Anda di halaman 1dari 37

Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

B
BAAB
B II P
PEEN
NDDA
AHHU
ULLU
UAAN
N

A. LATAR BELAKANG

Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen (strategis),


mutlak dilakukan oleh suatu organisasi sebagai upaya
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan yang disusun
dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
melalui suatu perumusan strategi tertentu. Perumusan strategi yang
berupa visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut bersifat permanen dan
jangka panjang antara 5 sampai 20 tahun. Untuk menentukan
bagaimana perumusan strategi yang dicapai diperlukan strategi yang
lebih operasional berupa program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan serta jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
Untuk menentukan alternatif strategi opersional, harus dilakukan
melalui proses sistematis yang memiliki prosedur yang jelas. Hal
tersebut tidak terlepas dari faktor internal organisasi berupa kekuatan
dan kelemahannya serta adanya faktor eksternal berupa ancaman dan
peluang.
Perlunya pembentukan RSB berkaitan dengan persiapan UPTD BP4
Kota Tegal menuju UNIT KERJA dengan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah. Hal ini berdasar pada PP 23/2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan BLU dalam pasal 4 (4) dan sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 79 Tahun 2018 pasal 36 diuraikan
tentang Persyaratan administratif terpenuhi apabila instansi
pemerintah yang bersangkutan dapat menyajikan seluruh dokumen
berikut:

1
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

a. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,


keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
b. pola tata kelola;
c. rencana strategis bisnis;
d. laporan atau prognosa keuangan pokok;
e. standar pelayanan minimum; dan
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.
Dalam pola pengelolaan keuangan BLU sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No 79 Tahun 2018, diberikan beberapa keleluasaan atau fleksibilitas.
Namun sebagai pengimbangnya, dikendalikan secara ketat dalam
perencanaan, penganggaran dan pertanggungjawabannya.
Mengingat hal-hal tersebut maka UPTD BP4 Kota Tegal menyusun
Rencana Strategis Bisnis untuk mencapai visi misi dan tujuannya sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No 71 Tahun 2018.

B. Tujuan

Dalam menghadapi tuntutan akan peningkatan pelayanan, Klinik


paru masyarakat Kota tegal perlu menyusunan Rencana Srategis
Bisnis. Dimana penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini bertujuan :
1. Memberikan gambaran umum tentang rencana strategis dan
program Klinik paru masyarakat Kota tegal selama lima tahun.
2. Sebagai arah kebijakan dalam menentukan alokasi sumber daya
kesehatan.
3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan administratif Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum berdasarkan PP 23
tahun 2005 pasal 4 ayat (4) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No 79 Tahun 2018.

2
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

4. Sebagai bahan dan pedoman evaluasi kinerja Klinik paru


masyarakat Kota Tegal
5. Sebagai dasar penetapan perencanaan strategis bisnis sejak tahun
2015 sampai dengan 2019 oleh walikota Tegal, dimana sejak
tahun 2015 belum pernah ditetapkan

C. Metodologi

Rencana Strategis Bisnis ini disusun dengan pertimbangan data


sebelum dan sesudah penerapan BLUD bertahap tahun 2014

D. Landasan Hukum

Beberapa dasar hukum terkait dengan operasionalisasi BP4 Kota


Tegal yang sekarang disebut Klinik paru masyarakat adalah sebagai
berikut :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
909/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pengalihan Kelembagaan
Beberapa Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen
Kesehatan Menjadi Perangkat Daerah
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembanguhan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
KeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
7. Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN);
8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

9. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1986 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tegal;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kota Brebes Provinsi Jawa
Tengah di muara Sungai Gangsa;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah ;
15. Peratutan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005;
16. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6
tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Memberlakukan Semua
Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah
Kotamadya Dearah Tingkat II Tegal;
17. Permendagri Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Petunjuk teknis
pengelolaan keuangan BLUD

4
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

20. Peraturan walikota tegal no 2 tentang pembentukan unit


pelaksana teknis daerah pada dinas kesehatan kota tegal.

5
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

G
GAAM
MBBA
ARRA
ANNU
UMMU
UMM

B
BAAB
B IIII &
&PPEELLA
AYYA
ANNA
ANNK
KEESSEEH
HAATTA
ANN

B
BPP4
4KKoottaa TTeeg
gaall

A. Gambaran Umum BP4 Kota Tegal

1. Sejarah

BP4 Kota Tegal didirikan pada tahun 1959 dengan nama


BALAI PEMBERANTASAN PENJAKIT PARU PARU (BP4) TEGAL,
yang beralamat di Jalan Kapten Sudibyo Nomor 4 Kota Tegal,
dengan Luas tanah 1.710 m2 .
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
144/MENKES/SK/IV/78 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja
Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, BP4 berubah nama menjadi
BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU PARU.
Terhitung mulai tanggal 1 januari 2018, dengan berlakunya
peraturan walikota tegal no 2 tahun 2018 tentang pembentukan
unit pelaksana teknis daerah dinas kesehatan kota Tegal, BP4 kota
tegal berubah nomenklatur menjadi KLINIK PARU MASYARAKAT

2. Lokasi

UPTD Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal berlokasi


strategis di Jln Kapten Sudibyo tengah Kota Tegal yang mudah
dijangkau dari berbagai arah baik dengan kendaraan pribadi
maupun dengan kendaraan umum. Di Tegal terdapat beberapa
RS pemerintah dan Swasta, namun demikian UPTD Klinik Paru

6
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Masyarakat masih menjadi tujuan pengobatan paru masyarakat


Tegal dan sekitarnya.

