Anda di halaman 1dari 7

PENGUJIAN II-C

ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS.

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Menjelaskan prosedur analisis saringan agregat halus
2. Melaksanakan prosedur analisis saringan agregat halus dengan terampil
3. Menganalisis gradasi agregat halus yang diuji
4. Menghitung modulus kehalusan butir agregat halus
5. Membandingkan data pengujian terhadap standar pengujian

B. ALAT DAN BAHAN


1. Suatu set saringan diameter 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,6 mm;
0,3 mm; 0,15 mm; 0,075 mm, dan pan.
2. Timbangan dengan ketelitian 1 gram.
3. Kuas.
4. Beberapa cawan.
5. Pasir kering oven sebanyak 1000 gram x 2.

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Menyiapkan pasir kering yang telah dioven sebanyak 1000 gram.
2. Mempersiapkan dan menyusun saringan dari diameter terbesar di bagian atas
dan diameter yang lebih kecil di bawahnya.
3. Menuangkan pasir ke dalam susunan saringan dan menggoyangkan saringan
selama 10 menit dengan menggunakan mesin vibrator.
4. Mendiamkan selama 5 menit agar debu-debu di dalam saringan mengendap.
5. Menimbang dan mencatat berat butiran yang tertahan pada masing-masing
saringan dengan memindahkannya ke cawan satu per satu. Butiran yang tertahan
di saringan dapat dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.
6. Menggambarkan gradasi agregat halus dengan mengeplot jumlah butir
agregat pada sumbu X dan diameter saringan pada sumbu Y. Sumbu X
dibuat dalam skala Logaritma.
7. Menambahkan batas atas dan batas bawah pada grafik gradasi
8. Mengevaluasi gradasi agregat halus yang diuji berdasarkan standar yang digunakan.
D. HASIL PENGUJIAN
Tabel Analisa Saringan untuk Agregat Halus

Tertahan di atas saringan Jumlah Jumlah


butir Butir
Diameter Percobaan Rata - rata
tertahan Lolos
(mm) I II komulatif
(gram) (gram) (gram) (%) (%) (%)
9,50 15,1 0 7,55 0,775 0,775 99,225
4,75 55,9 0 27,95 2,870 3,645 96,355
2,36 105,7 109,5 107,6 11,047 14,692 85,308
1,18 138,9 174,1 156,5 16,068 30,760 69,240
0,60 239,6 245,1 242,35 24,882 55,642 44,358
0,30 168,9 143,1 156 16,016 71,658 28,342
0,15 101,4 129,8 115,6 11,869 83,527 16,473
0,075 113,2 144,8 129 13,244 96,771 3,229
Pan 31,4 31,5 31,45 3,229 100 0
Jumlah 970,1 977,9 974 100

Hubungan diameter saringan dengan jumlah


butir tertahan
10
9
8
diameter saringan

7
6
5
4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30
Jumlah butir tertahan tiap saringan (%)
Modulus kehalusan butir (FM) = jumlah sisa kumulatif pada saringan 0,15
100
83,527+71,658+55,642+30,760+14,692+3,645+0,775
= 100
= 2,60698152

Perbandingan Hasil Pengujian terhadap Standar Pengujian


Tertahan di atas
Syarat PBI 1971 Hasil Pengujian Keterangan
Saringan
4,00 mm Min. 2% Berat 35,5 Memenuhi
1,00 mm Min. 10% Berat 299,6 Memenuhi
0,25 mm 80% - 95% 697,95 Tidak memenuhi

Analisis Kehilangan Berat


Berat mula-mula (A) = 2000 gram

Berat setelah disaring (B) =1948 gram

Kehilangan berat (C ) = 2000 – 1948 = 52 gram

𝐶
Prosentase kehilangan berat = 𝐴 𝑥 100%

52
= 2000 𝑥 100%

= 2,6%

E. STANDAR PENGUJIAN
PBI 1971 N.I-2 pasal 3.3, PUBI 1970 N.I-3 pasal 14, dan ASTM C136
mensyaratkan:
1. Kehilangan berat maksimal 1 %
2. Pasir terdiri dari berbagai ukuran butiran yang harus memenuhi syarat- sarat
sebagai berikut
a. Sisa di atas ayakan diameter 4 mm, minimal 2 % berat.
b. Sisa di atas ayakan diameter 1 mm, minimal 10 % berat.
c. Sisa di atas ayakan diameter 0,25 mm, harus berkisar antara 80%
samapai 90% berat (Pasal 3.5 ayat 1).
Teknologi Bahan Konstruksi (Praktikum 1 sks)
M. Mirza Abdillah Pratama, S.T., M.T.

3. Pasir harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras serta sifatnya kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari,
kelembapan, hujan dan perubahan suhu udara.
4. Modulus kehalusan agregat halus dibagi menjadi beberapa kriteria sebagai
berikut :
Prosentase Butiran
Modulus Kehalusan
Jenis Pasir Tertahan di atas Saringan
(F)
0,063 mm
Sangat kasar 3,6 75 – 80 %
Kasar 2,5 – 3,5 50 – 75 %
Sedang 2,0 – 2,4 35 – 50%
Halus 1,6 – 1,9 25 – 35 %
Sangat halus 1,1 – 1,5 7 – 20 %

ASTM C33 menyebutkan bahwa pasir harus memiliki modulus kehalusan


butir 2,3 – 3,1, sementara SNI 03-2461-2002 memberikan Batasan nilai
modulus kehalusan butir 1,5 – 3,8

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian analisis saringan di dapat berat tanah yang hilang tidak sesuai
dengan PBI 1971 N.I-2 pasal 3.3, PUBI 1970 N.I-3 pasal 14, dan ASTM C136 yang ada
yaitu maksimal 1%, sedangkan besar yang di dapat dari hasil pengujian adalah 2,6 %. Ini
disebabkan pada saat pengujian terjadi kesalahan saat penuang pasir kedalam wadah.

Selain itu butiran yang tertahan di atas saringan 4 mm dan 1 mm sudah sesuai
dengan persyaratan PBI 1971, tetapi pada saringan di atas 0,25 mm masih belum
sesuai dengan persyaratan yang di tentukan.

Modulus kehalusan butiran (FM) yang didapatkan dari hasil pengujian yang sudah
dilakukan adalah sebesar 2,60698152 dan sudah sesuai dengan ASTM C33 dan SNI 03-
2461-2002 serta digolongkan menjadi pasir kasar

Laboratorium Pengujian Bahan 2


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Teknologi Bahan Konstruksi (Praktikum 1 sks)
M. Mirza Abdillah Pratama, S.T., M.T.

Laboratorium Pengujian Bahan 3


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Teknologi Bahan Konstruksi (Praktikum 1 sks)
M. Mirza Abdillah Pratama, S.T., M.T.

Laboratorium Pengujian Bahan 4


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Teknologi Bahan Konstruksi (Praktikum 1 sks)
M. Mirza Abdillah Pratama, S.T., M.T.

Laboratorium Pengujian Bahan 5


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai