Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan tabel 2.

2 terkait distribusi frekuensi karakteristik kesehatan lingkungan


perumahan penduduk RW. 02 Kelurahan Tarogong diketahui bahwa lebih dari sebagian besar
hunian penduduk dikategorikan mencukupi untuk jumlah penghuni pada setiap rumah. Akan
tetapi masih ada beberapa hunian rumah penduduk dikategorikan pada hunian padat
penduduk. Sebagian besar kondisi rumah sudah merupakan bangunan permanen, dan tidak
ada bangunan rumah tidak permanen.
Sebagian besar kondisi ventilasi dari rumah penduduk sudah mencukupi, sementara
sebagian kecil masih tidak mencukupi. Kondisi lantai sebagian besar sudah lantai ubin, dan
beberapa masih semen/plester dan tanah. Jumlah vektor terbanyak yang ada di sekitar rumah
warga RW 02 adalah tikus, diikuti dengan vektor nyamuj, kecoa. Sementara ada juga
beberapa rumah yang tidak pernah dijumpai vektor tersebut di sekitarnya. Dari hal tersebut
diambil kesimpulan bahwa adanya tikus menjadi salah satu vektor yang bisa menyebabkan
peningkatan penyakit infeksius.
Sebagian besar warga RW -02 memiliki tempat tinggal yang tidak lembab, sementara
hanya sedikit tempat tinggal yang lembab, dan hanya satu tempat tingngal yang berjamur
.Rumah penduduk RW 02 sebagian besar terlihat bersih dan hanya sedikit rumah yang
terlihat kotor/berdebu. Hal tersebut menunjukan bahwa warga RW 02 memperhatikan
kebersihan rumah untuk tetap terlihat bersih.
Sebagian besar rumah warga RW 02 memiliki pencahayaannya terang, hanya sedikit
rumah warga RW 02 memiliki pencahayaan kurang terang. Hal tersebut menunjukan bahwa
lingkungan tempat tinggal RW 02 merupakan lingkungan yang tidak padat sehingga cahaya
masuk kedalam rumah. Sebagian kecil rumah warga RW 02 yang terdapat jentik nyamuk..
Dan hampir rata-rata dari seluruh warga RW 02 hanya sebagian yang mempunyai tempat cuci
tangan didalam rumah. Sementara hanya sebagian kecil warga RW 02 memiliki hewan
ternak.

Pada setiap rumah yang ada di RW 02 sebagian besar sudah memiliki tempat sampah,
sementara hanya sedikit yang belum memiliki tempat sampah di dalam rumah. Jenis tempat
sampah di rumah penduduk sebagian besar masih terbuka dan hanya sedikit yang sudah
tertutup. Pemilahan sampah rumah tangga di daerah warga RW 02 sebagian besar masih
belum dilakukan. Hal tersebut dapat memicu penumpukan sampah anorganik di TPS, jika
sampah terus dibiarkan maka akan meningkatkan resiko penyebaran penyakit dari sampah
yang menumpuk. Untuk kebersihan di daerah RW 02 sebagian besar dibantu oleh petugas
pengangkut sampah untuk membuangnya ke TPS. Akan tetapi juga masih ada beberapa
warga yang tidak mennggunakan jaga petugas TPS. Waktu pengambilan /pengolaan sampah
warga RW 02 sebagian besar 1x/minggu dan ada juga yang 3x/minggu. Hanya sebagian kecil
warga RW 02 yang pembuangan sampahnya >3x/minggu.

Berdasarkan tabel 2.6 didapatkan hasil bahwa sebagiaggan besar warga RW 02


sumber air utamanya menggunakan PDAM untuk keperluan sehari-hari dan kurang dari
setengahnya warga RW 02 menggunakan sumur timba dan sumur bor. Dengan kualitas air
sebagian besar tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Air yang diminum oleh warga
RW02 sebagian besar merupakan air yang di masak sendiri, sementara hanya setengahnya
warga meminum air galon. Sebagian besar warga mempunyai bak penampungan air terbuka
dan untuk pengurasan penampungan air hampir sebagian dilakukan setiap >3hari.

Berdasarkan tabel 2.12 diketahui bahwa di desa Tarogong RW 02 terdapat balita usia
1-5 tahun sebanyak 30 orang. Dengan pemantauan rutin setiap bulan pada perkembangan
balita hanya dilakukan oleh 25 anak saja, sementara 5 lainnya tidak memantau perkembangan
secara rutin. sebagian besar anak telah diberikan ASI eksklusif pada usia 1-2 tahun pertama,
sedikit yang diberikan hanya di usia 6-12 bulan. Akan tetapi ada juga yang tidak diberikan
ASI eksklusif. Sebanyak 21 balita rutin mengikuti kegiatan Posyandu.

Anda mungkin juga menyukai