Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT

MANISAN NANGKA UNTUK PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL


MANDIRI

Putut Wijayanto
Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan Sidoarjo, Jawa Timur
(putut.wijayanto@kemdikbud.go.id)

Abstrak:
Salah satu peran Teknologi Pembelajaran adalah penyediaan sumber-sumber belajar
melalui kegiatan pengembangan (development). Namun untuk program Keaksaraan
Fungsional (KF) Tingkat Mandiri, belum sepenuhnya tersedia sumber belajar yang diran-
cang khusus (by design) untuk pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengem-
bangkan Paket Pembelajaran Keterampilan (PPK) berupa modul dan video pembelajaran
tentang membuat manisan nangka. Penelitian ini sesuai dengan kebutuhan Program KF
yang mengutamakan pembelajaran life skills. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
paket pembelajaran modul dan video tentang membuat manisan nangka digemari oleh
30 orang responden warga belajar di Kelompok Belajar (Kejar) Bougenvile, Kelurahan
Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya. Sebagai mata pelajaran baru, hasil belajar warga
belajar menunjukkan nilai teori dan nilai praktek yang sangat memuaskan.

Kata kunci: Belajar, media, teknologi pembelajaran, keaksaraan fungsional, mandiri

Abstract:
One of the role of Instructional Technology is the provision of learning resources through
the development. Especially in the Functional Literacy Programm (Program Keaksaraan
Fungsional/KF) on Mandiri Level, study material that really designed for learning is not
available yet. This study aims to develop skills learning package such as video learning
and modules by taking a theme about making candied jackfruit. This is suitable with the
implementation of the KF program that promotes life skills learning. The results revealed
that the learning package of making candied jackfruit favored by 30 respondents of the
student in Bougenvile Study Group, Medokan Semampir Village, Sukolilo, Surabaya. As
new subjects, students learning outcomes perfome a very satisfactory theory and practice
value.

Key words: Development of Instructional Package, Functional Literacy

16
A. PENDAHULUAN didasarkan atas kesepakatan warga
Media pembelajaran yang digu- belajar dengan tutor.
nakan dapat saja berasal dari hasil Melalui paket pembelajaran yang
rancangan sendiri yang disesuaikan dikembangkan di dalam penelitian
dengan tujuan pembelajaran (by de- ini, media video pembelajaran, modul
sign) atau yang tersedia di pasaran (by pembelajaran, dan panduan pembe-
utilization) (Seels & Richey, 1994). Pada lajaran, diharapkan mampu menggu-
program Keaksaraan Fungsional (KF) gah minat belajar dan meningkatkan
Tingkat Mandiri, belum tersedia ba- prestasi belajar. Materi yang dipilih
han belajar yang dirancang khusus (by untuk kepentingan penelitian ini ada-
design) untuk pembelajaran. Warga be- lah mata pelajaran keterampilan den-
lajar program KF Tingkat Mandiri da- gan pokok bahasan tentang membuat
lam kegiatan belajarnya masih meng- manisan nangka, sesuai dengan pelak-
gunakan media sederhana, seperti sanaan Program KF yang mengutama-
papan tulis, sobekan koran, majalah, kan pembelajaran life skills.
berbagai bungkus kemasan produk, Pemilihan topik pokok bahasan
mesin jahit, dan perabotan rumah disesuaikan dengan keterwakilan
tangga tertentu. waktu dan tempat. Mengingat nangka
Minimnya dana, fasilitas pembela- sebagai buah musiman tumbuh subur
jaran termasuk media pembelajaran, di daerah Sukolilo dan daerah lain-
dan kualitas tutor selalu melingkupi nya, maka perlu dikembangkan ba-
proses pembelajaran untuk KF. Ke- han belajar yang menarik dan mudah
lompok Belajar (Kejar) yang dijadikan dipelajari agar dapat dipelajari sesuai
sebagai fokus penelitian adalah Kejar dengan waktu yang dikehendaki.
Bougenvile, Pusat Kegiatan Belajar Dari latar belakang masalah yang
Masyarakat (PKBM) Al-Kamil, Kelu- telah diuraikan, maka masalah yang di-
rahan Medokan Semampir, Kecama- jadikan sebagai fokus di dalam peneli-
tan Sukolilo, Surabaya kondisi seperti tian ini adalah apakah paket pembela-
tersebut sangat mudah dijumpai. Ang- jaran (modul dan video pembelajaran)
gota Kejar belajar di rumah penduduk yang dikembangkan secara khusus (1)
yang bertindak sebagai tutor atau di menarik untuk dipelajari, (2) efektif
Balai Rukun Tetangga (RT) yang be- untuk mencapai tujuan pembelajaran,
lum sempurna bangunannya. (3) lebih efisien pemanfaatannya di da-
Sehubungan dengan keadaan lam proses pembelajaran KF Mandiri,
tersebut di atas, dinilai perlu dikem- dan (4) memotivasi warga belajar KF
bangkan paket pembelajaran yang untuk menerapkannya.
lebih baik yang akan mempermudah Tujuan penelitian adalah menda-
tutor dan warga belajar. Selama ini, patkan data dan informasi tentang
sumber belajar yang ada pada umum- paket pembelajaran (modul dan video
nya berasal dan dipersiapkan oleh tu- pembelajaran) yang mencakup: (1)
tor. Materi pembelajaran yang dikem- menarik tidaknya dipelajari, (2) efek-
bangkan adalah bersifat tematik yang tif tidaknya digunakan untuk men-

17
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

capai tujuan pembelajaran, (3) efisien nikasi visual, dan estetika. Domain
tidaknya digunakan di dalam proses pengembangan mencakup penerapan
pembelajaran pada KF Mandiri, dan berbagai teknologi dalam pembelaja-
(4) motivasi warga belajar KF untuk ran (Seels dan Richey, 1994) dan dua
menerapkannya dalam kehidupan se- di antaranya yang terkait dengan pe-
hari-hari. nelitian ini adalah (a) teknologi cetak,
Hasil penelitian ini akan berman- yaitu cara memproduksi atau menyam-
faat bagi: (1) tutor, karena akan lebih paikan bahan melalui proses pence-
mempermudah pengorganisasian takan mekanis atau fotografis, seperti
pembelajaran, meningkatkan efisiensi, buku-buku, modul pembelajaran, dan
baik dalam pemanfaatan waktu tatap bahan-bahan visual statis lainnya; dan
muka maupun pencapaian tujuan (b) teknologi audiovisual, yaitu cara
pembelajaran yang telah dirumuskan, memproduksi dan menyampaikan ba-
(2) warga belajar, karena akan menda- han dengan menggunakan peralatan
patkan pendalaman materi dan pe- mekanis dan elektronis untuk menya-
nyerapan informasi pembelajaran jikan pesan-pesan audio dan visual.
yang lebih baik, (3) fasilitator, karena Selanjutnya, pengertian desain
akan lebih mudah mengatur program pembelajaran merupakan proses yang
pembelajaran KF yang diselenggara- mencakup (a) menganalisis apa yang
kan di wilayah binaannya. diajarkan/dipelajarai, (b) menentukan
bagaimana sesuatu hal harus diajar-
B. KAJIAN LITERATUR kan/dipelajari, (c) melakukan uji coba
1. Pengembangan Paket Pembelaja- dan revisi, dan (d) menilai warga bela-
ran jar yang belajar. Orientasi model desain
Pengembangan sebagai domain pembelajaran berdasar fokus uta-
teknologi pembelajaran didefinisikan manya dapat diklasifikasikan menjadi
sebagai proses menerjemahkan spesi- yaitu (a) orientasi kelas, (b) orientasi
fikasi desain ke dalam bentuk fisiknya produk pembelajaran, dan (c) sistem
yang berupa paket pembelajaran atau pembelajaran. Pengklasifikasian desain
bahan belajar yang disajikan dalam model dapat digunakan untuk mem-
bentuk media (Seels dan Richey, 1994). bedakan berbagai jenis model dan juga
Pada dasarnya, kawasan pengemban- untuk menyederhanakan penentuan
gan dideskripsikan sebagai: (a) adanya tugas pengembangan model pembela-
pesan yang terkandung di dalam isi, (b) jaran sesuai dengan kebutuhan.
strategi pembelajaran yang didorong
oleh teori, dan (c) perwujudan teknolo- 2. Keaksaraan Fungsional
gi berupa perangkat keras, perangkat Keaksaraan fungsional diartikan
lunak, dan bahan-bahan pembelajar- sebagai kemampuan untuk membaca
an. dan menulis. Napitupulu mengemu-
Teori-teori yang mendasari domain kakan pengertian keaksaraan sebagai
pengembangan adalah: komunikasi, pengetahuan dasar dan keterampil-
berpikir visual, belajar visual, komu- an yang diperlukan oleh semua ma-

18
nusia di dalam dunia yang berubah 2006).
cepat, merupakan hak asasi manusia Kurikulum pendidikan keaksaraan
(Napitupulu, 1999). Lebih lanjut dika- dikembangkan berbasis kompetensi
takan bahwa keaksaraan merupakan dan disusun dengan memenuhi
keterampilan yang diperlukan setiap kaidah-kaidah: (a) Bahasa Indonesia
masyarakat yang berfungsi sebagai hanya sebagai bahasa pengantar pem-
salah satu fondasi bagi keterampilan- belajaran, (b) tutor, penyelenggara, dan
keterampilan hidup yang lain. Keak- warga belajar diberikan keleluasaan
saraan Fungsional (KF) merupakan untuk mengembangkan materi pem-
layanan pendidikan non formal bagi belajaran sesuai dengan kondisi atau
masyarakat yang belum dan ingin kebutuhan lingkungan masyarakat
memiliki kemampuan baca-tulis-hi- setempat, (c) penilaian kemampuan
tung (Calistung) melalui proses diskusi baca-tulis-hitung dimulai dari awal
dan teraplikasi dalam aksi (calistung- pembelajaran, selama proses, dan akh-
dasi) yang berguna bagi kehidupan ir pembelajaran, dan (d) kemampuan
sehari-hari. fungsional diarahkan pada kesadaran
Keaksaraan pada hakikatnya mer- berbangsa dan bernegara, sementara
upakan instrumen yang sangat terkait keterampilan fungsional diarahkan
dengan peradaban manusia berupa pada peningkatan taraf hidup warga
kemampuan baca-tulis sebagai induk belajar melalui kegiatan pembelajaran
bahasa yang digunakan oleh setiap yang substansinya disesuaikan dengan
bangsa di dunia. Keaksaraan fung- kondisi yang berkembang di lingkun-
sional merupakan salah satu alternatif gan masyarakat masing-masing.
pendidikan non formal di bidang pem-
berantasan buta aksara. Pelaksanaan- C. METODOLOGI PENELITIAN
nya didasarkan atas ide, pengalaman, 1. Prosedur Penelitian
pengetahuan, cita-cita, minat, kebu- Penelitian ini dilaksanakan di Ke-
tuhan, keterampilan, dan informasi jar Bougenvile, Kelurahan Medokan
yang dapat membelajarkan warga be- Semampir, Sukolilo, Surabaya sela-
lajar mencari sumber-sumber pemeca- ma empat bulan (awal Agustus sam-
han masalah yang dihadapi. pai akhir November 2012). Prosedur
Visi pendidikan keaksaraan adalah pengembangan bahan belajar dilaku-
meningkatkan keaksaraan dasar war- kan melalui tiga tahapan, yaitu:
ga masyarakat buta aksara sesuai den- Tahap pertama: mengembangkan
gan minat dan kebutuhan belajarnya. modul sederhana tentang Keterampil-
Misi keaksaraan adalah membelajar- an Membuat Manisan Nangka karya
kan warga masyarakat buta aksara BPPLSP Regional IV. Kemudian, me-
sehingga memiliki kemampuan mem- rancang model pembelajaran ala Dick
baca, menulis berhitung, berbahasa In- & Carey yang lebih sistematis yang
donesia, pengetahuan dan keterampil- dimulai dari mengidentifikasi tujuan
an dasar yang dapat meningkatkan pembelajaran umum, melakukan ana-
mutu dan taraf hidupnya (Depdiknas, lisis pembelajaran, mengidentifikasi

19
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

perilaku dan karakteristik pebelajar, pembelajaran yang dihasilkan melalui


menulis tujuan pembelajaran khusus, langkah pengembangan ini diuji ting-
mengembangkan item-item tes acuan
kat efektivitas dan efisiensinya. Cara-
patokan, mengembangkan strategi nya adalah melakukan serangkaian uji
pembelajaran, mengembangkan dan coba produk yang hasilnya sekaligus
memilih bahan pembelajaran, men- juga untuk penyempurnaan produk.
desain dan melaksanakan evaluasi for- Ujicoba dilaksanakan (a) melalui
matif, dan merevisi kegiatan pembela- reviu ahli materi, ahli desain pembe-
jaran (Dick & Carey, 2001). lajaran, ahli media pembelajaran, dan
Tahap kedua: menyusun dan (b) uji lapangan, baik secara perorang-
menulis bahan belajar modul, pan- an, maupun kelompok kecil.
duan pembelajaran, dan memproduksi
media video pembelajaran. Tahap pe-
nyusunan bahan belajar modul dan
panduan pembelajaran hendaknya me-
merhatikan (a) judul bab dan konsep-
konsep kunci, (b) petunjuk belajar, (c)
epitome, (d) pendahuluan, (e) tujuan
pembelajaran umum, (f) tujuan pem-
belajaran khusus, (g) uraian materi, (h)
soal latihan, (i) rangkuman materi, dan
(j) tes akhir bab. Panduan pembelaja-
ran yang diperuntukkan bagi (a) war-
ga belajar meliputi penggunaan bahan
belajar, penggunaan media dan bahan
lain yang diperlukan, pengerjaan soal
latihan dan tugas, dan (b) tutor berisi-
kan penggunaan bahan belajar. Pada
tahap ini dilakukan kegiatan produksi
media video pembelajaran yang meli-
puti kegiatan praproduksi, produksi,
dan pascaproduksi.
Tahap ketiga: mendesain dan
melakukan evaluasi formatif yang me-
liputi (a) tanggapan ahli materi, ahli
desain, dan ahli media pembelajaran,
dan (b) uji coba perorangan, uji coba
kelompok kecil, dan uji coba lapangan.
Pada tahap ini, dilakukan analisis dan
revisi bahan belajar modul, panduan
pembelajaran dan produksi media
video pembelajaran. Rancangan paket

20
Gambar 1. Rancangan Ujicoba Paket Pembelajaran

21
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

Subyek ujicoba pengembangan informasi yang digunakan adalah


produk ini melibatkan 35 orang yang angket dan tes perolehan belajar.
terdiri dari 3 orang ahli, 2 orang tutor, Angket (terbuka dan tertutup) digu-
dan 30 orang warga belajar. Terbagi nakan untuk mengetahui ketepatan
dalam empat empat tahap, yaitu: isi bahan ajar, ketepatan perancan-
gan paket pembelajaran, dan keme-
a. Tahap reviu para ahli narikan paket pembelajaran. Per-
Subyek ujicoba dilakukan oleh satu tanyaan terbuka digunakan untuk
orang ahli materi, satu orang ahli de- mendapatkan data kualitatif; sedan-
sain pembelajaran, dan satu orang gkan pertanyaan tertutup diarahkan
ahli media pembelajaran. untuk memperoleh data kuantitatif.
Sementara tes digunakan untuk
b. Tahap ujicoba perorangan mengetahui hasil belajar warga be-
Subyek ujicoba perorangan ini ber- lajar pada akhir pertemuan.
jumlah enam orang warga belajar
dengan klasifikasi 2 orang memi- b. Jenis Data
liki prestasi belajar tinggi, 2 orang Data yang dibutuhkan melalui
dengan prestasi belajar sedang, dan ujicoba ini meliputi:
2 orang dengan prestasi belajar ren- 1) ketepatan isi bahan belajar, diper-
dah. Penentuan prestasi belajar di- oleh dari ahli materi.
lihat dari nilai evaluasi harian dan 2) ketepatan pemilihan media,
kemampuan baca-tulis-hitung ber- diperoleh dari ahli media.
dasarkan informasi dari tutor. 3) ketepatan perancangan pembela-
jaran, diperoleh dari ahli desain
c. Tahap uji coba kelompok kecil pembelajaran.
Subyek ujicoba untuk kelom- 4) efektivitas bahan belajar untuk
pok kecil berjumlah dua belas orang mencapai tujuan pembelajaran
warga belajar pada Kejar yang sama diperoleh dari sasaran.
dengan klasifikasi 4 orang memi- 5) efisiensi bahan belajar dalam
liki prestasi belajar tinggi, 4 orang pembelajaran diperoleh dari tu-
dengan prestasi belajar sedang, dan tor.
4 orang dengan prestasi belajar ren- 6) kemenarikan bahan belajar
dah. diperoleh dari sasaran (warga
belajar).
d. Tahap uji coba lapangan Berdasarkan jenisnya, data yang
Subyek ujicoba terdiri atas 30 orang dikumpulkan berupa data kualitatif
warga belajar dan dua orang tutor dan kuantitatif. Analisis data uji coba
dari Kejar yang sama. produk pengembangan dilakukan
menggunakan teknik analisis kuali-
2. Teknik Pengumpulan Data tatif. Data yang terkumpul dilakukan
a. Instrumen Pengumpulan Data analisis secara menyeluruh berdasar-
Instrumen pengumpulan data dan kan landasan teoritik untuk bahan

22
pengambilan keputusan revisi produk sasaran untuk ”Program KF
pengembangan. Mandiri” agar diketahui den-
D. HASIL DAN PEMBAHASAN gan mudah siapa yang men-
1. Data Ujicoba jadi pengguna program video
Data yang dikumpulkan selama pembelajaran
tahap ujicoba bersumber dari ahli ma- b) Untuk cara perhitungan perka-
teri, ahli desain, ahli media pembela- lian, sebaiknya penulisannya
jaran, dan warga belajar Kejar sebagai tersusun vertikal. Angka yang
pengguna paket pembelajaran dianali- lebih besar diletakkan di atas,
sis sesuai dengan jenis data-nya. dikalikan angka yang lebih
a. Ketepatan Isi Pesan Pembelajaran kecil di bawahnya. Penulisan
Analisis data tentang ketepatan tersebut agar memudahkan
isi meliputi modul pembelajaran cara menghitung.
dan program video pembelajaran. c) Perlu dibuatkan petunjuk pe-
1) Bahan Belajar Modul manfaatan video untuk dike-
Ketepatan isi bahan belajar tahui dan dilaksanakan oleh
modul mencakup tujuan pem- tutor dan warga belajar yang
belajaran, uraian, rangkuman, ingin memanfaatkannya.
latihan, dan balikan. Beberapa
temuan yang perlu dianalisis
adalah sebagai berikut:
a) Agar lebih sistematis, perlu
adanya pemenggalan pokok
bahasan dan penulisan judul
Kegiatan Belajar tiap awal ba-
hasan, pada mulanya modul
hanya terdiri satu bahasan lin-
ear.
b) Sebaiknya soal ditempatkan
per Kegiatan Belajar, pada
awalnya soal dikumpulkan
menjadi satu di akhir pemba-
hasan. Penyusunan soal-soal
latihan mengacu pada tu-
juan pembelajaran, sementara
fungsinya untuk mengukur
sejauhmana ketercapaian tu-
juan pembelajaran dan sebagai
kontrol belajar.
2) Video Pembelajaran
a)Pada cover VCD dan bagian
awal program dituliskan

23
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

Tabel 1 Daftar Saran Ketepatan Materi Paket Pembelajaran

Produk Komponen/Posisi Data Semula Data Revisi


Modul Pembelajar- Kegiatan Belajar 1 1) Tidak ada judul 1) Kegiatan Belajar 1
an Halaman 6 ke hala- bab Kebutuhan Bahan
man 8, Uraian Pembuatan Man-
isan Nangka

Halaman 7 ke hala- 2) “air bersih digu- 2) “air bersih di-


man 9, Uraian nakan sebagai gunakan untuk
bahan pela- melarutkan gula
rut…” dan bahan tamba-
han makanan…”

Halaman 8 ke hala- 1) Letak keterangan 1) Keterangan men-


man 10, Uraian mengenai asam genai asam sitrat
sitrat sebelum sudah berdamp-
gambarnya ingan dengan
2) Letak keterangan gambar
mengenai asam 2) K e t e r a n g a n
benzoat sebelum mengenai asam
gambarnya benzoat sudah
berdampingan
dengan gambar

Halaman 9 ke hala- Penempatan bahan Telah dipindahkan


man 15, Uraian bakar tidak tepat ke bab II mengenai
pada bab kebutuhan kebutuhan peralat-
bahan pokok an
Kegiatan Belajar 2 1) Tidak ada judul 1) Kegiatan Belajar
Halaman 9 ke hala- bab 2 Kebutuhan Per-
man 13, Uraian alatan
2) Tidak ada gam- 2) Telah ditambah-
bar meja kan gambar meja

Halaman 11 ke hala- Tidak ada gam- Telah ditambahkan


man 15, Uraian bar dan keterangan gambar dan ke-
mengenai bahan terangan mengenai
bakar: kayu bakar, bahan bakar sebagai
minyak tanah, dan bagian dari perala-
gas elpiji tan

24
Kegiatan Belajar 3 1) Tidak ada judul 1) Kegiatan Belajar 3
Halaman 11 ke hala- bab Cara Pembuatan
man 17, Uraian Manisan Nangka
2) Kekurangan kata 2) Telah ditambah-
“cukup sederha- kan kata “cukup
na” pada kalimat sederhana”
pembuatan man-
isan nangka
3) Istilah “penamba- 3) Telah diganti isti-
han” essence leb- lah “pemberian”
ih tepat diganti
“pemberian”
4) Tidak ada ke- 4) Telah ditambah-
terangan langkah kan keterangan:
pembuatan man- “Secara umum
isan nangka langkah pembua-
tannya meliputi:
pemilihan bahan,
pencucian bahan,
perendaman ba-
han pokok…”

Program Video Tambahan di luar isi Belum ada petunjuk Pada cover VCD dan
Pembelajaran program video pem- siapa sasaran yang pada awal program
belajaran menggunakannya telah dituliskan sa-
saran untuk ”Pro-
gram KF Mandiri”
Segmen VI Pada operasional Untuk cara perhi-
Bahasa perhitungan perkalian, angka tungan, angka yang
biaya produksi dan yang besar diletak- besar di atas dikali-
hasil penjualan kan di bawah kan angka yang ke-
cil
Tambahan di luar isi Belum ada petunjuk Telah dibuat petun-
program video pem- pemanfaatan video. juk pemanfaatan
belajaran video untuk memu-
dahkan tutor men-
gantarkan materi

25
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

b. Ketepatan Desain Pembelajaran perhatian warga belajar dan


Analisis data tentang ketepatan memberikan arah belajar.
desain pembelajaran meliputi bahan b) Perlu dipertimbangkan tempo pe-
belajar modul dan program video nyampaian materi dan pergantian
pembelajaran. antar pokok bahasan. Penanda
1) Modul Pembelajaran perpindahan dari satu segmen ke
a) Perlu penataan organisasi pe- segmen berikutnya bisa digunakan
san dari sisi tipografi dan lay- musik transisi dengan waktu yang
out. Terkait dengan warga be- relatif lama sehingga teramati per-
lajar yang rata-rata sudah tua, pindahannya.
maka perlu dibuat layout yang c) Perlu diperbanyak teks atau caption
sederhana dengan mengguna- berupa simbol visual dalam bentuk
kan ukuran huruf yang besar tulisan dan atau gambar grafis un-
dan jelas terbaca. tuk penyampaian pesan tertentu.
b) Perlu uraian yang jelas dan di- Caption dapat digerak atau diani-
sertai gambar ilustrasi. Peng- masikan untuk memudahkan pen-
gunaan ilustrasi bertujuan capaian tujuan pembelajaran.
untuk mendapatkan perha- d) Perlu ada kesimpulan pada akhir
tian yang efektif, pada sisi lain tayangan, untuk mengingat kem-
akan membantu warga belajar bali apa yang telah dipelajari.
menafsirkan dan mengingat isi e) Perlu bantuan tutor untuk men-
teks yang diilustrasikan. jelaskan atau mengulang tayangan
c) Perlu bahasa yang lebih komu- program video pembelajaran dan
nikatif dengan pembacanya, tutor masih berperan dalam semua
bahan bacaan yang baik adalah kegiatan pembelajaran. Bahkan tu-
yang dapat memberi keluasan tor dalam menyampaikan materi
wawasan bagi warga belajar. pembelajaran hendaknya bukan
d) Perlu dibuat kesimpulan atau hanya sekadar menghadirkan ma-
rangkuman. Tinjauan kem- teri pembelajaran, tetapi pembela-
bali terhadap apa yang telah jaran haruslah menekankan pada
dipelajari, penting sekali di- aktivitas kehidupan nyata yang di-
lakukan untuk mempertah- inginkan warga belajar.
ankan retensi.
2) Video Pembelajaran
a) Perlu ditayangkan rumusan
tujuan pembelajaran sebagai
gambaran yang akan dihasil-
kan dari program ini. Pembe-
rian informasi tentang tujuan
pembelajaran sebelum dilaku-
kannya aktifitas pembelajaran
dapat meningkatkan intensitas

26
Tabel 2. Daftar Saran Ketepatan Desain Pembelajaran

Nama Produk Komponen/Posisi Data Semula Data Revisi


Modul Bahasan pada isi Perlu penataan or- Telah diupaya-
Pembelajaran modul pembelajaran ganisasi pesan dari kan penataan ti-
secara umum sisi tipografi dan lay- pografi dan lay-
out out

Bab III Perlu uraian yang Telah diupaya-


Materi pelajaran jelas dan disertai kan penambahan
praktek gambar ilustrasi gambar ilustrasi

Bahasa pada isi Bahasa yang digu- Telah diupayakan


modul pembelajaran nakan dalam modul bahasa yang lebih
secara umum lebih komunikatif komunikatif
dengan pembacanya

Bagian akhir modul Kesimpulan belum Telah dibuat ke-


ada simpulan

Opening Belum ada tayangan Telah dibuat ru-


rumusan tujuan pem- musan tujuan
belajaran pembelajaran
Bahasan program a)Perlu dipertim- a) Telah diedit
video pembelajaran bangkan tempo pe- ulang
secara umum nyampaian materi
dan pergantian antar
pokok bahasan
b)Perlu diperban- b) Telah ditam-
yak teks atau caption bahkan teks
yang bisa dibaca war- atau caption
ga belajar

Di luar program vi- Perlu bantuan tu- Dalam pertemuan


deo pembelajaran tor untuk menjelas- tatap muka, me-
kan atau mengulang mang tutor yang
tayangan program berperan banyak
video pembelajaran dalam menjelas-
kan isi program
kepada warga be-
lajar

27
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

c. Ketepatan Media Pembelajaran hatian pemirsa untuk lebih


1) Modul Pembelajaran tertarik dengan tayangan yang
a) Perlu bahasa yang lugas, seder- akan disaksikan.
hana sesuai karakteristik KF b) Keluarnya caption tulisan su-
mandiri paya bersamaan dengan suara
b) Gunakan kata ganti ‘warga be- narator. Agar tidak menggang-
lajar’ dengan yang lebih inter- gu perhatian pemirsa. Caption
aktif, misal “Anda”. yang keluar bersamaan deng-
c) Seharusnya ada ajakan secara an suara narator akan menjadi
dialogis/interaktif dalam pa- dua kode informasi (sign) yang
paran isi dan soal latihan. Keti- saling menguatkan.
ga point di atas dapat dianalisis c) Pada kontras antara background
dari sisi bahasa. Agar tercipta dengan caption tes perlu diper-
kedekatan antara media den- timbangkan. Dengan adanya
gan penggunanya, perlu adan- kontras tulisan dengan latar
ya penonjolan bahasa yang belakangnya maka akan men-
dialogis memang diperlukan guatkan tingkat keterbacaan,
agar media pembelajaran lebih memudahkan pemirsa mem-
menarik. Bahan bacaan yang baca teks yang ditampilkan.
baik adalah yang dapat men- d) Sebagai transisi antara ba-
gajar siswa seperti layaknya hasan yang satu dengan yang
guru, artinya warga belajar lainnya bisa digunakan bum-
dapat berinteraksi secara aktif per (judul program dengan
dalam proses belajarnya. musik smash atau lainnya).
d) Bisa dibuatkan semacam LKS Musik dalam sajian program
(lembar kerja siswa). Agar video/film berfungsi untuk
warga belajar lebih mudah da- menciptakan irama struktural
lam pengerjaan soal latihan, dan untuk merangsang tang-
tidak membalik-balik kembali gapan emosional yang mem-
halaman yang lalu. Tutor juga perjelas dan memperkuat efek
akan lebih mudah melakukan dari citra visual.
penilaian hasil belajar. Serta e) Pada cover akan lebih bernilai,
alasan dari sisi tampilan agar jika dimuat sinopsis. Seba-
buku modul tetap bersih dan gai informasi tambahan yang
rapi, tidak terdapat banyak penting untuk mengetahui isi
coretan. dalam program video. Sinop-
2) Video Pembelajaran sis merupakan ringkasan dari
a) Pada opening bisa memakai cerita yang akan disaksikan
alternatif montage shot. Variasi secara utuh. Sinopsis cukup
pengambilan gambar yang ditulis dalam satu alinea sing-
bergantian secara cepat, ber- kat.
fungsi untuk memancing per-

28
Tabel 3. Daftar Revisi Ketepatan Media Pembelajaran
Produk Komponen/Posisi Data Semula Data Revisi
Modul Pembelajar- Petunjuk umum Ba- Perlu bahasa yang Telah diupayakan
an han Ajar lugas, sederhana se- bahasa yang lugas,
suai karakteristik KF sederhana
mandiri
Bahasan pada isi Gunakan kata ganti Telah diganti sapaan
modul pembelajaran ‘warga belajar’ den- ‘warga belajar’ den-
secara umum gan yang lebih inter- gan “Anda”
Modul ditinjau dari aktif, misal “Anda” Cetakan sudah full
aspek media pembe- Cetakan full colour colour
lajaran lebih disarankan

Soal-soal latihan Bisa dibuatkan Telah dibuat lembar


semacam LKS (lem- kerja warga belajar
bar kerja siswa).
Opening Pada opening bisa Telah dibuat montage
memakai alternatif shot
montage shot
Segmen I Munculnya caption Caption telah diedit
Komposisi gizi ta- tidak bersamaan ulang
naman nangka dengan suara nara-
Menit 0:07:30, tor Telah diupayakan
0:10:23, dan 0:11:15 Caption tes dengan kontras antara back-
latar belakang gam-ground dengan cap-
bar life yang blur tion
Pada 0:12:53 s/d Suara presenter/
Audio presenter/
0:13:12 narator drop narator telah diedit
ulang
Jeda antar segmen Antar segmen tak Telah diupaya-
ada bumper, lang- kan transisi antar
sung melangkah ke bahasan dengan
segmen selanjutnya menggunakan bum-
per (judul program
atau dengan musik
smash)

