Anda di halaman 1dari 31

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan gemeli adalah suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih

embrio atau janin sekaligus. Kehamilan Gemeli terjadi, apabila dua atau lebih

ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi

membelah atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga

membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal

(Nugroho, T. 2012 : 172)

Ibu dengan kehamilan kembar memiliki tingkat resiko premature, berat bayi

lahir rendah, frekuensi dan tingkat keparahan anemia pada ibu, kejadian infeksi

saluran kemih, preeclampsia-eklampsia, hidramnion overdistensi, resiko

perdarahan, dan resiko terjadinya malformasi congenital. Resiko bagi bayi pada

kehamilan gemeli, dapat dilihat dari usia kehamilan, berat lahir bayi, letak janin,

serta keadaan umum bayi (Proverawati, 2009 : 76)

Penelitian yang dilakukan Di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

mengenai kasus kehamilan gemeli pada tahun 2011 berjumlah 8 orang dari 656

kehamilan, Tahun 2012 berjumlah 13 orang dari 360 kehamilan, Tahun 2013

berjumlah 16 orang dari 178 ibu hamil.Pada tahun 2014 berjumlah 10 orang dari

166 ibu hamil.pada tahun 2015 berjumlah 11 orangdari 102 ibu hamil, (Rekam

medik RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara).


2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimana Identifikasi Ibu Hamil yang mengalami Gemeli di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ibu hamil yang mengalami

gemeli di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara?

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengidentifikasi Umur ibu hamil yang mengalami di RSU Bahteramas

Provinsi Sulawesi Tenggara

2. Untuk mengidentifikasi Graviditas ibu hamilyang mengalami gemeli di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

4. Untuk mengidentifikasi Pendidikan ibu hamil yang mengalami gemeli di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

5. Untuk mengidentifikasi Pekerjaan ibu hamil yang mengalamigemeli di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan diploma III kebidanan di

Akademi Kebidanan Pelita Ibu Kendari

2. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang

didapatkan selama perkuliahan.Khususnya mata kuliah metode penelitian

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.


3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung

dari hari pertama haid terakhir ( Saifuddin, 2010 : 213 )

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan

keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang

wanita. Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting, dimana ibu harus

mempersiapkan diri sebaik-sebaiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ibu

yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Kehamilan merupakan suatu

tambahan kehidupan intrauterine yang memerlukan metabolism anak meningkat

20-25% (Manuaba, 2010:148).

Kehamilan yaitu di hitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga

di mulainya persalinan sejati yang menandai awal periode antepartum.

Pembuahan berlangsung ketika terjadi ovulasi,kuang lebih 14 hari setelah haid

terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari) (Varney, 2007:492).


4

2.1.2 Gejala dan Tanda Kehamilan

Ada beberapa indikator mengenai dugaan tentang kehamilan, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Tanda pasti kehamilan.

a. Terdengar Denyut jantung janin (DJJ)

Terlihat dan terdengar denyut jantung (suara jantung janin) dengan bantuan

alat :

1) Doppler pada usia kandungan 12 minggu

2) Stetoskop-monokuler pada usia kandungan 20 minggu

3) Foto-elektro pada usia kandungan 6 minggu

4) Ultrasonografi (USG) pada usia kandungan 6 minggu.

b. Gerakan janin yang di rasakan.

Ibu merasakan gerakan janin ketika usia kehamilan 16 minggu (akhir bulan

keempat) atau awal bulan ke lima. Gerakan janin lebih terasa di pagi hari atau saat

ibu beristirahat. Bahkan, pada usia kehamilan >22 minggu,ibu dapat melihat

gerakan janin pada saat janin bergerak.

c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran

embrio.Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (> 16

minggu).

2. Tanda tidak pasti tidak hamil

a. Perut membesar

Perut yang membesar sangat identik dengan adanya kehamilan.Pada wanita

yang memang benar hamil, perut ikut membesar karena rahim yang membesar .
5

Namun, tidak semua perut yang membesar merupakan akibat kehamilan, mungkin

saja akibat kegemukan atau terdapat penyakit di abdomen, misalnya tumor atau

adanya cairan di rongga perut (asites).

b. Uterus membesar

Dengan kehamilan yang sehat, uterus pun akan membesar sedikit demi sedikit

sesuai dengan usia kehamilan tersebut. Namun demikian,pembesaran uterus dapat

juga terjadi akibat suatu penyakit, misalnya mioma, kista, atau kanker stadium

lanjut.

c. Tanda hegar

Melunaknya segmen bawah rahim.pemeriksaan ini di lakukan oleh tenaga

medis,dengan cara melakukan pemeriksaan dalam dengan tangan kanan dan

tangan kiri berada di atas fundus.dengan penekanan ke arah dalam,pemeriksaan

dapat merasakan kedua tangan seolah-olah bertemu.

d. Tanda Chadwick

Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva.

e. Tanda piscacek

Yaitu pembesaran uterus kesalah satu arah sehingga mengarah jelas kesalah

satu arah pembesaran tersebut

f. Braxton-Hicks

Yaitu bila uterus di rangsang ( distimulasi dengan di raba) akan mudah

berkontraksi.

g. Basal Metabolisme Rate meningkat.

h. Ballotment positif
6

Jika di lakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara menggoyangkan

di salah satu sisi maka akan terasa ”pantulan”.

i. Tes urine positif

Tes urine di laksanakan minimal 1 minggu setelah terjadi pembuahan tujuan

dari pemeriksaan ini adalah mengetahui keadaan hormon gonadtrhopin dalam

urine. Kadar yang melebihi ambang normal,mengindikasikan bahwa wanita

mengalami kehamilan.

3. Dugaan hamil

a. Amenore / tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid).

b. Nausea,anoreksia,emesis, dan hipersalivasi

c. Pusing

d. Miksing / sering BAK

e. Obstipasi

f. Hipermentasi : striae, cloasma dan linea nigra

g. Varises

h. Payudara menegang

i. Perubahan perasaan

j. BB bertambah (Rustam,Mochtar 2012:180).

2.1.3 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester I, II dan III

Adapun kebutuhan dasar ibu hamil menurut (Marmi, 2011: 78) adalah
7

1. Oksigen

Paru – paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada hamil tua

sebelum kepala masuk panggul, paru – paru terdesak ke atas sehingga

menyebabkan sesak nafas. Untuk mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu :

a. Latihan nafas dengan senam hamil

b. Tidur dengan bantal yang tinggi

c. Makan tidak terlalu banyak

d. Hentikan merokok

e. Konsultasi ke dokter bila ada gangguan nafas seperti asma

f. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan

oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan vena aseden.

2. Nutrisi

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan

wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk perkembangan ibu dan

janin. Makanan yang di konsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan

janin dan sisanya 60 % digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal

kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.

Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel yang rusak, sebagai

sumber tenaga dan mengatur suhu tubuh dan sebagai cadangan makanan. Adapun

beberapa hal yang harus di perhatikan ibu hamil untuk menjalani proses

kehamilan yang sehat adalah :

a. Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur


8

b. Hindari makanan yang terlalu asin, pedas dan lemak cukup tinggi

c. Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol, bahan pengawet

dan zat berwarna

d. Hindari merokok

3. Personal Hygiene

Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan oleh diri sendiri.

Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor

banyak mengandung kuman-kuman. Adapun yang harus di jaga pada personal

hygiene adalah perawatan gigi, kebutuhan mandi, perawatan payudara, perawatan

rambut, perawatan vagina dan vulva serta perawatan kuku.

4. Pakaian

Pakaian uang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat,

mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut, pergelangan

tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering

di gunakan oleh wanita tidak dianjurkan karena akan menghambat sirkulasi darah.

Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya

akan menjadi lebih besar, sepatu haris terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit

dan berujung lancip tidak baik bagi kaki khususnya pada saat kehamilan ketika

stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi.

5. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar

untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan
9

menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas

usus halus dan besar sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).

Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya

gerakan ibu hamil untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan

gerak, banyak makan makanan berserat (sayuran dan buah- buahan).

