Anda di halaman 1dari 40

PEMBELAJARAN ELEKTRONIK,

CARA BELAJAR DI ERA DIGITAL


Language Acquisition: Learning a Foreign Language for Adults
Presupposition: An Analysis of Contextual Meaning
Edisi 23 Tahun XII Desember 2014 Kemampuan Guru dalam Menyusun dan Mengimplementasikan Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Masalah, Judul, Data, Teori, dan Metode dalam Kerja Penelitian
Diterbitkan oleh
Merajut Tali Ketetanggaan Indonesia-Australia Melalui ProDep dan Peran
PPPPTK Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PPPPTK Bahasa di Dalamnya
CAREL: Sebuah Catatan Perjalanan ke Prancis
1
senaraibahasa

Pemakaian Bentuk yang mana yang Benar


Ditulis ulang oleh Yusup Nurhidayat dari buku Buku Praktis Bahasa Indonesia 1
Dendy Sugono (ed.) (Jakarta. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2011)

P
EMAKAIAN Beberapa kasus pemakaian memang tidak dapat digantikan
bentuk yang bentuk di mana yang salah dengan yang seperti terlihat pada
mana secara memang dapat dikatakan contoh berikut:
tepat terlihat pada contoh dipengaruhi bahasa asing, yakni 1. Koperasi ini harus berjalan
berikut: orang menggunakan bentuk itu dengan baik yang mana
1. Kelompok kerja Anda yang karena di dalam kalimat bahasa kebutuhan setiap anggota
mana? Inggris, misalnya, digunakan kata dapat dipenuhi dari sini.
2. Dia belum tahu baju where pada konstruksi tertentu. 2. ekspor udang meningkat
yang mana yang akan Apakah pemakaian yang mana terus yang mana negara
dipakainya. yang salah selalu disebabkan oleh tujuan ekspor pun kian
pengaruh bahasa asing? Agaknya bertambah.
Dari contoh-contoh itu dapat bukan itu penyebab utamanya. Dengan menggunakan kata
kita lihat bahwa yang mana itu Kesalahan itu terjadi karena orang yang cocok untuk menggantikan
digunakan untuk bertanya atau tidak mau membedakan fungsi bentuk yang mana, kalimat di
membuat pernyataan yang yang dan yang mana. Bentuk yang atas dapat lebih mudah dipahami.
mengandung pilihan. Pertanyaan digunakan sebagai perangkai Perhatikanlah hasil perbaikan
dalam kalimat (1) dibuat kata benda dengan keterangan berikut.
oleh orang yang mengetahui pewatasnya adalah yang, bukan 3. Koperasi ini harus berjalan
bahwa ada beberapa kelompok yang mana. Perhatikan contoh dengan baik sehingga
kerja dan ia ingin mengetahui berikut: kebutuhan setiap anggota
kelompok kawan bicaranya. 1. meja yang kecil bukan meja dapat dipenuhi dari sini.
Pernyataan dalam kalimat yang mana kecil 4. Ekspor udang meningkat
(2) mengandung pengertian 2. pendidikan yang memadai terus dan negara tujuan
bahawa ada beberapa baju yang bukan pendidikan yang ekspor pun kian bertambah.
dapat dipakai, tetapi pemakainya mana memadai Bentuk yang mana sering
belum dapat menentukan Kadang-kadang ditemukan digunakan alaih-alih bentuk yang.
pilihannya. pemakaian yang mana yang Contohnya

MEDIA Komunikasi dan Informasi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa ini merupakan salah satu media informasi dan komunikasi antar-unit di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, terutama antara PPPPTK Bahasa dengan PPPPTK lain, LPMP, Direktorat-Direktorat yang relevan, pendidik,
dan tenaga kependidikan bahasa.
Media Informasi dan Komunikasi ini memuat informasi tentang kebahasaan dan pengajarannya serta kegiatan
yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan guru bahasa. Kami mengundang para pembaca untuk berperan serta
menyumbangkan buah pikiran yang sesuai dengan misi media ini, berupa pendapat atau tanggapan tentang bahasa,
pengajarannya, dan ulasan tulisan pada media ini serta tulisan di bidang non-pendidikan bahasa.
2 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014
Kami akan memperbaiki redaksional tulisan atau meringkas naskah yang akan terbit tanpa mengubah materi pokok
tulisan.
Bagi penulis yang artikel atau tulisan beritanya dimuat akan diberi honorarium yang pantas. e
salamredaksi
Senarai Bahasa
1. Peminjam akan dikenai denda untuk buku yang
mana tidak dikembalikan setelah dua minggu
Laporan Utama
masa pinjam.
Penggunaan bentuk yang mana semacam itu Pembelajaran Elektronik, Cara Belajar
salah. Kalimat yang benar untuk mengungkapkan hal di Era Digital [4]
itu adalah sebagai berikut:
2. Peminjam akan dikenai denda untuk buku yang Bahasa dan Sastra
tidak dikembalikan setelah dua minggu masa
Language Acquisition: Learning a
pinjam.
Jadi, di sini kita hanya menghilangkan kata mana Foreign Language for Adults [11]
dan cukup menggunakan kata yang. Kata yang itu
Presupposition: An Analysis of
berfungsi menghubungkan kata benda buku dengan
bagian selanjutnya. Agak aneh lagi contoh berikut ini: Contextual Meaning [14]
3. Pemerintah akan membangun sebuah
Kemampuan Guru dalam Menyusun
jembatan yang mana jembatan itu dapat
menghubungkan kedua daerah itu. dan Mengimplementasikan
Mengapa kata jembatan diulang lagi? Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Tampaknya yang harus dihilangkan dari kalimat itu
tidak hanya kata mana, tetapi juga kata jembatan
Pembelajaran [17]
yang kedua sehingga kalimatnya menjadi kalimat Masalah, Judul, Data, Teori, dan
(4) berikut ini:
Metode dalam Kerja Penelitian [30]
4. Pemerintah akan membangun sebuah
jembatan yang dapat menghubungkan kedua Merajut Tali Ketetanggaan Indonesia-
daerah itu.
Australia Melalui ProDep dan Peran
Janganlah dilupakan bahwa kata yang itu
merangkaikan dua gagasan yang di dalamnya PPPPTK Bahasa di Dalamnya [32]
memuat unsur yang sama. Kalimat itu berisi dua
CAREL: Sebuah Catatan Perjalanan ke
gagasan, yakni Pemerintah akan membangun
sebuah jembatan dan jembatan itu menghubungkan Prancis [35]
kedua daerah itu. Di sini ad bentuk yang sama, yakni
jembatan. Sesudah dirangkaikan dengan kata yang, Lintas Bahasa dan Budaya
unsur yang sama itu tidak diulang lagi. e
daftarisi

Pembina Kepala PPPPTK Bahasa Poppy Dewi Puspitawati Penanggung Jawab Kabag Umum Abdul Rozak Pemimpin Redaksi
Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga Nanang Suprihono, Kaur Protokol dan Dokumentasi Iri Agus Sudirdjo Redaktur
Pelaksana Yusup Nurhidayat Redaktur Ririk Ratnasari, Gunawan Widiyanto, Joko Subroto Desain Sampul dan Tataletak Yusup
Nurhidayat Pencetakan dan Distribusi Naidi, Djudju, Komariah Alamat Redaksi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640 Kotak Pos
7706 JKS LA Telp. (021) 7271034 Faks. (021) 7271032­
Laman: www.pppptkbahasa.net Surel: majalah.ekspresi.p4tkbahasa@gmail.com
3
PEMBELAJARAN ELEKTRONIK,
CARA BELAJAR DI ERA DIGITAL

Dari air kita belajar ketenangan…


Dari batu kita belajar ketegaran…
Dari tanah kita belajar kehidupan…
Dari kupu-kupu kita belajar mengubah diri…
Dari padi kita belajar rendah hati…

4 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


laporanutama
B
elajar, kata itulah yang oleh Alfin Tofler (1980) dalam ceramah dari guru, tetapi juga

harus senantiasa kita bukunya The Third Wave, bahwa diajak dan diarahkan untuk

sematkan dalam diri setiap in- tiga gelombang perkembangan lebih kreatif dan ditantang rasa

dividu karena memang belajar masyarakat adalah gelombang keingintahuaannya terhadap

pada hakikatnya tidak akan masyarakat agraris, gelom- suatu materi. Pembelajaran

pernah berhenti hingga saat- bang masyarakat industri, jenis ini pun dapat dirancang

nya kita mati. Belajar dari za- dan gelombang masyarakat agar lebih menyenangkan dan

man ke zaman juga mengalami informasi. Pada era informasi tidak membosankan.

perubahan, baik dari segi isi, ini masyarakat pem-

pembelajar, pengajar, maupun belajar mengenal yang

teknik atau cara belajar. Dulu disebut pembelajaran

belajar hanya bisa dilakukan di elektronik (e-learning).

sebuah tempat yang kita sebut Pembelajaran elek-

kelas, dengan hadirnya guru tronik merupakan

dan peserta didik. Pembelajar­ sistem pembelajaran

an konvensional itu pun sampai jarak jauh yang berba-

kini masih dilaksanakan. sis teknologi informasi

Namun, seiring dengan (TI). Perkembangan

perkembangan teknologi, be- pembelajaran elek-

lajar kini tidak hanya di kelas, tronik ini membawa

bersama guru, tetapi belajar sebuah pembelajaran

bisa dilakukan dengan jarak konvensional ke dalam


jauh. Pada awal kemunculan- pembelajaran digital.

nya belajar jarak jauh dilaku- Pembelajaran elek-

kan dengan sistem modul, tronik ini mampu men-

belajar melalui cakram padat jawab keterbatasan

video (VCD) atau cakram ruang dan waktu. Ia

padat memori baca saja (CD menjadi sebuah inovasi yang Pembelajaran elektronik

ROM). Dan, saat ini sampailah memberikan kontribusi besar bukanlah saingan untuk pem-

kita pada era informasi, seba- dalam pembelajaran. Pembela- belajaran konvensional (tatap
gaimana yang pernah disebut jar tidak hanya mendengarkan muka), tetapi merupakan su-

5
laporanutama
plemen dan komplemen untuk kan untuk menyampaikan ilmu yaitu Bahasa Indonesia dan

pembelajaran tersebut. Kare­ dalam pembelajaran; dalam Bahasa Inggris. Uji coba itu

na itulah, disebutkan sebe­ pembelajaran melalui pembe- melibatkan masing-masing 20

lumnya bahwa pembelajaran lajaran elektronik peserta “di- orang pada mata pelajaran

elektronik merupakan jawaban paksa” untuk mencari sendiri tersebut di Kabupaten Bondo-

karena terbatasnya jangkauan sumber belajar yang diperlu- woso dan dilaksanakan dari 19

diklat tatap muka. Pembelajar­ kan sesuai materi dan ditun- Juli hingga 25 Agustus 2014.

an elektronik dapat dilengkapi tut lebih mandiri dan mampu Diklat pembelajaran elektro­
dengan fitur-fitur teks, grafis, mengelola waktu. Pembelajar­ nik dilakukan secara blended.

animasi, simulasi, video, dan an elektronik merupakan alat Pelatihan diawali dengan tatap

audio. Ia juga dapat menyaji- memperkaya nilai-nilai belajar muka berupa bimbingan teknis

kan diskusi kelompok yang di- yang dapat digunakan untuk penerapan pembelajaran elek-

dampangi oleh fasilitator yang menyalurkan informasi pen- tronik dan dilanjutkan dengan

sesuai dengan bidang studinya. didikan sekaligus wahana ko- pembelajaran secara daring

Jenis pembelajaran ini dapat munikasi untuk membangun (online). Berikut kesan Bam-

dilaksanakan sejalan dengan jejaring kerja sebagai upaya bang Sutrisno, salah seorang

pembelajaran tatap muka. peningkatan profesionalisme peserta uji coba pembelajaran

Apabila dalam pembelajaran guru. elektronik Bahasa Indonesia

tatap muka fasilitator diang- Sebagai upaya perluasan di Kabupaten Bondowoso.,

gap sebagai narasumber atau diklat dan pembentukan jeja­ “E-learning bagi saya sangat

orang yang serba tahu, sebagai ring kerja bagi para pendidik, mengesankan karena banyak

tempat bertanya, dan ditugas- PPPPTK Bahasa membangun hal yang saya dapatkan ter­

pembela- utama terkait dengan kuriku-

Pergi ke warung beli nasi jaran elek- lum 2013 semoga bermanfaat

tronik pada pada dunia pendidikan.”


Jangan lupa pakai piring tahun 2014. Untuk menghasilkan sebuah

Uji cobanya pembelajaran elektronik yang


Belajar apa yang paling di hati
dilak sana- baik, menyenangkan, dan siap

Kalau bukan belajar e-learning kan untuk digunakan untuk pelatihan,

dua mata diperlukan seorang penulis


p elaja ran konten (content writer), peran-

6 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


cang pembelajaran (course de- teknologi yang perkembangannya terjadi dengan

signer), dan pemrogram kom- sangat cepat. Konten yang disusun oleh seorang

puter. Seorang penulis konten penulis konten harus mudah dimigrasikan dalam

diperlukan untuk menyiapkan aplikasi lain dan mudah diolah oleh perancang

materi yang mentes dan sesuai pembelajaran dan pemrogram komputer. Kare­

dengan tingkat kepentingan na itu sekali lagi, ketiga komponen pembangun

dan kebutuhan pembelajar­ pembelajaran elektronik harus mampu bekerja

an. Perancang pembelajaran sama agar konten yang berkualitas dapat diinteg­
menyiapkan dan merancang rasikan ke dalam teknologi pembelajaran yang

sebuah pembelajaran yang memikat. Dan sinergi ketiga elemen tersebut ber-

menarik dalam pembelajaran pusat pada pengguna (user) atau calon peserta

elektronik, melalui berbagai pembelajaran elektronik. Secara sederahana,

fitur pembelajaran yang terse- hubungan antara ketiga elemen pembelajaran

dia. Bersama dengan penulis elektronik dengan pengguna dapat digambarkan

konten, dia menentukan ke­ dalam segi tiga berikut.

giatan yang dirancang sesuai Oleh karena itu, untuk menda-

dengan tujuan pembelajaran patkan sebuah pembelajaran

dan beban materi yang akan elektronik yang baik diperlukan

disampaikan. sebuah tahapan kerja yang

Ketiga elemen pembangun runtut. Sebelum pembela-

pembelajaran elektronik jaran elektronik dengan

tersebut harus dapat ketiga elemen pem-

disinergikan dengan bangunnya diran-

baik, mengingat cang; perlu dibuat

bahwa konten pemetaan

tidak lebih pen­ topik, tujuan

ting daripada

teknologi yang digunakan da- pembelajar­an, materi, dan kegiatan belajar. Ke­

lam pembelajaran elektronik. giatan belajar dalam pembelajaran elektronik

Dengan kata lain, konten harus menurut Onno W. Purbo (2002) terbagi menjadi
dapat diintegrasikan ke dalam dua, yakni kegiatan sinkronistis (pada waktu yang

7
laporanutama
gement system (LMS) Moodle
Makan buah, buah semangka di antaranya sebagai berikut.

Buah semangka berwarna kuning 1. assignment

Fitur ini dapat digunakan

Kapan saja kita bisa berjumpa oleh fasilitator untuk membuat

penugasan yang sifatnya indi-


Kalau belajar di e-learning vidual. Dalam fitur ini peserta

dapat mengunggah tugas yang


diminta oleh fasilitator misal-

nya, tugas proyek, esei, artikel,


sama) dan kegiatan asinkronis- yang dirancang, (2) topik dan
jurnal, dan laporan. Jenis arsip
tis (pada waktu yang berbeda). kompetensi yang diharapkan,
(file) yang dapat dikirimkan
Dalam kegiatan pembelajaran dan (3) strategi pembelajaran
antara lain word document,
daring, fasilitator tidak hanya (sinkronistis atau asinkronis-
spreadsheet, image, audio, dan
memberikan instruksi demi in- tis) yang disertai dengan ma-
klip video. Selanjutnya fasili-
struksi, tetapi juga memantau teri dan kegiatan pembelajaran
tator mengunduh tugas yang
kegiatan dan perkembangan yang direncanakan. Adminis­
dikirim oleh peserta dan mem-
peserta. Materi yang diberi- trasi pembelajaran lainnya
beri nilai.
kan dapat diakses melalui la- yang terdapat dalam pembe-
2. chats
man (web) dan menyarankan lajaran tatap muka juga harus
Chat ini memungkinkan pe-
ada­nya pengembangan materi disusun atau disediakan dalam
serta dan fasilitator melakukan
yang bertujuan meningkatkan pembelajaran daring seperti
diskusi secara real time. Un-
kompetensi dan profesional- silabus dan jadwal pembelajar­
tuk menggunakan fasilitas ini,
isme peserta melalui pem- an. Karena belajarnya bersifat
diperlukan beberapa pertimban-
bimbingan untuk mencapai mandiri, diperlukan daftar
gan waktu yang memungkin­an
tujuan pembelajaran. referensi bacaan dan forum
semua peserta dapat hadir dan
Komponen pembentuk komunikasi antara fasilitator
pemilihan topik diskusi.
peta belajar atau yang biasa dengan peserta.
3. forum
disebut learning object material Adapun fitur-fitur unggul­
Forum ini berfungsi ham-
(LOM) terdiri atas komponen an yang terdapat dalam pem-
pir sama dengan chats sebagai
administratif pembelajaran belajaran elektronik dengan
media diskusi antara peserta
yaitu (1) jumlah pertemuan menggunakan learning mana­

8 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


maupun fasilitator secara real

time. Namun, tidak seperti

chat, pada forum interaksi di-

lakukan secara asinkronistis.

Setiap peserta yang tergabung

dalam forum akan menerima

salinan dari posting di sur-el

mereka.
4. kuis

Melalui fitur kuis fasilitator

dapat merancang kumpulan

soal, yang berisi pilihan ganda,

salah benar, dan pertanyaan

jawaban singkat. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut akan

tersimpan di bank soal yang

nantinya dapat digunakan ber-

ulang-ulang.

5. Wiki

Wiki merupakan fitur

yang disediakan moodle un-

tuk menulis secara kolaboratif.

Dalam kegiatan ini fasilita-

tor dapat merancang kegiatan

kelompok untuk menghasilkan

sebuah bunga rampai suatu

topik. Dalam pembelajaran

bahasa fasiliatator dapat juga

menjadikan fitur ini semacam

kegiatan menulis berantai da-


lam kegiatan tatap muka.

9
laporanutama
FITUR UNGGULAN MOODLE:
bentuk yang sangat beragam

1. ASSIGNMENT
dan berkualitas.

2. CHATS
Di penghujung tahun 2014

3. FORUM
PPPPTK Bahasa memperluas

4. KUIS
uji coba pembelajaran elek-

5. WIKI
tronik untuk enam bahasa

6. BERITA (NEWS)
yaitu bahasa Indonesia, Ing-

7. SCROM
gris, Jerman, Prancis, Arab,
dan Jepang dengan wilayah

jangkauan yang lebih luas yaitu


6. berita (news) penyedia layanan pembela-
Makassar, Batam, Jakarta,
Fasilitas ini dapat diguna- jaran di luar moodle seperti,
Bandung, dan Malang. Dengan
kan oleh fasilitator untuk me- youtube, padlet, kompasiana,
jangkauan yang lebih luas dan
nyampaikan berita atau infor- ataupun google document.
kompetensi peserta terhadap
masi kepada peserta tentang Yang perlu ditekankan kembali
teknologi yang beragam, pem-
proses yang berhubungan de­ adalah bahwa dalam pembela-
belajaran elektronik tumbuh
ngan pembelajaran. jaran sangat diperlukan adanya
menjadi sebuah tantangan
7. SCROM konten pembelajaran yang
tersendiri bagi PPPPTK Ba-
Fitur ini dapat digunakan berkualitas. Pembelajaran elek-
hasa. Namun, dengan seman-
untuk membuat pembelajaran tronik dengan berbagai fitur
gat belajar kita dapat melihat
bevariasi. Dalam fitur ini fasili- dan fasilitas kegiatan belajar
ke atas memperoleh semangat
tator dapat membuat kuis yang sebagai alat bantu pembelajar­
untuk maju, melihat ke bawah
fasilitasnya tidak terdapat da- an memudahkan peserta me-
bersyukur atas semua yang
lam fitur Moodle, sebagai con- mahami materi pelajaran dan
ada, melihat ke samping se-
toh kuis yang dibuat fasilator sebagai panduan bagi fasili-
mangat kebersamaan, melihat
dengan fasilitas lain misalnya tator dalam menyampaikan
ke belakang sebagai pengala-
hotpotatoes. materi diklat. Oleh karena itu,
man berharga, melihat ke da-
Selain fitur dan fasilitas konten yang digunakan dalam
lam untuk instropeksi, dan me-
yang telah disediakan oleh pembelajaran untuk mencapai
lihat ke depan untuk menjadi
Moodle, fasilitator dapat me- suatu klasifikasi profesional
lebih baik dalam menyikapi
nambahkan kegiatan lain tertentu seharusnya memiliki
kehidupan yang sejati. e
yang manarik melalui fasilitas

10 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


Language Acquisition:
Learning a Foreign Language
for Adults
Joko Sukaton
Staf PPPPTK Bahasa

Introduction the rate of second language acquisition


Many people believe that the learners lose in children and adults have shown that
the ability to learn foreign language as they get although children may have advantage in
older. Language experts, however, argue that it achieving native-like fluency in the long
is never too old to learn a foreign language. As run, adult actually learn languages more
the learners get old, it can be more difficult to quickly than children in the early stages.
learn a foreign language. (Krashen, Long, and Scarcella, 1979).
2. They can memorize rules without
Important Fact Related to Second Language problems and even analyze and
Learning of Adult Learners understand the system of the language.
Although it is commonly believe that Under the theory of `brain development`,
children acquire a second language quickly they can develop their brain to
and effectively, research shows that it can be understand the relationship between
the same with adult learner, but given certain semantics and grammar, and to absorb
conditions.T his of course does not imply vocabulary and even to make `higher
that younger and older learners acquire the order`generalization and associations.
language in precisely the same way. Beside, they can also acqquire more
developed long-term memories.
Advantages of Adult Learners
1. Adult learners can benefit from what Reasons of Adult Learners`failure
already know not just about language but 1. They are presented almost exclusively
about life experiences. Studies comparing with unnatural samples of language

11
devoid of meaning or communicative s/he is going to say for fear of being
goals. They are forced to repeat grammar embarassed, and finally s/he says very
patterns, vocabulary drills and similar little, just "to be on the safe side."
kinds of exercises which give them the 4. Lack of positive verbal and non-verbal
false belief that they have a good command reinforcement.
of the language. However, when faced with
a real situation, most adult learners have Tips for English Teacher
several problems to both to understand 1. For second language acquisition to
and to get their message across. After all, take place the adult student (and
this is not the way in which first language children too!) must be surrounded
acquisition takes place. by meaningful language all the time.
2. According to recent studies (for more info Students need contact, interaction, real
on this read Dorothy Mackeracher's Making situations to participate in, to make use
Sense of Adult Learning), unlike children, of their language and work out how
adults have extensive pragmatic life the language is use through a hands on
experiences that tend to structure and limit approach, not just reading a grammar
new learning. book and filling out the gaps.
3. Language is acquired through a trial-and 2. A student's self-esteem is also an
error process, but while making the 3r or important consideration for teachers to
4th mistake in a row, adults start to feel keep in mind. There are many things a
guilty, dries up, starts to think of what teacher can do to facilitate the continued

12 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


development of students' self-esteem. References
Among these are offering positive verbal Bower, Dough, Am I Too Old to Learn

and non-verbal reinforcement even when a Second Language?, in http://


ezinearticles.com/?Are-Adults-
a student makes mistakes. Unfotunately,
Too-Old-to-Start-to-Learn-a-New-
this is not always the case since mistakes
Language?&id=146442.
are penalized in most cases! Imagine the
Lebowitz, Shana, Adult Can Learn New
impact of a given student when the only Languages, Here`s Why, in http://
thing a teacher does is to correct him or her greatist.com/happiness/adults-can-learn-
every time s/he tries to say something. new-languages-heres-why.
3. Teachers should imitate parents while Lewis, Benny, Why Adults are Better

raising a child acquiring a first language. Learners than Kids (So No, You´re not
too old), in http://www.fluentin3months.
They just correct meaning, not rules or
com/adults-vs-kids.
patterns.

Conclusion
1. Age has been the deterrent factor to learn
a second language (or third or more), that
is no longer a valid excuse! Language
can be acquired at any stage of your life,
regardless of age.
2. Adults and children do NOT have the same
cognitive and mental abilities, and that
a Second Language program for either
group must be radically different so as to
contemplate their differences. However, the
underlying principle behind every single
course either for children or adults is that
natural communication is the fuel that
keeps the wheels of any language turning.
Without it, no matter how much you try,
you will remain in the same place, after all,
learners cannot learn a language without
real communication. e

13
Presupposition:
An Analysis of Contextual Meaning

Agus Purnomo
Staf PPPPTK Bahasa

Introduction
Pragmatics is a linguistic study that
deals with meaning in context (Cutting,
2002:2) and its main concern is to study
Presupposition functions language in use. Contextual meaning
that arises from any given situation may,
to make communication
therefore, be multiple in nature as it
more efficient from the depends on several factors: the speaker, the

point of view of speakers. hearer and the utterance itself.


Interlocutors as they change roles
It reduces explicit or between speaker and hearer must read

redundant utterances between the lines beyond what is stated


or uttered to get the meaning; they need
or sentences that are
to find the ‘true’ meaning of an utterance
relatively ‘unnecessary’ among a variety of possible meaning
embedded in an utterance. Otherwise,
based on the speaker’s
an utterance can be misunderstood or
assumptions. even rendered meaningless, creating

14 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


communication failure and in certain construction that evokes certain association.
cases, may lead to grave consequences. In a simpler definition, presupposition is
To grasp the intended meaning of an basically a speaker’s assumption which
utterance, interlocutors need to possess is taken for granted (that the hearer must
an adequate awareness of a language share the same knowledge) prior to his/her
and its contextual clues. This needs to utterance, and this assumption is implied in a
seek meaning can be analyzed through certain linguistic construction, thus unspoken.
pragmatic point of view. One such In this case, the speaker presupposes that
pragmatic analysis concerned with the the hearer already knows the ‘background’
factor of the speaker’s interpretation and information of an utterance he speaks of;
logical consequence(s) of an utterance/ hence, he feels that there is no need to make
sentence is through presupposition it explicit in his utterance (implied).
and entailment. Presupposition and Let us examine a case of presupposition in
entailment are two important aspects the following sentence.
to be analyzed and understood as they 1. Dijual sepeda Fiksi
contribute to appropriateness of meaning, The sentence contains a presupposition:
efficiency and smoothness of our verbal a. There exists a sepeda Fiksi.
communication. Without which the more In this case, the writer presupposes that
amount of time will be spent needlessly to the readers already know the concept and
get the meaning crossed than it should be, existence of sepeda Fiksi. Therefore, the
and misunderstanding may unnecessarily writer writes the sentence directly Dijual
take place. sepeda fiksi assuming that the readers already
know this concept. Consequently, he thinks
Presupposition that he does not need to make it explicit in his
Presupposition is defined as something sentence, say like Sepeda Pixie, a new bicycle
the speaker assumes to be the case prior model with bright colours, is sold.
to making an utterance (Yule, 1996: 26). In the case of the sentence Dijual sepeda
Geurts (1999: 2) defines it as pieces fiksi above, viewed from the readers’
of information which are associated interpretation, it can mean as:
with certain lexical items or syntactic b. Dijual sepeda khayalan/tidak nyata (fiksi)
constructions.W hile Yule highlights on c. Dijual sepeda Pixie (a certain type of
the speaker’s assumption of an utterance bicycle)
Geurts emphasizes on the linguistic

15
The interpretation of meaning in (b) and Conclusion
(c) are both justified, although (c) stands Presupposition functions to make
a greater chance of being true than (b) communication more efficient from the
because it does not make sense that anyone point of view of speakers. It reduces explicit
would want to sell a bicycle which is not or redundant utterances or sentences
real (fiksi) as in (b). In such a case of (b), the that are relatively ‘unnecessary’ based
speaker is at fault of misspelling ‘Pixie’ for on the speaker’s assumptions. However,
‘Fiksi’. for presupposition to work, there must be
Yet, (b) and (c) are actually not shared knowledge between the speaker and
related with (a) as a presupposition, as hearer, as Yule (1996:3) puts it succinctly,
presupposition is about the speaker’s pragmatics is the study of meaning as
assumption regardless of the speaker’s communicated by a speaker (or a writer)
interpretation regarding an utterance/ and interpreted by a listener (or a reader). e
sentence. Let us discuss another example:
2. Ahok has served Jakarta for almost a References
year now. Cutting, Joan. 2002. Pragmatics and

The presupposition of the utterance Discourse. London: Routledge.


Geurtz, Bart. 1999. Presuppositions and
above is:
Pronouns. Oxford: Elsevier.
Ahok is the vice governor of Jakarta
Horn, R. Laurence & Ward, Gregory. 2004.
For this utterance and its presupposition
The Handbook of Pragmatics. London:
to work in conveying the intended meaning
Blackwell.
to the hearer, certain knowledge must be Sauerland, Uliv and Stateva, Penka. 2007.
shared by both parties.In here, the speaker Presuppositions and Implicature in
presupposes that the hearer already knows Compositional Semantics. Hampshire:
that Ahok is the ruling vice governor of Palgrave Macmillan.

Jakarta. Therefore, the speaker directly Yule, George. 1996. Pragmatics. Oxford:
Oxford University Press.
utters Ahok has served Jakarta for
almost a year now. In case (2) the shared
knowledge being is that Ahok is the present
vice governor of Jakarta in (1) the shared
knowledge is the concept of Sepeda Pixie.

16 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


Kemampuan Guru dalam
Menyusun dan Mengimplementasikan
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran

Widiatmoko
Widyaiswara Bahasa Inggris PPPPT Bahasa

Pendahuluan melatih, menilai dan meng­

Menjadi guru merupakan evaluasi peserta didik pada

profesi yang didasarkan atas pendidikan anak usia dini jalur

panggilan nurani yang diper- pendidikan formal, pendidikan

kaya dengan berbagai kom- dasar dan pendidikan mene­ guru merupakan
petensi yang dipersyaratkan ngah. Profesional dimaknai
pendidik profesional
dalam melaksanakan tugas sebagai pekerjaan yang di-

pengabdiannya. Guru merasa lakukan oleh seseorang dan dengan tugas utama
bahagia dalam melaksanakan menjadi sumber penghasilan mendidik, mengajar,
tugas yang mulia meskipun kehidupan yang memerlukan

berat untuk mencerdaskan pe- keahlian, kemahiran, atau ke-


membimbing,
serta didik. Undang-Undang cakapan yang memenuhi stan- mengarahkan,
Nomor 14 Tahun 2005 tentang dar mutu atau norma tertentu.
melatih, menilai dan
Guru dan Dosen menyebutkan Dengan demikian, guru meru-

bahwa guru merupakan pen- pakan jabatan profesional yang mengevaluasi peserta
didik profesional dengan tugas dituntut untuk memiliki suatu
didik.
utama mendidik, mengajar, keahlian khusus dalam hal

membimbing, mengarahkan, mengajar, yakni merancang

17
pembelajaran, mengelola kelas, diikuti oleh 281.019 guru (SD, Upaya tersebut ternyata

melaksanakan pengajaran dan SMP, SMA, dan SMK), penca- belum mampu mengatasi kesu-

menilai hasil pembelajaran. paian nilai tertinggi adalah 97,0 litan dan meningkatkan kom-

Mencermati kenyataan dan nilai terendah 1,0 dengan petensi guru. Agung (2012)

pro­fesionalisme guru di Indo- nilai rerata 42,25 dan simpang­ mengidentifikasi masih kurang-

nesia hingga saat ini memang an baku 12,72. Sekor rata-rata nya frekuensi pendidik­an dan

masih cukup memprihatinkan. nasional guru tersebut menun- pelatihan bagi guru bahkan di­

Umum­nya, para guru masih jukkan rendahnya kompetensi sinyalir masih terbatasnya jang-

belum memiliki kompetensi guru (Suyanto, 2013). kauan kepesertaan. Di sam­ping

dan profesionalisme kerja yang Dalam rangka mening- itu, penyelenggaraan PLPG

memadai. Hal itu setidaknya katkan profesionalisme guru yang sangat singkat (9 hari)

ditunjukkan oleh hasil studi secara berkesinambungan, dinilai tidak efektif, dan dike-

Pusat Penelitian Kebijakan, pemerintah telah dan sedang sani hanya sebagai legitimasi

Badan Penelitian dan Pengem- terus berupaya memberikan pemberian sertifikat dalam

bangan, Kementerian Pendidik­ kesempatan kepada guru rangka pemberian pengakuan

an dan Kebudayan (Agung, melalui berbagai program ke­ untuk mendapatkan tunjangan

2012) yang menginformasikan giatan termasuk pendidik­an bagi guru (Abduhzein, 2013).

bahwa meskipun para guru (SD dan pelatihan. Upaya-upaya Seiring dengan waktu,

dan SMP) telah mendapatkan tersebut antara lain: (a) pem- permasalahan guru juga kian

pelatihan pada program PLPG bentukan PKG (Pusat Kegiatan bergulir. Salah satu masalah

(Pendidikan dan Pelatihan Pro- Guru) dan KKG (Kelompok yang masih di alami guru sam-

fesi Guru) dan memperoleh ser- Kerja Guru) yang memung- pai saat ini antara lain kom-

tifikat, ternyata pada uji kom- kinkan para guru untuk ber- petensinya dalam menyusun

petensi mereka mendapatkan bagi pengalaman dalam me- dan mengimplementasikan

hasil sekor rerata kurang dari mecahkan masalah-masalah kurikulum, khususnya silabus

38,0 untuk skala 0-100. Hasil yang mereka hadapi dalam dan Rencana Pelaksanaan

tersebut dikategorikan kurang kegiatan mengajarnya, (b) ke- Pembelajaran (RPP). Diduga

memadai. Data di lapang­an bijakan persyaratan kualifikasi para guru tidak menyusun si-

juga masih menunjukkan ting- minimal jenjang pendidik­an labus dan RPP secara mandiri

kat kompetensi guru yang be- S1, (c) program sertifikasi, dan sebagai akibat kurangnya pe­
lum seperti harapan. Pada Uji (d) penyelenggaraan PLPG dan nguasaan kurikulum. Indikasi
Kompetensi Awal (UKA) yang PPG (Pendidikan Profesi Guru) tersebut dapat ditunjukan oleh

dilaksanakan pada 2012 yang dalam jabatan. hasil pemantauan dan eva­

18 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


luasi pelaksanaan KTSP yang mengimplementasikan kuriku- butkan perencanaan proses

dilakukan oleh Pusat Kuriku- lum. Jika hal tersebut dipenuhi, pembelajaran yang meliputi

lum, Balitbang, Kemdikbud. akan semakin jauh lebih ri­ngan silabus dan rencana pelaksana­

Hampir selama 5 tahun KTSP upaya untuk menghasilkan an pembelajaran. Kompetensi

berjalan, hasil monitoring dan siswa-siswa yang berprestasi pedagogik dan kompetensi

evaluasi tersebut menunjukkan tinggi. Dengan demikian, profesional guru menuntut

bahwa pada umumnya guru masalah dalam penelitian ini guru memiliki kemampuan

belum memiliki komitmen da- dirumuskan: (a) bagaimana untuk mengembangkan pe­

lam penyusunan silabus dan kemampuan guru dalam me- rencanaan pembelajaran, baik

RPP sesuai dengan mata pela- nyusun kurikulum (silabus dan itu silabus maupun RPP secara

jaran yang diajarkannya. Hal RPP)?, (b) bagaimana kemam- memadai. Silabus merupakan

ini terbukti dengan ditemukan- puan guru dalam mengimple- rencana pembelajaran pada

nya fakta bahwa masih banyak mentasikan kurikulum (sila- suatu dan/atau kelompok mata

guru dalam menyusun silabus bus dan RPP)?, (c) bagaimana pelajaran/tema tertentu yang

dan RPP dengan cara men- hubungan antara kemampuan mencakup kompetensi dasar,

contoh milik orang lain (Pusat guru menyusun kurikulum dan materi pembelajaran, kegiat­

Kurikulum, 2010). kemampuan mengimplemen- an pembelajaran, penilaian,

Dengan mencermati tasikannya?, dan (d) apakah alokasi waktu, dan sumber/ba-

perkembangan kurikulum ada perbedaan kemampuan han/alat belajar. Pengembang­

tersebut, kurikulum 2013 guru dalam menyusun dan an silabus dapat dilakukan oleh

setidaknya memuat dua hal mengimplementasikan kuri- para guru secara mandiri atau

yang dituntut dari guru yaitu kulum di­t injau dari: (i) hasil berkelompok di sekolah atau

mampu untuk (a) melaksana- UN/UASBN, (ii) kualifikasi beberapa sekolah, kelompok

kan proses belajar yang men- pendidikan, (iii) sertifikasi, (iv) Musyawarah Guru Mata Pela-

dorong siswa tidak sekadar pengalaman mengajar, dan (v) jaran (MGMP) atau Kelompok

diberi tahu tetapi aktif mencari akreditasi sekolah? Kerja Guru (KKG), dan Dinas

tahu, (b) tidak hanya mengajar Pendikan.

secara verbal tetapi dengan Pengembangan Perangkat Pem- Di samping itu, kom-

banyak memberi contoh dan belajaran ponen penting lainnya adalah

teladan (Kemdikbud, 2013). Peraturan Pemerintah Re- kegiatan pembelajaran yang


Mencermati hal ini dibutuhkan publik Indonesia Nomor 19 dirancang untuk memberikan
guru yang benar-benar kom- Tahun 2005 tentang Standar pengalaman belajar yang meli-

peten dalam menyusun dan Nasional Pendidikan menye- batkan proses mental dan fisik

19
Dari rumusan silabus

tersebut, guru menyusun RPP.

Penyusunan RPP diharapkan

lengkap dan sistematis agar

pembelajaran dapat berlang-

sung secara interaktif, inspi-

ratif, menyenangkan, menan-

tang, dan memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi ak-

tif. Selain itu, kegiatan pem-

belajaran yang disusun di da-


melalui interaksi antarpeserta rampilan. Indikator dikembang- lam RPP juga memberikan ru-
didik, peserta didik dengan kan sesuai dengan karak­teristik ang yang cukup bagi prakarsa,
guru, lingkungan, dan sumber peserta didik, mata pelajaran, kreativitas, dan kemandirian
belajar lainnya dalam rangka satuan pendidikan, potensi siswa sesuai dengan bakat, mi-
pencapaian kompetensi dasar. daerah dan dirumuskan dalam nat, dan perkembangan fisik
Pengalaman belajar tersebut kata kerja operasional yang serta psikologis peserta didik
dapat terwujud melalui peng- terukur dan/atau dapat diob- (Pustekkom, 2012).
gunaan pendekatan pembe- servasi. Indikator ini kemudian

lajaran yang bervariasi dan digunakan sebagai dasar untuk Metode Penelitian
berpusat pada peserta didik. menyusun alat penilaian. Pe- Penelitian ini menggunakan
Pengalaman belajar memuat nilaian pencapai­an kompetensi pendekatan kuantitatif dan
kecakapan hidup yang perlu dasar peserta didik dilakukan kualitatif untuk mengungkap
dikuasai oleh peserta didik. berdasarkan indikator. Penila- sejauh mana kemampuan guru
Kemudian, guru juga dituntut ian ini dapat dilakukan dengan dalam menyusun dan mengim-
untuk merumuskan indikator menggunakan tes dan nontes plementasikan kurikulum.
pencapaian kompetensi. In- dalam bentuk tertulis maupun Pendekatan kuantitatif dilaku-
dikator merupakan penanda lisan, pengamatan kinerja, kan melalui survei untuk meng­
pencapaian kompetensi dasar pengukur­an sikap, penilaian ukur tingkat kemampuan guru
yang ditandai oleh perubahan hasil karya berupa tugas, pro- baik dalam menyusun maupun
perilaku yang dapat diukur jek dan/atau produk, penggu- mengimplementasikan kuri-
yang mencakup kompetensi naan portofolio, dan penilaian kulum, dan mengukur sejauh
sikap, pengetahuan, dan kete­ diri. mana pengaruh atau sumbang­

20 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


an relatifnya terhadap prestasi VI, VII, IX, X, dan XII pada ta- Deskripsi Kemampuan Guru

hasil belajar siswa. Pendekat­ hun ajaran 2011/2012. Khusus dalam Menyusun Silabus dan

an kualitatif melalui Focused guru kelas IV, VII, dan X dipi- RPP

Group Discussion (FGD) digu- lih sebagai sampel dalam rang- Secara umum, hasil anali-

nakan untuk mengeksplorasi ka implementasi kurikulum sis data tentang kemampuan

per timbangan-per timbangan 2013 yang dilakukan secara guru dalam menyusun sila-

yang digunakan guru dalam bertahap. Guru kelas VI, IX, bus dan RPP di daerah-daerah

penyusunan dan implementasi dan XII dipilih sebagai sampel sampel studi menunjukan bah-

kurikulum. Populasi penelitian untuk mengukur kontribusinya wa persentase terbesar guru

ini adalah seluruh guru dari terhadap prestasi hasil bela- (96%) memiliki kemampuan

satuan pendidikan umum pada jar siswa yang diukur dengan tinggi/baik dalam menyusun

jenjang pendidikan dasar dan sekor UASBN dan UN. Untuk silabus-RPP, yang ditunjukan

menengah baik yang berstatus satuan pendidikan SMP dan dengan capaian sekor 7 hingga

negeri maupun swasta. Teknik SMA, guru yang dipilih se- 10, yakni pada daerah-daerah

pengambilan sampel yang bagai responden adalah guru dalam Q3 (quintile 3) yaitu

digunakan adalah stratified mata pelajaran Bahasa Indone- daerah-daerah yang mempu-

random sampling. Stratifikasi sia dan Matematika. nyai capaian rerata nilai UN

didasarkan pada sekor ujian

nasional (UN) pada SMP dan


Salah satu masalah yang
SMA. Dengan menggunakan masih di alami guru
sekor UN ini, lokasi studi (ka-
sampai saat ini antara
bupaten/kota) dikelompokan

ke dalam 5 quintile. Kemudian, lain kompetensinya


sampel penelitian ini meliputi
dalam menyusun dan
dua kelompok guru. Kelom-

pok pertama adalah guru inti, mengimplementasikan


yang berperan sebagai pelatih
kurikulum, khususnya silabus
(tutor) bagi guru-guru SD,

SMP, dan SMA dalam rangka


dan Rencana Pelaksanaan
implementasi kurikulum 2013. Pembelajaran (RPP).
Kelompok kedua adalah guru
di setiap satuan pendidikan,

dalam hal ini guru kelas IV,

21
7,22—7,63 untuk jenjang persentase guru yang memi- materi dengan pengetahuan

dikdas dan 7,26—7,58 un- liki kemampuan baik dalam yang relevan; menyampaikan

tuk jenjang dikmen. Semen- menyu­sun silabus-RPP di daer- materi dengan jelas sesuai

tara persentase terendah guru ah-daerah pada Q4 lebih ren- dengan hierarki belajar dan

(84%) memiliki kemampuan dah (86%) dibandingkan den- karakteristik siswa; mengait­

baik (tinggi) dalam menyusun gan daerah-daerah dalam Q3 kan materi dengan realitas

silabus-RPP yakni pada daer- (96%), padahal capaian rerata kehidupan; melaksanakan

ah-daerah dalam Q2 (quintile nilai UN pada daerah-daerah pembelajaran sesuai dengan

2) yaitu daerah-daerah yang dalam Q4 lebih tinggi daripada kompetensi; melaksanakan

mempunyai capaian rerata dengan capaian rerata nilai UN pembelajaran secara runtut;

nilai UN 6,58—7,22 untuk pada daerah-daerah dalam Q3. menguasai kelas; melaksana-

jenjang pendidikan dasar dan Dengan demikian, dapat di­ kan pembelajaran yang bersi-

6,77—7,25 untuk jenjang pen- simpulkan bahwa tidak terda- fat kontekstual; melaksanakan

didikan menengah. pat kecenderungan banyaknya pembelajaran yang memung-

Namun demikian tampak guru yang berkemampuan baik kinkan tumbuhnya kebiasaan

bahwa persentase guru yang dalam menyusun silabus-RPP positif; melaksanakan pembe-

memiliki kemampuan baik akan semakin tinggi rerata lajaran sesuai dengan alokasi

dalam menyusun silabus-RPP nilai UN yang dicapai. waktu yang direncanakan;

tidak selalu berbanding lurus menggunakan media secara

dengan capaian rerata nilai Deskripsi Kemampuan Guru efektif dan efisien; menghasil-

UN. Hal tersebut ditunjukkan dalam Mengimplementasikan kan pesan yang menarik; me-

dengan persentase guru yang Kurikulum dalam Pembelajaran libatkan siswa dalam peman-

memiliki kemampuan baik da- Untuk mengetahui apakah faatan media; menumbuhkan

lam menyusun silabus-RPP di seorang guru dapat mengim- partisipasi aktif siswa dalam

daerah-daerah pada Q1 lebih plementasikan RPP dengan pembelajaran; menunjukkan

tinggi (89%) daripada dengan baik atau tidak, ada sejum- sikap terbuka terhadap respon

daerah-daerah pada Q2 (84%), lah indikator yang digunakan. siswa; menumbuhkan keceria­

padahal capaian rerata nilai Indikator-indikator tersebut an dan antusias siswa dalam

UN pada daerah-daerah da- antara lain: mempersiapkan belajar; memantau kemajuan

lam Q1 lebih rendah daripada siswa untuk belajar; melaku- belajar selama pembelajaran;

dengan capaian rerata nilai kan kegiatan apersepsi; melakukan penilaian akhir
UN pada daerah-daerah dalam menunjukkan penguasaan ma- sesuai dengan kompetensi;

Q2. Demikian juga sebaliknya, teri pembelajaran; mengaitkan menggunakan bahasa lisan

