7 -1
Dari Redaksi Daftar Isi
Alamat Redaksi:
Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa
Seksi Publikasi dan Pelaporan
Jl. Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa
Jakarta Selatan 12640, Kotak Pos 7706 JKS LA.
Telp. (021) 7271034, 7868570 Fax. (021) 7271032
Website: www.pppgbahasa.go.id
Email: program@pppgbahasa.go.id, sim@pppgbahasa.go.id
Pe n e l i t i a n K o m p e t i t i f 2 0 0 6
Jika Anda berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan berpikir tentang hari esok tanpa rasa
takut, berarti Anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses.—Anonim
Bekerjalah bagaikan tak membutuhkan uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah
bagaikan tak seorang pun sedang menonton.—Mark Twain
Siapa Ia?
Bagaimana Dia?
Oleh Ririk Ratnasari
Ketika melihat kalender bergambar telur dan Dalam khasanah kegramatikalan bahasa
anak ayam dengan tulisan ’Mana yang lebih Indonesia, ia merupakan kata ganti orang
dulu?’ di meja rekan kerja, pikiran saya terbang, kedua tunggal. Untuk kata ganti jenis ini
menembus masa, teringat tatkala saya sedang bahasa Indonesia juga memiliki kata dia,
kuliah sosiolingusitik. Seorang dosen bertanya terlepas apakah ia merupakan kependekan
kepada kami mana yang lebih dulu muncul, dari dia, dalam perkembangannya kata ia telah
masyarakat atau bahasa? bertambah fungsi. Ia dalam bahasa Indonesia
Sebuah pertanyaan sederhana, namun saat ini tidak hanya berfungsi sebagai kata ganti
tidak begitu dengan jawabannya. Jawaban orang, tetapi dapat merujuk pada kata lain
atas pertanyaan tersebut sangatlah kompleks selain kata ganti orang. Fenomena ini telah
sebab bahasa dan masyarakat saling banyak dijumpai, mulai dari bahasa jurnalis
memiliki. Bahasa merupakan bukti adanya sampai pada tulisan yang bersifat ilmiah.
masyarakat karena itu di mana pun ada Berikut dihadirkan contoh yang berkaitan
kumpulan manusia yang bersosialisasi hampir dengan hal itu:
dapat dipastikan di situ ada bahasa. Bahasa (1) Pada Sang Bumi terkandung sifat yang
merupakan gejala universal yang ada di paradoksal: Dalam kekuatannya ada
semesta. kerapuhannya, dalam kedahsyatannya ada
Dalam perputaran semesta yang semakin keelokannya. Tengoklah Tanah Air
laju masyarakat hampir-hampir tak memiliki Indonesia, gamblanglah ia mencerminkan.
batas lagi. Demikian halnya dengan bahasa (Kompas Online, 16 Agustus 2006)
sebab bahasa akan turut berkembang seiring (2) Salah satu jenis ketaksaan itu adalah
dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. ketaksaan leksikal (polyvalency). Ia
Lalu lintas bahasa yang demikian padat dalam merupakan ketaksaan yang terjadi dalam
komunikasi kesejagatan memungkinkan tataran leksikal....(Gunawan Widiyanto)
terjadinya pemungutan bahasa, baik dalam (3) Di satu pihak, gaya dalam pandangan
tataran leksikal maupun gramatikal. formalisme—sebagaimana halnya seni
Salah satu pemungutan gramatikal yang formalistik sendiri—mempunyai status
terjadi dalam bahasa Indonesia adalah kata ia.
Pikiran yang terbuka dan mulut yang tetutup adalah kombinasi membahagiakan.—Anonim
5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA untuk Diklat Guru
Bahasa Arab.
6. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Si Doel Anak Jakarta (Sebuah Tinjauan
Strukturalisme Genetik).
