Bahantayang Diklatsar Nasionalisme Goliii 2018 180705144510 PDF
Bahantayang Diklatsar Nasionalisme Goliii 2018 180705144510 PDF
Disampaikan pada :
Diklatsar CPNS Golongan III
Pusdiklat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
TUJUAN PEMBELAJARAN
Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau 1.340 suku bangsa.
Mereka berbicara dalam lebih 1.158 bahasa daerah
POTENSI TAMBANG DI INDONESIA
HUTAN DI INDONESIA
POTENSI PERTANIAN DI INDONESIA
PALA
KAPUK
KINA
POTENSI PERIKANAN DI INDONESIA
POTENSI PARIWISATA
Keanekaragaman fauna
Keanekaragaman flora
POHON CENDANA
JELUTUNG
DAMAR
KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
KULINER KHAS INDONESIA
Sila 1 Sila 2 Sila 3 Sila 4 Sila 5
ASN yang memahami dan memiliki kesadaran mengimplemantasikan
nilai – nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya
Persatuan
dan kesatuan
Tenggang
Rasa
Bangga
Persamaan :
- Derajat
Rela berkorban - Hak
- Kewajiban
Lahir secara alamiah karena kesamaan budaya, sejarah,
komitmen dan cita - cita
Dinamisasi rasa kebangsaan berkembang menjadi
wawasan kebangsaan
WAWASAN KEBANGSAAN
Nilai-nilai
keagamaan yang
terbuka (inklusif)
Menjiwai
Sumber
kehidupan
motivasi bagi
berbangsa dan
masyarakat
bernegara
–Kekuasaan (jabatan) adalah amanat manusia dan amanat
–Kesadaran untuk membentuk persatuan, kemanusiaan,
permusyawaratan, dan keadilan sosial.
–Melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki
kepercayaan diri untuk mengembangkan kekayaan alam
yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai
Kemanusiaan bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam Menjalankan Tugasnya
Hoax
Nilai – nilai apa yang hilang ?
Fakta sosial
Pengrusakan Lingkungan/ Alam
Bencana Alam
DISKUSI KELOMPOK
• Bagaimana penerapan nilai – nilai
kemanusiaan di kehidupan masyarakat
• Bagaimana menggabungkan nilai – nilai
kemanusiaan dalam semangat melayani
• Bagaimana anda menilai masa depan
penerapan nilai – nilai kemanusiaan di
Indonesia
Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila
Bagi Aparatur Sipil Negara
(Sila 3, 4 dan Sila 5)
INDIKATOR HASIL BELAJAR
1. Peserta Diklat dapat memahami dan mengimplementasikan
Nilai-Nilai Sila Persatuan Indonesia bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam Menjalankan Tugasnya.
2. Peserta Diklat dapat memahami dan mengimplementasikan
Nilai-nilai Kerakyatan Dalam Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan
Tugasnya.
3. Peserta Diklat dapat memahami dan mengimplementasikan
Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Menjalankan Tugasnya.
Pemahaman dan Implementasi Sila Persatuan
Indonesia bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Menjalankan Tugasnya
1. Pendekatan Historis
2. Tumbuhnya Kesadaran Nasionalisme Purba
dan Nasionalisme Tua
3. Nasionalisme Indonesia: Perspektif Teoritis
4. Implementasi Nilai Persatuan Indonesia
Dalam Membangun Semangat Nasionalisme
TINJAUAN FASE SEJARAH INDONESIA
Masa
Sejarah
Masa
Prasejarah Nusantara
Nusantara
Masa
Purba
Manusia Purba Di Indonesia
Wilayah
Penduduk teritorial
yang tetap yang utuh
Pengakuan
dari negara
Pemerin- lain
tah
Ciri – ciri suatu bangsa adalah :
Sejarah
Karakter hidup
yang sama bersama
Adat,
budaya,
Cita – cita kebiasaan
bersama
Negara Bangsa (Nation State)
Nation-state adalah terbentuknya sebuah negara yang
didahului dengan adanya bangsa atau suatu negara yang
didiami oleh suatu bangsa. Contoh :
Indonesia. Sebelum proklamasi didahului dengan
pengakuan sebuah bangsa tahun 1908 pada peristiwa Budi
Utomo dan peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928.
Jerman, Inggirs, Perancis, dan umumnya negara – negara
Eropa
Bangsa-Negara (State Nation )
State-nation merupakan terbentuknya satu-kesatuan bangsa
setelah adanya pengakuan kedaulatan suatu wilayah sebagai
negara merdeka (berdaulat) dan merupakan Negara yang bisa
digabung atau di pecah. Contoh :
Amerika Serikat. Berbagai macam etnis yang ada di
wilayah Amerika Serikat akhirnya dapat mengakui sebagai
satu-kesatuan setelah adanya pernyataan terbentuknya
negara Amerika Serikat.
Chekoslovakia, Yugoslavia
Rusia (termasuk dahulu Uni Sovyet), RRC, Australia,
Kaanada
Nasionalisme Indonesia: Perspektif Teoritis
Indonesia menganut :
Political Nationalism yaitu Negara menjadi unsur
pemersatu
Cultural Nationalism, yaitu adanya semangat untuk
mempertahankan kemajemukan budaya, etnis, agama
Otonomi daerah berupa kemandirian dalam mengatur
daerah sendiri
Ada tiga aliran besar dalam memandang masalah kebangsaan
kebangsaan, yaitu aliran modernis, aliran primordialis dan
aliran perenialis.
