Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN KEBIJAKAN PENATAAN PERMUKIMAN

1.1. KEBIJAKAN PENATAAN RUANG BERDASARKAN RT/RW KOTA KUPANG

Tinjauan kebijakan mengenai RT RW Kota Kupang ini menjadi dasar untuk mengetahui
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang Kota Kupang yang terkait dengan pengembangan
permukiman. Berdasarkan Perda Kota Kupang nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Kupang, disebutkan beberapa hal antara lain sebagai berikut:

A. Tujuan Penataan Ruang Kota Kupang

Tujuan pengembangan wilayah Kota Kupang dimasa depan disusun dengan


memperhatikan visi, misi dan tema penataan ruang wilayah untuk rentang waktu 20 tahun
kedepan. Tujuan pengembangan tata ruang wilayah Kota Kupang yang ingin dicapai adalah:

ˆMewujudkan Kota Kupang Sebagai Pusat Kegiatan


Nasional dengan Konsep Waterfront City yang
Berkelanjutanˇ

Adapun tujuan dari penataan ruang daerah yaitu:

1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam


pengelolaan pengembangan kota;
2. Terwujudnya kualitas lingkungan hidup serta mencegah timbulnya kerusakan lingkungan
akibat pemanfaatan ruang kota;
3. Terwujudnya konsistensi pembangunan dengan mengacu pada kemampuan dan
peruntukkan ruang;

4. Terwujudnya fungsi dan peranan Wilayah daerah sebagai Pusat Pemerintahan,


Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata dan Pusat Kegiatan
Nasional(PKN) berbasis kota tepi Pantai atau WaterfrontCity yang berkelanjutan;
5. Terciptanya polatataruang dan pemanfaatan ruang yang serasi dan optimal di
BWKI,BWK II, BWKIII, BWKIV, BWKV, BWKVI dan BWKVII tanpa mengabaikan aspek
kelestarian lingkungan kehidupan perkotaan;
6. Terumuskannya strategi dan kebijakan pembangunan dan pengembangan di setiap
Bagian Wilayah Kota (BWK); dan
7. Tersedianya sarana dan prasarana perkotaan di setiap Bagian Wilayah Kota(BWK)
Daerah untuk 20 (duapuluh) tahun ke depan.

B. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Kupang

Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota Kupang meliputi kebijakan dan
strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang.

1) Kebijakan pengembangan struktur ruang:

a. Peningkatan system pelayanan kegiatan kota yang merata dan berhierarki yang

membentuk Kota Tepi Pantai atau Waterfront City;


b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan sarana dan prasarana

transportasi jalan pesisir dan lainnya, telekomunikasi, energi, sumber daya air, serta
infrastruktur perkotaan secara terpadu dan merata serta mendukung kota tepi
pantai;
2) Kebijakan pengembangan pola ruang:

a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung, meliputi:

 Pemeliharaan dan perwujudan fungsi lingkungan hidup; dan

 Pencegahan dampak negative kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan.

b. Kebijakan pengembangan kawasan budi daya, meliputi:

 Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;

 Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung

dan daya tamping lingkungan; dan


 Pengembangan dan penataan kawasan pesisir pantai dalam rangka perwujudan

kota tepi pantai yang berkelanjutan.


c. Kebijakan pengembangan kawasan strategis, meliputi:

 Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk

mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem;


 Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan
perekonomian kota dan wilayah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian regional,nasional dan internasional; dan
 Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan.
C. Rencana Sistem Pelayanan Kota

Mengacu kepada kondisi eksisting pusat pelayanan utama kota yang berada di sekitar
kawasan Pusat Kota Lama dan Pusat Kota Baru serta kawasan sekitar Pusat Pemerintahan
Provinsi, maka struktur pelayanan Kota Kupang sesuai dengan RT RW yang ada adalah
sebagai berikut:

1. Pusat Pelayanan Utama Kota Kawasan Perkantoran Gubernur NTT, dalam

pengembangannya kawasan ini dipertahankan sebagai pusat pelayanan


pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, perkantoran, perdagangan dan jasa.
2. Pusat Pelayanan Utama Kota Lama, dalam pengembangannya kawasan ini tetap

dipertahankan sebagai pusat perdagangan dan jasa serta wisata belanja dan wisata
kuliner. Mengingat terbatasnya lahan untuk pengembangan di masa depan maka
upaya reklamasi pada kawasan ini perlu di upayakan agar penataannya lebih baik.
Sementara untuk kawasan yang sudah terbentuk saat ini perlu dilakukan penataan
kembali dengan di lengkapi sarana dan prasarana pendukungnya.
3. Pusat Pelayanan Utama Kota Kawasan Kota Baru (Kawasan Kantor Walikota Kupang),

dalam pengembangannya kawasan ini tetap dipertahankan sebagai pusat pelayanan


pemerintahan Kota Kupang, pendidikan, perdagangan dan jasa serta taman kota.
4. Sub Pusat Pelayanan Kota(PusatBWK),dalam pengembangan ke depan Sub Pusat
Pelayanan Kota disebarkan di beberapa bagian wilayah kota dengan memperhatikan
aspek jangkauan pelayanan berdasarkan struktur jaringan jalan eksisting dan
rencana.

Tabel II.4.
Arahan Pengembangan Sub Pusat Pelayan Kota (Pusat BWK) Kota Kupang

Sub Pusat
No Pelayan Arahan Pengembangan Lokasi Kelengkapan Fasilitas
Kota
1 Pusat BWK I Diarahkan sebagai:  pertokoan
 Kawasan perdagangan, Kelurahan  jasa perhotelan
 Kawasan pemerintahan NaikotenI,  pasar
provinsi, tepatnya di sekitar  fasilitas peribadatan.
 Kawasan pelayanan persimpangan
kesehatan jalan Suharto
 Kawasan permukiman, dengan jalan
dengan intensitas kegiatan ElTari I
tertinggi,
2 Pusat BWK II Diarahkan sebagai:  pasar
 kawasan pelayanan Kelurahan Fatululi  pusat pertokoan serta tempat
pemerintahan kota, sekitar kawasan pameran pembangunan.
 perdagangan, Pasar Oebobo
 pariwisatadan yaitu antara Jalan
 permukiman dengan Veteran dengan
intensitas kegiatan cukup Jalan
tinggi sehingga menjadi R.W.Monginsidi
pusat
3 Pusat BWK Diarahkan sebagai:  fasilitas perdagangan dan jasa,
III  kawasan pelayanan Kelurahan  fasilitas peribadatan, fasilitas
pendidikan Oesapa Selatan lainnya.
 pusat pelayanan yaitu di jalan
transportasi udara dan ElTari II dengan
darat, jalan Adi Sucipto
 pariwisata, permukiman
4 Pusat BWK Di arahkan sebagai:  terminal,
IV  kawasan pengembangan Sekitar kawasan  perdagangan dan jasa,
industri, pergudangan, perkantoran  fasilitas pemerintahan serta
 pelabuhan umum dan Kecamatan Alak fasilitas lainnya.
pelabuhan perikanan, yaitu di kelurahan
 pariwisata dan permukiman Alak
 TPA sampah.
5 Pusat BWK V  kawasan permukiman Sekitar kawasan  terminal & perdagangan
dengan kepadatan sedang perumahan Lopo  peribadatan & kesehatan
Indah yaitu  pendidikan
kelurahan Kolhua
6 Pusat BWK  kawasan pengembangan  fasilitas pendidikan,
VI permukiman terbatas dan Kelurahan Naioni  kesehatan dan fasilitas lainnya
kawasan konservasi.
7 Pusat BWK  kawasan pengembangan Kelurahan Belo di  terminal, perkantoran,
VII permukiman terbatas dan sekitar terminal  perdagangan, pendidikan
kawasan konservasi. Belo dan fasilitas lainnya.
Peta2.1. Rencana Struktur Ruang Kota Kupang
Peta2.2. Rencana Kawasan Strategis Kota Kupang

D. Rencana Sistem Jaringan Prasarana


Rencana sistem jaringan prasarana di Kota Kupang yaitu meliputi:

1. System jaringan energi/kelistrikan;

2. System jaringan telekomunikasi;

3. Rencana system jaringan sumber daya air kota; dan

4. Rencana infrastruktur perkotaan.

a. Rencana pengembangan system penyediaan air minum, meliputi:

b. Rencana pengembangan system pengelolaan air limbah, meliputi:

c. Rencana pengembangan system persampahan, meliputi:

d. Rencana pengembangan system drainase, meliputi:

E. Rencana Kawasan Rawan Bencana

Rencana kawasan rawan bencana di Kota Kupang yaitu meliputi:

a. kawasan rawan tsunami, gelombang pasang dan abrasi di sepanjang pantai Teluk Kupang
mulai dari Tenau sampai Lasiana;

b. kawasan rawan tanah longsor di pinggiran Sungai Liliba, Sungai Dendeng, Sungai Oesapa,
dan Sungai Merdeka; dan

c. kawasan rawan genangan meliputi Kelurahan Naikoten I, Kelurahan Naikoten II,


Kelurahan Oetete, Kelurahan Kuanino, Kelurahan Oepura, Kelurahan Oebobo, Kelurahan
Air Mata, Kelurahan Oeba, Kelurahan Oebufu, Kelurahan Fatululi, Kelurahan Kelapa Lima,
Kelurahan Oesapa, Kelurahan Fatufeto, Kelurahan Naikolan, Kelurahan Penfui, Kelurahan
Lasiana, Kelurahan Oesapa Selatan dan Kelurahan Oesapa Barat.

F. Rencana Kawasan Perumahan

Rencana kawasan perumahan di Kota Kupang terdiri atas:

a. Kawasan perumahan kepadatan tinggi yaitu sekitar 40–60 unit rumah/ha di arahkan
pada kawasan BWK I dan BWK II yang terletak di sebagian Kecamatan Oebobo dan
sebagian Kecamatan Kelapa Lima;
b. Kawasan perumahan kepadatan sedang yaitu sekitar 20-40 unit rumah/ha, di arahkan pada
kawasan BWK III,IV dan V yang meliputi sebagian Kecamatan Alak, sebagian Kecamatan
Kelapa Lima, sebagian Kecamatan Oebobo dan sebagian Kecamatan Maulafa;

b. Kawasan perumahan kepadatan rendah yaitu sekitar 0 –20 Unit rumah/ha, di arahkan pada
kawasan sebagian di BWK I, BWK II,BWK III,BWK IV,BWK V dan BWK VI serta BWK VII;
c. Kawasan perumahan kepadatan khusus yaitu sekitar maksimum 2 unit rumah/ha, di
arahkan pada kawasan BWK VI dan BWK VII yang meliputi sebagian Kecamatan Alak dan
sebagian Kecamatan Maulafa;

d. Pembangunan / Revitalisasi Kawasan Kumuh, di kelurahan Fatubesi, kelurahan Oesapa,


kelurahan Naikoten I, kelurahan Oebobo, kelurahan Kuanino, kelurahan Airmata, kelurahan
Fatululi, kelurahan Bonipoi secara bertahap akan dikembangkan di kelurahan lainnya;

e. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa di kelurahan Fatubesi, kelurahan Oesapa,


kelurahan Bonipoi, kelurahan AirMata, kelurahan Solor dan secara bertahap akan
dikembangkan di kelurahan lainnya;

f. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik di kelurahan Kelapa Lima, kelurahan Naikoten
I, kelurahan Belo, kelurahan Liliba dan secara bertahap akan di kembangkan di kelurahan
lain;

g. Pengembangan Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun di Kelurahan Belo,
Kelurahan Sikumana, Kelurahan Manulai II, Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Kolhua, Kelurahan
Naimata,Kelurahan Lasiana, dan Kelurahan Liliba;

h. Pembangunan rumah kebun atau agropolitan di Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Naioni, dan
Kelurahan Kolhua.

G. Ketentuan Peraturan Zonasi RTRW Kota Kupang

Sebagai instrument pengendalian pembangunan dan pemanfaatan ruang maka di susun


peraturan zonasi pada RTRW Kota Kupang. Ketentuan peraturan zonasi RTRW Kupang terkait dengan
pengembangan permukiman dan penataan ruang yaitu:

1. Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan sempadan pantai, meliputi:


a. Menetapkan batas sempadan pantai pada setiap segmen pantai melalui studi yang
terperinci pada setiap kawasan pantai;
b. Pencegahan kegiatan budidaya di sepanjang pantai yang dapat mengganggu
kelestarian fungsi dan ekosistem pantai;
c. Mengendalikan kegiatan di sekitar sempadan pantai;
d. Penanggulangan dan pengembalian fungsi lindung pantai yang mengalami
kerusakan karena abrasi;
e. Menjadikan kawasan lindung di sekitar pantai yang memiliki nilai ekologis sebagai
objek wisata terbatas dan penelitian;
f. Sempadan pantai dapat lebih kecil dari 25 (dua puluh lima) meter dari titik pasang
air laut tertinggi bagi pantai dengan kondisi fisik stabil setelah dilakukan penelitian
oleh instansi teknis terkait; dan
g. Kepemilikan lahan yang berbatasan dengan pantai di wajibkan menyediakan ruang
terbuka public minimal 3 (tiga) meter sepanjang garis pantai untuk jalan pantai.
2. Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan sempadan sungai, meliputi:

a. Sempadan Sungai Liliba di rencanakan 15 (lima belas) meter kanan-kiri badan sungai di luar
kawasan permukiman dan untuk kawasan permukiman memiliki sempadan 15 (lima belas)
meter kanan-kiri;
b. Sempadan Sungai Dendeng direncanakan 15(lima belas) meter kanan-kiri badan sungai
diluar kawasan permukiman serta untuk kawasan permukiman memiliki sempadan 3(tiga) –
15 (lima belas) meter di kanan-kiri badan sungai;
c. Sempadan Sungai Merdeka direncanakan 15(lima belas) meter kanan-kiri badan sungai luar
kawasan permukiman serta untuk kawasan permukiman memiliki sempadan 1(satu) -
15(lima belas) meter di kanan-kiri badan sungai;
d. Sungai bertanggul di luar pusat kota di tetapkan sekurang-kurangnya 5(lima) meter di
sebelah luar sepanjang kaki tanggul;

e. Sungai bertanggul di dalam pusat kota di tetapkan sekurang-kurangnya 3(tiga) meter di


sebelah luar sepanjang kaki tanggul;

3. Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan permukiman.

a. Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi dilakukan dengan menjaga kualitas lingkungan
hunian dengan membatasi kegiatan yang tidak menunjang fungsi permukiman, meliputi:
 KDB paling tinggi sebesar 70 persen,

 KLB paling tinggi sebesar 3,0 persen,

 KDH paling rendah sebesar 16 persen,

 GSB dengan ketentuan ½ rumija, dan

 GSS paling rendah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang dilakukan dengan menjaga kualitas


lingkungan hunian yang nyaman dengan kelengkapan fasilitas social ekonomi pada kawasan
permukiman, meliputi:
 KDB paling tinggi sebesar 60persen;

 KLB paling tinggi sebesar 1,2 persen;


 KDH paling rendah sebesar 28 persen;

 GSB dengan ketentuan ½ rumija;

 GSS paling rendah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c. Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah dilakukan dengan mengadakan perumahan


yang aman dan nyaman, pada sekitar jalan utama dapat digunakan untuk kegiatan komersial,
meliputi:
 Koefesien Dasar Bangunan paling tinggi sebesar 40 persen;

 Koefesien Lantai Bangunan paling tinggi sebesar 0,8;

 Koefesien Dasar Hijau paling rendah sebesar 52 persen;

 Garis Sempadan Bangunan dengan ketentuan ½ rumija; dan

 Garis Sempadan Sungai paling rendah sesuai ketentuan yang berlaku.

 Penyediaan kawasan permukiman kepadatan rendah yang nyaman bagi penghuninya


disertai dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai Pada setiap blok
disediakan RTH berupa taman aktif dan pasif

Peta 2.3 Rencana pola ruang Kota Kupang


2.2 Kebijakan terkait penataan permukiman
Wilayah RDTRK Kota Kupang meliputi 7 (tujuh) bagian wilayah kota dengan batas
wilayah masing-masing BWK adalah sebagai berikut:

TabelII.5. Arahan Pengembangan Sub Pusat Pelayan Kota (Pusat BWK) Kota Kupang

Sub Pusat Luas (Ha)


No Pelayan Lokasi Kecamatan Lokasi Kelurahan
Kota

Kelurahan NunBaun Delha, Nunhila,


 Kecamatan Kelapa Lima Manutapen, fatufeto, Mantasi, LLBK, Solor,
 Kecamatan Kota Raja Tode Kisar, Fatubesi, Oeba, Merdeka,
 Sebagian Kecamatan Kota Lama Bonipoi, Airmata, Oetete, Nunleu, Kuanino,
1 BWK I 1.643,882  Sebagian Kecamatan Oebobo Oebobo, Naikoten I, Naikoten II ,Airnona,
 Sebagian Kecamatan Alak Bakunase I, Bakunase II, dan Naikolan
 Sebagian Kecamatan Maulafa

 Kelurahan Fatului
 Kelurahan Nefonaek
 Sebagian Kecamatan Kelapa Lima  Kelurahan Pasir Panjang
2 BWK II 1.246,326  Sebagian Kecamatan Kota Lama  Kelurahan Kelapa Lima Kelurahan
 Sebagian Kecamatan Oebobo Oesapa Barat
 Kelurahan Tuak Daun Merah
 Kelurahan Kayu putih
 Kelurahan Penfui
 Sebagian Kecamatan Kelapa Lima  Kelurahan Oesapa
3 BWK III 1.962,910  Sebagian Kecamatan Oebobo  Kelurahan Lasiana
 Sebagian Kecamatan Maulafa  Kelurahan Liliba
 Kelurahan Oesapa Selatan

 Kelurahan Alak
 Kelurahan Batuplat
 Sebagian Kecamatan Alak  Kelurahan Manulai II
 Sebagian kecil  Kelurahan Nainoni
4 BWK IV 4.114,497 Kecamatan Maulafa  Kelurahan Namosin
 Kelurahan NunBaun Sabu
 Kelurahan Penkase Oelata
 Kelurahan Sikumana
 Kelurahan Kolhua
 Kelurahan Belo
 Kelurahan Maulafa
 Kelurahan Oebufu
5 BWK V 1.210,723  Kecamatan Maulafa  Kelurahan Liliba
 Kecamatan Oebobo  Kelurahan Naimata
 Kelurahan Penfui
 Kelurahan Sikumana
 Kelurahan Oepura
6 BWK VI 4.467,223  Kecamatan Maulafa  Kelurahan Fatukoa
 Kecamatan Alak  Kelurahan Nainoni

 Kecamatan Maulafa  Kelurahan Kolhua


7 BWK VII 1.888,098  Kecamatan Alak  Sebagian Kelurahan Sikumana
 Kelurahan Belo
Sumber:RDTRKotaKupangtahun2011-2031

A. Tujuan Penataan Ruang RDTRK BWK Kota Kupang


Tujuan pengembangan wilayah RDTRK BWK Kota Kupang dimasa depan disusun dengan
memperhatikan visi, misi dan tema penataan ruang wilayah, tujuan penataan ruang Kota Kupang yaitu
sebagai berikut:

a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam pengelolaan
pengembangan kota
b. Terwujudnya kualitas lingkungan hidup serta mencegah timbulnya kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan ruang kota
c. Terwujudnya konsistensi pembangunan dengan mengacu pada kemampuan dan peruntukkan
ruang

d. Terwujudnya fungsi dan peranan BWK untuk mendukung Kota Kupang sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) berbasis kota tepi pantai atau water front city yang berkelanjutan
e. Terciptanya pola tata ruang kota yang serasi dan optimal di BWK I,BWK II,BWK III,BWK IV,BWK V,
BWK VI, dan BWK VII tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan kehidupan perkotaan

f. Terumusnya strategi dan kebijakan pembangunan dan pengembangan setiap BWK

g. Tersedianya sarana dan prasarana perkotaan dalam disetiap BWK untuk 20 tahun kedepan.

B. Rencana Permukiman
Lokasi Permukiman berada di wilayah yang sudah berkembang dan perkembangan permukiman
lebih lanjut diarahkan disetiap Blok lingkungan dan mendekati pusat-pusat kegiatan di tiap Blok pada
masing-masing BWK Kota Kupang sehingga tercapai system kota yang efisien.

1. Rencana pengembangan perumahan di BWK I,BWK II, BWK III, BWK IV,BWK V,BWK VI dan BWK
VII, yaitu:
a. Arahan pengembangan perumahan di BWK I

b. Arahan pengembangan perumahan di BWK II

c. Arahan pengembangan perumahan di BWK III

d. Arahan pengembangan perumahan di BWK IV

e. Arahan pengembangan perumahan di BWK V

f. Arahan pengembangan perumahan di BWK VI

g. Arahan pengembangan perumahan di BWK VII

2. Pembangunan/Revitalisasi Kawasan Kumuh di BWK I Kelurahan Fatubesi, Kelurahan Naikoten I,


Kelurahan Kuanino, Kelurahan Airmata, Kelurahan Fatululi dan BWK III Keluarahan Oesapa;
3. Pembangunan Rusunawa di BWK I di Kelurahan Fatubesi, Bonipoi, AirMata, Solor, BWK III
Kelurahan Oesapa dan Kelurahan Penfui;
4. Pembangunan Rusunami di Kelurahan Kelapa Lima,Kelurahan Naikoten I, dan secara bertahap akan
dikembangkan di kelurahan lain;
5. Pengembangan Kawasan Siap Bangun di Kelurahan Belo, Kelurahan Sikumana, Kelurahan ManufaiII,
Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Naimata, dan Keluarah Liliba;
6. Pembangunan rumah kebun atau agropolitan di BWK VI Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Nainoi, dan
di BWK VII Kelurahan Belo dan Kelurahan Kolhua;
7. Setiap rumah di wajibkan mempunyai sarana pengelolaan limbah yang dihasilkan dari setiap rumah
tangga berupa septictank individ maupun komunal.

8. Setiap rumah dan bangunan diwajibkan menanam pohon pelindung (ruang terbuka privat) minimal
1 pohon pelindung;
9. Koefisien dasar bangunan di tiap-tiap Bagian Wilayah Kota(BWK)

10. Perlu disiapkan database perumahan permukiman;

11. Harus di buatkan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Pemukiman Daerah
(RP4D) Kota Kupang;
12. Perlu disiapkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada kawasan-kawasan yang dianggap
perkembangan sangat cepat;
13. Pengaturan permukiman yang lebih rinci diatur pada Aturan Zonasi dan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL)

C. Rencana Pengembangan dan Kriteria Sistem Jaringan Sumber Daya Air

1. Rencana Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air

a. Sistem Jaringan sumber daya air

b. Sistem jaringan air sungai di wilayah kota sebagaimana dimaksud pada point bagian pertama
terdiri atas Sungai Liliba, Sungai Kali Kaca dan Sungai Merdeka yang merupakan bagian dari
pengembangan Wilayah Sungai Noelima sebagai Wilayah Sungai Lintas Negara;
c. Pengelolaan sungai harus di koordinasikan dengan unit pelaksana teknis Pemerintah Pusat yang
mengelola Wilayah Sungai Noelima yaitu Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara dII;

d. Rencana pengembangan system Jaringan sungai

e. Rencana pengembangan irigasi sederhana

f. Sistem Jaringan air baku untuk air bersih

g. Pengendalian banjir/genangan di setiap BWK Kota Kupang


2. Rencana Pengembangan Infrastruktur Perkotaan

a. Sistem Jaringan infrastruktur perkotaan

b. Rencana pengembangan system pengolaan air limbah

c. Rencana pengembangan system persampahan

d. Rencana pengembangan dan pembangunan system drainase

D. Kawasan Lindung

Kawasan perlindungan setempat terdiri atas:

 Kawasan sempadan pantai;

 Kawasan sempadan sungai

 Kawasan lindung sekitar bendungan dan embung; dan

 Kawasan lindung sekitar mata air.

E. Kawasan Rawan Bencana


Rencana kawasan rawan bencana meliputi:

a. Kawasan rawan tsunami, gelombang pasang dana brasi disepanjang pantai Teluk
Kupang mulai dari Tenau sampai Lasiana;
b. Kawasan rawan tanah longsor dipinggiran Sungai Liliba, Sungai Dendeng, Sungai
Oesapa, dan Sungai Merdeka;
c. Kawasan rawan genangan meliputi Kelurahan Naikoten I, Kelurahan Naikoten II,
Kelurahan Oetete, Kelurahan Kuanino, Kelurahan Oepura, Kelurahan Oebobo,
Kelurahan Air Mata, Kelurahan Oeba, Kelurahan Oebufu, Kelurahan Fatulili, Kelurahan
Kelapa Lima, Kelurahan Oesapa, Kelurahan Fatufeto, Kelurahan Naikolen, Kelurahan
Penfui, Kelurahan Lasiana, Kelurahan Oesapa Selatan dan Kelurahan Oesapa Barat
F. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang di setiap Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota
Kupang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang
setiap BWK Kota Kupang.

G. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Pada Kawasan Permukiman

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk permukiman kepadatan rendah, permukiman


kepadatan sedang, dan permukiman kepadatan tinggi
2.1.1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN RPJPD KOTA KUPANG (2007-2025)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kupang nomor 1 tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Kupang Tahun 2007-2025 memiliki visi dan
misi pembangunan yaitu:

Visi:

ˆKOTA KUPANG YANG MAJU, MANDIRI, DAN SEJAHTERAˇ

Misi:

1. Mewujudkan masyarakat yang berdaya saing

2. Mewujudkan Masyarakat Hukum yang Demokratis

3. Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang Berkualitas, Bersih dan Berwibawa Dalam Kerangka
Pemerintahan yang Berdayaguna
4. Mewujudkan Kota Kupang Sebagai Wilayah yang Berketahanan Sosial, Ekonomi, Politik dan
Keamanan
5. Mewujudkan Kota Kupang Sebagai Wilayah Berkeseimbangan Lingkungan

6. Mewujudkan Kota Kupang Sebagai Wilayah yang Aman, Tertib dan Damai

7. Mewujudkan KotaKupang Sebagai Wilayah Pusat Pertumbuhan dan Pusat Pergaulan Antar
Masyarakat.

2.1.2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN RPJMD KOTA KUPANG (2013-2017)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kupang nomor 2 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kupang Tahun 2013-2017 memiliki visi dan
misi pembangunan yaitu:

Visi:

ˆMewujudkan Kota Kupang sebagai Kota BerbudayaModern, Produktif, Nyaman, dan


Berkelanjutanˇ

Misi:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat

2. Mewujudkan SDM dan Masyarakat Kota Kupang yang berkualitas

3. Meningkatkan mutu pelayanan public dan penegakan supremasi hukum


4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan

5. Meningkatakan kesejahteraan sosial masyarakat.

A. Tujuan dan Sasaran dari Perwujudan Misi RPJMD Kota Kupang dalam Mewujudkan dan
Infrastruktur Perkotaan yang Berkelanjutan
Dalam upaya mewujudkan misi pembangunan dalam RPJMD terkait dengan tata ruang
wilayah dan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan, maka tujuan dan sasarannya yaitu
antara lain:

1. Peningkatan pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang yang konsisten sesuai rencana
tata ruang wilayah,

2. Pengembangan struktur jaringan jalan yang sistematis sesuai dengan rencana tata ruang
dan pengembangan kelengkapan jalan

3. Pengembangan sarana dan prasarana penananganan system jaringan drainase,

4. Pengembangan sarana prasarana penyediaan air baku masyarakat dan kerjasama antar
wilayah, hulu hilir dan antara pemerintah pusat dan kota dalam pengelolaan air baku,

5. Meningkatkan pengendalian, pengawasan usaha pertambangan dan energi, LPJU, energy


nonmigas baru dan terbarukan, penertiban dan pengelolaan air bawah tanah,

6. Penyediaan perumahan layak huni bagi masyarakat terutama masyarakat yang


berpenghasilan rendah (MBR) dan fasilitas pendukungnya,

7. Pengembangan pengelolaan manajemen pelayanan transportasi, dengan sasaran


Meningkatnya jumlah kendaraan layak jalan

8. Pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU

B. Prioritas Pembangunan Daerah

Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran, maka ditetapkan prioritas pembangunan
Kota Kupang 2013-2017 yaitu sebagai berikut:

1. Penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran Adapun sasaran


pembangunan tahun 2013-2017 diletakkan pada:
a. Meningkatkan kapasitas modal usaha melalui pemberdayaan masyarakat

b. Tersedianya lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi pencari kerja

c. Tersedianya SDM sector ekonomi basis yang profesional, maju, dan mandiri

d. Tersedianya sarana dan prasarana usaha yang memadai, dalam upaya membuka
akses bagi masyarakat agar dapat berusaha secara baik dalam upaya memperoleh
pelayanan yang memadai
e. Meningkatnya iklim investasi yang sehat dan kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya sector penanaman modal di Kota Kupang
f. Pengembangan dan perluasan jaringan kerjasama antar pelaku bisnis baik di
tingkat lokal,regional,dan nasional/internasional
2. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan
3. Peningkatan pelayanan public dan penegakan supremasi hukum
4. Peningkatan kualitas infrastruktur dan penataan ruang kota

5. Peningkatan kesejahteraan social serta kesetaraan dan keadilan gender:

2.1.3. KEBIJAKAN BERDASARKAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN


PERUMAHAN PERMUKIMAN DI DAERAH (RP4D)

Pada Sub Bab ini akan diuraikan tentang kebijaksanaan yang terdapat dalam naskah
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman di Daerah (RP4D), yang
meliputi 2 (dua) hal yaitu:

a. Kebijaksanaan dan Strategi Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Kota Kupang,

b. Program Pembangunan daerah.

Untuk lebih detailnya penjelasan dari kedua hal tersebut di atas akan diuraikan sebagai
berikut:

A. Kebijaksanaan dan Strategi pembangunan Perumahan dan Permukiman di Kota Kupang

Kebijaksanaan dan strategi perumahan dan permukiman di Kota Kupang meliputi:

1. Kebijakan umum pembangunan perumahan dan permukiman secara Nasional

2. Kebijakan perumahan dan permukiman menurut Departemen Kimpraswil


B. Program Pembangunan Daerah
Pemerintah daerah/kota mempunyai kewenangan mengatur kepentingan masyarakat atas
prakarsa sendiri, berdasarkan prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan
keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah untuk dilaksanakan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dengan mengacu pada GBHN 1999-2004 dan
Pola Dasar Pembangunan Daerah juga berkewajiban menetapkan Program Pembangunan Daerah
(Propeda) dengan pendekatan yang komprehensif dan terfokus meliputi seluruh dimensi/bidang
pembangunan.

2.1.4. KEBIJAKAN BERDASARKAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR


PERKOTAAN (SPPIP) KOTA KUPANG

Berdasarkan misi pembangunan Kota tersebut serta memperhatikan berbagai kendala dan
permasalahan saat ini maka visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kota
Kupang dirumuskan sebagai berikut:

Visi: ˆTerwujudnya lingkungan permukimandi Kota Kupang yang serasi dan seimbang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang serta didukung oleh infrastruktur perkotaan yang memadaiˇ

Misi: Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, serta terpenuhinya infrastruktur yang


memadai,berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.

Perumusan strategi pengembangan merupakan perumusan strategi pengembangan permukiman


dan infrastruktur perkotaan yang dikembangkan dari visi, misi, dan kebutuhan strategis pengembangan
permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan yang dihasilkan adalah seperti yang terlihat pada table berikut

Tabel II. 6. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang

No Misi Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

MISI: Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, serta terpenuhinya infrastruktur yang memadai,
berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan
1. Menertibkan status penguasaan tanah pada kawasan permukiman yang
Peningkatan kualitas
1 beradap adalah yang tidak sesuai peruntukan
lingkungan
2. Melakukan sosialisasi dan relokasi pada kawasan permukiman yang berada
permukiman
pada kawasan sempadan
1. Memenuhi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan bagi warga

Pemenuhan kota yang tidak mampu

2 infrastruktur yang 2. Memberikan fasilitas untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni bagi

memadai warga Kota Kupang


3. Menyiapkan infrastruktur permukiman
4. Memberikan kemudahan bagi pengembang kawasan permukiman
Pengembangan 1. Mengembangkan permukiman dengan memanfaatan teknologi tepat
permukiman guna/ramah lingkungan
3
berwawasan 2. Mengembangkan dan mensosialisasikan managemen adaptasi terhadap
lingkungan bencana dan perubahan iklim

Pembangunan 1. Memelihara permukiman dan infrastruktur pendukungnya


4 permukiman 2. Menguatkan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan
berkelanjutan infrastruktur pendukungnya

Sedangkan program dari strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Kupang
berdasarkan Rencana SPPIP Kota Kupang adalah sebagai berikut:

1. Strategi Menertibkan status penguasaan tanah pada kawasan permukiman yang berada
pada lahan yang tidak sesuai peruntukan

2. Strategi Melakukan sosialisasi dan relokasi pada kawasan permukiman yang berada pada
kawasan sempadan

3. Strategi Memenuhi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan bagi warga kota
yang tidak mampu:

4. Strategi Memberikan fasilitas untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni bagi
warga Kota Kupang

5. Strategi Menyiapkan infrastruktur permukiman

6. Strategi Memberikan kemudahan bagi pengembang kawasan permukiman

7. Strategi Mengembangkan permukiman dengan memanfaatan teknologi tepat guna/


ramah lingkungan:
8. Strategi Mengembangkan dan mensosialisasikan managemen adaptasi terhadap bencana
dan perubahan iklim

9. Strategi Memelihara permukiman dan infrastruktur pendukungnya

10. Strategi Menguatkan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan

infrastruktur pendukungnya

2.2. MATRIKS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PENATAAN RUANG


Berdasarkan analisis kebijakan pembangunan permukiman perkotaan dan penataan ruang wilayah
Nasional, Provinsi, dan Kota Kupang, didapatkan hasil analisis dalam simpulan matriks yaitu sebagai berikut
:

TabelII.7. Matriks Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan dan Penataan Ruang Wilayah
Nasional

Tabel III. 8 . Matriks Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan dan Penataan Ruang Wilayah
Provinsi

Tabel III. 9. Matriks Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan dan Penataan Ruang Kota Kupang

Anda mungkin juga menyukai