B. Gambaran Pelayanan Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal

1. Produk Jasa Pelayanan

Beberapa produk jasa yang ditawarkan oleh pihak Klinik

Paru Masyarakat kepada masyarakat dalam memberikan

pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan medis dan promosi kesehatan

a. Layanan Pendaftaran
b. Antropometri, yaitu pengukuran index masa tubuh dan
tekanan darah
c. Layanan Tindakan dan konsultasi, Terdiri dari :
a) Klinik Tindakan, yang meliputi tindakan terapi maupun
tindakan diagnostik. Tindakan terapi meliputi, nebulasi,
oksigenasi, punksi pleura. Adapun tindakan diagnostik
berupa Spirometri.
b) Kosultasi HIV/AIDS berupa VCT (Voluntery Consulting
and Testing).
c) Layanan konsultasi Tuberculosis; dan
d) Layanan konsultasi Berhenti Merokok
d. Layanan pemeriksaan dokter, baik dokter spesialis dan
dokter umum
e. Radiologi

7
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

f. Layanan kefarmasian (obat)


g. Ambulans
h. Promosis kesehatan
b. Layanan Laboratorium
1) Layanan laboratorium klinik
2) Layanan laboratorium mikrobiologi
3) Layanan laboratorium Tuberculosis

2. Evaluasi Kinerja 6 Tahun Terakhir


Evaluasi kinerja 6 tahun terakhir akan disajikan dalam dua
periode, yaitu periode sebelum penerapan PPK BLUD yaitu
tahun 2012 sampai dengan 2014, dan periode setelah
penerapan PPK BLUD yaitu tahun 2015 sampai dengan 2017.
Adapun Gambaran tentang evaluasi kinerja pelayanan BP4
selama enam tahun ini dipandang dari berbagai perspektif
adalah sebagai berikut :
a. Perspektif Pelanggan

1) Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )


Indeks kepuasan masyarakat (customer satisfaction)
berfungsi untuk menaksir tingkat kepuasan pelanggan
terkait dengan kinerja pelayanan. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 2.3 sebagai berikut :

8
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.1 :Indeks Kepuasan Masyarakat pada


pelayanan BP4 Kota Tegal tahun 2012 - 2014

IKM Kriteria

Sebelum penerapan PPK BLUD

2012 81,35 baik

2013 78,25 baik

2014 77,73 baik

Setelah penerapan PPK BLUD bertahap

2015 79,10 Baik

2016 79,20 Baik

2017 79,29 Baik

Pengukuran IKM dilaksanakan mulai tahun 2012 sesuai


dengan SK Menpan Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal
24 Februari 2004. Dari table tersebut disimpulkan bahwa
kriteria IKM relatif sama yaitu “baik”.

b. Perspektif Proses Bisnis Internal


Dalam perspektif Proses Bisnis akan diukur kualitas
pelayanan yang diberikan baik kualitas tempat maupun
pelayanan.
1) Kualitas tempat di ukur dengan:
a) Lokasi
BP4 berlokasi di tengah Kota pada pusat bisnis, berdekatan
dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, rumah makan. Dan
dilalui oleh kendaraan umum yang berasal dari berbagai arah,
sehingga memungkinkan seseorang mudah mencapainya.

9
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Hal ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan pasien dari


berbagai daerah sekitar Kota tegal, seperti brebes dan
kabupaten Tegal tahun 2014, sebagaimana tertera pada tabel
2.4 berikut ini :

Tabel 2.2: Jumlah kunjungan BP4 Kota Tegal berdasarkan


asal Kota pasien tahun 2017
No Asal Pasien jumlah
1 Kota tegal 4.437
2 Kab. Tegal 8.917
3 Kab. Brebes 11.383
4 Kab. pemalang 171
5 Lainnya 0
Jumlah 24.908

b) Gedung
BP4 telah menempati bangunan yang sudah berusia
55 tahun, hal ini menimbulkan kekurangnyamanan dan
kualitas tempat yang rendah, sehingga pada tahun
2014 dibangun gedung baru yang di rancang sesuai
kaidah dan kemanfaatan untuk menjamin kualitas
pelayanan.

2) Kualitas layanan diukur dengan :


a) Tingkat Kualitas Layanan (Quality Of Services)
Tingkat kualitas layanan pada BP4 Kota Tegal dapat
diukur dari tingkat penemuan penyakit TB paru, tingkat
kesuksesan pengobatannya dan tingkat penularan
penyakit TB paru pada pegawai. Karena pegawai

10
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

BP4lah yang sehari – hari berinteraksi dengan


penderita, dan TB paru adalah penyakit menular yang
paling sering dijumpai.
Untuk mengetahui tingkat penularan penyakit TB
paru pada pegawai BP4 dapat dilihat pada table 2.5
berikut ini :
Tabel 2.3 : proporsi penemuan dan keberhasilan
pengobatan TB BP4 Kota Tegal tahun 2012 -
2014

No KPI 2012 2013 2014 Standar Keterangan


1 Proporsi BTA meningkat
+ terhadap 7,4% 8,8 % 9,9 % >10%
suspek
2 Succes rate 78 % 81 % 80 % >80% meningkat
3 Penularan
pada 0% 0% 0% 0% Sesuai
pegawai
Kesimpulan kualitas layanan Baik

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penemuan


penyakit TB di antara suspek relatif meningkat. dengan
keberhasilan pengobatan yang juga selalu meningkat.
Dan yang lebih penting dengan kualitas pelayanannya,
tidak terjadi penularan pada pegawai BP4.
b) Perkembangan Nilai Aset Per tahun:
Perkembangan nilai aset BP4 Kota Tegal sebagai salah
satu indikator kualitas layanan, tercermin dalam tabel
2.6 berikut ini :

11
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.4 : Nilai aset BP4 Kota Tegal tahun 2012 - 2014
2012 2013 2014
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
Aset
143.740.000 143.740.000 5.043.740.000
Tanah/Gedung
Aset Peralatan
590.376.150 890.000.000 890.000.000
Medis

Aset Peralatan
155.427.750 570.744.000 570.744.000
Non Medis

Total 889.543.900 1.285.228.000 6.185.228.000

Tabel 2.5: Nilai aset BP4 Kota Tegal tahun 2015 - 2017
2015 2016 2017
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
Aset 4,798,938,407 4,798,938,407
D 4,798,938,407
Tanah/Gedung
Aset
a Peralatan 951,000,000 3,281,396,421
2,857,261,421
Medis
r
Aset Peralatan 961,132,000 1,531,373,100
1,283,313,000
Non Medis
i
6,711,070,407 9,611,707,928
Total 8,939,512,828

t
Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Nilai aset
cenderung meningkat setiap tahun karena adanya
pengadan alat kesehatan dan pembangunan gedung
pada tahun 2014, yang selanjutnya akan mendukung
peningkatan kualitas pelayanan di BP4 Kota Tegal.

c) Perkembangan kondisi peralatan medis yang


berkualifikasi baik per tahun, dapat kita cermati dari
tabel 2.7 berikut ini :

12
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.6 : Proporsi alat medis BP4 Kota Tegal


berkualifikasi “baik” tahun 2012 - 2014

Uraian 2012 2013 2014


Jumlah Peralatan medis
82 85 83
dengan kualifikasi baik
Jumlah Peralatan Medis 91 94 94
% Peralatan yang
90,1 90,4 88,29
berkualifikasi baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah
peralatan medis dengan kualifikasi baik lebih dari 80 %.

c. Perspektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran


Perspektif ini menilai kemampuan (kualifikasi) serta
komitmen SDM sebagai salah satu aset yang sangat penting
dan merupakan faktor kunci keberhasilan untuk mencapai visi
dan misi khususnya dalam menghadapi era globalisasi di
bidang kesehatan. Adapun indikator untuk pengukuran
perspektif ini serta trend selama tiga tahun sebelumnya
sebagai berikut:
1) Indikator Kualifikasi (Profesionalisme) SDM :
Sebagai indikator profesionalisme sumber daya
manusia kesehatan di BP4 kita gunakan rata-rata Karyawan
Memperoleh Pendidikan per tahun, sebagaimana tabel 2.8
berikut ini :
Tabel 2.7 : Proporsi pegawai BP4 Kota Tegal
mengikuti diklat tahun 2012 - 2014
Jumlah Pegawai
Jumlah % Diklat
Tahun Yang mengikuti
Pegawai per Tahun
Diklat
2012 27 17 62,96 %
2013 23 17 73,91 %
2014
22 13 59,09 %
(sp juni)

13
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Kesimpulan dari tabel diatas adalah jumlah pegawai yang


mengikuti diklat cenderung meningkat setiap tahun sejalan
dengan tuntutan peningkatan profesionalisme SDM sebagai
salah satu kunci keberhasilan dalam memenangkan
persaingan.

2) Perkembangan Kualifikasi SDM


Komposisi pegawai BP4 berdasarkan kualifikasinya
adalah seperti tercantum dalam tabel 2.9 berikut ini :

Tabel 2.8 : Komposisi pegawai BP4 berdasarkan


kualifikasi pendidikan tahun 2012 - 2014 :

Uraian 2012 2013 2014


Dr. Spesialis 1 0 1
Dr. Umum 3 3 3
Perawat 10 10 9
Analis kesehatan 3 3 3
Radiografer 2 2 2
Penyuluh ( SKM ) 1 1 1
Administrasi ( SMA
4 3 2
)
Apoteker 0 0 0
Asisten apoteker 2 1 1
Jumlah 26 23 22

14
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.9 : Komposisi pegawai BP4 berdasarkan


kualifikasi pendidikan tahun 2015 - 2017 :

Uraian 2015 2016 2017


Dr. Spesialis 2 3 2
Dr. Umum 3 3 3
Perawat 8 8 9
Analis kesehatan 3 4 4
Radiografer 2 2 2
Penyuluh ( SKM ) 0 0 0
Administrasi ( D3 ) 1 3 3
Administrasi ( SMA ) 1 2 2
Apoteker 1 1 1
Asisten apoteker 1 1 1
Elektomedis 0 0 1
JUMLAH 2222 27 27

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kualifikasi


pegawai BP4 lengkap sesuai yang dibutuhkan.

d. Perspektif Keuangan
1) Perkembangan realisasi Pendapatan Fungsional, yaitu
merupakan pendapatan utama (Core Business) UPTD BP4
Kota Tegal, dapat kita lihat pada tabel 2.10 sebagai berikut:

15
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.10 : Target dan realisasi pendapatan fungsional


BP4 Kota Tegal tahun 2012 - 2014

Pendapatan Fungsional
Tahun Target Realisasi Prosentase
(Rp) (Rp)
Sebelum PPK BLUD

2012 1.270.733.000 1.318.229.563 103,7 %

2013 1.051.695.500 1.307.400.124 124,3 %

2014 1.051.696.500 694.218.385 66 %


(sp juni ) (sp juni )

Setelah PPK BLUD bertahap

2015 1.751.000.000 1.757.473.720 100,4%

2016 2.538.726.000 2.599.788.967 100,3%

2017 3.294.000.000 3.208.306.614 97,4%

Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan


pendapatan terus meningkat setiap tahun dan realisasi
penerimaannya selalu melebihi target yang ditetapkan,
kecuali tahun 2017 target tidak terpenuhi, namun tetap
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

2) Perkembangan Pertumbuhan Pendapatan (Sales Growth


Rate)
Pertumbuhan pendapatan merupakan selisih
pendapatan tahun berjalan dikurangi pendapatan tahun
sebelumnya dibandingkan dengan pendapatan tahun
sebelumnya. Angka ini berguna untuk menilai tingkat
pertumbuhan BP4. Dapat kita lihat pada table 2.11 sebagai
berikut:

16
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.11 : Angka pertumbuhan penjualan (Sales growth rate


/SGR) BP4 Kota Tegal tahun 2012 – 2014 dengan formula
pendapatan tahun ini dikurangi pendapatan tahun lalu dibagi
pendapatan tahun lalu

Tahun Formula SGR

Sebelum penerapan PPK BLUD

1.318.229.563 - 1.438.759.771
2012 - 8,3 %
1.438.759.771

1.307.400.124 - 1.318.229.563
2013 - 0,8 %
1.318.229.563

2014 1.388.436.770 - 1.307.400.124


6,1 %
(disetahunkan) 1.307.400.124

Setelah penerapan PPK BLUD bertahap

1.757.473.720 – 1.388.436.770 26,6%


2015
1.388.436.770

2.599.788.967 – 1.757.473.720 47,9%


2016
1.757.473.720

3.206.614 – 2.599.788.967 23,4%


2017
2.599.788.967

Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa SGR tiap


tahun mengalami kenaikan.
3. Perkembangan (Cost Recovery)
Cost Recovery merupakan perbandingan antara
penerimaan fungsional serta penerimaan usaha lainnya
dibanding seluruh biaya operasional non modal. Indikator
ini menggambarkan kemampuan membiayai seluruh biaya
operasionalnya dari pendapatan murni. Rincian
perkembangan cost recovery diuraikan pada tabel 2.12
sebagai berikut:

17
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.12 : Pendapatan fungsional BP4 Kota


Tegal th 2012 sp 2017

Biaya Profit
Pendapatan
operasional margin/cost
Uraian (fungsional)
(non modal) recovery
(Rp.)
(Rp.) (Rp.)
Sebelum penerapan PPK BLUD
2012 1.318.229.563 1.080.569.890 122 %
2013 1.307.400.124 1.013.415.470 129 %
2014 1.388.436.77
1.225.000.000 113,34 %
0
Setelah penerapan PPK BLUD
2015 1.757.473.720 1,163,611,247 151,04%
2016 2.599.788.967 2.098.791.961 123,87%
2017 3.208.360.614 2.577.550.346 124,47%

Dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan Cost recovery


sudah lebih besar dari 100%, walaupun berfluktuasi. Hal ini
menunjukan secara operasional sudah mampu membiayai
kegiatannya.
4. Perkembangan Tingkat Kemandirian Keuangan
Indikator ini menggambarkan kemampuan untuk
membiayai seluruh pengeluaran baik pengeluaran
operasional maupun investasi dengan dana yang
bersumber dari pendapatan sendiri. Tingkat kemandirian
ini dapat dilihat pada tabel 2.13 sebagai berikut:

18
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Tabel 2.13 : Tingkat kemandirian BP4 Kota tegal tahun 2012 -


2017

Pendapatan Total Belanja Tingkat


Uraian (APBD+APBN)
Fungsional Kemandirian
Sebelum penerapan PPK BLUD
2012 1.318.229.563 1.536.546.617 85,7 %
2013 1.307.400.124 2.138.159.006 61,1 %

2014 1.388.436.770 1.664.777.997 83,4 %


Setelah penerapan PPK BLUD

2015 1.757.473.720 1,916,599,247 91,7%

2016 2.599.788.967 5,237,540,088 49,6%

2017 3.208.360.614 4.793.582.033 66,9%

Dari tabel di atas tergambarkan tingkat kemandirian


sebelum dan sesudah diberlakukannya PPK BLUD. Tampak
bahwa kemandirian th 2016 turun, karena adanya
pembelian alat biakan cair otomatis yang dibiayai dari dana
DBHCHT. Selanjutnya alat ini digunakan untuk
pengemnbangan laboratorium mikrobiologi, hingga tingkat
kemandirian naik lagi di tahun 2017.
5. Sistem pengelolaan keuangan non PPK-BLUD
Selama ini BP4 Kota Tegal menganut pola
pengelolaan keuangan biasa, atau belum menganut sistem
PPK-BLUD. Dalam hal ini banyak kekurangan yang
dijumpai. Kekurangan yang utama adalah tidak sesuainya
anggaran yang di tetapkan dengan perencanaan/
kebutuhan yang sesungguhnya, karena harus mengikuti
pola pengolaan APBD. Sehingga sulit bagi BP4 untuk
mengembangkan dirinya, apalagi harus selalu mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi.

19
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

B
BAAB
B A
ANNA
ALLIIS
SAA
IIIIII LLIIN
NGGK
KUUN
NGGA
ANNS
STTR
RAATTEEG
GIIS
SDDA
ANNS
SWWO
OTT

A. Analisa lingkungan strategis


Analisa lingkungan bisnis merupakan identifikasi dan pengukuran
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pengambilan
keputusan perencanaan bisnis (business plan). Analisa lingkungan
bisnis terdiri dari analisa internal dan analisa eksternal. Analisa internal
merupakan kegiatan yang mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
(weakness) dan kekuatan-kekuatan (strength) UPTD Klinik Paru
Masyarakat Kota Tegal, selain itu juga harus memperhatikan analisa
eksternal yang terdiri dari ancaman-ancaman (threats) para pesaing
serta peluang-peluang (opportunities) yang ada di pasar.

1. Analisa lingkungan internal


Dari data – data pengukuran dan evaluasi kinerja selama kurun
waktu enam tahun terahir di atas, kemudian faktor – faktor
internal diidentifikasi dan diperhitungkan.
a. Kekuatan
1) Perolehan kunjungan pasien baru yang selalu meningkat
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
2) BP4 Kota Tegal juga mampu mempertahankan pelanggan
lama untuk tetap setia.
3) Indeks kepuasan masyarakat yang selalu berada pada
kriteria “baik” selama tiga tahun terakhir.
4) Lokasi BP4 yang strategis, dapat dijangkau dengan
kendaraan umum, dan dekat dengan pusat perbelanjaan.

20
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

5) Memiliki gedung baru yang representative


6) Kualitas pelayanan yang meningkat dan tidak adanya
kasus penularan pada pegawai.
7) Meningkatnya nilai aset dari tahun ke tahun dan
terpenuhinya alat kesehatan baru.
8) Kondisi alat kesehatan yang sebagian besar (di atas 88 %)
masih dalam kondisi baik.
9) Profesionalisme pegawai yang meningkat dengan dasar
karyawan yang memperoleh diklat.
10) Kualifikasi dokter spesialis yang dibutuhkan telah
terpenuhi.
11) Pendapatan BP4 yang selalu relatif meningkat pada tiga
tahun terakhir.
12) “Sales Growth Rate” atau pertumbuhan pendapatan yang
makin meningkat.
13) “Cost recovery” yaitu angka yang menggambarkan
kemampuan BP4 membiayai seluruh biaya operasionalnya
dari pendapatan murni yang selalu di atas 100 (seratus)
persen.
14) BP4 Kota Tegal Memiliki fasilitas yang menjadi rujukan
fasilitas kesehatan lainnya, seperti X ray, Spirometer,
Laboratorium mikrobiologi.
15)Faskes ( RS ) di tegal dan sekitarnya yg turut
memanfaatkan Lab mikrobiologi.
16)Laboratorium Tuberculosis BP4 yang dipercaya
kementerian kesehatan untuk mengerjakan kultur follow
up penderita TB MDR di jawa tengah bagian barat
17) BP4 memiliki ambulans yang sesuai standar keselamatan
dan rujukan.

21
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

b. Kelemahan
1) BP4 Kota Tegal baru menganut sistem pengelolaan
keuangan BLUD bertahap , sehingga belum bisa
mengembangkan diri dengan lebih fleksibel.
2) Walaupun dokter spesialis paru dan radiologi sudah ada,
namun bukan pekerja penuh waktu, sehingga BP4 masih
memiliki keterbatasan tenaga ahli.
3) BP4 Kota Tegal belum memiliki tenaga dengan kualifikasi
akuntansi.
4) Begitu juga belum memiliki tenaga administrasi, yang
selama ini dirangkap oleh tenaga fungsional yang ada,
seperti perawat, penyuluh dan lainnya.
5) Walaupun BP4 Kota Tegal berlokasi di tempat strategis,
namun masih satu halaman dan terjepit dinas lain (dinas
kehutanan propinsi jawa tengah). Hal ini menyebabkan
BP4 tidak mudah mengembangkan fasilitas terutama
bangunan dan tata ruang.

2. Analisa Lingkungan Eksternal


Faktor-faktor eksternal yang diperhitungkan berpengaruh
terhadap perkembangan adalah :
i. Peluang
1) Jaringan kerja
a. BP4 Kota Tegal menjadi rujukan fasilitas
kesehatan lain yang setara sebagai faskes rujukan
(faskes tingkat II) terutama laboratorium
mikrobiologi.

22
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

b. Sebagai fasilitas kesehatan milik pemerintah, BP4


Kota Tegal wajib bekerjasama dengan BPJS
kesehatan
c. menjalin kerjasama dalam pengelolaan limbah
medis padat dengan fasilitas kesehatan tingkat
pertama seperti dokter keluarga, klinik,
Puskesmas. Hal ini dapat meningkatkan peluang
meningkatnya pendapatan
2. Pelayanan yang spesifik (Paru dan pernapasan ).
Pelayanan yang spesifik akan lebih menarik minat
seseorang, karena adanya gambaran yang jelas
tentang produk yang disediakannya.

ii. Ancaman
1. Peraturan walikota sebagai dasar pengenaan tarip
pelayanan BP4 Kota Tegal sudah tidak sesuai dengan
kondisi harga harga saat ini. Hal ini akan mengancam
menimbulkan kerugian akibat banyaknya pelanggan
namun harga beli lebih tinggi dari harga jual ( tarif )
2) Kondisi persaingan
Walaupun Kondisi persaingan di Kota Tegal masih
kondusif, dan tidak pernah dijumpai situasi yang tidak
sehat, Namun beberapa hal yang berpengaruh adalah:
a) Bahwa di Kota Tegal terdapat tiga rumah sakit
dengan fasilitas yang lebih lengkap. kelengkapan
Fasilitas kesehatan lainnya itu menjadikan
ancaman yang perlu dikelola:
b) Fasilitas kesehatan lain memiliki Rawat inap;

23
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

c) Fasilitas kesehatan lain memiliki karyawan dengan


berbagai kompetensi, diantaranya tenaga dengan
kompetensi ekonomi dan keuangan. Sehingga bisa
mengelola strategi pemasarannya.
3) Pelanggan
a) Tuntutan pelayanan
Saat ini, di era kemajuan informasi, tuntutan akan
transparansi dan profesinal adalah sesuatu yang harus
dipenuhi. dan menjadi tantangan tersendiri bagi BP4
untuk memenuhi hal.
b) Tuntutan biaya
Bagi masyarakat yang menggunakan jasa BP4 Kota
Tegal namun belum memiliki jaminan kesehatan, semua
tarip akan dibayarnya sendiri, sehingga tuntutan mereka
adalah biaya yang ringan. Hal ini menjadi ancaman bagi
BP4 Kota Tegal.

B. Analisis SWOT
Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut
di atas, selanjutnya diberikan bobot penilaian. Dimana bobot ini
ditentukan dengan skala likert.

1. Kekuatan
Pemberian bobot kekuatan adalah sebagaimana table 3.1
berikut ini :

24
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Table 3.1 : Obyek , bobot nilai dan jumlah bobot nilai kekuatan

Bobot nilai
N0 OBYEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
1 Perolehan kunjungan pasien baru yang √
selalu meningkat
mampu mempertahankan pelanggan √
2
lama
Indeks kepuasan masyarakat yang selalu √
3
berada pada kriteria “baik”
4 Lokasi BP4 yang strategis √
Memiliki gedung baru yang √
5
representative
6 Kualitas pelayanan yang meningkat √
7 Meningkatnya nilai aset √
8 Kondisi alat kesehatan 88 % baik √
9 Profesionalisme pegawai yang meningkat √
Kualifikasi dokter spesialis yang √
10
dibutuhkan telah terpenuhi
11 Pendapatan yang relatif selalu meningkat √ 
12 “Sales Growth Rate” meningkat √
“Cost recovery” selalu di atas 100 ( √
13
seratus ) persen
BP4 Kota Tegal Memiliki fasilitas yang v
menjadi rujukan fasilitas kesehatan
14
lainnya, seperti X ray, Spirometer,
Laboratorium mikrobiologi
Faskes ( RS ) di tegal dan sekitarnya
yg turut memanfaatkan Lab
15 v
mikrobiologi.

Laboratorium Tuberculosis BP4 yang


dipercaya kementerian kesehatan untuk
16 v
mengerjakan kultur follow up penderita
TB MDR di jawa tengah bagian barat
BP4 memiliki ambulans yang sesuai √
17
standar keselamatan dan rujukan
JUMLAH TANDA “V” 13 3 1
JUMLAH TANDA “V”X BOBOT NILAI 13 6 3
JUMLAH BOBOT NILAI 22
Dari tabel 3.1 di atas dapat dilihat jumlah bobot nilai kekuatan
adalah + 22 (positif 22 ).

25
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

2. Kelemahan
Pemberian bobot nilai pada kelemahan ditandai dengan
tanda “-“ ( minus ), selengkapnya lihat table 3.2 berikut ini :

Table 3.2 : Obyek , bobot nilai dan jumlah bobot nilai kelemahan

Bobot nilai
N0 OBYEK YANG DINILAI
-1 -2 -3 -4 -5
belum menganut system pengelolaan √
1
keuangan BLUD
dokter spesialis paru dan radiologi bukan √
2
pekerja penuh waktu
belum memiliki tenaga dengan kualifikasi √
3
akuntansi
4 belum memiliki tenaga administrasi √
Lokasi masih satu halaman dan terjepit √
5
dinas lain

JUMLAH TANDA “√” 1 3 1


JUMLAH TANDA “√” X BOBOT NILAI -1 -6 -3
JUMLAH BOBOT NILAI -10
Dari table 3.2 di atas dapat dilihat jumlah bobot nilai kelemahan
adalah – 10 ( minus 10 ).

3. Peluang
Pemberian bobot nilai peluang adalah sebagaimana pada
table 3.3 berikut ini :

26
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Table 3.3 : Obyek , bobot nilai dan jumlah bobot nilai Peluang

Peluang (Opportunity)
No. Objek yang dianalisa
1 2 3 4 5
1 Menjadi rujukan fasilitas kesehatan

lain yang setara
2 bekerjasama dengan BPJS √
3 kerjasama dalam pengelolaan

limbah medis
4 Pelayanan yang spesifik √
JUMLAH TANDA “√” 0 2 2
JUMLAH TANDA “√” X BOBOT
0 4 6
NILAI
JUMLAH BOBOT NILAI 10
Dari Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa jumlah bobot nilai peluang
adalah + 9 ( positif 9 )
4. Ancaman
Pemberian bobot nilai ancaman adalah sebagaimana pada
tabel 3.4 berikuti ini :
Table 3.4 : Obyek , bobot nilai dan jumlah bobot nilai ancaman

Ancaman (Treaths)
No. Objek yang dianalisa
-1 -2 -3 -4 -5
1 Perwal sebagai dasar tarip √
2 Faskes lain lebih lengkap √
3 Fasilitas kesehatan lain memiliki √
Rawat inap
4 Fasilitas kesehatan lain memiliki √
karyawan dengan berbagai
kompetensi
5 Tuntutan pelayanan √
6 Tuntutan biaya √
JUMLAH TANDA “√” 5 0 1
JUMLAH TANDA “√” X BOBOT
-4 -2 -3
NILAI
JUMLAH BOBOT NILAI -9
Dari table 3.4 di atas dapat dilihat jumlah bobot nilai ancaman
adalah – 8 ( minus 8 ).

27
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Selanjutnya nilai interaksi kekuatan dan kelemahan diketahui


dengan menjumlahkan jumlah nilai masing – masing, yaitu : 22– 10 = 12
Maka nilai interaksi kekuatan dan kelemahan adalah + 12 ( positif 12).
Sedangkan nilai interaksi antara peluang dan ancaman adalah 10 – 9 = 1.
Maka nilai interaksi antara peluang dan ancaman adalah + 1 ( positif 1 )
Dengan demikian, apabila digambarkan dalam diagram X-Y,
interaksi antara kekuatan dan kelemahan sebagai sumbu Y dan interaksi
antara peluang dan ancaman sebagai sumbu X, maka titik koordinat yang
dihasilkan adalah (12,1), yang berarti berada pada kuadran I.

Kekuatan
(Strength)

Defensive Offensive/Agresive
12

Ancaman Peluang
(Threats) (Opportuniy)
1

Liquidation Reconsiliation

Kelemahan
(Weaknesess)

28
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Dengan melihat hasil kesimpulan analisa internal dan eksternal


diatas diperoleh posisi BP4 berada di kuadran I, sehingga strategi yang
tepat untuk posisi BP4 di kuadran I adalah strategi pertumbuhan. Hal
ini karena kekuatan yang dimiliki cukup kuat untuk memanfaatkan
peluang yang ada.

29
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

V
VIIS
SII,, M
MIIS
SII,, P
PRRO
OGGR
RAAM
MDDA
ANNR
REEN
NCCA
ANNA
A
B
BAAB
B IIV
V
K
KEEG
GIIA
ATTA
ANNU
UPPTTD
DBBP
P44K
KOOTTA
A TTEEG
GAALL

A. Visi

Visi UPTD Klinik Paru masyarakat Kota Tegal adalah : ” Klinik


paru Masyarakat menjadi Andalan Pelayanan Kesehatan Paru
dan Pernapasan Masyarakat”.
Bahwa era kemajuan teknologi dan informasi saat ini, masyarakat
mudah mengakses segala informasi, termasuk informasi kesehatan. Di
satu sisi hal ini menjadi tantangan bagi pelaku kesehatan, namun di
sisi lain merupakan peluang.
Oleh karena itu kemajuan teknologi bidang kesehatan yang dibarengi
dengan penggunaan teknologi informasi akan dapat menarik
pelanggan, yang pada akhirnya menjadi andalan bagi masyarakat. Dan
bagi BP4 Kota Tegal tentunya di bidang paru dan pernapasan.

B. Misi

Untuk mencapai Visi yang diinginkan, maka perlu dijabarkan


kegiatan yang pokok yang diuraikan dalam Misi UPTD Klinik paru
masyarakat Kota Tegal.
Misi UPTD Klinik paru masyarakat Kota Tegal adalah :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan paru dan pernapasan kepada
masyarakat,
b. Memperluas pasar pengguna jasa
c. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dalam pelayanan
kesehatan paru dan pernafasan
d. Meningkatkan tata kelola Administrasi dan sumber daya kesehatan

30
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

C. Tujuan
1. Menjamin kepuasan Pelanggan,
2. Meningkatkan daya tarik layanan Klinik paru masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia kesehatan karyawan
Klinik paru masyarakat,
4. Meningkatkan daya saing berbasis teknologi,
5. Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan medis dan penunjang
secara bertahap,
6. Menunjang tercapainya kualitas pelayanan dalam berbagai hal.

D. Sasaran
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan paru dan pernafasan melalui
pelayanan rawat jalan,
2. Meningkatnya kemitraan dengan stakeholder melalui kegiatan
promosi kesehatan,
3. Meningkatnya peran serta masyarakat,
4. Meningkatnya tata kelola dan administrasi yang baik melalui
Standarisasi pelayanan kesehatan.
E. Program, Kegiatan, Pendanaan Indikatif, Kelompok sasaran
dan indikator kinerja
Mengacu pada visi dan misi yang sudah ditetapkan oleh Klinik
paru masyarakat kota Tegal, maka program dan kegiatan – kegiatan
yang mendukung tercapainya visi misi tersebut, dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Program Layanan medis dan promosi kesehatan.
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif untuk melaksanakan program
layanan medis adalah sebagai berikut :
(1) Peningkatan kualitas pelayanan medis dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp.2.500.000.000

31
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

(2) Penyelenggaraan Promosi kesehatan dengan pendanaan


indikatif sebesar 150.000.000
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dari program Upaya pelayanan medis adalah:
(1) Pasien atau pelanggan BP4 kota Tegal
(2) Puskesmas di wilayah kota Tegal,Kab Tegal,Kab Brebes
c. Indikator kinerja
Indikator kinerja program pelayanan medis adalah untuk
mencapai :
(1) Terselenggaranya pelayanan medis dan penunjang medis
(2) Terselengaranya pelayanan promosi kesehatan
2. Program pelayanan laboratorium
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
(1) Penyelenggaraan pelayanan laboratorium bagi perorangan
dan institusi kesehatan dengan pendanaan indikatif
Rp.1000.000.000
(2) Peningkatan jenis dan mutu pelayanan dengan pendanaan
indikatif sebesar 1000.000.000
(3) Perluasan pasar pengguna laboratorium dengan pendaan
indikatif sebesar 200.000.000
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dari program Upaya pelayanan medis adalah:
(1) Pasien Klinik paru masyarakat
(2) Institusi dan pegawai kesehatan
(3) Laboratorium klinik, laboratorium mikrobiologi dan
laboratorium tuberculosis
c. Indikator kinerja
(1) Terselenggaranya pelayanan laboratorium kepada
pelanggan

32
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

(2) Tercapainya peningkatan jenis dan mutu pelayanan


laboratorium setiap satuan waktu tertentu.
(3) Tercapainya peningkatan pelanggan , baik perorangan
maupun institusi kesehatan
1. Program Pelayanan ketata usahaan.
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif untuk melaksanakan program
Program Pelayanan ketata usahaan adalah sebagai berikut :
(1) Penyediaan Jasa surat Menyurat dengan pendanaan indikatif
sebesar Rp.600.000
(2) Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
dengan pendanaan indikatif sebesar Rp.53.600.000
(3) Penyediaan jasa administrasi keuangan dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp.100.000
(4) Penyediaan jasa Kebersihan kantor dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp. 12.000.000
(5) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja dengan
pendanaan indikatif sebesar Rp. 5.000.000
(6) Penyediaan Alat tulis kantor dengan pendanaan indikatif
sebesar Rp.12.000.000
(7) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan dengan
pendanaan indikatif sebesar Rp.36.000.000
(8) Penyediaan komponen instalasi listrik dan penerangan
bangunan kantor dengan pendanaan indikatif sebesar Rp.
2.000.000
(9) Penyediaan peralatan rumah tangga dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp Rp.2.000.000

33
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

(10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang


undangan dengan pendanaan indikatif sebesar Rp.
1.800.000
(11) Penyediaan bahan logistic kantor dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp. 5000.000
(12)Penyediaan makanan dan minuman dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp. 32.000.000
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dari program Pelayanan Administrasi
perkantoran adalah :
(1) Surat Menyurat
(2) Jasa komunikasi ,air bersih dan listrik
(3) Kebersihan kantor dan lingkunganya
(4) Alat kerja
(5) Alat tulis kantor
(6) Barang cetakan dan penggandaan
(7) Komponen listrik
(8) Peralatan rumah tangga
(9) Bahan bacaan dan peraturan perundang undangan
(10) Bahan logistic kantor
(11) Makanan dan minuman

c. Indikator kinerja
Indikator kinerja program Pelayanan Administrasi perkantoran
adalah untuk mencapai :
(1) Terselenggaranya Administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif

34
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

Kegiatan dan pendanaan indikatif untuk melaksanakan program


Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebagai
berikut :
(1) Pengadaan peralatan kantor dengan pendanaan indikatif
sebesar Rp. 66.000.000
(2) Pengadaan perlengkapan gedung kantor dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp.198.000.000
(3) Pengadaan Kendaraan operasional kantor dengan
pendanaan indikatif sebesar Rp. 198.000.000
(4) Pengadaan computer/laptop dengan pendanaan indikatif
sebesar Rp.74.700.000
(5) Pengadaan Alat alat studio/ Audio penyuluhan dan rapat
dengan pendanaan indikatif sebesar Rp. 15.000.000
(6) Pemeliharaan rutin gedung kantor dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp. 10.000.000
(7) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor dengan
pendanaan indikatif sebesar Rp. 5.000.000
(8) Pemeliharaan perlengkapan kantor dengan pendanaan
indikatif sebesar Rp.5.000.000
(9) Pemeliharaan rutin berkala alat alat kesehatan dengan
pendanaan indikatif sebesar Rp.95.000.000
(10) Pemeliharaan rutin kendaraan ambulan dan operasional
dengan pendanaan indikatif sebesar Rp. 10.000.000
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dari program Pelayanan ketatausahaan
adalah :
(1) Perlengkapan kantor
(2) Peralatan kantor
(3) Laptop

35
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

(4) Audio media penyuluhan


(5) Gedung kantor
(6) Alat – alat kesehatan
(7) Ambulan dan kendaraan operasional
(8) Depo limbah
c. Indikator kinerja
Indikator kinerja program pelayanan ketatausahaan adalah
untuk mencapai :
(1) Terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur
(2) Terpenuhinya perawatan gedung
(3) Terpenuhinya adminstrasi surat menyurat
(4) Terlaksananya administrasi kepegawaian
(5) Terlaksananya perawatan kendaraan bermotor
(6) Terlaksanya pengelolaan limbah sesuai standar
(7) Terlaksanya tata kelola keuangan
(8) Terlaksananya perencanaan dan monitoring
(9) Terbitnya profil Klinik paru masyarakat setiap tahun

36
Rencana Strategis Bisnis BP4 Kota Tegal

B
BAAB
BVV P
P EE N
NUU TT U
UPP

Rencana strategi bisnis UPTD Klinik paru masyarakat Kota Tegal


tahun 2015-2019 yang telah disusun ini dimaksudkan sebagai petunjuk
arah yang jelas dalam menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk kurun
waktu 5 tahun mendatang.
Untuk dapat terlaksananya rencana strategis bisnis ini perlu
mendapat dukungan (komitmen) dan partisipasi seluruh karyawan UPTD
Klinik paru masyarakat Kota Tegal serta perhatian dan dukungan
Pemerintah Daerah Kota Tegal baik bersifat materiil, administratif maupun
politis. Apabila dalam kurun waktu pelaksanaannya, terdapat suatu
aturan/ketentuan yang mengharuskan perubahan yang mendasar maka
Rencana Strategis Bisnis akan disesuaikan atau direvisi.
Saran dan kritik membangun sangat diharapkan guna sempurnanya
rencana strategis bisnis ini sehingga sasaran-sasaran stratejik dapat
dicapai sesuai target yang direncanakan.

Mengetahui
Tegal, 1 Nopember 2018
Kepala Dinas Kesehatan kota Tegal Kepala Klinik paru masyarakat
kota Tegal

dr Sri Primawati Indraswari, SpKK, MM,MH dr Slamet Riyadi


NIP. 19631009 198911 2 001 NIP.19690124 200212 1004

37

Anda mungkin juga menyukai