Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Tolikara dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun


2002 bersama 13 (tiga belas) kabupaten pemekaran lainnya di Provinsi Papua dan
disahkan pelaksanaan pembentukannya pada tanggal 12 April 2003.
Kabupaten Tolikara dalam konteks Papua dan Nasional memiliki kondisi
geografis yang khas, yang didominasi pegunungan dataran tinggi yang terjal
dengan ketersediaan infrastruktur dasar yang sangat terbatas, menyebabkan
daerah ini sangat sulit dijangkau, dibandingkan dengan Wilayah lain di Papua
maupun Wilayah Indonesia lainnya.
Kabupaten Tolikara mempunyai empat puluh enam distrik yang luas
wilayahnya ± 6.149,67 Km². Oleh karena itu kehadiran Kabupaten Tolikara
merupakan suatu cahaya baru yang membawa harapan bagi penduduk
Pegunungan Tengah. Kehadiran kabupaten, distrik dan kampung-kampung
pemekaran membawa harapan baru yang lebih baik dan menjadikan masa depan
yang penuh harapan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, dengan berkarya
membangun didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kabupaten Tolikara dalam konteks Papua dan Nasional memiliki kondisi
geografis yang khas, yang didominasi pegunungan dataran tinggi yang terjal
dengan ketersediaan infrastruktur dasar yang sangat terbatas, menyebabkan
daerah ini sangat sulit dijangkau, dibandingkan dengan Wilayah lain di Papua
maupun Wilayah Indonesia lainnya. Hingga saat ini wilayah ini hanya bisa
dijangkau dengan transportasi udara, menggunakan pesawat kecil sejenis Cessna,
Pilatus, Twin Otter dan Cassa, itupun sangat dipengaruhi dan tergantung pada
perubahan kondisi cuaca yang sering berkabut. Hampir semua lapangan terbang
di seluruh Wilayah Kabupaten Tolikara hanya dapat berfungsi pada waktu-waktu
tertentu, yaitu antara jam 06.00 s/d jam 11.00 WIT.
Keterbatasan transportasi berdampak langsung terhadap tingkat kemahalan
harga barang, dan menjadikan kabupaten ini menempati urutan keempat termahal
setelah Kabupaten Nduga di Papua. Tingginya tingkat kemahalan harga barang-
barang disebabkan hampir semua kebutuhan masyarakat didatangkan dari
Jayapura menggunakan transportasi udara dengan biaya yang sangat mahal,
seperti biaya angkut barang berkisar antara Rp. 18.000,- s/d Rp. 22.000,- per kg.

1
Persoalan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Tolikara adalah belum
tersedianya prasarana dan sarana dasar, baik di bidang pemerintahan,
pembangunan maupun pelayanan kemasyarakatan (publik). Karena itu dibutuhkan
dukungan dana yang sangat besar, guna menyiapkan prasarana dan sarana
dasar, serta untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Di sisi lain, hampir tidak ada perbedaan dalam penerapan kriteria pembagian
dana perimbangan dan dana penerimaan khusus (Otonomi Khusus) bagi daerah
yang sudah definitif dengan daerah yang baru dimekarkan serta pertimbangan
faktor-faktor tingkat kesulitan daerah. Sehingga kondisi seperti ini akan semakin
mengakibatkan terjadinya kesenjangan antarwilayah yang semakin besar/lebar.
Daerah yang sudah definitif akan relatif lebih cepat pertumbuhannya, sementara
daerah-daerah pemekaran seperti Kabupaten Tolikara yang hampir semua
wilayahnya merupakan daerah tertinggal, sangat terisolir dengan tingkat kesulitan
yang sangat tinggi, akan semakin jauh tertinggal dan semakin sulit, semakin jauh
dari harapan untuk dapat merealisasikan peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakatnya.

B. Maksud dan Tujuan


Upaya pembangunan Jalan ini dimaksudkan untuk menangani dan
mengatasi secara bertahap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat.
Tujuan pembangunan Jalan bagi masyarakat antara lain :
1. Menyediakan sarana dan prasarana Jalan terpadu bagi masyarakat yang
meliputi pembangunan fasilitas jalan penghubung antar Distrik/Desa/Kampung
2. Meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
3. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

C. Masalah-Masalah.
Berbagai permasalahan mendasar yang terjadi di Kabupaten Tolikara yang
perlu mendapat perhatian dari semua pihak yaitu; Masalah Administrasi, Sosial
Budaya, Keamanan, dan Kesenjangan Pembangunan.