6. Seksual

Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat

ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil. Kehamilan bukan

merupakan halangan utuk melakukan hubungan seksual, pada hamil muda

hubungan seksual sedapat mungkin dihindari bila terdapat keguguran berulang

atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, perdarahan dan mengeluarkan

cairan. Pada kehamilan sekitar 14 hari menjelang persalian perlu dihindari

hubungan seksual karena dapat membahayakan, bisa terjadi bila kurang hygienis,

ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena sperma mengandung

prostaglandin.

Perlu di ketahui kebutuhan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena

berat perut yang semakin membesar dan tekhniknya pun sulit dilakuakn.

7. Mobilisasi , body mekanik

Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan

baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang, body mekanik

(sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena di perlukan

untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan.
10

8. Exercise / senam hamil

Secara umum tujuan dilakukan senam hamil adalah untuk persiapan fisik

diantaranya :

a. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk

dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varises dan bengkak

b. Melatih dan menguasai teknik pernapasan yang berperan penting dalam proses

kehamilan dan persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung

lebih cepat dan keburtuhan oksigen terpenuhi

c. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut dan otot–

otot dasar panggul

d. Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan

e. Mendukung ketenagan fisik

9. Istrahat / tidur

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tetapi

tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menhindari pekerjaan yang tidak

disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam

waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan

tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya.kebiasaan

tidur larut malam harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga

seminimal mungkin.

10. Imunisasi

Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai

penyakit yang dapat di cegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang
11

membahayakan janin. Imunisasi harus di berikan pada wanita hamil hanya

imunisasi TT untuk mencegah kemungkina tetanus neonatorum. Imunisasi TT

harus di berikan sebanyak 2 kali dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1

bulan, dan ibu hamil harus sudah di imunisasi lengkap pada umur kehamilan 8

bulan.

11. Travelling

Wanita hamil harus berhati – hati melakukan perjalanan yang cenderung lama

dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan

gagguan sirkulasi serta oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu

lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan

perut yang menonjol.

Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat

udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan bila kehamilan 35 minggu.

Bepergian dapat menimbulkan masalah lain seperti konstipasi/diare karena asupan

makanan dan minuman berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan jauh.

2.1.4 Perubahan Psikologis Pada Kehamilan

1. Perubahan psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya

b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan bahkan

kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar- benar hamil, hal ini di

lakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya


12

d. Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya akan selalu mendapat perhatian

dengan seksama

e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu

yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin

merahasiakannya.

f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada setiap wanita

tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan (Sulistyawati, 2011:170).

2. Perubahan psikologis trimester II (periode kesehatan yang membaik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

c. Merasakan gerakan janin

d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

e. Libido meningkat

f. Menuntut perhatian dan cinta

g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain

yang baru menjadi ibu

i. Ketertarikan dan kativitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan

untuk peran baru (Sulistyawati, 2011:234).

3. Perubahan psikologis trimester III (Periode penantian dengan penuh

kewaspadaan)

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak

nyaman
13

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat kelahiran,

khwatir akan keselamatannya

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang

mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya

e. Merasa sedih karena kan terpisah dengan bayinya

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Persaan mudah terluka (sensitif)

h. Libido menurun (Sulistyawati, 2011:177).

2.1.5 . Deteksi dini/ tanda bahaya kehamilan

1. Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam merupakan suatu kondisi yang dapat membahayakan

kondisi ibu dan janin.Dan ada dua jenis perdarahan yaitu perdarahan hamil

muda dan perdarahan hamil tua.

2. Ketuban pecah dini

Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan di tunggu 1 jam

belum terjadi inpartu.

3. Hipertensi

Hipertensi dalam kehamilan adalah hasil yang serius yang terjadi pada

trimester II dan III, apalagi di iringi dengan gejala oedema, protein urin,

kejang, dan usia kehamilan di atas 22 minggu dengan ketentuan kenaikan

tekanan darah sisitolik 30 mmhg.

4. Sakit kepala yang hebat


14

Sakit kepala yang terjadi dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan di mana

sakit kepala menunjukan suatu yang serius apabila ibu mengalami sakit kepala

yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat dan dapat di curigai adanya

gejala dari eklamsi.

