Anda di halaman 1dari 31

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU

KABUPATEN LAMANDAU

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena atas rahmat – Nya buku panduan kebersihan tangan
telah selesai disusun.

Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan


persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak
langsung kematian pasien.Walaupun beberapa kejadian infeksi
nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien, namun
menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus
membayar lebih mahal.Infeksi nosokomial yang dikenal dengan
Healthcare Associated Infections (HAIs) dapat terjadi melalui
penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien
lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari
petugas kepada pasien.

Pemerintah, telah menyusun kebijakan nasional dengan


menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes RI)
Nomor 270 Tahun 2007 tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain. Pemerintah juga telah
menerbitkan Kepmenkes 382 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit. Kedua aturan ini akan dijadikan pijakan hukum untuk
menerapkan standardisasi fasilitas kesehatan di RS.

Pemerintah, juga telah memasukkan indikator pencegahan


dan pengendalian infeksi ke dalam standard pelayanan minimal
(SPM) dan bagian dari penilaian akreditasi RS.Ini menunjukkan
komitmen yang kuat bagi pemerintah agar setiap RS dapat
menjalankan program pencegahan dan pengendalian infeksi RS.
Selama ini penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di
RS dan pelayanan kesehatan lain masih jauh dari harapan.
Untuk itu, perlu sosialisasi untuk mendapatkan komitmen dari
Direktur RS.Direktur RS diminta untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas pelayanan kesehatan
dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi.

ii
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan
semua unsur, mulai dari unsur pimpinan sampai kepada
staf.Peran pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan
sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan
peran staf adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.

Salah satu tahap kewaspadaan standar yang efektif dalam


pencegahan dan pengendalian infeksi adalah hand hygiene
(kebersihan tangan) karena kegagalan dalam menjaga kebersihan
tangan adalah penyebab utama infeksi nosokomial dan
mengakibatkan penyebaran mikroorganisme multi resisten di
fasilitas pelayanan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan
dengan cara mencuci tangan adalah metode paling mudah dan
efektif dalam pencegahan infeksi nosokomial.

Disamping itu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu, akuntabel dan transaparan kepada masyarakat
khususnya jaminan keselamatan pasien (patient safety). Hal itu
sejalan dengan Undang Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen dan UU No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran untuk memberikan kepastian hukum baik
bagi penerima maupun pemberi pelayanan.

Pemerintah akan terus melakukan sosialisasi program cuci


tangan saat memasuki ruangan RS dan fasilitas kesehatan lain
untuk mencegah infeksi. Program ini telah lama diterapkan di
dunia internasional.Hal itu terbukti berdampak besar dengan
berkurangnya infeksi di RS.Strategi yang sudah terbukti paling
bermanfaat dalam mengendalikan infeksi di RS adalah melalui
peningkatan kemampuan petugas kesehatan.Diantaranya,
melalui kewaspadaan standar yang diterapkan pada semua
orang, baik petugas, pasien, maupun pengunjung.Penelitian
membuktikan infeksi nosokomial di RS terjadi akibat kurangnya
kepatuhan petugas.Rata-rata kepatuhan petugas untuk mencuci
tangan di Indonesia hanya 20%-40%".

Buku Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) RSUD


LAMANDAU ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
meningkatkan pemahaman dan kepatuhan dalam melaksanakan

iii
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD LAMANDAU
dengan membiasakan mencuci tangan.

Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
buku ini.

Semoga upaya kita mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho


dari Allah SWT Amin.

LAMANDAU,1 Agustus 2017

Penyusun

iv
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMANDAU

NOMOR : 800/2056a/2015

TENTANG

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)

Disusun Oleh :

dr.
NIP.

Disetujui Oleh :
NIP.