Tambahan di luar isi Belum ada sinopsis Pada cover belakang


program video telah dimuat sinop-
sis

29
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

d. Tutor dan tanggapan sasaran tentang ke-


Setelah mendapat masukan dari menarikan paket pembelajaran.
para ahli dan melalui tahap revisi, 1) Hasil Belajar
paket bahan ajar diujicobakan ke- Meski sebagai mata pelajaran
pada tutor. Data yang dikumpulkan baru, namun prestasi warga belajar
dari tutor adalah tentang efisiensi pa- menunjukkan hasil yang memuas-
ket pembelajaran pada mata pelajar- kan. Hal tersebut menunjukkan
an keterampilan Membuat Manisan efektivitas dan efisiensi pembela-
Nangka. Melalui pengamatan peng- jaran kelompok belajar KF tingkat
ajar, tingkat efisiensi paket pembe- Mandiri dengan menggunakan pa-
lajaran dihubungkan dengan sum- ket pembelajaran. Data hasil belajar
ber belajar dan pemanfaatan waktu warga belajar setelah mempelajari
dideskripsikan sebagai berikut: pelajaran keterampilan Membuat
1) Penggunaan program video Manisan Nangka berupa daftar
pembelajaran memberikan nilai Nilai Teori dan Nilai Praktek disa-
efisiensi dibanding dengan media jikan pada tabel 4.
dan metode lain. Untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan dalam penggu-
naan program video relatif lebih
efisien. Tayangan video pembela-
jaran Membuat Manisan Nangka
mampu memberikan informasi
yang relatif konkrit mewakili
benda aslinya. Selain itu dengan
karakteristik buah nangka yang
sangat tergantung musim, maka
ada fleksibilitas waktu jika meng-
gunakan tayangan program video
tersebut.
2) Dengan memiliki modul pem-
belajaran, masing-masing warga
belajar akan lebih mendapatkan
pendalaman, dengan dua media
pembelajaran yang terintegrasi
penyerapan informasi akan lebih
mudah.

e. Sasaran
Data yang dikumpulkan dari
sasaran meliputi hasil belajar sebagai
gambaran keefektifan pembelajaran

30
2) Kemenarikan Paket Pembelajaran
Tabel 4.
Data tentang kemenarikan paket
Nilai Teori dan Nilai Praktek
Hasil Belajar Warga Belajar
pembelajaran diperoleh menggu-
nakan angket dari 30 responden
warga belajar. Semuanya tertarik
No Urut Nilai Nilai Nilai dengan penggunaan media modul
Subyek Teori Praktek Akhir dan program video pembelajar-
1. 70 75 C an. Dari pengamatan selanjutnya,
2. 80 75 B
3. 80 70 B untuk mengetahui dampak iring
4. 80 75 B pembelajaran menggunakan paket
5. 85 75 B pembelajaran di Kejar Bougenvile,
6. 80 70 B
7. 70 70 C Kelurahan Medokan Semampir,
8. 70 80 B Sukolilo, Surabaya, warga belajar
9. 80 75 B yang serius membuat dan menjual
10. 85 85 B
11. 70 70 C manisan nangka sebanyak 7 orang
12. 80 80 B (23%). Sedangkan sisanya hanya
13. 85 95 A sekadar mempelajari dan ingin
14. 85 85 B
15. 70 90 B tahu proses pembuatannya saja.
16. 80 75 B
17. 75 70 C E. SIMPULAN DAN SARAN
18. 70 80 B
19. 85 85 B 1. Simpulan
20. 90 70 B Dengan indikator penilaian keefek-
21. 70 85 B tifan, efisiensi dan daya tarik pembela-
22. 90 90 A
23. 85 85 B jaran, paket pembelajaran Mata Pelajar-
24. 80 75 B an Keterampilan Membuat Manisan
25. 85 70 B Nangka untuk Program Keaksaraan
26. 90 90 A
27. 80 75 B Fungsional Tingkat Mandiri dapat
28. 90 70 B dikemukakan (a) pembelajaran den-
29. 75 70 C gan menggunakan modul dan pro-
30. 70 80 B
gram video sebagai salah satu bagian
dari strategi penyampaian isi pembe-
lajaran dipandang efektif untuk men-
Keterangan Nilai Akhir (nilai rata- capai tujuan-tujuan pembelajaran, (b)
rata): pembelajaran dengan menggunakan
90 – 100 = A modul dan program video sebagai
75 – 89 = B salah satu bagian dari strategi pe-
65 – 74 = C nyampaian isi pembelajaran memiliki
55 – 64 = D tingkat efisiensi yang tinggi berkaitan
< 54 =E dengan terbatasnya pemanfaatan
waktu dan tersedianya sumber belajar
dalam pembelajaran, (c) pembelajaran
dengan menggunakan modul dan pro-