Perspektif perennialis
Perspektif primordialis
Perspektif modernis
Tujuan Nasionalisme
• Menjunjung perdamaian
• Menjunjung keadilan antar
Keluar umat manusia
Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai
Kerakyatan Dalam Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam menjalankan Tugasnya
1. Perspektif historis
2. Perspektif teoritis
3. Membumikan keadilan sosial dalam kerangka
Pancasila
Perspektif Historis
Indikator keberhasilan :
Peserta dapat memahami dan mengimplementasikan
fungsi ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan
PBB (1975) : Pedoman itu dapat
sederhana atau kompleks,
Pedoman umum atau khusus, luas atau
untuk sempit, kabur atau jelas,
bertindak longgar atau terperinci, publik
atau privat, kualitatif atau
kuantitatif.
Indikator keberhasilan :
Peserta dapat memahami dan mengimplementasikan
fungsi ASN Sebagai Pelayan Publik
Stigma
Pelayanan Publik Data Keterjangkauan
Keakuratan Wilayah
Pungli data tertentu
Lama, berbelit2, Data Kelompok
tidak ramah, budaya
dilayani ganda Marjinal
KONDISI DI SEKTOR PUBLIK
12
Rigid, kaku
Status Quo
Korup, memeras
Keluhan masyarakat
Keluhan orang asing, investor asing
Keluhan presiden 133
POSISI INDONESIA: EFEKTIFITAS PEMERINTAHAN
The quality of public services,
The quality of the civil service
the degree of its independence from political pressures,
the quality of policy formulation and implementation,
the credibility of the government's commitment to such policies.
Percentile rank among all countries (ranges from 0 (lowest) to 100 (highest) rank)
ASN Profesional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
• profesional adalah sesuatu yang berhubungan dengan
profesi, yang memerlukan keahlian khusus untuk
melakukan suatu pekerjaan
• Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi dengan
keahlian tertentu.
• Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan nya secara
terus-menerus.
• Profesionalitas adalah sikap para anggota profesi yang
benar-benar menguasai dan sungguh-sungguh dengan
profesinya
Patologi Birokrasi
• Mengutamakan kepentingan sendiri
• Mempertahankan status quo
• Resisten terhadap perubahan
• Melakukan pemusatan kekuasaan
Islamy (2001) menyebutkan aspek penting untuk
mewujudkan birokrasi profesional :
• Adanya tuntutan dari masyarakat untuk menerapkan
prinsip good governance
• Adanya kritik dari masyarakat bahwa kualitas
pelayanan publik semakin menurun.
• Adanya tuntutan bahwa aparat pemerintah
seharusnya lebih memiliki sense of crisis
• Aparat pemerintah mengedepankan prinsip public
accountability dan responsibility.
• Pemerintah memperhatikan aspirasi masyarakat.
Terwujudnya batasan dan
hubungan yang jelas
Terwujudnya sistem
penyelenggaraan pelayanan
Tujuan Penye- publik yang layak
lenggaraan
Terpenuhinya penyelenggaraan
Pelayanan Publik pelayanan publik sesuai
peraturan perundang-undangan
Indikator keberhasilan :
Peserta dapat memahami dan mengimplementasikan
fungsi ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN Sebagai Pemersatu Bangsa
Sumpah dan janji ketika diangkat menjadi PNS adalah :
Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah
Menjunjung tinggi martabat PNS
Mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan
diri sendiri, seseorang dan golongan
Aspek Persatuan Indonesia :
• Aspek Satu Nusa: yaitu aspek wilayah dari pulau-pulau
yang tadinya bernama Hindia Belanda merupakan wilayah
Indonesia merdeka
• Aspek Satu Bangsa: yaitu nama baru dari suku-suku
bangsa yang berada diwilayah yang tadinya bernama
Hindia Belanda dari wilayah Sabang sampai Merauke
• Aspek Satu Bahasa: agar berbagai suku dan bahasa bisa
berkomunikasi dengan bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia.
Sumber Potensial merusak Persatuan dan Kesatuan :
• Masih adanya kelompok kelompok di masyarakat yang
tidak menyetujui ideologi Negara Pancasila, UUD 1945
dan NKRI
• Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat
Negara menjadi tanpa batas (borderless)
• Konflik karena pemekaran daerah sebagai bagian dari
otonomi daerah
• Konflik hasil pemilihan kepala daerah karena (i)
ketidaksiapan pendukung (ii) ketidak profesionalan
lembaga penyelenggaran pilkada (iii) ketidak tegasan
aparat dan lembaga penegak hukum dalam menyelesaikan
konflik dan menindak pelaku pelaku kerusuhan.
• Munculnya ketidak percayaan masyarakat pada insitusi
formal negara dan lembaga penegak hukum.
ASN Menjaga Kondisi Damai
Secara umum, konflik terbagi dua
1. Konflik yang berlangsung damai tanpa menyita cost
material dan spiritual. Konflik berlangsung di level
elit, saat negosiasi politik berlangsung.
2. Konflik yang berwujud vandalistik dan violence