P
EMAKAIAN Beberapa kasus pemakaian memang tidak dapat digantikan
bentuk yang bentuk di mana yang salah dengan yang seperti terlihat pada
mana secara memang dapat dikatakan contoh berikut:
tepat terlihat pada contoh dipengaruhi bahasa asing, yakni 1. Koperasi ini harus berjalan
berikut: orang menggunakan bentuk itu dengan baik yang mana
1. Kelompok kerja Anda yang karena di dalam kalimat bahasa kebutuhan setiap anggota
mana? Inggris, misalnya, digunakan kata dapat dipenuhi dari sini.
2. Dia belum tahu baju where pada konstruksi tertentu. 2. ekspor udang meningkat
yang mana yang akan Apakah pemakaian yang mana terus yang mana negara
dipakainya. yang salah selalu disebabkan oleh tujuan ekspor pun kian
pengaruh bahasa asing? Agaknya bertambah.
Dari contoh-contoh itu dapat bukan itu penyebab utamanya. Dengan menggunakan kata
kita lihat bahwa yang mana itu Kesalahan itu terjadi karena orang yang cocok untuk menggantikan
digunakan untuk bertanya atau tidak mau membedakan fungsi bentuk yang mana, kalimat di
membuat pernyataan yang yang dan yang mana. Bentuk yang atas dapat lebih mudah dipahami.
mengandung pilihan. Pertanyaan digunakan sebagai perangkai Perhatikanlah hasil perbaikan
dalam kalimat (1) dibuat kata benda dengan keterangan berikut.
oleh orang yang mengetahui pewatasnya adalah yang, bukan 3. Koperasi ini harus berjalan
bahwa ada beberapa kelompok yang mana. Perhatikan contoh dengan baik sehingga
kerja dan ia ingin mengetahui berikut: kebutuhan setiap anggota
kelompok kawan bicaranya. 1. meja yang kecil bukan meja dapat dipenuhi dari sini.
Pernyataan dalam kalimat yang mana kecil 4. Ekspor udang meningkat
(2) mengandung pengertian 2. pendidikan yang memadai terus dan negara tujuan
bahawa ada beberapa baju yang bukan pendidikan yang ekspor pun kian bertambah.
dapat dipakai, tetapi pemakainya mana memadai Bentuk yang mana sering
belum dapat menentukan Kadang-kadang ditemukan digunakan alaih-alih bentuk yang.
pilihannya. pemakaian yang mana yang Contohnya
MEDIA Komunikasi dan Informasi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa ini merupakan salah satu media informasi dan komunikasi antar-unit di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, terutama antara PPPPTK Bahasa dengan PPPPTK lain, LPMP, Direktorat-Direktorat yang relevan, pendidik,
dan tenaga kependidikan bahasa.
Media Informasi dan Komunikasi ini memuat informasi tentang kebahasaan dan pengajarannya serta kegiatan
yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan guru bahasa. Kami mengundang para pembaca untuk berperan serta
menyumbangkan buah pikiran yang sesuai dengan misi media ini, berupa pendapat atau tanggapan tentang bahasa,
pengajarannya, dan ulasan tulisan pada media ini serta tulisan di bidang non-pendidikan bahasa.
2 Edisi 23 Tahun XII Desember 2014
Kami akan memperbaiki redaksional tulisan atau meringkas naskah yang akan terbit tanpa mengubah materi pokok
tulisan.
Bagi penulis yang artikel atau tulisan beritanya dimuat akan diberi honorarium yang pantas. e
salamredaksi
Senarai Bahasa
1. Peminjam akan dikenai denda untuk buku yang
mana tidak dikembalikan setelah dua minggu
Laporan Utama
masa pinjam.
Penggunaan bentuk yang mana semacam itu Pembelajaran Elektronik, Cara Belajar
salah. Kalimat yang benar untuk mengungkapkan hal di Era Digital [4]
itu adalah sebagai berikut:
2. Peminjam akan dikenai denda untuk buku yang Bahasa dan Sastra
tidak dikembalikan setelah dua minggu masa
Language Acquisition: Learning a
pinjam.
Jadi, di sini kita hanya menghilangkan kata mana Foreign Language for Adults [11]
dan cukup menggunakan kata yang. Kata yang itu
Presupposition: An Analysis of
berfungsi menghubungkan kata benda buku dengan
bagian selanjutnya. Agak aneh lagi contoh berikut ini: Contextual Meaning [14]
3. Pemerintah akan membangun sebuah
Kemampuan Guru dalam Menyusun
jembatan yang mana jembatan itu dapat
menghubungkan kedua daerah itu. dan Mengimplementasikan
Mengapa kata jembatan diulang lagi? Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Tampaknya yang harus dihilangkan dari kalimat itu
tidak hanya kata mana, tetapi juga kata jembatan
Pembelajaran [17]
yang kedua sehingga kalimatnya menjadi kalimat Masalah, Judul, Data, Teori, dan
(4) berikut ini:
Metode dalam Kerja Penelitian [30]
4. Pemerintah akan membangun sebuah
jembatan yang dapat menghubungkan kedua Merajut Tali Ketetanggaan Indonesia-
daerah itu.
Australia Melalui ProDep dan Peran
Janganlah dilupakan bahwa kata yang itu
merangkaikan dua gagasan yang di dalamnya PPPPTK Bahasa di Dalamnya [32]
memuat unsur yang sama. Kalimat itu berisi dua
CAREL: Sebuah Catatan Perjalanan ke
gagasan, yakni Pemerintah akan membangun
sebuah jembatan dan jembatan itu menghubungkan Prancis [35]
kedua daerah itu. Di sini ad bentuk yang sama, yakni
jembatan. Sesudah dirangkaikan dengan kata yang, Lintas Bahasa dan Budaya
unsur yang sama itu tidak diulang lagi. e
daftarisi
Pembina Kepala PPPPTK Bahasa Poppy Dewi Puspitawati Penanggung Jawab Kabag Umum Abdul Rozak Pemimpin Redaksi
Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga Nanang Suprihono, Kaur Protokol dan Dokumentasi Iri Agus Sudirdjo Redaktur
Pelaksana Yusup Nurhidayat Redaktur Ririk Ratnasari, Gunawan Widiyanto, Joko Subroto Desain Sampul dan Tataletak Yusup
Nurhidayat Pencetakan dan Distribusi Naidi, Djudju, Komariah Alamat Redaksi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640 Kotak Pos
7706 JKS LA Telp. (021) 7271034 Faks. (021) 7271032
Laman: www.pppptkbahasa.net Surel: majalah.ekspresi.p4tkbahasa@gmail.com
3
PEMBELAJARAN ELEKTRONIK,
CARA BELAJAR DI ERA DIGITAL
harus senantiasa kita bukunya The Third Wave, bahwa diajak dan diarahkan untuk
sematkan dalam diri setiap in- tiga gelombang perkembangan lebih kreatif dan ditantang rasa
pada hakikatnya tidak akan masyarakat agraris, gelom- suatu materi. Pembelajaran
pernah berhenti hingga saat- bang masyarakat industri, jenis ini pun dapat dirancang
nya kita mati. Belajar dari za- dan gelombang masyarakat agar lebih menyenangkan dan
man ke zaman juga mengalami informasi. Pada era informasi tidak membosankan.
padat memori baca saja (CD menjadi sebuah inovasi yang Pembelajaran elektronik
ROM). Dan, saat ini sampailah memberikan kontribusi besar bukanlah saingan untuk pem-
kita pada era informasi, seba- dalam pembelajaran. Pembela- belajaran konvensional (tatap
gaimana yang pernah disebut jar tidak hanya mendengarkan muka), tetapi merupakan su-
5
laporanutama
plemen dan komplemen untuk kan untuk menyampaikan ilmu yaitu Bahasa Indonesia dan
pembelajaran tersebut. Kare dalam pembelajaran; dalam Bahasa Inggris. Uji coba itu
lumnya bahwa pembelajaran lajaran elektronik peserta “di- orang pada mata pelajaran
elektronik merupakan jawaban paksa” untuk mencari sendiri tersebut di Kabupaten Bondo-
karena terbatasnya jangkauan sumber belajar yang diperlu- woso dan dilaksanakan dari 19
diklat tatap muka. Pembelajar kan sesuai materi dan ditun- Juli hingga 25 Agustus 2014.
an elektronik dapat dilengkapi tut lebih mandiri dan mampu Diklat pembelajaran elektro
dengan fitur-fitur teks, grafis, mengelola waktu. Pembelajar nik dilakukan secara blended.
animasi, simulasi, video, dan an elektronik merupakan alat Pelatihan diawali dengan tatap
audio. Ia juga dapat menyaji- memperkaya nilai-nilai belajar muka berupa bimbingan teknis
kan diskusi kelompok yang di- yang dapat digunakan untuk penerapan pembelajaran elek-
dampangi oleh fasilitator yang menyalurkan informasi pen- tronik dan dilanjutkan dengan
sesuai dengan bidang studinya. didikan sekaligus wahana ko- pembelajaran secara daring
Jenis pembelajaran ini dapat munikasi untuk membangun (online). Berikut kesan Bam-
dilaksanakan sejalan dengan jejaring kerja sebagai upaya bang Sutrisno, salah seorang
gap sebagai narasumber atau diklat dan pembentukan jeja “E-learning bagi saya sangat
orang yang serba tahu, sebagai ring kerja bagi para pendidik, mengesankan karena banyak
tempat bertanya, dan ditugas- PPPPTK Bahasa membangun hal yang saya dapatkan ter
Pergi ke warung beli nasi jaran elek- lum 2013 semoga bermanfaat
signer), dan pemrogram kom- sangat cepat. Konten yang disusun oleh seorang
puter. Seorang penulis konten penulis konten harus mudah dimigrasikan dalam
diperlukan untuk menyiapkan aplikasi lain dan mudah diolah oleh perancang
materi yang mentes dan sesuai pembelajaran dan pemrogram komputer. Kare
an. Perancang pembelajaran sama agar konten yang berkualitas dapat diinteg
menyiapkan dan merancang rasikan ke dalam teknologi pembelajaran yang
sebuah pembelajaran yang memikat. Dan sinergi ketiga elemen tersebut ber-
menarik dalam pembelajaran pusat pada pengguna (user) atau calon peserta
ting daripada
teknologi yang digunakan da- pembelajaran, materi, dan kegiatan belajar. Ke
Dengan kata lain, konten harus menurut Onno W. Purbo (2002) terbagi menjadi
dapat diintegrasikan ke dalam dua, yakni kegiatan sinkronistis (pada waktu yang
7
laporanutama
gement system (LMS) Moodle
Makan buah, buah semangka di antaranya sebagai berikut.
mereka.
4. kuis
ulang-ulang.
5. Wiki
9
laporanutama
FITUR UNGGULAN MOODLE:
bentuk yang sangat beragam
1. ASSIGNMENT
dan berkualitas.
2. CHATS
Di penghujung tahun 2014
3. FORUM
PPPPTK Bahasa memperluas
4. KUIS
uji coba pembelajaran elek-
5. WIKI
tronik untuk enam bahasa
6. BERITA (NEWS)
yaitu bahasa Indonesia, Ing-
7. SCROM
gris, Jerman, Prancis, Arab,
dan Jepang dengan wilayah
11
devoid of meaning or communicative s/he is going to say for fear of being
goals. They are forced to repeat grammar embarassed, and finally s/he says very
patterns, vocabulary drills and similar little, just "to be on the safe side."
kinds of exercises which give them the 4. Lack of positive verbal and non-verbal
false belief that they have a good command reinforcement.
of the language. However, when faced with
a real situation, most adult learners have Tips for English Teacher
several problems to both to understand 1. For second language acquisition to
and to get their message across. After all, take place the adult student (and
this is not the way in which first language children too!) must be surrounded
acquisition takes place. by meaningful language all the time.
2. According to recent studies (for more info Students need contact, interaction, real
on this read Dorothy Mackeracher's Making situations to participate in, to make use
Sense of Adult Learning), unlike children, of their language and work out how
adults have extensive pragmatic life the language is use through a hands on
experiences that tend to structure and limit approach, not just reading a grammar
new learning. book and filling out the gaps.
3. Language is acquired through a trial-and 2. A student's self-esteem is also an
error process, but while making the 3r or important consideration for teachers to
4th mistake in a row, adults start to feel keep in mind. There are many things a
guilty, dries up, starts to think of what teacher can do to facilitate the continued
raising a child acquiring a first language. Learners than Kids (So No, You´re not
too old), in http://www.fluentin3months.
They just correct meaning, not rules or
com/adults-vs-kids.
patterns.
Conclusion
1. Age has been the deterrent factor to learn
a second language (or third or more), that
is no longer a valid excuse! Language
can be acquired at any stage of your life,
regardless of age.
2. Adults and children do NOT have the same
cognitive and mental abilities, and that
a Second Language program for either
group must be radically different so as to
contemplate their differences. However, the
underlying principle behind every single
course either for children or adults is that
natural communication is the fuel that
keeps the wheels of any language turning.
Without it, no matter how much you try,
you will remain in the same place, after all,
learners cannot learn a language without
real communication. e
13
Presupposition:
An Analysis of Contextual Meaning
Agus Purnomo
Staf PPPPTK Bahasa
Introduction
Pragmatics is a linguistic study that
deals with meaning in context (Cutting,
2002:2) and its main concern is to study
Presupposition functions language in use. Contextual meaning
that arises from any given situation may,
to make communication
therefore, be multiple in nature as it
more efficient from the depends on several factors: the speaker, the
15
The interpretation of meaning in (b) and Conclusion
(c) are both justified, although (c) stands Presupposition functions to make
a greater chance of being true than (b) communication more efficient from the
because it does not make sense that anyone point of view of speakers. It reduces explicit
would want to sell a bicycle which is not or redundant utterances or sentences
real (fiksi) as in (b). In such a case of (b), the that are relatively ‘unnecessary’ based
speaker is at fault of misspelling ‘Pixie’ for on the speaker’s assumptions. However,
‘Fiksi’. for presupposition to work, there must be
Yet, (b) and (c) are actually not shared knowledge between the speaker and
related with (a) as a presupposition, as hearer, as Yule (1996:3) puts it succinctly,
presupposition is about the speaker’s pragmatics is the study of meaning as
assumption regardless of the speaker’s communicated by a speaker (or a writer)
interpretation regarding an utterance/ and interpreted by a listener (or a reader). e
sentence. Let us discuss another example:
2. Ahok has served Jakarta for almost a References
year now. Cutting, Joan. 2002. Pragmatics and
Jakarta. Therefore, the speaker directly Yule, George. 1996. Pragmatics. Oxford:
Oxford University Press.
utters Ahok has served Jakarta for
almost a year now. In case (2) the shared
knowledge being is that Ahok is the present
vice governor of Jakarta in (1) the shared
knowledge is the concept of Sepeda Pixie.
Widiatmoko
Widyaiswara Bahasa Inggris PPPPT Bahasa
kaya dengan berbagai kom- dasar dan pendidikan mene guru merupakan
petensi yang dipersyaratkan ngah. Profesional dimaknai
pendidik profesional
dalam melaksanakan tugas sebagai pekerjaan yang di-
pengabdiannya. Guru merasa lakukan oleh seseorang dan dengan tugas utama
bahagia dalam melaksanakan menjadi sumber penghasilan mendidik, mengajar,
tugas yang mulia meskipun kehidupan yang memerlukan
bahwa guru merupakan pen- pakan jabatan profesional yang mengevaluasi peserta
didik profesional dengan tugas dituntut untuk memiliki suatu
didik.
utama mendidik, mengajar, keahlian khusus dalam hal
17
pembelajaran, mengelola kelas, diikuti oleh 281.019 guru (SD, Upaya tersebut ternyata
melaksanakan pengajaran dan SMP, SMA, dan SMK), penca- belum mampu mengatasi kesu-
menilai hasil pembelajaran. paian nilai tertinggi adalah 97,0 litan dan meningkatkan kom-
Mencermati kenyataan dan nilai terendah 1,0 dengan petensi guru. Agung (2012)
profesionalisme guru di Indo- nilai rerata 42,25 dan simpang mengidentifikasi masih kurang-
nesia hingga saat ini memang an baku 12,72. Sekor rata-rata nya frekuensi pendidikan dan
masih cukup memprihatinkan. nasional guru tersebut menun- pelatihan bagi guru bahkan di
Umumnya, para guru masih jukkan rendahnya kompetensi sinyalir masih terbatasnya jang-
dan profesionalisme kerja yang Dalam rangka mening- itu, penyelenggaraan PLPG
memadai. Hal itu setidaknya katkan profesionalisme guru yang sangat singkat (9 hari)
ditunjukkan oleh hasil studi secara berkesinambungan, dinilai tidak efektif, dan dike-
Pusat Penelitian Kebijakan, pemerintah telah dan sedang sani hanya sebagai legitimasi
Badan Penelitian dan Pengem- terus berupaya memberikan pemberian sertifikat dalam
an dan Kebudayan (Agung, melalui berbagai program ke untuk mendapatkan tunjangan
2012) yang menginformasikan giatan termasuk pendidikan bagi guru (Abduhzein, 2013).
bahwa meskipun para guru (SD dan pelatihan. Upaya-upaya Seiring dengan waktu,
dan SMP) telah mendapatkan tersebut antara lain: (a) pem- permasalahan guru juga kian
pelatihan pada program PLPG bentukan PKG (Pusat Kegiatan bergulir. Salah satu masalah
(Pendidikan dan Pelatihan Pro- Guru) dan KKG (Kelompok yang masih di alami guru sam-
fesi Guru) dan memperoleh ser- Kerja Guru) yang memung- pai saat ini antara lain kom-
tifikat, ternyata pada uji kom- kinkan para guru untuk ber- petensinya dalam menyusun
hasil sekor rerata kurang dari mecahkan masalah-masalah kurikulum, khususnya silabus
38,0 untuk skala 0-100. Hasil yang mereka hadapi dalam dan Rencana Pelaksanaan
tersebut dikategorikan kurang kegiatan mengajarnya, (b) ke- Pembelajaran (RPP). Diduga
memadai. Data di lapangan bijakan persyaratan kualifikasi para guru tidak menyusun si-
juga masih menunjukkan ting- minimal jenjang pendidikan labus dan RPP secara mandiri
kat kompetensi guru yang be- S1, (c) program sertifikasi, dan sebagai akibat kurangnya pe
lum seperti harapan. Pada Uji (d) penyelenggaraan PLPG dan nguasaan kurikulum. Indikasi
Kompetensi Awal (UKA) yang PPG (Pendidikan Profesi Guru) tersebut dapat ditunjukan oleh
dilaksanakan pada 2012 yang dalam jabatan. hasil pemantauan dan eva
dilakukan oleh Pusat Kuriku- lum. Jika hal tersebut dipenuhi, pembelajaran yang meliputi
lum, Balitbang, Kemdikbud. akan semakin jauh lebih ringan silabus dan rencana pelaksana
berjalan, hasil monitoring dan siswa-siswa yang berprestasi pedagogik dan kompetensi
bahwa pada umumnya guru masalah dalam penelitian ini guru memiliki kemampuan
belum memiliki komitmen da- dirumuskan: (a) bagaimana untuk mengembangkan pe
lam penyusunan silabus dan kemampuan guru dalam me- rencanaan pembelajaran, baik
RPP sesuai dengan mata pela- nyusun kurikulum (silabus dan itu silabus maupun RPP secara
jaran yang diajarkannya. Hal RPP)?, (b) bagaimana kemam- memadai. Silabus merupakan
ini terbukti dengan ditemukan- puan guru dalam mengimple- rencana pembelajaran pada
nya fakta bahwa masih banyak mentasikan kurikulum (sila- suatu dan/atau kelompok mata
guru dalam menyusun silabus bus dan RPP)?, (c) bagaimana pelajaran/tema tertentu yang
dan RPP dengan cara men- hubungan antara kemampuan mencakup kompetensi dasar,
contoh milik orang lain (Pusat guru menyusun kurikulum dan materi pembelajaran, kegiat
Dengan mencermati tasikannya?, dan (d) apakah alokasi waktu, dan sumber/ba-
tersebut, kurikulum 2013 guru dalam menyusun dan an silabus dapat dilakukan oleh
setidaknya memuat dua hal mengimplementasikan kuri- para guru secara mandiri atau
yang dituntut dari guru yaitu kulum dit injau dari: (i) hasil berkelompok di sekolah atau
mampu untuk (a) melaksana- UN/UASBN, (ii) kualifikasi beberapa sekolah, kelompok
kan proses belajar yang men- pendidikan, (iii) sertifikasi, (iv) Musyawarah Guru Mata Pela-
dorong siswa tidak sekadar pengalaman mengajar, dan (v) jaran (MGMP) atau Kelompok
diberi tahu tetapi aktif mencari akreditasi sekolah? Kerja Guru (KKG), dan Dinas
secara verbal tetapi dengan Pengembangan Perangkat Pem- Di samping itu, kom-
peten dalam menyusun dan Nasional Pendidikan menye- batkan proses mental dan fisik
19
Dari rumusan silabus
lajaran yang bervariasi dan digunakan sebagai dasar untuk Metode Penelitian
berpusat pada peserta didik. menyusun alat penilaian. Pe- Penelitian ini menggunakan
Pengalaman belajar memuat nilaian pencapaian kompetensi pendekatan kuantitatif dan
kecakapan hidup yang perlu dasar peserta didik dilakukan kualitatif untuk mengungkap
dikuasai oleh peserta didik. berdasarkan indikator. Penila- sejauh mana kemampuan guru
Kemudian, guru juga dituntut ian ini dapat dilakukan dengan dalam menyusun dan mengim-
untuk merumuskan indikator menggunakan tes dan nontes plementasikan kurikulum.
pencapaian kompetensi. In- dalam bentuk tertulis maupun Pendekatan kuantitatif dilaku-
dikator merupakan penanda lisan, pengamatan kinerja, kan melalui survei untuk meng
pencapaian kompetensi dasar pengukuran sikap, penilaian ukur tingkat kemampuan guru
yang ditandai oleh perubahan hasil karya berupa tugas, pro- baik dalam menyusun maupun
perilaku yang dapat diukur jek dan/atau produk, penggu- mengimplementasikan kuri-
yang mencakup kompetensi naan portofolio, dan penilaian kulum, dan mengukur sejauh
sikap, pengetahuan, dan kete diri. mana pengaruh atau sumbang
hasil belajar siswa. Pendekat hun ajaran 2011/2012. Khusus dalam Menyusun Silabus dan
an kualitatif melalui Focused guru kelas IV, VII, dan X dipi- RPP
Group Discussion (FGD) digu- lih sebagai sampel dalam rang- Secara umum, hasil anali-
per timbangan-per timbangan 2013 yang dilakukan secara guru dalam menyusun sila-
yang digunakan guru dalam bertahap. Guru kelas VI, IX, bus dan RPP di daerah-daerah
penyusunan dan implementasi dan XII dipilih sebagai sampel sampel studi menunjukan bah-
ini adalah seluruh guru dari terhadap prestasi hasil bela- (96%) memiliki kemampuan
satuan pendidikan umum pada jar siswa yang diukur dengan tinggi/baik dalam menyusun
jenjang pendidikan dasar dan sekor UASBN dan UN. Untuk silabus-RPP, yang ditunjukan
menengah baik yang berstatus satuan pendidikan SMP dan dengan capaian sekor 7 hingga
negeri maupun swasta. Teknik SMA, guru yang dipilih se- 10, yakni pada daerah-daerah
pengambilan sampel yang bagai responden adalah guru dalam Q3 (quintile 3) yaitu
digunakan adalah stratified mata pelajaran Bahasa Indone- daerah-daerah yang mempu-
random sampling. Stratifikasi sia dan Matematika. nyai capaian rerata nilai UN
21
7,22—7,63 untuk jenjang persentase guru yang memi- materi dengan pengetahuan
dikdas dan 7,26—7,58 un- liki kemampuan baik dalam yang relevan; menyampaikan
tuk jenjang dikmen. Semen- menyusun silabus-RPP di daer- materi dengan jelas sesuai
tara persentase terendah guru ah-daerah pada Q4 lebih ren- dengan hierarki belajar dan
(84%) memiliki kemampuan dah (86%) dibandingkan den- karakteristik siswa; mengait
baik (tinggi) dalam menyusun gan daerah-daerah dalam Q3 kan materi dengan realitas
silabus-RPP yakni pada daer- (96%), padahal capaian rerata kehidupan; melaksanakan
mempunyai capaian rerata dengan capaian rerata nilai UN pembelajaran secara runtut;
nilai UN 6,58—7,22 untuk pada daerah-daerah dalam Q3. menguasai kelas; melaksana-
jenjang pendidikan dasar dan Dengan demikian, dapat di kan pembelajaran yang bersi-
6,77—7,25 untuk jenjang pen- simpulkan bahwa tidak terda- fat kontekstual; melaksanakan
Namun demikian tampak guru yang berkemampuan baik kinkan tumbuhnya kebiasaan
bahwa persentase guru yang dalam menyusun silabus-RPP positif; melaksanakan pembe-
memiliki kemampuan baik akan semakin tinggi rerata lajaran sesuai dengan alokasi
dengan capaian rerata nilai Deskripsi Kemampuan Guru efektif dan efisien; menghasil-
UN. Hal tersebut ditunjukkan dalam Mengimplementasikan kan pesan yang menarik; me-
dengan persentase guru yang Kurikulum dalam Pembelajaran libatkan siswa dalam peman-
memiliki kemampuan baik da- Untuk mengetahui apakah faatan media; menumbuhkan
lam menyusun silabus-RPP di seorang guru dapat mengim- partisipasi aktif siswa dalam
tinggi (89%) daripada dengan baik atau tidak, ada sejum- sikap terbuka terhadap respon
daerah-daerah pada Q2 (84%), lah indikator yang digunakan. siswa; menumbuhkan keceria
padahal capaian rerata nilai Indikator-indikator tersebut an dan antusias siswa dalam
lam Q1 lebih rendah daripada siswa untuk belajar; melaku- belajar selama pembelajaran;
dengan capaian rerata nilai kan kegiatan apersepsi; melakukan penilaian akhir
UN pada daerah-daerah dalam menunjukkan penguasaan ma- sesuai dengan kompetensi;
Q2. Demikian juga sebaliknya, teri pembelajaran; mengaitkan menggunakan bahasa lisan
dan benar; menyampaikan pe- tunjukkan dengan persentase Menyusun dan Mengimple-
san dengan gaya yang sesuai; guru yang memiliki kemam- mentasikan Silabus-RPP Ber-
melakukan refleksi dan mem- puan baik dalam mengimple- dasarkan Kualifikasi Pendidikan
tindak lanjut dengan memberi- tinggi (94%) dibandingkan hubungan kemampuan guru
kan arahan atau kegiatan atau dengan daerah-daerah pada Q2 dalam menyusun silabus-RPP
tugas sebagai bagian remidi/ (92%), padahal capaian rerata dan mengimplementasikannya
Secara umum, hasil analisis dalam Q1 lebih rendah daripa- kualifikasi pendidikan D4/S1
data tentang kemampuan guru da dengan capaian rerata nilai dengan perolehan nilai kore-
dalam mengimplementasikan UN pada daerah-daerah da- lasi r = 0.46. Hal ini menunjuk-
silabus-RPP di daerah-daerah lam Q2. Demikian juga seba- kan bahwa kuatnya hubungan
sampel studi menunjukan bah- liknya, persentase guru yang antara kedua variabel tersebut
wa persentase terbesar guru memiliki kemampuan baik da- (kemampuan menyusun dan
tinggi/baik dalam mengimple- daerah-daerah pada Q4 lebih RPP) termasuk ke dalam kate-
mentasikan silabus-RPP (sekor rendah (95%) daripada den- gori rendah dengan kontribusi
7—10) pada daerah-daerah da- gan daerah-daerah dalam Q3 penyusunan silabus-RPP terh-
lam Q3 (quintile 3) yaitu daer- (97%), padahal capaian rerata adap implementasinya sebesar
ah-daerah yang mempunyai nilai UN pada daerah-daerah 21,35%. Pada kelompok guru
capaian rerata nilai UN 7,22— dalam Q4 lebih tinggi daripada yang berkualifikasi pendidikan
7,63 untuk jenjang pendidikan dengan capaian rerata nilai UN magister (S2), hasil analisis
dasar dan 7,26—7,58 untuk pada daerah-daerah dalam Q3. menunjukkan hubungan ke-
jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian, dapat di mampuan menyusun silabus-
Namun demikian, tampak simpulkan bahwa tidak terda- RPP dan mengimplementasi-
bahwa persentase guru yang pat kecenderungan banyaknya kannya memiliki nilai korelasi
memiliki kemampuan baik guru yang berkemampuan baik r = 0.61. Hal ini menunjukkan
silabus-RPP tidak selalu ber- silabus-RPP akan semakin antara kedua variabel ter-
banding lurus dengan capaian tinggi rerata nilai UN yang di- masuk ke dalam kategori se-
23
usunan silabus-RPP terhadap nya pada kelompok guru yang silabus-RPP terhadap imple-
37,14%. Dengan demikian, da- nilai korelasi r = 0.46. Hal ini Dengan demikian, dapat di
pat disimpulkan bahwa ditinjau menunjukkan bahwa kuatnya simpulkan bahwa ditinjau dari
dari kualifikasi pendidikannya, hubungan antara kedua varia- status sertifikasinya, hubungan
hubungan antara kemampuan bel tersebut termasuk ke da- antara kemampuan menyusun
menyusun silabus-RPP dan lam kategori rendah dengan silabus-RPP dan implementasi
implementasinya lebih kuat kontribusi penyusunan silabus- nya lebih kuat pada guru yang
pada guru yang berkualifikasi RPP terhadap implementasinya belum bersertifikat dibanding-
pendidikan S2 daripada de sebesar 21,11%. Sedangkan kan dengan guru yang telah
ngan guru yang berkualifikasi pada kelompok guru yang be- memiliki sertifikat guru.
mentasikan Silabus-RPP Ber- kannya memiliki nilai korelasi dasarkan Pengalaman Mengajar
dasarkan Sertifikasi Profesi r = 0.56. Hal ini menunjukkan Hasil analisis menunjukkan
kan hubungan kemampuan antara kedua variabel termasuk dalam menyusun silabus-RPP
dan mengimplementasikan- ngan kontribusi penyusunan nya pada kelompok guru yang
ajar lebih dari tiga puluh ta- hubungan antara kedua varia- Menyusun dan Mengimple-
hun diperoleh nilai korelasi r = bel termasuk ke dalam kate- mentasikan Silabus-RPP Ber-
0.44. Hal ini menunjukkan bah- gori sedang dengan kontribusi dasarkan Frekuensi Keikutser-
dalam kategori rendah de 34,79%. Demikian juga pada hubungan kemampuan guru da-
ngan kontribusi penyusunan kelompok guru yang memiliki lam menyusun silabus-RPP dan
mentasinya sebesar 19,25%. dengan 10 tahun, hasil analisis kelompok guru yang pernah
Hasil analisis juga menunjuk- menunjukkan hubungan ke- mengikuti pelatihan lebih dari
kan hubungan kemampuan mampuan menyusun silabus- 5 kali dalam 3 tahun terakhir
guru dalam menyusun silabus- RPP dan mengimplementasi- ini diperoleh nilai korelasi r =
RPP dan mengimplementasi- kannya memiliki nilai korelasi 0.51. Hal ini menunjukkan bah-
kannya pada kelompok guru r = 0.59. Hal ini menunjukkan wa kuatnya hubungan antara
mengajar antara 20 dan 30 ta- antara kedua variabel termasuk dalam kategori sedangdengan
hun diperoleh nilai korelasi r = ke dalam kategori sedang de kontribusi penyusunan silabus-
0.40. Hal ini menunjukkan bah- ngan kontribusi RPP terhadap RPP terhadap implementasinya
wa kuatnya hubungan antara implementasi kurikulum sebe- sebesar 25,59%. Hasil analisis
kedua variabel termasuk ke sar 34,79%. Dengan demikian, juga menunjukkan hubungan
dalam kategori rendah dengan dapat disimpulkan bahwa di kemampuan guru menyusun
kontribusi penyusunan silabus- tinjau dari lama pengalaman silabus-RPP dan mengimple-
sebesar 16,26%. Sementara kemampuan menyusun silabus- guru yang pernah mengikuti
itu, pada kelompok guru yang RPP dan implementasinya lebih pelatihan 3 – 5 kali dalam 3 ta-
memiliki pengalaman meng kuat pada kelompok guru yang hun terakhir diperoleh nilai ko-
ajar antara 10 dan 20 tahun, telah berpengalaman mengajar relasi r = 0.63. Hal ini menunjuk-
hasil analisis menunjukkan sampai dengan 20 tahun dari- kan bahwa kuatnya hubungan
hubungan kemampuan meny- pada dengan kelompok guru antara kedua variabel termasuk
usun silabus-RPP dan mengim- yang telah berpengalaman ke dalam kategori sedang de
25
mentasinya sebesar 39,98%. dasarkan Aktivitas Guru dalam menunjukkan hubungan antara
sun silabus-RPP dan mengim- hubungan kemampuan menyu kannya diperoleh nilai korelasi
plementasikannya pada kelom- sun silabus-RPP dan mengim- r = 0.50. Hal ini menunjukkan
pok guru yang pernah meng plementasikannya pada kelom- bahwa kuatnya hubungan
ikuti pelatihan kurang dari 3 pok guru yang selalu mengiku- antara kedua variabel terma
kali dalam 3 tahun terakhir ini ti kegiatan forum KKG/MGMP suk ke dalam kategori sedang
diperoleh nilai korelasi r = 0.36. diperoleh nilai korelasi r = dengan kontribusi menyusun
Hal ini menunjukkan bahwa 0.40. Hal ini menunjukkan bah- silabus-RPP terhadap imple-
kuatnya hubungan antara kedua wa kuatnya hubungan antara mentasinya sebesar 25,48 %.
variabel termasuk ke dalam ka kedua variabel termasuk ke Dengan demikian, dapat di
tegori rendah dengan kontribusi dalam kategori rendah dengan simpulkan bahwa ditinjau dari
penyusunan silabus-RPP terha kontribusi penyusunan silabus- tingkat aktivitas guru dalam
dap implementasinya sebesar RPP terhadap implementasinya mengikuti kegiatan pada fo-
12,96%. Dengan demikian, da- sebesar 15,83 %. Hasil analisis rum KKG/MGMP, hubungan
pat disimpulkan bahwa ditinjau juga menunjukkan hubungan antara kemampuan menyusun
dalam pelatihan pedagogik bus-RPP dan mengimplemen- nya lebih kuat pada kelompok
selama 3 tahun terakhir ini, tasikannya pada kelompok guru yang sering mengikuti
hubungan antara kemampuan guru yang jarang mengikuti aktivitas pada forum KKG/
menyusun silabus-RPP dan kegiatan forum KKG/MGMP MGMP daripada dengan ke
implementasinya lebih kuat diperoleh nilai korelasi r = lompok guru yang jarang dan
pada kelompok guru yang telah 0.46. Hal ini menunjukkan bah- selalu mengikuti aktivitas pada
lompok guru yang telah meng dalam kategori rendah dengan Simpulan
ikuti pelatihan kurang dari 3 kontribusi penyusunan silabus- Dari temuan dan bahasan,
kali dan lebih dari lima kali. RPP terhadap implementasinya dapat disimpulkan secara
sebesar 21,39%. Sementara umum hal-hal berikut.
Hubungan antara Kemampuan hasil analisis untuk kelompok 1. Dalam hal kemampuan me-
Menyusun dan Mengimple- guru yang sering mengikuti nyusun silabus-RPP, tidak
mentasikan Silabus-RPP Ber- kegiatan forum KKG/MGMP ada perbedaan yang sig-
pendidikan S2 daripada
dalam menyusun silabus-
dengan guru yang berkua
RPP tidak selalu berbanding lifikasi pendidikan D4/S1;
27
penambahan frekuensi
Mencermati kenyataan
pelatihan dan waktu/jam
profesionalisme guru di tatap muka dalam pelatih
lu diberikan penghargaan dan insentif yang 74 Tahun 2008 tentang Guru, Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
jelas dan konsisten kepada guru-guru yang
____. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah.
optimal tingkat aktivitasnya pada forum
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
KKG/MGMP dan juga diberikan sanksi yang
Dasar dan Menengah, Departemen
tegas dan konsisten kepada guru-guru yang
Pendidikan Nasional.
kurang/tidak aktif mengikuti kegiatan pe Djamarah, Saiful Bakri. 1994. Prestasi Belajar
ningkatan/pengembangan kompetensi pada dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha
forum KKG/MGMP. Kewenangan pemberi- Nasional.
an penghargaan/insentif dan sanksi tersebut Hamalik, Oemar. 2003 Proses Belajar Mengajar,
29
Masalah, Judul, Data, Teori, dan
Metode dalam Kerja Penelitian
Gunawan Widiyanto
Staf PPPPTK Bahasa
Ada sebuah paradigma yang nya, seorang mahasiswa strata seksi di sebuah lembaga berpu-
setakat ini saya pahami masih satu tingkat akhir yang hendak tus asa hingga tidak rampung-
secara salah kaprah dianut oleh menulis skripsi; oleh ketua rampung urusan kuliah strata
sebagian anggota komunitas atau sekretaris jurusan diminta duanya gara-gara pengajuan
akademis kita berkenaan de mengajukan judul bakal skripsi. judulnya tidak diterima oleh
ngan kerja penelitian. Kesalah- Pernah juga, seorang pembimbingnya dengan alasan
kaprahan ini tampaknya bersifat widyaiswara mengeluh belum tidak adanya teori untuk judul
generasional. Artinya, ia ditu- mendapatkan judul penelitian yang diajukan. Tulisan ini berke-
runkan (sadar atau tidak sadar) tatkala diminta untuk meng naan dengan masalah dan judul.
dari yang senior ke yang yunior. ajukan rancangan usulan pene- Untuk mengerangkai keduanya,
Tatkala masih menimba ilmu di litian dalam skema kerja pene- disinggung juga data, teori, dan
kampus, seorang mahasiswa litian di lembaganya. Seorang metode, yang tidak bisa dipan-
berpola pikir bahwa sebuah mahasiswa Indonesia yang dang sebelah mata dalam kerja
ketika memasuki dunia kerja di Malaysia pernah mengajak Masalah dan Judul: Didahulukan
akademis, ia tetap saja berpola penulis berdiskusi sembari me- dan Dikemudiankan
pikir demikian. Selanjutnya, nyodorkan 5 judul yang akan Dalam belantara penelitian,
hal itu acap kali diejawantah- dia ajukan ke penyelianya (su- lazim dipahami secara ketat
kan menjadi sebuah kebiasaan pervisor) untuk kepentingan bahwa hakikat penelitian ham-
kerja pada saat memasuki jagat rancangan usulan penelitian- pir selalu berkait rapat dengan
hasil penyelesaian masalah. Ini Namun, yang hendak penu- Suatu ketika Anda pergi ke
bermakna, titik tekan utama lis tekankan di sini bukan alur pasar buah yang jarak lokasinya
akan dilakukannya kerja peneli- cerita film itu, melainkan para- tidak terlalu jauh dari tempat
tian adalah pada adanya sebuah digma yang dianut oleh sutra- tinggal Anda. Belum terber-
masalah. Masalah itu lazimnya dara sekondang Michael Mann; sit dalam minda (mind) Anda,
mewujud dalam pertanyaan bahwa sebuah karya film me- buah apa yang hendak Anda
atau submasalah yang tersin niscayakan sebuah pencarian beli dan makan. Dari berbagai
kronisasi dengan tujuan pene- masalah dan penyelesaiannya jenis buah yang dijual di pasar
litian, yang keduanya menjadi terlebih dahulu, bukan pencari itu, Anda berselera untuk ma-
bagian integral dalam sebuah an judul. Selain itu, film James kan buah nanas, dan pilihan
sistematika penulisan sebuah Bond ke-22 yang dibintangi oleh pun Anda jatuhkan pada jenis
karya ilmiah yang berbentuk Daniel Craig, juga baru diberi buah itu. Setelah memperoleh
penelitian (hasil penelitian). judul Quantum of Solace (2008) buah yang Anda inginkan, Anda
Persoalan judul penelitian oleh sutradaranya, Marc Foster, pun segera pulang dan menuju
ini mengingatkan penulis pada kurang lebih seminggu setelah ke dapur mencari pisau untuk
sutradara kawakan film The selesainya pembuatan film itu. mengupasnya. Kebetulan pula,
Last of The Mohicans (1992), Sumirnya, keutuhan cerita Anda pun memiliki berbagai
Michael Mann. Dia pernah dikedepankan sedangkan judul jenis, bentuk, dan rupa pisau.
melawat ke Jakarta dan men- dibelakangkan. Keutuhan cerita Supaya nanas bisa dikupas
gajak aktor Chris Hemsworth yang membungkus masalah dan dengan baik, tentu diperlukan
untuk keperluan pengambilan solusinya dirampungkan, judul jenis pisau yang sesuai, selain
gambar film terbarunya yang dicari kemudian. Ketika Michael ketajamannnya. Setelah mene
belum diberi judul (Kompas, Mann sedang mengambil gam- mukan pisau yang sesuai dan
7 September 2013, halaman bar, hal itu bermakna bahwa menyiapkan nanas yang akan
16). Dalam tulisan ini, penulis dia sudah mengetahui seperti dikupas, Anda mulai mengupas
sedikit banyak menyerupakan apa cerita film dari awal hingga dan tentu Anda pun sudah me-
skema penelitian dengan skema akhir, dan belum memikirkan mahami cara mengupas, hingga
film. Cerita sebuah film ber- apa judul yang hendak dia beri- akhirnya nanas itu dicuci dan
mula dari disajikannya sebuah kan untuk filmnya itu. Baginya, dihidangkan serta siap untuk
31
Dari memperoleh buah nanas hingga mengu- bisa ditemukan setelah melalui pencarian de
pasnya dengan baik dapat dijadikan sebuah per ngan cara berdiskusi, bertukar pandangan
umpamaan secara analogis dalam jagat peneli- akademis keilmuan, pengamatan, dan kegiatan
tian, yakni bahwa buah nanas merupakan data membaca. Dalam konteks kerja penelitian ba-
penelitian, pisau yang digunakan untuk mengu- hasa, adakalanya kita merasa gelisah dengan
pas nanas itu merupakan teori dalam penelitian, fenomena kebahasaan di persekitaran kita.
dan cara Anda mengupas nanas itu merupakan Akhir kata, bilamana paradigma yang kita pa
Demikian pula dalam sebuah kerja penelitian. tidak akan pernah ada persoalan gonta-ganti
Manakala kita hendak memulai kerja penelitian, judul, karena judul itu menyesuaikan masalah;
langkah pertama yang selazimnya diayunkan bukan sebaliknya. Tulisan ini pun merupakan
adalah mencari sebuah masalah. Masalah itu antitesis paradigma judul-masalah itu. e
Merajut Tali Ketetanggaan Indonesia- geografis memang Indonesia relatif lebih berjarak
Australia Melalui ProDep dan dan berjauhan dengan Australia daripada dengan
Peran PPPPTK Bahasa negara-negara lain, utamanya dengan negara-
di Dalamnya negara yang tergabung dalam ASEAN; tetapi
keduanya secara sosial bertetangga, kendati
Gunawan Widiyanto berbeda benua. Mencermati pasang surut, panas,
PPPPTK Bahasa hangat, dan dinginnya hubungan Indonesia dan
Australia ini, pengamat politik Colin Brown dari
Latar Griffith University, Brisbane, Australia bertamsil,
Hubungan sebuah ketetanggaan tidak hubungan Indonesia dan Australia ibarat Roller
senantiasa berjalan semulus seperti yang Coaster, naiknya lambat; tetapi ketika sudah
diidealisasikan. Adalah hal yang lumrah manakala mencapai puncak akan menukik secara cepat.
perjalanan hubungan antarpihak yang terlibat Mantan PM Australia Kevin Rudd malah secara
mengalami pasang surut, baik dalam lingkup jenaka melukiskan relasi diplomatik kedua
kecil antarkeluarga dalam masyarakat perdusunan negara, Indonesia dan Australia laksana Tom dan
atau perkampungan maupun dalam lingkup Jerry. Tokoh kartun kucing dan anjing tersebut
yang besar antarnegara dalam masyarakat sengaja digunakan Kevin untuk melukiskan panas
dunia. Dalam relasi antarnegara, Indonesia dan dingin hubungan kedua negara yang terkadang
Australia, misalnya, bisa dikatakan memiliki penuh bara, tetapi kemudian mesra (Laurensius
struktur dan pola hubungan yang kadang hangat, Molan, Timor Express, 9 Januari 2014).
kadang dingin, dan bahkan kadang panas. Secara
33
Pelaksanaan program ProDEP melibatkan administrasi, seleksi akademis, pelatihan in-on-
enam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan in, dan penilaian keberterimaan (acceptability
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), assessment). PPKSPS/M mempersiapkan para
33 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan pengawas sekolah dan madrasah agar mereka
(LPMP), dan satu Lembaga Pengembangan mampu mendukung tugas kepala sekolah dalam
dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). mengelola sekolah-sekolah di Indonesia secara lebih
Satuan kerja Kemdikbud yang ditunjuk baik. PKBKS/M merupakan metode pembelajaran
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pengembangan yang terencana, berkelanjutan,
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan dan sistematis yang dirancang untuk meningkatkan
Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) sebagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional
instansi penanggung jawab Program ProDEP kepala sekolah dan madrasah.
sekaligus sebagai sekretariat ProDEP adalah Pusbangtendik sebagai sekretariat ProDEP
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan yang ditunjuk oleh BPSDMPK dan PMP selaku
(Pusbangtendik). Instansi pelaksana tersebut instansi penanggung jawab utama program ProDEP,
akanmenyokong program-program pengembangan memainkan peranan untuk mengoordinasikan
keprofesian para guru calon kepala sekolah, seluruh proses pengejawantahan program
para kepala sekolah dan madrasah, para termasuk didalamnya melakukan seluruh kegiatan
pengawas sekolah dan madrasah, serta para persiapan, evaluasi, pemantauan, dan penjaminan
pejabat Dinas Pendidikan dan Pejabat Kantor mutu. Kegiatan persiapan pelaksanaan program,
Kementerian Agama di tingkat kabupaten atau evaluasi, dan pemantauan di antaranya adalah
kota dan provinsi sebagai perangkat pemerintah menyelenggarakan seluruh kegiatan koordinasi yang
pendukung manajemen sekolah atau madrasah. dirasakan perlu bagi seluruh instansi pelaksana
Program-program pengembangan keprofesian serta menyusun dan menyelenggarakan seluruh
tersebut meliputi (a) Program Pengembangan kegiatan yang menunjang proses persiapan
Kapasitas Pendidikan Pemerintah Daerah implementasi program.
(PPKPPD) dengan sasaran sebanyak 1. 350
orang, (b) Program Penyiapan Calon Kepala Peran PPPPTK Bahasa dalam ProDEP
Sekolah (PPCKS) yang menyasar 5. 520 orang, PPPPTK Bahasa sebagai salah satu lembaga
(c) Program Pendampingan Kepala Sekolah pelaksana program ProDEP di bawah koordinasi
oleh Pengawas Sekolah/Madrasah (PPKSPS/M) Pusbangtendik ikut memainkan peran demi
dengan sasaran 12. 000 orang, dan (d) memberhasilkan kegiatan-kegiatan yang tercakup
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala dalam program itu. Sebagai langkah awal dan
Sekolah/Madrasah (PKBKS/M) yang menyasar untuk menyamakan gerak langkah dan persepsi
120. 000 orang. tentang pelaksanaan ProDEP, antara Pusbangtendik,
PPKPPD dirancang untuk meningkatkan PPPPTK, LPMP, dan LPPKS yang merupakan
kompetensi dan kemampuan tenaga kependidikan instansi pelaksana; PPPTK Bahasa pun ikut
kabupaten dan provinsi agar mereka dapat mengambil bagian dalam rapat koordinasi teknis
berkontribusi bagi peningkatan mutu pengelolaan (Rakortek) program ProDEP yang dihelat dari
dan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan 14 hingga 16 Agustus 2014 untuk membahas
madrasah. PPCKS mempersiapkan para guru mekanisme, strategi, dan penjadwalan kegiatan
untuk menjadi kepala sekolah atau madrasah di untuk mendukung mutu pelaksanaan ProDEP.
masa depan yang kegiatannya mencakupi seleksi Selanjutnya, langkah yang diayunkan PPPPTK
35
University of Poitiers dan Kota Royan. fisik dan pakaian, membangun kelompok
Carel kini menjadi lembaga publik dan mengenal siswa dalam kelas.
yang berpengalaman menangani Permainan lainnya adalah Le jeu
pelatihan bahasa. Le portrait chinois (khayalan
Hari pertama, Senin ala Tiongkok), yang bertujuan
pukul 09.00 waktu Prancis mengevaluasi akuisisi struktur
bertepatan dengan 1 Syawal kondisional. Ada juga kegiatan
1435 Hijriah atau 28 Juli 2014 yang disebut l’Opération Magique
kami belajar bahasa Prancis. Kami (operasi sihir), yang berhubungan
pun merayakan Idul Fitri di ruang kelas dengan angka; dan permainan la Pyramide
sejam sebelum pembelajaran dimulai. Keberadaan (piramida). Tujuannya adalah mengembangkan
kami di Carel ini merupakan wujud dari observasi, produksi lisan, dan interaksi dalam
impian kami untuk memperoleh sesuatu yang kelompok.
bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Prancis. Suatu hal yang hampir setiap sore dapat
Atas dukungan PPPPTK Bahasa dan IFI (Institut ditemui di pinggir Pantai Royan adalah
Français d’Indonésie) dan Campus France permainan Pétanque, yakni suatu bentuk
Indonésie, semua ini dapat terwujudkan. permainan boules yang tujuannya melempar
Kegiatan belajar diadakan setiap Senin dan bola besi sedekat mungkin dan kaki harus
Selasa, yakni pelajaran bahasa Prancis level berada di lingkaran kecil. Bentuk asli permainan
B2 baik di kelas maupun di laboratorium. ini muncul tahun 1907 di La Ciotat, di
Diajarkan tata bahasa dengan mendengarkan lagu Provence, selatan Prancis. Namanya berasal
dalam bahasa Prancis. Pada Rabu dan Jumat dari Les Ped Tanco dalam dialek Provençal
pembelajaran menyajikan dokumen otentik dalam bahasa Occitan, yang berarti “kaki
tentang kehidupan sehari-hari di Prancis. Pada rapat. ” Bentuk kasual permainan Pétanque
Kamis diajarkan metodologi FLE (Français dimainkan oleh sekitar 17 juta orang di
Langue Etrangère), yakni bahasa Prancis sebagai Prancis, kebanyakan selama liburan musim
bahasa asing. Salah satu materinya adalah Le panas. Terdapat 375.000 pemain dengan lisensi
jeu cherchez-moi (Permainan Mencari Siapa dari Fédération Française de Pétanque et
Saya), yang bertujuan memperkaya kosakata, Jeu Provençal (FFPJP) dan 3000 terdapat di
mengidentifikasi dan menemukan karakteristik Inggris. e
37
serambifoto
Para peserta
Diklat Peningkatan
Kompetensi Bahasa
Inggris Kab. Aceh
Jaya (24/10) sedang
mempraktikkan
model pembelajaran
TALULAR (Teaching
And Learning Using
Locally Available
Resources).