Anda di halaman 1dari 44

Ekspresi Volume IV No.

7 -1
Dari Redaksi Daftar Isi

Media Komunikasi dan Informasi 2 - Dari Redaksi


Pusat Pengembangan Penataran Guru Daftar Isi
Bahasa ini merupakan salah satu me- 3 - Salam Kami
dia informasi dan komunikasi antar- 4 - Laporan Utama
unit di lingkungan Departemen 4 - Dialog PPPG Bahasa dan
Pendidikan Nasional, terutama antara Realitas Pendidikan
PPPG Bahasa dengan PPPG lain, LPMP, 8 - Artikel
Direktorat-Direktorat yang relevan, dan 6 - Siapa Ia? Bagaimana Dia?
guru-guru bahasa. 8 - Pelestarian Bahasa Arab
Media Informasi dan Komunikasi ini Melalui kata Serapan
memuat informasi tentang kebahasaan 14 - Mengapa dan Bagaimana Tes
dan pengajarannya serta kegiatan yang Bahasa yang Baik
berkaitan dengan pendidikan dan 19 - Pentingnya Memahami
pelatihan guru bahasa. Kami meng- Keanekaragaman Budaya
undang para pembaca untuk berperan Antarbangsa
serta menyumbangkan buah pikiran 26 - Apa Itu Sosiolinguistik?
yang sesuai dengan misi media ini, berupa 33 - SQ3R: One Way to be a
pendapat atau tanggapan tentang bahasa, Critical and Better Reader
pengajarannya, dan ulasan tulisan pada 36 - Mungkinkah Bahasaku
media ini serta tulisan di bidang non- Bertahan?
pendidikan bahasa. 41 - Sekilas Info
Kami akan memperbaiki redaksional 41 - Perayaan Idul Qurban di
tulisan atau meringkas naskah yang PPPG Bahasa
akan terbit tanpa mengubah materi 42 - Anugerah Penghargaan
pokok tulisan. pada Peringatan Hari
Bagi penulis yang artikrl atau Kebangkitan Nasional
tulisan beritanya dimuat akan diberi 43 - Kursus Singkat Bahasa
honorarium yang memuaskan. [ ] Inggris Prajurit Korps Zeni
Jihandak

Alamat Redaksi:
Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa
Seksi Publikasi dan Pelaporan
Jl. Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa
Jakarta Selatan 12640, Kotak Pos 7706 JKS LA.
Telp. (021) 7271034, 7868570 Fax. (021) 7271032
Website: www.pppgbahasa.go.id
Email: program@pppgbahasa.go.id, sim@pppgbahasa.go.id

2 - Ekspresi Volume IV No. 7


Salam Kami
MEDIA KOMUNIKASI DAN
Walaupun dirasakan agak tersendat INFORMASI PPPG BAHASA
dalam proses penyusunan layout,
buletin ini berhasil kami suguhkan. Pembina
Karenanya, pantaslah puji dan rasa Kepala PPPG Bahasa
syukur kita panjatkan kepada Allah Muhammad Hatta
Swt yang telah membukakan jalan
Penanggung Jawab
hingga buletin sampai di tangan Anda. Kasi Publikasi & Pelaporan
Kali ini kami suguhkan laporan Nurlaila Salim
utama mengenai penelitian kompetitif Kasatgas Media Informasi
di PPPG Bahasa. Mengiringi laporan Harmon
utama telah kami terima beberapa Dewan Redaksi
artikel yang ditulis para kontributor Pemimpin Redaksi
Ekspresi. Artikel-artikel tersebut ada Herman Kartakusuma
yang menyoroti masalah-masalah ke-
Ketua Penyunting
bahasaan baik secara makro maupun
Elina Syarif
secara mikro.
Tak lupa juga kami suguhkan be- Anggota Penyunting
berapa info mengenai kegiatan yang di- Mudini
laksanakan PPPG Bahasa serta foto Farida Ariani
Widyatmoko
berita kegiatan, seperti diklat-diklat,
Nuhung Ruis
serah terima kepala pusat, penanda- Cepi Suwangga
tanganan nota kerja sama, dan peng- Endang Nilla
ambilan sumpah CPNS 2005. Supraptiningsih
Akhirul kata, semoga Ekspresi kali Eko Djuniarto
ini memberi Anda pengetahuan lebih Elita Burhanudin
dan semoga juga Anda pun bisa mem- Marike Nawang Palupi
beri kami pengetahuan lebih pula Design dan Lay Out
lewat artikel dan laporannya. Widya Kersana
Selamat membaca! Yusup Nurhidayat
Salam. Reporter
Herman Kartakusuma
Redaksi
Marike N. Palupi
Distribusi dan Sirkulasi
Seksi Publikasi dan Pelaporan

Ekspresi Volume IV No. 7 -3


LAPORAN UTAMA

Pe n e l i t i a n K o m p e t i t i f 2 0 0 6

DIALOG PPPG BAHASA


DAN REALITAS PENDIDIKAN
Oleh Marike Nawang Palupi
Secara obyektif, penilaian kesuksesan sebuah
"Kalau boleh tahu, apa ra- institusi layanan jasa terletak di tangan konsumen.
Salah satu indikator kesuksesan adalah dikenalnya
hasia kesuksesan Anda?" nama positif institusi dimata konsumen. Sebagai
tanya seorang wartawan institusi pemerintah yang bergerak di bidang layanan
kepada seorang CEO bank jasa pendidikan bahasa, PPPG Bahasa memiliki
konsumen langsung (guru bahasa) dan konsumen
terkenal. tidak langsung (siswa dan masyarakat umum).
"Dua kata," jawab si CEO. Mendapatkan nama positif di mata konsumen me-
rupakan suatu proses panjang melelahkan dan mem-
"Bisakah Anda jelaskan apa butuhkan pengorbanan.
dua kata tersebut?" Satu waktu penulis pernah mendapat sentilan dari
"Keputusan tepat." seorang rekan guru dalam satu diklat. Rekan guru
tersebut kira kira mengatakan begini: “Mbak, besok
"Bagaimana Anda membuat kalo sudah jadi widyaiswara jangan seperti di Menara
keputusan yang tepat itu?" Gading, ya!”. Sentilan itu diterjemahkan penulis
sebagai kritik membangun bagi diri sendiri dan
"Dengan satu kata."
institusi. Menara gading merupakan representasi
"Apakah itu?" jarak signifikan antara teori-teori yang bertaburan saat
"Pengalaman." diklat dengan realitas pendidikan yang dihadapi para
guru bahasa. Keringnya sentuhan kontekstual dan
"Tapi, bagaimana Anda praktik dalam teori membuat diklat terasa hambar
mendapatkan pengalaman dan tidak membumi.
tersebut?" Menganalogikan bagaimana kesuksesan seorang
CEO bank dapat dicapai dengan bagaimana institusi
"Melalui dua kata." ini bisa mencapai kesuksesan bukanlah hal yang
"Bisa dijelaskan lebih lanjut berlebihan. Ilustrasi di atas, bila mau berbesar hati,
dapat menginspirasi untuk melakukan instropeksi.
apakah dua kata yang Anda Bagaimana kita bisa meraih nama positif bila kita
maksud?" hanya berperan minimal dalam membantu menyele-
"Keputusan keliru." saikan permasalahan yang ada di lapangan? Bagai-

Jika Anda berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan berpikir tentang hari esok tanpa rasa
takut, berarti Anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses.—Anonim

4 - Ekspresi Volume IV No. 7


mana kita bisa berperan maksimal membantu pustaka, prosedur penelitian, jadwal, alokasi
kalau tidak pernah menyentuh realita di akar biaya, daftar pustaka, serta terakhir peng-
rumput? gunaan bahasa. Peneliti juga memiliki
Penelitian Kompetitif 2006 di PPPG kewajiban untuk melaporkan hasil penelitian
Bahasa merupakan satu cara terciptanya dalam bentuk seminar. Dari forum ini,
hubungan timbal-balik antara teori dan diharapkan peneliti mendapat masukan
praktik sehingga muncul satu siklus yang dapat berupa saran dan kritik atas hasil pe-
memberikan pengayaan pada teori yang telah nelitiaannya. Kemudian, peneliti juga di-
didapat sekaligus membantu pelaksanaan harapkan dapat mempublikasikan hasil
praktik kearah lebih baik. Pada akhirnya siklus penelitian melalui jurnal ilmiah PPPG Bahasa
ini dapat membantu baik secara langsung (Lingua Humaniora) sehingga orisinalitas dan
maupun tidak langsung pengembangan kebenaran penelitian dapat diuji oleh publik
profesionalisme widyaiswara dan guru bahasa dan masyarakat secara luas.
di Indonesia. Beberapa kendala yang muncul pada
Program Penelitian Kompetitif 2006 ini mekanisme program dan saat pelaksanaan
dilaksanakan efektif awal Januari 2006. seharusnya menjadi evaluasi berbagai pihak
Untuk memperlancar pelaksanaan program di PPPG Bahasa seperti Ketua Jurusan,
ini telah diterbitkan buku Petunjuk Teknis Koordinator Widyaiswara dan Divisi
Penelitian Kompetitif 2006 oleh Divisi Pengembangan Inovasi. Evaluasi merupakan
Pengembangan dan Inovasi PPPG Bahasa landasan pembenahan bagi program yang
bekerjasama dengan konsultan bahasa PPPG sama pada tahun-tahun mendatang.
Bahasa, DR. Syihabuddin. Menurut bapak Keterbukaan dan toleransi adalah kunci
yang ramah ini, hasil penelitian ini di- utama.
harapkan sangat bermanfaat. Pertama, untuk Keseluruhan penelitian dari widyaiswara
terciptanya suasana akademik yang kondusif dan calon widyaiswara yang dibiayai PPPG
di lingkungan PPPG Bahasa. Kedua, Bahasa adalah 22 buah. Berikut ini beberapa
dipublikasikannya hasil penelitian dan telaah contoh penelitian yang berjenis Penelitian
empiris melalui forum seminar dan jurnal. Tindakan Kelas (action research), kuantitatif
Ketiga, terpecahkannya berbagai masalah dan kualitatif yang mendapat dana pada
pembelajaran dan penataran bahasa; dan tahun 2006:
terakhir terciptanya peningkatan kualitas 1. Penggunaan Teknik Permainan Variasi
dan kuantitas diklat, penelitian serta Kata, Kalimat, dan Wacana untuk
pembelajaran bahasa yang dilakukan oleh Meningkatkan Keterampilan Menulis
widyaiswara dan calon widyaiswara PPPG Bahasa Perancis Siswa SMA 109 Jakarta.
Bahasa. 2. Strategi Membaca Intensif Teks Bahasa
Lebih lanjut, untuk langkah antisipatif Jerman dengan Metode Die Marder
mengetahui orisinalitas gagasan dan men- Schema pada Diklat Dasar (Pra Dasar
cegah praktik plagiatisme, maka tim penilai IV) di PPPG Bahasa.
(konsultan serta divisi pengembangan dan 3. Pengaruh Media Gambar terhadap
inovasi) mengembangkan dan menyusun Kemampuan Berbicara Bahasa Jepang
instrumen penilaian proposal penelitian. Pada Siswa kelas XI Bahasa di SMA
Aspek-aspek yang dinilai meliputi sebelas Kartika.
butir: judul, pendahuluan, perumusan dan 4. Homonimi dalam Bahasa Inggris
pemecahan masalah, tujuan, manfaat, kajian (Tinjauan Semantis-Leksikal).
Bersambung ke hal. 7

Bekerjalah bagaikan tak membutuhkan uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah
bagaikan tak seorang pun sedang menonton.—Mark Twain

Ekspresi Volume IV No. 7 -5


ARTIKEL

Siapa Ia?
Bagaimana Dia?
Oleh Ririk Ratnasari

Ketika melihat kalender bergambar telur dan Dalam khasanah kegramatikalan bahasa
anak ayam dengan tulisan ’Mana yang lebih Indonesia, ia merupakan kata ganti orang
dulu?’ di meja rekan kerja, pikiran saya terbang, kedua tunggal. Untuk kata ganti jenis ini
menembus masa, teringat tatkala saya sedang bahasa Indonesia juga memiliki kata dia,
kuliah sosiolingusitik. Seorang dosen bertanya terlepas apakah ia merupakan kependekan
kepada kami mana yang lebih dulu muncul, dari dia, dalam perkembangannya kata ia telah
masyarakat atau bahasa? bertambah fungsi. Ia dalam bahasa Indonesia
Sebuah pertanyaan sederhana, namun saat ini tidak hanya berfungsi sebagai kata ganti
tidak begitu dengan jawabannya. Jawaban orang, tetapi dapat merujuk pada kata lain
atas pertanyaan tersebut sangatlah kompleks selain kata ganti orang. Fenomena ini telah
sebab bahasa dan masyarakat saling banyak dijumpai, mulai dari bahasa jurnalis
memiliki. Bahasa merupakan bukti adanya sampai pada tulisan yang bersifat ilmiah.
masyarakat karena itu di mana pun ada Berikut dihadirkan contoh yang berkaitan
kumpulan manusia yang bersosialisasi hampir dengan hal itu:
dapat dipastikan di situ ada bahasa. Bahasa (1) Pada Sang Bumi terkandung sifat yang
merupakan gejala universal yang ada di paradoksal: Dalam kekuatannya ada
semesta. kerapuhannya, dalam kedahsyatannya ada
Dalam perputaran semesta yang semakin keelokannya. Tengoklah Tanah Air
laju masyarakat hampir-hampir tak memiliki Indonesia, gamblanglah ia mencerminkan.
batas lagi. Demikian halnya dengan bahasa (Kompas Online, 16 Agustus 2006)
sebab bahasa akan turut berkembang seiring (2) Salah satu jenis ketaksaan itu adalah
dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. ketaksaan leksikal (polyvalency). Ia
Lalu lintas bahasa yang demikian padat dalam merupakan ketaksaan yang terjadi dalam
komunikasi kesejagatan memungkinkan tataran leksikal....(Gunawan Widiyanto)
terjadinya pemungutan bahasa, baik dalam (3) Di satu pihak, gaya dalam pandangan
tataran leksikal maupun gramatikal. formalisme—sebagaimana halnya seni
Salah satu pemungutan gramatikal yang formalistik sendiri—mempunyai status
terjadi dalam bahasa Indonesia adalah kata ia.

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tetutup adalah kombinasi membahagiakan.—Anonim

6 - Ekspresi Volume IV No. 7


yang otonom, yaitu terlepas dari ikatan- bagaimana dengan dia? Apakah dia juga dapat
ikatan dan representasi sosial; di lain diperlakukan seperti halnya ia? Sebuah kajian
pihak, dalam pandangan semiotika- yang menarik tentunya apabila dapat digagas
linguistik, ia justru merupakan satu agen bersama dan tidaklah berlebihan barangkali
dari ideologi tertentu. (Yasraf Amir Piliang) seandainya ia ditawarkan sebagai kata ganti
Dalam kalimat (1), ia menggantikan kata benda dalam bahasa Indonesia, seperti halnya
tanah air Indonesia, kalimat (2), ia merujuk dalam bahasa Inggris sedangkan dia sebagai
pada kata ketaksaan leksikal, sedangkan kata ganti orang kedua tunggal. Tawaran itu
dalam kalimat (3), ia menyulih kata gaya. dilakukan semata-mata untuk menghindari
Dari contoh-contoh yang dihadirkan dapat adanya makna ganda. Namun, kembali lagi
dilihat bahwa penambahan fungsi kata ia pada pertanyaan perenial di atas, kita tidak
sebagai kata ganti lain selain kata ganti orang dapat menafikkan masyarakat sebagai
kedua tunggal merupakan pengaruh dari pengguna bahasa karenanya pilihan antara ia
khasanah kegramatikalan bahasa Inggris. atau dia kembali pada pengguna bahasa yang
Kata ia dalam kedua contoh di atas adalah akhirnya akan membentuk kesepakatan
terjemahan it bahasa Inggris yang merupakan bersama. [ ]
kata ganti benda tunggal. Daftar Pustaka
Pemungutan bahasa, yang dalam kasus Gunawan Widiyanto. 5 Juli 2006. Makalah ’Polisemi
ini adalah pungutan gramatikal, selain karena dan Homonimi: Perbedaannya dalam Medan
memang adanya pengaruh (interferensi) dari Ketaksaan Leksikal’ disampaikan dalam
bahasa lain juga karena adanya keefektifan seminar akademik di PPPG Bahasa.
dalam penggunaan bahasa. Ia sampai saat Yasraf Amir Piliang. 2003. Hipersemiotika, Tafsir
ini telah diterima dalam khasanah gramatikal Cultural Studies atas Matinya Makna. Bandung:
Jalasutra.
bahasa Indonesia sebagai pengganti selain
Kompas Online, Rabu 16 Agustus 2006. http://
kata ganti orang kedua tunggal.
www.kompas.com/.
Pertanyaan berikutnya yang dapat
Penulis adalah Staf PPPG Bahasa pada Jurusan Bahasa
dimunculkan dalam tulisan ini adalah Indonesia.

Sambungan dari hal. 5


Dialog PPPG Bahasa dan...

5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA untuk Diklat Guru
Bahasa Arab.
6. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Si Doel Anak Jakarta (Sebuah Tinjauan
Strukturalisme Genetik).
Penelitian memiliki kedudukan signifikan dalam upaya peningkatan kualitas suatu
institusi keilmuan seperti PPPG Bahasa. Selain sebagai jembatan antara teori dan praktek
sekaligus sarana pengembangan profesionalisme widyaiswara dan calon widyaiswara. Hanya
saja sebaiknya untuk objektivitas ada penilai dari luar. Akhirnya, Budaya meneliti yang
tercipta pun harus diapresiasi tinggi dari segi dana dan motivasi. VIVA PPPG BAHASA! [ ]

Thou should eat to live, not live to eat.—Socrates, 468-399 BC

Ekspresi Volume IV No. 7 -7


ARTIKEL

Pelestarian Bahasa Arab Melalui


Kata Serapan
Dipresentasikan dalam Seminar Akademik di PPPG Bahasa

Oleh Ahmad Ghozi nilai moral yang dominan dipengaruhi ajaran


agama cenderung takluk kepada kuasa pasar
Rasional (Evers,1995). Contoh paling sederhana dan
Dewasa ini tumbuh aktual adalah kasus pelecehan kartun Nabi
perubahan yang pesat Muhammad Saw, yang (katanya) merupakan
sekali yang disebabkan bagian dari kebebasan pers.
adanya globalisasi di Setiap hari, perubahan di dunia terjadi,
hampir seluruh belahan termasuk perubahan pada bahasa-bahasa di
dunia, tanpa kecuali di dunia. Bahasa bukan hanya sekedar instru-
bidang kebahasaan. men, tetapi alat yang luar biasa dalam
Informasi dari mana saja kita bisa saksikan menyusun pikiran, mengkoordinasi hubungan
dan dapatkan dalam waktu yang tidak lama sosial dan membangun hubungan dengan
setelah kejadian. kenyataan, serta dimensi mendasar umat
Dunia saat ini tak ada lagi sekat yang manusia.
menghalangi suatu negara atau bangsa dalam Bahkan, menurut Sekretaris Jenderal
berhubungan dan berinteraksi. Persoalan yang Organisasi Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan
dihadapi sekarang ini adalah sebuah per- dan Pendidikan PBB (UNESCO), Koitsiro
ubahan dalam globalisasi yang ditakrifan Matsura, saat ini lebih dari separuh dari 6000
sebagai suatu proses kesejagatan ekonomi bahasa di dunia berada di ambang kepunahan.
aliran modal dan pasar bebas dipastikan ber- Rata-rata satu bahasa punah setiap pekan.
sentuhan dengan sosio politik, sosio budaya, Menurutnya pula, bila suatu bahasa mati, itu
dan sosio agama (Kunio,2001). bererti lenyapnya satu daya lihat dunia,
Perubahan tersebut berdampak positif dan karenanya UNESCO berupaya melindungi
negatif terhadap sosio budaya suatu negara berbagai bahasa dalam menjamin keaneka-
dan masyarakat. Hal ini menyebabkan nilai- ragaman di internet dan teks-teks resmi.

Inna Allaha yuhibbu al-rajula idza amila syai'an atqanahu (Sesungguhnya Allah sangat senang kepada
hamba-Nya yang jika bekerja melaksanakannya dengan profesional).

8 - Ekspresi Volume IV No. 7


Dalam pernyataanya, ia juga meng- Tak dapat dipungkiri, bahwa bahasa Arab
ungkapkan bahwa dewasa ini 72% situs telah memberi sumbangan besar pada ter-
internet dalam bahasa Inggris, 7% dalam bentuknya kosakata di beberapa negara
bahasa Jerman, 3% dalam bahasa Perancis, bahkan sebagian negera Eropa. Hal ini
Jepang dan Spanyol, dan selebihnya bahasa dikarenakan, di Eropa, terutama di Spanyol
lainnya. Sebanyak 20% bahasa-bahasa di (Islam pernah berjaya di negeri ini selama 700
dunia tidak memiliki versi tertulis. Di Afrika, tahun), pengaruh budaya Islam sangat terasa.
tempat sepertiga bahasa dunia diucapkan, Bahkan, ¼ kosakata bahasa Spanyol berasal
sekitar 80% bahasa ini hanya lisan belaka, dari bahasa Arab, mulai dari nama, yang
sehingga kemungkinan lenyap besar sekali menggunakan kata al atau el, misalnya ter-
(Warta Kota, 27 Pebruari 2006). Lalu, bagai- dapat pahlawan di Spanyol yang bernama El
mana dengan bahasa Arab? Cid, yang merupakan nama dari bahasa Arab,
Setakat ini, Timur Tengah sebagai bangsa lagu, musik dan teriakan-teriakan yang meng-
yang menggunakan bahasa Arab dalam ber- ambil kata dari bahasa Arab. Misalnya, Ole
komunikasi tak luput dari perubahan pesat (sekarang akrab di telinga kita saat menonton
tersebut. Dalam tataran linguistik pada pertandingan olahraga, terutama sepak bola,
umumnya, dan khususnya dalam asupan yakni Ole Ole Ole). Kata Ole sebagai suatu
kosakata baru, bahasa Arab menjadi salah teriakan khas dalam nyanyian atau tarian
satu bahasa yang mengikuti arus perubahan berasal dari kata Wallah yang artinya Oh
dari masa ke masa. Tuhan (Ahmed,1997:88). Beberapa kata
Dari sisi tata bahasa (qawaid), misalnya, bahasa Inggris yang menurut Ahmed (Ibid.)
dahulu kalimat ‘Isytaraytu al fanillah wa berasal bahasa Arab yaitu Sherif, Sherbet,
isytaraytu al hiza’ bi al amsi‘ (Kemarin saya Nadir, Algebra, Zero, dan sebagainya.
membeli kaos dan saya membeli sepatu) Begitupun, menjadi hal yang meng-
telah mengalami perubahan menjadi gembirakan melihat banyaknya kata-kata
‘Isytaraytu al fanillah wa al hiza’ bi al amsi‘ bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa
(Kemarin saya membeli kaos dan sepatu). Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa
Begitu pula dalam bidang kosakata tidak usaha pelestarian bahasa Arab akan ditunjang
sedikit kosakata bahasa Arab yang diserap ke melalui serapan ke dalam bahasa-bahasa lain.
dalam bahasa asing lainnya dan khususnya Bagaimanakah kata-kata bahasa Arab
bahasa Indonesia. Misalnya, kata influenza tersebut diserap?
menurut asumsi (beberapa ahli bahasa Arab)
merupakan kata dalam bahasa Inggris dan Pijakan
digunakan pula di Indonesia yang merupakan Kata serapan bahasa Indonesia dari bahasa
serapan dari kata bahasa Arab yakni anfu Arab adalah kata-kata yang secara langsung
(hidung meler) dan anza (kambing), begitupun diserap dari bahasa Arab, termasuk kata-kata
kata buy (membeli) berasal dari kata baiy/ yang diambil oleh bahasa Arab dari bahasa
(jual beli). lain bila kata-kata itu sudah diubah oleh bahasa

Don't pray for easy live. Pray to be stronger man. Don't pray for task equal to your power. Pray for power
equal to your task.—Phillips Brooks, 1835-1893

Ekspresi Volume IV No. 7 -9


Arab berdasarkan penyesuaian kaidahnya a. bila urutan huruf dan suku katanya
(Sudarno,1990:21). tidak pernah ada dalam bahasa
Kata-kata yang diambil dari bahasa asing Indonesia, maka bukan kata bahasa
ke dalam bahasa Arab misalnya kata waktu, Indonesia, misalnya kata sholat;
ahli, dan abdi yang menurut Emeres dalam b. Bila kata tersebut sering digunakan
Sudarno (Ibid.) merupakan kata-kata dari dalam percakapan atau dijumpai
bahasa Parsi. Selanjutnya, analisa dalam dalam media massa, bahkan sering
makalah ini akan berpijak pada buku Kata ditulis, maka kata tersebut adalah
Serapan Dari Bahasa Arab karya Sudarno, bahasa Indonesia;
Penerbit Arikha Media Cipta Jakarta, tahun c. Bila kata tersebut belum disesuaikan
1990, dan Buku Praktis Bahasa Indonesia wujudnya dalam kaidah bahasa
karya Dendy Sugono, dkk., Penerbit Pusat Indonesia, maka bukanlah kata bahasa
Bahasa, Depdiknas, tahun 2003. Indonesia. Misalnya, kata sholat
menjadi salat.
Kajian Bila yang dijadikan acuan adalah kata
Dalam bahasa Indonesia, sudah tak terhitung ‘tahu maknanya’ atau ‘diketahui maknanya’,
jumlahnya kosakata bahasa Arab yang diserap maka yang jadi pertanyaan adalah diketahui
menjadi bahasa baku yang digunakan sehari- siapa? Seberapa banyak orang yang tahu
hari. Di antara kosakata yang biasa digunakan tentang dua kata tersebut?
misalnya senin, kurban, izin, dan sebagainya. Pada pertengahan Pebruari lalu, ketika tes
Ratusan bahkan ribuan kosakata yang digu- calon pegawai negeri tahun 2006 diadakan di
nakan di Indonesia menjadikan sebagian kita lingkungan PPPG Bahasa, Depdiknas, dalam
menjadi tidak mudah menentukan mana saja tes bahasa Indonesia terdapat soal mencocok-
kata yang termasuk bahasa Indonesia, dan kan kata yang maknanya sama dengan kata
mana yang bukan. lain, misalnya kata stagnan, valid, dan
Orang awam—siapapun dia—akan tahu sebagainya. Setelah selesai, banyak peserta
kalau kata rumah itu adalah kata bahasa tes bertanya kepada temannya apa makna
Indonesia, tetapi apakah mereka tahu dengan kata-kata tersebut? Padahal, dalam pilihan
kata sukses, nasabah, dan informasi? Dari jawabannya terdapat kata mandek, dan sahih.
kata-kata tersebut, akan terdapat perbedaan Ada sejumlah pertanyaan di sini, apakah
pandangan. Ada yang mengatakan ketiganya kata-kata tersebut memang jarang digunakan
bahasa Indonesia, begitu pula sebagian atau didengar? Atau peserta tes—yang
mengatakan ketiganya berasal dari bahasa bertanya—tersebut memang jarang (atau
Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. boleh jadi tidak pernah) baca koran, majalah,
Menurut Sudarno (1990:9), Selama ini, atau nonton televisi? Sampai di sini, memang
terdapat pandangan masyarakat yang dapat dinyatakan bahwa kata-kata bahasa
menentukan suatu kata berasal dari suatu Indonesia hanyalah kata-kata yang dapat
bahasa atau bukan hanya disebabkan karena, diketahui maknanya oleh pengguna bahasa
antara lain: Indonesia sehari-hari. Adapun kata-kata tadi

Ashita wa ashita no kaze ga fuku (Jangan memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Lebih baik
memikirkan hal yang sedang dihadapi saat ini).

10 - Ekspresi Volume IV No. 7


(stagnan, valid, dsb) memang bahasa Inggris, b. Sebagian besar korban kecelaka-
yang sudah diindonesiakan menjadi mandek, an itu dapat diselamatkan.
dan sahih (beserta sinonim lainnya). Dari contoh (a), (b) dan (c) pada kata izin
Menurut Sudarno (op.cit), alasan (c) me- dan ijin, asas dan azaz, serta kurban dan
rupakan alasan yang mendekati kebenaran, korban, manakah yang benar? Menurut
namun belum memecahkan persoalan, Sugono, dkk (2003:27), bahwa dalam buku
karena bila kata ‘sholat’ masih beredar apakah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
tidak dapat disebut kata bahasa Indonesia. Yang Disempurnakan (PUEYD) dinyatakan
Masih menurutnya, adapun dasar yang paling bahwa ejaan kata yang berasal dari bahasa
kuat untuk menyatakan bahwa suatu kata asing hanya diubah seperlunya agar ejaan
merupakan bahasa Indonesia adalah bila kata dalam bahasa Indonesia masih dapat diban-
tersebut sudah dimasukkan dalam kumpulan dingkan dengan ejaan dalam bahasa aslinya.
bahasa tulis atau kamus bahasa Indonesia Kedua kata tersebut adalah kata yang berasal
yang sudah pernah dipublikasikan atau dilihat dari bahasa Arab. Untuk dapat mengetahui
umum. Jika ada orang yang meragukan suatu penulisan kata-kata itu dalam bahasa asalnya
kata yang kita ucapkan, kita dapat menun- kita harus melihatnya dalam bahasa Arab.
jukkan kata tersebut dari sumbernya (kamus) Terdapat perbedaan yang cukup signifikan
atau memintanya mencari sendiri buku atau antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia
kamus tersebut. dalam lafal lambang bunyi. Penulis telah
Pernahkah kita mendengar kata canggai memaparkan perbedaan tersebut menurut D.
dan mentilau? Kata tersebut seperti salat Hidayat dalam Majalah Ekspresi (lihat
adalah kata bahasa Indonesia, karena Penggunaan Kosakata Bahasa Arab di
termaktub dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia). Usaha yang tepat untuk mengatasi
Indonesia Poerwadarminta. hal tersebut dalam pengindonesiaan kata
bahasa adalah mencari lambang bunyi dalam
Proses Kata Serapan bahasa Indonesia yang paling dekat dengan
Di dalam penggunaan bahasa Indonesia lambang bunyi bahasa Arab tersebut.
sehari-hari kita sering menemukan tulisan atau Dalam kasus (a), huruf (zal) bila
ungkapan kata berikut dalam kalimat: diindonesiakan menjadi <z> bukan <j>. Di
1. a. Presiden memberikan izin kepada samping itu, huruf (zai) diindonesiakan
para menterinya untuk reses. menjadi <z> sehingga penulisan yang benar
b. Presiden memberikan ijin kepada adalah izin dengan <z> bukan ijin. Begitupun
para menterinya untuk reses. kata lainnya seperti azan, zikir, dan
2. a. Wah, pintar sekali orang itu meng- sebagainya. Adapun dalam kasus (b), kata
gunakan asas manfaat. asas ( ) ditulis dengan huruf sin ( ),
b. Wah, pintar sekali orang itu meng- yang jika diindonesiakan menjadi <s>,
gunakan azas manfaat. sehingga penulisan yang benar adalah asas
3. a. Menjelang Lebaran haji harga hewan bukan azas.
kurban naik.

Sannin yoreba monju no chie (Membahas suatu masalah tidak dapat dilakukan satu orang saja. Jika
dilakukan beberapa orang akan memb uahkan ide cemerlang).

