Anda di halaman 1dari 9

Jump to Page

You are on page 1of 2


Search inside document

Nama : Ratu Irbath K. N.NPM : 220110120029Pemeriksaan Penunjang


1. Radiologi.a.

Foto thorax posterior



anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada.Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang
dapat mendeteksi adanyakanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi.
Dapatmenyatakan massa udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erositulang rusuk
atau vertebra.b.

Bronkhografi.Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.2. Laboratorium.a.

Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe). Dilakukan untuk mengkajiadanya/ tahap
karsinoma.b.

Pemeriksaan fungsi paru dan GDA. Dapat dilakukan untuk mengkajikapasitas untuk memenuhi
kebutuhan ventilasi.c.

Tes kulit, jumlah absolute limfosit. Dapat dilakukan untuk mengevaluasikompetensi imun
(umum pada kanker paru).3. Histopatologi.a.

Bronkoskopi.Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi


lesi(besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui).b.

Biopsi Trans Torakal (TTB).Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer
dengan ukuran <2 cm, sensitivitasnya mencapai 90

95 %.c.

Torakoskopi.Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan
caratorakoskopi.d.

Mediastinosopi.

Untuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yangterlibat.e.


Torakotomi.Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam

macamprosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.4. Pencitraan.a.

CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura.b.

MRI, untuk menunjukkan keadaan mediastinum.Sudoyo, Aru W. 2006.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II. Balai Penerbit FKUI:Jakarta.

ASUHAN KEPERAWATANa.

Pengkajian

Pemeriksaan Fisik :

Pada pemeriksaan fisik pasien dengan kanker paru akan didapatkan sebagai berikut :

Inspeksi

Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yangdiperiksa melalui
pengamatan. Cahaya yang adekuat diperlukan agar perawat dapatmembedakan warna, bentuk
dan kebersihan tubuh klien. Fokus inspeksi pada
setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perludibanding
kan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuhlainnya. Contoh : mata
kuning (ikterus), terdapat struma di leher, kulit kebiruan(sianosis), dan lain-lain.

Palpasi

Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. Tangan dan
jari- jari adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data, misalnyatentang :
temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan selama palpasi :

· Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai.


· Tangan perawat harus dalam keadaan hangat dan kering

· Kuku jari perawat harus dipotong pendek.

· Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir.

Misalnya : adanya tumor, oedema, krepitasi (patah tulang), dan lain-lain.

Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuhtertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengantujuan menghasilkan suara.

Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan


konsistensi jaringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkansu
ara.

Adapun suara-suara yang dijumpai pada perkusi


adalah :

Sonor
: suara perkusi jaringan yang normal.

Redup
: suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di daerah paru-paru pada pneumonia.

Pekak
: suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar.

Hipersonor/timpani
: suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong,misalnya daerah caverna paru, pada
klien asthma kronik.

Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yangdihasilkan oleh
tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop.Hal-hal yang didengarkan
adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.

Suara tidak normal yang dapat diauskultasi pada nafas


adalah :

Rales
: suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran-saluran
halus pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar). Misalnya pada klien
pneumonia, TBC.

Ronchi
: nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun saatekspirasi. Ciri khas
ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. Misalnya padaedema paru.

Wheezing

: bunyi yang terdengar “ngiii….k”. bisa dijumpai pada fase inspirasi


maupun ekspirasi. Misalnya pada bronchitis akut, asma.

Pleura Friction Rub


; bunyi yang
terdengar “kering” seperti suara gosokan
amplas pada kayu. Misalnya pada klien dengan peradangan pleura.

1). Aktivitas/ istirahat.

Gejala : Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin, dispneakarena aktivitas.

Tanda : Kelesuan( biasanya tahap lanjut).

2). Sirkulasi.

Gejala : JVD (obstruksi vana kava). Bunyi jantung : gesekan pericardial(menunjukkan efusi),
Takikardi/ disritmia, Jari tabuh.

3). Integritas ego.

Gejala : Perasaan takut. Takut hasil pembedahan,Menolak kondisi yang berat/ potensi keganasan.

Tanda : Kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang



ulang.

4). Eliminasi.

Gejala : Diare yang hilang timbul (karsinoma sel kecil).Peningkatan frekuensi/ jumlah urine
(ketidakseimbangan hormonal, tumorepidermoid)

5). Makanan/ cairan.

Gejala : Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan,Kesulitan
menelan, Haus/ peningkatan masukan cairan.

Tanda : Kurus, atau penampilan kurang berbobot (tahap lanjut)Edema wajah/ leher, dada
punggung (obstruksi vena kava), edema wajah/ periorbital(ketidakseimbangan hormonal,
karsinoma sel kecil)Glukosa dalam urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid).

6). Nyeri/ kenyamanan.

Gejala : Nyeri dada (tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahaplanjut)
dimana dapat/ tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi. Nyeri bahu/ tangan (khususnya
pada sel besar atau adenokarsinoma) Nyeri abdomen hilang timbul.
7). Pernafasan.

Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan atau produksisputum. Nafas
pendek, Pekerja yang terpajan polutan, debu industri, Serak, paralysis pita suara.Riwayat
merokok

Tanda : Dispnea, meningkat dengan kerja. Peningkatan fremitus taktil(menunjukkan


konsolidasi). Krekels/ mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguanaliran udara), krekels/ mengi
menetap; pentimpangan trakea ( area yang mengalamilesi). Hemoptisis.

8). Keamanan.

Tanda : Demam mungkin ada (sel besar atau karsinoma)Kemerahan, kulit pucat
(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)

9). Seksualitas.

Tanda : Ginekomastia (perubahan hormone neoplastik, karsinoma sel besar)Amenorea/ impotent


(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)

10). Penyuluhan.

Gejala : Faktor resiko keluarga, kanker(khususnya paru), tuberculosis,Kegagalan untuk


membaik. b.

Diagnosa Keperawatan1)

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d produksi sputum yang berlebih2)

Nyeri akut b.d agen cedera3)

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis4)

Intoleran aktivitas b.d ketidaksimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata :
Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 50 th
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Btn. Taborong Permai
Tanggal Masuk RS : 05 November 2015
Diagnosa Medis : Ca. Paru

2. Keluhan utama :
Sesak napas dan nyeri dada
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal 5 November 2015 akibat mengalami penyakit Ca. Paru.
Klien datang ke RS Pelamoniadiantar oleh keluarganya melalui IGD, pada tanggal
5 November2015, dengan keluhan sesak napas, nyeri dada, batuk, tidak nafsu makan, penurunan
berat badan, dan cepat letih.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan, hanya saja tidak
terlalu suka sayuran. + 1 tahun yang lalu klien pernah terkena penyakit bronkitis sampai
diopname. Klien pernah mengalami kecelakaan motor namun tidak fatal. Keluarga klien
mengatakan bahwa klien hampir setiap hari mengkonsumsi daging, jarang makan sayur, dan
klien mempunyai riwayat peminum / alkohol dan merokok, klien biasa merokok kurang lebih 1
bungkus rokok perharinya, klien mulai merokok sejak umur 18 tahun.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien menjelaskan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan
yang umumnya menyerang, seperti DM, Asma, Hipertensi.
4. Basic Promoting physiology of Health
1. Aktifitas dan latihan
Pekerjaan Tn. A yaitu seorang PNS dan waktu luangnya diisi dengan beristirahat di rumah sambil
merokok dan berkumpul bersama keluarga. Klien jarang berolahraga. Saat sakit, klien hanya bisa
berbaring di tempat tidur, aktifitas terbatas, dan klien dibantu oleh keluarganya.
2. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit lama tidur klien 7-8 jam/hari, hanya dipergunakan untuk tidur malam karena klien
jarang sekali tidur siang dan tidak ada gangguan dalam tidur. Saat sakit lama tidur klien hanya 5
jam dengan tidur siang selama 1 jam. Klien kadang-kadang kesulitan tidur di rumah sakit
karena sesak dan nyeri dada yang dialami klien saat bernapas, klien tampak lemah, gelisah dan
terlihat pucat.
3. Kenyamanan dan nyeri
Klien merasakan nyeri pada dada dalam 2 bulan belakangan ini. Nyeri akan lebih terasa
menyakitkan jika beraktifitas dan akan berkurang saat klien beristirahat.
4. Nutrisi
Sebelum sakit, frekuensi makan Tn. A tidak teratur dikarenakan kesibukan jam kerja yang
mengakibatkan sering telat makan. Berat badan klien 66 kg. Berat badan dalam 1 bulan terakhir
turun drastis menjadi 55 kg. Jenis makanan yang paling sering dikonsumsi klien yaitu
daging dan makanan cepat saji (sate & gulai). Klien tidak suka sayuran, dan tidak memiliki
pantangan terhadap makanan apapun. Saat sakit, klien hanya mengkonsumsi nasi lembek,
sayuran hijau, buah tapi jarang habis karena klien mual, tidak nafsu makan, & klien tidak makan
yang pedas & berminyak..
5. Cairan, elektrolit, dan asam basa
Sebelum sakit frekuensi minum klien 7-8 gelas/hari. Saat sakit, frekuensi minum klien + 2-3
gelas/hari. Turgor kulit tidak elastis. Klien mendapat support IV Line jenis RL 20 tetes/menit
6. Oksigenasi
Klien mengalami sesak, nyeri dada saat bernafas, klien batuk, klien merokok kurang lebih 1
bungkus per harinya.
7. Eliminasi fekal/bowel
Frekuensi BAB klien sebelum sakit 1x sehari di pagi hari. Feses berwani kuning, konsistensi
padat, berbau khas, warna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan.
Saat sakit, klien kesulitan BAB, mengalami sembelit, baru 1x selama dirawat di RS, feses
berwarna kehitaman, konsistensi keras.
8. Eliminasi urin
Frekuensi BAK klien 5x sehari. Klien mengalami perubahan pola berkemih. Klien tidak
menggunakan kateter, kebutuhan pemenuhan ADL dengan bantuan keluarga.
9. Sensori, persepsi, dan kognitif
Klien tidak memiliki gangguan dan riwayat penyakit yang menyangkut sensori, persepsi, dan
kognitif
5. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Keadaan Umum
Kesadaran klien composmentis, Vital Sign TD 130/90 mmHg, Nadi112x/menit,
Respirasi 36x/menit, Suhu 390 C
b. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Ketidakmampuan melakukan aktifitas kebiasaan secara rutin, sesak nafas karna
melakukan aktifitas.
Tanda: Pasien lesu
c. Sirkulasi
Gejala : Terdapat sindrom vena kava superior (cubbing finger), terjadi aritmia, Takikardi, Jari
tabuh.
d. Integritas Ego
Gejala : perasaan takut, menolak kondisi yang berat atau potensial keganasan
Tanda : kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang – ulang
e. Eliminasi
Gejala : di area yang hilang timbul (ketidakseimbangan hormonal karsinoma sel kecil),
peningkatan sekresi jumlah urin.
f. Makanan / Cairan
Gejala : Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan, kesulitan
menelan, haus atau peningkatan masukan cairan.
Tanda : kurus, kerempeng atau penampilan kurang bobot, edema wajah atau leher, dada,
punggung ( obstruksi vena kava), edema wajah atau periordital ( ketikaseimbangan hormonal,
kalsinoma sel kecil )
g. Nyeri
Gejala : Nyeri dada(tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap lanjut)
dimana dapat atau tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi, nyeri bahu atau
tangan( khususnya pada sel besar atau adenokalsioma), nyeri tulang atau sendi: erosi kapilago
sekunder terhadap peningkatan hormone pertumbuhan ( sel besar atau adenokarsinoma), nyeri
abdomen hilang timbul.
h. Pernafasan
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan produksi sputum, napas
pendek, pekerja yang terpajan polutan, debu industry, serak, paralisis pita suara, riwayat
merokok
Tanda : Dipsnea, meningkat dengan kerja, peningkatan fremitus taktil(menunjukan
konsuladisasi), krekels atau mengik pada inspirasi/ekspirasi(gangguan aliran udara), krekels atau
mengik menetap, penyimpanan trakeal (area yang mengalami lesi), hemoptisis
i. Keamanan
Tanda : Demam mungkin ada(sel besar atau adenokarsinoma), kemerahan, kulit
pucat(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
j. Seksualitas
Tanda : Dinekomastia(perubahan horman neopplastik, karsinoma sel besar),
Amenorea/Impoten(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
k. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Faktor resiko keluarga:kanker atau khususnya paru, tuberculosis,kegagalan untuk
membaik.
Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rerata lama dirawat: 11hari, bantu
transportasi, pengobatan, tindakan, perawatan diri pemeliharaan rumah.

Anda mungkin juga menyukai