

yang menjadi pusat operasi perusahaan ini berada di Pekanbaru. Produk SIR yang

diproduksi oleh PT. P & P Bangkinang terbagi menjadi dua jenis yaitu crumb

rubber SIR-10 dan SIR-20 yang membedakan kedua SIR ini adalah spesifikasi

kualitas dan kadar air yang terkandung pada kedua SIR tersebut.

Produk Crumb Rubber yang diproduksi sejumlah besar diekspor keluar

negeri. Dalam proses ekspornya PT. P & P Bangkinang menggunakan melalui

dua pelabuhan yaitu pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat dan Pelabuhan

Belawan, Sumetera Utara. Adapun negara tujuan ekpornya yaitu USA, Japan,

China, German, Afrika Selatan, dll. Bahan setengah jadi berupa SIR yang

dihasilkan PT. P & P Bangkinang ini sekitar 98 % di ekspor keluar dan

selebihnya dipasarkan di perusahaan lokal.


33

Struktur Organisasi

Setiap perusahaan memiliki sebuah organisasi yang diisi oleh rang-orang

yang berkompeten didalamnya. Adanya organisasi ini bertujuan untuk mencapai

tujuan puncak dari sebuah perusahaan dengan mengkoordinasikan fungsi

manajemen. Dimana fungsi manajemen diimplementasikan oleh orang-orang yang

berkompeten sesuai dengan bidang keahliannya. Berikut adalah struktur

organisasi pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

Sumber: Data Internal PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang

Gambaran deskripsi kerja masing-masing bagian


34

Pembahasan

Sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu

entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah

data transaksi keuangan atau akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atau pemakainya.

Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting

dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

khususnya pengendalian persediaan bahan baku. Sistem informasi akuntansi tidak

dapat dipisahkan dari pengendalian intern yang merupakan satu kesatuan.

Dalam penerapan sistem informasi akuntansi yang baik, perusahaan harus

memperhatikan unsur-unsur dalam pengendalian intern yang memadai.

Pengendalian intern yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi adalah

kegiatan atau transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan, telah memadai atau

masih terdapat kekurangan. Pada UD Nanita pengendalian intern persediaan

bahan baku bertujuan agar perusahaan mampu mengamati dan memilih waktu

yang tepat untuk melakukan pemesanan barang pada pemasok yang terbaik agar

mendapatkan barang yang tepat dengan harga dan kualitas yang tepat.

Prosedur pembelian bahan baku yang ada pada UD Nanita adalah pembelian tunai

dan kredit. Pembelian diawali dengan pengecekan atau perhitungan sisa

persediaan bahan baku yang ada oleh bagian gudang. Untuk melakukan pembelian

bahan baku, bagian gudang membuat formulir permintaan barang dan kemudian

diserahkan kepada bagian pembelian. Bagian pembelian kemudian melakukan

konfirmasi atau persetujuan untuk membeli bahan baku pada pemilik perusahaan,
35

apabila telah mendapat persetujuan, maka bagian pembelian selanjutnya

melakukan pencarian pemasok dan melakukan penawaran harga, kemudian

setelah bagian pembelian mendapat dan menentukan pemasok terbaik dengan

harga dan kualitas bahan baku yang baik, maka selanjutnya bagian pembelian

akan membuat surat order barang. Order pembelian dapat dilakukan melalui

telepon atau datang ke tempat pemasok, kemudian setelah pemasok menerima

order pembelian dari perusahaan, pemasok akan mengirimkan barang yang

dipesan oleh perusahaan bersama dengan bukti pembelian dan bukti penerimaan

barang sebagai bukti bahwa barang pesanan telah sampai dan diterima oleh

perusahaan. Setelah barang pesanan datang, bagian pembelian melakukan

pengecekan barang untuk memastikan bahwa barang yang datang telah sesuai

dengan pesanan, dan selanjutnya bagian pembelian menyerahkan barang kepada

bagian gudang dan memberikan bukti pembelian kepada bagian administrasi

untuk melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dengan transfer bank maupun

secara tunai dan atau mencatat transaksi pembelian, Selanjutnya bagian gudang

akan melakukan pencatatan barang masuk ke dalam kartu stock gudang.

KESIMPULAN DAN SARAN


Keimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas mengenai peranan sistem informasi
akuntansi dalam pengendalian persediaan bahan baku serta melakukan analisis
data dengan dilandasi teori yang relevan dengan masalah yang diteliti pada UD
Nanita, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1) Sistem akuntansi persediaan bahan baku UD Nanita telah menggunakan sistem
secara terkomputerisasi dan manual yang sederhana. Fungsi-fungsi yang terkait
dalam sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku di UD Nanita adalah
pemilik, administrasi, pembelian, gudang, produksi, dan penjualan,
36

(2) Dalam pengendalian intern masih terdapat kelemahan, seperti ketidak sesuaian
jumlah persediaan karena kurangnya penerapan standar atau fungsi pada
karyawan yang ada, juga masih terjadi fungsi ganda pada karyawan akibat dari
kekurangan jumlah karyawan, hal itu memungkinkan terjadinya kecurangan atau
hal yang tidak diinginkan,
(3) Dalam pembelian bahan baku UD Nanita masih menentukan jumlah
pembelian menurut perkiraan saja. Sehingga terkadang terjadi kekosongan akibat
keterlambatan memesan kepada pemasok dan minim nya suatu jenis bahan baku
di pasar atau kelebihan bahan baku akibat pemesanan barang yang berlebih tanpa
melihat cepat atau lambat nya perputaran produk dengan jenis bahan baku
tersebut.

Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat
disarankan:
(1) Perusahaan diharapkan dapat melakukan pengembangan kembali sistem
informasi akuntansi persediaan bahan baku yang ada saat ini, untuk
pengembangan selanjutnya akan lebih baik jika perusahaan dapat menyajikan
laporan keuangan secara menyeluruh, sehingga sistem perusahaan tidak hanya
menyajikan laporan persediaan saja,
(2) Pemilik perusahaan sebaiknya memberikan arahan yang tegas kepada bagian
gudang agar memperbaiki kualitas kerjanya dan membuat kebijakan yang tegas
untuk melakukan pemisahan tugas, juga melakukan penambahan karyawan. Hal
ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penggandaan tugas dan wewenang pada
tiap bagian, juga untuk mencegah terjadinya kehilangan persediaan dikarenakan
kecurangan dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengendalian
yang tepat dalam perusahaan,
(3) Dalam melakukan pembelian bahan baku sebaiknya perusahaan mengevaluasi
terlebih dahulu laporan bulan sebelumnya dan harus mengetahui selera pelanggan,
agar tidak terjadi perputaran produk atau penjualan produk yang lambat.

Anda mungkin juga menyukai