Penelitian memiliki kedudukan signifikan dalam upaya peningkatan kualitas suatu
institusi keilmuan seperti PPPG Bahasa. Selain sebagai jembatan antara teori dan praktek
sekaligus sarana pengembangan profesionalisme widyaiswara dan calon widyaiswara. Hanya
saja sebaiknya untuk objektivitas ada penilai dari luar. Akhirnya, Budaya meneliti yang
tercipta pun harus diapresiasi tinggi dari segi dana dan motivasi. VIVA PPPG BAHASA! [ ]
Inna Allaha yuhibbu al-rajula idza amila syai'an atqanahu (Sesungguhnya Allah sangat senang kepada
hamba-Nya yang jika bekerja melaksanakannya dengan profesional).
Don't pray for easy live. Pray to be stronger man. Don't pray for task equal to your power. Pray for power
equal to your task.—Phillips Brooks, 1835-1893
Ashita wa ashita no kaze ga fuku (Jangan memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Lebih baik
memikirkan hal yang sedang dihadapi saat ini).
Sannin yoreba monju no chie (Membahas suatu masalah tidak dapat dilakukan satu orang saja. Jika
dilakukan beberapa orang akan memb uahkan ide cemerlang).
Akbaar Akbar
‘Ibaadah Ibadah
Ma’luum Maklum
Isnaini Senin
Da’irah Daerah
Tartib Tertib
Hajji Haji
Khobar Kabar
Khomiis Kamis
Khowaatir Khawatir
‘Azaab Azab
Lazzah Lezat (Nyam Nyam)
Syaiton Setan
Syarikah Sarikat
Insof Insaf
Sholat Salat
Dharuroh Darurat
Lafaz Lafal
Galat Ralat
Maqom Makam
Mutlaaq Mutlak
Fa’idah Faedah
Fitroh Fitrah, dsb.
(Sudarno,1990: 63-85)
Ketakutan besar kita bukanlah karena kita kekurangan, tetapi kekuatan kuat melampaui
batas.—Marianne Williamson
Orang tak akan sabar beringsut-ingsut jika ia merasakan desakan di dalam dirinya untuk
terbang melesat.—Helen Keller
Une bone vision de la vie cree une bonne action, et une bonne action produt un bon sentiment (Dengan visi
hidup yang baik dan kegiatan yang baik akan tercipta perasaan yang baik).
Aset manusia yang paling berharga dalam adalah sikap positif.—Bobbi DePorter
Kikuwa ittoki no haji kikanu wa isshou ni haji (Jangan malu untuk bertanya).
Le monde que tu vis existe dans ton esprit, alors change ton monde en changeant ton esprit (Duniamu ada
dalam benakmu maka ubahlah duniamu dengan mengubah cara berpikirmu).
Il faut aimer ce que i'on a (Kita harus mencintai apa yang kita miliki).
Rabu, 2 Agustus 2006 lalu, kami dari jurusan “Memahami pentingnya kebudayaan
Bahasa Perancis PPPG Bahasa menghadiri antarbangsa berarti pengakuan atas eksistensi
seminar dengan tema “Pentingnya Memahami Yang Lain”, (Roubert, Dominique; hal 1;
Keanekaragaman Budaya Antarbangsa”. Acara Makalah Memahami Pentingnya Kebudayaan
ini digelar atas prakarsa Sekolah Tinggi Antarbangsa). Akhirnya, presentasi pertama
Pariwisata (STP) Trisakti yang diketuai Dra. berakhir setelah dibuka tiga pertanyaan dari tiga
Diana Siti Budiasih. orang penanya, serta tanggapan dari ibu Dra.
