(HAND HYGIENE)
KABUPATEN LAMANDAU
2017
i
KATA PENGANTAR
ii
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan
semua unsur, mulai dari unsur pimpinan sampai kepada
staf.Peran pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan
sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan
peran staf adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
iii
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD LAMANDAU
dengan membiasakan mencuci tangan.
Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
buku ini.
Penyusun
iv
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMANDAU
NOMOR : 800/2056a/2015
TENTANG
(HAND HYGIENE)
Disusun Oleh :
dr.
NIP.
Disetujui Oleh :
NIP.
Ditetapkan Oleh :
dr.
NIP.
v
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMANDAU
NOMOR :
TENTANG
(HAND HYGIENE)
2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di : LAMANDAU
pada tanggal : 1 Agustus 2017
3
Daftar Isi
BAB I ......................................................................................... 5
DEFINISI ................................................................................... 5
A. PENGERTIAN .................................................................... 5
B. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN ....................................... 7
BAB II........................................................................................ 8
RUANG LINGKUP ...................................................................... 8
BAB III....................................................................................... 9
TATA LAKSANA ......................................................................... 9
A. MENGAPA PERLU KEBERSIHAN TANGAN ? ...................... 9
B. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN
TANGAN ................................................................................. 9
C. HAL PENTING DALAM HAND HYGIENE ............................. 9
D. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN .................................... 10
E. FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN DI RSUD LAMANDAU 11
F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN .......................... 12
G. HANDRUB ANTISEPTIK (HANDRUB BERBASIS ALKOHOL)13
H. Jenis-Jenis Cuci Tangan ................................................. 14
I. MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR
MENGALIR ........................................................................... 15
J. MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL ............................................................................. 17
K. MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN ................................. 19
L. INGAT “FIVE MOMENTS” ................................................ 22
M. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI
TANGAN ............................................................................... 24
N. TINDAK LANJUT ............................................................. 24
O. KESIMPULAN .................................................................. 24
BAB IV .................................................................................... 25
DOKUMENTASI ....................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 27
4
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
1. Mencuci Tangan : Proses yang secara mekanik
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora Kulit
Flora Transien:Flora Transien pada tangan diperoleh
melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan
lain dan permukaan lingkungannya (misalnya : meja
periksa, lantai atau toilet). Organisme ini tinggal di
lapisan luar kulit dan terangkat dengan mencuci
tangan menggunakan sabun biasa dan air mengalir.
Flora Residen: tinggal di lapisan kulit yang lebih
dalam (epidermis) serta di dalam folikel rambut, dan
tidak dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan
pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan
air bersih.
3. Air Bersih :Air yang secara alami atau kimiawi
dibersihkan atau disaring sehingga aman untuk
diminum, serta untuk pemakaian lainnya (misalnya :
mencuci tangan dan membersihkan instrumen medis)
karena memenuhi standar kesehatan yang telah
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus
bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas
rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun : Produk-produk pembersih (batang, cair, lembar
atau bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan,
sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk
melepas mikroorganisme secara mekanik, sementara
5
sabun antiseptik (antimikroba) selain melepas juga
membunuh atau menghambat pertumbuhan dari
hampir sebagian besar mikroorganisme.
5. Agen Antiseptik atau Antimikroba(istilah yang
digunakan bergantian): Bahan kimia yang diaplikasikan
di atas kulit atau jaringan hidup lain untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik
yang sementara atau yang merupakan penghuni tetap),
sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.
Contohnya adalah :
6
menggunakan sabun antiseptik di bawah air yang
mengalir (bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi
dengan bahan-bahan protein) atau dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol (jika tangan
tidak terlihat kotor/ternoda).
7
BAB II
RUANG LINGKUP
8
BAB III
TATA LAKSANA
9
2. Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, cuteks;
3. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan di
antara pasien;
4. Tidak dianjurkan menggunakan handuk pakai ulang
dan tissue roll;
5. Tidak boleh menambahkan sabun cair/antiseptik
sebelum habis benar. Sebelum mengisi, bersihkan
dispenser hingga bersih dan kering;
6. Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif;
7. Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis kontak;
8. Setelah melakukan kebersihan tangan, tidak
menyentuh permukaan lingkungan sebelum melakukan
tindakan;
9. Setelah 6-8 kali melakukan handrub, harus melakukan
handwash untuk menghilangkan efek residu dari
antiseptik di tangan;
10. Setelah melakukan handwash, tidak dianjurkan
melakukan handrub dan atau sebaliknya;
11. Handrub tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan
sabun dan air yang mengalir;
12. Lakukan handwash meskipun setelah menggunakan
sarung tangan.
10
- memberi makan pasien;
- meninggalkan rumah sakit.
3. Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama
dimana tangan terkontaminasi, untuk menghindari
kontaminasi silang.
4. Setelah :
- kontak dengan pasien;
- melepas sarung tangan;
- melepas alat pelindung diri;
- kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi,
ekskresi, eksudat luka dan peralatan yang diketahui
atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh, ekskresi (bedpen, urinal) apakah
menggunakan atau tidak menggunakan sarung
tangan;
- Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung
dengan tangan.
11
F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN
1. Air mengalir;
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir
dengan saluran pembuangan ( wastafel ). Dengan
guyuran air mengalir tersebut maka mikroorganisme
yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi
saat cuci tangan akan terhalau dan tidak menempel lagi
dipermukaan kulit. Selain air mengalir ada bahan
pencuci tangan yang dibutuhkan yaitu: sabun
antiseptik.
2. Sabun;
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi
menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme
dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga
mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan
mudah terbawa oleh air. Jumlah mikroorganisme
semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci
tangan, namun dilain pihak dengan seringnya
menggunakan sabun atau detergen maka lapisan lemak
kulit akan hilang dan membuat kulit menjadi kering dan
pecah-pecah.
3. Larutan Antiseptik;
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba
topikal, dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya
untuk menghambat aktifitas atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Antiseptik memiliki bahan
kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit
dan selaput mukosa.Antiseptik memiliki keragaman
dalam hal efektivitas, aktifitas, akibat dan rasa pada
kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis
antiseptik tersebut dan reaksi kulit masing-masing
individu.
12
Kulit manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin
dicapai adalah penurunan jumlah mikroorganisme pada
kulit secara maksimal terutama kuman transien.
13
flora tangan awal yang lebih besar (Girou et al. 2002).
Handrub antiseptik juga berisi emolien seperti gliserin,
glisol propelin, atau sorbitol yang melindungi dan
melembutkan kulit.
14
I. MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR
15
PETUNJUK 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN
SABUN DAN AIR MENGALIR
Waktu yang diperlukan : 40 – 60 detik
16
J. MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL
17
PETUNJUK 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN
ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
Waktu yang diperlukan : 20 – 30 detik
18
K. MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN
19
Gambar 4 : Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand
Hygiene InHealth Care : First Global
Patient Safety Challenge,World Health
Organization, 2009.
20
PETUNJUK CUCI TANGAN PEMBEDAHAN
21
10. Sambil menunggu kedua tangan kering, posisi tangan
tetap diatas siku dan biarkan air yang menetes
dibagian siku sampai habis.
22
LIMA AKTIFITAS YANG MEMBUTUHKAN HIGIENITAS TANGAN
23
M. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN
1. Beban kerja berlebihan;
2. Belum tersedia sarana/fasilitas kebersihan tangan;
3. Lokasi kebersihan tangan terlalu jauh;
4. Bila sering cuci tangan, tangan rusak;
5. Tidak peduli;
6. Petugas berpikir, pasien yang membawa kuman di
badannya, kurang pengetahuan petugas/kurang
informasi;
7. Belum ada peraturan/poster.
N. TINDAK LANJUT
1. Peraturan / Poster;
2. Komunikasi, edukasi, informasi;
3. Beri umpan balik kepada petugas;
4. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan;
5. Berikan motivasi;
6. Kampanye kebersihan tangan.
O. KESIMPULAN
1. Kebersihan tangan merupakan pilar dan indikator mutu
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi yang
merupakan bagian indikator mutu pelayanan rumah
sakit;
2. Melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh
setiap petugas rumah sakit;
3. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci
tangan dengan air mengalir jika tangan tampak kotor
atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol jika
tangan tidak tampak kotor.
24
BAB IV
DOKUMENTASI
Lembar Audit
Mengetahui,
Komite Pencegahan dan Pengandalian
Infeksi Sekretaris/IPCN,
Ketua,
25
Lembar Audit
RSUD LAMANDAU
Mengetahui,
Komite Pencegahan dan Pengandalian Infeksi
Ketua, Sekretaris/IPCN,
dr.
26
DAFTAR PUSTAKA
27