1. Masalah Administrasi
Masyarakat memiliki 2 kartu Identitas (KTP) ganda.
Belum jelas dan tegas batasan fisik administrasi batas wilayah Kabupaten
sehingga dalam penerimaan program pemerintah sering ganda dalam satu
kecamatan/distrik.

2
2. Masalah Sosial Budaya
a. Hak ulayat atas tanah secara adat
b. Masih adanya pengakuan kependudukan ganda di dua Kabupaten.
c. Memiliki satu sistem adat yang mengikat kedua masyarakat.

3. Masalah Keamanan
Sebagian lokasi di Kabupaten Tolikara adalah tempat konsetrasi Organisasi
Non Pro NKRI.
Potensi untuk kerawanan lainnya.
Masih adanya trauma pendekatan keamanan dimasa silam.
Masyarakat belum memahami hukum positif yang berlaku di dalam Wilayah
NKRI.
4. Masalah Kesenjangan Pembangunan
Belum adanya kebijakan khusus serta perhatian pembangunan yang moderen
di pedalaman Kabupaten Tolikara.
Tingkat kesulitan yang tinggi serta terbatasnya aksesibilitas wilayah terutama
jaringan jalan dan transportasi darat dan hanya dijangkau dengan Transportasi
Udara.
Tidak adanya prasarana dasar dan pemukiman untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, antara lain; perumahan, fasilitas pendidikan, rumah ibadah,
fasilitas kesehatan, air bersih, listrik, telekomunikasi, jalan desa, perkantoran
administasi adat (LMA) dan perkantoran administasi kampung.
Kurangnya penyediaan sarana dan prasara kesehatan.
Masih rendahnya kuantitas dan kualitas SDM akibat minimnya sarana
prasarana, kualitas dan kuantitas tenaga pendidik.
Tingkat pendapatan penduduk perkapita rendah (miskin).

D. Analisis Lingkungan
Disamping masalah-masalah tersebut di atas, dengan mengunakan analisis
SWOT dan pengamatan yang dilakukan dapat diidentifikasi kekuatan dan
peluang, serta kendala dan tantangan yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam upaya pembangunan perumahan percontohan, antara lain :

1. Kekuatan dan Peluang


a. Kehadiran Karubaga sebagai salah satu ibukota kabupaten Tolikara menjadi
pemicu awal pembangunan..

3
b. Perhatian Pemerintah Pusat terhadap percepatan pembangunan di Papua,
antara lain melalui INPRES Nomor 5 tahun 2007 tentang Percepatan
Pembangunan di Papua.
c. Adanya potensi pengembangan ekonomi rakyat, antara lain potensi
pertanian, kopi, peternakan dan perikanan serta pertambangan dan
kehutanan.
d. Sebagian besar distrik-distrik di Kabupaten Tolikara berada di wilayah yang
sudah dapat dijangkau
e. Jumlah penduduk yang cukup banyak merupakan potensi tenaga kerja
untuk pengembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah di sektor pertanian
dalam arti luas.
f. Rencana pembangunan jaringan jalan antara Distrik diharapkan dapat
meningkatkat kualitas hidup masyarakat.

2. Kendala dan Tantangan


a. Tingkat kesulitan wilayah, masalah sosial dan keamanan menghambat serta
menyulitkan pemerintah dan swasta dalam memberikan pelayanan dan
melakukan pembangunan.
b. Masih terbatasnya sarana prasarana pendidikan dan kesehatan yang
menyebabkan kualitas SDM rendah.
c. Belum tertatanya suatu sistim administrasi pembinaan masyarakat serta
dukungan sarana prasarana penunjang.

4
BAB II
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

A. VISI
Sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tolikara Tahun 2018-2022, Pemerintah Daerah telah
menetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Tolikara Tahun 2018 – 2022, yaitu:
“Terwujudnya Tolikara Yang Maju Unggul dan Mandiri”

B. MISI
Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi pembangunan
Kabupaten Tolikara tahun 2018-2022, adalah:
1. Meningkatkan Infrastruktur Daerah.
2. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
3. Mengembangkan Perekonomian Daerah.
4. Melestarikan lingkungan hidup Daerah.

C. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Tolikara diarahkan pada
upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan masyarakat/daerah melalui
pembangunan berbasis distrik.

D. STRATEGI PEMBANGUNAN
Dalam mewujudkan visi, misi dan kebijakan pembangunan tersebut di atas
ditempuh melalui 5 (lima) strategi pokok pembangunan, yaitu :
1. Pengembangan Infrastruktur Daerah
a. Infrastruktur Sosial
1. Penyediaan dan penataan sarana dan prasarana pemukiman di perkotaan
dan di kampung secara adil dan merata melalui penyediaan rumah rakyat
layak huni dan sehat.
2. Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan secara
merata dan berkualitas.
3. Pendirian Balai Latihan Kerja guna menghasilkan tenaga-tenaga kerja
terdidik dan terlatih.
4. Pengembangan asrama mahasiswa Tolikara baik yang tersebar di Provinsi
Papua maupun di kota-kota lainnya di Indonesia.
5
5. Pengembangan sarana dan prasarana olah raga berbasis potensi yang
berorientasi prestasi.
6. Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.
7. Pembangunan lanjutan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tolikara.
8. Pengembangan jaringan air dan listrik guna meningkatkan pelayanan
kebutuhan air bersih dan penerangan memenuhi kebutuhan di perkotaan
dan kampung.
9. Penyediaan dan penataan sarana/prasarana pemukiman yang representatif
bagi masyarakat di perkotaan maupun di kampung.
10. Penataan, pencegahan dan rekonstruksi wilayah-wilayah rawan bencana
11. Penyediaan dan peningkatan sarana penerangan jalan umum pada jalur-
jalur vital dan padat penduduk.
12. Pembangunan dan pengembangan sarana/prasarana pemerintahan yang
representatif berbasis kearifan lokal guna meningkatkan daya guna dan
hasil guna pelayanan publik.
13. Penyediaan dan peningkatan sarana/prasarana kegiatan industri dan
perdaagangan dalam mendukung kegiatan industri dan perdagangan.
14. Penyediaan dan peningkatan transportasi perdesaan dalam rangka
mendukung mobilisasi barang dan jasa.
15. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi
dalam mmendukung layanan jasa telekomunikasi

b. Infrastruktur Fisik
 Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana jalan dan jembatan
di wilayah perkotaan, distrik dan kampung guna meningkatkan aksesibilitas,
mobilitas dan penerobosan isolasi daerah.
 Pengembangan sarana dan prasarana perhubungan darat, sungai dan
udara serta perluasan jalur penerbangan dari dan ke distrik.
 Mendorong percepatan pembangunan sarana dan prasarana jalan lintas
kabupaten guna menciptakan konektivitas wilayah

2. Pengembangan Kualitas Sumberdaya Manusia.


a. Bidang Aparatur dan Kelembagaan Pemerintahan Daerah
 Peningkatan disiplin kerja PNS melalui sistem pembinaan dan
pengawasan.
Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan daerah,
distrik dan kampung.
3.Penerapan pola rekruitmen pejabat pemerintahan daerah berbasis
kompotensi dan profesionalitas dengan memperhatikan pemberdayaan
6
PNS anak daerah.
4.Peningkatan kualitas perencanaan dan penataan regulasi.
5.Penguatan struktur dan peningkatan fungsi kelembagaan pemerintahan
daerah bawahan guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
6.Mendorong peningkatan kapasitas anggota legislatif.

3. Strategi Pembangunan Berorientasi Kewilayahan.


Dalam strategi ini pembangunan diarahkan untuk mendorong
pengembangan wilayah pemerintahan, pemerataan pembangunan
antarwilayah, mempercepat pengembangan kawasan-kawasan strategis dan
tumbuh cepat, kawasan sentra potensi dan produksi, menata kawasan
permukiman.

4. Strategi Pembangunan Berwawasan Ramah Lingkungan.


Adalah pembangunan yang memperhatikan keselarasan dan keserasian
antara lingkungan sosial masyarakat, lingkungan fisik serta lingkungan sumber
daya alam yang ada.

E. PRIORITAS PEMBANGUNAN

Memperhatikan berbagai permasalahan dan hambatan yang dihadapi, maka


ditetapkan 3 (tiga) agenda pembangunan, yaitu :

1. Agenda memperkokoh kemandirian masyarakat dalam membangun; melalui


prioritas pembangunan sebagai berikut :
a. Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur.
Yaitu penerobosan isolasi dan terbukanya jalur transportasi serta
peningkatan aksesibilitas wilayah secara terpadu baik perhubungan darat,
udara maupun radio, pos dan telekomunikasi yang menghubungkan pusat-
pusat pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial, pusat-pusat permukiman
dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi untuk mendukung mobilitas
manusia, barang dan jasa. Disamping itu juga pemenuhan infrastruktur
dasar kebutuhan hidup layak manusia, meliputi, pembangunan perumahan
dan permukiman, prasarana dasar air bersih dan listrik.
b. Program Pembangunan dan Revitalisasi Pertanian.
Sasaran pembangunan dan revitalisasi pertanian adalah peningkatan
produktivitas pertanian secara ekonomis dan meningkatnya tingkat
pendapatan dan kesejahteraan petani, meliputi : pengembangan ekonomi

7
lokal untuk peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan
pangan, peningkatan produksi tanaman pangan, peningkatan produksi
perkebunan, perikanan dan peternakan, pengembangan agribisnis,
pemanfaatan potensi sumber daya hutan. Disamping itu juga penataan dan
pengembangan kawasan agropolitan, konservasi sumberdaya alam, serta
peningkatan dan pengembangan serta pengelolaan jaringan
irigasi/pengairan.
c. Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
(UMKMK).
Memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
merupakan langkah yang strategis dalam rangka membentuk serta
memperkuat dasar dan struktur ekonomi daerah sekaligus membuka
lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
d. Program Peningkatan Investasi dan Pengembangan Sektor Swasta.
Peningkatan investasi dan pengembangan sektor swasta dilakukan
melalui berbagai kegiatan, antara lain : penyusunan sistem informasi dan
penyusunan data potensi SDA yang strategis dan komoditas unggulan yang
layak secara ekonomis untuk dikembangkan; melakukan kegiatan promosi
terpadu untuk menarik minat sektor swasta untuk melakukan investasi;
pengembangan wira usaha/kewirausahaan bagi pengusaha lokal dan
pengusaha daerah.

2. Agenda mewujudkan kebersamaan masyarakat dan pemerintah dalam


membangun; melalui prioritas pembangunan sebagai berikut :
a. Program Kelembagaan Pemerintahan Yang Baik (Good dan Clean
Governance).
Dalam program ini dilakukan penataan peraturan perundang-
undangan mengenai desentralisasi dan otonomi daerah, peningkatan
kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, peningkatan kerjasama antar
pemerintah daerah, peningkatan profesionalisme aparat pemerintah,
peningkatan kapasitas keuangan daerah dan peningkatan fasilitas dan
sarana kerja.
b. Program Pembangunan Kampung dan Pengembangan Kawasan.
Program ini bertujuan terciptanya penataan ruang berbasis budaya dan
adat lokal dengan jaringan infrastruktur yang menunjang kegiatan produksi
di kawasan potensial dan strategis, baik di wilayah perdesaan sehingga
tercipta sentra-sentra produksi masyarakat dengan memanfaatkan potensi

8
sumber daya alam.
c. Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama.
Program ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pemahaman,
penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas pelayanan kehidupan
beragama, pemantapan intern dan antar umat beragama.

3. Agenda mempertahankan harkat dan martabat manusia Tolikara, melalui


prioritas pembangunan sebagai berikut :
a. Program Pemenuhan Hak-hak Dasar Masyarakat.
Program ini berkaitan dengan masalah penegakan harkat dan
martabat masyarakat yang melekat pada aspek pemenuhan hak-hak dasar
yang tujuannya antara lain : terpenuhinya kecukupan pangan, kesehatan,
pendidikan dasar, terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha,
terpenuhinya kebutuhan perumahan, sanitasi, air bersih dan lingkungan
permukiman yang sehat.
b. Program Pengembangan Kebudayaan dan Nilai-nilai Adat.
Program ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur,
peninggalan sejarah dan adat istiadat; pembinaan generasi muda tentang
etika, moral dan kepribadian berdasar budaya daerah, memperkuat jatidiri
masyarakat dan daerah, meningkatkan peran kepala suku dan masyarakat
adat dengan membangun wadah pembinaan dan pengembangan
kebudayaan daerah sehingga terwujud harmonisasi antara nilai-nilai baru
dengan nilai-nilai sosial lokal yang mendukung pembangunan daerah.
c. Program Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan Yang
Berkualitas.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan
dan mutu pelayanan pendidikan untuk meningkatkan mutu dan
pengetahuan anak didik, pemuda dan masyarakat.
d. Program Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan
Yang Berkualitas.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan
dan mutu pelayanan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
peningkatan jumlah dan jaringan Puskesmas, peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan, peningkatan penyuluhan kesehatan lingkungan
dan pola hidup. Program ini dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
e. Program Perwujudan Kehidupan Demokrasi dan Peningkatan Keamanan