22 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


dan tulis secara jelas, baik, rerata nilai UN. Hal tersebut di- Hubungan antara Kemampuan

dan benar; menyampaikan pe- tunjukkan dengan persentase Menyusun dan Mengimple-

san dengan gaya yang sesuai; guru yang memiliki kemam- mentasikan Silabus-RPP Ber-

melakukan refleksi dan mem- puan baik dalam mengimple- dasarkan Kualifikasi Pendidikan

buat rangkum­an dengan me- mentasikan silabus-RPP di Guru

libatkan siswa; melaksanakan daerah-daerah pada Q1 lebih Hasil analisis menunjukkan

tindak lanjut dengan memberi- tinggi (94%) dibandingkan hubungan kemampuan guru

kan arahan atau kegiatan atau dengan daerah-daerah pada Q2 dalam menyusun silabus-RPP

tugas sebagai bagian remidi/ (92%), padahal capaian rerata dan mengimplementasikannya

pengayaan. nilai UN pada daerah-daerah pada kelompok guru dengan

Secara umum, hasil analisis dalam Q1 lebih rendah daripa- kualifikasi pendidikan D4/S1

data tentang kemampuan guru da dengan capaian rerata nilai dengan perolehan nilai kore-

dalam mengimplementasikan UN pada daerah-daerah da- lasi r = 0.46. Hal ini menunjuk-

silabus-RPP di daerah-daerah lam Q2. Demikian juga seba- kan bahwa kuatnya hubungan

sampel studi menunjukan bah- liknya, persentase guru yang antara kedua variabel tersebut

wa persentase terbesar guru memiliki kemampuan baik da- (kemampuan menyusun dan

(97%) memiliki kemampuan lam menyusun silabus-RPP di mengimplementasikan silabus-

tinggi/baik dalam mengimple- daerah-daerah pada Q4 lebih RPP) termasuk ke dalam kate-

mentasikan silabus-RPP (sekor rendah (95%) daripada den- gori rendah dengan kontribusi

7—10) pada daerah-daerah da- gan daerah-daerah dalam Q3 penyusunan silabus-RPP terh-

lam Q3 (quintile 3) yaitu daer- (97%), padahal capaian rerata adap implementasinya sebesar

ah-daerah yang mempunyai nilai UN pada daerah-daerah 21,35%. Pada kelompok guru

capaian rerata nilai UN 7,22— dalam Q4 lebih tinggi daripada yang berkualifikasi pendidikan

7,63 untuk jenjang pendidikan dengan capaian rerata nilai UN magister (S2), hasil analisis

dasar dan 7,26—7,58 untuk pada daerah-daerah dalam Q3. menunjukkan hubung­an ke-

jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian, dapat di­ mampuan menyusun silabus-

Namun demikian, tampak simpulkan bahwa tidak terda- RPP dan mengimplementasi-

bahwa persentase guru yang pat kecenderungan banyaknya kannya memiliki nilai korelasi

memiliki kemampuan baik guru yang berkemampuan baik r = 0.61. Hal ini menunjukkan

dalam mengimplementasikan dalam mengimplementasikan bahwa kuatnya hubungan

silabus-RPP tidak selalu ber- silabus-RPP akan semakin antara kedua variabel ter-

banding lurus dengan capaian tinggi rerata nilai UN yang di- masuk ke dalam kategori se-

capai. dang dengan kontribusi peny-

23
usunan silabus-RPP ter­hadap nya pada kelompok guru yang silabus-RPP terhadap imple-

implementasinya sebesar telah bersertifikat diperoleh mentasinya sebesar 31,91%.

37,14%. Dengan demikian, da- nilai korelasi r = 0.46. Hal ini Dengan demikian, dapat di­

pat disimpulkan bahwa ditinjau menunjukkan bahwa kuatnya simpulkan bahwa ditinjau dari

dari kualifikasi pendidikannya, hubungan antara kedua varia- status sertifikasinya, hubungan

hubungan antara kemampuan bel tersebut termasuk ke da- antara kemampuan menyusun

menyusun silabus-RPP dan lam kategori rendah dengan silabus-RPP dan implementasi­

implementasinya lebih kuat kontribusi penyusunan silabus- nya lebih kuat pada guru yang

pada guru yang berkualifikasi RPP terhadap implementasinya belum bersertifikat dibanding-

pendidikan S2 daripada de­ sebesar 21,11%. Sedangkan kan dengan guru yang telah

ngan guru yang berkualifikasi pada kelompok guru yang be- memiliki sertifikat guru.

pendidikan D4/S1. lum bersertifikat, hasil analisis

menunjukkan hubungan ke- Hubungan antara Kemampuan

Hubungan antara Kemampuan mampuan menyusun silabus- Menyusun dan Mengimple-

Menyusun dan Mengimple- RPP dan mengimplementasi- mentasikan Silabus-RPP Ber-

mentasikan Silabus-RPP Ber- kannya memiliki nilai korelasi dasarkan Pengalaman Mengajar

dasarkan Sertifikasi Profesi r = 0.56. Hal ini menunjukkan Hasil analisis menunjukkan

Hasil analisis menunjuk- bahwa kuatnya hubungan hubungan kemampuan guru

kan hubungan kemampuan antara kedua variabel termasuk dalam menyusun silabus-RPP

guru menyusun silabus-RPP ke dalam kategori sedang de­ dan mengimplementasikan-

dan mengimplementasikan- ngan kontribusi penyusunan nya pada kelompok guru yang

24 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


memiliki pengalaman meng­ menunjukkan bahwa kuatnya Hubungan antara Kemampuan

ajar lebih dari tiga puluh ta- hubungan antara kedua varia- Menyusun dan Mengimple-

hun diperoleh nilai korelasi r = bel termasuk ke dalam kate- mentasikan Silabus-RPP Ber-

0.44. Hal ini menunjukkan bah- gori sedang dengan kontribusi dasarkan Frekuensi Keikutser-

wa kuatnya hubungan antara penyusunan silabus-RPP terha­ taan dalam Pelatihan

kedua variabel termasuk ke dap implementasinya sebesar Hasil analisis menunjukkan

dalam kategori rendah de­ 34,79%. Demikian juga pada hubungan kemampuan guru da-

ngan kontribusi penyusunan kelompok guru yang memiliki lam menyusun silabus-RPP dan

silabus-RPP terhadap imple- pengalaman mengajar sampai mengimplementasikannya pada

mentasinya sebesar 19,25%. dengan 10 tahun, hasil analisis kelompok guru yang pernah

Hasil analisis juga menunjuk- menunjukkan hubungan ke- mengikuti pelatihan lebih dari

kan hubungan kemampuan mampuan menyusun silabus- 5 kali dalam 3 tahun terakhir

guru dalam menyusun silabus- RPP dan mengimplementasi- ini diperoleh nilai korelasi r =

RPP dan mengimplementasi- kannya memiliki nilai korelasi 0.51. Hal ini menunjukkan bah-

kannya pada kelompok guru r = 0.59. Hal ini menunjukkan wa kuatnya hubungan antara

yang memiliki pengalaman bahwa kuatnya hubungan kedua variabel termasuk ke

mengajar antara 20 dan 30 ta- antara kedua variabel termasuk dalam kategori sedangdengan

hun diperoleh nilai korelasi r = ke dalam kategori sedang de­ kontribusi penyusunan silabus-

0.40. Hal ini menunjukkan bah- ngan kontribusi RPP terhadap RPP terhadap implementasinya

wa kuatnya hubungan antara implementasi kurikulum sebe- sebesar 25,59%. Hasil analisis

kedua variabel termasuk ke sar 34,79%. Dengan demikian, juga menunjukkan hubungan

dalam kategori rendah dengan dapat disimpulkan bahwa di­ kemampuan guru menyusun

kontribusi penyusunan silabus- tinjau dari lama pengalaman silabus-RPP dan mengimple-

RPP terhadap implementasinya mengajarnya, hubungan antara mentasikannya pada kelompok

sebesar 16,26%. Sementara kemampuan menyusun silabus- guru yang pernah mengikuti

itu, pada kelompok guru yang RPP dan implementasinya lebih pelatihan 3 – 5 kali dalam 3 ta-

memiliki pengalaman meng­ kuat pada kelompok guru yang hun terakhir diperoleh nilai ko-

ajar antara 10 dan 20 tahun, telah berpengalaman mengajar relasi r = 0.63. Hal ini menunjuk-

hasil analisis menunjukkan sampai dengan 20 tahun dari- kan bahwa kuatnya hubungan

hubungan kemampuan meny- pada dengan kelompok guru antara kedua variabel termasuk

usun silabus-RPP dan mengim- yang telah berpengalaman ke dalam kategori sedang de­

plementasikannya memiliki mengajar lebih dari 20 tahun. ngan kontribusi penyusunan

nilai korelasi r = 0.60. Hal ini silabus-RPP terhadap imple-

25
mentasinya sebesar 39,98%. dasarkan Aktivitas Guru dalam menunjukkan hubungan antara

Hasil analisis juga menunjukkan Forum KKG/MGMP kemampuan menyusun silabus-

hubungan kemampuan menyu­ Hasil analisis menunjukkan RPP dan mengimplementasi-

sun silabus-RPP dan mengim- hubungan kemampuan menyu­ kannya diperoleh nilai korelasi

plementasikannya pada kelom- sun silabus-RPP dan mengim- r = 0.50. Hal ini menunjukkan

pok guru yang pernah meng­ plementasikannya pada kelom- bahwa kuatnya hubungan

ikuti pelatihan kurang dari 3 pok guru yang selalu mengiku- antara kedua variabel terma­

kali dalam 3 tahun terakhir ini ti kegiatan forum KKG/MGMP suk ke dalam kategori sedang

diperoleh nilai korelasi r = 0.36. diperoleh nilai korelasi r = dengan kontribusi menyusun

Hal ini menunjukkan bahwa 0.40. Hal ini menunjukkan bah- silabus-RPP terhadap imple-

kuatnya hubungan antara kedua wa kuatnya hubungan antara mentasinya sebesar 25,48 %.

variabel termasuk ke dalam ka­ kedua variabel termasuk ke Dengan demikian, dapat di­

tegori rendah dengan kontribusi dalam kategori rendah dengan simpulkan bahwa ditinjau dari

penyusunan silabus-RPP terha­ kontribusi penyusunan silabus- tingkat aktivitas guru dalam

dap implementasinya sebesar RPP terhadap implementasinya mengikuti kegiatan pada fo-

12,96%. Dengan demikian, da- sebesar 15,83 %. Hasil analisis rum KKG/MGMP, hubungan

pat disimpulkan bahwa ditinjau juga menunjukkan hubungan antara kemampuan menyusun

dari frekuensi keikutsertaan kemampuan menyusun sila- silabus-RPP dan implementasi­

dalam pelatihan pedagogik bus-RPP dan mengimplemen- nya lebih kuat pada kelompok

selama 3 tahun terakhir ini, tasikannya pada kelompok guru yang sering mengikuti

hubungan antara kemampuan guru yang jarang mengikuti aktivitas pada forum KKG/

menyusun silabus-RPP dan kegiatan forum KKG/MGMP MGMP daripada dengan ke­

implementasinya lebih kuat diperoleh nilai korelasi r = lompok guru yang jarang dan

pada kelompok guru yang telah 0.46. Hal ini menunjukkan bah- selalu mengikuti aktivitas pada

mengikuti pelatihan pedagogik wa kuatnya hubungan antara forum KKG/MGMP.

3–5 kali daripada dengan ke­ kedua variabel termasuk ke

lompok guru yang telah meng­ dalam kategori rendah dengan Simpulan

ikuti pelatihan kurang dari 3 kontribusi penyusunan silabus- Dari temuan dan bahasan,

kali dan lebih dari lima kali. RPP terhadap implementasinya dapat disimpulkan secara
sebesar 21,39%. Sementara umum hal-hal berikut.

