Anda di halaman 1dari 47

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, ini dilihat dari banyak

komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk saling tukar

informasi. Pertukaran informasi ini dapat terjadi karena ada teknologi yang

diciptakan oleh para peneliti-peneliti di dunia ini. Perkembangan teknologi

informasi selalu terjadi setiap hari sehingga mengalami perkembangan yang

sangat signifikan. Untuk dapat melakukan data dan informasi, maka

diperlukanlah sebuah aplikasi sebagai penghubung kepada pengguna. Aplikasi

tersebut berbasis online dan menggunakan jaringan internet salah satunya

adalah website (situs).

Website (situs) merupakan perusahaan – perusahaan penyedia layanan

internet. Sedangkan yang menyediakan layanan atau yang memberikan

jaringan pada pemilik website (situs) tersebut dikenal dengan nama Provider.

Perusahaan provider semata-mata mendapatkan uang dari jaringan yang

dipakai oleh orang-orang pengakses internet, seperti halnya menggunakan

telpon. Sedangkan pemilik website (situs) mendapatkan keuntungan dari

keterkenalannya karena memasang iklan di website , mendapat keuntungan

dari pemasaran barang dan jasa.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memberikan

dampak pada perubahan layanan organisasi atau perusahaan. Saat ini semua

layanan sudah dilakukan secara online, contohnya adalah perusahaan –

1
2

perusahaan yang menjual barang atau jasanya melalui website perusahaannya.

Sedangkan organisasi nirbala termasuk instansi pemerintahan yang dapat

memberikan layanan seperti data dan informasi kepada masyarakat secara

online.

Dalam hal ini peranan website sudah menjadi bagian yang sangat

penting dalam sebuah organisasi termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Padang. Badan Pusat Statistik merupakan lembaga pemerintahan non

kementrian (LPNK) yang bertanggung jawab dalam penyediaan data statistik

dasar dan sektoral seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 16

Tahun 1997 tentang statistik. Salah satu tugas yang harus dijalankan oleh

Badan Pusat Statistik adalah menyediakan kebutuhan data dan informasi

statistik tentang keadaan statistik kota padang.

Salah satu peran Badan Pusat Statistik adalah menjadi corong informasi

penyedia data statistik yang akan digunakan sebagai sumber data dan analisis

penentu arah kebijakan nasional. Penyediaan data disini mulai dari data tingkat

nasional sampai pada level pemerintahan Kabupaten/Kota dimana tuntutan

terhadap profesionalitas dan kredibelitas pegawai Badan Pusat Statistik sangat

diperlukan dalam menunjang terlaksananya kegiatan perstatistikkan baik

tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Nasional (Republik Indonesia).

Badan Pusat Statistik di seluruh indonesia sudah dibekali oleh website

masing-masing instansi di setiap kabupaten/kota. Fungsi website disini adalah

untuk menyediakan seluruh jenis data dan informasi yang dibutuhkan oleh

seluruh masyarakat yang membutuhkannya, baik dari golongan pemerintahan,


3

instansi, mahasiswa maupun masyarakat lainnya. Website ini tidak berisikan

data dan informasi saja akan tetapi memuat Berita Resmi Statistik (BRS) yang

akan diterbitkan sesuai dengan tanggal rilisnya yang sudah ditetapkan sesuai

dengan program kerja Badan Pusat Statistik .

Pelayanan yang dilakukan di Badan Pusat Statistik selain kewajiban

juga untuk memberikan dukungan kepada kegiatan lainnya yang bersifat

memberikan pelayanan kepada siapapun. Dalam era persaingan yang sangat

kompetitif, Badan Pusat Statistik berusahan meningkatkan kualitas

pelayanannya dengan memuat sebuat IT Service website yang mendukung

seluruh kegiatan civitas statistik. Layanan website di Badan Pusat Statistik

Kota Padang dibangun untuk memfasilitasi pengguna dalam proses permintaan

data dan hal lainnya.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama dua bulan di

Badan Pusat Statistik Kota Padang masih banyak mahasiswa ataupun orang-

orang yang memerlukan informasi atau data datang secara langsung ke kantor.

Sementara di Badan Pusat Statistik Kota Padang sudah difasilitasi oleh website

dimana fungsi website disini adalah sebagai penyedia layanan bagi seluruh

masyarakat yang membutuhkan informasi, dan masyarakat tersebut dapat

dengan mudah mendapatkan data dan informasi tanpa harus mendatangi

langsung Badan Pusat Statistik yang bersangkutan.

Selain pengamatan penulis juga telah melakukan wawancara dengan

beberapa mahasiswa yang datang ke kantor Badan Pusat Statistik Kota Padang

yang bertujuan untuk meminta data untuk penelitian dalam melakukan


4

penyelesaian perkuliahannya. Wawancara dilakukan tanggal 13 oktober 2017

mereka menyatakan bahwa mereka merasa kesulitan untuk meminta data

karena tempatnya jauh, faktor biaya dan banyak hal lainnya. Mereka juga

membahas tentang website yang belum bisa memberikan pelayanan sesuai

dengan yang diinginkan. Mereka berkata seharusnya semua data dan informasi

yang terkait dengan statistik kota padang harus di upload agar memudahkan

bagi siapapun untuk mengambil data.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang karyawan BPS

yang bernama Babussalam selaku Kasi pada bagian IPDS pada tanggal 1

Februari 2018 dapat diketahui bahwa secara umum orang yang datang untuk

meminta data adalah mahasiswa. Data tersebut dapat dilihat dari rekapan data

pengunjung yang direkap perbulan disetiap tahunnya. Selain itu juga dapat

diketahui jumlah pengunjung website selama tahun 2017 adalah sebagai

barikut

Tabel 1. Jumlah Pengguna Website BPS Kota Padang Tahun 2017


No Bulan Jumlah Pengguna
1 Januari 2228
2 Februari 1432
3 Maret 3525
4 April 2779
5 Mei 2897
6 Juni 1975
7 Juli 2707
8 Agustus 2931
9 September 3544
10 Oktober 4478
11 November 3784
12 Desember 1779
Sumber : BPS Kota Padang
5

Dengan diketahuinya jumlah pengguna website Badan Pusat Statistik

Kota Padang yaitu selama tahun 2017 dengan jumlah pengguna yaitu 34.059

pengguna. Jika suatu website memiliki layanan yang bagus, maka akan

memberikan nilai lebih dari instansi yang mengembangkan sistem ini, dan

pengguna akan merasa puas atau mudah untuk menggunakan website tersebut

dengan baik.

Untuk meningkatkan layanan dari website perlu dilakukan

pengembangan secara terus menerus dengan menghasilkan website yang

berkualitas. Salah satu cara untuk mengembangkan website adalah dengan

melakukan evaluasi terhadap website. Kepuasan pengguna terhadap website

BPS dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dari implementasi teknologi

informasi dan komunikasi apakah mampu memberikan nilai lebih bagi instansi

atau sebaliknya. F.Tjiptono (2001:46) mengemukakan bahwa” pengukuran

kualitas suatu jasa atau produk hampir sama dengan pengukuran kepuasan

pelanggan yang ditentukan oleh variabel harapan dan kinerja yang dirasakan.

Ketidaksesuaian antara harapan dan layanan yang diberikan akan

menimbulkan kesenjangan (gap).

Salah satu teori yang banyak digunakan sebagai acuan dalam kualitas

layanan penggunaan terhadap website adalah menggunakan metode Webqual.

Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas

layanan website berdasarkan persepsi pengguna. Metode ini merupakan

pengembangan dari RVQUAL yang banyak digunakan sebelunya pada

pengukuran kualitas jasa. Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun


6

1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi dari

website yang diinginkan oleh pengguna yaitu dilihat dari dimensi kemudahan

penggunaan (Usability Quality), kualitas informasi (Information Quality), dan

kualitas interaksi (Service Interaction Quality).

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberi judul

“Pengukuran Kualitas Layanan Website Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Padang Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Masih banyak mahasiswa ataupun masyarakat datang langsung ke kantor

Badan Pusat Statistik untuk meminta data dan informasi

2. Kurang updatenya website di Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang

3. Belum diketahuinya tingkat kualitas layanan website oleh pengguna dalam

menggunakan website Badan Pusat Statistik Kota Padang

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, ada batasan masalah dalam penlitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Website yang akan dinilai dan menjadi objek penelitian ini adalah website

Badan Pusat Statistik Kota Padang

2. Penelitian ini untuk menilai tingkat kepuasan pengguna website Badan

Pusat Statistik menggunakan metode Webqual


7

3. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pengaruh dan variabel-variabel

metode Webqual terhadap kualitas layanan website yang ditentukan oleh

variabel kualitas informasi website (web information quality), kualitas

layanan interaksi (service interaction quality), dan kualitas pengguna

(usability quality).

4. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Padang dengan populasi

adalan mahasiswa Universitas Negeri Padang

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “bagaimana hasil dari analisis kualitas layanan website

Badan Pusat Statistik Kota Padang terhadap kepuasan pengguna dengan

menggunakan metode Webqual 4.0?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui kualitas layanan website Badan Pusat Statitik (BPS)

Kota Padang dengan menggunakan metode Webqual

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh website Badan Pusat

Statistik dilihat dari faktor kualitas layanan website (web information

quality), kualitas layanan interaksi (service interaction quality), dan

kualitas pengguna (usability quality)


8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

pengetahuan, khususnya dalam melakukan pengukuran kualitas layanan

Badan Pusat Statistik Kota Padang

2. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada

Badan Pusat Statistik Kota Padang dalam upaya mengevaluasi dan

meningkatkan kinierjanya.

3. Sebagai bahan pembanding atau refernsi bagi peneliti-peneliti

selanjutnya, khususnya penelitian tentang kualitas pelayanan.


9

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengukuran Kualitas Layanan Website

1. Pengukuruan Kualitas Layanan

Kualitas layanan merupakan suatu pengertian yang kompleks

tentang mutu, memuaskan dan tidak memuaskan. Konsep kualitas layanan

dikatakan bermutu apabila pelayanan yang diharapkan lebih kecil dari pada

pelayanan yang dirasakan (bermutu). Konsep layanan dikatakan

berkualitas apabila pelayanan yang diharapkan sama dengan yang

dirasakan (memuaskan).

2. Website

a) Pengertian

Menurut Yuhefizar (2009: 65) menjelaskan website sebagai

komponen dari suatu identitas, yang dipengaruhi oleh pendapat

publik dan terbentuk dari perilaku dan karakter sebuah

perusahaan, individu atau negara. Website merupakan kumpulan dari

halaman-halaman situs yang biasanya terangkum dalam sebuah domain

atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web

(WWW) di internet.

Bahkan dua dari tiga pengguna internet menggunakan

internet untuk melakukan perencanaan perjalanan dan akhirnya

lebih dari sepertiga mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan

pembelian setelahnya mengungkapkan bahwa dua dari tiga browser

9
10

internet menggunakan internet untuk perencanaan perjalanan, dan

sedikit lebih dari sepertiga dari mereka melakukan pembelian setelah

itu.

b) Fungsi Situs Website

Menurut Hermawan (2008: 5) secara umum website

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Fungsi Komunikasi

Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya

adalah situs web dinamis. Karena dibuat menggunakan

pemrograman web maka dilengkapi fasilitas yang memberikan

fungsi-fungsi komunikasi, seperti web main, form contact,

chatting, formum dan yang lainnya.

2) Fungsi Informasi

Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih

menekankan pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs

tersebut adalah menyampaikan isinya. Situs ini sebaiknya berisi

dan grafik yang dapat didownload dengan cepat. Pembatasan

penggunaan animasi gambar dan lemen-elemen bergerak seperti

shockwave dan java diyakini sebagai langkah yang tepat, diganti

dengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti news,

Profile, Company, Library, Reference dan lain-lain.


11

3) Fungsi Entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi entertainment. Bila situs

web kita berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan

animasi gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu

presentasi desainnya, meski tetap harus mempertimbangkan

kecepatan downloadnya. Beberapa fasilitas yang memberikan

fungsi hiburan adalah game online, film online, music online, dan

sebagainya.

4) Fungsi Transaksi

Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa,

atau lainnya. Situs web ini menghubungkan perusahaan,

konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik.

Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, transfer, ataupun

dengan membayar secara langsung.

c) Jenis Situs Website

Website berdasarkan jenisnya dapat dikategorikan sebagai

berikut :

1) Alat Pemasaran

Merupakan sebuah website yang digunakan dengan tujuan untuk

mempromosikan dan memasarkan produk atau jasa layanan suatu

perusahaan
12

2) Nilam Tambah

Biasanya sebuah halaman web pada awalnya disusun sebagai

sarana promosi, karena media promosi di web lebih murah dan

efektif dibandingkan media promosi konvensional seperti brosur,

majalan dan Koran.