9
dan Ketertiban.
Program ini bertujuan meningkatkan peran dan fungsi lembaga
penyelenggara pemerintahan daerah, lembaga politik dan lembaga
kemasyarakatan secara demokratis dan tumbuhnya partisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan/ kebijakan publik, agar tercipta
stabilitas keamanan dan ketertiban demi terciptanya kehidupan yang aman,
damai dan harmonis.

10
BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

A. Umum
Di Wilayah Kabupaten Tolikara terdapat 46 (empat puluh enam)
Kecamatan/Distrik. Di empat puluh enam wilayah distrik tersebut dihuni oleh
beberapa kelompok masyarakat antara lain warga negara RI eks anggota TPN-
OPM yang telah kembali ke NKRI dan penduduk tetap warga NKRI.
Upaya pembangunan ini ditujukan kepada seluruh warga masyarakat
termasuk eks anggota TPN-OPM yang telah kembali ke NKRI, melalui program
pembangunan perumahaan percontohan yang dibiayai dari Pemerintah Pusat
Tahun Anggaran 2016.

B. Rencana Program/kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan.


Program pembangunan Jalan dan Jembatan bagi masyarakat yang dibiayai
dari Pemerintah Pusat dalam tahun anggaran 2016 ini lebih ditujukan bagi
Lembaga Masyarakat Adat dan kelompok masyarakat eks anggota TPN-OPM
yang telah kembali ke pangkuan NKRI. Sedangkan untuk warga masyarakat
kampung dan distrik lain yang belum tertangani akan diupayakan secara
bertahap pada tahun-tahun mendatang melalui sumber pembiayaan dari
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Adapun rencana Program/kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan
yang dibiayai Pemerintah Pusat dalam tahun anggaran 2016 adalah sebagai
berikut :

1. Pembangunan Jalan Bokondini – Boganeri


sepanjang 8 Km
2. Perencanaan
3. Pengawasan

Usulan rencana Program/kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan


Terpadu bagi Masyarakat Kawasan Kabupaten Lanny Jaya, dilampiri :
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Gambar/desain (DED)

11
BAB IV
PENUTUP

Demikian usulan Program/kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan


Kabupaten Tolikara, khususnya bagi seluruh warga masyarakat di Kabupaten
Tolikara dan eks anggota TPN-OPM yang telah kembali ke pangkuan NKRI, yang
dibiayai dari Pemerintah Pusat tahun anggaran 2016, dengan harapan segera
mendapatkan pembahasan dan persetujuan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
selanjutnya di lapangan.
Harapan kami, program bantuan khusus ini dapat ditingkatkan menjadi sebuah
kebijakan percepatan pembangunan oleh Pemerintah Pusat.

Karubaga, 16 Februari 2016

BUPATI TOLIKARA

USMAN G. WANIMBO, SE., M.Si

12
PEMERINTAH KABUPATEN TOLIKARA

DOKUMEN USULAN

PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN


KABUPATEN TOLIKARA
TAHUN ANGGARAN 2016

KARUBAGA, FEBRUARI 2016


DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................... 2
C. Masalah – masalah ...................................................................... 2
D. Analisis Lingkungan … ................................................................. 3

BAB II KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH


A. Visi .............................................................................................. 5
B. Misi ............................................................................................. 5
C. Kebijakan Umum ......................................................................... 5
D. Strategi Pembangunan ............................................................... 6
E. Prioritas Pembangunan ............................................................... 6

BAB III RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN.


A. Umum ......................................................................................... 10
B. Rencana Program/kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan 10

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 11

LAMPIRAN :
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Gambar/desain (DED)

Anda mungkin juga menyukai