31
Jurnal KWANGSAN Vol. I - Nomor 1, September 2013

gram video sebagai salah satu strategi ma selesai. Hal ini dilakukan agar war-
penyampaian isi pembelajaran memi- ga belajar memeroleh gambaran secara
liki daya tarik yang tinggi terhadap menyeluruh terlebih dahulu sebelum
warga belajar Program Keaksaraan detail (pendekatan deduktif).
Fungsional Tingkat Mandiri.
PUSTAKA ACUAN
2. Saran Conlan, J., Grabowski, S., Smith K. 2003.
Untuk penerapan pembelajaran Current trends in adult education. In
pada Program Keaksaraan Fungsional M. Orey (Ed), Emerging perspectives on
Tingkat Mandiri dengan mengguna- learning, teaching, and technology. Avail-
kan Paket pembelajaran Mata Pelajar- able Website: http://www.coe.uga.edu/
an Keterampilan Membuat Manisan epltt/AdultEducation.htm diakses tang-
Nangka disarankan (a) modul perlu gal 19 November 2012
dimiliki setiap warga belajar, agar me-
reka dapat mempelajari isi pembelajar- Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
an lebih mendalam, (b) modul dipela- Panduan Umum Pelatihan Program Keak-
jari sebagai persiapan pembahasan saraan Fungsional. Jakarta: Depdiknas-
suatu topik pembelajaran, agar kegiat- Dirjen PLS-Dikmas.
an tatap muka lebih banyak digunakan
untuk diskusi, (c) pengerjaan latihan ----------.2005.Pendampingan Bagi Tutor
lebih baik dilakukan pada lembar ker- Keaksaraan Fungsional. Jakarta: Dep-
tas tersendiri dengan tanpa melihat diknas-Dirjen PLS
kunci jawaban terlebih dahulu, hal ini
digunakan untuk mengukur sendiri ----------.2005.Penilaian Pembelajaran Keak-
penyerapan isi pembelajaran, (d) un- saraan Fungsional. Jakarta: Depdiknas-
tuk keperluan klasikal upayakan selu- Dirjen PLS
ruh warga belajar dapat melihat dan
mendengarkan dengan jelas tayangan ----------.2005.Pengelolaan Pembelajaran
program pada layar/monitor. Hal ini Keaksaraan Fungsional. Jakarta: Dep-
dilakukan agar masing-masing warga diknas-Dirjen PLS
belajar berkesempatan memeroleh in-
formasi pembelajaran secara memadai, ----------.2005.Penyelenggaraan Program
(e) akan lebih efektif jika di sekitar layar/ Keaksaraan Fungsional. Jakarta: Dep-
monitor tidak terdapat benda-benda diknas-Dirjen PLS
yang dapat mengganggu saat penayan-
gan program berlangsung sehingga ----------.2006.Standar Kompetensi Keaksara-
konsentrasi tidak terbagi, (f) sebaiknya an Pendidikan Keaksaraan. Jakarta: Dep-
untuk penayangan program pertama diknas-Dirjen PLS-Dikmas.
kali dilakukan secara keseluruhan, jika
diinginkan adanya pengulangan atau Dick, W., Carey, L., & Carey, O. 2001. The
pemberhentian pada bagian tertentu Systematic Design of Instruction. Glen-
dilakukan setelah penayangan perta- view: Scott, Foresman and Company

32
Faisal. 2004. Pengembangan Masyarakat Spector, J.M., Merrill, M.D., Merrienboer,
Melalui Pendidikan Keaksaraan : Ke- J.V., Driscoll, M.P., 2008. Handbook of
nyataan, Harapan, dan Inovasi. Makalah Research on Educational Communica-
pada Seminar Nasional Pengembangan tions and Technology. third edition. New
Program Pendidikan Keaksaraan. Jakar- York: Routledge and Taylor & Francis
ta: Direktorat Dikmas Ditjen PLSP. Group.

Heinich, R., Molenda, M., Russel J.D., Widodo, I.D., Puspita, W.A., Noerhari-
Smaldino, SE. 1996. Instructional Me- janti, D.A., Sudarmanto, D. 2004. Ba-
dia and Technologies For Learning. fifth han Ajar: Pembuatan Manisan Nangka &
edition. Englewood Clifts. New Jersey: Jambu Mete. Surabaya: Balai Pengem-
Prentice Hall Inc. bangan Pendidikan Luar Sekolah &
Pemuda Regional IV.
Jalal, F., Sukarso, E., Ismadi, H.D. (Ed).
2005. Pendidikan Keaksaraan: Filosofi, ***************************************
Strategi, dan Implementasi. Jakarta:
Depdiknas-Dirjen PLS-Dikmas.

Napitupulu, W.P. 1999. Pendidikan Orang


Dewasa, Deklarasi Hamburg Agenda
Masa Depan. Jakarta: Ditjen Dikluse-
pora Depdikbud

Oliva, P.F., Gordon II, W.R. 2013. Develop-


ing the Curriculum. Eighth edition. Bos-
ton: Pearson Education, Inc

Sadiman, A. dkk. 2006. Media Pendidikan:


Pengertian, Pengembangan, dan Peman-
faatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Seels, B.B. & Richey, R.C. 1994. Teknologi


Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya
(terjemahan Dewi S. Prawiradilaga etc.)
Jakarta : Unit Percetakan Universitas
Negeri Jakarta.

Situmorang, R. 2006. Media Televisi: Penge-


tahuan Dasar Media Televisi dan Teknik
Penulisan Naskah. Jakarta: Pustekkom
Depdiknas.

33

Anda mungkin juga menyukai