3) Portal

Portal adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan akses suatu

titik tunggal dari informasi online terdistribusi, seperti dokumen

yang didapat melalui pencarian, kanal berita, dan link ke situs

khusus

4) Personal

Situs personal merupakan situ yang memiliki tujuan untuk

mempromosikan atau menginformasikan tentang seseorang,

biasanya berisi tentang biodata, portofolio (kumpulan hasil karya

yang pernah dibuat), prestasi, atau sebagai diary yang

menceritakan kehidupan sehari-sehari yang di publish agar orang

lain dapat mengetahui dan mengenal tentangnya.

d) Kriteria Website yang Baik

Menurut Hermawan (2008: 61 ) di lingkunngan internet,

kualitas sistem di nilai oleh pengguna diantaranya adalah dari segi :


13

1) Kegunaan (usability)

Situs web harus memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat

usability yang ideal, antara lain : Mudah dipelajari, Efisien dalam

penggunaan, mudah untuk diingat, tingkat kesalahan rendah.

2) Sistem Navigasi (Struktur)

Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem

navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs

web tersebut. Navigasi membantu pengunjung untuk menemukan

jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web, memberitahu

dimana mereka barada, kemana mereka bisa pergi. Dengan

demikian mereka dapat menemukan apa yang mereka cari dengan

cepat dan mudah. Syarat navigasi yang baik adalah :

a) Mudah dipelajari

b) Tetap konsisten

c) Memungkinkan feedback

d) Muncul dalam konteks

3) Desain Visual (realibility)

Kepuasan visual seorang user secara subjectif melibatkan

bagaimana desainer visual situs web tersebut membawa mata user

menikmati dan menjelajahi situs web dengan menjelajahi situ web

dengan melalui layout, warna, bentuk, dan tipografi. Grafik

membuat halaman web menjadi indah tetapi bisa juga


14

memperlambat akses dengan semakin besarnya ukuran file.

Beberapa tips untuk membuat desain visual yang baik diantaranya:

a) Gunakan desain visual untuk menciptakan kejelasan kegunaan

sesuai dengan tujuan situ web tersebut, dan desainnya harus

mampu mengomuniasikan, mendukung dan menyempurnakan

tujuan situs web itu secara visual.

b) Buat situs web yang berkesan profesional dan orizinil

c) Jaga grafik agar berukuran kecil

d) Gunakan format yang tepat

4) Lama Respon (loading time)

Jumlah lama waktu yang dihitung dari akhir permintaan tersebut

dilayani, ini berkaitan dengan kecepatan sistem website itu sendri

5) Konten

Sebaiknya apapun situs web secara desain grafis, tanpa konten

yang berguna dan bermanfaat maka akan kurang berarti. Konten

yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target audien

situs web tersebut. Beberapa cara untuk membuat konten yang

baik:

a) Kenali audien

b) Jaga konten agar tetap up to date

c) Nyatakan kebijakan dengan jelas

d) Dahulukan kualitas diatas kuantitas


15

e) Buat tulisan dihalaman website agar dapat dengan mudah dan

cepat di scan

6) Accessibility

Halaman website harus bisa digunakan oleh setiap orang, baik

anak-anak, orang tua, dan orang muda termasuk juga orang cacat

7) Interaktif

Buat situs website yang memungkinkan pangunjung berinteraksi

dengan situs website

e) Kualitas Informasi Website

Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem

informasi. Larcker dan Lessig mengembangkan enam item

pertanyaan untuk mengukur kepentingan persepsi dan kebergunaan

informasi dari informasi yang disajikan dan laporan-laporan yang

dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Seperti pengukuran isi web

harus personal, lengkap relevan, mudah di pahami dan aman. Indikator

yang diukur meliputi :

1) Kelengkapan (completeness)

2) Ketepatan (precission)

3) Akurasi (accuracy)

4) Keandalan (reliability)

5) Kakinian (currency)

6) Bantuk Keluaran (format of output)


16

Pengukuran-pengukuran kualitas informasi diatas

merupakan hasil penelitian Delone dan McLean dan sudah terbukti

keakuratannya dalam melakukan pengukuran terhadap sistem

informasi yang di bangun.

B. Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga Pemerintahan Non

Kementrian (LPNK) yang bertanggung jawab didalam penyediaan data

statistik dasar dan sektoral seperti yang diatr didalam Undang-Undang Nomor

16 tahun 1997 tentang Statistik. Badan Pusat Statistik memiliki peran yang

harus dijalankan yaitu :

1. Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat.

Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan

sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan

lainnya sebagai data sekunder

2. Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga

pemerintah atau institusi lainnya, dalam membangun sistem

perstatistikan nasional.

3. Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan

metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang

pendidikan dan pelatihan statistik.

4. Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan

negara lain untuk kepentingan perkembangan statistik

Indonesia.
17

Terkait dengan tugas tersebut BPS memiliki visi yaitu BPS selaku

pelopor data Statistik Terpercaya untuk semua. BPS memiliki tugas pokok

menyediakan dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi

statistik pada lingkup nasional maupun daerah. Oleh karena itu eksistensi BPS

sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting karena

dapat dipercaya oleh semua pihak. BPS bukan hanya bagian dari pemerintah,

tetapi juga bagian dari keseluruhan masyarakat dan aspek kehidupan.

Dengan visi nya tersebut, BPS sedang berupaya melakukan

perbaikan-perbaikan baik dari aspek teknis maupun manajemen. Sejak

kesepakatan BPS dengan Bank Dunia ,BPS mencanangkan program Statcap

Cerdas (Statistical Capacity Building-Change and Reform for the

Development of Statistics) untuk mendukung percepatan dan pengefektifan

proses Reformasi Birokrasi di BPS. Statcap Cerdas meliputi pembangunan

empat pilar utama yaitu:

1. Peningkatan kualitas data

2. Peningkatan dan pembinaan kualitas sumber daya manusia

3. Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta sarana kerja

4. Penguatan Kelembagaan dan hubungan dengan sumber data dan

pengguna data.

Untuk itu BPS dituntut untuk bekerja secara profesional, integritas dan

terpercaya demi mewujudkan perstatistikan nasional yang handal dan

terpercaya serta birokrasi reformasi yang mendukung trcapainya visi dan misi
18

BPS sertaa untuk meningkatkan kepercayaan pemerintah dan masyarakat

terhadap data dan informasi statistik BPS.

Peranan BPS di mata pemerintahan Republik Indonesia sangat strategis

sebagai Lembaga Pemerintahan penyedia data statistik yang akan digunakan

sebagai sumber data dan analisis penentu arah kebijakan nasional. Pekerjaan

BPS mencakup penyediaan data statistik mulai dari tingkat nasional sampai

pada level pemerintahan Kabupaten/Kota dimana tuntutan terhadap

profesionalitas dan kredibilitas pegawai BPS sangat diperlukan didalam

menunjang terlaksananya kegiatan perstatistikan, baik tingkat

Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Nasional (Republik Indonesia).

Pada tahun 2012 BPS melakukan Kegiatan Reformasi Birokrasi seluruh

lini (Level) organisasi dengan menetapkan tiga corre value BPS yang meliputi

profesi onalitas, integritas dan amanah. Kegiatan reformasi birokrasi ini

mencakup peningkatan kinerja BPS dari segala bidang, diantaranya kinerja

pegawai, output data statistik,pelayanan statistik, pelayanan publik dan

peningkatan IT system.

Sampai saat ini BPS masih belum memiliki tools yang efektif untuk

melakukan monitoring, evaluasi dan pengukuran kinerjanya secara terpadu,

baik untuk mengukur kinerja kompetensi dan performancenya pagawai

maupun kinerja organisasi BPS secara menyeluruh. Proses monitoring,

evaluasi, dan pengukuran kinerja di BPS biasanya hanya dilakukan oleh bagian

terkait yang hasilnya dimuat dalam sebuah laporan yang disampaikan kepada

pemimpin atau dalam sebuah rapat.


19

Berhubung karena tugas utama BPS adalah memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Oleh karena itu BPS dilengkapi dengan fasilitas yang akan

menunjang mudahnya terlaksana tugasnya yaitu dengan adanya Website yang

didalamnya memuat semua informasi dan data-data yang berhubungan dengan

statistika kota padang.

Gambar 1. Beranda Website Badan Pusat Statistik Kota Padang

Gambar diatas merupakan gambaran tentang website Badan Pusat

Statistik Kota Padang yang terdiri dari beberapa bagian. Ada beranda, tentang

kami, berita, senarai rencana terbit, publikasi berita resmi statistik dan

informasi publik. Masing bagian tersebut memiliki informasi-informasi yang

berbeda yang dimuat sesuai dengan ketentuan masing-masing.

Pada masing-masing bagian tersebut agar memudahkan dalam

melakukan updatng data dan informasi maka dibuat persubjek dan masing-

masing subjek tersebut dilengkapi dengan masing-masing variabel. Maksud

diadakan variabel tersebut agar memudahkan pengguna dalam melakukan

pencarian data karena sudah diurutkan berdasarkan ketentuan masing-masing.

Pada website tersebut tidak hanya memuat tentang data-data namun juga
20

memuat tentang informasi-informasi yang berhubungan dengan

pempublikasian data-data tahunan.

Dengan adanya wesite ini yang merupakan fasilitas yang diberikan oleh

Badan Pusat Statistik agar memudahkan kerja BPS dalam bidanh pelayanan

kepada masyarakat. Pada website ini juga dilengkapi dengan data-data terbaru

yang diupdate berdasarkan tanggalnya sesuai dengan kalender BPS. Jadi setiap

hari atau tanggal tertentu akan adanya informasi-informasi terupdate dari

website BPS.

C. Metode Webqual 4.0

1. Pengertian Webqual

Dalam Jurnal Sanjaya (2012:6) “ Pengukuran Layanan Website

Kementerian Kominfo dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0”.

Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas

website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan

pengembangan dari SERVQUAL yang banyak digunakan sebelumnya pada

pengukuran kualitas jasa. WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun

1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan dimensi

dan butir pertanyaannya. Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga

area (dimensi) kualitas yaitu sebagai berikut:

a. Dimensi Kemudahan Penggunaan (Usability)

Usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur

seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata

“Usability” juga merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan


21

kemudahan pemakaian selama proses desain. Dimensi ini juga

menjelaskan tentang mutu yang berhubungan dengan rancangan website,

contohnya tampilan website, penggunaan, navigasi dan gambaran yang

disampaikan kepada pengguna .

Tabel 2. Dimensi Kemudahan Pengguna


No Deskripsi Indikator
Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian
1
website
2 Interaksi antara website dan pengguna jelas dan mudah dipahami
3 Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam website
4 Pengguna merasa website mudah untuk digunakan
5 Website memiliki tampilan yang menarik
6 Desain sesuai dengan jenis website
7 Website mengandung kompetensi
8 Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna

b. Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas Informasi tergantung dari tiga hal yaitu : informasi harus

akurat, tepat waktu, dan relevan. Dimensi in juga menjelaskan tentang

mutu dari isi yang terdapat pada website, pantas atau tidaknya informasi

untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.

Tabel 3. Dimensi Kualitas Informasi


No Deskripsi Indikator
1 Memberikan informasi yang akurat
2 Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
3 Menyediakan informasi yang tepat waktu
4 Menyediakan informasi yang relevan
5 Menyediakan informasi yang mudah dimengerti
6 Menyediakan informasi pada tingkat detail yang tepat
7 Menyajikan informasi dalam format yang tepat
22

c. Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

Kualitas interaksi adalah sejauh mana system dapat berinteraksi

kepada pengguna, baik organisasi atau pengguna lainnya, agar hubungan

terhadap system dapat berjalan dengan terus menerus. Dimensi ini juga

merupakan peninjau mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh

pengguna ketika mereka menyelidiki tentang wbsite secara detail, yang

terwujud dengan kepercayaan dan empati, seperti isu dari kemanan

transaksi dan informasi, penghantar produk, personalisasi dan komunikasi

dengan pemilik website.

Deskripi Indikator Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Dimensi Kualitas Interaksi


No Deskripsi Indikator
1 Website mempunyai reputasi yang baik
2 Pengguna merasa aman untuk melakukan transaksi
3 Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadi
4 Website memberikan ruang untuk personalisasi
5 Website memberikan ruang untuk komunitas
Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan
6
organisasi
Pengguna merasa yakin bahwa barang/jasa akan dikirim
7
sebagaimana yang telah dijanjikan

2. Model-model Evaluasi Sistem Informasi

Pengukuran kualitas sistem informasi dapat diukur dengan beberapa

model evaluasi yang sudah dikembangkan saat ini. Ada banyak model

evaluasi yang digunakan untuk mengukur penerimaan sebuah sistem

informasi yang digunakan oleh sebuah organisasi atau institusi publik.


23

Berikut ini tiga contoh model evaluasi yang seringa digunakan untuk

mengukur kualitas sistem informasi :

Tabel 5. Model Pengembangan Sistem Informasi


No Model Keterangan
SERVQUAL dibangun atas adanya
perbandingan dua faktor utama, yaitu
persepsi pelanggan atas layanan nyata yang
Service Quality mereka terima dengan layanan yang
1
(SERVQUAL) sesungguhnya yang diinginkan. Menurut
Parasuraman (1990), ada lima dimensi
SERVQUAL yaitu tangibles, reliability,
responsiveness, assurance, empathy
Webqual 4.0 merupakan suatu pengukuran
untuk mengukur kualitas dari sebuah
Web Quality website berdasarkan instrumen-instrumen
2
(WEBQUAL) penelitian yang dapat dikategorikan kedalam
tiga variabel yaitu Usability, Information
Quality, dan Service Interaction Quality
Pendekatan alternatif yaitu SERVPERF
adalah bahwa pengukuran persepsi
pelanggan terhadap kinerja layanan yang
3 SERVPERF memberikan penilaian yang memadai untuk
kualitas layanan (Groonross, 1998, 1990,
Cronin dan Taylor, 1992; Peter et al, 1993;
Brown et al, 1993: Bebko, 2000)

D. Penelitian Relevan

Kegiatan yang dilakukan adalah studi relevansi awal yang bertujuan

untuk mendapatkan temuan-temuan relevan dari hasil penelitian sebelumnya.

Terdapat hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu:

1. Penelitian oleh Yoga Pratama (2015) yang berjudul “Pengukuran Kualitas

Website CDC Universitas Telkom menggunakan Metode Webqual 4.0”.

penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kualitas setiap dimensi

dari Webqual 4.0 terhadap kepuasan pengguna website CDC Universitas

Telkom. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan software


24

SPSS. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: 1) aspek

yang perlu diperhatikan dalam analisis User Satisfaction website CDC

Universitas telkom adalah usability (kegunaan), Information Quality

(Kualitas Informasi) dan Service Interaction Quality ( kualitas interaksi

layanan). 2) Usability (kegunaan) webiste CDC mempunyai pengaruh

positif secara langsung terhadap kepuasan pengguna dengan pengaruh

sebesar 54,3%. Indikator yang paling signifikan pengaruhnya adalah

website memiliki tampilan yang menarik. 3) kualitas informasi

(Information Quality) webiste CDC mempunyai pengaruh positif secara

langsung terhadap kepuasan pengguna dengan pengaruh sebesar 56,3%.

Indikator yang paling berpengaruh adalah penyajian informasi memiliki

format yang sesuai dengan jenis website. 4) Service Interaction Quality

(kualitas interaksi layanan) website CDC mempunyai pengaruh positif

secara langsung terhadap kepuasan pengguna dengan pengaruh sebesar

56,1%. Indikator yang paling signifikan pengaruhnya adalah website

memiliki reputasi yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

seluruh variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap variabel

dependen dalam penelitian ini.

2. Penelitian oleh Imam Sanjaya (2012) dengan judul “ Pengukuran Kualitas

Layanan Website Kementerian KOMINFO dengan menggunakan metode

Webqual 4.0”. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dari 3 dimensi

Webqual hanya dimensi kegunaan dan kualitas intekasi yang memiliki

pengaruh terhadap kepuasan pengguna, sedangkan dimensi kualitas


25

informasi dinilai tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna website.

Hal ini bisa jadi catatan bagi pengelola website kominfo untuk terus

meningkatkan kualitas konten dari website apalagi mengingat tugas

kominfi sebagai corong informasi resmi dari pemerintah kepada

masyarakat.

E. Kerangka Berfikir

Secara skemats kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah dapat

digambarkan sebagi berikut:

Usabiity
Quality (X1)

User
Information Satisfaction (Y)
Quality (X2)

Service
Interaction (X3)

Dalam kerangka berfikir diatas, akan dilakukan pengujian hipotesis

antar variabel. Tetapi dalam penelitian ini hanya menguji pengaruh antar

variabel apakah terjadi keterkaitan atau hubungan untuk mengukur tingkat

kualitas layanan sistem informasi.

Hipotesis 1 untuk mengetahui pengaruh variabel usability quality

terhadap user satisfaction. Dimana user satisfaction akan menjadi variabel

dependen untuk variabel usability quality untuk mengetahui seberapa besar


26

pengaruh variabel usability quality terhadap variabel user satisfaction dalam

kualitas layanan website.

Hipotesis 2 untuk mengetahui pengaruh variabel information quality

terhadap user satisfaction. Dimana variabel user satisfaction akan menjadi

variabel dependen untuk variabel information quality untuk mengetahui

sebarapa besar pengaruh variabel information quality terhadap variabel user

satisfaction dalam kualitas layanan website.

Hipotesis 3 untuk mengetahui pengaruh variabel service interaction

terhadap variabel user satisfaction. Dimana variabel user satisfaction akan

menjadi variabel dependen untuk variabel service interaction untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel service interaction terhadap

variabel user satisfaction dalam kualitas layanan website.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antar

variabel dalam penelitian sesuai dengan kerangka berfikir diatas. Hipotesis

dapat dirumus sebagi berikut:

Tabel 6. Hipotesis Penelitian


No Keterangan
Terdapat hubungan positif antara kegunaan (usability) dengan
1
kepuasan pengguna (user satisfaction)
Terdapat hubungan positif antara kualitas informasi (information
2
quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction)
Terdapat hubungan positif antara interaksi kualitas layanan (service
3
interaction quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction)
27

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelasakan sebelumnya, metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei berbasis

kuesioner yang didistribusikan kepada seluruh mahasiswa Universitas Negeri

Padang sebagai populasi dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat kepuasan pengguna sistem informasi (user satisfaction)

ditentukan oleh faktor-faktor yaitu variabel kualitas informasi website (web

information quality), kualitas layanan interaksi (service interaction quality),

dan kualitas pengguna (usability quality).

Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan tentang objek

penelitian yang akan diteliti yait tentang bagaimana kepuasan pengguna

terhadap kualitas layanan website di Badan Pusat Statistik Kota Padang.

