PTK - Dita Septia Putri OK
PTK - Dita Septia Putri OK
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pendidikan. Interaksi antara guru dan anak didik untuk menghasilkan peserta
didik yang lebih kompeten adalah tuntutan utama sebagai guru. Kelemahan
dalam kelas hanya bersifat satu arah dengan menggunakan metode ceramah.
diperolehnya dari buku teks saja dan target maksimal guru dalam upaya
Keadaan itu diperburuk dengan asumsi yang timbul di kalangan siswa bahwa
media asli (peralatan praktek) oleh guru pada saat menjelaskan materi
pelajaran. Sehingga siswa lebih suka bila dihadapkan pada permainan dan
bekerja sama dalam mengerjakan tugas dan sebagian besar dari siswa tidak
dan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran sangat minim sekali.
siswa untuk semakin tidak aktif dan hanya malas-malasan saja. Pengaruhnya,
siswa cepat bosan, kurang serius, dan tidak jarang dalam proses pembelajaran
pembelajaran berlangsung. Hal ini berakibat hasil belajar siswa jauh dari
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kecendrungan siswa yang hampir semuanya malas untuk bertanya
siswa melalui Pembelajaran Tindakan Kelas (PTK). Hal ini dilakukan dengan
YPWKS Cilegon”.
C. Perumusan Masalah
adalah:
YPWKS Cilegon.
Cilegon.
D. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada
Cilegon.
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi beberapa pihak. Adapun hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak berikut ini.
1. Bagi Pihak Sekolah
Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan inovasi yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan kreatifitas dan
keaktivan siswa sehingga dapat bermanfaat untuk semua pihak.
2. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan dalam mengelola kelas tentang variasi
metode dan media yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Peserta Didik
Dapat memancing daya tarik, kreativitas, dam keaktifan dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakekat Belajar
Berlangsungnya proses belajar ini tidak dapat kita amati secara langsung.
Hanya dari sikap dan tingkah laku yang terbentuk telihat bahwa
seseorang telah belajar. Kalau kita buatkan skemanya adalah sebagai berikut:
laku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek
pengetahuan dan kognitif saja tetapi meliputi aspek sikap dan nilai
3. Relatif menetap
Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi pada diri siswa, Gagne
tersebut adalah:
sebagainya.
Misalnya perahu itu seperti badan itik atau kereta api seperti
sebagainya.
Ada prosesnya yang berlangsung cepat dan ada pula yang prosesnya lambat.
Dalam proses pembelajaran ini banyak hambatan yang dialami oleh individu.
yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan peserta didik dalam
kelas. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk
tumbuh sebagai kegiatan belajar peserta didik yang berkaitan dengan upaya
Belajar ini akan lebih bermakna bila siswa lebih aktif dibanding dengan
guru. oleh karena itu, metode mengajar yang baik bila peralihan pembelajaran
dari guru sebagai pemberi infomasi beralih ke siswa yang lebih banyak
a. Metode ceramah
Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi malalui
penerangan dan penuturan lisan dari guru pada peserta didik.
Dalam pelaksanaanya metode ceramah guru hanya menjelaskan
uraian materi yang akan menjadi bahasan dari mata pelajaran
yang akan diajarkan. Selain itu alat Bantu yang dapat
dipergunakan guru dapat berupa gambar dan alat audiovisual.
c. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah petunjuk pada proses
terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan
tingkah laku, yang dicontohkan agar dapat diketahui atau
dipahami oleh peserta didik secara nyata. Dalam metode
demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan
kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam
proses serta dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan yang
diharapkan.
d. Metode sosiodarama
Metode sosiodrama merupakan penyajian bahan pelajaran
dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau
mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.
Jadi sosiodrama adalah metode mengajar yang dalam
pelaksanaannya peserta didik dalam mendramatisasikan suatu
situasi sosial yang mengandung sebuah problem, agar peserta
didik dapat memecahkan masalah yang muncul dari suatu situasi
sosial.
f. Metode latihan
Model latihan atau training merupakan satu cara mengajar
yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh
suatu ketangkasan dari apa yang telah dipelajari.
sikap dan tingkah laku dalam melakukan pembelajaran siswa akan lebih
mendukung dalam upaya menciptakan kreaktifitas yang lebih dinamis dan
bersinergi.
C. Belajar Aktif
aktivitas siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006: 133)
yaitu
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar, baik kegiatan mental
antara lain:
D. Hasil Belajar
menggunakan alat ukur yang disebut tes. Proses pengukuran yang berkenaan
Bunyamin Bloom dalam gagne (1992:23) yang secara garis besar dibagi
atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu
tercapai, dengan kata lain tujuan itu adalah sebagai alat untuk mengetahui
didik. Penilaian kegiatan belajar dan nilai hasil dapat dilakukan dengan suatu
menyerap materi pelajaran. Angka atau bilangan numerik dalam hasil belajar
disebut data mentah. Agar skor ini mempunyai nilai sehingga dapat
ditafsirkan untuk menentukan prestasi peserta didik perlu diolah menjadi skor
masak.
menguasai meteri dan siswa mana yang harus mengulang materi palajaran,
belajar yang dikuasai sesuai target adalah 65% untuk individu dan untuk
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen atau guru.
lakukan.
B. Setting Penelitian
kelas XI TOI dengan jumlah siswa 34 orang pada mata pelajaran Sistem
C. Prosedur Penelitian
tindakan yang akan diterapkan pada kelas sebagai upaya dalam memecahkan
Siklus I
1. Perencanaan
tidakan yang tersusun, teratur yang akan diterapkan dalam penelitian, dan
Persiapan
didik.
Kegiatan pembelajaran.
diajarkan.
b. Menjelaskan materi umum kepada siswa dengan mengunakan media
pelajaran.
Kegiatan akhir
pembelajaran selanjutnya.
2. Tindakan
adalah aplikasi dari perencanaan yang telah dibuat. Tindakan yang akan
dilakukan adalah:
asli.
3. Pemantauan (Observasi)
dilakukan oleh peneliti dengan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada
Aspek Siswa:
dilakukan
siswa lain
Aspek Pembelajaran
c. Pelaksanaan evaluasi
4. Refleksi
suatu tidakan yang persis seperti yang telah dicatat dalam observasi.
mengumpulkan data secara kuantitatif (nilai-nilai siswa pada tes awal dan
tes akhir) dan data secara kualitatif yaitu dengan menggunakan catatan-
didapatkan sebuah hasil yang dapat disesuaikan dengan hipotesis serta titik
Siklus II
rencana baru untuk memperbaiki atau merancang tindakan baru sesuai dengan
pengalaman dan hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I. Siklus II ini
1. Perencanaan
b. Dari hasil refleksi serta tanggapan yang diberikan siswa pada siklus I
2. Tindakan
telah dilakukan pada siklus I dan beberapa perbaikan yang dianggap perlu
praktek)
kelompok terdiri dari empat orang kecuali satu kelompok tiga orang.
siswa lain.
3. Tahap Observasi
Secara umum tahap observasi siklus II ini adalah melanjutkan
dan hasil tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II.
D. Instrumen Penelitian
F
X= x100%
N
Dimana :
N = Jumlah responden
berikut.
41-60 % = cukup
1. Aktivitas Siswa
2. Hasil Tes
Tes ulangan harian siswa dikatakan berhasil jika nilai tes ulangan
harian besar sama atau lebih besar dari KKM yaitu 75.
DAFTAR PUSTAKA