Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................i


BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN
Sejarah suku Batak .......................................................................................... 2
Kesenian suku Batak ....................................................................................... 3
Kekerabatan..................................................................................................... 4
Makanan Khas Batak ...................................................................................... 5
Religi ............................................................................................................... 6
Perkawinan ...................................................................................................... 7
Bahasa suku Batak .......................................................................................... 7
Pengetahuan .................................................................................................... 8
Teknologi ........................................................................................................ 8
Masalah Kependudukan .................................................................................. 9
BAB III. PENUTUP ...................................................................................... 10
Kesimpulan .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makalah ini saya tujukan khususnya untuk kalangan remaja, pelajar


dan generasi muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa
agar kita semua mengenal kebudayaan salah satu suku di Indonesia , yaitu
suku Batak. Seiring perkembangan informasi yang begitu pesat yang selain
bersifat positif tentu saja ada sisi negatif yang jika tidak ada filter dari
informasi yang sampai ke tengah-tengah masyarakat terutama kalangan
remaja dan generasi muda.

Salah satu sisi negatif dari perkembangan informasi tadi adalah


semakin ditinggalakannya budaya-budaya dan tradisi-tradisi suku yang
bersifat kedaerahan.Indonesia sendiri teridir dari beragam suku dan budaya
yang tersebar ditiap pulau-pulaunya, dan dari tradisi dan budaya tersebutlah
terbentuk sifat dan keunikan tiap-tiap masyarakat Indonesia.

2. Tujuan Penulisan
Sebagai media untuk memperkenalkan suku Batak

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Suku Batak

Banyak versi yang menyebutkan asal-usul bangsa Batak. Ada yang


mengatakan bangsa Batak berasal dari Thailand, keturunan dari bangsa Proto
Malayan. Proto Malayan ini pernah dijajah oleh bangsa Mongoloid.Lalu mereka
berpencar ke berbagai wilayah dan negara, Sementara Suku Batak mendarat di
pantai Barat pulau Sumatera. Di situ suku bangsa Batak terpecah menjadi
beberapa gelombang. Gelombang pertama berlayar terus dan mendarat di pulau-
pulau Simular, Nias, Batu, Mentawai, Siberut sampai ke Enggano di Sumatera
Selatan.

Ada lagi versi yang mengatakan, Suku Batak berasal dari India melalui
Barus berkelana ke Selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba pada abad
ke-6. Barus merupakan wilayah yang ada di Tapanuli Tengah Sumatera Utara.
Orang-orang yang dari India tadi berdagang dan mendirikan di kota dagang
Barus. Nama Barus sendiri merupakan barang dagangan yang mereka
perdagangkan, yakni kapur Barus

2.2 Kesenian Suku Batak

 Seni Bangunan

Rumah adat Batak disebut ruma/jabu (bahasa Toba) merupakan kombinasi


seni pahat ular serta kerajinan.Ruma akronim Ririt di Uhum Adat yang artinya
sumber hukum adat dan sumber pendidikan masyarakat Batak.Ruma berbentuk
panggung yang terdiri atas tiang rumah yang berupa kayu bulat, tiang yang paling
besar disebut tiang persuhi.Tiang-tiang tersebut berdiri di tiap sudut di atas batu
sebagai pondasi yang disebut batu persuhi.Bagian badan terbuat dari papan tebal,
sebagai dinding muka belang, kanan dan kiri, dinding muka belakang penuh
ukiran cicak.Atap sebelah barat dan timur menjulang ke atas dan dipasang tanduk
kerbau sebagai lambang pengharapan.

2
 Seni Tari

Tari yang terkenal dari Batak, yaitu tor-tor.Tari tor-tor terdiri atas
beberapa jenis.Beberapa jenis tari tor-tor sebagai berikut.

a) Pangurdot, anggota badan yang bergerak hanya kaki, tumit, hingga bahu.

b) Pangeal, anggota badan yang bergerak hanya pinggang, tulang punggung, dan
bahu.

c) Pandenggal, anggota badan yang bergerak hanya lengan, telapak tangan hingga
jari tengah.

d) Siangkupna, anggota badan yang bergerak hanya leher.

e) Hapunana, anggota badan yang bergerak hanya wajah.