Ekspresi Volume IV No. 7 - 11


Selanjutnya, dalam kasus (c), kata kurban yang bisa memiliki makna berbeda, dalam
atau korban berasal dari qurban ( ). penulisannya bisa saja berbeda. Misalnya,
Dalam perkembangannnya kata ini diserap kambing kurban dan korban lalu lintas.
sesuai dengan ejaan dan perkembangan Begitupun pada kata lain yang memiliki kasus
maknanya. Jadi, menurut Sugono (op.cit) demi yang sama seperti berkah dan berkat, fardu
kecermatan penggunaannya, bila satu kata dan perlu, rida dan rela, dan sebagainya.
Berikut ini contoh kata-kata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia:

Bahasa Arab Pelafalan Bahasa Indonesia

Akbaar Akbar
‘Ibaadah Ibadah
Ma’luum Maklum
Isnaini Senin
Da’irah Daerah
Tartib Tertib
Hajji Haji
Khobar Kabar
Khomiis Kamis
Khowaatir Khawatir
‘Azaab Azab
Lazzah Lezat (Nyam Nyam)
Syaiton Setan
Syarikah Sarikat
Insof Insaf
Sholat Salat
Dharuroh Darurat
Lafaz Lafal
Galat Ralat
Maqom Makam
Mutlaaq Mutlak
Fa’idah Faedah
Fitroh Fitrah, dsb.
(Sudarno,1990: 63-85)

Ketakutan besar kita bukanlah karena kita kekurangan, tetapi kekuatan kuat melampaui
batas.—Marianne Williamson

12 - Ekspresi Volume IV No. 7


Eksistensi Makna Kata Serapan ejaan dalam bahasa aslinya. Hal tersebut
Terdapat suatu pertanyaan berkaitan dengan diupayakan karena terdapat perbedaan yang
fenomena yang menarik dari arus globalisasi cukup signifikan antara bahasa Arab dan
saat ini adalah apakah teori ilmiah tentang bahasa Indonesia dalam lafal lambang bunyi.
perubahan dapat dijadikan sebagai ukuran Suatu kata dianggap menjadi bahasa
dalam menganalisis suatu takrif kosakata Indonesia bila kata tersebut sudah dimasukkan
dalam eksistensinya, misalnya kosakata dalam kumpulan bahasa tulis atau kamus
bahasa Arab ‘ulama’ yang telah menjadi bahasa Indonesia yang sudah pernah di-
kosakata bahasa Indonesia, dikarenakan publikasikan atau dilihat umum.
keawaman masyarakat terhadap takrif ulama Banyaknya kosakata serapan dari bahasa
yang sebenarnya, takrif dan pengertian ulama Arab ke dalam bahasa Indonesia turut men-
yang kurang jelas telah menjadikan jadikan bahasa Arab akan terus lestari dan
masyarakat sukar membedakan istilah kyai, jauh dari kepunahan, di samping jaminan lang-
dai, ustaz, dan ulama itu sendiri. Seakan-akan gengnya bahasa Arab karena menjadi bahasa
semua istilah tersebut memiliki takrif yang kitab suci Al-quran (“Sesungguhnya Kami yang
sama. menurunkan Al-Quran dan Kami pula yang akan
Eksistensi yang sebenarnya mengatakan menjaganya”). Wallahu A’lam. Semoga. [ ]
bahwa ulama adalah manusia yang selalu Pustaka Acuan
takut kepada Tuhannya (disebut dalam Al- Ahmed, Akbar S. 1997. Living Islam. Bandung: Mizan.
Quran) dan pewaris nabi (disebut dalam Al-Munawwar, Said Agil Husein, 2003. Ulama dan
hadits). Tetapi bagaimana dengan lahirnya Perubahan. Jakarta: MUI Jakarta.
berbagai istilah ulama elit, ulama politik, dan Evers, Hans-Dieter.1995. Budaya Pasca Modern dan
ulama corporate? Perubahan sikap dan Perluasan Ekonomi Pasar. Bangi: Unversity
perilaku para penerima gelar ulama itulah yang Kebangsaan Malaysia.
Ghozi, Ahmad. 2006. Penggunaan Kosakata Bahasa
menimbulkan suara miring di tengah
Arab di Indonesia. Jakarta: Majalah Ekspresi, PPPG
masyarakat. Inilah yang juga dipertanyakan
Bahasa, Depdiknas.
oleh Al-Munawwar (2003:4) dalam makalah-
Kunio,Yoshihara. 2001. Globalization and National
nya yang mempertanyakan peran ulama dalam Identity. Bangi: Unversity Kebangsaan Malaysia.
menghadapi perubahan. Sudarno, 1990. Kata Serapan Dari Bahasa Arab.
Jakarta: Arikha Media Cipta.
Simpulan Sugono (ed.), dkk, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa
Kosakata bahasa Arab diserap ke dalam Indonesia 2, Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas.
bahasa bahasa Indonesia dengan hanya Warta Kota, 27 Pebruari 2006.
diubah seperlunya agar ejaan dalam bahasa Penulis adalah Widyaiswara Bahasa Arab PPPG
Indonesia masih dapat dibandingkan dengan Bahasa.

Seluruh staf dan karyawan PPPG Bahasa mengucapkan


selamat datang dan selamat bertugas kepada
DR. Muhammad Hatta, M.Ed
selaku Kepala PPPG Bahasa yang baru. Semoga kehadirannya
dapat lebih memajukan lembaga tercinta kita.

Orang tak akan sabar beringsut-ingsut jika ia merasakan desakan di dalam dirinya untuk
terbang melesat.—Helen Keller

Ekspresi Volume IV No. 7 - 13


ARTIKEL

Mengapa dan Bagaimana Tes Bahasa


yang Baik: Suatu Pengenalan
Oleh Widiatmoko

Pengantar dominan. Ini kemudian lebih dikenal sebagai


Tes, sebagaimana di- tes pilihan berganda. Ditilik dari teori tes klasik,
ketahui, merupakan se- tes tersebut memiliki banyak kelemahan di
kumpulan pertanyaan, dalam desain dan konstruksinya. Ditilik dari
pernyataan, atau tugas teori responsi butir, ia banyak kelebihannya.
yang sistematik yang Kelemahan-kelemahan itu antara lain berupa
memerlukan respon dari ketergantungan responden dari butir-butirnya,
peserta ujian (siswa) ketergantungan butir dari para responden,
dalam rangka keberukuran keterampilan, statistik butir berubah-ubah, dan sebagainya.
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau Sedangkan kelebihan-kelebihannya
minat yang dimilikinya (Widiatmoko, 2004: 5). mencakupi: pembebasan ketergantungan
Istilah tersebut apabila dirujuk pada responden dari butir-butirnya, pembebasan
sejarah perkembangannya sesungguhnya ketergantungan butir dari para respondennya,
mencakupi alat ukur tes yang memerlukan butir bersifat unidimensi, dan karakteristik butir
respon dikotomi (betul-salah) dan yang selalu berada pada skala yang sama dengan
memerlukan respon berjenjang. Yang terakhir karakteristik respondennya yang ditunjukkan
ini bertalian dengan skala. Dikenalilah skala dengan nilai statistik yang konstan (Hulin,
Likert, semantik diferensial, skala Guttman Drasgow, & Parsons, 1983).
(analisis skalogram), skala Coombs, skala Dalam perkembangannya, baik teori tes
Thurstone, dan sebagainya (Naga, 1992). Baik klasik maupun teori responsi butir, keduanya
yang memerlukan respon dikotomi maupun secara simultan mempengaruhi disiplin ilmu
kontinum tersebut, keduanya bertalian dengan pengetahuan lainnya. Satu di antara mereka
atribut dari orang, objek, dan peristiwanya. adalah ilmu bahasa. Dengan demikian,
Dengan demikian, dikenal istilah hasil dikenalilah istilah tes bahasa. Tes bahasa
belajar siswa (atribut dari orang), sikap siswa dalam uraian ini hanya bertalian dengan teori
(atribut dari orang), kedalaman ilmu (atribut dari tes klasik.
objek), kecepatan penyampaian isi pidato
(atribut dari peristiwa), dan sebagainya. Mengapa Tes Bahasa Diberikan
Seiring dengan pandangan strukturalis Di dalam banyak literatur tes bahasa,
psikometris, tes berrespon dikotomi menjadi ditemukan sejumlah macam tes bahasa.

Une bone vision de la vie cree une bonne action, et une bonne action produt un bon sentiment (Dengan visi
hidup yang baik dan kegiatan yang baik akan tercipta perasaan yang baik).

14 - Ekspresi Volume IV No. 7


Namun secara mendasar, sebelum tes diberikan dalam rentang waktu yang lebih lama
diberikan kepada para peserta, dikenali secara dari suatu program pembelajaran.
baik alasan-alasan mengapa suatu tes Tes formatif diberikan selama proses
diberikan. Heaton (1990) menyajikan beberapa pembelajaran, sedangkan tes sumatif dibe-
alasan mengapa suatu tes diberikan, antara rikan pada akhir program. Meskipun terdapat
lain: untuk mencari kemajuan belajar, perbedaan, kedua jenis tes tersebut juga me-
memotivasi belajar, menemukan kesulitan miliki kesamaan, yakni kedua jenis tersebut
belajar, mengetahui prestasi belajar, menge- diberikan dalam keadaan yang lebih formal,
tahui tingkat kemampuan, menyeleksi calon memiliki kecenderungan rentangan nilai yang
pembelajar, dan mengetahui kelancaran merata dari terrendah hingga tertinggi dan
berbahasa. berdistribusi normal.
Apabila tes diberikan dengan alasan untuk Ada kalanya suatu tes diberikan sebelum
mencari kemajuan belajar siswa, tes tersebut proses pembelajaran. Jenis tes ini meliputi tes
adalah progress test. Jenis tes ini memiliki seleksi dan tes penempatan. Tes seleksi ber-
karakteristik, seperti kecenderungan 80%- tujuan untuk memilih calon pembelajar yang
90% terdapat nilai B (baik) atau A (baik sekali), terbaik. Selain itu, tes ini juga memiliki karak-
mencakupi materi yang tidak banyak dalam teristik, seperti menggunakan acuan penilaian
rentang waktu belajar yang pendek, diberikan kriteria, mencakupi jumlah materi yang bersifat
dengan sedikit tidak formal. Jenis tes ini juga umum dan luas, membutuhkan waktu yang
dapat dimaksudkan untuk mencari kesulitan tidak sebentar untuk memenuhi jumlah
belajar para siswa. pembelajar, dan lebih memberatkan pihak
Ini bermakna bahwa tes ini selain sebagai penyelenggara karena pada suatu saat tidak
alat untuk memotivasi belajar juga untuk men- diperoleh calon pembelajar yang terbaik.
cari materi-materi yang masih lemah dikuasai. Sebaliknya, tes penempatan adalah tes
Harapan bahwa nilai sebagian besar siswa yang bertujuan untuk memilih calon pem-
tinggi, ternyata yang ditemui sebaliknya, maka belajar sesuai dengan tingkatnya, misalnya
tes ini pun digunakan sebagai alat ukur untuk tingkat mahir, tingkat semenjana, tingkat
mendeteksi kesulitan belajar. Dengan dasar, dan sebagainya. Biasanya yang sering
demikian, siswa mampu melakukan perbaikan menggunakan jenis tes ini adalah penye-
dalam masa remedial teaching. lenggara kursus bahasa. Namun, tidak me-
Sedangkan jenis tes yang dimaksudkan nutup kemungkinan jenis tes ini dipadukan
untuk mengetahui prestasi belajar siswa, tes dengan jenis tes seleksi. Ini dapat dilakukan
formatif atau tes sumatif atau lebih dikenal apabila penyelenggara tes memiliki calon
dengan tes tengah semester atau tes akhir pembelajar dalam jumlah yang sangat banyak,
semester biasa diberikan. Karakteristik sedangkan yang dibutuhkan hanya separonya.
antarkeduanya sedikit berbeda. Tes formatif Dengan demikian, tes seleksi dilakukan
mencakupi jumlah materi yang lebih sedikit untuk mencari separo calon pembelajar ter-
dibandingkan dengan yang ada pada tes baik. Selain itu, dari separo jumlah peserta
sumatif. Tes formatif diberikan dalam rentang yang diterima tersebut, diklasifikasikan
waktu yang lebih pendek dari suatu program menurut nilai capaian yang mereka dapatkan,
pembelajaran, sedangkan tes sumatif misalnya 20 pembelajar bernilai terbaik berada

Aset manusia yang paling berharga dalam adalah sikap positif.—Bobbi DePorter

Ekspresi Volume IV No. 7 - 15


di kelas A, 20 berikutnya di kelas B, dan tes ke dalam kelompok ganjil dan kelompok
seterusnya. genap. Kemudian dilakukan perhitungan
Ada juga tes yang diberikan tidak pada jumlah skor kelompok ganjil dan jumlah skor
awal, proses, dan akhir program, melainkan kelompok genap. Kedua jumlah skor tersebut
berdiri sendiri. Jenis tes ini lazim ditemui, dikorelasikan untuk mendapatkan koefisien
seperti proficiency test. Tes ini bertujuan untuk korelasi (r). Akhirnya koefisien korelasi seluruh
mengetahui kemahiran berbahasa seseorang. tes dapat dihitung dengan rumus r = (2xr)/(1+r),
Biasanya seseorang yang melakukan tes ini di mana r adalah reliabilitas. Dalam peng-
pernah belajar bahasa tersebut dalam kurun ujiannya, dapat ditemukan berbagai macam
waktu tertentu. Tes ini mencakupi Test of koefisien.
English as a Foreign Language (TOEFL), Test Salah satu di antara mereka adalah
of English for International Communication koefisien Alpha Cronbach. Ini diterapkan pada
(TOEIC), dan sebagainya. Tes pertama di- tes yang memiliki skor berskala atau politomi.
maksudkan untuk tujuan akademik, Ini bermakna bahwa skor tes itu memiliki
sedangkan tes kedua untuk tujuan vokasional. sejumlah kemungkinan yang berjenjang,
misalnya 1-5 atau yang lain bergantung pada
Bagaimana Tes Bahasa yang Baik maksud penyusunannya. Pertanyaan-
Agar tes bahasa dapat digunakan sebagai alat pertanyaan yang menggunakan koefisien
ukur, ia harus memenuhi persyaratan, yang reliabilitas Alpha Cronbach ini biasanya
meliputi reliabilitas dan validitas. bertalian dengan sikap, minat, motivasi, dan
Reliabilitas suatu tes, menurut lain-lain yang jawabannya berskala. Rumus
Nurgiyantoro (1995), berarti bahwa tes koefisien Alpha Cronbach adalah r = [K/(k-1)]
tersebut bersifat konsisten. Ia bermakna x [1-(SSi2)/(St2)], K adalah jumlah butir, SSi2
bahwa hasil ukur tes kurang lebih sama adalah jumlah variansi butir, St2 adalah variansi
dengan sesuatu yang diukurnya meskipun tes total. Selain itu, dapat juga dihitung koefisien
tersebut diberikan di dalam kurun waktu atau Kuder Richardson 20 dan 21 (KR-20 dan KR-
oleh penguji yang berbeda. Naga (2002) 21).
mendefinisikan reliabilitas sebagai tingkat Pengujian reliabilitas dengan meng-
kecocokan antara hasil ukur dan keadaan gunakan KR-20 dan KR-21 dilakukan dengan
sesungguhnya pada responden. membandingkan skor butir-butir tes. Apabila
Di dalam literatur, disebutkan ada banyak butir-butir tes menunjukkan tingginya tingkat
jenis reliabilitas yang dapat digunakan. Ini kecocokan, disimpulkan bahwa tes tersebut
mencakupi jenis konsistensi internal, akurat atau mengukur secara akurat. Peng-
stabilitas, dan ekivalensi. Konsistensi internal gunaan KR-20 menghasilkan koefisien lebih
terdiri atas pilah paruh Spearman Brown, besar daripada yang dengan menggunakan
koefisien Alpha Cronbach, Kuder-Richardson KR-21. KR-20 juga lebih rumit. Tetapi jika
20 (KR-20), Kuder-Richardson 21 (KR-21). untuk menguji tes yang bersifat heterogen dan
Stabilitas terdiri atas uji-uji ulang. Sedangkan mencakupi berbagai pokok bahasan, KR-20
ekivalensi terdiri atas uji-uji setara. lebih direkomendasikan.
Pertama uji pilah paruh (split half) Sebaliknya KR-21 sekalipun lebih seder-
dilakukan dengan cara memisahkan skor hasil hana dan mengukur secara lebih akurat dalam

Kikuwa ittoki no haji kikanu wa isshou ni haji (Jangan malu untuk bertanya).

16 - Ekspresi Volume IV No. 7


memberikan penafsiran, ia tidak mampu cocokan antara alat ukur dan sasaran ukur.
menguji alat tes yang heterogen. Rumus KR- Harrison (1983) mendefinisikan validitas
20 adalah r = [n/(n-1)] x [1-(Spq)/(S2)], n adalah sebagai sejauh mana alat ukur mampu meng-
jumlah butir, p adalah proporsi jawaban betul, ukur apa yang seharusnya diukur.
q proporsi jawaban salah, dan S2 variansi. Secara umum, validitas terdiri atas
Sedangkan rumus KR-21 adalah r = [n/(n-1)] validitas isi, validitas kriteria, dan validitas
x [1-{ì(n-ì)}/{nS2}], ì adalah rataan (means). konstruk. Meskipun demikian, sebagian ahli
Kedua adalah uji-uji ulang. Teknik ini membagi validitas menjadi validitas isi,
digunakan untuk memperkirakan tingkat validitas prediktif, validitas serentak, dan
stabilitas tes dengan melakukan kegiatan validitas konstruk.
pengukuran dua kali pada tes yang sama ke- Pertama, validitas isi menunjuk pada
pada siswa yang sama. Hasil tes pertama dan pengertian apakah alat ukur tes itu memiliki
kedua kemudian dikorelasikan. Apabila kesesuaian dengan tujuan dan deskripsi bahan
koefisien korelasi (r) tinggi, tes yang diuji- ajar. Apabila butir-butir tes secara jelas
cobakan dinyatakan stabil atau reliabel. dimaksudkan untuk mengukur tujuan-tujuan
Teknik uji-uji ulang memiliki beberapa tertentu dan mewakili bahan yang diajarkan,
kelemahan, antara lain: sulit untuk meng- dikatakan tes tersebut memiliki validitas isi.
hilangkan pengaruh jawaban tes yang Pemenuhan validitas isi tersebut biasanya
pertama, adanya kemungkinan faktor-faktor dilihat dari ketersediaan kisi-kisi yang baik
yang mempengaruhi hasil tes kedua (misalnya yang dipakai sebagai dasar penyusunan butir-
berupa meningkatnya kemampuan siswa butir tes di samping juga ketepatan masing-
sebagai hasil belajar), sulit menciptakan dua masing butir itu sendiri. Validitas isi pada
kondisi penyelenggaraan dua kali tes, me- dasarnya tidak memerlukan perhitungan
nuntut siswa mengalami dua kali tes yang statistik. Dengan demikian, sebenarnya
dirasa kurang menguntungkan dan mem- validitas isi hampir sama dengan validitas
beratkan siswa. wajah yang hanya memperhatikan kesesuaian
Ketiga adalah uji-uji setara. Pengujian elemen-elemen yang harus dipenuhi dalam
tingkat reliabilitas tes dengan uji-uji setara kisi-kisi tes.
dilakukan terhadap dua perangkat tes yang Kedua adalah validitas konstruk. Validitas
setara. Kedua tes tersebut memiliki jumlah ini bertalian dengan konstruk atau konsep
butir, susunan, tingkat kesulitan, dan tujuan bidang bahasa atau bidang lainnya yang akan
pengukuran yang sama. Ini dilakukan dengan diuji validitasnya. Ia menunjuk pada pengertian
cara mengujicobakan kedua tes tersebut apakah tes yang disusun itu telah sesuai
kepada subjek yang sama, kemudian hasilnya dengan konsep ilmu yang diteskan tersebut.
dikorelasikan. Pengujian ini hampir sama Untuk menentukan tingkat validitas konstruk,
dengan uji-uji ulang. Tetapi, yang membedakan penyusunan butir dilakukan dengan men-
adalah bahwa uji-uji setara terdiri atas dua dasarkan diri pada kisi-kisi. Dalam praktiknya,
perangkat tes yang berbeda. jenis validitas konstruk digunakan untuk
Selain syarat reliabilitas, suatu tes juga mempertimbangkan tingkat validitas butir yang
dituntut memenuhi syarat validitasnya. Naga bertalian dengan masalah sikap, motivasi,
(2002) mendefinisikan validitas sebagai ke-

Le monde que tu vis existe dans ton esprit, alors change ton monde en changeant ton esprit (Duniamu ada
dalam benakmu maka ubahlah duniamu dengan mengubah cara berpikirmu).

Ekspresi Volume IV No. 7 - 17


minat, dan lain-lain yang menggunakan skala Kajian tes bahasa dalam pandangan teori
bertingkat. responsi butir akan sangat banyak membutuh-
Ketiga adalah validitas kriteria. Validitas ini kan waktu dibandingkan dengan kajian tes
menunjuk pada pengertian seberapa jauh bahasa dalam pandangan teori tes klasik.
siswa yang sudah diajarkan bidang bahasa Namun demikian, tes bahasa dalam pan-
atau bidang lainnya menunjukkan kemampuan dangan teori tes klasik pun masih sering
yang lebih tinggi daripada mereka yang belum diadun oleh para pakar pendidikan yang
diajarkan. berkecimpung di wilayah ini. Secara praktis,
Naga (2002) menyebutkan validitas ini kelemahan-kelemahan tes bahasa dalam
bertujuan untuk menentukan kecocokan pandangan ini dapat ditutupi oleh kriterium
antara hasil ukur berdasarkan pada sasaran persyaratan yang mencakupi validitas dan
ukur prediktor dan sasaran ukur kriteria. Hasil reliabilitasnya. [ ]
ukur atau skor prediktor merupakan hasil ukur
yang diperoleh melalui penerapan alat ukur Pustaka Rujukan
pada subjek yang validitasnya diperiksa. Harrison, Andrew. A Language Testing
Sedangkan hasil ukur kriteria merupakan Handbook. London: Macmillan Press.
acuan untuk melihat kecocokannya dengan 1983.
hasil ukur prediktor. Heaton, J.B. Classroom Testing. London:
Sebagaimana diketahui, validitas ini tediri Longman Group. 1990.
atas validitas serentak dan validitas prediksi. Hulin, C.L., Drasgow, F., & Parsons, C.K.
Validitas serentak merupakan validitas di mana (1983). Item response theory: Application
hasil ukur kriteria dan hasil ukur prediktor terjadi to psychological measurement.
pada waktu yang sama. Sedangkan validitas Homewood, Illinois: Dow Jones-Irwin.
prediksi merupakan validitas di mana hasil ukur Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor pada
kriteria terjadi kemudian setelah hasil ukur Pengukuran Pendidikan. Jakarta:
prediktor diketahui. Dengan demikian, secara Gunadarma. 1992.
sederhana dapat dikatakan bahwa agar tes Naga, Dali S. Teori Tes dan Pengukuran.
bahasa memenuhi kriteria yang baik, seyogya- Kertas kerja disajikan pada kuliah Program
nya ia memenuhi syarat valid dan reliabelnya. Doktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
Universitas Negeri Jakarta. 2002.
Penutup Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian dalam
Membincangkan tes tidak akan lepas dari Pengajaran Bahasa dan Sastra.
sejarah perkembangannya. Diselusuri dari Yogyakarta: BPFE. 1995.
sejarahnya, suatu tes bertalian dengan jenis Widiatmoko. (2004). Language Assessment:
tes yang memiliki respon dikotomi dan yang Bahan Ajar Diklat Tingkat Dasar Guru
memiliki respon kontinum (politomi/ber- Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas.
jenjang). Tes bahasa yang berkembang saat Jakarta: PPPG Bahasa.
ini tentu memiliki keterpengaruhan dari itu
semua. Tarik ulur pengaruh antara teori tes
Penulis adalah Widyaiswara Bahasa Inggris
klasik dan teori responsi butir menjadikan tes
PPPG Bahasa.
bahasa menjadi menarik untuk selalu dikaji.

Il faut aimer ce que i'on a (Kita harus mencintai apa yang kita miliki).

18 - Ekspresi Volume IV No. 7


ARTIKEL

Pentingnya Memahami Keanekaragaman Budaya


Antarbangsa: Sebuah Laporan Kegiatan
Oleh Neneng Tsani

Rabu, 2 Agustus 2006 lalu, kami dari jurusan “Memahami pentingnya kebudayaan
Bahasa Perancis PPPG Bahasa menghadiri antarbangsa berarti pengakuan atas eksistensi
seminar dengan tema “Pentingnya Memahami Yang Lain”, (Roubert, Dominique; hal 1;
Keanekaragaman Budaya Antarbangsa”. Acara Makalah Memahami Pentingnya Kebudayaan
ini digelar atas prakarsa Sekolah Tinggi Antarbangsa). Akhirnya, presentasi pertama
Pariwisata (STP) Trisakti yang diketuai Dra. berakhir setelah dibuka tiga pertanyaan dari tiga
Diana Siti Budiasih. orang penanya, serta tanggapan dari ibu Dra.
Seminar itu ditujukan khususnya untuk Mardiani Bahasoan, M.Hum., yang telah
menambah wawasan para praktisi bidang berpengalaman tinggal di negeri Perancis.
pengajaran bahasa khususnya dalam menguasai Menilai bahwa orang Indonesia masih menjadi
budaya lintas bangsa yang akan atau sedang hal yang membuat paranoid orang Perancis
diajarkan di instusinya masing-masing. Dalam karena mayoritas penduduk Indonesia
hal ini undangan yang hadir didominasi oleh beragama Islam. Ini berarti perlu sosialisasi dan
para pengajar SMK dari empat bahasa asing komunikasi bagaimana penduduk muslim
yaitu bahasa Perancis, bahasa Inggris, bahasa Indonesia berperilaku, baik dengan bangsanya
Mandarin, dan bahasa Jepang. sendiri maupun dengan bangsa lain yang
Seminar berlangsung lambat pada awal berbeda agama dan kebudayaannya. Upaya ini
acara. Hal ini karena keterlambatan acara yang dapat diwujudkan jika semakin banyak duta
baru dimulai sekitar pukul 09.00 wib. bangsa, dalam hal ini pelajar Indonesia yang
Sementara jadwal acara yang diberikan panitia mempelajari bahasa Perancis ataupun menuntut
kepada kami seharusnya telah dimulai sejak ilmu langsung ke negeri Perancis sana. Sebab,
pukul 08.30. Selamat datang di Indonesia. dalam mempelajari bahasa suatu bangsa, tidak
Hasrat ingin mengubah mental bangsa untuk akan terlepas dari pembelajaran kebudayaan
menerapkan kedisiplinan. Akan tetapi, apa mau bangsa pengguna bahasa tersebut.
dikata, jika tidak dimulai dari diri sendiri, Selama pemaparan presentasi pertama
mulai dari hal kecil dan mulai sekarang juga, waktu serasa enggan beranjak, dan mengundang
ketidakdisiplinan ini akan terus berlanjut. rasa kantuk, karena pemaparan hanya
Entah kapan Indonesia bisa menjadi bangsa mangandalkan lembar makalah tanpa alat
yang memberikan manfaat sebanyak-banyaknya peraga lain ataupun tampilan slide. Terasa benar
bagi peradaban umat manusia. sebagai komunikasi satu arah. Karena
Presentasi pertama dibawakan oleh wakil keterbatasan waktu, hanya tiga orang penanya
atase kebudayaan Perancis Service de saja yang dapat mengemukakan pendapatnya
Coopération et d’action Culturelle (SCAC), dari sekitar 150 orang peserta seminar.
Bapak Dominique Roubert, yang membacakan Di akhir presentasinya Bapak Dominique
ceramah dua halamannya tentang lintas budaya. Roubert bercerita tentang le Conte de

Kein Meister ist vom Himmel gefallen (Tidak ada keahlian yang datang dari langit).

Ekspresi Volume IV No. 7 - 19


l’Éléphant, yaitu tentang sekelompok orang tanpa ikatan pernikahan di Amerika sana adalah
buta yang diperkenalkan pada seekor gajah. legal karena negara tidak mengurusinya dan
Mereka diberi kesempatan untuk memegang mengimplementasikannnya dalam undang-
bagian tubuh gajah. Ada yang memegang undang. “Hal ini tidak serta merta bahwa
belalainya saja, kakinya saja atau bahkan perkawinan satu bangsa bahkan satu etnis pun
ekornya saja. Begitu juga kita, dalam dapat menjamin tidak akan terjadi perceraian,”
memahami kebudayaan sebuah bangsa, demikian menurut ibu Barbara. Dapat
mungkin tidak akan pernah bisa secara digarisbawahi bahwa secara hati nurani orang
sempurna, tetapi paling tidak bisa mendekati Amerika pun inginnya memiliki generasi muda
bentuk “gajah” yang sebenarnya. Memahami yang hidup dengan bersih.
sebuah budaya bukan berarti menilai benar atau Beralih ke stereotip, pandangan yang
salah tetapi mencari tahu latar belakang belum tentu benar-salahnya, bahwa orang
mengapa kebudayaan tersebut bisa terbentuk. Amerika selalu ingin mencampuri urusan orang
Sehingga yang terjadi adalah empati, turut lain. Dikomentari oleh Ibu Barbara bahwa
merasakan apa yang melatari adanya budaya pernyataan itu lebih cocok bila dilihat dari
tersebut. sudut pandang politik. Dan, bangsa Amerika
Rehat kopi membuat peserta kembali segar membuktikan kestandargandaannya. Secara
untuk menerima presentasi kedua yang individu mereka tidak ingin urusannnya
disampaikan oleh Ibu Barbara Susan Johnson, dicampuri orang lain, dengan menabukan
Member of The Board of Management/ pertanyaan seperti “Berapa umur Anda?”,
Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika “Berapa gaji Anda?”, dan “Apakah Anda
(PPIA). Tanpa lembar makalah Ibu Barbara memiliki anak?”.
cukup percaya diri menyapaikan pendapatnya Akan tetapi, di lain pihak secara negara ia
tentang budaya Amerika, yang sesungguhnya merasa menjadi polisi dunia yang berhak
adalah campuran dari pendatang yang berasal mengambil keputusan apakah sebuah negara
dari benua Eropa. Beliau mencontohkan layak diserbu atau tidak, layak di embargo atau
dirinya yang berdarah Skotlandia dan Persia. tidak, bahkan pemimpin negara tersebut
Pertanyaan muncul setelah Bu Barbara apakah layak memerintah ataukah perlu
memberi kesempatan kepada peserta untuk dikudeta. Dan Bu Barbara hanya
berdiskusi kelompok yang masing-masing menggendikkan bahunya bahwa hal ini, politik,
beranggotakan 10 orang. Dari diskusi tersebut tidak menjadi wilayah kekuasaannya untuk
dimunculkan pertanyaan yang paling banyak memberikan jawaban.
diajukan kelompok yaitu tentang gaya hidup Walaupun hanya mengandalkan pemaparan
orang Amerika yang bebas dan sering berganti lisan Ibu Barabara mendapat sambutan yang
pasangan bahkan perceraian bukan merupakan istimewa dari peserta seminar karena
hal yang asing terjadi. Tetapi dengan bijak Bu metodenya yang menyegarkan. Selama diskusi
Barbara mengatakan bahwa sebagai orang tua kami tidak sedetik pun terlelap.
dirinya berharap anak-anak perempuannya akan Sekitar pukul satu, tengah hari, kami
menjaga kegadisannya sampai menikah nanti. mengikuti presentasi ketiga yang disampaikan
Bagaimana dengan anak laki-laki? oleh Bapak Sidharta Wirahadi Kusumah,
Namun, jika dilapangan sudah sulit seorang koordinator bahasa Mandarin seluruh
mendapatkannya maka itu adalah konsekuensi Indonesia. Beliau memaparkan tentang sejarah
dari sebuah negara liberal, yang menjunjung masuknya etnis tionghoa yang didominasi oleh
tinggi hak individu tanpa pengontrolan yang tiga suku yaitu: Kanton, Fu Chien, dan
berarti secara konstitusi. Seperti hidup bersama Hokkian. Asimilasi kebudayaan Cina di
Rien n'est difficile quand on travaille avec une bonne volonte et collaboration (Tak ada yang sukar
kalau kita bekerja dengan kemauan yang tulus dan kerja sama yang baik).

20 - Ekspresi Volume IV No. 7


Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)
Bahasa yang baru, DR. Muhammad Hatta, M.Ed., tengah
menandatangani surat serah terima kepala pusat (3/7)
disaksikan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan dan
Pelatihan Sumarna Surapranata, Ph.D bertempat di
Gedung Serba Guna PPPG Bahasa.

Kepala PPPG Bahasa DR. Muhammad Hatta, M.Ed,


terlihat tengah memimpin rapat penyusunan
APBNP (26/7) didampingi Direktur Bindiklat
Sumarna Surapranata, Ph.D di Ruang Sidang
Kepala Pusat PPPG Bahasa.

Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)


Bahasa yang lama, Drs. Achmad Dasuki, M.M.,
M.Pd., tengah menandatangani nota kerja sama
pengembangan program diklat guru bahasa (6/5)
dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang
diwakili Rektor Unnes Dr. H.A.T Soegito, S.H., M.Pd
di Kampus Unnes.

Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses
saat mereka memutuskan untuk menyerah.—Thomas A. Edison

Ekspresi Volume IV No. 7 - 21


Sastrawan terkenal Taufik Ismail tengah memberi
materi pada diklat Membaca, Menulis, dan
Apresiasi Sastra (MMAS) Guru Bahasa Indonesia
SD (16/6) di PPPG Bahasa.

Para peserta pendidikan dan pelatihan luar


negeri dari propinsi Jambi yang akan
diberangkatkan ke Selandia Baru tampak sedang
berfoto bersama (30/6) di Ruang Sidang Kapus
dengan Kepala PPPG Bahasa yang lalu, Drs.
Achmad Dasuki, M.M., M.Pd.

Mr. Suzuki Mitsuru perwakilan dari The Japan


Foundation tengah menyematkan tanda
peserta kepada salah seorang peserta diklat
guru bahasa Jepang (13/7) yang
diselenggarakan oleh PPPG Bahasa.

Doa adalah nyanyian jiwa yang akan mengantarkan kita pada singgasana keagungan Tuhan meskipun
di dalamnya terhimpit nyanyian seribu jiwa.—Kahlil Gibran

22 - Ekspresi Volume IV No. 7


Kepala Bidang Pelayanan Teknis PPPG Bahasa Drs. Agus
Suhardono, M.Si, melepas tanda peserta wakil peserta
Praktik Kerja Lapangan (PKL) Bahasa Inggris Kabupaten
Cilacap (26/7) sekaligus memberikan STTPL sebagai
tanda selesainya praktik bagi guru bahasa Inggris tersebut.

Para calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan


PPPG Bahasa yang berjumlah sebelas orang terlihat
sedang diambil sumpahnya (12/6) oleh Drs. Achmad
Dasuki, M.M, M.Pd (kapus lama) bertempat di Ruang
Sidang Widyaiswara PPPG Bahasa.

Para peserta diklat bahasa Mandarin tampak serius


menyimak materi yang diberikan para penatar di
ruang kelas PPPG Bahasa. Diklat ini (16/6) menjadi
awal bagi PPPG Bahasa yang baru membuka jurusan
Bahasa Mandarin sebagai sasaran diklat.

Idza kana al-kalam min fiddah, fa as sukut min al-ahzab (Jika berbicara itu adalah perak, diam
itu adalah emas).

Ekspresi Volume IV No. 7 - 23


Dengan diselingi canda tawa, para anggota Korps Zeni
Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) begitu antusias
mengikuti kursus bahasa Inggris di PPPG Bahasa (15/6).
Program ini menjadi bukti kepedulian dan kerja sama
PPPG Bahasa dengan lingkungan sekitarnya.

Guru-guru yang mengikuti diklat bahasa Arab


guru SMA dan MA menyempatkan diri berfoto
bersama sejenak (25/7) di sela jadwal diklat yang
padat di depan Gedung Utama PPPG Bahasa.

Para peserta diklat Information and Comminication


Technology (ICT) untuk pembelajaran bahasa dan
jaringan sekolah internasional sedang mengikuti
salah satu materi diklat (14/7) di laboratorium
komputer PPPG Bahasa.
*Semua foto oleh Yusup Nurhidayat, kecuali foto penandatanganan
kerja sama dengan Unnes diambil dari dokumentasi PPPG Bahasa.

Ilmu itu lebih berharga daripada harta karena ilmu akan menjagamu, sedangkan kamu
menjaga harta.—Ali bin Abi Thalib

24 - Ekspresi Volume IV No. 7


Indonesia berlangsung secara alamiah. Hal ini dinilai sebagai suatu tindakan yang
terbukti dengan penyebaran etnis Cina di kurang sopan.
seluruh wilayah indonesia. Mereka ♦ Biasanya agen wisata atau pemandunya
mengadpatasi budaya setempat dengan baik. akan melayani langsung permohonan
Contohnya, etnis Cina yang tinggal di daerah dan keinginan para wisatawan Jepang
Jawa menggunakan bahasa Jawa untuk tersebut.
berkomunikasi dan menjalankan sebagian ritual 3. Tip
yang juga dilakukan oleh orang Jawa. ♦ Di Jepang, memberikan uang tip adalah
Selain itu Cina juga terkenal dengan cita suatu hal yang tidak biasa dilakukan.
rasa masakannya yang mendunia. Hal ini Hal ini dikarenakan biaya pelayanan
membuktikan bahwa Cina sebagai negara sudah termasuk dalam harga. Di hotel
terbesar ketiga setelah Rusia dan Kanada, dan tradisional ada sistem yang bernama
membuktikan dirinya juga menjadi negara yang “Okokoroduke” (semacam tip). Akan
menglobal. tetapi, walaupun uang tip tidak
Sesi terakhir ditutup oleh pemaparan Ibu diberikan, hal ini tidak akan
Fukuda Chiaki, S.T., seorang Assistant Resident berpengaruh pada kualitas pelayanan.
Representative JICA. Makalah tiga lembarnya ♦ Bagi orang Jepang tip adalah suatu
berisi tentang pengalamannya sebagai turis tanda terima kasih atas kebaikan dan
Jepang di Indonesia. Beliau mengambil tiga pelayanan bagus yang telah mereka
poin utama karakteristik turis Jepang, yaitu: terima. Oleh karena itu, jangan
1. Internet meminta tip kepada orang Jepang
Orang Jepang lebih suka mengakses untuk sebelum melayaninya. Mereka akan
mencari tahu di mana lokasi wisata yang bingung. Bahkan, marah.
menarik, hotel yang bagus, makanan yang Dari keseluruhan acara, mempelajari
enak atau tidak enak melalui posting mulut budaya antarbangsa merupakan pelajaran yang
ke mulut yang dalam Bahasa Jepang disebut tak terelakkan pada saat kita belajar bahasa.
“Kucikomi”. Kucikomi ini sangat efektif Dengan menguasainya berarti kita dapat
karena dipercayai sebagai informasi yang menangkap makna tersirat dari sebuah bahasa
didapat atas dasar pendapat orang Jepang serta memahami konteks yang sedang
jujur. (Chiaki, Fukuda; hal. 1; Makalah berlangsung.
Pentingnya Memahami Keanekaragaman Memahami budaya sebuah bangsa berarti
Budaya Antarbangsa). telah membuka komunikasi dua arah antar
2. Protes bangsa. Jika saling memahami sudah
Kebanyakan orang Jepang jarang berlangsung dua arah, maka usaha untuk
mengeluarkan protes kepada staf hotel menghindari salah pengertian,
langsung. Hal ini dikarenakan: misunderstanding, maka dunia ini dapat
♦ Orang Jepang umumnya tidak begitu ditinggali dengan lebih nyaman tanpa konflik
fasih berbahasa Inggris apalagi bahasa berdarah. [ ]
Indonesia.
♦ Dalam kebudayaan Jepang, melakukan Penulis adalah Pembantu Pimpinan di PPPG
protes kepada orangnya secara langsung Bahasa pada Jurusan Bahasa Perancis.

Bird is noted by its song and man is by his words (Burung dikenali dari nyanyiannya dan
seseorang dikenali lewat perkatannya).

Ekspresi Volume IV No. 7 - 25


ARTIKEL

Apa Itu Sosiolonguistik?


Oleh Taufik Nugroho

1. PENDAHULUAN Meskipun sangat sulit menjelaskan


A. Pengertian Sosiolinguistik tentang pengetahuan yang dimiliki orang
Sosiolinguistik membahas hubungan antara tentang bahasa yang digunakannya, tapi
bahasa dan masyarakat serta beragam fungsi pengetahuan (knowledge) dapat menyangkut
bahasa dalam masyarakat. Masyarakat sesuatu yang dimiliki setiap individu pemakai
(society), dalam konsep komprehensif, suatu bahasa dan juga semacam penge-
mengacu pada sekelompok orang yang ber- tahuan yang digunakan bersama setiap
dekatan untuk suatu tujuan tertentu. individu pemakai suatu bahasa dan juga
Sedangkan bahasa (language) adalah apa semacam pengetahuan yang digunakan
yang digunakan anggota atau suatu masya- bersama dalam arti pengetahuan yang dimiliki
rakat untuk berbicara. Dalam diskusi adalah oleh semua individu pemakai bahasa tertentu.
apa yang digunakan anggota atau suatu Bila ada istilah bahasa mati (dead
masyarakat untuk berbicara. Dalam diskusi language) seperti bahasa Latin atau
sosiolinguistik kedua pengertian ini selalu Sanskerta, yang mati adalah pemakainya,
terkait. sedangkan bahasa itu sendiri, paling tidak
Lebih singkat, Kridalaksana (2001:201) sebagian masih tetap ada.
mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang Pengetahuan bahasa yang digunakan oleh
linguistik yang mempelajari hubungan dan pembicara adalah pengetahuan yang sangat
saling pengaruh antara perilaku bahasa dan abstrak yang menyangkut: (1) pengetahuan
perilaku sosial. tentang kaidah (rules) dan prinsip serta cara
mengatakan dan melakukan hal-hal yang
B. Pengertian Bahasa terkait dengan bunyi, kata dan kalimat, (2)
Sistem komunikasi yang digunakan dua orang mengetahui apa yang ada dan tidak ada dalam
atau lebih dalam pembicaraan disebut kode bahasa tersebut, (3) pengetahuan tentang apa
(code) atau bahasa (language), sedangkan yang mungkin dan tidak mungkin dalam
sistem atau istilah teknisnya gramatika bahasa tersebut. Komunikasi di antara orang-
(grammar), adalah apa yang diketahui oleh orang yang berbahasa sama dimungkinkan
masing-masing pembicara. Pertanyaan yang karena mereka berbagi pengetahuan yang
muncul kemudian adalah pengetahuan sama seperti yang disebutkan di atas. Dapat
mengenai pengetahuan apa, dan bagaimana dipastikan bahwa faktor psikologis dan sosial
ciri-cirinya? atau mungkin juga genetis memegang peran
yang penting.
Saru mo ki kara ochiru (Orang yang ahli dalam bidangnya pun pernah
mengalami kegagalan).

26 - Ekspresi Volume IV No. 7


Dalam upaya menjelaskan tentang Keberadaan variasi bahasa menyebabkan
gramatika suatu bahasa, Noam Chomsky bahasa harus dipandang tidak saja sebagai
(Wardaugh, 1998:3) mengajukan pembedaan obyek untuk diteliti, tapi juga merupakan
antara apa yang penting dan tidak penting sesuatu yang digunakan orang. Dengan
tentang bahasa dan perilaku linguistik. Hal-hal demikian, jangan mengkaji penggunaan suatu
penting atau disebut dengan language bahasa atau bagaimana bahasa tersebut
universals menyangkut learnability dari dipelajari tanpa lebih dahulu memiliki
semua bahasa, ciri-ciri, kaidah serta prinsip pengetahuan memadai tentang bahasa itu
yang harus diterapkan pembicara dalam sendiri.
menyusun dan menginterpretasikan kalimat. Terdapat begitu banyak variasi bahasa
Sedangkan hal yang tidak/kurang penting dengan batasan-batasan tentang seperti: tak
adalah hal-hal yang menyangkut bagaimana seorangpun bebas memakai bahasa sesuai
seorang pembicara menggunakan ujaran kehendaknya tapi harus sesuai kaidah yang
yang bervariasi yang berlaku. Bila tidak, maka
disesuaikan dengan situasi- Sosiolinguistik adalah ujarannya tidak akan terterima.
nya. Chomsky juga membe- Batasan variasi yang mungkin
dakan antara kompetensi cabang linguistik yang digunakan terbatas dan
(competence) sebagai apa berlaku bukan saja untuk
yang diketahui pembicara mempelajari hubungan individu tapi juga untuk
tentang bahasanya, dan
performansi (performance)
dan saling pengaruh kelompok.
sebagai apa yang dilakukan antara perilaku bahasa D. Penelitian Ilmiah Bahasa
pembicara dengan bahasanya. Penelitian ilmiah bahasa
dan perilaku sosial. bertujuan sebagai upaya
C. Masalah Variasi mencapai pemahaman
Bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan prinsip-prinsip umum organisasi yang harus
sehari-hari sangatlah bervariasi. Tak ada pada bahasa maupun penggunaan
seorangpun berbicara dengan cara yang bahasa. Upaya ini yang mendorong para ahli
sama secara terus-menerus. Orang selalu seperti Saussure (1959) membedakan antara
memanfaatkan nuansa bahasanya untuk langue (pengetahuan kelompok tentang
tujuan yang sangat beragam. bahasa) dan parole (penggunaan bahasa
Timbul paradoks: Ahli-ahli bahasa tertentu individual); Bloomfield (1933) yang
memandang bahasa sebagai wujud (entity) menekankan pentingnya distribusi
yang homogen dan setiap pembicara dari kontrasitif; Pike (1967) yang membedakan
bahasa tersebut hanya menggunakan satu antara emic dan etic; Sapir (1921) dan
gaya (single style) sehingga mereka dapat Chomsky (1965) yang menekankan
membuat suatu generalisasi teoretis. perbedaan antara ciri-ciri permukaan (surface)
Sedangkan pada kenyataannya bahasa ujaran dan bentuk linguistik dalam (deep) yang
menunjukkan banyak variasi internal dan tidak terkandung di balik ciri-ciri permukaan
akan ditemukan seorang pembicara dengan tersebut.
satu gaya bahasa.

Iu wa yasuku okonau wa katashi (Kalau hanya berbicara saja siapa pun bisa, tetapi untuk
mewujudkan apa yang dibicarakan itu hal yang sulit).

Ekspresi Volume IV No. 7 - 27


Yang menjadi bahasan utama akhir-akhir teori yang akan menerangkan bagaimana
ini adalah hal-hal seperti kesemestaan bahasa linguistik dan struktur sosial berinteraksi.
(language universals), faktor-faktor yang Menurut Holmes (1992) pada Wardaugh
memungkinkan bahasa dipelajari oleh (1998), tujuan ahli sosiolinguistik mengarah
manusia dan bukan oleh yang bukan pada teori yang menyangkut bagaimana
manusia, serta kondisi yang menyebabkan bahasa digunakan di suatu masyarakat, dan
perubahan linguistik. perilaku yang dibuat orang ketika meng-
gunakan bahasa.
E. Hubungan Antara Bahasa dan Masyarakat
Menurut ahli teori bahasa seperti Hudson dan F. Sosiolinguistik dan Sosiologi Bahasa
Chomsky, bahasa pada dasarnya adalah Terdapat perbedaan antara sosiolinguistik
seperangkat items. Yang disebut dengan item atau mikro-sosiolinguistik dan sosiologi
linguistik adalah berupa bunyi, kata, struktur bahasa atau makro-sosiolinguistik.
gramatika dan sebagainya. Sosiolinguistik mencakup penelitian pada
Di lain pihak, ahli teori sosial berupaya hubungan antara bahasa dan masyarakat
memahami bagaimana struktur masyarakat dengan tujuan lebih memahami struktur
dibangun dan bagaimana orang hidup bahasa dan bagaimana fungsi bahasa dalam
bersama-sama. Untuk melakukannya, mereka komunikasi. Sedangkan sosiologi bahasa
menggunakan konsep-konsep daya (power), berupaya menemukan bagaimana struktur
kelas (class), status, solidaritas (solidarity), sosial dapat lebih dipahami melalui pengkajian
akomodasi (accommodation), wajah (face), bahasa.
kesopanan (politeness) dan sebagainya. Selanjutnya Hudson (1996) menjelaskan
Hubungan antara konsep-konsep ini akan bahwa sosiolinguistik adalah kajian bahasa
dibahas kemudian. dalam hubungannya dengan masyarakat,
Berikut adalah beberapa kemungkinan sementara sosiologi bahasa adalah kajian
hubungan antara bahasa dan masyarakat: masyarakat dalam hubungannya dengan
1. Struktur sosial dapat mempengaruhi bahasa. Lebih jauh Coulmans (1997)
atau menentukan struktur dan/atau menyatakan bahwa mikro-sosiolinguistik
tingkah laku linguistik. meneliti bagaimana struktur sosial mem-
2. Struktur dan/atau tingkah laku linguistik pengaruhi cara orang berbicara dan bagai-
mempengaruhi atau menentukan mana variasi bahasa dan pola penggunaan
struktur sosial. berkaitan dengan atribut sosial seperti kelas,
3. Kedua hal tersebut saling mempe- jenis kelamin dan usia.
ngaruhi (bi-directional). Sedangkan makro-sosiolingiuistik
4. Sama sekali tidak ada hubungannya mengkaji apa yang dilakukan masyarakat
antara struktur linguistik dan struktur dengan bahasa mereka. Untuk mencapai
sosial karena masing-masing tidak tujuan masing-masing, baik sosiolinguistik
tergantung pada yang lain. maupun sosiologi bahasa membutuhkan
Harus ditemukan hal-hal yang khusus suatu kajian sistematik tentang bahasa dan
yang menghubungkan antara bahasa dan masyarakat.
masyarakat, dan hal ini harus terkait dengan

That all glitters are not gold (Tidak semua yang terlihat indah itu baik adanya).

28 - Ekspresi Volume IV No. 7


G. Beberapa Dasar Pertimbangan 5. Prinsip style shifting.
Metodologis 6. Prinsip perhatian.
Sosiolinguistik apapun harus berorientasi pada 7. Prinsip vernacular.
data dan teori sehingga kesimpulan yang dapat 8. Prinsip formalitas.
selalu berdasarkan bukti-bukti. Di samping itu, 9. Prinsip observer’s paradox.
penelitian sosiolinguistik harus didasarkan
pada pertanyaan yang dapat dijawab dengan 2. BAHASA, DIALEK DAN VARIASI
cara ilmiah yang telah teruji. A. Bahasa dan Dialek
Peneliti yang akan mengkaji hubungan Bahasa merupakan satu karunia yang
antara bahasa dan masyarakat harus mem- dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Dalam
pertimbangkan dua hal yaitu mereka harus setiap sepak terjangnya, manusia selalu
mempunyai pertanyaan yang bagus dan menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk
mereka menemukan jenis data yang tepat guna memenuhi kebutuhan dalam hidupnya.
untuk pertanyaan tersebut. Variasi pertanyaan Haugen (1966) menyatakan bahwa
dan data dalam sosiolinguistik dapat berupa: bahasa dan dialek merupakan istilah yang
1. Penelitian korelasional. ambigu. Orang awam menganggap dialek
2. Penelitian implikasional. sebagai ragam bahasa yang berkonotasi
3. Penelitian mikrolinguistik. untuk dibandingkan dengan bahasa
4. Penelitian makrolinguistik. sebenarnya.
5. Penelitian lain yang berupaya membuat Kriteria pertama untuk membedakan
generalisasi tentang ciri-ciri universal penanaman bahasa dan dialek adalah “saling
tentang dari komunikasi manusia. memahami (mutually intelligibility), bahwa jika
Misalnya, penelitian struktur per- dua orang pembicara tidak dapat memahami
cakapan. satu sama lain dikatakan berbicara dalam dua
Karena sosiolinguistik merupakan ilmu bahasa yang berbeda. Jika dapat memahami
empiris, maka sosiolinguistik harus dibangun satu sama lain, dapat dikatakan mereka
berdasarkan database yang berasal dari berbicara dialek dalam bahasa yang sama
berbagai sumber seperti konsensus, (Trudgill, 1985)”.
dokumen, survai dan interview. Data tertentu Dapat dikatakan bahwa bahasa dan dialek
membutuhkan pengamatan langsung secara berbeda karena adanya entitas (bahasa) yang
alamiah, sementara yang lain membutuhkan “lebih baik” dan ada yang sebagai subragam
teknik tertentu untuk mengaksesnya seperti (Wardhaugh, 1998).
berbagai variasi manipulasi eksperimental dan Menurut Bell (1976, pp. 147-157) ada
sebagainya. tujuh kriteria untuk membedakan tipe bahasa
Bell (1976) mengutarakan seperangkat yang satu dengan yang lainnya yaitu:
prinsip atau aksioma yang harus diikuti oleh standarisasi, vitalitas, kesejarahan, otonomi,
peneliti sosiolinguistik yaitu: reduksi, pencampuran, dan norma-norma de-
1. Prinsip kumulatif. facto.
2. Prinsip uninformation. Standarisasi mengacu kepada proses
3. Prinsip konvergensi. pengkodifikasian suatu bahasa, biasanya
4. Prinsip subordinat shift. mencakup pengembangan tata bahasa, ejaan,

He who asks a question is a fool for five minutes; he who doesn't asks a question remains
a fool forever.—Chinese proverb

Ekspresi Volume IV No. 7 - 29


kamus, dan sastra. Aspek penting dalam Suatu bahasa dapat memiliki lebih dari satu
standarisasi ini adalah persoalan fungsi dialek. Jika suatu bahasa dituturkan oleh
bahasa standar dalam situasi formal yang jumlah yang sangat sedikit maka dapat
diterima oleh penutur dengan berbagai dikatakan bahwa hanya ada satu ragam, dan
identitas (daerah, sosial, etnik, dan agama). dalam hal ini berarti bahasa dan dialek bersifat
Vitalitas mengacu pada keberadaan sinonim.
masyarakat penutur suatu bahasa. Kriteria ini
ditentukan oleh ada tidaknya pengguna aktif B. Variasi Bahasa
suatu bahasa. Dalam suatu masyarakat yang sangat luas
Faktor kesejarahan mengacu pada daya mungkin saja digunakan suatu bahasa yang
pengikat atau pemersatu yang dibentuk oleh dipergunakan untuk saling berinteraksi di
sejarah sebagai identitas bangsa. Bahasa antara para warganya. Bila interaksi antar
Indonesia memiliki nilai kesejarahan yang tinggi warga itu diperhatikan dengan seksama,
yang dimulai oleh Kongres Pemuda pada bahasa yang dipergunakan oleh warga yang
tahun 1928, yang kemudian dikukuhkan oleh satu belum tentu sama dengan bahasa yang
pasal 36 UUD ’45. dipergunakan oleh warga yang lain.
Kriteria otonomi merupakan konsep yang Perbedaaan itu mungkin terdapat pada;
menarik karena berdasarkan perasaan. ucapan bunyi tertentu, pada pilihan kata, atau
Perasaan penutur menjadi dasar kriteria ini bahkan pada struktur kalimat. Hal ini terutama
meski terlihat sangat subyektif. Kasus bahasa disebabkan oleh adanya berbagai macam
Kanton dan Mandarin di Cina adalah kelompok masyarakat yang karena profesinya
persoalan subyektifitas penutur bahasa yang sama atau karena kesamaan agama,
tersebut. ideologi, latar belakang pendidikan, dan
Reduksi mengacu pada fakta bahwa keluarga atau karena kesamaan yang lain-
suatu ragam tertentu dianggap sebagai lainnya.
subragam dan bukan sebagai suatu entitas Bila perbedanan yang muncul disebabkan
mandiri. Reduksi ini dapat ditentukan sendiri oleh perbedaan daerah, terjadilah apa yang
oleh penuturnya karena aturan yang kita kenal sebagai dialek. Misalnya, bahasa
membatasi. Indonesia dialek Palembang, dialek Bali, dan
Kriteria pencampuran (mixture) mengacu sebagainya. Bila perbedaan yang ada
kepada perasaan penutur tentang “kemurnian” didasarkan profesi, terjadilah variasi yang
bahasa yang digunakan. Kriteria terakhir dipergunakan oleh anggota ABRI, hakim,
adalah norma de-facto, yang mengacu jaksa, mahasiswa dan sebagainya. Bila per-
kepada norma adanya perasaan “penutur bedaan itu berdasarkan pada kelas sosial
yang baik” dan penutur yang “buruk”. Norma ekonomi di suatu tempat, misalnya variasi
ini didapat dari adanya ragam yang berkesan yang dipergunakan oleh para pekerja kasar,
lebih baik dari ragam lainnya. penjaja makanan dan buruh kecil; variasi yang
Wardaugh (1998) menyimpulkan dipergunakan oleh kelompok kelas menengah,
persoalan istilah bahasa dan dialek dengan termasuk para pegawai menengah, usahawan
patokan pada ragam superordinat (untuk dan lain-lain, serta variasi yang dipergunakan
bahasa) dan ragam subordinat (untuk dialek). oleh orang-orang kaya.

Wood may break my foot, but word may break my heart (Kayu dapat melukai kakiku, tetapi
kata-kata dapat melukai hatiku).

30 - Ekspresi Volume IV No. 7


Bila perbedaan yang ada didasarkan atas atau untuk menggambarkan khusus bahasa
perbedaan fungsi, misalnya: bahasa yang lisan.
dipergunakan dalam upacara perkawinan, Perbedaan yang menonjol antara
pemakaman atau pesta maka kita kenal apa “dialects” dan “patois” yakni patois hanya
yang disebut register. Jadi, bahasa meru- digunakan untuk menggambarkan bentuk cara
pakan istilah umum dan diasosiasikan dengan berbicara oarang pedesaan/pedalaman
segala macam dialek, variasi dan register. sedangkan istilah “dialect” biasanya diguna-
Dialek diasosiasikan dengan daerah kan bagi orang-orang perkotaan. Jadi istilah
geografis, variasi dengan kelompok patois nampaknya aneh kalau disebut “urban
masyarakat tertentu, sedangkan register patois” tetapi orang dapat menyebut “urban
dengan fungsi tertentu. dialects”. Patois hanya tepat
Ragam bahasa digunakan pembicaraan
(variasi bahasa) dari suatu Lima gaya bahasa yaitu dalam strata kelas bawah
bahasa merupakan hasil ragam beku (frozen), dalam masyarakat. Jadi kita
pembandingan dengan dapat mengatakan “Middle-
memperhatikan faktor ragam resmi (formal), class dialects”, tetapi tidak
geografis (dialek), keadaan ragam usaha dapat dikatakan “middle-class
sosial (sosialek), fungsi (consultative), ragam patois” dengan demikian
berdasarkan situasi ber- “dialects” memiliki distribusi
bahasa (fungsialek), dan santai (casual), dan geografis lebih luas dari pada
perjalanan waktu (kronolek). ragam akrab (intimate). “patois”. Ungkapan regional
Pembagian ragam dialect dan village patois dapat
bahasa dari suatau entitas, diterima, sebaliknya tidak
yang merupakan ragam subordinat meng- dapat disetujui jika dikatakan regional patois
hasilkan dialek regional, dialek sosial, ragam dan village dialect.
dan laras bahasa (register) (Trudgill, 1985, Untuk mengetahui berapa banyak dan
Holmes, 1994, Wardaugh, 1998). bagaimana mengelempokkan (variasi)
perbedaan bahasa yang digunakan, kita
C. Bahasa Daerah (Regional Dialects) mengenal istilah “dialect geography”.
Bahasa daerah adalah bahasa yang Istilah “dialect geography” digunakan
digunakan secara lisan di suatu daerah dalam untuk menggambarkan peta distribusi ciri
waktu yang cukup lama. Perbedaan suatu suatu bahasa, atau untuk menunjukkan asal
bahasa daerah dapat diketahui dari perbedaan daerah bahasa tersebut, contoh penggunaan
pengucapan kata, pemilihan kata dan bentuk kata car atau cart, elevator, atau lift dalam
kata serta pemakaian kalimat. Perbedaan bahasa Inggris.
variasi seperti disebutkan itu biasanya disebut Istilah “isoglosses” merupakan garis pada
bahasa daerah. Istilah “dialects” biasanya peta yang memisahkan daerah-daerah yang
digunakan untuk menggambarkan variasi berbeda dalam beberapa sifat/ciri bahasa.
bahasa tulisan maupun lisan. Sedangkan Istilah “dialect boundaries” merupakan
istilah “patois” dipakai sebagai istilah ilmiah beberapa isoglosses yang serupa.

If you are planning for a year, sow rice; If you are planning for a decade, plant trees; If
you are planning for a lifetime, educate people.—Chinese proverb

Ekspresi Volume IV No. 7 - 31


Kadangkala istilah dialek dan aksen ragam usaha (consultative), (4) ragam santai
membingungkan. Aksen dapat dikatakan (casual), dan (5) ragam akrab (intimate).
ucapan/lafal yang khas bagi sekelompok Register merupakan suatu item bahasa
orang dalam masyarakat seperti aksen Jawa, yang berhubungan dengan ciri atau kelompok
Sunda, Medan dan sebagainya. sosial. Orang-orang yang terlibat dalam situasi
komunikasi berulang-ulang cenderung
D. Dialek Sosial (Social Dialects) membentuk kosakata yang sama, ciri intonasi
Istilah dialek dapat pula digunakan untuk yang sama dan ciri sintaksis dan fonogi yang
menggambarkan perbedaan dalam pemakaian sama, misalnya dalam kelompok profesi ahli
bahasa dikaitkan dengan berbagai kelompok bedah, pilot, manajer bank dsb.
sosial atau kelas-kelas sosial. Dialek sosial Kita dapat memahami beberapa macam
terkait dengan faktor kelas sosial, agama dan bahasa, kita memiliki kemampuan reseptif dan
kesukuan. kemampuan produktif. Kemampuan reseptif
Kasta di India merupakan contoh lebih besar dari pada kemamapuan produktif.
penggunaan dialek sosial, perbedaan kelas Hal ini berkait erat dengan istilah kompetensi
sosial menentukan jenis bahasa yang dan performansi dari Chomsky. [ ]
digunakan. Bahasa yang digunakan dalam
agama Islam adalah bahasa lingua franca atau Daftar Pustaka
bahasa umum bagi semua kelompok. Etnis Bell, R.T. 1976. Sosiolinguistics: Goals,
Itali menuturkan bahasa yang berbeda dengan Approaches and Problems. London:
etnis penutur standar atau etnis Inggris hitam. Batsford.
Blackmore, D., 1992. Understanding
E. Gaya dan Register Utterances. Oxford:Blackwelll
Gaya bahasa yang digunakan seseorang Holmes, Janet, 1994. An Introduction to
tergantung pada situasi di mana orang Sociolinguistics. London- New York:
tersebut menuturkannya. Seorang dapat Longman.
berbicara sangat resmi atau tidak resmi; Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori
situasi upacara menghendaki pembicaraan dan Penerapannya. Jakarta: Depdikbud.
resmi, caramah umum mengendaki pembi- Trudgill, Peter, 1985. Socioliguistics.
caraan agak kurang resmi, mengobrol biasa Middlesex, England: Penguin Books Ltd.
sifatnya tidak resmi. Tingkat formalitas Wardaugh, Ronald. 1998. An Introduction to
pembicaraan dipengaruhi oleh berbagai faktor Sociolinguistics. Oxford: Blackwell
antara lain oleh jenis kesempatan dan pihak Publishers.
yang terlibat (domain). Wilson, D and Sperger., 1981. On Grice’s
Menurut Nababan (1987), dalam bahasa Theory of Conversation.
dikenal lima gaya bahasa yaitu: (1) ragam Penulis adalah Widyaiswara Bahasa Inggris PPPG
beku (frozen), (2) ragam resmi (formal), (3) Bahasa.

Pas de plaisir sans peine (Keberhasilan tidak akan terwujud dengan hanya
berpangku tangan).

