PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Persoalan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Tolikara adalah belum
tersedianya prasarana dan sarana dasar, baik di bidang pemerintahan,
pembangunan maupun pelayanan kemasyarakatan (publik). Karena itu dibutuhkan
dukungan dana yang sangat besar, guna menyiapkan prasarana dan sarana
dasar, serta untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Di sisi lain, hampir tidak ada perbedaan dalam penerapan kriteria pembagian
dana perimbangan dan dana penerimaan khusus (Otonomi Khusus) bagi daerah
yang sudah definitif dengan daerah yang baru dimekarkan serta pertimbangan
faktor-faktor tingkat kesulitan daerah. Sehingga kondisi seperti ini akan semakin
mengakibatkan terjadinya kesenjangan antarwilayah yang semakin besar/lebar.
Daerah yang sudah definitif akan relatif lebih cepat pertumbuhannya, sementara
daerah-daerah pemekaran seperti Kabupaten Tolikara yang hampir semua
wilayahnya merupakan daerah tertinggal, sangat terisolir dengan tingkat kesulitan
yang sangat tinggi, akan semakin jauh tertinggal dan semakin sulit, semakin jauh
dari harapan untuk dapat merealisasikan peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakatnya.
C. Masalah-Masalah.
Berbagai permasalahan mendasar yang terjadi di Kabupaten Tolikara yang
perlu mendapat perhatian dari semua pihak yaitu; Masalah Administrasi, Sosial
Budaya, Keamanan, dan Kesenjangan Pembangunan.
1. Masalah Administrasi
Masyarakat memiliki 2 kartu Identitas (KTP) ganda.
Belum jelas dan tegas batasan fisik administrasi batas wilayah Kabupaten
sehingga dalam penerimaan program pemerintah sering ganda dalam satu
kecamatan/distrik.
2
2. Masalah Sosial Budaya
a. Hak ulayat atas tanah secara adat
b. Masih adanya pengakuan kependudukan ganda di dua Kabupaten.
c. Memiliki satu sistem adat yang mengikat kedua masyarakat.
3. Masalah Keamanan
Sebagian lokasi di Kabupaten Tolikara adalah tempat konsetrasi Organisasi
Non Pro NKRI.
Potensi untuk kerawanan lainnya.
Masih adanya trauma pendekatan keamanan dimasa silam.
Masyarakat belum memahami hukum positif yang berlaku di dalam Wilayah
NKRI.
4. Masalah Kesenjangan Pembangunan
Belum adanya kebijakan khusus serta perhatian pembangunan yang moderen
di pedalaman Kabupaten Tolikara.
Tingkat kesulitan yang tinggi serta terbatasnya aksesibilitas wilayah terutama
jaringan jalan dan transportasi darat dan hanya dijangkau dengan Transportasi
Udara.
Tidak adanya prasarana dasar dan pemukiman untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, antara lain; perumahan, fasilitas pendidikan, rumah ibadah,
fasilitas kesehatan, air bersih, listrik, telekomunikasi, jalan desa, perkantoran
administasi adat (LMA) dan perkantoran administasi kampung.
Kurangnya penyediaan sarana dan prasara kesehatan.
Masih rendahnya kuantitas dan kualitas SDM akibat minimnya sarana
prasarana, kualitas dan kuantitas tenaga pendidik.
Tingkat pendapatan penduduk perkapita rendah (miskin).
D. Analisis Lingkungan
Disamping masalah-masalah tersebut di atas, dengan mengunakan analisis
SWOT dan pengamatan yang dilakukan dapat diidentifikasi kekuatan dan
peluang, serta kendala dan tantangan yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam upaya pembangunan perumahan percontohan, antara lain :
3
b. Perhatian Pemerintah Pusat terhadap percepatan pembangunan di Papua,
antara lain melalui INPRES Nomor 5 tahun 2007 tentang Percepatan
Pembangunan di Papua.
c. Adanya potensi pengembangan ekonomi rakyat, antara lain potensi
pertanian, kopi, peternakan dan perikanan serta pertambangan dan
kehutanan.
d. Sebagian besar distrik-distrik di Kabupaten Tolikara berada di wilayah yang
sudah dapat dijangkau
e. Jumlah penduduk yang cukup banyak merupakan potensi tenaga kerja
untuk pengembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah di sektor pertanian
dalam arti luas.
f. Rencana pembangunan jaringan jalan antara Distrik diharapkan dapat
meningkatkat kualitas hidup masyarakat.
4
BAB II
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
A. VISI
Sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tolikara Tahun 2018-2022, Pemerintah Daerah telah
menetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Tolikara Tahun 2018 – 2022, yaitu:
“Terwujudnya Tolikara Yang Maju Unggul dan Mandiri”
B. MISI
Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi pembangunan
Kabupaten Tolikara tahun 2018-2022, adalah:
1. Meningkatkan Infrastruktur Daerah.
2. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
3. Mengembangkan Perekonomian Daerah.
4. Melestarikan lingkungan hidup Daerah.
C. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Tolikara diarahkan pada
upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan masyarakat/daerah melalui
pembangunan berbasis distrik.
D. STRATEGI PEMBANGUNAN
Dalam mewujudkan visi, misi dan kebijakan pembangunan tersebut di atas
ditempuh melalui 5 (lima) strategi pokok pembangunan, yaitu :
1. Pengembangan Infrastruktur Daerah
a. Infrastruktur Sosial
1. Penyediaan dan penataan sarana dan prasarana pemukiman di perkotaan
dan di kampung secara adil dan merata melalui penyediaan rumah rakyat
layak huni dan sehat.
2. Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan secara
merata dan berkualitas.
3. Pendirian Balai Latihan Kerja guna menghasilkan tenaga-tenaga kerja
terdidik dan terlatih.
4. Pengembangan asrama mahasiswa Tolikara baik yang tersebar di Provinsi
Papua maupun di kota-kota lainnya di Indonesia.
5
5. Pengembangan sarana dan prasarana olah raga berbasis potensi yang
berorientasi prestasi.
6. Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.
7. Pembangunan lanjutan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tolikara.
8. Pengembangan jaringan air dan listrik guna meningkatkan pelayanan
kebutuhan air bersih dan penerangan memenuhi kebutuhan di perkotaan
dan kampung.
9. Penyediaan dan penataan sarana/prasarana pemukiman yang representatif
bagi masyarakat di perkotaan maupun di kampung.
10. Penataan, pencegahan dan rekonstruksi wilayah-wilayah rawan bencana
11. Penyediaan dan peningkatan sarana penerangan jalan umum pada jalur-
jalur vital dan padat penduduk.
12. Pembangunan dan pengembangan sarana/prasarana pemerintahan yang
representatif berbasis kearifan lokal guna meningkatkan daya guna dan
hasil guna pelayanan publik.
13. Penyediaan dan peningkatan sarana/prasarana kegiatan industri dan
perdaagangan dalam mendukung kegiatan industri dan perdagangan.
14. Penyediaan dan peningkatan transportasi perdesaan dalam rangka
mendukung mobilisasi barang dan jasa.
15. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi
dalam mmendukung layanan jasa telekomunikasi
b. Infrastruktur Fisik
Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana jalan dan jembatan
di wilayah perkotaan, distrik dan kampung guna meningkatkan aksesibilitas,
mobilitas dan penerobosan isolasi daerah.
Pengembangan sarana dan prasarana perhubungan darat, sungai dan
udara serta perluasan jalur penerbangan dari dan ke distrik.
Mendorong percepatan pembangunan sarana dan prasarana jalan lintas
kabupaten guna menciptakan konektivitas wilayah
E. PRIORITAS PEMBANGUNAN
7
lokal untuk peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan
pangan, peningkatan produksi tanaman pangan, peningkatan produksi
perkebunan, perikanan dan peternakan, pengembangan agribisnis,
pemanfaatan potensi sumber daya hutan. Disamping itu juga penataan dan
pengembangan kawasan agropolitan, konservasi sumberdaya alam, serta
peningkatan dan pengembangan serta pengelolaan jaringan
irigasi/pengairan.
c. Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
(UMKMK).
Memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
merupakan langkah yang strategis dalam rangka membentuk serta
memperkuat dasar dan struktur ekonomi daerah sekaligus membuka
lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
d. Program Peningkatan Investasi dan Pengembangan Sektor Swasta.
Peningkatan investasi dan pengembangan sektor swasta dilakukan
melalui berbagai kegiatan, antara lain : penyusunan sistem informasi dan
penyusunan data potensi SDA yang strategis dan komoditas unggulan yang
layak secara ekonomis untuk dikembangkan; melakukan kegiatan promosi
terpadu untuk menarik minat sektor swasta untuk melakukan investasi;
pengembangan wira usaha/kewirausahaan bagi pengusaha lokal dan
pengusaha daerah.
8
sumber daya alam.
c. Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama.
Program ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pemahaman,
penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas pelayanan kehidupan
beragama, pemantapan intern dan antar umat beragama.
9
dan Ketertiban.
Program ini bertujuan meningkatkan peran dan fungsi lembaga
penyelenggara pemerintahan daerah, lembaga politik dan lembaga
kemasyarakatan secara demokratis dan tumbuhnya partisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan/ kebijakan publik, agar tercipta
stabilitas keamanan dan ketertiban demi terciptanya kehidupan yang aman,
damai dan harmonis.
10
BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
A. Umum
Di Wilayah Kabupaten Tolikara terdapat 46 (empat puluh enam)
Kecamatan/Distrik. Di empat puluh enam wilayah distrik tersebut dihuni oleh
beberapa kelompok masyarakat antara lain warga negara RI eks anggota TPN-
OPM yang telah kembali ke NKRI dan penduduk tetap warga NKRI.
Upaya pembangunan ini ditujukan kepada seluruh warga masyarakat
termasuk eks anggota TPN-OPM yang telah kembali ke NKRI, melalui program
pembangunan perumahaan percontohan yang dibiayai dari Pemerintah Pusat
Tahun Anggaran 2016.
11
BAB IV
PENUTUP
BUPATI TOLIKARA
12
PEMERINTAH KABUPATEN TOLIKARA
DOKUMEN USULAN
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................... 2
C. Masalah – masalah ...................................................................... 2
D. Analisis Lingkungan … ................................................................. 3
LAMPIRAN :
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Gambar/desain (DED)