Permasalahan ini diketahui dengan cara mengamati secara langsung

kejadiannya di tempat akan dilaksanakannya penelitian. Setelah mengetahui

permasalahan yang akan diteliti selanjutnya dilakukan observasi untuk

menguatkan latar belakang penelitian dengan wawancara. Setelah didapatkan

masalah langkah selanjutnya yaitu merumuskan masalah penelitian,

menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Kajian teori diperlukan untuk

mendukung teori-teori yang digunakan dalam penelitian, kemudian

menentukan kerangka berpikir yang menjadi dasar utama dalam penelitian ini.

27
28

Kerangka metode Webqual yang didapatkan kemudian dirumuskan hipotesis

penelitian.

Selanjutnya menentukan metode penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian. Menentukan operasional variabel penelitian untuk mengetahui

indikator-indikator yang akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun

instrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah itu menentukan populasi

dan sampel untuk penelitian. Kemudian menentukan instrumen penelitian dan

dilakukan penyebaran kuisioner uji coba untuk mengetahui validitas dan

reabilitas. Setelah dilaukan uji validitas dan reabilitas maka didapatkan data

yang valid yang siap untuk disebar ke responden. Dilakukan penyebaran

kuisioner valid untuk menguji korelasi, regresi, dan gambaran analisis.

Sebelumnya dilakukan uji prasyarat ananlisis penelitian diantaranya uji

normalitas, homogenitas, multikoloniaritas dan linearitas penelitian. Dengan

hasil yang diperoleh maka didapatkan kesimpulan dan mengajukan saran atas

penelitian ini.

Berikut ini merupakan gambaran dari alur penelitian secara keseluruhan

yang akan dijelaskan pada gambar dibawah ini:


29

Gambar 2. Alur Penelitian


30

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,

serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga

pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

1. Defenisi Operasional Penelitian

a. Information quality

Information quality berasal dari penelitian mengenai sistem

informasi. Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan pada bagian ini

dibangun berdasarkan literatur yang terfokus kepada kualitas informasi,

data dan sistem.

b. Service Interaction Quality

Service Interaction Quality berasal dari penelitian tentang

kualitas layanan marketing, e-commerce, dan sistem informasi.

c. Usability Quality

Usability Quality berasal dari penelitian dalam bidang Human

Computer Interaction (HCI) atau interaksi manusia dan komputer dan

web usability. Dalam penelitian ini user interface quality (kualitas

antarmuka pengguna).

2. Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian dari suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 118). Dalam

penelitian ini variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel independen

(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Menurut


31

sugiyono (2015: 61) menyatakan bahwa “variabel independen adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini variabel

independennya terdiri dari variabel Kemudahan Penggunaan /Usability

(X1), Kualitas Informasi / Information Quality (X2), dan Kualitas Interaksi

/Interaction Quality (X3).

Sedangkan menurut Sugiyono (2015: 61) “variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel independen”. Penelitian ini memiliki variabel terikat

(dependen) yaitu kepuasan pengguna website Badan Pusat Statistik Kota

Padang yang disimbolkan dengan Y.

Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing variabel dalam

penelitian ini :

a. Variabel Bebas (Independen Variabel)

1) Kemudahan Penggunaan /Usability (X1)

Variabel ini menjelaskan atau mengukur seberapa mudah

penggunaan suatu antar muka (interface). Kata “Usability” juga

merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan

pemakaian selama proses desain. Dimensi ini juga menjelaskan

tentang mutu yang berhubungan dengan rancangan website,

contohnya tampilan website, penggunaan, navigasi dan gambaran

yang disampaikan kepada pengguna .


32

2) Kualitas Informasi / Information Quality (X2)

Variabel ini menjelaskan tentang kualitas informasi

tergantung dari tiga hal yaitu : informasi harus akurat, tepat waktu,

dan relevan. Dimensi in juga menjelaskan tentang mutu dari isi yang

terdapat pada website, pantas atau tidaknya informasi untuk tujuan

pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.

3) Kualitas Interaksi /Interaction Quality (X3).

Variabel ini menjelakan tentang kualitas interaksi atau

sejauh mana system dapat berinteraksi kepada pengguna, baik

organisasi atau pengguna lainnya, agar hubungan terhadap system

dapat berjalan dengan terus menerus. Dimensi ini juga merupakan

peninjau mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna

ketika mereka menyelidiki tentang wbsite secara detail, yang

terwujud dengan kepercayaan dan empati, seperti isu dari kemanan

transaksi dan informasi, penghantar produk, personalisasi dan

komunikasi dengan pemilik website.

b. Variabel Terikat (Dependen Variabel )

Kepuasan (Satisfaction) (Y)

Variabel kepuasan (satisfaction) menjelaskan tentang persepsi

dari responden tentang kualitas layanan yang diterima serta kualitas

website Badan Pusat Statistik Kota Padang itu sendiri. Variabel ini

menunjukkan tentang kualitas layanan yang dterima oleh pengguna

website serta menunjukkan keberhasilan dari pengembangan website


33

Badan Pusat Statistik Kota Padang. Kepuasan pengguna ini

menunjukkan tentang valid dan reliabel instrumen webqual diterapkan

pada website Badan Pusat Statistik Kota Padang.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini dibedakan atas dua yaitu data primer

dan data sekunder. Menurut Burhan Bungin (2011: 132) “ Data primer

adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama kali dilokasi

penelitian atau objek penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi

sumber data primer adalamh responden dalam pengamatan langsung

dilapangan yaitu pengguna (mahasiswa) sebagai sampel yang

menggunakan website Badan Pusat Statistik Kota Padang. Data primer

berupa hasil pengisian kuisioner yang dibagikan kepada seluruh sampel

penelitian.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data kedua

dari data yang kita butuhkan (Burhan Bungin, 2011: 132). Data sekunder

dari penilitian ini berupa jumlah pengguna yang menggunakan website

Badan Pusat Statistik Kota Padang.

C. Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015: 135) “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan kharakteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 130)


34

mengatakan bahwa “ populasi merupakan keseluruhan dari subjek

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

Universitas Negeri Padang.

Tabel 7. Jumlah Mahasiswa Universitas Negeri Padang Tahun 2017


No Fakultas Jumlah Mahasiswa
1 FIP 7050
2 FBS 4766
3 FMIPA 4712
4 FIS 4224
5 FT 6446
6 FIK 4551
7 FE 3900
8 PPS 525
9 Total 36174
Sumber : PUSKOM UNP

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015: 136) sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut

(Suharsimi Arikunto (2010: 131) manyatakan bahwa “sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Padang yang

pernah menggunakan website Badan Pusat Statistik Kota Padang.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil

sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan

dengan teknik pengambilan sampel Riduwan (2012: 135) menyatakan

bahwa “mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan

tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya oleh desain penelitiannya

(asumsi-asumsi statistik) serta mutu pelaksanaanya. Berkaitan dengan

teknik pengambilan sampel Suahrsimi Arikunto (2010: 134)


35

mengemukakan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek

penelitiannya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya

besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Memperhatikan pernyataan diatas karena jumlah populasi lebih

dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan teknik Proporsional Stratified Random Sampling

yakni pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara

acak dan berkelompok secara proporsional dalam populasi tersebut.

