Tinjauan kebijakan mengenai RT RW Kota Kupang ini menjadi dasar untuk mengetahui
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang Kota Kupang yang terkait dengan pengembangan
permukiman. Berdasarkan Perda Kota Kupang nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Kupang, disebutkan beberapa hal antara lain sebagai berikut:
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota Kupang meliputi kebijakan dan
strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang.
a. Peningkatan system pelayanan kegiatan kota yang merata dan berhierarki yang
transportasi jalan pesisir dan lainnya, telekomunikasi, energi, sumber daya air, serta
infrastruktur perkotaan secara terpadu dan merata serta mendukung kota tepi
pantai;
2) Kebijakan pengembangan pola ruang:
lingkungan.
Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;
Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung
Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
Mengacu kepada kondisi eksisting pusat pelayanan utama kota yang berada di sekitar
kawasan Pusat Kota Lama dan Pusat Kota Baru serta kawasan sekitar Pusat Pemerintahan
Provinsi, maka struktur pelayanan Kota Kupang sesuai dengan RT RW yang ada adalah
sebagai berikut:
dipertahankan sebagai pusat perdagangan dan jasa serta wisata belanja dan wisata
kuliner. Mengingat terbatasnya lahan untuk pengembangan di masa depan maka
upaya reklamasi pada kawasan ini perlu di upayakan agar penataannya lebih baik.
Sementara untuk kawasan yang sudah terbentuk saat ini perlu dilakukan penataan
kembali dengan di lengkapi sarana dan prasarana pendukungnya.
3. Pusat Pelayanan Utama Kota Kawasan Kota Baru (Kawasan Kantor Walikota Kupang),
Tabel II.4.
Arahan Pengembangan Sub Pusat Pelayan Kota (Pusat BWK) Kota Kupang
Sub Pusat
No Pelayan Arahan Pengembangan Lokasi Kelengkapan Fasilitas
Kota
1 Pusat BWK I Diarahkan sebagai: pertokoan
Kawasan perdagangan, Kelurahan jasa perhotelan
Kawasan pemerintahan NaikotenI, pasar
provinsi, tepatnya di sekitar fasilitas peribadatan.
Kawasan pelayanan persimpangan
kesehatan jalan Suharto
Kawasan permukiman, dengan jalan
dengan intensitas kegiatan ElTari I
tertinggi,
2 Pusat BWK II Diarahkan sebagai: pasar
kawasan pelayanan Kelurahan Fatululi pusat pertokoan serta tempat
pemerintahan kota, sekitar kawasan pameran pembangunan.
perdagangan, Pasar Oebobo
pariwisatadan yaitu antara Jalan
permukiman dengan Veteran dengan
intensitas kegiatan cukup Jalan
tinggi sehingga menjadi R.W.Monginsidi
pusat
3 Pusat BWK Diarahkan sebagai: fasilitas perdagangan dan jasa,
III kawasan pelayanan Kelurahan fasilitas peribadatan, fasilitas
pendidikan Oesapa Selatan lainnya.
pusat pelayanan yaitu di jalan
transportasi udara dan ElTari II dengan
darat, jalan Adi Sucipto
pariwisata, permukiman
4 Pusat BWK Di arahkan sebagai: terminal,
IV kawasan pengembangan Sekitar kawasan perdagangan dan jasa,
industri, pergudangan, perkantoran fasilitas pemerintahan serta
pelabuhan umum dan Kecamatan Alak fasilitas lainnya.
pelabuhan perikanan, yaitu di kelurahan
pariwisata dan permukiman Alak
TPA sampah.
5 Pusat BWK V kawasan permukiman Sekitar kawasan terminal & perdagangan
dengan kepadatan sedang perumahan Lopo peribadatan & kesehatan
Indah yaitu pendidikan
kelurahan Kolhua
6 Pusat BWK kawasan pengembangan fasilitas pendidikan,
VI permukiman terbatas dan Kelurahan Naioni kesehatan dan fasilitas lainnya
kawasan konservasi.
7 Pusat BWK kawasan pengembangan Kelurahan Belo di terminal, perkantoran,
VII permukiman terbatas dan sekitar terminal perdagangan, pendidikan
kawasan konservasi. Belo dan fasilitas lainnya.
Peta2.1. Rencana Struktur Ruang Kota Kupang
Peta2.2. Rencana Kawasan Strategis Kota Kupang
a. kawasan rawan tsunami, gelombang pasang dan abrasi di sepanjang pantai Teluk Kupang
mulai dari Tenau sampai Lasiana;
b. kawasan rawan tanah longsor di pinggiran Sungai Liliba, Sungai Dendeng, Sungai Oesapa,
dan Sungai Merdeka; dan
a. Kawasan perumahan kepadatan tinggi yaitu sekitar 40–60 unit rumah/ha di arahkan
pada kawasan BWK I dan BWK II yang terletak di sebagian Kecamatan Oebobo dan
sebagian Kecamatan Kelapa Lima;
b. Kawasan perumahan kepadatan sedang yaitu sekitar 20-40 unit rumah/ha, di arahkan pada
kawasan BWK III,IV dan V yang meliputi sebagian Kecamatan Alak, sebagian Kecamatan
Kelapa Lima, sebagian Kecamatan Oebobo dan sebagian Kecamatan Maulafa;
b. Kawasan perumahan kepadatan rendah yaitu sekitar 0 –20 Unit rumah/ha, di arahkan pada
kawasan sebagian di BWK I, BWK II,BWK III,BWK IV,BWK V dan BWK VI serta BWK VII;
c. Kawasan perumahan kepadatan khusus yaitu sekitar maksimum 2 unit rumah/ha, di
arahkan pada kawasan BWK VI dan BWK VII yang meliputi sebagian Kecamatan Alak dan
sebagian Kecamatan Maulafa;
f. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik di kelurahan Kelapa Lima, kelurahan Naikoten
I, kelurahan Belo, kelurahan Liliba dan secara bertahap akan di kembangkan di kelurahan
lain;
g. Pengembangan Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun di Kelurahan Belo,
Kelurahan Sikumana, Kelurahan Manulai II, Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Kolhua, Kelurahan
Naimata,Kelurahan Lasiana, dan Kelurahan Liliba;
h. Pembangunan rumah kebun atau agropolitan di Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Naioni, dan
Kelurahan Kolhua.
a. Sempadan Sungai Liliba di rencanakan 15 (lima belas) meter kanan-kiri badan sungai di luar
kawasan permukiman dan untuk kawasan permukiman memiliki sempadan 15 (lima belas)
meter kanan-kiri;
b. Sempadan Sungai Dendeng direncanakan 15(lima belas) meter kanan-kiri badan sungai
diluar kawasan permukiman serta untuk kawasan permukiman memiliki sempadan 3(tiga) –
15 (lima belas) meter di kanan-kiri badan sungai;
c. Sempadan Sungai Merdeka direncanakan 15(lima belas) meter kanan-kiri badan sungai luar
kawasan permukiman serta untuk kawasan permukiman memiliki sempadan 1(satu) -
15(lima belas) meter di kanan-kiri badan sungai;
d. Sungai bertanggul di luar pusat kota di tetapkan sekurang-kurangnya 5(lima) meter di
sebelah luar sepanjang kaki tanggul;
a. Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi dilakukan dengan menjaga kualitas lingkungan
hunian dengan membatasi kegiatan yang tidak menunjang fungsi permukiman, meliputi:
KDB paling tinggi sebesar 70 persen,
TabelII.5. Arahan Pengembangan Sub Pusat Pelayan Kota (Pusat BWK) Kota Kupang
Kelurahan Fatului
Kelurahan Nefonaek
Sebagian Kecamatan Kelapa Lima Kelurahan Pasir Panjang
2 BWK II 1.246,326 Sebagian Kecamatan Kota Lama Kelurahan Kelapa Lima Kelurahan
Sebagian Kecamatan Oebobo Oesapa Barat
Kelurahan Tuak Daun Merah
Kelurahan Kayu putih
Kelurahan Penfui
Sebagian Kecamatan Kelapa Lima Kelurahan Oesapa
3 BWK III 1.962,910 Sebagian Kecamatan Oebobo Kelurahan Lasiana
Sebagian Kecamatan Maulafa Kelurahan Liliba
Kelurahan Oesapa Selatan
Kelurahan Alak
Kelurahan Batuplat
Sebagian Kecamatan Alak Kelurahan Manulai II
Sebagian kecil Kelurahan Nainoni
4 BWK IV 4.114,497 Kecamatan Maulafa Kelurahan Namosin
Kelurahan NunBaun Sabu
Kelurahan Penkase Oelata
Kelurahan Sikumana
Kelurahan Kolhua
Kelurahan Belo
Kelurahan Maulafa
Kelurahan Oebufu
5 BWK V 1.210,723 Kecamatan Maulafa Kelurahan Liliba
Kecamatan Oebobo Kelurahan Naimata
Kelurahan Penfui
Kelurahan Sikumana
Kelurahan Oepura
6 BWK VI 4.467,223 Kecamatan Maulafa Kelurahan Fatukoa
Kecamatan Alak Kelurahan Nainoni
a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam pengelolaan
pengembangan kota
b. Terwujudnya kualitas lingkungan hidup serta mencegah timbulnya kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan ruang kota
c. Terwujudnya konsistensi pembangunan dengan mengacu pada kemampuan dan peruntukkan
ruang
d. Terwujudnya fungsi dan peranan BWK untuk mendukung Kota Kupang sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) berbasis kota tepi pantai atau water front city yang berkelanjutan
e. Terciptanya pola tata ruang kota yang serasi dan optimal di BWK I,BWK II,BWK III,BWK IV,BWK V,
BWK VI, dan BWK VII tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan kehidupan perkotaan
g. Tersedianya sarana dan prasarana perkotaan dalam disetiap BWK untuk 20 tahun kedepan.
B. Rencana Permukiman
Lokasi Permukiman berada di wilayah yang sudah berkembang dan perkembangan permukiman
lebih lanjut diarahkan disetiap Blok lingkungan dan mendekati pusat-pusat kegiatan di tiap Blok pada
masing-masing BWK Kota Kupang sehingga tercapai system kota yang efisien.
1. Rencana pengembangan perumahan di BWK I,BWK II, BWK III, BWK IV,BWK V,BWK VI dan BWK
VII, yaitu:
a. Arahan pengembangan perumahan di BWK I
8. Setiap rumah dan bangunan diwajibkan menanam pohon pelindung (ruang terbuka privat) minimal
1 pohon pelindung;
9. Koefisien dasar bangunan di tiap-tiap Bagian Wilayah Kota(BWK)
11. Harus di buatkan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Pemukiman Daerah
(RP4D) Kota Kupang;
12. Perlu disiapkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada kawasan-kawasan yang dianggap
perkembangan sangat cepat;
13. Pengaturan permukiman yang lebih rinci diatur pada Aturan Zonasi dan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL)
b. Sistem jaringan air sungai di wilayah kota sebagaimana dimaksud pada point bagian pertama
terdiri atas Sungai Liliba, Sungai Kali Kaca dan Sungai Merdeka yang merupakan bagian dari
pengembangan Wilayah Sungai Noelima sebagai Wilayah Sungai Lintas Negara;
c. Pengelolaan sungai harus di koordinasikan dengan unit pelaksana teknis Pemerintah Pusat yang
mengelola Wilayah Sungai Noelima yaitu Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara dII;
D. Kawasan Lindung
a. Kawasan rawan tsunami, gelombang pasang dana brasi disepanjang pantai Teluk
Kupang mulai dari Tenau sampai Lasiana;
b. Kawasan rawan tanah longsor dipinggiran Sungai Liliba, Sungai Dendeng, Sungai
Oesapa, dan Sungai Merdeka;
c. Kawasan rawan genangan meliputi Kelurahan Naikoten I, Kelurahan Naikoten II,
Kelurahan Oetete, Kelurahan Kuanino, Kelurahan Oepura, Kelurahan Oebobo,
Kelurahan Air Mata, Kelurahan Oeba, Kelurahan Oebufu, Kelurahan Fatulili, Kelurahan
Kelapa Lima, Kelurahan Oesapa, Kelurahan Fatufeto, Kelurahan Naikolen, Kelurahan
Penfui, Kelurahan Lasiana, Kelurahan Oesapa Selatan dan Kelurahan Oesapa Barat
F. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang di setiap Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota
Kupang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang
setiap BWK Kota Kupang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kupang nomor 1 tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Kupang Tahun 2007-2025 memiliki visi dan
misi pembangunan yaitu:
Visi:
Misi:
3. Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang Berkualitas, Bersih dan Berwibawa Dalam Kerangka
Pemerintahan yang Berdayaguna
4. Mewujudkan Kota Kupang Sebagai Wilayah yang Berketahanan Sosial, Ekonomi, Politik dan
Keamanan
5. Mewujudkan Kota Kupang Sebagai Wilayah Berkeseimbangan Lingkungan
6. Mewujudkan Kota Kupang Sebagai Wilayah yang Aman, Tertib dan Damai
7. Mewujudkan KotaKupang Sebagai Wilayah Pusat Pertumbuhan dan Pusat Pergaulan Antar
Masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kupang nomor 2 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kupang Tahun 2013-2017 memiliki visi dan
misi pembangunan yaitu:
Visi:
Misi:
A. Tujuan dan Sasaran dari Perwujudan Misi RPJMD Kota Kupang dalam Mewujudkan dan
Infrastruktur Perkotaan yang Berkelanjutan
Dalam upaya mewujudkan misi pembangunan dalam RPJMD terkait dengan tata ruang
wilayah dan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan, maka tujuan dan sasarannya yaitu
antara lain:
1. Peningkatan pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang yang konsisten sesuai rencana
tata ruang wilayah,
2. Pengembangan struktur jaringan jalan yang sistematis sesuai dengan rencana tata ruang
dan pengembangan kelengkapan jalan
4. Pengembangan sarana prasarana penyediaan air baku masyarakat dan kerjasama antar
wilayah, hulu hilir dan antara pemerintah pusat dan kota dalam pengelolaan air baku,
Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran, maka ditetapkan prioritas pembangunan
Kota Kupang 2013-2017 yaitu sebagai berikut:
c. Tersedianya SDM sector ekonomi basis yang profesional, maju, dan mandiri
d. Tersedianya sarana dan prasarana usaha yang memadai, dalam upaya membuka
akses bagi masyarakat agar dapat berusaha secara baik dalam upaya memperoleh
pelayanan yang memadai
e. Meningkatnya iklim investasi yang sehat dan kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya sector penanaman modal di Kota Kupang
f. Pengembangan dan perluasan jaringan kerjasama antar pelaku bisnis baik di
tingkat lokal,regional,dan nasional/internasional
2. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan
3. Peningkatan pelayanan public dan penegakan supremasi hukum
4. Peningkatan kualitas infrastruktur dan penataan ruang kota
Pada Sub Bab ini akan diuraikan tentang kebijaksanaan yang terdapat dalam naskah
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman di Daerah (RP4D), yang
meliputi 2 (dua) hal yaitu:
Untuk lebih detailnya penjelasan dari kedua hal tersebut di atas akan diuraikan sebagai
berikut:
Berdasarkan misi pembangunan Kota tersebut serta memperhatikan berbagai kendala dan
permasalahan saat ini maka visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kota
Kupang dirumuskan sebagai berikut:
Visi: ˆTerwujudnya lingkungan permukimandi Kota Kupang yang serasi dan seimbang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang serta didukung oleh infrastruktur perkotaan yang memadaiˇ
Tabel II. 6. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang
MISI: Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, serta terpenuhinya infrastruktur yang memadai,
berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan
1. Menertibkan status penguasaan tanah pada kawasan permukiman yang
Peningkatan kualitas
1 beradap adalah yang tidak sesuai peruntukan
lingkungan
2. Melakukan sosialisasi dan relokasi pada kawasan permukiman yang berada
permukiman
pada kawasan sempadan
1. Memenuhi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan bagi warga
2 infrastruktur yang 2. Memberikan fasilitas untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni bagi
Sedangkan program dari strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Kupang
berdasarkan Rencana SPPIP Kota Kupang adalah sebagai berikut:
1. Strategi Menertibkan status penguasaan tanah pada kawasan permukiman yang berada
pada lahan yang tidak sesuai peruntukan
2. Strategi Melakukan sosialisasi dan relokasi pada kawasan permukiman yang berada pada
kawasan sempadan
3. Strategi Memenuhi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan bagi warga kota
yang tidak mampu:
4. Strategi Memberikan fasilitas untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni bagi
warga Kota Kupang
infrastruktur pendukungnya
TabelII.7. Matriks Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan dan Penataan Ruang Wilayah
Nasional
Tabel III. 8 . Matriks Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan dan Penataan Ruang Wilayah
Provinsi
Tabel III. 9. Matriks Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan dan Penataan Ruang Kota Kupang