Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Persepsi atas

Lingkungan, dan Prestasi Belajar Ekonomi


terhadap Perilaku Konsumsi

Ana Purwati
SMP Negeri 1 Karangploso Malang, Jl. Panglima Besar Sudirman 49 Malang, HP. 081615688088

Abstract: This study involved social economic parental students, students perception of environ-
ment, student’s achievement economical learning and focused on students behavior consumption.
Social economic parental students, students perception of environment, and student’s achievement
economical learning is variable affected by students behavior consumption. The affect of students
perception of environment more than social economic parental students. The result of the study
show that students achievement on economical learning give contribution toward of the affect
social economic parental students and students perception of environment to students behavior
consumption.

Keywords: social-economic, environment, consumtion behavior

Dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pen­ gaya hidup sederhana. Hal ini sesuai hasil penelitian
didikan (KTSP), lulusan lembaga pendidikan yang dilakukan oleh Suyani (2005) yang menyimpul­
dituntut memiliki kecakapan hidup. Terkait deng­ kan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status
an kecakapan hidup siswa SMA, mata pelajaran sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku konsumsi
ekonomi memiliki peran penting dalam memberikan siswa. Orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi
bekal pada siswa untuk memiliki kecakapan di bi­ seringkali memberi uang berlebih pada anaknya deng­
dang ekonomi, sehingga siswa mampu berperilaku an tujuan untuk membeli barang-barang kebutuhan
konsumsi yang rasional. Rasional menurut Zamroni yang berkaitan dengan pendidikan, tetapi oleh siswa
(1992) artinya se­cara umum senantiasa tindakan seringkali disalah­gunakan, sehingga mereka sering
manusia telah di­r encanakan sebelumnya yang tidak rasional dalam berkonsumsi.
dulakukan secara sa­dar melalui pemikiran yang Perilaku konsumsi siswa juga dipengaruhi oleh
matang dalam konteks tindakan ekonomi, manusia persepsi siswa atas lingkungannya. Menurut Sumarto
senantiasa mendasari tin­dakannya untuk mencapai (2000), perilaku seseorang dalam lingkungan dipenga-
efektivitas dan efisiensi ekonomi. Namun secara ruhi oleh bagaimana mempersepsikan lingkungan
em­piris kecakapan siswa SMA dalam menggunakan tersebut. Selain itu perilaku konsumsi siswa juga
il­mu ekonomi dalam kehidupan sehari-hari atau dipengaruhi oleh prestasi belajar ekonominya.Siswa
dalam berperilaku konsumsi, masih sangat jauh dari yang memiliki prestasi belajar ekonomi yang tinggi,
harapan (Haryono, 2008). belum menjamin bahwa siswa telah mampu berperi-
Perilaku konsumsi siswa dipengaruhi oleh Status laku konsumsi yang positif. Hal ini disebabkan karena
Sosial Ekonomi Orang tua. Menurut Wahyono (2001) dilihat dari sisi bahan ajarnya, Strategi pembelajaran-
perilaku konsumsi siswa juga tak lepas dari pengaruh nya, maupun evaluasinya, mata pelajaran ekonomi
status sosial ekonomi orang tua. Orang tua yang memi­ lebih banyak memberikan pengetahuan dan sedikit
liki penghasilan tinggi siswa cenderung memiliki gaya sekali yang mengarah pada pembentukan sikap untuk
hidup yang tinggi pula dan orang tua yang memiliki menjadikan peserta didik sebagai pelaku ekonomi yang
penghasilan rendah maka siswa cenderung memiliki efektif dan efisien (Kustiani, 2005).

11 11
JURNAL EKONOMI BISNIS, TH. 16, NO. 1, MARET 2011

Berdasarkan landasan pemikiran seperti diurai- linier. Hasil pengujian multikolinieritas menunjuk­
kan di atas, maka penelitian ini bertujuan menjelaskan kan bahwa nilai tolerance dan VIF berada di sekitar
bagaimana pengaruh status Sosial Ekonomi Orang angka 1 maka dalam model regresi yang diperguna­
tua dan persepsi siswa atas lingkungannya terhadap kan dapat disim-pulkan bahwa tidak terjadi problem
perilaku konsumsi yang diintermediasi prestasi belajar multiko. Hasil uji heterokedastisitas menunjukkan
ekonomi siswa SMA se Kota Malang. bahwa plot-plot pada scatter plot tersebar secara acak
dan tidak memben­tuk suatu pola tertentu baik diatas
maupun di bawah angka 0 sumbu Y. Sehingga dapat
METODE ditarik kesimpulan bahwa variabel perilaku konsumsi
layak diprediksi berdasarkan masukan dari variabel
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa atas
pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian untuk lingkungannya dan prestasi belajar ekonomi siswa.
mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua Hasil uji normalitas yang menggunakan grafik P-P
(X1), persepsi siswa atas lingkungannya (X2), dan plot, grafik menunjukkan bahwa plot-plot tersebar
prestasi belajar ekonomi (X3) terhadap perilaku kon­ mengikuti garis diagonal sehingga mode regresi telah
sumsi siswa (Y). Sesuai dengan tujuannya penelitian meme­nuhi uji asumsi normalitas.
ini dirancang sebagai penelitian eksplanatori. Ditinjau Hasil analisis faktor, penerapan analisis faktor
dari pokok permasalahannya, penelitian ini dirancang dalam penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana
sebagai penelitian orientasi dan aksi. Sedangkan bila sumbangan masing-masing item dalam membentuk
ditinjau dari dimensi waktunya, penelitian ini adalah satu kesatuan variabel. Untuk menilai kelayakan mas­
penelitian Cross-Sectional. Ditinjau dari hubungan ing-masing item dilakukan analisis faktor Measures of
antar variabelnya, penelitian ini dirancang sebagai Adequasy (MSA). Untuk variabel Y diketa-hui bahwa
penelitian deskriptif kausalitas. nilai MSA berada dalam rentangan 0,545 hingga
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 0,730. Karena MSA seluruhnya di atas 0,05 maka
SMA se Kota Malang. Yang ditentukan dengan teknik dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh item terse­
Multistage Random Sampling. Jumlah sampelnya but layak untuk dilakukan analisis faktor. Sedangkan
sebanyak 263 siswa yang ditentukan dengan meng- item yang paling berpengaruh terhadap variabel dapat
gunakan rumus Cochran. Pengumpulan data dengan diketahui dari nilai Communalities dan Component
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup, Matrix. Berdasarkan pada nilai Communalities di atas
yang disebarkan kepada siswa selaku unit analisis. dapat diketahui bahwa item yang paling berpengaruh
Pada tiap-tiap item kuesioner disediakan alternatif terhadap variabel perilaku konsumsi (Y) adalah item
jawaban sebanyak lima buah dan dijenjang pembo- nomor Y2 yaitu pengeluaran siswa berda­sarkan skala
botan skornya, sehingga masing-masing variabel prioritas, dengan nilai communalities 0,347, dan nilai
terukur menurut skala interval. Selain menggunakan component matrix 0,589. Sedangkan item yang paling
kuesioner juga digunakan instrument penelitian yaitu berpengaruh terhadap variabel status sosial ekonomi
dokumentasi untuk mengukur variabel prestasi bela­ orang tua (X1) adalah item nomor X1.4 yaitu jenis
jar ekonomi siswa. Analisis deskriptif dan inferensial pekerjan orang tua siswa, dengan nilai communali-
digunakan untuk analisis data yang telah terkumpul ties 0,0589 dan nilai component matrix 0,767. Dan
dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). untuk item yang paling berpenga­ruh terhadap variabel
persepsi siswa atas lingkungan (X2) adalah item
nomor X2.3 yaitu orang- orang di sekitar siswa
HASIL adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin
dengan nilai communalities 0,671 dan nilai component
Hasil uji linieritas regresi dilakukan dengan matrix sebesar 0,819.
menghitung nilai F dan hasilnya berkisar 26,563 Hasil analisis regresi linier berganda X1 dan X2
hingga 43,082 dan seluruhnya signifikan pada level terhadap X3, besarnya signifikansi pengaruh variabel-
0,000. Maka semua data dinyatakan berdistribusi variabel tersebut diuji berdasarkan pada nilai uji t dan
12
Ana Purwati, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Persepsi atas Lingkungan, dan Prestasi Belajar

signifikansinya. Hasil uji t untuk variabel X1 diper­ ngan diintermediasi variabel X3 adalah sebesar 0,0413.
oleh nilai thitung sebesar 2,092 dan signifikan sebesar Sedangkan untuk pengaruh tidak langsung variabel X2
0,037. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa X1 ke Y dengan diintermediasi variabel X3 adalah sebe­
berpe­ngaruh secara signifikan terhadap X3. Dengan sar 0,0465. Sedangkan pengaruh total antara X1 ke Y
demikian Ho ditolak, atau Status sosial ekonomi orang dengan diintermediasi X3 adalah 0,2063 dan pengaruh
tua siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap total X2 ke Y diintermediasi X3 adalah 0,2575.
prestasi belajar siswa. Dari paparan data tersebut maka dapat disimpul­
Hasil uji t untuk variabel X2 diperolehthitung sebe­ kan dalam Tabel 1.
sar 2,357 dan signifikan sebesar 0,019, sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa X2 berpengaruh secara sig­ Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis
nifikan terhadap X3. Dengan demikian Ho ditolak atau Hipotesis Langsung Tidak Total Signifikan
Persepsi siswa atas lingkungan berpe­ngaruh positif langsung t
X1 X3 0,136 ­ ­ 0,037
dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. X1 Y 0,165 0,0413 0,2063 0,006
Selain berpengaruh secara parsial, variabel X1 X3 Y 0,304 ­ ­ 0,000
dan X2 secara simultan juga berpengaruh secara X2 X3 0,153 ­ ­ 0,019
positif dan signifikan terhadap X3. Dari hasil pengu­ X2 Y 0,211 0,0465 0,2575 0,000
jian diperoleh nilai Fhitung sebesar 7,984 dan signifikan
sebesar 0,000.
Hasil regresi linier berganda X1, X2, dan X3 ter­ PEMBAHASAN
hadap Y. dari hasil uji t untuk variabel X1 diperoleh
sebesar 2,788 dan signifikan sebesar 0,006. Karena Hasil pengolahan dan pengujian data menunjuk­
signifikan kurang dai 0,005 maka dapat ditarik kesim­ kan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpenga­
pulan bahwa X1 berpengaruh positif dan signifikan ruh pada perilaku konsumsi siswa. Bukti empiris
terhadap Y dengan demikian Ho ditolak atau status mengindikasikan bahwa semakin tinggi status sosial
sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif dan ekonomi orang tua, maka semakin tinggi pula tingkat
signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa. rasionalitas siswa dalam berkonsumsi. Dalam peneli­
Hasil uji t untuk variabel X2 diperoleh sebesar tian ini diketahui bahwa sebagian besar siswa memi­
3,556 dan signifikan sebesar 0,000. Karena signifi­ liki perilaku konsumsi yang kurang rasional. Dan
kan kurang dari 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan status sosial ekonomi orang tua siswa sebagian besar
bahwa X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap adalah tergolong sedang. Temuan dalam penelitian
Y. Dengan demikian Ho ditolak atau persepsi siswa ini sejalan dengan apa yang telah dikemukakan oleh
atas lingkungan berpengaruh positif dan signifikan Wells dan Presky serta schiffman dan Kanuk. Perilaku
terhadap perilaku konsumsi siswa. konsum­si siswa berlatar pada motivasi dan proses
Sedangkan hasil uji t untuk variabel X3 diper­ kognitif. Motivasi yang mendasari perilaku konsumsi
oleh nilai sebesar 5,443 dan signifikan sebesar 0,000. siswa adalah motif aktualisasi diri dan kebutuhan fisi­
Karena signifikan kurang dari 0,05 maka dapat ditarik ologis. Diusia remaja motif aktualisasi diri memegang
kesimpulan bahwa X3 berpengaruh positif dan sig­ peranan yang penting, motif ini terkadang membuat
nifikan terhadap Y. Dengan demikian Ho ditolak atau siswa mengabaikan aspek rasionalitas. Siswa cende­
prestasi belajar ekonomi siswa berpengaruh positif rung terdorong untuk membeli barang-barang yang
dan signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa. sedang trend untuk fungsi aktualisasi diri, dan tidak
Selain berpengaruh secara parsial, variabel X1, memen­tingkan bagaimana fungsi dan manfaat barang
X2 dan X3 secara simultan juga berpengaruh positif yang akan dikonsumsi.
dan signifikan terhadap variabel Y, dari hasil pengu­ Selain status sosial ekonomi orang tua yang berpe­
jian diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,798 dan signifikan ngaruh pada perilaku konsumsi siswa, persepsi siswa
sebesar 0,000. atas lingkungannya juga berpengaruh. Bukti empiris
Hasil analisis jalur dari hasil analisis jalur di­ berdasarkan pengolahan data membuktikan hal ini.
peroleh besarnya pengaruh tidak langsung X1 ke Y de­ Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh
13
JURNAL EKONOMI BISNIS, TH. 16, NO. 1, MARET 2011

persepsi siswa atas lingkungannya lebih berpe­ngaruh Demikian halnya dengan lingkungan tempat siswa ini
terhadap perilaku konsumsi siswa diban­ding status diteliti. Siswa yang berada dalam lingkungan dengan
sosial ekonomi orang tua siswa. Dalam berkon­sumsi gaya hidup yang baik, penuh semangat belajar, ber­
siswa cenderung lebih mempertimbang­kan bagaimana di­siplin, dan peduli terhadap masalah pendidikan,
pola konsumsi keluarga, teman, dan tetangga daripada mere­ka relatif memiliki prestasi belajar yang lebih
mempertimbangkan bagaimana kondisi status sosial tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal dari
ekonomi orang tua mereka. Mere­ka juga cenderung lingkung­an yang kurang baik.
le­bih mengabaikan bagai­mana tingkat kebutuhan Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pres­
me­reka atas barang dan jasa yang dikonsumsi. Hal tasi belajar ekonomi siswa berpengaruh secara positif
ini mengindikasikan bahwa siswa akan berperilaku dan signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa.
konsumsi semakin rasional jika lingkungan memberi Besarnya pengaruh diidentifikasi dari nilai koefisien
keteladanan untuk berperi­laku konsumsi secara di­ regresi sebesar 0,304, sedangkan dari hasil hasil uji t
siplin. Sesuai dengan prioritas kebutuhan dan tidak diperoleh nilai thitung sebesar 5,433 dan signifikan pada
mudah tergiur dengan obral barang ataupun harga level 0,000. hal ini mengindikasikan bahwa semakin
murah yang ditawarkan di pasar. tinggi nilai ekonomi siswa maka semakin rasional
Sedangkan untuk pengaruh status sosial ekonomi pula pola perilaku konsumsi siswa. Pelajaran ekonomi
orang tua siswa terhadap prestasi belajar ekonomi, meru­pakan salah satu mata pelajaran yang ruang
hasil analisis data menunjukkan bahwa status sosial lingkupnya mencakup perilaku konsumsi. Dengan
ekonomi orang tua berpengaruh terhadap prestasi demikian apa yang telah dipelajari oleh siswa secara
belajar ekonomi siswa. Tingkat pendidikan orang tua langsung dapat diterapkan dalam kehidupannya. Hal
yang baik, pendapatan ekonomi orang tua yang men­ ini juga dapat diartikan bahwa prestasi belajar yang
cu­kupi dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa tidak hanya nilai pelajaran
siswa. Dan sebaliknya siswa dengan orang tua status ekonomi, melainkan juga berupa adanya peruba­
sosial ekonomi rendah relatif memiliki prestasi belajar han sikap dan tingkah laku. Fakta dari penelitian ini
ekonomi yang rendah pula. Adanya keterkait­an yang menun­jukkan bahwa siswa dengan prestasi belajar
erat ini dipengaruhi oleh ketersediaan sarana belajar ekonomi yang tinggi atau memiliki kemampuan
siswa, orang tua yang memiliki pendapatan yang tinggi kognitif yang baik secara psikomotor juga memiliki
dapat memenuhi kebutuhan sarana belajar siswa. Se­ kemampuan yang baik pula. Sebab siswa yang memi­
dangkan siswa yang memiliki orang tua dengan status liki nilai ekono­mi yang baik ia dapat menerapkan
sosial ekonomi yang rendah tidak dapat memperoleh dengan baik pengetahuannya atau dalam hal ini dalam
fasilitas belajar yang memadai dari orang tua mereka. berperilaku konsumsi lebih bersifat rasional.
Selain itu konsentrasi mereka juga dapat terganggu Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa status
oleh keadaan ekonomi yang ada dikeluarga mereka. sosial ekonomi orang tua dengan diintermediasi presta­
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa si belajar ekonomi memiliki pengaruh terhadap prilaku
persepsi siswa atas lingkungannya berpengaruh ter­ konsumsi siswa. Adapun besarnya pengaruh langsung
hadap prestasi belajar ekonomi siswa.Lingkungan adalah 0,165, dan besarnya pengaruh tidak lang­sung
mempunyai hubungan secara sosiologi yang dapat adalah 0,0413. Untuk besarnya pengaruh total sosial
berarti segala sesuatu yang mendorong dan meme­ ekonomi orang tua terhadap perilaku kon­sumsi siswa
ngaruhi tingkah laku individu maupun kelompok. dengan ditermediasi prestasi belajar ekono­mi siswa
Setiap siswa pasti akan selalu berhubungan dengan adalah 0.440. Hal ini berarti bahwa dengan diinter­
lingkungan, baik itu lingkungan fisik maupun nonfisik. mediasi prestasi belajar, Status sosial ekonomi orang
Kondisi umum lingkungan menggambarkan dimensi tua berpengaruh terhadap perilaku konsumsi siswa.
lingkungan yang melatarbelakangi perkembangan Artinya semakin tinggi prestasi belajar ekonomi siswa
siswa. Di dalam lingkungan yang memiliki semangat maka dalam berperilaku konsumsi siswa juga semakin
belajar yang patut diteladani siswa cenderung akan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi orang tua.
memiliki semangat belajar yang tinggi pula sehingga Merujuk pada pendapat Degeng (2000) yang
prestasi belajar ekonomi yang dicapai juga tinggi. mengatakan bahwa modal dasar untuk memunculkan
14
Ana Purwati, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Persepsi atas Lingkungan, dan Prestasi Belajar

prakarsa belajar adalah kebebasan, realness, sikap dan juga seringkali dipengaruhi oleh bagaimana dia mem­
persepsi yang positif terhadap belajar. Sedangkan hal- per­sepsikan lingkungan sekitarnya dalam melakukan
hal yang dapat mengakibatkan keberhasilan belajar tindakan konsumsi. Apabila siswa memiliki persepsi
antara lain faktor intern dan ekstern (Thursan, 2000) yang positif terhadap perilaku konsumsi lingkungan
faktor internal terdiri dari faktor biologis (jasmaniah) sekitarnya, maka mereka akan cenderung mengikuti
dan faktor psikologis (rohaniah). Faktor psikologis apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di
terdiri dari sikap, intelegensi, kemauan, bakat, daya sekitarnya. Hal ini yang juga seringkali mendorong
ingat, daya konsentrasi. Sedangkan faktor eksternal siswa menjadi konsumtif atau berperilaku konsumsi
terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, yang tidak rasional.
lingkungan masyarakat dan waktu. Perilaku konsumsi juga dipengaruhi oleh prestasi
Sejalan dengan hasil penelitian ini, bahwa prestasi belajar ekonomi siswa. Hasil dari penelitian ini mem­
belajar siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal siswa buktikan bahwa terdapat pengaruh langsung dan tidak
yaitu faktor status sosial ekonomi orang tua. Dengan langsung antara persepsi siswa atas lingkungannya
tingginya status sosial ekonomi orang tua siswa maka terhadap perilaku konsumsi siswa dengan diintermedi-
semakin tinggi pula prestasi belajar ekonomi siswa. asi prestasi belajar siswa.
dan semakin tinggi prestasi belajar ekonomi siswa
maka siswa akan semakin dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang diperolehnya dalam bentuk peri­ KESIMPULAN DAN SARAN
laku konsumsinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi Kesimpulan
siswa atas lingkungannya terhadap perilaku konsumsi
siswa dengan diintermediasi prestasi belajar ekonomi Hasil penelitian menunjukkan bahwa status sosial
berpengaruh secara langsung sebesar 0,211, penga­ruh ekonomi orang tua siswa, persepsi siswa atas ling­
tidak langsung sebesar 0,0413, dan pengaruh total kungan­nya, dan prestasi belajar ekonomi berpengaruh
sebesar 0.457. hal ini berarti bahwa selain dipengaruhi positif dan signifikan terhadap perilaku konsumsi
status sosial ekonomi orang tua, perilaku konsumsi siswa. Persepsi siswa atas lingkungan mempunyai
juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan siswa, baik pengaruh yang lebih besar bila dibanding dengan
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa.
lingkungan masyarakat dengan diintermediasi oleh Sedangkan untuk prestasi belajar ekonomi sangat
prestasi belajar ekonomi. Jika dibandingkan dengan memberi kontribusi terhadap besarnya pengaruh status
pengaruh status sosial ekonomi orangtua terhadap sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku kon­sumsi
perilaku konsumsi dengan diintermediasi prestasi siswa dan besarnya pengaruh persepsi siswa atas
belajar ekonomi, maka pengaruh persepsi siswa atas lingkungannya terhadap perilaku konsumsi siswa.
lingkungan terhadap perilaku konsumsi dengan diin­ Untuk siswa yang mempunyai prestasi belajar yang
termediasi prestasi belajar relatif lebih tinggi. tinggi, siswa akan lebih rasional dalam melakukan
Tergantung bagaimana siswa mempersepsikan kegiatan konsumsi, karena siswa tersebut akan me­
lingkungannya tersebut. Persepsi merupakan suatu m­er­­t­imbangkan kondisi ekonomi orang tuanya setiap
proses kognitif di mana individu mengorganisasi, akan berkonsumsi dan lebih mampu menerapkan
mengenal, dan menginterprestasikan yang diperoleh­ pengetahuan yang diperoleh dari gurunya, serta tidak
nya dari stimulus lingkungan Persepsi seseorang mudah terpengaruh oleh promosi-promosi di pasar.
terhadap sesuatu akan mempengaruhi perilakunya.
Menurut Sumarto (2000), perilaku seseorang dalam
lingkungan dipengaruhi oleh bagaimana mempersep­ Saran
sikan lingkungan tersebut. Oleh karena itu dapat
digu­na­kan untuk memprediksi perilaku tertentu, kar­ Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa seba­
ena munculnya tingkah laku tersebut didahului oleh gian besar siswa memiliki perilaku konsumsi yang
persepsi. Dalam melakukan kegiatan konsumsi, siswa kurang rasional. Oleh karena itu, sebaiknya guru ekono­
15
JURNAL EKONOMI BISNIS, TH. 16, NO. 1, MARET 2011

mi dalam memberikan materi, hendaknya tidak hanya Sedangkan untuk lingkungan siswa, hendaknya orang-
memberi pengetahuan (Instructional Effect) saja, tetapi orang yang berada di sekitar siswa selalu memberi
juga memberi materi-materi yang berkait­an dengan keteladanan yang positif dalam berpe­rilaku (Nurtur-
perubahan sikap (Nurturance Effect), sehingga siswa ance Effect), termasuk perilaku dalam konsumsi.
akan mampu berperilaku konsumsi secara rasional.

DAFTAR RUJUKAN

Degeng, I.N.S. 2000. Teori Belajar dan Pembelajaran Berekonomi dalam Pembelajaran Ekonomi di
Materi Penataran Applied Approachi. Malang: SMU PGRI Kota Malang, disertasi tidak diter­
LP3-UM. bitkan. Malang: PPS UM.
Haryono, A. 2008. Pengaruh Proses Pembelajaran, Penila- Wahyono, H. 2001. Pengaruh Perilaku Ekonomi
ian Hasil Belajar dan Status Sosial Ekonomi terhadap Kepala Keluarga terhadap Intensitas Pendidikan
Tingkat Economic Literacy Siswa SMA di Kota. Ma- Ekonomi di Lingkungan Keluarga. Disertasi tidak
lang. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPS UM. diterbitkan. Malang: PPS UM.
Kustiani, L. 2005. Pengaruh Penggunaan Media Zamroni. 1992. Pengantar Pengembangan Teori
Belajar dan Cara Belajar Siswa terhadap Sikap Sosial. Yogjakarta: PT Tiara Wacana.

16

Anda mungkin juga menyukai