Untuk mendapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini maka

digunakan rumus Taro Yamane berikut ini :

𝑁
𝑛=
𝑁. 𝑑2 + 1

Keterangan :

n : jumlah sampel seluruhnya


N : jumlah populasi
d : tingkat presisi (10%)

jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


𝑁 36174
n = 𝑁.𝑑2 +1 = 36174 (0.01)+1 = 99.72 = 100

kemudian jumlah sampel pada masing-masing pengguna

ditentukan dengan rumus alokasi proporsional (Riduwan, 2012: 25)

sebagai barikut:

𝑁𝑖
ni = ×𝑛
𝑁

Keterangan :
36

ni = jumlah sampel menurut stratum


n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya

jumlah sampel dari masing-masing pengguna adalah sebagai

berikut:

7050
𝐹𝐼𝑃 = × 100 = 19
36174
4766
𝐹𝐵𝑆 = × 100 = 13
36174
4712
𝐹𝑀𝐼𝑃𝐴 = × 100 = 13
36174
4224
𝐹𝐼𝑆 = × 100 = 12
36174
6446
𝐹𝑇 = × 100 = 18
36174

4551
𝐹𝐼𝐾 = × 100 = 13
36174
3900
𝐹𝐸 = × 100 = 11
36174
525
𝑃𝑃𝑆 = × 100 = 1
36174

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Pengembangan Instrumen

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2015: 148)merupakan

sebuah alat yang digunakan mengukur fenomena alam sosial yang diamati.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau


37

kuisioner berupa pertanyaan terbuka terhadap responden penelitian.

Menurut Sugiyono (2015: 148) Angket adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis untuk

dijawabnya.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk menunjang data

tingkat kepuasan penggunaan website Badan Pusat Statistik Kota Padang

berupa kuesioner atau angket berupa pertanyaan terbuka kepada responden

penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto ( 2010: 151) angket adalah “

sejumlah pertanyaa tertulis yang digunakan untuk memperolah informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui.

Cara mengukur yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah skala

likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2015:134). Degan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan melalui indikator variabel. Kemudian variabel tersebut

dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen-instrumen yang dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan.Dalam pengukuran menggunakan skala

likert berisi lima tingkat prefensi jawaban dalam penelitian ini dengan

pilihan sebagai berikut:

a. Sangat setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Ragu-ragu / Netral (N)


38

d. Tidak setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

Kuisioner yang dipakai sebagai instrument penelitian dibagikan

kepada pengunjung dengan menggunakan skala likert lima point

pengukuran .

Tabel 8. Skala pengukuran menggunakan skala likert


Sifat pertanyaan
Pertanyaan
Positif Negatif
Sangat setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu / Netral 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber : Riduwan (2012: 21)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 9. Instrumen Penelitian


No Variabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian Item
Kemudahan 1. Pengguna merasa mudah dan
pengguna (X1) jelas untuk mengakses
website
1 2
2. Website BPS memiliki
tampilan yang menarik

Kualitas 1. Website BPS menyediakan


Informasi (X2) informasi yang relevan
2. Website BPS menyediakan
informasi yang akurat
2 3. Website BPS menyedikan 4
informasi yang dapat
dipercaya
4. Website BPS memberikan
informasi tepat waktu
Kualitas 1. Pengguna merasa nyaman
3 Interaksi (X3) dengan informasi yang ada 3
pada website
39

2. Website memberikan
informasi secara luas dan
terbuka
3. Pengguna mengakui bahwa
semua proses dalam website
berjalan dengan baik
Kepuasan 1. Pengguna akan sering
Pengguna (Y) mngunjungi website di waktu
yang akan datang
4 2
2. Pengguna akan langsung
menggunakan website jika
membutuhkan data

Tabel diatas menggambarkan instrumen dalam penelitian yang

akan dilaksanakan yang merupakan bagian dari webqual dan output dari

informasi yang dihasilkan oleh website Badan Pusat Statistik Kota Padang.

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen digunakan untuk mendapatkan data penelitian

dengan tingkat ketercakupan data sesuai dengan fokus peneltian. Instrumen

penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan

adanya uji coba ini maka akan diperoleh instrumen yang sesugguhnya

sehingga layak dijadikan alat ukur dalam pengumpulan data.

3. Analisa Hasil Uji Coba Instrumen

a. Validitas Instrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur yang seharusnya diukur dan menampilkan apa yang harus

ditampilkan (Sugiyono, 2015: 177). Suharsimi Arikunto (2010: 168)

validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesutu instrumen.


40

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara

skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Setelah data didapat

dan ditabulasi, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan

analisis faktor yaitu mengkorelasikan antara skor item instrumen

dengan rumus Pearson Product Moment (Riduwan, 2015: 227):

𝑛(Ʃ𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋).(Ʃ𝑌)
r hitung =
√{𝑛.Ʃ𝑋 2 −(Ʃ𝑋)2 }.{𝑛.Ʃ𝑌 2 −(Ʃ𝑌)2 }

Keterangan :

r hitung : koefisien korelasi


n : jumlah responden
ƩX : jumlah skor setiap item
ƩY : jumlah skor total (seluruh item)
ƩXY : jumlah skor hasil kali skor x dengan skor y

Pengujian validitas instrumen penelitian ini dilakukan setelah

pengumpulan data kuisioner yang pertama dilakukan. Dengan

melakukan pengujian validitas ini maka akan diperoleh instrumen yang

valid untuk penelitian.

b. Realibilitas Instrumen

Instrumen yang reabilitas adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan

data yang sama (Sugiyono, 2015: 173). Uji realibilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran

tersebut diulang. Apabila nyatanya memang benar sesuai dengan

kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Realibilitas


41

menunjuk kepada tingkat keterandalan sesuatu. Pengujian realibilitas

instrumen dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reabilitas

Aplha.