5. Hiperemesis gravidarum

Mual dan muntah merupakan gejala yang wajar yang sering terjadi pada ibu

hamil pada trimester I mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari penyebab

dari hiperemesis masih belum di ketahui secara pasti tapi ada yang menyatakan

bahwa mual dan muntah tersebut di sebabkan oleh peningkatan kadar estrogen

6. Gerakan janin yang berkurang

Ibu merasakan gerakan bayinya antara 20 minggu sampai 24 minggu di mana

ibu merasakan gerakan janinnya 3 kali dalam priode 3 jam gerakan ini akan

lebih terasa bila ibu dalam posisi berbaring atau istirahat.

7. Demam tinggi di sertai kejang

Demam dengan suhu di atas 38 0c dapat merupakan tanda bahaya, seperti

adanya infeksi yang bisa berakibat fatal terhadap janin di dalam kandungan.

8. Nyeri perut yang hebat

Nyeri ibu yang hebat pada ibu hamil dapat menunjukan adanya kehamilan

molahidatidosa, kehamilan ektopik, persalinan premature dan dapat terjadi

solusio plasenta.

9. Oedema pada wajah tangan dan kaki

Jika oedema pada wajah tangan dan kaki pada ibu hamil tidak hilang setelah

beristirahat berarti menunjukan adanya pre eklamsi


15

10. Pengelihatan kabur

Pengelihatan kabur pada kehamilan dapat menjadi tanda-tanda pre eklamsi

berat yang mengarah pada eklamsi (Erna setiyaningrum,2013: 12)

2.1.6 . Standar pelayanan asuhan ibu hamil

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah

3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid (TT)

bila di perlukan

7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan

8. Tes laboratorium (rutin dan khusus)

9. Tata laksana kasus

10. Temu wicara (konseling). (Erna setiyaningrum,2013: 6)

2.1.7 18 Penapisan Kehamilan

1. Riwayat section caesarea (SC)

2. Perdarahan Pervaginam

3. Persalinan kurang bulan (UK < 37 minggu)

4. Ketuban pecah di sertai mekonium yang kental

5. Ketuban pecah lama

6. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (UK < 37 minggu)

7. Ikterus
16

8. Anemia berat

9. Tanda/infeksi

10. Preeklamsia (hipertensi dalam kehamilan)

10. TFU 40 cm atau lebih

11. Gawat janin

12. Primipara dalam fase aktif kala 1 persalinan dan kepala janin 5/5

13. Presentase bukan belakang kepala

14. Presentasi ganda (majemuk)

15. Kehamilan ganda/gemeli

16. Tali pusat menumbung

17. Syok (Erna Setiyaningrum,2013: 15)

2.2 Tinjauan Khusus Tentang Kehamilan Gemeli

2.2.1 Pengertian Kehamilan Gemeli

Kehamilan gemeli adalahkehamilan dengan dua janin atau lebih,kehamilan

dan persalinan membawa resiko bagi janin dan ibu, oleh karena itu, dalam

menghadapi kehamilan gemeli memerlukan pengawasan dan perhatian khusus

yang intensif. (Manuaba, 2010:273)

Kehamilan gemeli adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih

yang ada dalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu tidak

begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan gemeli memerlukan perhatian dan

pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin

(Saifuddin,2010).
17

Kehamilan gemeli adalah suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih

embrio atau janin sekaligus. Kehamilan gemeli terjadi apabila dua atau lebih

ovum di lepaskan dan di buahi atau apabila satu ovum yang di buahi membelah

secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama. (Nugroho,T. 2012 : 48)

2.2.2 Etiologi

Menurut Taufan (Nugroho,2012 :50) kehamilan gemeli dapat di pengaruhi

beberapa faktor antara lain :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi : ras,umur,graviditas dan nutrisi

2. Faktor obat-obat induksi terapi hormon

3. Faktor keturuan

4. Faktor yang belum di ketahui

2.2.3 Tanda dan Gejala

1. Sesak nafas

2. Sering Buang air kecil (BAK)

3. Gerakan janin yang banyak

4. Edema varises

5. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas

toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin

pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.

6. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat

7. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar


18

8. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan berbeda

(nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan meningkat jika

keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar

9. Hiperemesis

10. Preeklamsi-eklamsia

11. Hidramnion

2.2.4 Jenis Kehamilan Gemeli

1. Kehamilan Monozigotik

Kehamilan monozigotik merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu

ovum yang di buahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio

yang sama, kehamilan ini juga di sebut hamil kembar identik atau hamil kembar

homolog atau hamil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.

Ciri ciri kehamilan monozigotik antara lain :

a) Jenis kelamin sama

b) Rupanya sama (seperti bayangan)

c) Golongan darah sama, cap kaki dan tangan sama

d) Sebagian hamil ganda dalam bentuk :

1. 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta

2. 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta

3. 2 amnion, 1 korion, 1 plasenta

e) Pada kembar monozigotik dapat terjadi kelainan pertumbuhan seperti kembar

siam

f) Insiden kelainan malformasi tinggi pada kehamilan ganda monozigotik


19

2. Kehamilan Dizigotik

Kehamilan dizigotik merupakan kehamilan ganda yag berasal dari dua atau

lebih ovum yang telah di buahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik

atau kehamilan kembar fraternai.

Ciri – ciri kehamilan dizigotik antara lain :

a) Jenis kelamin dapat sama atau berbeda

b) Persamaan seperti adik - kakak

c) Golongan darah tidak sama

d) Cap tangan dan kaki tidak sama

e) Sebagian hamil ganda dalam bentuk :

1. 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta

2. 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta

3. Conjoined twins,superfekkundasi 2 superfetasi

Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket

satu dengan yang lainnya. Misalnya torokopagus (dada dengan dada),

abdominopagus (perlengketan antara kedua abdomen), kraniopagus (kedua

kepala) dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat di pisahkan secara

operatif dengan berhasil.

Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang di keluarkan dalam ovulasi

yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek.

(Pudiastuti,RD.2011 :211).
20

2.2.5 Letak dan Presentasi Janin

Pada hamil gemeli sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua

janin.Begitu pula letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir,

misalnya dari letak lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala.Berbagai

kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi yang paling sering dijumpai

adalah.(Mochtar Rustam.2012:262)

a. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47 %).

b. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).

c. Keduanya presentasi bokong (8-10 %).

d. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).

e. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).

f. Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).

g. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi

kunci mengunci (interlocking).

2.2.6 Diagnosis

1. Anamnesis

a. Riwayat adanya keturunan kembar

b. Mendapat pengobatan infertilitas

c. Uterus yang membesar lebih dari 4 cm

d. Gearkan janin yang banyak

2. Pemeriksaan klinis (inspeksi dan palpasi)

a. Besarnya kehamilan melebihi lamanya terlambatnya menstruasi.


21

b. Besarnya rahim bertambah lebih cepat dari biasanya.

c. Berat badan bertambah lebih cepat.

d. Dapat di raba banyaknya bagian kecil janin.

e. Dapat di raba tiga bagian janin dan teraba dua ballotmen.

f. Terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 denyut atau lebih.

3. Pemeriksaan USG

a) Terlihat dua bayangan janin dengan satu atau dua kantong amnion.

b) Diagnosis dengan USG sudah dapat di tegakkan pada kehamilan 10 minngu

4. Pemeriksaan X-ray

Sudah jarang di lakukan karena terdapat bahaya radiasi dsri penyinaran

5. Diagnosis pasti

a) Teraba dua kepala

b) Teraba dua bokong atau dua punggung

c) Terdengar dua denyut jantung janin dengan perbedaan jumlah lebih dari 10

denyut

d) Dengan alat bantu ultrasonografi dan foto abdominal akan tampak dua janin

dalam rahim.

2.2.7 Komplikasi Kehamilan Gemeli

1. Komplikasi Kehamilan

a) Hidramnion

b) Prematuritas

c) Kelainan letak

d) Plasenta previa
22

e) Solusio plasenta

2. Komplikasi postpartum

a) Atonia uteri

b) Retensio plasenta

c) Plasenta rest

d) Perdarahan postpartum

e) Mudah infeksi.

