Anda di halaman 1dari 2

SOP ASMA

No. Dokumen:
No. Revisi : 0/0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
Bertolomeus E. Rimba
KOTABARU NIP.19830823 200502 1 002
1. Pengertian Asma adalah : Penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang
menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam
penatalaksanaan kasus asma di puskesmas.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotabaru
No. Tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun
2015 tentang Panduan Praktik Klinis Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan iagnose dengan gejala khas asma
a. Terdapat lebih dari satu gejala (mengi,sesak,dada terasa berat)
Langkah – langkah
b. Gejala sering memburuk dimalam hari atau pagi dini hari
c. Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya.
d. Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan,pajanan allergen,
perubahan cuaca, tertawa atau iritan seperti asap kendaraan,
rokok atau bau yang sangat tajam.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pasien asma biasanya normal.Abnormalitas
yang paling sering di temukan adalah mengi ekspirasi saat
pemeriksaan auskultasi,tetapi ini iag saja hanya terdengar saat
ekspirasi paksa.mengi dapat juga tidak terdengar selama
eksaserbasi asma yang berat,karena penurunan aliran napas yang
di kenal dengan “silent chest”
3. Petugas menegakan iagnose
4. Petugas memberikan terapi
a. Salbutamol 2-4 mg 3x sehari untuk dewasa
b. Efedrin 10-15 mg 3x sehari dapat di pakai untuk menambah
khasiat theophilin.
c. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat di atas tidak

1/3
menolong dan diberikan beberapa hari saja untuk mencegah
status asmatikus.Namun pemberiannya tidak boleh terlambat.
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang lanjutan (bila di
perlukan).
a. Foto thoraks
b. Uji sensitivitas kulit
c. Spirometri
d. Uji provokasi bronkus
6. Petugas memberikan edukasi dan konseling
a. Memberikan informasi kepada individu dan keluarga
mengenai seluk beluk penyakit,sifat penyakit,perubahan
penyakit (apakah membaik atau memburuk),jenis dan
mekanisme kerja obat-obatan dan mengetahui kapan harus
meminta pertolongan dokter.
b. Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor
berat asma secara berkala
c. Pola hidup sehat
d. Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
1. Menghindari setiap pencetus
2. Menggunakan broncodilator/steroid inhalasi sebelum
melakukan exercise untuk mencegah exercise induced
asthma.
7. Petugas melakukan rujukan bila diperlukan.
8. Petugas melakukan pencatatan ke dalam status pasien.
6. Bagan Alir -

7. Unit terkait Poli Umum


8. Dokumen Terkait

2/3

Anda mungkin juga menyukai