Seminar itu ditujukan khususnya untuk Mardiani Bahasoan, M.Hum., yang telah
menambah wawasan para praktisi bidang berpengalaman tinggal di negeri Perancis.
pengajaran bahasa khususnya dalam menguasai Menilai bahwa orang Indonesia masih menjadi
budaya lintas bangsa yang akan atau sedang hal yang membuat paranoid orang Perancis
diajarkan di instusinya masing-masing. Dalam karena mayoritas penduduk Indonesia
hal ini undangan yang hadir didominasi oleh beragama Islam. Ini berarti perlu sosialisasi dan
para pengajar SMK dari empat bahasa asing komunikasi bagaimana penduduk muslim
yaitu bahasa Perancis, bahasa Inggris, bahasa Indonesia berperilaku, baik dengan bangsanya
Mandarin, dan bahasa Jepang. sendiri maupun dengan bangsa lain yang
Seminar berlangsung lambat pada awal berbeda agama dan kebudayaannya. Upaya ini
acara. Hal ini karena keterlambatan acara yang dapat diwujudkan jika semakin banyak duta
baru dimulai sekitar pukul 09.00 wib. bangsa, dalam hal ini pelajar Indonesia yang
Sementara jadwal acara yang diberikan panitia mempelajari bahasa Perancis ataupun menuntut
kepada kami seharusnya telah dimulai sejak ilmu langsung ke negeri Perancis sana. Sebab,
pukul 08.30. Selamat datang di Indonesia. dalam mempelajari bahasa suatu bangsa, tidak
Hasrat ingin mengubah mental bangsa untuk akan terlepas dari pembelajaran kebudayaan
menerapkan kedisiplinan. Akan tetapi, apa mau bangsa pengguna bahasa tersebut.
dikata, jika tidak dimulai dari diri sendiri, Selama pemaparan presentasi pertama
mulai dari hal kecil dan mulai sekarang juga, waktu serasa enggan beranjak, dan mengundang
ketidakdisiplinan ini akan terus berlanjut. rasa kantuk, karena pemaparan hanya
Entah kapan Indonesia bisa menjadi bangsa mangandalkan lembar makalah tanpa alat
yang memberikan manfaat sebanyak-banyaknya peraga lain ataupun tampilan slide. Terasa benar
bagi peradaban umat manusia. sebagai komunikasi satu arah. Karena
Presentasi pertama dibawakan oleh wakil keterbatasan waktu, hanya tiga orang penanya
atase kebudayaan Perancis Service de saja yang dapat mengemukakan pendapatnya
Coopération et d’action Culturelle (SCAC), dari sekitar 150 orang peserta seminar.
Bapak Dominique Roubert, yang membacakan Di akhir presentasinya Bapak Dominique
ceramah dua halamannya tentang lintas budaya. Roubert bercerita tentang le Conte de
Kein Meister ist vom Himmel gefallen (Tidak ada keahlian yang datang dari langit).
Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses
saat mereka memutuskan untuk menyerah.—Thomas A. Edison
Doa adalah nyanyian jiwa yang akan mengantarkan kita pada singgasana keagungan Tuhan meskipun
di dalamnya terhimpit nyanyian seribu jiwa.—Kahlil Gibran
Idza kana al-kalam min fiddah, fa as sukut min al-ahzab (Jika berbicara itu adalah perak, diam
itu adalah emas).
Ilmu itu lebih berharga daripada harta karena ilmu akan menjagamu, sedangkan kamu
menjaga harta.—Ali bin Abi Thalib
Bird is noted by its song and man is by his words (Burung dikenali dari nyanyiannya dan
seseorang dikenali lewat perkatannya).
Iu wa yasuku okonau wa katashi (Kalau hanya berbicara saja siapa pun bisa, tetapi untuk
mewujudkan apa yang dibicarakan itu hal yang sulit).
That all glitters are not gold (Tidak semua yang terlihat indah itu baik adanya).
He who asks a question is a fool for five minutes; he who doesn't asks a question remains
a fool forever.—Chinese proverb
Wood may break my foot, but word may break my heart (Kayu dapat melukai kakiku, tetapi
kata-kata dapat melukai hatiku).
If you are planning for a year, sow rice; If you are planning for a decade, plant trees; If
you are planning for a lifetime, educate people.—Chinese proverb
Pas de plaisir sans peine (Keberhasilan tidak akan terwujud dengan hanya
berpangku tangan).
