Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN

GASTROENTERITIS
No. : SOP/
Dokumen /PKM.CRK/
/2019
No. Revisi : 0
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS ENTIN SUHARTI


CIRANGKONG NIP. 19680928 199403 2007

1. Pengertian Penanganan gastroenteritis adalah langkah-langkah yang


dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus
gastroeneteritis.
Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan
usus halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar
lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lender, dengan
frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan
muntah, demam, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu
makan. Apabila diare > 30 hari disebut kronis..t akumulasi bakteri
atau bahan iritan lain.
2. Kode No. ICD X : A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
infection origin
Tingkat Kemampuan: 4A
3. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksaan
kasus Gastroenteritis di UPTD Puskesmas Cirangkong
4. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cirangkong Nomor : 440/
/SK/PKM.CRK/ /2019 tanggal….. Tentang Pelayanan Klinis
5. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 5 tahun
2014 tentang Panduan Klinis Dokter di FASYANKES Primer
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2014 tentang Puskesmas
6. Prosedur / langkah- a. Petugas memberi salam dengan ramah
langkah b. Petugas melakukan anamnesis.
1) Keluhan :
Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB)
lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir,
dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau
kembung), mual dan muntah serta tenesmus.

2) Faktor Risiko:
- Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.
- Riwayat intoleransi lactose,
- riwayat alergi obat.
- Infeksi HIV atau infeksi menular seksual
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan terpenting adalah menentukan tingkat/derajat
dehidrasi :
Gejala Derajat Dehidrasi
Minimal Ringan- Berat
(< 3% sedang (> 9% BB)
BB) (3-9% BB)
Baik, Normal, lemas, Apatis,
Status Sadar gelisah, iritabel Letargi,
mental Penuh tidak sadar
Minum Sangat haus, Tidak
Rasa haus normal, sangat ingin Dapat
mungkin minum Minum
menolak
minum
Normal Normal Takikardi,
Denyut Sampai kasus
jantung meningkat berat
Kualitas Normal Normal Lemah
bradikardi
denyut nadi Sampai Tak teraba
menurun
Pernapasan Normal Normal cepat Dalam
Mata Normal agak cekung Sangat
Cekung
Air mata Ada Menurun Tak ada
Mulut dan Basah Kering Pecah-pecah
lidah
Turgor kulit Baik < 2 detik > 2 detik
Isian kapiler Normal Memanjang Memanjang,
minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Normal Menurun Minimal
Output urin sampai
menurun

d. Petugas menegakkan diagnosis


Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
e. Petugas memberikan terapi.
1) Memberikan cairan dan diet adekuat
2) Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat anti
diare untuk mengurangi gejala dan antimikroba untuk terapi
definitif.
- Obat antidiare, antara lain:
 Turunan opioid: loperamide, difenoksilat atropine,
tinktur opium. Obat ini sebaiknya tidak diberikan
pada pasien dengan disentri yang disertai demam,
dan penggunaannya harus dihentikan apabila diare
semakin berat walaupun diberikan terapi.
 Obat yang mengeraskan tinja: atapulgit 4x2 tablet/
hari atau smectite 3x 1 sachet diberikan tiap BAB
encer sampai diare stop.
- Antimikroba, antara lain:
 Golongan kuinolon yaitu ciprofloxacin 2 x 500
mg/hari selama 5-7 hari, atau
 Trimetroprim/Sulfamethoxazole 160/800 2x 1
tablet/hari.
 Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia,
metronidazole dapat digunakan dengan dosis
3x500 mg/ hari selama 7 hari.
3) Terapi probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare
akut.
f. Petugas memberikan edukasi dan konseling pada pasien
Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada keluarga
untuk membantu asupan cairan. Edukasi juga diberikan untuk
mencegah terjadinya GE dan mencegah penularannya.
g. Petugas melakukan rujukan pasien ke pelayanan sekunder
bila :
1) Tanda dehidrasi berat
2) Terjadi penurunan kesadaran
3) Nyeri perut yang signifikan
4) Pasien tidak dapat minum oralit
h. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dan terapi dalam
status rekam medis.
7. Diagram Alir

8. Unit Terkait a. Ruangan Pemeriksaan Umum


b. Ruangan Pemeriksaan Lansia
c. Laboratorium

9. Rekam Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai