Nurul Millah, 2017, “ Laporan Praktek Kerja di PT Keramika Indonesia
Assosiasi Keramik Mas, Cileungsi-Bogor” Program Studi Diploma III Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA) Keramik Mas terletak di Jalan
Raya Narogong Km.51,9 Cileungsi, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pabrik ini bergerak di bidang pembuatan genteng keramik berglasur dengan berbagai bentuk, warna dan juga ukuran yang memiliki orientasi pasar baik dalam maupun luar negeri. Pabrik ini mempunyai kapasitas ± 9.321.005 juta pieces/tahun dengan nama dagang “KIA” serta mempunyai kualitas yang berbeda-beda yakni KW 1 dan KW 2. Bahan baku utama plastis yaitu clay, bahan baku non plastis yaitu pasir, bahan tambahan yaitu afval, cake, schamotte, bahan lain seperti feldspar, fritz dan kaolin sebagai bahan pembuat glasur dan engobe. Tahap proses pembuatan keramik genteng yaitu Persiapan massa bodi dan glasur (Body and Glaze Preparation), pembentukan bodi genteng (Forming), pengeringan (Drying), pengglasuran (Glazing), pembakaran (Pembakaran glasur pada kiln), pemeriksaan awal dan pengepakan (Sortir dan packing), pemeriksaan akhir ( Final inspection by Quality Control) Sistem utilitas yang digunakan PT KIA Keramik Mas Cileungsi untuk menunjang kelancaran kerja dan proses produksi yang berlangsung dalam suatu industri ini adalah air, gas dan listrik. Jumlah karyawan aktif di PT KIA Keramik Mas sesuai data pabrik pada tahun 2011 ialah 338 karyawan aktif. Sistem utilitas yang digunakan untuk menunjang kelancaran keberlangsungan pabrik ialah 5.411 m3/bulan penggunaan air, 257.733 Nm3/bulan pemakaian bahan bakar (LNG). Adapun limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan keramik terdiri dari limbah padat belum dibakar, limbah padat sudah dibakar, limbah cair, limbah gas. Hasil samping dari proses unit body preparation dan glaze preparation serta di glazing line berupa air pengendapan dan sludge (limbah padat. Penyediaan listik disuplai dari PLN Gunung Putri dengan kebutuhan spesifik sebesar 261.392 kWh/bulan. Bahan bakar solar untuk penggerak forklip sebesar 45 liter/hari disuplai dari Pertamina. Dari pengamatan di pabrik dilakukan penyusunan diagram alir udara panas pada unit kiln dan didapat hasil bahwa udara panas sisa dari proses pendinginan di kiln masih dapat dimanfaatkan kembali untuk proses pemanasan keramik pada unit sub dryer dan juga dryer dengan didukung oleh peralatan penunjang lainnya seperti blower, fan, hot air generator dan pipa-pipa penyalur, serta udara yang mengandung racun dan timbal akan dibuang melalui chimney).