Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
Slide 1
Dalam jurnal universitas negeri surabaya tahun 2015, oleh Siti Sri Wulandari yang berjudul
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MAHASISWA , dijelaskan menurut beliau bahwa Penerapan model pembelajaran
berbasis masalah tidak terlepas dari RPS meliputi
dua komponen yaitu Pengelolaan KBM yang terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan
inti, dan kegiatan penutup dan suasana kelas yang meliputi antusiasme
mahasiswa, dan
antusiasme dosen, pengelolaan waktu, dan kesesuaian KBM yang telah
dirancang.
Slide 2
Adapula dalam jurnal universitas muhammadiyah jakarta tahun 2017, Vol. 15
oleh Nelfiyanti, Didi Sunardi
Program Studi Teknik Industri yang berjudul PENERAPAN METODE PROBLEM
BASED LEARNING DALAM PELAJARAN
AL - ISLAM II DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
Mengatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang dipicu
oleh
permasalahan, yang mendorong mahasiswa untuk :
a. Belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan solusi
b. Berfikir kritis dan anlitis
c. Mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya pembelajaran yang sesuai.
Slide 3
Dalam jurnal pendidikan vokasi UNY 2013,, menurut pusdiklatkes th 2004 metode PBL
menuntut kita untuk berpikir kritis dan analisis untuk mencari dan menggunakan sumber
belajar yang sesuai
Slide 4
Menurut Pusdiklatkes tahun 2004
Karakteristik PBL = a. Pemberian masalah berhubungan dengan dunia nyata
b. Masalah dipilih sesuai dengan tujuan
c. Menyelesaikan masalah dengan penyelidikan outentik
d. Mencari solusi dalam kelompok kecil
e. Mencari informasi tidak dari satu sumber
f. Guru sebagai fasilitator
g. Presentasi
Slide 5
Menurut Sanjaya tahun 2008 halaman 221 dan Tood tahun 2010 halaman 23
Kelebihan PBL = meningkatkan aktifitas pembelajaran
Bagus dalam memahami isi pembelajaran
Merangsang siswa belajar secara kontinu
Kekurangan PBL = bila gagal atau kurang PD maka mahasiswa enggan mencoba
Butuh waktu yang cukup lama untuk persiapan
Pemahaman yang kurang akan menjadikan mahasiswa kurang motivasi untuk
belajar
syarat rujukan ilmiah yang sahih : 1. Harus diidentifikasi pakar yang menyatakan hal tersebut
2. harus ditunjukkan media komunikasi ilmiah yang dipakai untuk
pernyataan ilmiah seperti buku, makalah, artikel
3. harus ditunjukkan pula lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiahnya, seperti nama, tempat, dan tahun terbit
Dari Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca UNSRI Vol. 33 (2) (2017)
Yang berjudul Sumber Rujukan Sebagai Referensi yang Mendukung Karya Tulis Ilmiah Bagi
Pustakawan oleh Drs. Djunaidi, MSLS . Dijelaskan dalam pendahuluan bahwa Sumber rujukan yang
dihimpun pada akhir suatu karya tulis ilmiah sering ditulis dengan kata kepustakaan, referensi, daftar
pustaka memiliki arti yang identik yaitu daftar bahan pustaka yang dipergunakan sebagai rujukan
dalam karya tulis ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan unsur penulisan tertentu.
Sumber rujukan tersebut dipakai sebagai landasan yang dipergunakan dalam penulisan suatu karya
tulis ilmiah yang dapat diperoleh dari literatur bahan pustaka yang tercetak seperti buku teks,
jurnal/majalah, makalah seminar, dan lain-lain. Sedangkan yang diperoleh secara elektronik seperti
tulisan didalam website melalui internet, e-books, dan e-journal baik hasil penelitian maupun artikel
dan lain-lainya.
Menurut Dwiloka, Bambang dan Rati Riana (2005:128) bahwa unsur yang ditulis dalam daftrar
rujukan itu secara berturut-turut meliputi : 1) nama penulis, ditulis dengan urutan nama akhir, nama
awal dan nama tengah tanpa gelar akademik, 2) tahun penerbitan, 3) judul, termasuk subjudul, 4)
kota tempat penerbitan, dan 5) nama penerbit. Unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis
sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulis namanya sama dengan perulis
pertama. Dan jika penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti
koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah),
diakhiri dengan titik. Jika sumber yang dirujuk oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan
dalam daftar rujukan.
Jadi dapat saya ketahui bahwa strategi belajar yang baik supaya berhasil
menyesuaikan pembelajaran yaitu dengan perbanyak wawasan, motivasi diri sendiri
berkeinginan untuk sukses sehingga mahasiswa akan terus memiliki rasa ingin tahu
,peka terhadap masalah/fenomena yang terjadi dan menemukan penyelesaiannya.
Manajemen stress/frustasi,mood apabila gagal atau mengalami hal yang tidak
diinginkan, supaya tidak terbebani di pikiran yang menggangu proses
pembelajarannya.