Menurut Riduwan (2012: 115) menyatakan bahwa metode aplha

merupakan metode yang digunakan untuk mencari reliabelitas internal

yaitu dengan menganalisis reliabelitas alat ukur dari satu kali

pengukuran. Rumus metode Alpha adalah sebagai berikut:

𝑘 Ʃ𝑆𝑖
r11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝑆𝑡

(Ʃ𝑋)2 )
Ʃ𝑋 2 −( )
𝑁
Dimana Si = 𝑁

(Ʃ𝑡)2 )
Ʃ𝑋𝑡 2 −( )
𝑁
Dimana St = 𝑁

Keterangan :

r11 : nilai reliabilitas


k : jumlah item
ƩSt : jumlah varian butir
St : jumlah varian total

Jika telah diketahui instrumen tersebut reliabel maka dapat

dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut:

Tabel 10. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi Nilai r


No Interval Koefisien Klasifikasi
1 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,600 – 0,799 Tinggi
3 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi
4 0,200 – 0,399 Rendah
5 0,000 – 0,199 Sangat endah
Sumber : Riduwan (2012: 41)
42

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu

permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Analisis kuantitatif

dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian dalam bentuk

angka dengan skala likert lima point. Setelah data dikumpulkan dari

kusioner yang menggunakan skala likert, data kemudian diuji validitas serta

realibilitasnya. Kemudian dilakukan analisis deskriptif, uji normalitas, uji

homogenitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, regresi bergandan dan uji

hipotesis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan program

SPSS. Alasan menggunakan alat analisis SPSS adalah karena kemudahan

penggunaannya dan jumlah variabel dalam penelitian ini yang banyak.

Selainn itu penggunaan alat regresi linear bergandan SPSS adalah karena

penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini merupakan metode yang digunakan untuk

menganalisis data kuantitatif sehingga diperoleh gambaran tentang

pelayanan Website Badan Pusat Statistik Kota Padang. Tujuan analisis

secara deskriptif ini adalah untuk memberikan gambaran tentang data

yang dilihat dari hasil tanggapan responden atas penggunaan website


43

Badan Pusat Statistik Kota Padang atas pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan didalam kuisioner.

Kuisioner menggunakan skala likert untuk menentukan nilai

rata-rata dari masing-masing tanggapan responden terhadap indikator

pertanyaan dari setiap variabel dilakukan dengan cara menjumlahkan

nilai jawaban tersebut kemudian dibagi dengan masing-masing jumlah

indikator dalam masing-masing variabel. Dan untuk memperoleh

pernilaian maka dibuat kategori penilaian.

Selain itu untuk memperoleh penilaian maka dibuatlah kategori

penilaian dimana menurut Husnaini Usman (2006: 71) penentuan

intervalnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
P=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Keterangan :

Rentang : Nilai Max-Min

Jumlah Kelas : 1 + 3,3 log n (Rumus Sturges)

Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden pada masing-

masing variabel digunakan rumus berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎


𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 𝑋 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Sedangkan untuk pengkategorian nilai pencapaian responden

digunakan klasifikasi sebagai berikut:


44

Tabel 11. Pengkategorian Nilai Tingkat Pencapaian Responden


No Tingkat Pencapaian Keterangan
1 90% - 100% Sangat kuat
2 80% - 89% Kuat
3 70% - 79% Cukup
4 60% - 69% Lemah
5 0% - 59% Sangat Lemah

2. Persyaratan Uji Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data (Sambas Ali Muhidin, 2011: 73). Uji

normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel-variabel dalam penelitian ini ( variabel terikat dan

variabel bebas) terdistribusi dengan normal atau tidak. Model

regresi yang baik jika distribusi residualnya normal.

Dalam penelitian ini pengujian normalitas dengan

menggunakan SPSS. Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka data

berdistribusi dengan normal, sedangkan jika nilai signifikansi (sig)

< 0,05 maka data tidak berdistribusi secara normal.

b. Pengujian Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan

sebagai prasyarat dalam analisis varian. Asumsi yang mendasari

dalam analisis varian adalah bahwa varian dari populasi adalah

sama.
45

Uji homogenitas yakni untuk mengetahui seragam atau

tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari polulasi yang

sama. Kriteria pengujian homogenitas yaitu jika hasil skor

signifikan > 0,05 maka data dikatakan homogen dan jika hasik skor

< 0,05 maka data dikatakan tidak homogen.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan uji persyaratan yang

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan

asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar

variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas

dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi

maka terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi.

Pengujian yang digunakan adalah dengan melihat variance

inflation factor (VIF). Menurut duwi pada umumnya jika VIF lebih

<10 dan nilai totelance >0,1 maka antar variabel bebas tidak

mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas

lainnya. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah antara variabel bebas dengan variabel terikat

terjadi hubungan yang linear atau tidak. Untuk uji itu digunakan uni

Anova (Analisis of Varians) pada SPSS. Hasil skor signifikansi


46

<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel mempunyai

hubungan yang linear. Uji ini dilakukan dengan menggunakan

SPSS.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Menurut Riduwan (2012: 108) menyatakan

bahwa analisis regresi ganda memiliki kegunaan dalam meramalkan

nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih.

Analisis regresi linear berganda ialah suatu alat analisis

peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap

variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi

atau hubungan kausal dua variabel bebas atau lebih (X1),(X2).....(Xn)

dengan satu variabel terikat.

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dirumuskan

dengan menggunakan persamaan (Riduwan, 2012: 253):

Y= ᵝ0 + ᵝ1X1 + ᵝ2X2 + ᵝ3X3

Keterangan :

Y : kepuasan pengguna website BPS Kota Padang

ᵝ0 : konstanta

ᵝ0 - ᵝ3 : koefisien regresi

X1 : Usability / kemudahan pengguna

X2 : Information Quality / kualitas informasi

X3 : Interaction Quality / Kualitas interaksi


47

4. Pengujian Hipotesis

Tujuan dari Pengujian Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu

dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti berupa data dalam

menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari

pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Sesuai dengan hipotesis yang

telah diuraikan maka dengan menentukan tingkat signifikansi yait

a=5% atau 10% (tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi).

5. Koefisien Determinan / Kontribusi

Untuk mengetahui besar kontribusi yang diberikan oleh variabel

bebas terhadap variabel terikat ditentukan dengan menggunakan rumus

koefisien determinan (Riduwan, 2012: 228) sebagai berikut:

KP = r2 x 100%

Keterangan:

KP : nilai koefisien determinan

R : nilai koefisien korelasi

Anda mungkin juga menyukai