Siapa yang luput belajar pada waktu muda, takbirkan saja empat kali sebagai tanda
kematiannya sia-sia.—Imam Syafi'i
The basic idea behind teaching is to teach people what they need to know.—Carl Rogers
Seperti yang kita ketahui, bahasa Indonesia Kalau kita membaca sejumlah artikel
mempunyai sejarah jauh lebih panjang akhir-akhir ini, bahasa Indonesia ditampilkan
daripada republik ini. Bahasa Indonesia telah seperti seorang pejuang tua dan miskin yang
diposisikan sebagai bahasa nasional sejak sedang bertarung antara hidup dan mati
tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. dengan bahasa-bahasa lain di dunia. Salomo
Saat itu, bahasa Indonesia dinyatakan Simanungkalit di harian Kompas menyatakan
sebagai bahasa persatuan dan perekat bangsa bahwa bahasa Indonesia masuk ke medan
di mana menjadi bahasa pergaulan antaretnis perjuangan tempat suatu bahasa saling
(lingua franca) yang mampu merekatkan bertarung dengan bahasa-bahasa lain.
suku-suku yang beraneka ragam budaya di Namun, perjuangan itu ternyata tidak
negeri kepulauan terbesar. Dalam menjanjikan apa-apa bagi bahasa kita tercinta
perdagangan dan penyebaran agama pun ini. Ia diserbu habis-habisan oleh bahasa
bahasa Indonesia mempunyai posisi serta asing, khususnya bahasa Inggris, yang
peranan esensial yang tidak dapat memasuki “medan perang” dengan
dikesampingkan. persenjataan mutakhir. Bahasa Inggris
Pengakuan terhadap satu tanah air dan dengan jumawanya menjadi pemenang
bangsa, yaitu tanah air dan bangsa bukan saja atas bahasa Indonesia, tetapi atas
Indonesia, serta menjunjung bahasa semua bahasa di dunia. Walaupun demikian,
persatuan bahasa Indonesia, merupakan bahasa Indonesia tetap berjuang dengan
pernyataan sikap politik pejuang Indonesia gagah berani. Ada harapan indah terselip
yang tertuang dalam deklarasi sumpah bahwa suatu saat bahasa kita yang sederhana
pemuda. Sikap tersebut seharusnya membuat dan penuh kesahajaan ini akhirnya akan
semangat menggunakan bahasa Indonesia memenangi pertarungan sengit di medan
semakin menggelora, berkorbar, dan perang bahasa.
membara. Bahasa Indonesia yang dianjurkan Namun, lagi-lagi, sebuah hantaman batu
untuk dipakai sebagai bahasa dalam keras harus kembali kita telan. Data dan
pergaulan, sastra, dan media massa, fakta yang terhimpun di lapangan
semestinya mendorong perkembangannya membuktikan bahwa puluhan juta warga
menjadi sangat pesat karena semua orang negara Indonesia masih tergolong buta
ingin menunjukkan jati dirinya sebagai huruf, apalagi untuk berbahasa Indonesia
bangsa dengan berlandaskan semangat dengan baik dan benar! Bahkan seorang
nasionalisme. Namun, bagaimana realitas pakar bahasa, Prof. DR. Aron Meko Mbete
yang sesungguhnya? mengungkapkan bahwa masyarakat di tanah
Buku adalah teman yang paling baik maka temanilah buku-buku; jadikanlah dia sahabatmu dan
kawanilah pengetahuannya.