2.2.8 Penatalaksanaan Kehamilan Gemeli

1. Sebelum persalinan

Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan gemelli lebih mungkin

terkait dengan komplikasi kehamilan. Pada kehamilan kebutuhan ibu untuk

kebutuhan hamil kembar lebih besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi seperti

anemia dalam kehamilan yang dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam

rahim. Ada argumen kuat yang menyatakan bahwa pasien harus mendapat asam

folat 5 mg dan satu tablet zat besi setiap hari.

2. Persalinan

Untuk memilih metode yang optimal untuk kelahiran presentasi janin-janin

itu harus diketahui dengan tepat.

Presentasi kepala paling sering terjadi (50% dari semua kombinasi), diikuti

dengan kelahiran kepala-bokong, bokong-kepala, bokong-bokong. Untuk

presentasi kepala-kepala, persalinan pervaginam diperbolehkan seperti halnya

pada prensentasi kepala tunggal. Frekuensi DJJ harus dipantau terus menerus

selama persalinan.
23

Setelah kelahiran dari kembar yang pertama,tali pusat dengan segera di

klem,yang dikenali sebagai kembar A, dan dipotong. Pemeriksaan dalam

kemudian di lakukan untuk menilai presentase dan stasion kembar kedua. Kalau

kembar kedua masih dalam presentasi kepala, persalinan dibiarkan berlanjut.

Frekuensi, oksitosin harus diberikan dalam larutan encer dan persalinan dibiarkan

berjalan.

3. Setelah persalinan

Terjadi gangguan kontraksi otot rahim yag menyebabkan atonia uteri yang

menimbulkan perdarahan dan retensio plasenta. Seorang wanita dengan kehamilan

ganda mempunyai volume darah yang lebih besar dan mendapatkan beban ekstra

pada sistem kardiovaskuler, peregangan otot rahim yang menyeababkan iskemia

yang dapat meningkatkankemungkinan preeklamsia dan eklampsia.

2.3 Dasar Pemikiran Terhadap Variabel yang Diteliti

2.3.1 Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dihitung berdasarkan ulang

tahun yang terakhir. Peluang hamil kembar sangat berhubungan dengan usia, dan

puncaknya pada usia >35 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun

menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak

dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa

melepaskan lebih dari satu telur dalam sebuah siklus. (Nugroho,T.2012:49)

Kehamilan yang tidak normal umumnya dapat dipengaruhi oleh faktor

kematangan alat reproduksi yang belum siap untuk di buahisehingga tidak dapat
24

berkembang denganbaik.Umur 20-35 tahun adalah periode yang paling aman

untuk kehamilan dan persalinna.Karena pada saat itu alat reproduksi sudah dapat

berkembang dengan baik. Kehamilan gemeli paling banyak pada umur > 35,

karena peningkatan yang nyata pada angka kehamilan gemeli yang berkaitan

dengan meningkatnya umur seseorang (Saifuddin,2010:23)

2.3.2 Graviditas

Graviditas adalah jumlah kehamilan keseluruhannya yang dialami oleh ibu

tanpa memandang hasil persalinannya.Graviditas yang digolongkan dalam

kategori primigravida adalah jumlah kehamilan lebih dari 1 kali, multigravida

adalah jumlah kehamilan 2-4 kali, sedangkan grandemultigravida adalah jumlah

kehamilan >5 kali. Komplikasi kehamilan biasanya terjadi pada graviditas 1 dan

graviditas >4, dimana dalam kehamilan pada akhirnya akan berpengaruh pada

kondisi janinnya. (Saifuddin, 2010:260)

Pada kehamilan gemeli jumlah kehamilan memiliki pengaruh dari

kehamilan sebelumnya karena perempuan yang pernah hamil sebelumnya,

setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk memiliki anak

kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil.Karena biasanya

rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah

menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar.

(Varney,2007:25).

2.3.3 Tingkat Pendidikan

Pendidkan merupakan proses belajar yang betujuan untuk meningkatkan

kematangan intelektual.Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam


25

kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan

kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya.

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidkan

seseorang.Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang,

maka semakin baik pula pengetahuan tentang sesuatu.

Pada ibu hamil khususnya kehamilan gemeli denganan tingkat pendidikan

yang rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai

informasi tentang kesehatannya, maka ia tidak tahu bagaimana cara melakukan

perawatan kehamilan yang baik. Sebagaimana telah diketahui ibu dengan

kehamilan gemeli dua kali lipat lebih banyak membutuhkan perawatan, asupan

gizi yang harus rutin dikonsultasikan oleh petugas kesehatan maupun dokter

spesialis kandungan untuk mendapatkan informasi tentang kehamilannya agar

tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan (Ari Sulistyawati, 2011:104)

2.3.4 Pekerjaan Ibu

Pekerjaan mempunyai peran penting dalam menentukan pengetahuan

seseorang. Seseorang yang bekerja akan mempunyai lebih banyak kesempatan

untuk memperoleh informasi atau pengetahuan disbanding seseorang yang lebih

banyak dirumah, salah satunya pengetahuan tentang kehamilan gemelli. Pekerjaan

yang di maksud yaitu pegawai negeri sipil (PNS), wiraswasta dan ibu di rumah

tangga (IRT).Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja

bagi ibu-ibu dan mempunyai pengaruh terhadap keluarga.

Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat

kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa


26

ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetuhuan yang lebih banyak memiliki

kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, Sehingga lebih banyak juga

peluang untuk mendapatkan informasi. (Ari Sulistyawati,2011:128)


27

2.4 Kerangka Konsep Penelitian

Umur Ibu

Grafiditas
Kehamilan

Gemeli

Pendidikan

Pekerjaan

Gambar 1. Bagan Konsep Penelitian


28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu untuk

menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan

karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, social, ekonomi, pekerjaan, atau

perkawinan, cara hidup (pola hidup) dan lain – lain. (Hidayat, 2007 : 53)

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian initelahdilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016.

3.2.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini telah di laksanakan di Ruang rekan medik di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

3.3 Populasi dan sampel penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang hamil dengan Gemeli yang

berkunjung di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara 2013-2015

berjumlah 37 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang hamil dengan gemeli

yang berkunjung di RSU Bahteramas Sulawesi Tenggara 2013-2015 berjumlah 37

orang. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan metode total sampling.


29

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu hasil

penelitian yang menggunakan banyak angka, dimulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data, serta penampilan data dari hasilnya.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang diperoleh dari

buku Register yang ada di RSU Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2013-

2015.

3.5 Pengelolaan Data dan Penyajian Data

3.5.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara sederhana dengan cara manual

menggunakan kalkulator.

3.5.2 Penyajian Data

Metode penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

yang diolah dan di uraikan dalam bentuk table dan dinarasikan.Rumus yang di

gunakan adalah:

𝒇
X= 𝑵 𝒙 𝒌

Keterangan:

X= presentasi hasil yang di capai

f= Frekuensi variabel yang diteliti’

N= Jumlah sampel penelitian


30

k =konstanta (100%)

3.6 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Kehamilan gemeli/ganda adalah suatu kehamilan dimana terdapat dua atau

lebih embrio atau janin sekaligus.

1. Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dihitung berdasarkan ulang

tahun yang terakhir.

Kriteria objektif :

a. < 20 tahun

b. 20 – 35 tahun

c. > 35 tahun (Sulistyawati, 2011:128).

2. Graviditas adalah jumlah kehamilan pertama dan berikutnya

Kriteria Objektif :

a. Graviditas I

b.Graviditas II

c. Graviditas III

d. Graviditas ≥IV (Saifuddin, 2010:260)

3. Pendidkan adalah proes kegiatan mengubah perilaku individu kearah

kedewasaan dan kematangan yang berjalan secara spontan dan alamiah.

(Sulistyawati, 2011:104)

Kriteria objektif:

1.SD

2.SMP

3.SMA
31

4.DIPLOMA/Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan adalah kegiatan ibu sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya.

Kriteria objektif :

a. PNS/Swasta

b. Wiraswasta

c. IRT (Sulistyawati,2011:128).

Anda mungkin juga menyukai