32 - Ekspresi Volume IV No. 7


ARTICLE
SQ3R: One Way to be a Critical
and Better Reader
By Nelly Martin
SQ3R? What is that? It sounds familiar for assist them in comprehending the text.
some people, but for others do not. It is used Readers will have the schemata by which it
to boost the reading ability and to make will facilitate them during their reading process.
students become critical readers. This As the psychological research stated that
technique is specially designed for reading for people tend to remember more if the learning
information. It is reading for the texts or books and absorbing process are connected to their
consisting of so much knowledge and emotions. It will facilitate them to get the most
sometimes complicated structure that often out of their reading. Another advantage offered
makes the students get difficulties in by this technique is the time span of reading
comprehending it. It is because the activities can be reduced.
involved in this skill are encoding and decoding
the data in order to comprehend the whole text. An Up-Close and in Detail of SQ3R
It does take a valuable effort to apprehend SQ3R stands for Survey, Question,
the message conveyed by the writer. So, it can Read, Recite/Recall, and Review.
be concluded beyond any doubt that reading The first technique is survey in which the
requires strategy in order to comprehend the readers gather the information necessary to
text. As approved by Johnson (WPC, 1990) focus and formulate goals. It also can be
that defines reading as a complex behavior viewed as previewing activity. This stage helps
involving conscious and unconscious use of the reader to prepare their mind about the
strategies, including problem solving subject they are about to have. They prepare
strategies to build a model of the meaning, their mindset and activate their schemata so
which the writer is assumed to have attended. that it will be very helpful to grasp the
Adam (Longman, 1991) endorsed that information.
reading is a complex process in which the In this stage, readers are to do some
recognition and comprehension of written following activities: first, they are asked to look
symbols are influenced by readers’ perceptual at the title and guess what article they are
skills, decoding skills, experiences, language going to read. Then, they have to look at all
background, mind sets and reasoning abilities the chapters and the titles, the headings, sub-
as they anticipate meaning on the basis of headings. The steps done are to prepare their
what has been said. mindset to get the general impression of the
SQ3R is one of the strategies due to the text. Afterwards, they pay attention to the
fact it is very useful to absorb the text. It will charts, diagrams and pictures, the italics and
help readers have mental framework towards bold words. Next, they scan the information in
the text. Having the mental framework will the introduction and conclusion parts. The last

Siapa yang luput belajar pada waktu muda, takbirkan saja empat kali sebagai tanda
kematiannya sia-sia.—Imam Syafi'i

Ekspresi Volume IV No. 7 - 33


step is they skim the first and the last paragraphs The activity happened in their brain is
in order to get the general knowledge which will looking for the information needed rather than
build the mental framework. simply looking at words.
The activity the readers should do in this The third one is to read meaning to fill in
stage is to read swiftly and glance the the information around the mental structures
information of the whole stuff of the books or the readers have been building. In this process,
the texts. This stage only takes 5-10 minutes. the readers are going to seek for the answers
The purpose of the stage is to prepare the of the earlier-made questions. They try to find
readers to the subject so that they know what the answer by focusing on the information,
materials they are going to read and it also they require to answer. They try to scan and
helps the memory retain in their mind. skim the information and also can skip the less
The second technique is question helping significant information. They are highly
the readers’ mind engage and concentrate. suggested not to read word by word. In so
Reading with purpose will ease the reading doing, they are not expected to know every
process. Having questions whilst reading will word as long as the difficult words don’t
have readers set the purpose in reading. impede their comprehension. Consequently,
Here are some tips of setting the they are expected to be able to deduce and
questions. First, they are to use the blank guess the meaning from the context.
space of the book page to write down the The purpose is they are able to know which
questions. Then, they are to ask some the main ideas are and can identify and
questions while they are surveying and then separate them from supporting details - both
they jot them down in the blank space of the the major and the minor ones. Besides, they
books. They are also to question the title and may add some questions towards the text, if
what the purpose of the chapter. This step there are some additional ones that they
helps them to set the purpose in reading. For acquire whilst reading.
instance, the title of an article is Testing Spoken The fourth step is to recite or recall. This
English as A Second Language. The question step is used to retrain the readers mind to
risen is “What is Testing Spoken English?”, concentrate and learn as it reads. After reading
“How to Test Spoken English?”. The next for one chapter, they are to recite and recall
questions are upon the headings and the information they get either by speaking
subheadings and then they ask some or by writing. In this step, they are going to
questions on the last and the first sentence. respond to the questions created earlier. The
This technique helps the mind engage most important thing that they have to
with the text. Their mind will actively search remember is they have to do it by using their
for the information they need. The active own words, not the author’s.
process will make the mind engage with the The last one is to review in which the
text. readers refine their mental organization and
In conclusion, the process happened is begin building memory. This last technique is
not only reading the WORDS but is more likely a compulsory thing to do. It requires them to
finding the answer they need for their review the whole chapter by answering the
questions. whole questions using their own words. This

Not what I have but what I do is my kingdom.—Thomas Carlyle

34 - Ekspresi Volume IV No. 7


technique should be done regularly. It can be about him? And other questions which
done immediately after reading, then done were created by them.
hourly, daily and weekly or even monthly and 4. Students were asked to write down
yearly. It really helps them retain the some question on the blank space of
information. the article as they were surveying or
after doing it.
Application of SQ3R in the classroom 5. Then, they were asked to read and find
This technique can be applied for reading for the information needed to answer the
information, but never for reading for pleasure. questions.
It is significantly useful for reading the texts 6. I asked the students to recall the
containing a large number of facts and details information they get once they had
(specifics). This kind of reading requires an finished reading a section by answering
overall understanding of the information the questions using their own words.
presented in order to process details. 7. Then, I asked my students to review
Therefore, SQ3R is highly recommended to all the information they got after they
be applied for. had finished reading the text.
I once used it to my class- an advanced 8. Finally, I gave them some questions to
class consisting of about 15 students. I found test their comprehension of the reading
that my students most of the time find reading text.
for information is difficult. It can be shown from The results turned out to be very good.
their reading results. As it has been They almost could answer the questions given.
aforementioned, it does take an effortful skill For me, it was a success. However, I only
to read for information. I then concluded that asked them a two-page article as the way to
reading English texts are profoundly hard for train them of the technique. At the end of the
them. As a proof, the problem that I often lesson, I informed them that it will be very useful
encounter is the students can not fully and beneficial if it is applied to some thicker
comprehend the text. They read; however, they articles, texts and books. As mentioned earlier
can’t fully understand the text. that it will be very advantageous for reading
Then, I applied the technique. The the texts containing a large number of facts
following is the procedure I did in my class. and details (specifics).
From the aforementioned explanation, it
Activities and Procedures can be surmised that reading can be difficult
1. I distributed the reading text. It was a for some students, especially for those who
two-page article entitled Manolo Blahnik speak English as foreign language. However,
- a biography. there are some techniques that are able to
2. I asked the students to look at the titles/ overcome it and one of which is SQ3R. The
headings, sub-titles/sub-headings. technique is simply applicable. It is able to
3. After that, I demanded that they made boost the understanding toward reading. [ ]
some queries regarding the text such
as, what are they going to have? Who *The Writer is Staff in English Department at
PPPG Bahasa.
is Manolo Blahnik? What is so special

The basic idea behind teaching is to teach people what they need to know.—Carl Rogers

Ekspresi Volume IV No. 7 - 35


ARTIKEL

Mampukah Bahasaku Bertahan?*


Oleh Asrining Tyas
Siswi SMA Negeri 1 Depok Jawa Barat

Seperti yang kita ketahui, bahasa Indonesia Kalau kita membaca sejumlah artikel
mempunyai sejarah jauh lebih panjang akhir-akhir ini, bahasa Indonesia ditampilkan
daripada republik ini. Bahasa Indonesia telah seperti seorang pejuang tua dan miskin yang
diposisikan sebagai bahasa nasional sejak sedang bertarung antara hidup dan mati
tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. dengan bahasa-bahasa lain di dunia. Salomo
Saat itu, bahasa Indonesia dinyatakan Simanungkalit di harian Kompas menyatakan
sebagai bahasa persatuan dan perekat bangsa bahwa bahasa Indonesia masuk ke medan
di mana menjadi bahasa pergaulan antaretnis perjuangan tempat suatu bahasa saling
(lingua franca) yang mampu merekatkan bertarung dengan bahasa-bahasa lain.
suku-suku yang beraneka ragam budaya di Namun, perjuangan itu ternyata tidak
negeri kepulauan terbesar. Dalam menjanjikan apa-apa bagi bahasa kita tercinta
perdagangan dan penyebaran agama pun ini. Ia diserbu habis-habisan oleh bahasa
bahasa Indonesia mempunyai posisi serta asing, khususnya bahasa Inggris, yang
peranan esensial yang tidak dapat memasuki “medan perang” dengan
dikesampingkan. persenjataan mutakhir. Bahasa Inggris
Pengakuan terhadap satu tanah air dan dengan jumawanya menjadi pemenang
bangsa, yaitu tanah air dan bangsa bukan saja atas bahasa Indonesia, tetapi atas
Indonesia, serta menjunjung bahasa semua bahasa di dunia. Walaupun demikian,
persatuan bahasa Indonesia, merupakan bahasa Indonesia tetap berjuang dengan
pernyataan sikap politik pejuang Indonesia gagah berani. Ada harapan indah terselip
yang tertuang dalam deklarasi sumpah bahwa suatu saat bahasa kita yang sederhana
pemuda. Sikap tersebut seharusnya membuat dan penuh kesahajaan ini akhirnya akan
semangat menggunakan bahasa Indonesia memenangi pertarungan sengit di medan
semakin menggelora, berkorbar, dan perang bahasa.
membara. Bahasa Indonesia yang dianjurkan Namun, lagi-lagi, sebuah hantaman batu
untuk dipakai sebagai bahasa dalam keras harus kembali kita telan. Data dan
pergaulan, sastra, dan media massa, fakta yang terhimpun di lapangan
semestinya mendorong perkembangannya membuktikan bahwa puluhan juta warga
menjadi sangat pesat karena semua orang negara Indonesia masih tergolong buta
ingin menunjukkan jati dirinya sebagai huruf, apalagi untuk berbahasa Indonesia
bangsa dengan berlandaskan semangat dengan baik dan benar! Bahkan seorang
nasionalisme. Namun, bagaimana realitas pakar bahasa, Prof. DR. Aron Meko Mbete
yang sesungguhnya? mengungkapkan bahwa masyarakat di tanah

Buku adalah teman yang paling baik maka temanilah buku-buku; jadikanlah dia sahabatmu dan
kawanilah pengetahuannya.

36 - Ekspresi Volume IV No. 7


air ini masih banyak yang tidak bisa ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyerapan
berbahasa Indonesia dengan baik dan itu ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai
akan berdampak pada keterbatasan sumber melalui proses belajar-mengajar,
kemampuan dan kesempatan untuk mulai dari jenjang sekolah dasar sampai
memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi. perguruan tinggi, dapat terlaksana dengan
Mirisnya, realitas berkata bahwa tiap baik dan lancar. Hal ini membuktikan bahwa
aspek kehidupan tidak akan tumbuh dan bahasa Indonesia telah mampu
berkembang tanpa adanya sentuhan bahasa. menyelaraskan diri dengan berbagai
Setiap sel kehidupan kita memerlukan perkembangan ilmu pengetahuan dan
jangkauan ilmu pengetahuan dan teknologi.
intelektualitas untuk dapat mencapai tujuan. Bahasa Indonesia telah menjadi lambang
Kini ilmu pengetahuan dan teknologi telah jati diri dan identitas bangsa, yang dapat
menjadi aorta bagi milyaran manusia di atas menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan
bumi ini dan bahasa Indonesia pun akhirnya terhadap nusa dan bangsa. Bahasa Indonesia
mengemban banyak fungsi, yaitu Bahasa telah memegang peranan yang sangat
Nasional, Bahasa Negara, Bahasa Persatuan, menentukan terhadap eksistensi dan
serta Bahasa Iptek. kelangsungan hidup bangsa Indonesia secara
Selain sebagai alat komunikasi yang keseluruhan. Pada akhirnya, sebagai seorang
efektif bagi 483 suku bangsa Indonesia, insan yang telah menghabiskan detik demi
bahasa kita juga berperan sebagai wahana detik mengecap indahnya kehidupan di bumi
komunikasi yang efektif dalam lingkup yang pertiwi ini, kita memang tidak akan pernah
lebih luas, yang tidak hanya dipakai oleh lepas dari bahasa Indonesia.
para penutur di dalam negeri, tetapi juga oleh Setiap kali bayi terlahir, pertama kali pula
penutur berkebangsaan asing. Bahasa sang bayi mendengar bahasa Indonesia
Indonesia ingin diposisikan sebagai salah satu terucap. Data pun mengungkapkan bahwa
bahasa di dunia yang sanggup menjadi ada lebih dari 20 juta orang yang mengakui
jembatan untuk membangun persahabatan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya.
dengan bangsa-bangsa lain. Dari segi Walaupun demikian, dalam implementasinya
kebudayaan pun bahasa Indonesia akan menurut Menteri Pariwisata pada Kabinet
dijadikan sebagai jendela untuk dapat melihat Gotong Royong, I Gede Ardika, dari lebih
keanekaragaman budaya Indonesia. Dengan 210 juta rakyat Indonesia hanya 179 juta
menguasai dan mampu bertutur dalam pemakai bahasa Indonesia dan baru 18% yang
bahasa Indonesia, masyarakat asing akan mempergunakan bahasa Indonesia dalam
lebih mudah dalam mengekspresikan dan komunikasi sehari-hari. Itupun hanya 2%
mengapresiasi seni budaya Indonesia. Mereka yang dapat menggunakan dengan baik dan
pun akan lebih dapat menikmati perjalanan benar.
wisatanya dan akhirnya tak segan untuk Yang masih memprihatinkan, fakta
kembali menjenguk uniknya Indonesia. menunjukkan bahwa nilai rata-rata bidang
Peranan lain yang telah dibuktikan oleh studi bahasa Indonesia di sekolah (baik dasar
bahasa Indonesia adalah dalam maupun menengah)
*The writer lebih
is one of rendah daripada
Widyaiswara of English
kedudukannya sebagai wahana transformasi Department
mata pelajaranatlainnya,
PPPG Bahasa
khususnya bahasa

Education is an admirable thing, but nothing that is worth knowing can be taught.—
Oscar Wilde

Ekspresi Volume IV No. 7 - 37


Inggris yang merupakan bahasa asing. dari membanjirnya bahasa asing (khususnya
Kenyataan yang memilukan dan bahasa Inggris) dan bahasa keseharian
mengejutkan tersebut seharusnya membuat (bahasa gaul, bahasa slank, bahasa setempat
kita bercermin dan introspeksi diri. atau kolokialisme suku tertentu) yang
Bukankah sepanjang waktu kita memberi pengaruh luar biasa dahsyat
mempergunakan bahasa Indonesia dan setiap sehingga menimbulkan ketertarikan yang
saat kita berkomunikasi dengannya. Seakan lebih besar untuk digunakan dalam
bahasa Indonesia telah merasuk ke jiwa dan keseharian. Para praktisi dunia periklanan
mengalir dalam vena. Begitu dekat dan berpendapat bahwa produk mereka tidak
nyata. Apakah bahasa yang kita gunakan laku dijual apabila bahasanya tidak gaul.
sehari-hari itu sulit untuk dikuasai? Tidak, Padahal mayoritas penghasilannya berasal
itu yang kita rasakan. Lalu, kenapa semua itu dari bahasa iklan di papan reklame (billboard)
terjadi? dan televisi yang menggunakan percampuran
Menurut saya, ada tiga kendala utama bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dan
yang kita hadapi, yakni kesalahan sistem, bahasa gaul. Rupanya peran bahasa-bahasa
pengaruh budaya asing, dan kondisi tersebut telah signifikan.
geografis. Sistem yang diterapkan dalam Dalam beberapa penelitian, para
pemelajaran bahasa Indonesia secara ilmiah pengamat mengatakan bahwa masalah
kurang tepat sehingga masih sulit dipahami tersebut timbul antara lain karena semakin
oleh para siswa. Cara mengajar yang tipisnya rasa nasionalisme pada masyarakat
monoton, kurang kreatif, kurang efektif, dan Indonesia. Mereka ingin mencapai
kurang inovatif menyebabkan para siswa “kesuksesan” dengan jalan pintas tanpa
seringkali merasa bosan yang pada akhirnya memperhitungkan akibat yang ditimbulkan.
tidak berminat terhadap pelajaran bahasa Mereka tidak segan-segan meniru, melahap,
Indonesia. Beban kurikulum yang bahkan menghamba pada apa pun yang
mensyaratkan tuntasnya materi hanya demi berasal dari “luar negeri” (baca: Amerika
kelulusan ujian nasional, telah memaksa para Serikat dan Eropa). Jika demikian, apakah
guru untuk lebih mengutamakan kemudian penyelesaiannya adalah
pengetahuan kebahasaan daripada pemerintah harus mengimbau masyarakat
kemahiran berbahasa Indonesia dengan baik supaya lebih nasionalis? Menyebarkan
dan benar. Selain itu, masih sangat sedikit propaganda supaya masyarakat bangga
warga negara Indonesia berpendidikan dengan bahasa Indonesia dan berusaha
formal yang bisa menjadi teladan pengguna menggunakannya dengan baik dan benar?
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kita semua tahu, kegiatan serupa ini, seperti
Baik dan benar secara konseptual dan juga kampanye “Aku cinta rupiah”, Jagalah
tentunya gramatikal. kebersihan”, atau “orang bijak taat pajak”,
Sistem yang digunakan mungkin sudah tidak akan memberi hasil yang berarti.
benar, tetapi terdapat pengaruh lingkungan Saya melihat bahwa persoalan
atau budaya lain, terutama budaya asing sebenarnya bukan pada mengairbahnya kata-
yang merasuk dan menginfeksi urat nadi kata bahasa Inggris dalam ujaran bahasa
bahasa Indonesia. Hal ini dapat kita ketahui Indonesia, tetapi mereka yang menggunakan

Al-shabru miftahul farji wa al-najah (Kesabaran adalah kunci peluang


dan keberhasilan).