Education is an admirable thing, but nothing that is worth knowing can be taught.—
Oscar Wilde
Perayaan
ur l
n
Q Idu
ba
di PPPG Bahasa
DIAWALI DENGAN suara takbir, tahlil dan dengan adat. Laksanakanlah sesuai aturan
tahmid acara penyembelihan hewan qurban agama dan ikhlas. Sebab baik menurut
dalam rangka memperingati hari raya Idul manusia belum tentu baik bagi Allah, maka
Adha 1426 H/2006 dimulai. Acara penyem- laksanakanlah sesuai dengan aturan agama.
belihan hewan qurban ini bertempat di Yang paling penting adalah kerjasama, saling
halaman gedung/asrama U Pusat Pengem- bantu membantu, kerja dengan baik, ikhlas
bangan Penataran Guru Bahasa (PPPG itulah kunci utama bagi panitia dan keluarga
Bahasa), dengan jumlah hewan qurban 3 ekor besar PPPG Bahasa. Hendaknya program
sapi dan 1 ekor kambing. Penyembelihan berqurban ini dapat direncanakan dengan
hewan qurban ini dilakukan pada hari kedua matang, lebih terorganisir dengan rapi juga
tasyrik atau tanggal 12 Januari 2006. Sebelum dalam hal pendistribusiannya harus benar-
penyembelihan, Kepala PPPG Bahasa yang benar tepat sasaran dan merata.
diwakili oleh Drs. Cepi Suwangga, Ketua Dari hasil pantauan reporter Ekspresi,
Jurusan Widyaiswara Bahasa Jepang, PPPG penyelenggaraan penyembelihan hewan
Bahasa memberikan pengarahan kepada qurban dan penyalurannya berjalan lancar, rapi
seluruh panitia yang diketuai Delfian, S.Sos., dan sukses. Seluruh panitia melaksanakan
staf pada seksi publikasi dan pelaporan. tugasnya sesuai dengan waktu yang telah
Dalam pengarahannya, Drs. Cepi dijadwalkan. Dari 3 ekor Sapi dan 1 ekor
Suwangga mengatakan, yang paling penting kambing dapat dibagi menjadi 350 bungkus
penyelenggaraan Idul Qurban ini harus sesuai yang kemudian dibagikan kepada masyarakat
dengan ajaran agama, bukan dengan tradisi, sekitar PPPG Bahasa dan para Karyawan
bukan pula dengan kebiasaan, juga bukan pula PPPG Bahasa. (herman)
Shitashiki naka nimo reigi ari (Melupakan sopan santun akan mengakibatkan hubungan
menjadi buruk)
Dua hari sebelumnya, tepat hari Kamis Penyematan tanda Penghargaan ini
tanggal 18 Mei 2006, Departemen Pendidikan dilakukan oleh Kepala PPPG Bahasa di-
Nasional menganugerahkan Satya Lencana dampingi Direktur Pembinaan Pendidikan dan
Kesetiaan kepada karyawan yang telah Latihan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
membaktikan diri selama 20 tahun dan 30 Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang
tahun. Penerima Satya Lencana Kesetiaan diwakili Kasubdit Perencanaan Diklat, Drs
diantaranya adalah Drs. Agus Suhardono, Sudiono, M.Si.
M.Si., Kepala Bidang Pelayanan Teknis PPPG Dalam Sambutannya pada acara
Bahasa yang mendapat Satya Lencana penyematan tanda penghargaan, Kepala
Kesetiaan 30 tahun. PPPG Bahasa mengharapkan kepada seluruh
Beliau telah membaktikan dirinya dengan jajaran di lingkungan PPPG Bahasa untuk
penuh dedikasi. Kepadanya dianugerahkan melakukan introspeksi diri terhadap apa yang
Satya Lencana berupa Pin Emas. Drs. Abdul telah dilakukan. Sejauhmana prestasi yang
Rozak, M.Pd., mendapat Satya Lencana pernah dicapai dan bagaimana kinerja yang
Kesetiaan 20 tahun. Beliau telah mengabdikan selama ini ditampilkan serta apa sesungguh-
dirinya pada negara di bidang Pendidikan nya yang dilakukan dalam upaya pemenuhan
dengan penuh dedikasi dalam menjalankan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan
dan mengemban tugas yang dipercayakan bahasa kini dan yang akan datang. (herman)
negara kepadanya dengan penuh tanggung
jawab dan kepadanya disematkan Pin Perak.
If the child is not learning the way you are teaching, then you must teach in the way the
child learns.—Rita Dunn