Anda di halaman 1dari 2

Tugas Personal 1

(Minggu 2 / Sesi 3)
2201837522 – IDASULISTIANA

Alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta
segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan
oleh manusia. Alam semesta ini tidak diciptakan berdasarkan permainan atau senda gurau. Firman
Allah:
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan
bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui.” (ad-Dukhaan: 38-39)
“Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan
[tujuan] yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.” (al-Ahqaf: 3).
Al-Qur'an telah menyebutkan secara gamblang. sebagaimana tertulis dalam Surat Al Anbiya ayat
30: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang
beriman?"
Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
Artinya : “11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-
Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."
Teori alam semesta ini berasal dari kabut gas yang panas, dapat juga dibaca dalam surat Fushillat
ayat 9-12.
Ada beberapa kesimpulan penting yang dapat kita petik dari ayat-ayat di atas,yaitu:
1. Disebutkan bahwa antara langit dan bumi (kosmos) semula merupakan satu kesatuan (ratg) lalu
mengalami proses pemisahan (fatg). Perlu ditegaskan di sini, bahwa fatg dalam bahasa Arab
artinya memisahkan dan ratg artinya perpaduan atau persatuan beberapa unsur untuk dijadikan
suatu kumpulan yang homogen.
2. Disebutkan adanya kabut gas (dukhan) sebagai materi penciptaan kosmos.
3. Disebutkan pula bahwa penciptaan kosmos (alam semesta) tidak terjadi sekaligus,tetapi secara
bertahap.

CHAR6021 – Character Building: Agama


Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta.
Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa. Masih dalam
perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud. Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode,
ataupun enam tahapan.
Jadi dari ayat ayat tersebut saya dapat simpulkan bahwa Allah menciptakan alam semesta ini
bukan untukNya, tetapi untuk seluruh makhluk yang diberi hidup dan kehidupan. Sebagai pencipta
dan sekaligus pemilik, Allah mempunyai kewenangan dan kekuasaan absolut untuk melestarikan
dan menghancurkannya tanpa diminta pertanggungjawaban oleh siapapun. Al Qur’an dapati
kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam
semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera
di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan
mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah diketahui atau tidak tabir
rahasianya oleh manusia. Dan hikmah yang saya dapatkan dari semua ayat tersebut tentang
penciptaan alam yang telah diterangkan oleh Al-Quran yaitu saya menyadari bahwa Segala
sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita tinggal bertaqwa
kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup ini dan Al quran tidak hanya
untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai segala macam isi-
isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu pengetahuan yang bisa terus kita gali. Selain itu
juga pada surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di
dalamnya. Semuanya isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu
pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita termasuk orang yang
bertaqwa. Pentingnya kita peduli pada Alam untuk menjaganya karena Manusia diperintahkan
untuk memerankan fungsi kekhalifahannya yaitu kepedulian, pelestarian dan pemeliharaan.
Berbuat adil dan tidak bertindak sewenang -wenang kepada semua makhluk sehingga hubungan
yang selaras antara manusia dan alam mampu memberikan dampak positif bagi keduanya. Oleh
karena itu manusia diperintahkan untuk mempelajari dan mengembangkan pengetahuan alam
guna menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Itu
merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Dan walaupun manusia banyak
diberikan kelebihan oleh Allah atas segala sesuatu di alam ini, tapi kelebihan itu tidak menjadikan
kita sebagai penguasa atas alam dan isinya. Karena alam dan isinya tetaplah milik Allah. Kita
hanya diberikan kekuasaan atas alam tersebut sebagai pengelola dan pemelihara, dan pemakmur

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai