PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pidato
1. Pembicara
2. Isi Pembicaraan
3. Pendengar
1. Tujuan Pidato
1. Memberitahukan (informatif)
2. Menghibur atau menyenangkan
3. Membujuk atau mempengaruhi
2.Metode Pidato
a. Metode Naskah
Kelebihan metode menghafal adalah melatih daya ingat dan tersusun sistematis.
Sedangkan, kelemahan metode menghafal adalah bila terjadi lupa akan
mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan menggangu konsentrasi pendengar.
a.Kesatuan (Unity)
Komposisi yang baik harus merupakan kesatuan yang utuh. Kesatuan meliputi
dalam isi, tujuan dan sifat (mood).
a. Isi
Dalam isi, harus ada gagasan tunggal yang mendominasi seluruh uraian, yang
menentukan dalam pemilihan bahan-bahan penunjang.
b. Tujuan
Komposisi juga harus mempunyai satu macam tujuan. Satu di antara yang tiga, antara
lain menghibur, memberitahukan dan mempengaruhi (harus dipilih). Dalam pidato
mempengaruhi (persuasif) boleh saja kita menyampaikan cerita-cerita lucu,
sepanjang cerita lucu menambah daya persuasi pembicaraan. Bila cerita lucu itu tidak
ada hubungannya dengan persuasi, betapa pun menariknya ia harus kita buang.
c. Sifat
Kesatuan juga harus tampak dalam sifat pembicaraan (mood). Sifat ini mungkin
serius, informal, formal, anggun atau bermain-main. Jika kitamemilih sifat formal,
maka suasana formalitas harus mendominasi seluruh uraian. Ini menentukan
pemilihan bahan, gaya bahasa atau pemilihan kata-kata. Misalnya dalam suasana
informal, gaya pidato seperti bercakap (conversational) dan akrab (intimate).
Pertautan menunjukkan urutan bagian uraian yang berkaitan satu sama lain.
Pertautan menyebabkan perpindahan dari pokok yang satu kepada pokok yang
lainnya berjalan lancar. Sebaliknya, hilangnya pertautan menimbulkan gagasan yang
tersendat-sendat atau khalayak tidak mampu menarik gagasan pokok dari seluruh
pembicaraan. Ini biasanya disebabkan perencanaan yang tidak memadai, pemikiran
yang ceroboh dan penggunaan kata-kata yang jelek.
Ungkapan penyambung adalah sebuah kata atau lebih yang digunakan untuk
merangkaikan bagian-bagian. Ungkapan tersebut seperti: karena itu, walaupun, jadi,
selain itu, sebaliknya, misalnya, sebagai contoh dengan perkataan lain, sebagai
ilustrasi, bukan saja..., tetapi juga..., tidak berbeda dengan ini..., akibat semuanya
ini..., dan yang terpenting dari semuanya ini..., hal-hal tersebut perlu diperhatikan...,
demikian..., contoh berikutnya ialah..., dst.
b) Paralelisme
c) Gema (echo)
Gema (echo) ialah kata atau gagasan dalam kalimat terdahulu diulang kembali
pada kalimat baru. Contohnya, “Ketiga hal tersebut menentukan berhasil tidaknya
pendidikan. Yang disebut terakhir, yaitu masyarakat amat banyak pengaruhnya, tetapi
amat sedikit mendapat perhatian.”
Gema dapat berupa sinonim, perulangan kata, kata ganti seperti ini, itu, hal
tersebut, ia, mereka, atau istilah lain yang menggantikan kata-kata yang terdahulu.
c.. Titik Berat (Emphasis)
Adapun yang harus disadari dalam menjalankan tugas persuasion antara lain :
Menurut A. H. Hasanuddin, teks dibuat sekitar dua ribu kata atau delapan
halaman dengan satu setengah spasi. Pidato sangat ideal sekali-kali diucapkan dengan
tanpa membaca teks, dengan catatan tidak jauh berbedaatau bertentangan dengan
teks yang telah dipersiapkan sebelumnya.
a.Persiapan Penyajian
Topik yang telah ditentukan hendaknya dikaji kembali. Jika topik itu terlalu
luas, dapat dibatasi dengan menyempitkannya kembali sehingga pembahasan lebih
terfokus dan pembahasan lebih terarah.
f.Mengumpulkan Bahan
Untuk dapat menyusun naskah pidato, maka harus mengumpulkan bahan yang
diperlukan sesuai dengan topik pembicaraan. Banyak sumber yang dapat dijadikan
bahan pidato, seperti bahan bacaan, hasil mendengarkan atau pengalaman yang
berkesan. Penyusunan dan pengumpulan data diusahakan harus seakurat mungkin
yaitu sesuai fakta, ilustrasi, ceita atau pokok-pokok yang konkret untuk
mengembangkan pidato agar lebih maksimal. Seharusnya penyusun harus banyak
bertanya kepada pihak-pihak yang mengetahui persoalan tersebut. Pengetahuan
pembicara beserta semua bahan-bahan tersebut akan memungkinkan pembicara
berbicara dengan baik.
Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai dengan kerangka uraian.
Seorang pembaca harus menentukan pokok-pokok pemasalahanya, sehingga dapat
merencanakan kerangka pidatonya secara terperinci. Kerangka pidato memang harus
disusun secara terperinci supaya menimbulkan keyakinan tentang kesatuan
koherensinya. Struktur penulisan naskah pidato terdiri atas bagian salam atau sapaan
pembuka, pembuka, isi, penutup, dan salam penutup
Tema (topik/judul) :
1. Salam Pembuka
2. Pembuka
2.1. Mukaddimah (bersifat tradisional religius)
2.2. Penghormatan
3. Isi
3.2. Permasalahan (faktor apa dan bagaimana masalah yang menyangkut tema
topik/judul)
4. Penutup
4.2. Seruan/saran/harapan.
a. Pidato bebas dengan sekali-kali melihat kerangka yang sudah disusun untuk
menjamin keteraturan dan tidak terdapat ide-ide yang terlangkahi.
b. Menggarap pidato tersebut dengan disusun kata-kata secara lengkap dan
terperinci selanjutnya tinggal dibacakan saja.
i.Praktik Pidato
Banyak orang yang sering menghindari pekerjaan yang didepan banyak umum karena
memiliki banyak alasan seperti takut memalukan dan selalu tidak kuat menahan
serangan demam panggung. Maka dari itu, agar kita tidak demam panggung dan bisa
percaya diri untuk berpidato, ada beberapa tips agar tidak tegang dalam berpidato.
1. Singkat; jangan berpidato terlalu lama dan membuang waktu, karena pendengar
akan merasa bosan. Buatlah durasi pidato itu yang langsung ke permasalahanya agar
penonton tidak bosan lagi.
2. Sederhana; biasanya mereka mendengar pidato kalian yang paling penting saja
atau hanya satu atau dua ide kalian. Mereka tidak pernah mendengar semua ide-ide
anda. Kalau kalian tidak bisa mengekspresikannya ide penting dalam satu dua kalimat
yang gampang dimengerti, pidato akan menjadi tidak konsentrasi.
4. Menarik perhatian; pada saat berpidato, kita harus melakukan interaksi agar
penonton bisa menarik perhatian atau suara anda harus mengikuti artikulasi agar
jelas bila anda berbicara karena, kalau tidak jelas pendengar tidak akan tertarik
dengan pidato anda.
5. Jangan membaca teks; kalau anda berbicara tanpa membaca teks, kita akan
terbawa suasana dalam suatu permasalah yang terjadi itu dan bila kalian terlalu
membaca kepada teks, pendengar akan menganggap anda tidak mengerti akan
persoalan dan mereka tidak akan tertarik dan itu sangat fatal kalau memang kita tidak
mengerti dalam pidato itu.
7. Persiapan cukup; istirahatlah yang cukup, tidak perlu bergadang. Makanlah yang
cukup untuk mengurangi naiknya kadar asam lambung yang dapat disebabkan oleh
tingkat stress.
8. Penampilan menarik; kalau penampilan menarik, kalian akan merasa percaya diri
dan tidak akan malu dengan pidato yang anda sampaikan dan itu akan membuat
menambahnya konsentrasi anda.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
ü Pidato adalah salah satu bentuk cara penyampaian atau pengungkapan pikiran
secara lisan dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
ü Ada empat metode dalam berpidato yang sering digunakan, yaitu metode
impromptu, metode ekstemporan, metode naskah dan metode menghafal.
- Membuat garis-garis besar pidato; garis besar lengkap (fullcontent outline), garis
besar singkat (key-word outline) dan garis besar alur teknis (outline of technical plot).
3.2 Saran