Ditetapkan Oleh :
dr.
NIP.

v
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMANDAU

NOMOR :

TENTANG

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU


KABUPATEN LAMANDAU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi Nosokomial;
b. bahwa agar Buku Panduan Kebersihan Tangan
( Hand Hygiene ) digunakan sebagai panduan
dalam upaya pencegahan infeksi di RSUD
LAMANDAU;
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas, perlu
ditetapkan dan disahkan dalam Surat
keputusan.
Mengingat : 1. undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 270/MENKES/SK/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
4. keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 382/MENKES/SK/III/2007
tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;

2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Mengesahkan berlakunya Buku Panduan


Kebersihan Tangan ( Hand Hygiene ) sebagaimana
terlampir dalam Surat Keputusan ini, agar
digunakan sebagai panduan di RSUD LAMANDAU.

KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal


ditetapkan sampai diadakan pencabutan kembali.

KETIGA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal


yang perlu disempurnakan, akan diadakan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana
mestinya.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di : LAMANDAU
pada tanggal : 1 Agustus 2017

DIREKTUR RSUD LAMANDAU


KABUPATEN LAMANDAU,

3
Daftar Isi

BAB I ......................................................................................... 5
DEFINISI ................................................................................... 5
A. PENGERTIAN .................................................................... 5
B. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN ....................................... 7
BAB II........................................................................................ 8
RUANG LINGKUP ...................................................................... 8
BAB III....................................................................................... 9
TATA LAKSANA ......................................................................... 9
A. MENGAPA PERLU KEBERSIHAN TANGAN ? ...................... 9
B. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN
TANGAN ................................................................................. 9
C. HAL PENTING DALAM HAND HYGIENE ............................. 9
D. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN .................................... 10
E. FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN DI RSUD LAMANDAU 11
F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN .......................... 12
G. HANDRUB ANTISEPTIK (HANDRUB BERBASIS ALKOHOL)13
H. Jenis-Jenis Cuci Tangan ................................................. 14
I. MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR
MENGALIR ........................................................................... 15
J. MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL ............................................................................. 17
K. MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN ................................. 19
L. INGAT “FIVE MOMENTS” ................................................ 22
M. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI
TANGAN ............................................................................... 24
N. TINDAK LANJUT ............................................................. 24
O. KESIMPULAN .................................................................. 24
BAB IV .................................................................................... 25
DOKUMENTASI ....................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 27

4
BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Mencuci Tangan : Proses yang secara mekanik
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora Kulit
 Flora Transien:Flora Transien pada tangan diperoleh
melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan
lain dan permukaan lingkungannya (misalnya : meja
periksa, lantai atau toilet). Organisme ini tinggal di
lapisan luar kulit dan terangkat dengan mencuci
tangan menggunakan sabun biasa dan air mengalir.
 Flora Residen: tinggal di lapisan kulit yang lebih
dalam (epidermis) serta di dalam folikel rambut, dan
tidak dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan
pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan
air bersih.
3. Air Bersih :Air yang secara alami atau kimiawi
dibersihkan atau disaring sehingga aman untuk
diminum, serta untuk pemakaian lainnya (misalnya :
mencuci tangan dan membersihkan instrumen medis)
karena memenuhi standar kesehatan yang telah
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus
bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas
rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun : Produk-produk pembersih (batang, cair, lembar
atau bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan,
sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk
melepas mikroorganisme secara mekanik, sementara

5
sabun antiseptik (antimikroba) selain melepas juga
membunuh atau menghambat pertumbuhan dari
hampir sebagian besar mikroorganisme.
5. Agen Antiseptik atau Antimikroba(istilah yang
digunakan bergantian): Bahan kimia yang diaplikasikan
di atas kulit atau jaringan hidup lain untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik
yang sementara atau yang merupakan penghuni tetap),
sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.
Contohnya adalah :

- Alkohol 60- 90% (etil dan isopropil atau metil


alkohol);
- Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, Hibiscrub,
Hibitane);
- Klorheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai
konsentrasi (Savlon);
- Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi
yodium atau tincture (yodium tinktur) Iodofor 7,5-
10%, berbagai konsentrasi (Betadine atau
Wescodyne);
- Kloroksilenol 0,5-4% (Para kloro metaksilenol atau
PCMX) berbagai konsentrasi (Dettol)
- Triklosan 0,2-2%.
6. Emollient : Cairan organik, seperti gliserol, propilen
glikol atau sorbitol yang ditambahkan pada handrub dan
losion. Kegunaan emollient untuk melunakkan kulit dan
membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan,
kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian
tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptik) dan air.
7. Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) : Merupakan suatu
prosedur tindakan membersihkan tangan dengan

6
menggunakan sabun antiseptik di bawah air yang
mengalir (bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi
dengan bahan-bahan protein) atau dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol (jika tangan
tidak terlihat kotor/ternoda).

B. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN


1. Untuk memutus transmisi mikroba :
a. Di antara area perawatan dan zona pasien;
b. Di antara zona pasien dan area perawatan;
c. Pada daerah tubuh pasien yang berisiko infeksi
(contoh : membran mukosa, kulit non intak, alat
invasif);
d. Dari darah dan cairan tubuh.
2. Untuk mencegah :
a. Kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multi
resisten);
b. Penyebaran pathogen ke area perawatan;
c. Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan;

7
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) meliputi :

1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti:


dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya,
misalnya:fisioterapi, laboratorium, dll;
2. Setiap orang yang ada kontak dengan pasien, meskipun
tidak langsung, seperti: ahli gizi, farmasi dan petugas
tehnik;
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang
dilakukan terhadap pasien;
4. Setiap orang yang bekerja di rumah sakit.
5. Pasien;
6. Keluarga Pasien;
7. Pengunjung.

8
BAB III
TATA LAKSANA

A. MENGAPA PERLU KEBERSIHAN TANGAN ?


1. Pilar dalam PPI;
2. Bagian dari Kewaspadaan Standar;
3. Komponen Sentral dari Patient Safty;
4. Sederhana dan Efektif Mencegah HAIs;
5. Menciptakan Lingkungan yang Aman;
6. Pelayanan Kesehatan Aman.

B. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN


TANGAN
1. Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien;
2. Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting
untuk mencegah penyebaran infeksi;
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan
terlihat kotor atau terkontaminasidengan bahan-bahan
protein;
4. Gunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk
dekontaminasi tangan, jika tangan tidak terlihat
ternoda.Jangan gunakan handrub berbasis alkohol jika
tangan terlihat kotor;
5. Jangan gunakan produk berbasis alkohol setelah
menyentuh kulit yang tidak utuh, darah atau cairan
tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir dan keringkan dengan handuk tissue sekali
pakai;
6. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

C. HAL PENTING DALAM HAND HYGIENE


1. Jaga kuku selalu pendek dan bersih;

9
2. Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, cuteks;
3. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan di
antara pasien;
4. Tidak dianjurkan menggunakan handuk pakai ulang
dan tissue roll;
5. Tidak boleh menambahkan sabun cair/antiseptik
sebelum habis benar. Sebelum mengisi, bersihkan
dispenser hingga bersih dan kering;
6. Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif;
7. Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis kontak;
8. Setelah melakukan kebersihan tangan, tidak
menyentuh permukaan lingkungan sebelum melakukan
tindakan;
9. Setelah 6-8 kali melakukan handrub, harus melakukan
handwash untuk menghilangkan efek residu dari
antiseptik di tangan;
10. Setelah melakukan handwash, tidak dianjurkan
melakukan handrub dan atau sebaliknya;
11. Handrub tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan
sabun dan air yang mengalir;
12. Lakukan handwash meskipun setelah menggunakan
sarung tangan.

D. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN


1. Segera : setelah tiba di tempat kerja.
2. Sebelum :
- kontak langsung dengan pasien;
- memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis
dan tindakan invasif (pemberian suntikan intra
vaskuler);
- menyediakan/mempersiapkan obat-obatan;
- mempersiapkan makanan;

10
- memberi makan pasien;
- meninggalkan rumah sakit.
3. Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama
dimana tangan terkontaminasi, untuk menghindari
kontaminasi silang.
4. Setelah :
- kontak dengan pasien;
- melepas sarung tangan;
- melepas alat pelindung diri;
- kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi,
ekskresi, eksudat luka dan peralatan yang diketahui
atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh, ekskresi (bedpen, urinal) apakah
menggunakan atau tidak menggunakan sarung
tangan;
- Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung
dengan tangan.

E. FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN DI RSUD LAMANDAU


1. Tempat cuci tangan dengan air mengalir dari keran;
2. Sabun atau antiseptik dalam dispenser dengan
pengontrol otomatis ataupun dalam botol pencet
manual;
3. Kertas pengering/tissue towel;
4. Kotak tissue towel;
5. Tempat sampah injak untuk tempat sampah non
infeksius;
6. Cairan handrub;
7. Poster 6 (enam) langkah cuci tangan.

11
F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN
1. Air mengalir;
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir
dengan saluran pembuangan ( wastafel ). Dengan
guyuran air mengalir tersebut maka mikroorganisme
yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi
saat cuci tangan akan terhalau dan tidak menempel lagi
dipermukaan kulit. Selain air mengalir ada bahan
pencuci tangan yang dibutuhkan yaitu: sabun
antiseptik.

2. Sabun;
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi
menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme
dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga
mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan
mudah terbawa oleh air. Jumlah mikroorganisme
semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci
tangan, namun dilain pihak dengan seringnya
menggunakan sabun atau detergen maka lapisan lemak
kulit akan hilang dan membuat kulit menjadi kering dan
pecah-pecah.

3. Larutan Antiseptik;
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba
topikal, dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya
untuk menghambat aktifitas atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Antiseptik memiliki bahan
kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit
dan selaput mukosa.Antiseptik memiliki keragaman
dalam hal efektivitas, aktifitas, akibat dan rasa pada
kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis
antiseptik tersebut dan reaksi kulit masing-masing
individu.

12
Kulit manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin
dicapai adalah penurunan jumlah mikroorganisme pada
kulit secara maksimal terutama kuman transien.

Kriteria memilih antiseptik adalah sebagai berikut:

- Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak


mikroorganisme secara luas (gram positif dan gram
negatif, virus lipofilik, bacillus dan tuberkulosis,
fungi, endospora);
- Efektivitas;
- Kecepatan aktifitas awal;
- Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk
meredam pertumbuhan;
- Tidak mengakibatkan iritasi kulit;
- Tidak menyebabkan alergi;
- Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang;
- Dapat diterima secara visual maupun estetik.

4. Tissue Towel yang Bersih dan Kering.


- Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan
sangat penting;
- Keringkan tangan dengan handuk kertas, jika tidak
tersedia gunakan handuk tangan sekali pakai;
- Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih,
tidak terkontaminasi.

G. HANDRUB ANTISEPTIK (HANDRUB BERBASIS ALKOHOL)


Penggunaan handrub antiseptik untuk tangan yang
bersih lebih efektif membunuh flora residen dan flora
transien daripada mencuci tangan dengan sabun antiseptik
atau dengan sabun biasa dan air.Antiseptik ini cepat dan
mudah digunakan serta menghasilkan penurunan jumlah

13
flora tangan awal yang lebih besar (Girou et al. 2002).
Handrub antiseptik juga berisi emolien seperti gliserin,
glisol propelin, atau sorbitol yang melindungi dan
melembutkan kulit.

Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau


zat organik, sehingga jika tangan sangat kotor atau
terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus
mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih
dahulu.Selain itu, untuk mengurangi “penumpukan”
emolien pada tangan setelah pemakaian handrub antiseptik
berulang, tetap diperlukan mencuci tangan dengan sabun
dan air setiap kali setelah 5 – 10 aplikasi handrub.Terakhir,
handrub yang hanya berisi alkohol sebagai bahan aktifnya,
memiliki efek residual yang terbatas dibandingkan dengan
handrub yang berisi campuran alkohol dan antiseptik
seperti khlorheksidin.

H. Jenis-Jenis Cuci Tangan


1. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air yang Mengalir
(Handwash);
2. Cuci Tangan dengan Cairan Berbasis Alkohol
(Handrub);
3. Cuci Tangan Persiapan Pembedahan(Handscrubbing).

14
I. MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR

Gambar 1 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene In Health Care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization,
2009.

15
PETUNJUK 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN
SABUN DAN AIR MENGALIR
Waktu yang diperlukan : 40 – 60 detik

1. Basahi tangan dengan air;


2. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh
permukaan tangan;
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata. (Langkah 1);
4. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri ).
Lakukan sebaliknya. (Langkah 2);
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari (Langkah
ke 3);
6. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya
dengan jari saling mengunci, gosok pada jari dengan
kedua ibu jari. (Langkah 4);
7. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan kanan.
Lakukan sebaliknya secara bergantian. (Langkah 5);
8. Gosok dengan memutar berlawanan arah jarum jam
ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri.
Lakukan sebaliknya. (Langkah 6);
9. Bilas kedua tangan dengan air;
10. Keringkan dengan tissue towel sekali pakai sampai benar-
benar kering;
11. Gunakan tissue tersebut untuk menutup kran air;
12. Tangan Anda sudah bersih.

16
J. MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL

Gambar 2 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene In Health Care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization,
2009.

17
PETUNJUK 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN
ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
Waktu yang diperlukan : 20 – 30 detik

1. Tuangkan 3–5 cc antiseptik berbasis alkohol ke dalam


tangan, keseluruh permukaan tangan;
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata. (Langkah
1);
3. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri ).
Lakukan sebaliknya. (Langkah 2);
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
(Langkah 3);
5. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya
dengan jari saling mengunci, gosok. (Langkah 4);
6. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan
kanan. Lakukan sebaliknya secara bergantian.
(Langkah 5);
7. Gosok dengan memutar ujung jari tangan kanan di
telapak tangan kiri ke arah ibu jari tangan kiri..
Lakukan sebaliknya. (Langkah 6);
8. Tangan Anda sudah bersih.

18
K. MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN

Gambar 3 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene InHealth Care : First Global
Patient Safety Challenge,World Health
Organization, 2009.

19
Gambar 4 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand
Hygiene InHealth Care : First Global
Patient Safety Challenge,World Health
Organization, 2009.

20
PETUNJUK CUCI TANGAN PEMBEDAHAN

1. Pakailah tutup kepala dan masker;


2. Lepas semua perhiasan yang ada di tangan (gelang,
cincin, jam tangan);
3. Basahi tangan dengan air kran pada temperatur yang
nyaman sampai rata;
4. Teteskan desinfektan sebanyak ± 2 – 5 cc ditelapak
tangan kiri dengan menggunakan siku lengan tangan
kanan ;
5. Rendam ujung jari tangan kanan ke dalam sabun
antiseptik yang telah dituangkan pada telapak tangan
kiri selama 5 detik;
6. Usap sabun antiseptik di lengan tangan kanan dari
pergelangan tangan ke arah siku dengan cara
memutar yang dilakukan selama10-15 detik;
7. Teteskan sabun antiseptik sebanyak 2-5 cc ditelapak
tangan kanan dengan menggunakan siku tangan kiri;
8. Rendam ujung jari tangan kiri ke dalam sabun
antiseptik yang telah dituangkan pada telapak tangan
kanan selama 5 detik
9. Usapkan sabun antiseptik dilengan tangan kiri dari
pergelangan tangan ke arah siku dengan cara
memutar yang dilakukan selama10-15 detik
a. Gosok kedua telapak tangan hingga merata;
b. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri ).
Lakukan sebaliknya;
c. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari;
d. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya
dengan jari saling mengunci;
e. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan
kanan. Lakukan sebaliknya secara bergantian;

21
10. Sambil menunggu kedua tangan kering, posisi tangan
tetap diatas siku dan biarkan air yang menetes
dibagian siku sampai habis.

L. INGAT “FIVE MOMENTS”

Gambar 5 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand


Hygiene In Health Care : First Global
Patient Safety Challenge, World Health
Organization, 2009.

22
LIMA AKTIFITAS YANG MEMBUTUHKAN HIGIENITAS TANGAN

1. Sebelum Kontak dengan Pasien;


Bersihkan tangan Anda saat sebelum menyentuh pasien
dan saat ingin melakukan perawatan untuk melindungi
pasien terkena kuman yang terbawa oleh tangan anda.

2. Sebelum Tindakan Asepsis;


Bersihkan tangan Anda segera sebelum melakukan
tindakan aseptik untuk melindungi pasien dari kuman
berbahaya, termasuk pada pasien sendiri, yang berisiko
masuk ke dalam tubuhnya.

3. Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien;


Bersihkan tangan Anda segera setelah bersentuhan dengan
cairan tubuh pasien (dan setelah melepas sarung tangan)
untuk melindungi Anda dan lingkungan dari kuman pasien
yang dapat merugikan.

4. Setelah Kontak dengan Pasien;


Bersihkan tangan Anda setelah menyentuh pasien, ketika
meninggalkan pasien untuk melindungi Anda dan
lingkungan yang bersih itu dari kuman pasien yang
merugikan.

5. Setelah Kontak dengan Lingkungan Sekitar Pasien.


Bersihkan tangan Anda setelah menyentuh barang atau
perabot disekitar pasien, meninggalkan pasien, bahkan
saat pasien tidak tersentuh sekalipun.

untuk melindungi diri Anda dan lingkungan yang bersih


dari kuman pasien yang merugikan.

23
M. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN
1. Beban kerja berlebihan;
2. Belum tersedia sarana/fasilitas kebersihan tangan;
3. Lokasi kebersihan tangan terlalu jauh;
4. Bila sering cuci tangan, tangan rusak;
5. Tidak peduli;
6. Petugas berpikir, pasien yang membawa kuman di
badannya, kurang pengetahuan petugas/kurang
informasi;
7. Belum ada peraturan/poster.

N. TINDAK LANJUT
1. Peraturan / Poster;
2. Komunikasi, edukasi, informasi;
3. Beri umpan balik kepada petugas;
4. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan;
5. Berikan motivasi;
6. Kampanye kebersihan tangan.

O. KESIMPULAN
1. Kebersihan tangan merupakan pilar dan indikator mutu
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi yang
merupakan bagian indikator mutu pelayanan rumah
sakit;
2. Melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh
setiap petugas rumah sakit;
3. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci
tangan dengan air mengalir jika tangan tampak kotor
atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol jika
tangan tidak tampak kotor.

24
BAB IV
DOKUMENTASI

TOOLS KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)

Lembar Audit

Kepatuhan Melakukan Kebersihan Tangan

Petugas RSUD LAMANDAU

Beri Tanda (V) pada Kolom YA dan TIDAK

NO. PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN


1 Sebelum Kontak dengan Pasien
Sebelum Melakukan Tindakan
2
Aseptik
Setelah Kontak dengan Darah /
3
Cairan Tubuh Pasien
4 Setelah Kontak dengan Pasien
Setelah Kontak dengan
5 Lingkungan / Peralatan di sekitar
Pasien
Total

Mengetahui,
Komite Pencegahan dan Pengandalian
Infeksi Sekretaris/IPCN,
Ketua,

dr. Lusiana Nova Berti Anhrita S.Kep Ners

25
Lembar Audit

Fasilitas Kebersihan Tangan


Ruangan …………

RSUD LAMANDAU

Beri Tanda (V) pada Kolom YA dan TIDAK

NO. PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN


1 Tersedia wastafel cuci tangan
2 Keran air berfungsi dengan baik
Tersedia sabun cair di seluruh
3
wastafel
Tersedia tissue towel di seluruh
4
wastafel
Tersedia fasilitas pembuangan
5
sampah di dekat wastafel
Tersedia alkohol handrub di
6
setiap kamar ruang pasien
Tersedia alkohol handrub di
7
setiap troli tindakan
Total

Mengetahui,
Komite Pencegahan dan Pengandalian Infeksi
Ketua, Sekretaris/IPCN,

dr.

26
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah


Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, Depkes
RI – Perdalin Pusat Jakarta, 2011
Pedoman Buku Ajar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit, Costy Pandjaitan – Perdalin Pusat Jakarta,
2008.
Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan
Kesehatan, Depkes RI, 2010
Perdalin Pusat, Handout Pelatihan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, 2012
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, World Health
Organization (WHO), 2009

27

Anda mungkin juga menyukai