 Seni Musik

Seni musik suku bangsa Batak adalah ogung sabangunan. Peralatan yang
digunakan adalah empat gendang dan lima taganing (sejenis gamelan Batak).
Nama-nama gendang ogung, yaitu oloan, ihutan, doal, dan jeret.Macam-macam
tari tor-tor yang diiringi ogung sabangunan sebagai berikut.

a) Tor-tor/gondang mula-mula, dilakukan dengan menyembah berputar ke arah


mata angin.

b) Tor-tor/gondang mangido pasu-pasu, dilakukan dengan tangan menari artinya


petuah, nasihat, dan amanat orang tua.

c) Tor-tor/gondang liat-liat, dilakukan dengan menari berkeliling artinya keluarga


mendapat kebahagiaan.

d) Tor-tor/gondang hasahatan, dilakukan dengan menari di tempat artinya


petuah/rahmat Tuhan YME.

Seni Kerajinan

3
Kerajinan suku bangsa Batak yang terkenal adalah kain ulos.Peranan ulos
bagi masyarakat Batak sejak lahir hingga meninggal sangat tinggi. Macam-macam
ulos dan fungsinya dalam suatu acara, meliputi:

a) ulos lobu-lobu adalah ulos yang diberikan ayah kepada putra dan menantu saat
pernikahan;

b) ulos hela adalah ulos yang diberikan orang tua pengantin perempuan;

c) ulos tondi adalah ulos yang diberikan orang tua kepada putrinya saat hamil tua;

d) ulos tujung adalah ulos yang diberikan kepada janda atau duda.

e) ulos saput adalah ulos penutup jenazah yang diberikan paman almarhum jika
yang meninggal laki-laki;

2.3 Kekerabatan

Perkawinan pada masyarakat Batak merupakan suatu pranata yang tidak


hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang perempuan.Perkawinan juga
mengikat kaum kerabat laki-laki (paranak dalam bahasa Toba, si pempokan dalam
bahasa Karo) dengan kaum kerabat si perempuan (parboru dalam bahasa Toba,
sinereh dalam bahasa Karo).Menurut adat lama pada masyarakat Batak, seorang
laki-laki tidak bebas dalam memilih jodoh.Perkawinan antara orang-orang rimpal
(marpariban dalam bahasa Toba) yakni perkawinan dengan anak perempuan dari
saudara laki-laki ibunya (cross cousin) dianggap perkawinan ideal.

Sistem kekerabatan masyarakat Batak adalah patrilineal, dengan dasar satu


ayah, satu kakek atau satu nenek moyang.Dalam masyarakat Batak hubungan
berdasarkan satu ayah disebut sada bapa (bahasa Karo) atau saama (bahasa
Toba).Adapun kelompok kekerabatan terkecil adalah keluarga batih (keluarga inti,
terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak) yang disebut jabu, dan ripe dipakai untuk
keluarga luas yang virilokal (tinggal di rumah keluarga pihak laki-laki).Dalam
masyarakat Batak, banyak pasangan yang sudah kawin tetap tinggal bersama
orang tuanya.Adapun perhitungan hubungan berdasarkan satu kakek atau satu
nenek moyang disebut sada nini (pada masyarakat Karo) dan saompu (pada

4
masyarakat Toba).Keluarga sada nini atau saompu merupakan klen kecil.Adapun
klen besar dalam masyarakat Batak adalah merga (dalam bahasa Karo) atau marga
(dalam bahasa Toba).

Perkawinan pada masyarakat Batak tidak hanya mengikat seorang laki-laki


dan perempuan.Perkawinan juga mengikat kaum kerabat laki-laki dan kaum
kerabat si perempuan.

Makanan Khas Batak

 Arsik
Arsik adalah salah satu masakan khas Batak yang paling banyak digunakan
pada saat acara adat.Arsik ini sendiri berbahan dasar ikan seperti ikan mas,
nila dan ikan mujahir. Biasanya ikan ini ditangkap langsung dari Danau Toba
 Naniura
Nanuira bisa dikatakan seperti sushinya orang Batak.Naniura tidak dimasak,
digoreng ataupun direbus. Makanan ini berbahan dasar ikan mas, ikan nila
atau pun ikan mujahir.
 Manuk (ayam) Napinadar
Ciri khas makanan ini adalah ayam dan andaliman.Manuk Napinadar menjadi
salah satu makanan favoriteku. Ayam dibakar dan kemudian dibumbui dan
dicampurkan dengan darah segar ayam itu sendiri dengan proses kematangan
yang pas.
 Saksang
Saksang berbahan dasar daging babi(B2) atau pun daging anjing (B1).
Saksang dimasak dengan bumbu khusus yang hampir mirip dengan bumbu
napinadar dan proses memasaknya pun bisa dicampur dengan darah daging itu
sendiri.
 Mie gomak
Mie ini terkenal sebagai makanan khas daerah tanah Batak Toba.Mie gomak
juga sering disebut dengan spageti Batak karena bentuknya yang mirip.Mie
gomak bisa dibuat mie goreng dan mie rebus. Rasanya akan semakin mantap
apabila ditambah dengan bumbu andaliman.

5
 Dali Ni Horbo (Susu Kerbau) Khas Batak
Dali Ni Horbo adalah susu kerbau yang diolah secara tradisional dan cukup
banyak ditemukan di daerah Batak.
 Tango - tango
Mirip dengan saksang, tanggo-tanggo biasanya berbahan dasar B1 dan B2,
bedanya hanya pada ukuran.Masakan tanggo-tanggo dipotong lebih besar kira-
kira sebesar kepalan tangan.Tanggo-tanggo biasanya menggunakan hewan
yang lebih muda untuk menciptakan tekstur masakan yang tidak terlalu keras,
sehingga bumbu meresap dan daging lebih empuk.
 Daun Ubi Tumbuk
Daun Ubi Tumbuk menjadi sayur favorite yang sering ada rumah makan
Batak.
Daun ubi menjadi sayur yang paling mudah untuk didapatkan karena hanya
meletakkan kayunya saja akan muncul tunas-tunas daun ubi.
 Lapet
Lapet adalah jajanan tradisional khas Batak yang terbuat dari tepung beras,
kelapa parut yang tidak terlalu tua dan gula merah. Kue ini dibungkus
menggunakan daun pisang dan diolah dengan cara dikukus.
 Itak Gurgur
Kue tradisional khas Batak ini biasanya digunakan pada acara adat tertentu.
Bahan yang digunakan sama seperti bahan yang digunakan pada kue lapet.
Yang membedakan adalah proses pembuatannya. Semua bahan dicampur,
dicetak dan tidak dikukus. Namun itak gurgur juga dapat dikukus setelah
dicetak
2.4 Religi

Bangsa Batak memiliki sistem kepercayaannya sendiri, terutama di daerah


pedesaan masih mempertahankan sistem religi atau kepercayaan tersbeut.

Orang batak memiliki konsepsi, bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan
oleh Debeta Mula Jadi Na Balon. Ia bertempat tinggal di atas langit dan
mempunyai nama-nama sesuai dengan tugas dan kedudukannya.

6
Namun, saat ini agama yang mendominasi bangsa Batak adalah Islam dan
Kristen. Tetapi agama Kristen merupakan agama mayoritas suku Batak saat ini.

2.5 Stratifikasi Sosial Suku Batak

Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip, yaitu


perbedaan tigkat umur, perbedaan pangkat dan jabatan, perbedaan sifat keaslian,
dan status kawin.

Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang


disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo.

Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.

Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral
keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu
misalnya nama marga

2.6 Perkawinan

Dalam persoalan perkawinan, dalam tradisi suku Batak seseorang hanya


bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan. Maka dari itu, jika ada
yang menikah harus mencari pasangan hidup dari marga lain.

Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak, maka dia
harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan).

Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja


bila agama yang dianutnya adalah Kristen.