38 - Ekspresi Volume IV No. 7


kata-kata atau istilah bahasa Inggris Pemerintah harus membuat payung hukum
seringkali tidak tahu persis kapan dan di dalam bentuk peraturan khusus yang
mana kata-kata itu diluncurkan. Memang mangatur masalah penggunaan bahasa.
amat sangat patut disayangkan bahwa kaum Peraturan yang akan memelihara bahasa
terdidik yang begitu banyak memiliki Indonesia dari segi pemakaian, misalnya
kesempatan memelihara dan dalam acara kenegaraan dan penggunaan di
mengembangkan bahasa Indonesia dengan ruang publik (baca: televisi, surat kabar, dan
baik dan benar justru menjadi salah satu papan reklame) diatur harus menggunakan
agen perusak bahasa itu sendiri. Kaum bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
terdidik ini menggunakan kata-kata bahasa Yang tentu dalam pelaksanaannya dapat
asing bukan untuk memperkaya bahasa bekerja sama sekaligus mengoptimalkan
Indonesia—bahasa yang selama ’berabad- peran serta lembaga-lembaga terkait.
abad” menyerap ribuan kata (menurut data Pers juga harus mempunyai tanggung
dari Pusat Bahasa hampir 700.000 kata) dari jawab yang jelas dan tegas terhadap
bahasa Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, pembinaan, pelestarian, dan pengembangan
dan lainnya—tetapi sekedar untuk memberi bahasa Indonesia. Hal tersebut karena pada
kesan kosmopolitan dan berpengetahuan umumnya penggunaan bahasa Indonesia di
luas. Ah, sungguh sangat menyedihkan dan media cetak kurang taat asas. Padahal
mengecewakan! dengan berbahasa secara tepat, tidak hanya
Terakhir, pengaruh faktor alamiah, citra media cetak menjadi lebih baik, tetapi
yakni keadaan geografis negara Indonesia juga bisa mencerdaskan pembacanya. Bahasa
sebagai suatu negara kepulauan (archipelago) bisa menjernihkan persoalan dan informasi
yang amat kaya akan suku, agama, bahasa, yang diberikan menjadi cepat dan akurat.
budaya, dialek, adat istiadat dan berada di Keteladanan para pejabat negara, kaum
belahan pulau-pulau yang saling cendekia, penyiar radio, televisi, dan para
berseberangan dipisahkan oleh gunung dan kuli tinta dalam penggunaan bahasa
lautan. Faktor tersebut menjadi salah satu Indonesia secara kreatif, tetapi tetap
kendala untuk menyamakan prinsip dasar memelihara jati diri sudah saatnya dilakukan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan secara tegas. Presiden Susilo Bambang
benar. Yudhoyono pernah berkata bahwa bahasa
Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan saja harus dilestarikan dan
Indonesia memiliki bahasa pemersatu bangsa diberdayakan, melainkan juga harus
yang penuh keagungan, tidak terbantahkan, diletakkan dalam proses kehidupan bangsa
tetapi juga sarat kekurangan adalah sebuah yang dinamis. Kita takkan rela jika bahasa
kenyataan. Namun, pada akhirnya semua nasional kita tercemar bahkan terasingkan
dikembalikan kepada diri kita sendiri. bukan? Tentu saja! [ ]
Bagaimana kita menyikapi, menyiasati, dan
memaknainya. Referensi
Untuk mewujudkan rencana mulia ini, Badudu, Yus, dkk. 2005. Bahasa Nasional Kita.
semua harus mampu berperan sesuai dengan Bandung: itb press.
Pidato Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I
peran dan tanggung jawab masing-masing.
Gede Ardika pada Konferensi Pengajaran

The object of education is to prepare the young to educate themselves throughout


their lives.—Robert Maynard Hutchins

Ekspresi Volume IV No. 7 - 39


Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Sambutan Susilo Bambang Yudhoyono (Menko
Tahun 2001 Polkam) pada acara Penganugerahan
Kerjabudaya, Tim Media. 2004. “Masih Adakah Perhargaan Tokoh Berbahasa Lisan
Bahasa (Bangsa) Indonesia?” Dalam Terbaik oleh Pusat Bahasa Depdiknas
www.warta.unair.ac.id (Tahun 2004). Tahun 2003
Kurniantoro, YC. 2005. “Bahasa Campur www.dikmenum.go.id. (18 November 2005),
Aduk.” Dalam www.suarapembaruan.com berbagai artikel
(23 Oktober 2005). www.ialf.edu (18 November 2005), berbagai
Mustakin. 2005. Membina Kemampuan artikel
Berbahasa; Panduan ke Arah Kemahiran www.kompas.co.id. (18 November 2005),
Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka berbagai artikel
Utama. www.mediaindo.co.id. (18 November 2005),
Nilawati, Ika, dan Binar Kurniasih. 2005. “Bulan berbagai artikel
Oktober: Refleksi Sumpah Pemuda dan
Bulan Bahasa di Balai Bahasa Provinsi *Esai terbaik pada Lomba Menulis Esai Bahasa
Kalbar.” Dalam www.pontianakpost.com Indonesia Se-Jabodetabek yang diselenggarakan
(30 Oktober 2005). oleh PPPG Bahasa Tahun 2005.

Tafakur Usai Perjalanan


Perjalanan
Dari arah mata angin yang berbeda ketika pohon persik mulai menebarkan
kau-aku bertemu bunga-bunganya pada tanaman kecil
di noktah persimpangan ini lonceng-lonceng telah memanggil
berbatas waktu cakrawala dari balik kemegahan cahaya senja
mata kita kabur oleh air mata payau kau–aku tahu
menatap tetes pasir waktu
dalam tabung-tabung gelas sahabat
yang kian menipis betapa banyak bunga yang tidak
memiliki keharuman
waktu itu betapa banyak awan yang terkumpul di
kita masih mengekalkan jam-jam yang terpisah langit
di antara jejak-jejak kaki sepi tanpa memberikan hujan
membuka gapura tanpa menurunkan butir-butir salju
menciptakan bejana
tempat sungai-sungai sahabat
dari segala arah mata angin bermuara gapura yang telah kau–aku buka
bejana yang telah kau–aku cipta
pagi siang telah kita habiskan di sini tetap kekalkan jam-jam yang terpisah
di cakrawala berbataskan senja semoga …..
hari demi hari
Jakarta, Mei 2003
kita rangkai bersama
A’ Ndang
dan...
No gain without pain (Tidak ada keberhasilan yang dicapai
tanpa pengorbanan).

40 - Ekspresi Volume IV No. 7


SEKILAS INFO

Perayaan

ur l
n
Q Idu
ba
di PPPG Bahasa

DIAWALI DENGAN suara takbir, tahlil dan dengan adat. Laksanakanlah sesuai aturan
tahmid acara penyembelihan hewan qurban agama dan ikhlas. Sebab baik menurut
dalam rangka memperingati hari raya Idul manusia belum tentu baik bagi Allah, maka
Adha 1426 H/2006 dimulai. Acara penyem- laksanakanlah sesuai dengan aturan agama.
belihan hewan qurban ini bertempat di Yang paling penting adalah kerjasama, saling
halaman gedung/asrama U Pusat Pengem- bantu membantu, kerja dengan baik, ikhlas
bangan Penataran Guru Bahasa (PPPG itulah kunci utama bagi panitia dan keluarga
Bahasa), dengan jumlah hewan qurban 3 ekor besar PPPG Bahasa. Hendaknya program
sapi dan 1 ekor kambing. Penyembelihan berqurban ini dapat direncanakan dengan
hewan qurban ini dilakukan pada hari kedua matang, lebih terorganisir dengan rapi juga
tasyrik atau tanggal 12 Januari 2006. Sebelum dalam hal pendistribusiannya harus benar-
penyembelihan, Kepala PPPG Bahasa yang benar tepat sasaran dan merata.
diwakili oleh Drs. Cepi Suwangga, Ketua Dari hasil pantauan reporter Ekspresi,
Jurusan Widyaiswara Bahasa Jepang, PPPG penyelenggaraan penyembelihan hewan
Bahasa memberikan pengarahan kepada qurban dan penyalurannya berjalan lancar, rapi
seluruh panitia yang diketuai Delfian, S.Sos., dan sukses. Seluruh panitia melaksanakan
staf pada seksi publikasi dan pelaporan. tugasnya sesuai dengan waktu yang telah
Dalam pengarahannya, Drs. Cepi dijadwalkan. Dari 3 ekor Sapi dan 1 ekor
Suwangga mengatakan, yang paling penting kambing dapat dibagi menjadi 350 bungkus
penyelenggaraan Idul Qurban ini harus sesuai yang kemudian dibagikan kepada masyarakat
dengan ajaran agama, bukan dengan tradisi, sekitar PPPG Bahasa dan para Karyawan
bukan pula dengan kebiasaan, juga bukan pula PPPG Bahasa. (herman)

Shitashiki naka nimo reigi ari (Melupakan sopan santun akan mengakibatkan hubungan
menjadi buruk)

Ekspresi Volume IV No. 7 - 41


Anugerah Penghargaan pada Peringatan
Hari Kebangkitan Nasional

DALAM RANGKA memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang


jatuh pada hari Sabtu, tanggal 20 Mei 2006, Pusat Pengembangan
Penataran Guru (PPPG) Bahasa mengadakan upacara bendera. Upacara
tersebut dilaksanakan di halaman parkir PPPG Bahasa dengan Pembina
Upacara Kepala PPPG Bahasa saat itu, Drs. H. Achmad Dasuki, M.M.,
M.Pd., yang diikuti seluruh karyawan/ti PPPG Bahasa. Hadir pula
pada acara tersebut para pejabat eselon III dan IV di lingkungan PPPG
Bahasa. Usai upacara, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah antara
unsur pimpinan dan karyawan/ti PPPG Bahasa.

Dua hari sebelumnya, tepat hari Kamis Penyematan tanda Penghargaan ini
tanggal 18 Mei 2006, Departemen Pendidikan dilakukan oleh Kepala PPPG Bahasa di-
Nasional menganugerahkan Satya Lencana dampingi Direktur Pembinaan Pendidikan dan
Kesetiaan kepada karyawan yang telah Latihan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
membaktikan diri selama 20 tahun dan 30 Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang
tahun. Penerima Satya Lencana Kesetiaan diwakili Kasubdit Perencanaan Diklat, Drs
diantaranya adalah Drs. Agus Suhardono, Sudiono, M.Si.
M.Si., Kepala Bidang Pelayanan Teknis PPPG Dalam Sambutannya pada acara
Bahasa yang mendapat Satya Lencana penyematan tanda penghargaan, Kepala
Kesetiaan 30 tahun. PPPG Bahasa mengharapkan kepada seluruh
Beliau telah membaktikan dirinya dengan jajaran di lingkungan PPPG Bahasa untuk
penuh dedikasi. Kepadanya dianugerahkan melakukan introspeksi diri terhadap apa yang
Satya Lencana berupa Pin Emas. Drs. Abdul telah dilakukan. Sejauhmana prestasi yang
Rozak, M.Pd., mendapat Satya Lencana pernah dicapai dan bagaimana kinerja yang
Kesetiaan 20 tahun. Beliau telah mengabdikan selama ini ditampilkan serta apa sesungguh-
dirinya pada negara di bidang Pendidikan nya yang dilakukan dalam upaya pemenuhan
dengan penuh dedikasi dalam menjalankan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan
dan mengemban tugas yang dipercayakan bahasa kini dan yang akan datang. (herman)
negara kepadanya dengan penuh tanggung
jawab dan kepadanya disematkan Pin Perak.

The authority of those who teach is often an obstacle to those who


want to learn.—Cicero

42 - Ekspresi Volume IV No. 7


Kursus Singkat Bahasa Inggris Prajurit
Korps Zeni Jihandak
DALAM MENGEMBAN tugas Internasional Kursus singkat ini bertujuan untuk
yang akan dihadapi dan untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan berbahasa, sehingga
kemampuan komunikasi dalam berbahasa menjadikan peserta mempunyai nilai tambah
Inggris bagi prajurit- dalam berinteraksi di dunia inter-
prajurit TNI, khusus- nasional, meningkatkan pengetahuan,
nya Korps Zeni keterampilan, kecakapan hidup, dan
Jihandak (penjinak sikap agar peserta dapat mengem-
bahan peledak) maka bangkan diri dan profesional dalam
penguasaan bahasa tugas yang akan diembannya.
Inggris adalah sangat Kursus singkat ini sumber
esensial guna dapat biayanya dialokasikan dari DIPA
diterima oleh masya- PPPG Bahasa. Pelaksanaannya dila-
rakat dunia terutama kukan dalam 18 kali pertemuan
di mana prajurit-prajurit TNI ditugaskan baik dengan jangka waktu 2 bulan ( bulan Maret
sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian PBB hingga bulan April 2006). Kursus singkat ini
maupun dalam rangka alih teknologi militer. dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan per-
Untuk mengantisipasi tuntutan tersebut, minggunya dan dilaksanakan setiap hari Rabu
Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa dan Kamis, dengan jumlah peserta sebanyak 20
(PPPG Bahasa) yang merupakan lembaga paling orang, termasuk di dalamnya Komandan
berkompeten dalam bidang pengem- Kompi, Kepala Seksi
bangan pendidikan bahasa merespon Pemeliharaan dan
kebutuhan tersebut dengan menyeleng- komandan Peleton.
garakan pendidikan dan pelatihan Alokasi waktu per-
(diklat)/kursus singkat bahasa Inggris temuan 4 jam pela-
bagi anggota korps zeni jihandak, TNI jaran (@ 45 menit).
AD. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Acara dibuka
hasil pembicaraan antara Komandan secara resmi oleh
Kompi (Danpi) Jihandak, Zeni TNI AD Kepala PPPG Bahasa.
dengan Kepala PPPG Bahasa beberapa Kegiatan ini meru-
waktu lalu untuk membekali kemampuan pakan wujud kepedulian sosial (pengabdian
prajurit-prajurit zeni jihandak berbahasa masyarakat) PPPG Bahasa di bidang pen-
Inggris untuk menjalankan tugas sebagai didikan bahasa khususnya bahasa Inggris
pasukan penjaga perdamaian PBB, Kontingen sebagai wujud community college sebagaimana
Garuda XX D yang rencananya akan diberang- yang dicanangkan Depdiknas. (herman)
katkan pada bulan Desember ke Kongo, Afrika.

If the child is not learning the way you are teaching, then you must teach in the way the
child learns.—Rita Dunn

Ekspresi Volume IV No. 7 - 43


44 - Ekspresi Volume IV No. 7

Anda mungkin juga menyukai

  • DSP
    DSP
    Dokumen93 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen103 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen93 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2014 Desember
    2014 Desember
    Dokumen130 halaman
    2014 Desember
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2004 Desember No 15 Oke
    2004 Desember No 15 Oke
    Dokumen181 halaman
    2004 Desember No 15 Oke
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2015 April Ok
    2015 April Ok
    Dokumen124 halaman
    2015 April Ok
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen112 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen215 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2017 Juni Ok
    2017 Juni Ok
    Dokumen115 halaman
    2017 Juni Ok
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen135 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen119 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen132 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat