Anda di halaman 1dari 5

Vol. 2 No. 2 : Hal.

43-47 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, September 2018


ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana

Transport, Metabolisme dan Peran Vitamin A dalam Imunitas


Putu Nita Cahyawati
Bagian Farmakologi dan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Warmadewa, Bali, Indonesia

Pendahuuan atau b-carotene.1,5 Absorpsi retinol bervariasi


Vitamin A sangat penting bagi mulai dari 75% hingga 100%, sedangkan
kehidupan. Vitamin A diperoleh melalui absorpsi β-carotene bervariasi mulai dari 3%
makanan yang mengandung prekursor vitamin hingga 90%. Tahap awal dari proses
A (seperti carotenoid) atau vitamin A itu pencernaan dan absorpsi ini adalah
sendiri dalam betuk retinyl ester. Asam penghancuran carotenoid dan vitamin A pada
retinoat merupakan metabolit aktif dari fase lemak yang terjadi di dalam lambung dan
vitamin A, yang berfungsi untuk meregulasi duodenum. Selama vasse ini akan dibentuk
berbagai fungsi seluler seperti proliferasi sel, mixed micelles yang merupakan gabungan
diferensiasi dan kematian sel pada berbagai fosfolipid, kolesterol, asam lemak bebas,
tipe sel. Vitamin A juga berperan dalam aminogliserol, lipofosfolipid dan garam
berbagai fungsi biologis tubuh seperti empedu. Pembentukan ini bertujuan untuk
perkembangan embrio, penglihatan dan fungsi mempermudah absorpsi oleh sel enterosit.4
otak.1,2 Vitamin A dalam bentuk all-trans-
Defisiensi vitamin A merupakan salah retinol akan diesterifikasi menjadi retinyl
satu masalah kesehatan serius, khususnya di esters dan disimpan dalam hati atau dapat
negara berkembang. Kondisi ini menyebabkan berikatan dengan retinol binding protein
tingginya risiko infeksi gastrointerstinal, (RBP) sehingga dapat ditransport ke jaringan
infeksi paru, dan rendahnya respon terhadap target. All-trans-retinol kemudian dioksidasi di
vaksinasi, sehingga meningkatkan angka dalam sel menjadi all-trans-retinal dengan
mortalitas pada anak-anak.1 Peran vitamin A bantuan enzim alcohol dehydrogenase (ADH).
pada sistem imun pertama kali dicetuskan Tahapan ini juga dapat diregulasi oleh enzim
pada abad ke 20 oleh Edward Mellanby dan retinol dehydrogenases (RDH), khususnya
Harry Green.2 Selama dekade terakhir RDH1, RDH10 dan DHRS9 yang merupakan
penelitian tentang peran vitamin A pada bagian dari keluarga short chain
imunitas telah banyak dilakukan. Melalui dehydrogenase reductase (SDR). Selanjutnya
artikel ini penulis mencoba memberikan enzim sitosol retinal dehydrogenase
gambaran dan pemaparan tentang transport, (RALDH) (atau aldehyde dehydrogenase
metabolisme dan peran vitamin A serta (ALDH) mengkatalisis oksidasi ireversibel all-
peranannya dalam imunitas. trans-retinal menjadi asam retinoat atau all-
trans-retinoic acid (ATRA).1,3,5
Transport dan Metabolisme Vitamin A Retinal dehydrogenases merupakan
dalam Tubuh enzim yang diregulasi secara ketat dan hanya
Vitamin A merupakan nutrisi esensial yang diekspresikan pada sel tertentu saja. Enzim ini
larut dalam lemak. Vitamin A dalam makanan diekspresikan pada gut-associated dendritic
akan diserap melalui lumen usus halus.3,4 cells (DCs) dan intestinal epithelial cells
Vitamin A yang diperoleh dari diet dapat (IECs) serta terdapat dalam 2 bentuk isoform
dalam bentuk all-trans-retinol, retinyl esters yaitu RALDH-1 mRNA yang diekspreskan

43
Vol. 2 No. 2 : Hal. 43-47 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, September 2018
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana

pada sel dendritik di Payer’s Patchs dan IEC, Selain kedua enzim ini, terdapat satu
sedangkan RALDH-2 mRNA diekspresikan lagi elemen yang sangat krusial dalam
pada sel dendritik di mesenteric lymph nodes biosintesis asam retinoat, yaitu enzim
(MLNs). Berdasarkan hasil penemuan CYP26A. Enzim ini mengkonversi all-trans
ditemukan bahwa level RALDH diatur oleh retinoic acid menjadi 4-hydroxy-retinoic acid
vitamin A. Percoban pada binatang dan 4-oxo-retinoic acid yang merupakan
menunjukkan bahwa ekspresi dari enzim produk inaktif dari asam retinoat. Walaupun
RALDH ini sangat berkurang pada binatang demikian, masih sedikit pemahaman yang
yang mengalami defisiensi vitamin A. 9-cis diketahui bagaimana enzim ini dapat
retinoic acid, metabolit yang terkait dengan mempengaruhi respon imun. Enzim ini
all-trans-retinal, juga dapat dibentuk melalui dipercaya berperan dalam melindungi jaringan
isomerisasi secara spontan pada ATRA dari terhadap kelebihan asam retinoat (Gambar
oksidasi of 9-cis-retinal dengan bantuan 1).1,5
RALDH.1,5

Gambar 1. Metabolisme Vitamin A5

Untuk bisa mengatur dan yang terdiri dari (RXRα, RXRβ, and RXRγ).
menimbulkan efek, asam retinoat harus RXRα banyak diekspresikan pada hati, ginjal,
berikatan dengan reseptor hormon nukleus. limfa, epidermis dan jaringan visceral. RXRβ
Reseptor tersebut antara lain: retinoic acid diekspresikan secara luas di dalam tubuh,
receptors (RARs) atau retinoic X receptors sedangkan RXRγ terbatas pada otot dan otak.
(RXRs). RAR memiliki 3 anggota keluarga RAR akan membentuk heterodimer dengan
yaitu RARa (isoforms a1-2), RARb (isoforms RXR baru bisa berinteraksi dengan retinoic
b1-4), dan RARc. Demikian pula dengan RXR acid response elements (RAREs) atau retinoid

44
Vol. 2 No. 2 : Hal. 43-47 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, September 2018
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana

X response elements (RXREs) sehingga dapat Dalam keadaan tidak tersedianya ligan
menimbulkan transkripsi gen.5,6 untuk RAR, heterodimer RAR akan merekrut
RXR merupakan suatu protein yang co-repressors, seperti nuclear hormone co-
unik karena bisa membentuk heterodimer repressor (N-CoR) atau silencing mediator for
dengan berbagai reseptor hormon nukleus retinoid and thyroid hormone receptor
lainnya. Diantaranya: vitamin D3 receptor (SMRT), yang pada akhirnnya akan mencegah
(VDR), thyroid hormone receptors, terjadinya transkripsi gen. Namun, apabila
peroxisome proliferator-activated receptors RAR berikatan dengan antagonisnya akan
(PPARs), liver X receptors (LXRs) dan terjadi aktivasi dan perubahan konformasi
farnesoid X receptors (FXRs). Reseptor ini yang akan menurunkan afinitas terhadap co-
berperan penting dalam regulasi metabolism repressors sehingga co-activators seperti
lipid, karbohidrat dan kolesterol, sehingga obat CREB-binding protein (CBP) dapat berikatan
golongan RXR agonis memiliki potensi dan mengaktifkan transkripsi gen (Gambar 2).5
sebagai obat untuk berbagai penyakit
metabolik. 5,6

Gambar 2. Aktivasi Sinyal pada RAR5

Peranan Asam Retinoat dalam Imunitas a. Monosit/makropag


Respon imun tubuh dibedakan menjadi respon Asam retinoat diketahui dapat
imun seluler dan respon imun humoral. menghambat sekresi IL-12 melalui
Respon imun seluler terutama diperantai oleh aktivasi makropag sehingga saat
sel limfosit T, sedangkan respon imun humoral makropag ini berfungsi sebagai antigen
diperantai oleh imunoglobulin yang dihasilkan presenting cell (APC). Asam retinoat juga
oleh sel limfosit B. Walaupun demikian, kedua dapat menghambat produksi sitokin yang
respon imun ini tidak dapat dipisahkan karena dihasilkan oleh Th1 dan meningkatkan
terdapat keterkatian satu sama lainnya. Dalam produksi sitokin yang dihasilkan oleh
beberapa tahun terakhir ini telah dilakukan Th2. Studi lain melaporkan bahwa all-
beberapa penelitian yang terkait dengan trans-RA dapat memicu produksi NO
peranan asam retinoat yang merupakan (nitrite oxide), meningkatan produksi
metabolit aktif dari vitamin A dalam memicu interleukin (IL)-1, dan menghambat
respon imun dalam tubuh. Peranan asam produksi tumor necrosis factor (TNF)-a.6
retinoat tersebut diantaranya: b. Migrasi Sel Dendritik

45
Vol. 2 No. 2 : Hal. 43-47 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, September 2018
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana

Asam retinoat dapat mempengaruhi atau luka. Asam retinoat dapat berperan
migrasi sel dendritik yang berasal dari sebagai mediator dalam homing sel T
sumsum tulang, melalui analisis ekspresi melalui peningkatan ekspresi reseptor
dan sekresi matrix metalloproteinases a4b7 dan CCR9 pada sel T CD4.
(MMPs). Ekspresi MMP-9 dan MMP-14 Disamping itu, sel dendritik pada usus
sangat tinggi dibawah pengaruh asam (MLN dan payer’s patch) juga
retinoat, disertai penurunan tissue mengekspresikan enzim yang berguna
inhibitor of MMP-1, -2, and -3 (TIMPs). untuk sintesis asam retinoat. keadaan ini
Hal ini menunjukkan bahwa asam retinoat dapat menjelaskan bagaimana defisiensi
menginduksi migrrasi sel dendritik dari vitamin A dapat mengubah pertahanan
tumor ke limfe nodus melalui sekresi mukosa usus tersebut.6,8,9
molekul yang memungkinkan sel d. Diferensiasi Limfosit T
dendritik tersebut keluar dari lingkungan Limfosit T dapat mengalami diferensiasi
mikro atau matriks tumor tersebut, menjadi berbagai macam sel efektor
sehingga dapat mempresentasikan antigen sesuai dengan sitokin yang ada serta dapat
ke sel T.6,7 menghasilkan sitokin yang berbeda sesuai
c. Memicu Homing dengan diferensiasi yang terjadi. Asam
Timbulnya respon imun dipengaruhi oleh retinoat dapat menurunkan aktivitas Th1
kemampuan sel efektor dan sel T dan memicu fungsi Th2 seperti tampak
regulator untuk homing ke lokasi infeksi pada gambar 3.2

Gambar 3. Plastisitas Diferensiasi Sel Limfosit T2

e. Memicu Oral Tolerance kita makan sehari-hari yang


Asam retinoat dapat menginduksi sesungguhnya merupakan protein asing
terjadinya oral tolerance dan menjaga tidak menimbulkan respon imun berlebih
integritas pertahanan mukosa usus. Oral dari sel-sel pertahanan lini pertama pada
tolerance ini menyebabkan makanan yang mukosa saluran pencernaan kita. Adapun

46
Vol. 2 No. 2 : Hal. 43-47 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, September 2018
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana

mekanisme terjadinya oral tolerance ini 5. Hurst RJM., Else KJ. 2012. Retinoic
juga terkait dengan peranan asam retinoat acid signalling in gastrointestinal
dalam menginduksi diferensiasi sel T ke parasite infections: lessons from
arah Treg sehingga terjadi penekanan mouse models. Parasite Immunology.
pada sitokin proinflamasi di dalam usus. 34, 351–359
Disamping juga dapat memicu 6. Lagos KP., Guo Y., Noelle R.J. 2010.
pembentukan imunoglobulin A (IgA) Retinoic acid: A key player in
oleh sel B pada sistem imun mukosa, immunity. Biofactors. 36(6): 1-13.
sehingga dapat menjaga integritas 7. Darmanin S, Chen J, Zhao S, Cui H,
pertahanan mukosa saluran pencernaan Shirkoohi R, Kubo N, Kuge Y,
tersebut.1,3 Tamaki N, Nakagawa K, Hamada J,
Moriuchi T, Kobayashi M. All-trans
retinoic acid enhances murine
Referensi dendritic cell migration to draining
lymph nodes via the balance of matrix
1. Cassani B., Villablanca BJ., Calisto metalloproteinases and their
JD., Wang S., Mora JR. 2012. Vitamin inhibitors. J. Immunol. 2007;
A and immune regulation: Role of 179:4616–4625.
retinoic acid in gutassociated dendritic 8. Iwata M, Eshima Y, Kagechika H.
cell education, immune protection and Retinoic acids exert direct effects on T
Tolerance. Mol Aspects Med. 33(1): cells to suppress Th1 development and
63–76. enhance Th2 development via retinoic
2. Ross AC. 2012. Vitamin A and acid receptors. Int. Immunol. 2003;
retinoic acid in T cell–related 15:1017–1025.
immunity. Am J Clin Nutr. 9. Iwata M, Hirakiyama A, Eshima Y,
96(l):1166S–72S. Kagechika H, Kato C, Song SY.
3. Hall JA., Grainger JR., Spencer SP., Retinoic acid imprints guthoming
Belkaid,Y. 2011. The Role of Retinoic specificity on T cells. Immunity. 2004;
Acid in Tolerance and Immunity. 21:527–538.
Immunity. 35:13-22
4. Reboul, E. 2013. Absorption of
Vitamin A and Carotenoids by the
Enterocyte: Focus on Transport
Proteins. Nutrients. 5:3563-3581.
10.

47

Anda mungkin juga menyukai