Anda di halaman 1dari 47

PAPARAN PELAKSANAAN

PROYEK REKLAMASI PULAU C & D

PT. KAPUK NAGA INDAH


DESERTASI PROGRAM DOKTORAL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KELAUTAN
SEKOLAH PASCA SARJANA INSITUT PERTANIAN BOGOR 2013

2
MENGAPA HARUS “REKLAMASI”
IBU KOTA NEGARA DAN
PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA METROPOLITAN

PUSAT PERDAGANGAN JAKARTA


KOTA BANDAR WATER
JAKARTA FRONT
AKSES KE / DARI LAUT CITY
WAJAH DEPAN BURUK

POLUSI TELUK JAKARTA


(13 SUNGAI → SAMPAH & LIMBAH)

LEDAKAN KEPENDUDUKAN
▪ Pemukiman & Perumahan (+) RUTRW
▪ Infra Struktur (+) PERLU
DKI JAKARTA
▪ Ruang Terbuka Publik LAHAN

3
Gambar : Perbandingan Luas Laut & Daratan
Provinsi DKI Jakarta

4
PERMASALAHAN SOSIAL MASYARAKAT JAKARTA
Sumber Permasalahan Permasalahan
Sosial Masyarakat
Ledakan Kependudukan
- Tahun 2011 9,6 juta (Penduduk ✓ Kebutuhan Dasar
Jakarta) → Kenaikan 1,46% / tahun • Lapangan kerja
Sangat heterogen (Etnik / Suku, • Pemukiman layak
Agama dan Golongan) • Kesehatan
• Pendidikan
Ledakan Urbanisasi (Jakarta masih • Air bersih, dan lain-lain
jadi harapan masa depan) ✓ Kemiskinan dan anak jalanan
Pemukiman tidak terkendali ✓ Pasar tradisional tersingkir
Ruang Terbuka Hijau minim
✓ Permasalahan KAMTIBMAS
Pembangunan Bangunan - Tawuran (Kampung, Pelajar /
Bertingkat (MALL) tidak sesuai Mahasiswa, Etnik)
AMDAL - Kriminal tinggi

PENYELESAIAN PERMASALAHAN
 Optimalkan SISKAMLING Program
 Kerukunan antar warga • Penciptaan Lapangan kerja dan UKM
 Kendalikan URBANISASI • Kurangi kemiskinan dan anak jalanan
 Program Keluarga Berencana • Pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu
 Pembangunan rumah susun • Perkuatan program pendidikan
 Perbesar Ruang Terbuka Hijau • Kendalikan pembangunan bangunan bertingkat dan mall (sesuai Amdal
)
• Multi Etnik, Golongan Luas :
dan Agama • Daratan : 662.330 Km2
• Lautan : 6.977.500 Km2
• Unsur Betawi masih
Penduduk :
eksis • Thn 2000 : 8.384.853
• Urban etnik tinggal • Thn 2010 : 9.607.787
dan kerja secara Pertumbuhan Penduduk :
kolektif • Thn 2000 : 0.14%
• Thn 2010 : 1.4%
5 Kota Adm & 1 Kabupaten
• 44 Kec – 2.704 RW
• 267 Kel – 30.368 RT

Sumber: BPS 2010

• JAKARTA HARUS MEWADAHI berbagai kebutuhan kehidupan masyarakat


(Politik, Ekonomi dan Sosial) yang terjadi akibat ledakan kependudukan.

• Wilayah JAKARTA TETAP dan TIDAK BERUBAH, sehingga muncul berbagai


PERMASALAHAN yang semakin BESAR dan MEMBEBANI seperti :
TRANSPORTASI, PEMUKIMAN, TATA RUANG, INDUSTRIALISASI,
LINGKUNGAN, RUANG AKTIFITAS MASYARAKAT, KETENAGA KERJAAN,
KEMISKINAN, DLL

“KAMTIBMAS”
Konsep RTRW
JAKARTA Jakarta Water Front City
JAKARTA SAAT INI
JKT yad Penataan Tata Ruang :
Ibukota Negara / Pertumbuhan
Pusat Pemerintahan
▪ Permukiman dan
Penduduk Tinggi
MAJU Perkantoran → Vertikal
Kota Juang / Permukiman ▪ Perbesar ruang publik dan
Pahlawan Kurang
NYAMAN ruang hijau
Kota Bandar / Kemacetan ▪ Bebas Sampah
Pelabuhan Lalu Lintas
SOLUSI AMAN ▪ Bebas Banjir
Kota Dagang Banjir ▪ Bebas Macet
Kota Budaya Air Minum BERKARAKTER
Lingkungan Hidup
KEBIJAKAN Perlu tambah Lahan /
Permasalahan Wilayah → Reklamasi
Sosial Ekonomi
STRATEGI
UPAYA Tetap Berdasarkan
Permasalahan “Karakter Jakarta”
Kamtibmas

Sampah dan Polusi


Teluk Jakarta Didukung oleh :
Kumuh dan Tercemar PEMDA DKI
- Swasta
JAKARTA - Stake Holder

8
“REKLAMASI PANTURA JAKARTA”
– MAUNYA SIAPA? TANGGUNG JAWAB SIAPA? –

 Dari PEMERINTAH PUSAT (Presiden SOEHARTO)


 KEPPRES No. 52 Tahun 1995
1. Pantura Jakarta adalah Kawasan Andalan, strategis secara
ekonomi dan pengembangan kota
2. Perlu dilakukan “Reklamasi”

 KEPPRES No. 73 Tahun 1995


Reklamasi Pantai Kapuk Naga Tangerang

Sebagai rujukan dari :


 KEPPRES No. 17 Tahun 1994 Tentang REPELITA VI
Pantura Pulau Jawa sebagai Kawasan Andalan, Strategis secara
ekonomi dan pembangunan kota

 Sesuai Pasal 4 KEPPRES 52 Tahun 1995


⇒ Tanggung Jawab Reklamasi adalah Pemerintah DKI Jakarta
KAWASAN ANDALAN PULAU JAWA
PANTURA JAKARTA PANTURA PULAU JAWA
Perlu direklamasi Sebagai Kawasan Andalan,
(KEPPRES 52 Tahun 1995) Strategis untuk ekonomi
dan pengembangan kota
(KEPPRES 17 Tahun 1994)

PANTAI KAPUK NAGA


TANGEANG
Perlu direklamasi
(KEPPRES 73 Tahun 1995)
Jakarta Bay Developments
Master plan of north Jakarta reclamation area

Island reclamation
1, 2A, 2B

Construction Golf Island Page 11


13 April 2016
Gambar : Rencana Reklamasi Pantai Utara Jakarta
17 Pulau Reklamasi

12
Illustration of Reclamation Islands

Construction Golf Island Page 13


13 April 2016
Gambar : Ilustrasi Giant Sea Wall dan
Reklamasi Pantai Utara Jakarta

14
“REKLAMASI PANTURA JAKARTA”
– PROGRAM SIAPA? ADA PERMASALAHAN APA? –

 Program Pemda DKI Jakarta  JAKARTA WATER FRONT CITY


 GIANT SEA WALL

 Ada “PERDA’S”  RUTRW, Kep/Ijin Gub, Dinas Terkait Dll

 Bermitra dengan Investor / Pengembang


1) MOU dengan mitra (2x)
2) Ijin Prinsip Reklamasi
3) AMDAL
4) Ijin Pelaksanaan Reklamasi
5) Ijin-Ijin lain

 Muncul Per-Undang-Undangan dan Peraturan-Peraturan Baru


 Proses Perijinan (IMB, UDGL) bertele-tele
 Proses RAPERDA yang baru (Tata Ruang dan Zonasi)

 Ada kasus hukum (Anggota DPRD DKI Jakarta & Oknum APL) terkena “OTT” KPK
“SIAPA” YANG MELAKSANAKAN ?
 PEMDA DKI JAKARTA 1. Peraturan Daerah No. 8 Tahun 1995
& DPRD DKI JAKARTA  Bentuk Badan Pengelola Reklamasi
 Mencari “Mitra” (Swasta) untuk melaksanakan “Reklamasi”
(Pemda DKI Jakarta tidak ada biaya)
2. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 1999

 MOU Pemda DKI Jakarta dengan Mitra / Swasta

 Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan “Ijin Prinsip”

 Swasta (Pengembang) memenuhi persyaratan-persyaratan, termasuk “AMDAL”

 Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan “Ijin Pelaksanaan”

 Tahap Pelaksanaan  Oleh Swasta

 Pengendali & Pengawasan  Oleh Pemda DKI Jakarta


 Oleh Pemerintah Pusat
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGEMBANG
(SETELAH REKLAMASI)
 Ajukan “MASTER PLAN”  IMP & IMB (UDGL Oleh Pemda DKI Jakarta)

 PENGALOKASIAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN, ANTARA LAIN :


 Ruang Terbuka Hijau (30%)
 Infra Struktur (10%) Pengajuan Gubernur DKI Jakarta (Ahok) melalui
 Kompensasi Lahan (5%) “RAPERDA”  15% dari hasil penjualan tanah
 Lahan Terbuka Biru (5%) (NJOP)
 Lahan Terbuka Hijau Pribadi

 Pajak – Pajak : Kontraktor, Supplier, Material dan Jasa, dll

 Pajak Penjualan Property


HAK & KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
SESUAI PERJANJIAN KERJA SAMA (PK)
HAK PIHAK PERTAMA : PIHAK PERTAMA berhak untuk :

a) Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan reklamasi yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
dengan instansi yang berwenang;

b) Mengkoordinasikan permohonan perizinan ke instansi berwenang;

c) Mengeluarkan izin/persetujuan yang timbul berkaitan dengan Perjanjian ini yang menjadi
kewenangan PIHAK PERTAMA;

d) Menilai dan mengesahkan proposal yang diajukan oleh PIHAK KEDUA;

e) Menetapkan pola rencana dan pelaksanaan pengawasan serta pengendalian;

f) Menetapkan perencanaan pembangunan;

g) Menerima retribusi dan pembayaran lainnya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku;
…… bersambung
HAK & KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
SESUAI PERJANJIAN KERJA SAMA (PK)

h) Mendapat bagian lahan dari hasil reklamasi sebesar 5% (lima persen) dari luas lahan hasil reklamasi
yang lokasi dan luasnya dilakukan secara proporsional pada setiap tahapan pelaksanaan
pembangunan atas persetujuan PIHAK PERTAMA dan dengan mengacu kepada Keputusan
Presiden No. 52 / 1995 dan peraturan perundang-undangan lainnya;

i) Menilai kemampuan pelaksanaan pekerjaan berikut pengembangan kawasan dari PIHAK KEDUA;

j) Menerima dari PIHAK KEDUA untuk dimiliki dan atau dikuasai PIHAK PERTAMA prasarana berupa
fasilitas umum dan fasilitas sosial yang merupakan kewajiban PIHAK KEDUA;

k) Memberi izin untuk bekerja sama dengan pihak lain sehubungan dengan penyelenggaraan dan
pengembangan, serta pengelolaan lahan hasil reklamasi Pantai Utara Jakarta;

l) Memerintahkan penangguhan pelaksanaan reklamasi dan pembangunannya dan penundaan


pemberian ijin seperti IMB, IPB, IMP dan perijinan lain kepada PIHAK KEDUA dalam hal PIHAK
KEDUA tidak melaksanakan penyediaan fasilitas sosial / fasilitas umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 dan 12 Perjanjian ini
HAK & KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
SESUAI PERJANJIAN KERJA SAMA (PK)

HAK PIHAK KEDUA : PIHAK KEDUA berhak untuk :

a) Mendapatkan / memperoleh izin atas pemanfaatan lahan / penggunaan tanah hasil reklamasi di
Pengembangan Areal Reklamasi;

b) Memperoleh izin / persetujuan untuk bekerjasama dengan pihak lain dalam penyelenggaraan
reklamasi di Pengembangan Areal Reklamasi;

c) Melaksanakan reklamasi dan pengembangan lahan hasil reklamasi di atas Kawasan


Pengembangan Areal Reklamasi setelah memperoleh arahan dan petunjuk dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

d) Memperoleh Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan;

e) Mengelola termasuk memasarkan lahan hasil reklamasi kepada Pihak Ketiga setelah izin untuk
reklamasi dan pembangunan di atas lahan reklamasi diperoleh, dan sesuai dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
HAK & KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
SESUAI PERJANJIAN KERJA SAMA (PK)

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA : PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :

a) Melaksanakan penyelenggaraan reklamasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip / garis besar yang
disetujui PIHAK PERTAMA, yang meliputi :
1) Rencana Struktur :
a. Rencana makro infrastruktur
b. Rencana zoning / peruntukan makro
c. Perhitungan makro kebutuhan utilitas
2) Rencana Teknik Reklamasi
3) Amdal Proyek / RKL-RPL
4) Rencana Pentahapan dan program pelaksanaan reklamasi dan pembangunannya

b) Melaksanakan pembangunan pada areal tanah hasil reklamasi yang didasarkan pada prinsip-
prinsip dari studi-studi penunjang sejauh kondisi makro (ekonomi nasional, internasional, dll)
memungkinkan dan tidak terbatas pada :
1) Studi kelayakan; 4) Rencana fasilitas sosial / fasilitas umum;
2) Rencana pembiayaan; 5) Kajian lingkungan;
3) Rencana infrastruktur; 6) Rencana pengelolaan dan pengembangannya; dan
7) Rencana usaha
…… bersambung
HAK & KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
SESUAI PERJANJIAN KERJA SAMA (PK)

c) Melaksanakan petunjuk, arahan baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta
pengawasan dari PIHAK PERTAMA.

d) Membayar kontribusi dan retribusi dan pembayaran-pembayaran lainnya kepada PIHAK PERTAMA
sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 Perjanjian ini dan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan HPL atas
nama PIHAK PERTAMA dan HGB atas nama PIHAK KEDUA atas bagian tanah Pengembangan Areal
Reklamasi PIHAK KEDUA.

e) Membangun dan menyerahkan untuk dimiliki dan atau dikuasai oleh PIHAK PERTAMA yaitu
fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menjadi kewajiban PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

f) Memulai pelaksanaan pembangunan fisik reklamasi dan menyelesaikan pekerjaan reklamasi.

g) Menyerahkan proposal sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 5 ayat (2) butir a Perjanjian Kerja
sama, dalam waktu selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak
ditandatanganinya Perjanjian Kerja sama ini.
SKEMA, LATAR BELAKANG & KRONOLOGIS LEGALITAS REKLAMASI PULAU 2A & 1 OLEH PT. KNI
TAP MPR No. II/MPR/1993 SK Gubernur DKI JKT No. 1090 / 1996
Tentang GBHN Dibentuk Badan Pengendali Reklamasi Pantai Utara
Jakarta AMDAL - AMDAL PULAU 2A
KEPPRES NO. 17 Tahun 1994 Ketua : Gubernur DKI Jakarta REGIONAL - AMDAL PULAU 2B & 1 Oleh KNI
 Tentang REPELITA VI  Organisasi & Tata Kerja
 Kawasan Pantura  Kawasan ▪ Rekomendasi AMDAL & RKL/RPL Reklamasi Kapuk Naga
Andalan PERDA No. 8 / 1995
Nilai Strategis Ekonomi & Tanggal 06 Oktober 1995 Indah (PT. KNI) oleh Komisi Penilaian AMDAL Pemda DKI
Pengembangan Kota Tentang Penyelenggaraan Reklamasi Jakarta
Pasal 4 : No. 25 / Amdal / 1.774.151 Tanggal 28 September 2007
dan Rencana Tata Ruang Kawasan
KEPPRES NO. 52 Tahun 1995 Wewenang & Pantura Jakarta ▪ Rekomendasi AMDAL RKL – RPL (Pulau 2A, 2B & 1)
 Pengembangan Pantai Utara Tanggung Jawab
Jakarta
Tanggal 07 Agustus 2012
(Kawasan Andalan) & Penataan
Reklamasi Pantura Perda No. 6 / 1999 Tentang RTRW DKI ▪ Ijin Membangun Prasarana → Bangun Prasaran Bangunan
Ulang Daratan Pantai Pada Gubernur DKI Jakarta Penahan untuk pengurugan reklamasi Pulau 2A
 Diperlukan Reklamasi Jakarta No. 039 / KNI / PIK / IX / 2007
KEPPRES NO. 73 Tahun 1995
 Tentang Reklamasi Pantai Kapuk ▪ Ijin Membangun Prasarana (IMP) Pulau 1 & 2B,
28 Juli 1997 No. 027 / KNI / PIK / VII / 2012 Tanggal 06 Juli 2012
Naga Tangerang
▪ Perjanjian Kerja Sama KNI & Pemda DKI Jakarta
▪ Ijin Membangun Prasarana Jembatan Penghubung dari PIK ke
 Pengembangan Penyelenggaraan Reklamasi Areal Blok I & IV Sub
Kawasan Barat Utara PIK
Pulau 2A (D) No. 857 / 1-1.797.1 Tanggal 14 Mei 2014
KEPMENEG PPN / KETUA MOU No. 162 Tahun 1997 ▪ Rekomendasi Lahan Kompensasi Pinjam Pakai Kawasan
BAPPENAS NO. MOU No. 094 / KNI – SP / VII / 1997 Hutan No. 475 /-1.792.1 Tanggal 28 Mei 2014
KEP.920/KET/10/1997 ▪ KEPMENHUT RI No. SK.782/Menhut-II/2014 Tentang Izin
Tentang Pedoman Penataan 06 Juli 2012 Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Prasarana
Ruang Kawasan Pantura JKT ▪ Perjanjian Tambahan (Addendum), KNI & Pemda DKI Jakarta Tentang ….
“IDEM”
PERATURAN-PERATURAN
Beberapa Perda : MOU No. 09 Tahun 2012 Perijinan lainnya :
 Perda no.BARU
7 Thn 2010, ttg MOU No. 020 / KNI / PIK / V / 2012
- Ijin Alur Pelayaran (Kapal Angkut Pasir)
Bangunan Gedung ( psl 7, - AMDAL Lokasi Pengambilan Pasir
Prosedur Mengajukan Rancang ▪ Surat Ijin Prinsip Reklamasi (KNI) No. 1571 / -1.711 Tanggal 19 Juli 2007
- Ijin Operasional Kapal Angkut Pasir, dll
Bangun Kota / UDGL )
 Perda No.1 Thn 2014, ttg Renc Surat Ijin Prinsip Pembangunan Pulau Reklamasi Pulau 1 & Pulau 2B ▪ SK Gub DKI JKT No.1491/2010 Tanggal 06 Agustus 2010 Tentang
Tata Ruang & Wilayah ( RTRW ) No.804/-1.794.2 Oleh Gubernur DKI Jakarta Tanggal 21 Juni 2012 Pemberian Ijin Pelaksanaan Reklamasi Pulau 2A

PERMASALAHAN : Ijin Pelaksanaan Reklamasi Pulau 1 & 2B :


▪ Pengajuan IMB menunggu Rancang Bangun Kota Surat Keputusan Gubernur No. 1417 / 2012
-Pergub No. 121 Thn 2012, ttg
Renc Tata Ruang & Tanggal 21 September 2012
(UDGL) Tentang Pemberian Ijin Pelaksanaan Reklamasi Pulau 1 & 2B
Wilayah/RTRW 2030
-Pergub No. 146 / 2014 Tentang
▪ Setelah RBK/UDGL membuat AMDAL Bangun
Bangunan ▪ Sangsi Administrasi oleh Menteri LKH ( 11 point KNI wajib )
Pedoman Teknis & Pelayanan
▪ Moratorium Reklamasi oleh Menko Maritim & SD
Perijinan Prasarana Reklamasi ▪ PT.KNI telah ajukan RBK/UDGL 3x dalam 2 Thn
Kawasan Strategis Pantura JKT Ranc Peraturan Daerah (Raperda) ttg PPPZ
(selesai)
PT. KAPUK NAGA INDAH
Gambar : Kondisi dan Abrasi Air Laut di Pantai Indah Kapuk dan
Muara Angke

25
1980

Kali Kamal

Kali Karang

Kanal Barat

Jl: Kapuk Raya

Kali Angke

• Kawasan Hutan Lindung berada ditepi pantai setebal 50 – 100 m sejajar pantai
• Cengkareng Drain belum dibangun.
• Jalan Tol Prof. Sedyatmo belum dibangun.
• Kali Tanjungan dan Kali Kamal masih berfungsi sebagai jaringan irigasi sawah.
1984

Cengkareng Drain

Jl.Toll ke Bandara

Kapuk Raya

1. Cengkareng Drain sudah dibangun dengan jalan inspeksi di kedua sisi, yang juga berfungsi sebagai tanggul setinggi ± 2 m dari tanah
sekitarnya, sekaligus memisahkan daearh tangkapan air (catchment area) di sisi Timur dan daerah tangkapan air di sisi Barat Cengkareng
Drain

2. Jalan Tol Prof. Sedyatmo sedang dibangun melintang arah Barat-Timur dengan elevasi jalan yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, juga
merupakan tanggul sehingga memutuskan hubungan Utara Selatan

3. Kawasan Hutan Lindung di sisi Utara terkena abrasi dari arah Barat, sehingga terus terdegradasi.

4. Pantai Indah Kapuk belum dibangun, masih berupa kawasan tambak.

5. Area sekitar Kali Tanjungan dan Kali Kamal sudah mulai berkembang industri/ pabrik-pabrik dan perumahan.
1988

1. Jalan Tol Prof. Sedyatmo dan Cengkareng Drain selesai dibangun, catchment area / daerah tangkapan air
berubah.

2. Pantai Indah Kapuk belum dibangun.

3. Pembangunan industri dan perumahan sekitar Kali Tanjungan , Kali Kamal, Kapuk Raya terus berkembang.
1992
Kali Kamal
Kali Dadap

Jl. Toll ke Bandara

Outer Ringroad Jl. Toll ke Bandara


Pabrik & Gudang

Cengkareng Drain
Kapuk Raya

Kanal Barat
Pemukiman penduduk

Kali Angke

1. Pantai Indah Kapuk mulai dibangun (sejak tahun 1990).

2. Jalan Lingkar Luar Jakarta sedang dibangun dengan elevasi jalan yang lebih tinggi dari sekitarnya,
yg memisahkan sisi Timur & Barat daerah Kapuk Kamal

3. Pembangunan industri/ pabrik-pabrik dan perumahan di selatan jalan tol berlangsung terus, dan sangat
intensif di sekitar Kali Tanjungan dan Kali Kamal (bahkan sampai Jl. Daan Mogot).
2003
2008
2011
2014
Gambar : Hutan Mangrove Kapuk dan Muara Angke Untuk
Mengurangi Abrasi Air Laut

34
MAP OF ECOLOGICAL REHABILITATION/ RESTORATION AND DEVELOPMENT OF
ANGKE KAPUK FORESTRY PARK
Gambar : Hutan Mangrove Kapuk dan Muara Angke Untuk
Mengurangi Abrasi Air Laut

36
Gambar : Hutan Mangrove Kapuk dan Muara Angke Untuk
Mengurangi Abrasi Air Laut

38
Pemeliharaan meliputi : Pembibitan, Maintenance includes: Breeding,
penyulaman, pembersihan hama, dan stitching, cleaning pests, and cleaning
pembersihan sampah the garbage
Pertumbuhan mangrove menjadikan ekosistem baru bagi burung-burung
Growth of mangrove ecosystems to make new for the birds
Kegiatan pembersihan sampah di areal restorasi ekologis. Sampah terbawa masuk
ke dalam area pada saat air laut pasang
Waste cleanup activities in the area of ecological restoration. Trash washed into
the area when the tide water
SKEMA, LATAR BELAKANG & KRONOLOGIS LEGALITAS REKLAMASI PULAU 2A & 1 OLEH PT. KNI

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BARU


UU RI No. 26 Tahun 2007 Tentang Peraturan Pemerintah No. 26 Peraturan Presiden No. 122 PERDA No. 1 / 2012 Tentang PERGUB NO. 121 / 2012 Tentang
Penataan Ruang Wilayah Tahun 2008 Tentang Rencana Tahun 2012 Tentang Reklamasi, RTRW DKI Jakarta 2030 Ruang Kawasan Rekamasi
Nasional Tata Ruang Wilayah Nasional Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Panturan Jakarta
Kecil PERDA No. 1 / 2014 Tentang RTR
UU RI No. 27 Tahun 2007 Tentang
Peraturan Presiden No. 54 & PZ PERGUB NO. 146 / 2014 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir &
Tahun 2008 Tentang Penataan Pedoman Teknis & Pelayanan
Pulau-Pulau Kecil
Ruang Kawasan Jabodetabek Perijinan Prasarana Reklamasi
UU RI No. 1 Tahun 2014 Tentang Punjur Kawasan Strategis Pantura JKT
Perubahan atas UU No. 27 Tahun
2007 Tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau
Kecil
UU RI No. 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah (
mengatur ttg Otonomi Daerah )

UU RI No. 32 Tahun 2014 Tentang


Kelautan
RUANG EKSPRESI PUBLIK DIREBUT
❑ RUANG PUBLIK SEKARANG (MALL) ➢ MASYARAKAT DI KOTA BESAR (JAKARTA), TIDAK
HANYA UNTUK KALANGAN YANG MAMPU PUNYA PILIHAN UNTUK MELEPAS STRES KE
FINANSIAL ➢ MALL
JUSTRU MALAH TIMBUL BEBAN STRESS BARU
❑ SISTEM NEGARA JUSTRU MEMFASILITASI KARENA KEMAMPUAN DAYA BELI RENDAH
KEKUATAN EKONOMI UNTUK MEREBUT ➢ KALAUPUN DI RUMAH SAJA DENGAN NONTON TV,
RUANG MILIK PUBLIK TAYANGAN PENUH DENGAN KEKERASAN DAN
❑ KULTUR MASYARAKAT INDONESIA : TAHAYUL (STRESS LAGI)
➢ MASYARAKAT KOMUNAL YANG ➢ HAL-HAL YANG TERJADI :
TERBIASA BERKUMPUL DAN
LEMAH KEPERCAYAAN KEPADA ORANG LAIN
BERSOSIALISASI
➢ PERLU RUANG PUBLIK, KARENA RASA EMPATI DAN SOLIDARITAS RENDAH
KEPENTINGAN UNTUK MEMBANGUN ACUH TAK ACUH
KEBERSAMAAN GAMPANG TERSINGGUNG DAN MARAH

KEKERASAN INDIVIDU DAN KELOMPOK MASYARAKAT MUNCUL


SEBAGAI IMBAS DARI EKSPRESI KULTURAL YANG TERSUMBAT

PERLU RUANG TERBUKA HIJAU, KARENA MASYARAKAT DAPAT


MENGAKSES LANGSUNG TANPA HARUS KELUAR BIAYA
PERMASALAHAN AIR MINUM
❑ Kebutuhan Air Bersih untuk ➢ TERJADI PENYEDOTAN AIR TANAH
Jakarta ± 550 juta m³ / tahun BERLEBIHAN, SEHINGA TERJADI
❑ Pasokan dari PDAM ± 295 juta m³ PENURUNAN PERMUKAAN TANAH (43% DI
/ tahun (masih kurang ± 255 juta BAWAH AIR LAUT)
m³ / tahun ➢ SUNGAI DAN SALURAN PENUH DENGAN
❑ Jakarta tidak punya sumber air SAMPAH DAN LIMBAH
selain air tanah
•Keperluan Rumah Tangga ➢ TERJADI PENDANGKALAN TERHADAP
•Keperluan Industri SITU-SITU

❖ PERLU DITAMBAH SITU-SITU DAN WADUK BESAR UNTUK MENAMPUNG AIR DARI BOGOR
❖ SITU-SITU YANG ADA HARUS TERJAGA DARI PENDANGKALAN
❖ PERLU SALURAN KHUSUS DAN PENAMPUNGAN LIMBAH INDUSTRI UNTUK DIOLAH

 PERLU ADA PERUBAHAN PEMUKIMAN DEKAT SUNGAI OLEH MASYARAKAT


YANG STATUS SOSIAL LEBIH TINGGI
 PERLU ADA PENERTIBAN DEKAT SUNGAI YANG BEBAS PABRIK-PABRIK
 MERUBAH AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR
Curah Hujan Tinggi
Bangunan Besar Bertingkat

Penurunan Tanah
Kanal

Situ
Air Laut

➢ Penetrasi ke darat
➢ Banjir “ROB”
STRATEGI PENYELESAIAN
Kondisi Tanah ✓ Batasi / kurangi VOLUME AIR dari Bogor
✓ Bangunan Padat ➔ RESAPAN AIR + 9 % (Situ & Kanal)
✓ Penyedotan Air Tanah besar-besaran, sehingga ✓ Selesaikan “SAMPAH”
permukaan tanah TURUN (43%) ✓ Bersihkan sungai, kali & saluran-saluran
✓ Permukaan Air Laut Naik ✓ Perbanyak RUANG TERBUKA HIJAU
▪ Penetrasi Kedarat ✓ Pemukiman Vertikal
▪ Banjir “ROB” ✓ Buat SUMUR RESAPAN (Biopori)
✓ Sampah (Saluran dan Sungai) ✓ TANGGUL / REKLAMASI / MANGROVE
Existing situation

Construction Golf Island Page 47


13 April 2016

Anda mungkin juga menyukai