Hubungan antara Kemampuan hasil analisis untuk kelompok 1. Dalam hal kemampuan me-
Menyusun dan Mengimple- guru yang sering mengikuti nyusun silabus-RPP, tidak

mentasikan Silabus-RPP Ber- kegiatan forum KKG/MGMP ada perbedaan yang sig-

26 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


jukkan kecenderungan
persentase guru yang antara lain: lebih kuat pada

memiliki kemampuan baik guru yang berkualifikasi

pendidikan S2 daripada
dalam menyusun silabus-
dengan guru yang berkua­
RPP tidak selalu berbanding lifikasi pendidikan D4/S1;

lurus dengan capaian lebih kuat pada guru yang

belum bersertifikat diban­


rerata nilai UN. dingkan dengan guru yang

telah memiliki sertifikat;


nifikan di antara guru di tasinya masih cukup ba­ lebih kuat pada kelompok
berbagai daerah berdasar- nyak ditemukan guru yang guru yang telah berpe­
kan capaian rerata nilai ha- masih rendah dan sedang ngalaman mengajar sampai
sil UN. Dalam hal ini 84% kemampuannya. dengan 20 tahun daripada
pada kuantil UN 2 sampai 4. Secara umum pada semua dengan kelompok guru
dengan 96% pada kuantil kuantil, kuatnya hubungan yang telah berpengalaman
UN 3, guru mempunyai ke- antara kemampuan guru mengajar lebih dari 20 ta-
mampuan yang baik dalam menyusun silabus-RPP dan hun; lebih kuat pada kelom-
menyusun silabus-RPP. mengimplementasikannya pok guru yang telah meng­
2. Dalam hal implementasi ditinjau dari berbagai latar/ ikuti pelatihan pedagogik
silabus-RPP, lebih dari 90% karakteristik guru (kuali- 3–5 kali dariapada dengan
guru mempunyai kemam- fikasi pendidikan, status kelompok guru yang hanya
puan yang baik di semua sertifikasi, pengalaman mengikuti pelatihan kurang
daerah, baik yang termasuk mengajar, keikutsertaan dari 3 kali; lebih kuat pada
dalam kuantil UN 1, 2, 3, 4, dalam pelatihan dan ak- kelompok guru yang sering
maupun 5. tivitas pada forum KKG/ mengikuti aktivitas pada
3. Meskipun secara umum ke- MGMP) menunjukkan tidak forum KKG/MGMP daripa-
mampuan guru baik dalam ada yang berkategori kuat. da dengan kelompok guru
menyusun dan mengimple- Secara rinci berdasarkan yang jarang mengikuti ak-
mentasikan silabus-RPP, karakteristiknya, hubung­ tivitas pada forum KKG/
dilihat secara lebih rinci an antara kemampuan MGMP.
pada setiap langkah/aspek menyusun silabus-RPP dan

penyusunan dan implemen- implementasinya menun-

27
penambahan frekuensi
Mencermati kenyataan
pelatihan dan waktu/jam
profesionalisme guru di tatap muka dalam pelatih­

an-pelatihan di LPMP dan


Indonesia hingga saat
PPPPTK.
ini memang masih cukup 3. Peningkatan kemampuan

memprihatinkan. Umum­nya, mengimplementasikan sila-

bus-RPP untuk langkah/as-


para guru masih belum memiliki pek (i) penyampaian materi

kompetensi dan profesionalisme belajar dengan jelas dan ru-

nut, (ii) melaksanakan pem-


kerja yang memadai.
belajaran yang konteks­

tual, dan (iii) melibatkan

siswa dalam penggunaan


Saran KKG/MGMP oleh guru inti,
media pembelajaran mela-
Berdasarkan simpulan terse- pendidikan dan pelatih­
lui prog­ram dan kegiatan:
but, disarankan beberapa alter- an dalam jabatan berupa
pelatih­an dalam kelompok
natif kebijakan dan program penambahan frekuensi
kerja berupa peningkatan
kegiatan sebagai berikut. pelatihan dan waktu tatap
kegiat­an tutorial di KKG/
1. Peningkatan kemampuan muka dalam PLPG, pelatih­
MGMP oleh guru inti dan
guru dalam menyusun sila- an-pelatihan di LPMP, PP-
pendidik­an dan pelatihan
bus-RPP, khususnya untuk PPTK, dan pelatihan imple-
dalam jabatan berupa pen-
langkah/aspek (i) menen- mentasi kurikulum 2013.
ingkatan frekuensi pelatih­
tukan dasar penulisan dan 2. Peningkatan kemampuan
an dan waktu/jam tatap
isi kompetensi dasar dalam m e ng i m p l e m e n t a s i k a n
muka dalam PLPG, pelatih­
rangka menyusun indika- silabus-RPP dalam kegiat­
an-pelatihan di LPMP, PP-
tor pembelajaran, dan (ii) an belajar mengajar untuk
PPTK, dan pelatihan kuri-
menetapkan alokasi waktu langkah/aspek penguasaan
kulum 2013.
untuk setiap langkah pem- materi pembelajaran, mela-
4. Penerapan kebijakan dan
belajaran melalui program lui program dan kegiatan
aturan pemberian penghar-
dan kegiatan pelatihan da- penguatan di LPTK de­
gaan, insentif, dan sanksi
lam kelompok kerja berupa ngan penambahan jumlah
tegas dan konsisten kepada
peningkatan tutorial di jam perkuliahan/SKS dan
guru, terkait aktivitasnya

28 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


pada forum KKG/MGMP. Dalam hal ini per- ____. 2008. Peraturan Pemerintah Nomor

lu diberikan penghargaan dan insentif yang 74 Tahun 2008 tentang Guru, Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
jelas dan konsisten kepada guru-guru yang
____. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah.
optimal tingkat aktivitasnya pada forum
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
KKG/MGMP dan juga diberikan sanksi yang
Dasar dan Menengah, Departemen
tegas dan konsisten kepada guru-guru yang
Pendidikan Nasional.
kurang/tidak aktif mengikuti kegiatan pe­ Djamarah, Saiful Bakri. 1994. Prestasi Belajar
ningkatan/pengembangan kompetensi pada dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha
forum KKG/MGMP. Kewenangan pemberi- Nasional.

an penghargaan/insentif dan sanksi tersebut Hamalik, Oemar. 2003 Proses Belajar Mengajar,

diberikan secara berjenjang dan berimbang Jakarta: Bumi Aksara.


Indriyanto, Bambang. 2013. Kurikulum 2013:
kepada sekolah, UPTD dan Dinas Pendidik­
Instrumen Peningkatan Mutu Pendidikan,
an di masing-masing daerah. e
www.kemdikbud.go.id, diunduh tanggal 25
Maret 2013.
Daftar Pustaka
Mulyasa, E.. 2004. Menjadi Kepala Sekolah
Abduhzein, M. 2013. Implementasi Pendidikan.
Profesional dalam Konteks Menyukseskan
http://www.kompas.com/opini/ htm., akses,
MBS dan KBK, Bandung: PT Remaja
06/03/2013.
Rosdakarya.
Agung, Iskandar. 2012. Menghasilkan Guru
Samani, Muchlas, dkk. 2003. Pembinaan Profesi
Kompeten dan Profesional, Jakarta: Bee
Guru.Jakarta : Depdiknas.
Media Indonesia.
Saud, Udin Saefudin. 2009. Pengembangan
____. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
Profesi Guru, Bandung: CV. Alfabeta.
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar
Dasar dan Pendidikan Menengah, Jakarta:
Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
BSNP.
Suyanto. 2013. Penyelenggaraan Uji Kompetensi
____. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
Awal, www.dikdas.kemdikbud.go.id diunduh
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
tanggal 4 Maret 2013.
Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen
Utomo, Edy. 2013. Pengembangan
Pendidikan Nasional.
Profesionalisme Guru di Abad Pengetahuan,
____. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia
www.edyutomo.com, diunduh tanggal 26
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Maret 2013.
Dosen, Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

29
Masalah, Judul, Data, Teori, dan
Metode dalam Kerja Penelitian

Gunawan Widiyanto
Staf PPPPTK Bahasa

Latar penelitian. Tengoklah misal- nya. Selain itu, seorang kepala

Ada sebuah paradigma yang nya, seorang mahasiswa strata seksi di sebuah lembaga berpu-

setakat ini saya pahami masih satu tingkat akhir yang hendak tus asa hingga tidak rampung-

secara salah kaprah dianut oleh menulis skripsi; oleh ketua rampung urusan kuliah strata

sebagian anggota komunitas atau sekretaris jurusan diminta duanya gara-gara pengajuan

akademis kita berkenaan de­ meng­ajukan judul bakal skripsi. judulnya tidak diterima oleh

ngan kerja penelitian. Kesalah- Pernah juga, seorang pembimbingnya dengan alasan

kaprahan ini tampaknya bersifat widyaiswara mengeluh belum tidak adanya teori untuk judul

generasional. Artinya, ia ditu- mendapatkan judul penelitian yang diajukan. Tulisan ini berke-

runkan (sadar atau tidak sadar) tatkala diminta untuk meng­ naan dengan masalah dan judul.

dari yang senior ke yang yunior. ajukan rancangan usulan pene- Untuk mengerangkai keduanya,

Tatkala masih menimba ilmu di litian dalam skema kerja pene- disinggung juga data, teori, dan

kampus, seorang mahasiswa litian di lembaganya. Seorang metode, yang tidak bisa dipan-

berpola pikir bahwa sebuah mahasiswa Indonesia yang dang sebelah mata dalam kerja

bakal penelitian (selalu) diawali hendak mengambil program penelitian.

dengan (pengajuan) judul; dan doktor di sebuah universitas

ketika memasuki dunia kerja di Malaysia pernah mengajak Masalah dan Judul: Didahulukan

akademis, ia tetap saja berpola penulis berdiskusi sembari me- dan Dikemudiankan

pikir demikian. Selanjutnya, nyodorkan 5 judul yang akan Dalam belantara penelitian,

hal itu acap kali diejawantah- dia ajukan ke penyelianya (su- lazim dipahami secara ketat

kan menjadi sebuah kebiasaan pervisor) untuk kepentingan bahwa hakikat penelitian ham-

kerja pada saat memasuki jagat rancangan usulan penelitian- pir selalu berkait rapat dengan

30 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


pencarian masalah, cara penye- (antiklimaks) dan ditutup oleh Data, Teori, dan Metode:

lesaian masalah, dan penyajian sebuah penyelesaian masalah. Sebuah Analogi

hasil penyelesaian masalah. Ini Namun, yang hendak penu- Suatu ketika Anda pergi ke

bermakna, titik tekan utama lis tekankan di sini bukan alur pasar buah yang jarak lokasinya

akan dilakukannya kerja peneli- cerita film itu, melainkan para- tidak terlalu jauh dari tempat

tian adalah pada adanya sebuah digma yang dianut oleh sutra- tinggal Anda. Belum terber-

masalah. Masalah itu lazimnya dara sekondang Michael Mann; sit dalam minda (mind) Anda,

mewujud dalam pertanyaan bahwa sebuah karya film me- buah apa yang hendak Anda

atau submasalah yang tersin­ niscayakan sebuah pencarian beli dan makan. Dari berbagai

kronisasi dengan tujuan pene- masalah dan penyelesaiannya jenis buah yang dijual di pasar

litian, yang keduanya menjadi terlebih dahulu, bukan pencari­ itu, Anda berselera untuk ma-

bagian integral dalam sebuah an judul. Selain itu, film James kan buah nanas, dan pilihan

sistematika penulisan sebuah Bond ke-22 yang dibintangi oleh pun Anda jatuhkan pada jenis

karya ilmiah yang berbentuk Daniel Craig, juga baru diberi buah itu. Setelah memperoleh

penelitian (hasil penelitian). judul Quantum of Solace (2008) buah yang Anda inginkan, Anda

Persoalan judul penelitian oleh sutradaranya, Marc Foster, pun segera pulang dan menuju

ini mengingatkan penulis pada kurang lebih seminggu setelah ke dapur mencari pisau untuk

sutradara kawakan film The selesainya pembuatan film itu. mengupasnya. Kebetulan pula,

Last of The Mohicans (1992), Sumirnya, keutuhan cerita Anda pun memiliki berbagai

Michael Mann. Dia pernah dikedepankan sedangkan judul jenis, bentuk, dan rupa pisau.

melawat ke Jakarta dan men- dibelakangkan. Keutuhan cerita Supaya nanas bisa dikupas

gajak aktor Chris Hemsworth yang membungkus masalah dan dengan baik, tentu diperlukan

untuk keperluan pengambilan solusinya dirampungkan, judul jenis pisau yang sesuai, selain

gambar film terbarunya yang dicari kemudian. Ketika Michael ketajamannnya. Setelah mene­

belum diberi judul (Kompas, Mann sedang mengambil gam- mukan pisau yang sesuai dan

7 September 2013, halaman bar, hal itu bermakna bahwa menyiapkan nanas yang akan

16). Dalam tulisan ini, penulis dia sudah mengetahui seperti dikupas, Anda mulai mengupas

sedikit banyak menyerupakan apa cerita film dari awal hingga dan tentu Anda pun sudah me-

skema penelitian dengan skema akhir, dan belum memikirkan mahami cara mengupas, hingga

film. Cerita sebuah film ber- apa judul yang hendak dia beri- akhirnya nanas itu dicuci dan

mula dari disajikannya sebuah kan untuk filmnya itu. Baginya, dihidangkan serta siap untuk

masalah (konflik) hingga men- urusan judul belakangan. dimakan.

capai puncak dan antipuncak

31
Dari memperoleh buah nanas hingga mengu- bisa ditemukan setelah melalui pencarian de­

pasnya dengan baik dapat dijadikan sebuah per­ ngan cara berdiskusi, bertukar pandangan

umpamaan secara analogis dalam jagat peneli- akademis keilmuan, pengamatan, dan kegiatan

tian, yakni bahwa buah nanas merupakan data membaca. Dalam konteks kerja penelitian ba-

penelitian, pisau yang digunakan untuk mengu- hasa, adakalanya kita merasa gelisah dengan

pas nanas itu merupakan teori dalam penelitian, fenomena kebahasaan di persekitaran kita.

dan cara Anda mengupas nanas itu merupakan Akhir kata, bilamana paradigma yang kita pa­

metode penelitian. kai masih mendahulukan judul; sudah saatnya

kita mengubah paradigma itu dengan menda-

Penutup hulukan masalah penelitian. Dengan demikian,

Demikian pula dalam sebuah kerja penelitian. tidak akan pernah ada persoalan gonta-ganti

Manakala kita hendak memulai kerja penelitian, judul, karena judul itu menyesuaikan masalah;

langkah pertama yang selazimnya diayunkan bukan sebaliknya. Tulisan ini pun merupakan

adalah mencari sebuah masalah. Masalah itu antitesis paradigma judul-masalah itu. e

Merajut Tali Ketetanggaan Indonesia- geografis memang Indonesia relatif lebih berjarak
Australia Melalui ProDep dan dan berjauhan dengan Australia daripada dengan
Peran PPPPTK Bahasa negara-negara lain, utamanya dengan negara-
di Dalamnya negara yang tergabung dalam ASEAN; tetapi
keduanya secara sosial bertetangga, kendati
Gunawan Widiyanto berbeda benua. Mencermati pasang surut, panas,
PPPPTK Bahasa hangat, dan dinginnya hubungan Indonesia dan
Australia ini, pengamat politik Colin Brown dari
Latar Griffith University, Brisbane, Australia bertamsil,
Hubungan sebuah ketetanggaan tidak hubungan Indonesia dan Australia ibarat Roller
senantiasa berjalan semulus seperti yang Coaster, naiknya lambat; tetapi ketika sudah
diidealisasikan. Adalah hal yang lumrah manakala mencapai puncak akan menukik secara cepat.
perjalanan hubungan antarpihak yang terlibat Mantan PM Australia Kevin Rudd malah secara
mengalami pasang surut, baik dalam lingkup jenaka melukiskan relasi diplomatik kedua
kecil antarkeluarga dalam masyarakat perdusunan negara, Indonesia dan Australia laksana Tom dan
atau perkampungan maupun dalam lingkup Jerry. Tokoh kartun kucing dan anjing tersebut
yang besar antarnegara dalam masyarakat sengaja digunakan Kevin untuk melukiskan panas
dunia. Dalam relasi antarnegara, Indonesia dan dingin hubungan kedua negara yang terkadang
Australia, misalnya, bisa dikatakan memiliki penuh bara, tetapi kemudian mesra (Laurensius
struktur dan pola hubungan yang kadang hangat, Molan, Timor Express, 9 Januari 2014).
kadang dingin, dan bahkan kadang panas. Secara

32 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


Hubungan yang Penuh Bara dan yang Mesra Indonesia yang ingin mengenyam pendidikan
Renggangnya hubungan Indonesia dan master dan doktor di Australia (Kompas, 9
Australia dimulai ketika Edward Snowden, Oktober 2014). Secara lebih spesifik, pemerintah
pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Australia melalui kedutaan besarnya menyatakan
Amerika Serikat (NSA), melalui Australian bangga dapat bekerja sama dengan pemerintah
Broadcasting Corporation (ABC) dan The Indonesia untuk mengembangkan pendidikan
Guardian membocorkan berita bahwa Australia yang berkualitas di Indonesia melalui Program
menyadap komunikasi Presiden Susilo Bambang Pengembangan Keprofesian dalam kerangka
Yudhoyono, Ny Ani Yudhoyono, dan sejumlah Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia
menteri kabinet RI saat itu. Indonesia tidak (Australia’s Education Partnership with Indonesia).
dapat menerima bahwa Australia sebagai negara Kerangka itu membantu pengembangan kapasitas
yang bersahabat menyadap elite Indonesia. bagi kepala sekolah, staf dinas pendidikan di
Itu sebabnya, Indonesia memprotes tindakan tingkat kabupaten, dan pengawas sekolah melalui
Australia dan memanggil pulang Duta Besar RI program pengembangan profesi supaya pemimpin
di Canberra Nadjib Riphat Kesoema (Kompas, pendidikan mengelola sekolah berkualitas tinggi.
30 Agustus 2014). Akan tetapi, peneliti bidang Kemitraan itu juga untuk meningkatkan akses
Intermestik LIPI Ikrar Nusa Bhakti menyatakan terhadap pendidikan bermutu bagi seluruh anak
bahwa kita harus rasional dan tidak emosional Indonesia. Hal ini berarti mendukung Indonesia
menyikapi penyadapan karena masih banyak hal untuk memberikan skema sembilan tahun
positif dari kerja sama bilateral Indonesia dan pendidikan dasar yang berkualitas kepada semua
Australia, baik dalam bidang politik, pertahanan, anak, tanpa memandang jantina, tempat tinggal,
ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Tidak dan pendapatan keluarganya.
sebatas itu, Indonesia dan Australia memiliki
kepentingan bersama dalam menjaga keamanan Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia melalui
maritim di Samudra Hindia, Laut Tiongkok ProDEP
Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan. Di bawah payung induk Kemitraan
Australia pernah membantu Indonesia secara Pendidikan Australia Indonesia (KPAI), pada
nyata saat tragedi Bom Bali dan petaka tsunami 2013pemerintah Indonesia melalui Kementerian
di Nangroe Aceh Darussalam, dan sebaliknya Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintah
Indonesia menjadi salah satu pasar utama produk Australia telah sepakat menandatangani sebuah
Australia dan investor terbesar ke-9 di Indonesia perjanjian kerja sama untuk mendukung program
dengan nilai investasi 700 juta dolar AS. pengembangan keprofesian tenaga kependidikan,
Hubungan yang positif dan mesra itu yang dikenal dengan program ProDEP, akronim
ditempuh melalui kerja sama kedua negara untukProfessional Development for Education
yang tampakbegitu nyata. Dalam bidang Personnel. Program yang berskala nasional dan
pendidikan, misalnya, pada 8 Oktober 2014, tersebar di 250 kabupaten atau kota di 34 provinsi
pemerintah Australia meresmikan program di Indonesia tersebut bertujuan memperbaiki
Alumni Grant Scheme, yang ditujukan untuk dan meningkatkan mutu kepemimpinan dan
membantu alumni penerima beasiswa Australia pengelolaan sekolah dan madrasah. Kerja sama
Awards asal Indonesia untuk bersumbangsih melalui program ini berdurasi 4 tahun, dari 2013
pada pembangunan di Tanah Air. Bantuan hingga 2016.
berwujud dana hibah itu untuk mahasiswa

33
Pelaksanaan program ProDEP melibatkan administrasi, seleksi akademis, pelatihan in-on-
enam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan in, dan penilaian keberterimaan (acceptability
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), assessment). PPKSPS/M mempersiapkan para
33 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan pengawas sekolah dan madrasah agar mereka
(LPMP), dan satu Lembaga Pengembangan mampu mendukung tugas kepala sekolah dalam
dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). mengelola sekolah-sekolah di Indonesia secara lebih
Satuan kerja Kemdikbud yang ditunjuk baik. PKBKS/M merupakan metode pembelajaran
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pengembangan yang terencana, berkelanjutan,
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan dan sistematis yang dirancang untuk meningkatkan
Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) sebagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional
instansi penanggung jawab Program ProDEP kepala sekolah dan madrasah.
sekaligus sebagai sekretariat ProDEP adalah Pusbangtendik sebagai sekretariat ProDEP
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan yang ditunjuk oleh BPSDMPK dan PMP selaku
(Pusbangtendik). Instansi pelaksana tersebut instansi penanggung jawab utama program ProDEP,
akanmenyokong program-program pengembangan memainkan peranan untuk mengoordinasikan
keprofesian para guru calon kepala sekolah, seluruh proses pengejawantahan program
para kepala sekolah dan madrasah, para termasuk didalamnya melakukan seluruh kegiatan
pengawas sekolah dan madrasah, serta para persiapan, evaluasi, pemantauan, dan penjaminan
pejabat Dinas Pendidikan dan Pejabat Kantor mutu. Kegiatan persiapan pelaksanaan program,
Kementerian Agama di tingkat kabupaten atau evaluasi, dan pemantauan di antaranya adalah
kota dan provinsi sebagai perangkat pemerintah menyelenggarakan seluruh kegiatan koordinasi yang
pendukung manajemen sekolah atau madrasah. dirasakan perlu bagi seluruh instansi pelaksana
Program-program pengembangan keprofesian serta menyusun dan menyelenggarakan seluruh
tersebut meliputi (a) Program Pengembangan kegiatan yang menunjang proses persiapan
Kapasitas Pendidikan Pemerintah Daerah implementasi program.
(PPKPPD) dengan sasaran sebanyak 1. 350
orang, (b) Program Penyiapan Calon Kepala Peran PPPPTK Bahasa dalam ProDEP
Sekolah (PPCKS) yang menyasar 5. 520 orang, PPPPTK Bahasa sebagai salah satu lembaga
(c) Program Pendampingan Kepala Sekolah pelaksana program ProDEP di bawah koordinasi
oleh Pengawas Sekolah/Madrasah (PPKSPS/M) Pusbangtendik ikut memainkan peran demi
dengan sasaran 12. 000 orang, dan (d) memberhasilkan kegiatan-kegiatan yang tercakup
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala dalam program itu. Sebagai langkah awal dan
Sekolah/Madrasah (PKBKS/M) yang menyasar untuk menyamakan gerak langkah dan persepsi
120. 000 orang. tentang pelaksanaan ProDEP, antara Pusbangtendik,
PPKPPD dirancang untuk meningkatkan PPPPTK, LPMP, dan LPPKS yang merupakan
kompetensi dan kemampuan tenaga kependidikan instansi pelaksana; PPPTK Bahasa pun ikut
kabupaten dan provinsi agar mereka dapat mengambil bagian dalam rapat koordinasi teknis
berkontribusi bagi peningkatan mutu pengelolaan (Rakortek) program ProDEP yang dihelat dari
dan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan 14 hingga 16 Agustus 2014 untuk membahas
madrasah. PPCKS mempersiapkan para guru mekanisme, strategi, dan penjadwalan kegiatan
untuk menjadi kepala sekolah atau madrasah di untuk mendukung mutu pelaksanaan ProDEP.
masa depan yang kegiatannya mencakupi seleksi Selanjutnya, langkah yang diayunkan PPPPTK

34 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


Bahasa pasca-Rakortek itu adalah melibatkan mengikuti sistem pengembangan keprofesian
diri secara aktif dalam dua kegiatan utama, terbesar yang ada di Indonesia setakat ini. Dalam
yakni PPKSPS/M dan PKBKS/M. Dua kegiatan kerangka ini, bisa dicermati bahwa ternyata ada
utama itu berformat pelatihan in-on-in, yakni lebih banyak hal yang produktif dalam hubungan
pembelajaran bersemuka di dalam kelas (in- Indonesia dan Australia, utamanya dalam lingkup
service learning 1), pembelajaran kerja nyata di pendidikan. Perbedaan benua dan posisi geografis
tempat kerja (on-the-job learning), dan refleksi yang saling berjauhan tidak menyurutkan kedua
hasil pembelajaran (in-service learning 2); dan negara untuk merajut tali ketetanggaan dengan
diselenggarakan di tujuh wilayah, yakni Sumatera bermitra untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Tanah Air. e
DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Gorontalo.
Dalam PPKSPS/M, pembelajaran bersemuka
di dalam kelas (in 1) mengambil masa 4 hari, CAREL
pembelajaran kerja nyata di tempat kerja Sebuah Catatan Perjalanan ke Prancis
(OJL) memakan waktu 2 minggu, dan refleksi
hasil pembelajaran (in 2) berlangsung selama Wahyuningrum
3 hari. Dalam OJL, kegiatan pendampingan Staf PPPPTK Bahasa
dibagi menjadi dua angkatan. Angkatan pertama
dilaksanakan di lima provinsi, yakni Sumatera Royan adalah salah satu komunitas kota
Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, DKI kecil di Prancis bagian barat daya yang terletak
Jakarta, dan Gorontalo, yang tersebar ke dalam di departemen Charente-Maritime (Poitou-
30 kabupaten atau kota. Angkatan kedua dihelat Charentes). Selain sebagai ibu kota dari
di dua provinsi, yakni Riau dan Kepulauan Riau, Côte de Beauté yang berpenduduk 18.992
yang tersebar ke dalam 8 kabupaten atau kota. pada tahun 2011 dan terletak di jantung kota
Sementara itu, dalam PKBKS/M, pembelajaran dengan penghuninya sekitar 73.105 jiwa, Royan
bersemuka di dalam kelas (in 1) mengambil masa merupakan salah satu resor utama di Pantai
5 hari, pembelajaran kerja nyata di tempat kerja Atlantik Prancis yang memiliki lima pantai
(OJL) memakan waktu 2 bulan, dan refleksi hasil berpasir dan marina yang dapat menampung
pembelajaran (in 2) berlangsung selama 3 hari. lebih dari 1000 kapal dengan pelabuhan nelayan
Di dalam rentang 2 bulan OJL itu, terdapat yang masih aktif. Royan dijuluki sebagai Pantai
3 kegiatan pendampingan yang masing-masing l’ensoleillement/sunshine dari Charente karena
memakan waktu 3 hari dan diselenggarakan di volume sinar mataharinya selama musim panas
kabupaten atau kota. Sementara itu, pembelajaran termasuk tertinggi di Pantai Atlantik yakni dengan
in 1 dan in 2 dilaksanakan di ibu kota provinsi. 2250 jam per tahun. Tiap tahun, tamu musim
panasnya mencapai 90.000 orang dari berbagai
Penutup penjuru dunia. Kota ini menawarkan banyak
Pemimpin pendidikan yang baik menciptakan kegiatan rekreasi, seperti golf, pusat berkuda, dan
sekolah yang baik bagi anak-anak Indonesia. olahraga air. Di tempat inilah terdapat  CAREL
Melalui ProDEP, Kemitraan Pendidikan Australia (Centre audiovisuel de Royan pour l’étude des
Indonesia memberikan kesempatan kepada langues), yakni pusat pembelajaran bahasa dengan
puluhan ribu kepala sekolah dan calon kepala media audiovisual di Royan yang didirikan pada
sekolah, pengawas, dan pejabat pendidikan untuk tahun 1966 di bawah pengawasan bersama dari

35
University of Poitiers dan Kota Royan. fisik dan pakaian, membangun kelompok
Carel kini menjadi lembaga publik dan mengenal siswa dalam kelas.
yang berpengalaman menangani Permainan lainnya adalah Le jeu
pelatihan bahasa. Le portrait chinois (khayalan
Hari pertama, Senin ala Tiongkok), yang bertujuan
pukul 09.00 waktu Prancis mengevaluasi akuisisi struktur
bertepatan dengan  1 Syawal kondisional.  Ada juga kegiatan
1435 Hijriah atau 28 Juli 2014 yang disebut l’Opération Magique
kami belajar bahasa Prancis. Kami (operasi sihir), yang berhubungan
pun merayakan Idul Fitri di ruang kelas dengan angka; dan permainan la Pyramide
sejam sebelum pembelajaran dimulai. Keberadaan (piramida). Tujuannya adalah mengembangkan
kami di Carel ini  merupakan wujud dari observasi, produksi lisan, dan interaksi dalam
impian kami untuk memperoleh sesuatu yang kelompok.
bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Prancis. Suatu hal yang hampir setiap sore  dapat
Atas dukungan PPPPTK Bahasa dan IFI (Institut ditemui di pinggir Pantai Royan adalah
Français d’Indonésie) dan Campus France permainan Pétanque, yakni suatu bentuk
Indonésie, semua ini dapat terwujudkan. permainan boules yang tujuannya melempar
Kegiatan belajar diadakan setiap Senin dan bola besi sedekat mungkin dan kaki harus
Selasa, yakni  pelajaran bahasa Prancis level berada di lingkaran kecil. Bentuk asli permainan
B2 baik di kelas maupun di laboratorium. ini muncul tahun 1907 di La Ciotat, di
Diajarkan tata bahasa dengan mendengarkan lagu Provence, selatan Prancis. Namanya berasal
dalam bahasa Prancis. Pada Rabu dan Jumat dari Les Ped Tanco dalam dialek Provençal
pembelajaran menyajikan dokumen otentik dalam bahasa Occitan, yang berarti “kaki
tentang kehidupan sehari-hari di Prancis.  Pada rapat. ” Bentuk kasual permainan Pétanque
Kamis diajarkan  metodologi FLE (Français dimainkan oleh sekitar 17 juta orang di
Langue Etrangère), yakni bahasa Prancis sebagai Prancis, kebanyakan selama liburan musim
bahasa asing. Salah satu materinya adalah Le panas. Terdapat 375.000 pemain dengan lisensi
jeu cherchez-moi (Permainan Mencari Siapa dari Fédération Française de Pétanque et
Saya), yang bertujuan memperkaya kosakata, Jeu Provençal (FFPJP) dan 3000 terdapat di
mengidentifikasi dan menemukan karakteristik Inggris. e

36 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014


bahasa
lintasbudaya
Berjoget Mengelilingi Jenazah Ditulis ulang oleh Yusup Nurhidayat dari buku
Komunikasi Jenaka karya Dr. Deddy Mulyana,
M.A. (Bandung. Remaja Rosdakarya. 2003)

P ristiwa ini terjadi waktu kakek saya


meniggal dunia. Sebelum meninggal,
kakek berwasiat agar dikubur di kampung
laki maupun pihak perempuan.
Sehingga kematiannya harus kami
halaman (di Medan sedangkan kami
sambut dengan gembira walaupun
tinggal di Jakarta). Maka seluruh keluarga
sebenarnya kami sangat sedih atas
mengantarkan jenazah untuk dikubur di
kematian beliau. Jadi, kami berjoget
Medan. Tiba di sana jenazah tidak langsung
dengan diiringi lagu yang gembira
dikubur melainkan harus melewati
sebenarnya itu wujud kesedihan kami.
serangkaian prosesi upacara.
Ketika kami semua pulang ke Jakarta,
Salah satunya waktu itu kami
kami membawa serta rekaman video
sebagai keluarga yang berduka berjoget
upacara prosesi pemakaman ompung
mengelilingi jenazah. Ini boleh jadi sangat
saya tersebut. Saat diputar, ada tetangga
tidak lazim bagi orang yang bukan suku
yang ikut melihat video upacara tersebut.
Batak. Saya sendiri heran, kok malah
Mereka terheran-heran melihat gerakan
disuruh joget padahal meninggalnya salah
kami yang sedang berjoget mengelilingi
satu anggota keluarga itu membuat sedih
jenazah dan dari gerakan tersebut mereka
anggota keluarga yang ditinggalkan.
beranggapan bahwa kami semua sedang
Lalu, orang tua saya menjelaskan
bergembira. Itu memberi kesan sepertinya
bahwa berjoget itu juga merupakan
kami mensyukuri kematian ompung
wujud kesedihan kami, hanya agak sedikit
saya padahal sebenarnya tidak begitu
berbeda maknanya. Ompung (kakek) saya
maksudnya.
meninggal dalam keadaan saurmatua.
Lalu, orang tua saya menjelaskan
Dalam adat Batak orang yang meninggal
upacara adat tersebut bahwa gerakan
dalam keadaan ini menduduki tempat
berjoget yang untuk sebagian orang identik
yang paling sempurna karena beliau sudah
dengan kegembiraan mempunyai makna
mencapai umur yang tua, seluruh anaknya
yang lain dalam adat kami. Justru dalam
sudah berhasil dan
adat kami itu merupakan wujud
kesedihan. Tentunya adat
ini berbeda dengan adat
suku lain yang mungkin
menyambut kematian
dengan acara bertangis-
sudah
tangisan. Di sinilah terjadi
menikah
benturan kebudayaan, budaya
semua,
yang satu menganggap
wajar satu hal (berjoget
mengelilingi jenazah),
sedangkan yang lain
menganggap hal itu aneh
dan tidak wajar dilakukan. [ ]
serta sudah ada cucu
baik dari pihak anak laki-

37
serambifoto

Para peserta
Diklat Peningkatan
Kompetensi Bahasa
Inggris Kab. Aceh
Jaya (24/10) sedang
mempraktikkan
model pembelajaran
TALULAR (Teaching
And Learning Using
Locally Available
Resources).

Widyaiswara PPPPTK Bahasa


tengah memberikan materi
pelatihan kepada para peserta
Diklat Prodep Prov. Gorontalo
di Hotel Maqna, Gorontalo
(7/10).

Kepala PPPPTK Bahasa Dra.


Poppy Dewi Puspitawati,
M.A. berfoto usai senam
bersama dengan para
pegawai PPPPTK Bahasa
(12/12).
serambifoto

Kepala Badan PSDMPKPMP


Prof. Syawal Gultom
berfoto bersama (17/12)
dengan kontingen dari
PPPPTK Bahasa usai acara
pembukaan PORSENI
2014 di lingkungan Badan
PSDMPKPMP.

Kepala Bagian Hukum


dan Kepegawaian Badan
PSDMPKPMP Dra. Nurcahyanik,
M.Pd. tengah memberikan
sosialasi mengenai PP No. 53
Tahun 2010 dan Permendikbud
No. 107 Tahun 2013 kepada
para pegawai PPPPTK Bahasa
(16/12).

Kepala PPPPTK Bahasa


berfoto bersama dengan
pihak Goethe Institut usai
membicarakan program
kerja sama (10/12).
Edisi 23 Tahun XII Desember 2014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BAHASA
Diterbitkan oleh
PPPPTK Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

40 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai

  • DSP
    DSP
    Dokumen93 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen103 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen93 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2014 Desember
    2014 Desember
    Dokumen130 halaman
    2014 Desember
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2004 Desember No 15 Oke
    2004 Desember No 15 Oke
    Dokumen181 halaman
    2004 Desember No 15 Oke
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2015 April Ok
    2015 April Ok
    Dokumen124 halaman
    2015 April Ok
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen112 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen215 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • 2017 Juni Ok
    2017 Juni Ok
    Dokumen115 halaman
    2017 Juni Ok
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen135 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen119 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat
  • DSP
    DSP
    Dokumen132 halaman
    DSP
    Tugas Utomo
    Belum ada peringkat