2.7 Bahasa Suku Batak

Bahasa yang digunakan oleh orang Batak adalah bahasa Batak. Tapi sebagian
juga ada yang menggunakan bahasa Melayu. Setiap puak memiliki logat yang
berbeda-beda. Orang Karo menggunakan Logat Karo, sementara logat Pakpak
dipakai oleh Batak Pakpak, logat Simalungun dipakai oleh Batak Simalungun,
dan logat Toba dipakai oleh orang Batak Toba, Angkola dan Mandailing

7
2.8 Adat Istiadat

Batak merupakan salah satu sukubangsa di Indonesia.Nama ini merupakan


sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang
bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara.
Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah:Batak Toba, Batak
Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Kristen


Protestan, Kristen Katolik, dan Islam Sunni. Tetapi ada pula yang menganut
kepercayaan tadisional yakni: tradisi Malim dan juga menganut
kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah
penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.

Orang Batak sendiri secara tradisional memiliki konsepsi bahwa alam ini
beserta isinya diciptakan oleh Debata Mulajadi Na Bolon (Debata Kaci-kaci
dalam bahasa Batak Karo).

Debata Mulajadi Na Bolon adalah Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata
Natolu, yaitu Siloan Nabolon (Toba) atau Tuan Padukah ni Aji (Karo).

Menyangkut jiwa dan roh, orang Batak mengenal tiga konsep yaitu sebagai
berikut.

• Tondi, adalah jiwa atau roh seseorang yang sekaligus merupakan


kekuatannya.

• Sahala, adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang.

• Begu, adalah tondi yang sudah meninggal.

Dalam kehidupan masyarakat Batak, ada suatu hubungan kekerabatan


yang mantap.Hubungan kekerabatan itu terjadi dalam kelompok kerabat
seseorang, antara kelompok kerabat tempat istrinya berasal dengan kelompok
kerabat suami saudara perempuannya.

8
Tiap-tiap kelompok kekerabatan tersebut memiliki nama sebagai berikut.

• Hula-hula; orang tua dari pihak istri, anak kelompok pemberi gadis.

• Anak boru; suami dan saudara (hahaanggi) perempuan kelompok


penerima gadis.

• Dongan tubu; saudara laki-laki seayah, senenek moyang, semarga,


berdasarkan patrilineal.

Pada masyarakat Batak, sistem kepemimpinan terdiri atas tiga bidang.

1. Bidang adat. Kepemimpinan pada bidang adat ini tidak berada dalam
tangan seorang tokoh, tetapi berupa musyawarah Dalihan Na Tolu (Toba),
Sangkep Sitelu (Karo). Dalam pelaksanaannya, sidang musyawarah adat
ini dipimpin oleh suhut (orang yang mengundang para pihak kerabat
dongan sabutuha, hula-hula, dan boru dalam Dalihan Na Tolu).

2. Bidang agama. Agama Islam dipegang oleh kyai atau ustadz, sedangkan
pada agama Kristen Katolik dan Protestan dipegang oleh pendeta dan
pastor.

3. Bidang pemerintahan. Kepemimpinan di bidang pemerintahan ditentukan


melalui pemilihan.

2.9 Masalah Kependudukan

Salah satu masalah kependudukan masyarkat suku Batak adalah bahwa


banyak orang dari suku Batak yang merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta,
Pontianak, Jogjakarta, dsb untuk mencari mata pencaharian. Sehingga orang-
orang batak yang tersisa di kampong halaman mereka secara tidak langsung akan
berkurang. Tidak hanya itu, masyarakat Batak yang merantau tersebut akan
terpengaruh oleh budaya kota-kota besar tersebut, sehingga pikiran mereka
semakin terbuka. Sebagai contoh sebagai budaya patrilineal dan budaya turun
warisan batak yang mewariskan hanya pada laki-laki, sudah mulai ditinggalkan
karena sudah banyak orang Batak yang berpendidikan.

9
BAB III
PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
para pembaca khusus pada penulis.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_batak

https://www.academia.edu/36375823/MAKALAH_SUKU_BATAK

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_marga_Suku_Batak

https://phinemo.com/9-fakta-menarik-kebudayaan-suku-batak/

11

Anda mungkin juga menyukai