Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN KLINIS

PENYAKIT HEART FAILURE (I50.9)


No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS H SAEPUL NUR CAHYADI
PARUNGPONTENG NIP.1974061944031003
Gagal jantung adalah kondisi saat pompa jantung melemah, sehingga tidak
mampu mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh.
Gagal jantung (akut dan kronik) merupakan masalah kesehatan yang
1. Pengertian
menyebabkan penurunan kualitas hidup, tingginya rehospitalisasi karena
kekambuhan yang tinggi dan peningkatan angka kematian.
Gagal jantung akut 3B, Gagal jantung kronik 3A
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan penyakit Heart
2. Tujuan
Failure
SK Kepala UPT Puskesmas Parungponteng NOMOR : …../KEP…../PKMPRP/……
3. Kebijakan
tentang Pelayanan klinis.
4. Referensi Manual Mutu UPT Puskesmas Parungponteng
1. Petugas menyiapkan alat

2. Petugas memanggil pasien masuk ke ruangan.


3. Petugas menyapa pasien.
4. Petugas melakukan anamnesis, yang meliputi :
Keluhan
 Sesak pada saat beraktifitas (dyspneud’effort)
 Gangguan napas pada perubahan posisi (ortopneu)
 Sesak napas malam hari (paroxysmal nocturnal dyspneu)
Keluhan tambahan: lemas, mual, muntah dan gangguan mental pada orangtua
5. Prosedur
Faktor Risiko
 Hipertensi
 Dislipidemia
 Obesitas
 Merokok
 Diabetes melitus
 Riwayat gangguan jantung sebelumnya
 Riwayat infark miokard
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, yang meliputi :
Pemeriksaan Fisik:
 Peningkatan tekanan vena jugular
 Frekuensi pernapasan meningkat
 Kardiomegali
 Gangguan bunyi jantung (gallop)
 Ronki pada pemeriksaan paru
 Hepatomegali
 Asites
 Edema perifer
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang, sebagai berikut :
Pemeriksaan Penunjang
 X Ray thoraks untuk menilai kardiomegali dan melihat gambaran
edema paru
 EKG (hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi, perubahan gelombang T,
dan gambaran abnormal lain).
 Darahperiferlengkap
7. Petugas menegakkan diagnosis dan prediksi komplikasi, sebagaiberikut:
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria Framingham yaitu minimal 1 kriteria
mayor dan 2 kriteria minor.
Kriteria Mayor:
1. Sesak napas tiba-tiba pada malam hari (paroxysmal nocturnal dyspneu)
2. Distensi vena-vena leher
3. Peningkatan tekanan vena jugularis
4. Ronki basah basal
5. Kardiomegali
6. Edema paruakut
7. Gallop (S3)
8. Refluks hepatojugular positif
Kriteria Minor:
1. Edema ekstremitas
2. Batuk malam
3. Dyspneud’effort (sesak ketika beraktifitas)
4. Hepatomegali
5. Efusi pleura
6. Penurunan kapasitas vital paru sepertiga dari normal
7. Takikardi>120 kali per menit
Diagnosis Banding
 Penyakit paru: obstruktif kronik (PPOK), asma, pneumonia, infeksi paru
berat (ARDS), emboli paru
 Penyakit Ginjal: Gagal ginjal kronik, sindrom nefrotik
 Sirosis hepatik
 Diabetes ketoasidosis
Komplikasi
Syok kardiogenik

8. Petugas membuat penatalaksanaan, sebagi berikut :


 Modifikasi gaya hidup
 Aktivitas fisik
 Penatalaksanaan farmakologi
Pada gagal jantung akut:
a. Terapi oksigen 2-4 liter per menit
b. Pemasangan iv line
c. Segera rujuk.

Pada gagal jantung kronik:


 Diuretik: diutamakan loop diuretic (furosemid) bila perlu dapat
dikombinasikan Thiazid, bila dalam 24 jam tidak ada respon rujuk ke
layanan sekunder.
 ACE Inhibitor (ACE-I) atauAngiotensine II receptor blocker (ARB) mulai
dari dosis terkecil dan titrasi dosis sampai tercapai dosis yang efektif
dalam beberapa minggu. Bila pengobatan sudah mencapai dosis
maksimal dan target tidak tercapai segera dirujuk.
 Digoksin diberikan bila ditemukan takikardi untuk menjaga denyut
nadi tidak terlalu cepat.

9. Petugas melakukan konseling dan edukasi,

10. Petugas melakukan rujukan bila :


 Pasien dengan gagal jantung harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder yang memiliki dokter spesialis jantung atau spesialis penyakit
dalam untuk perawatan maupun pemeriksaan lanjutan seperti
ekokardiografi.
 Pada kondisi akut, dimana kondisi klinis mengalami perburukan dalam
waktu cepat harus segera dirujuk layanan sekunder atau layanan tertier
terdekat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Petugas memanggil petugas Petugas
Petugas pasien ke ruangan menyapa melakukan
menyiapkan alat pasien anamnesis pasien

Petugas menegakkan Petugas melakukan Petugas


diagnose dan prediksi pemeriksaan melakukan
6. Diagram Alir komplikasi penunjang pemeriksaan fisik

Petugas Petugas melakukan


melakukan konselin dan Petugas melakukan
penatalaksanaa edukasi rujukan bila ada hal
tertentu
n

7. Hal – hal yang


perlu
diperhatikan
8. Dokumen Terkait Rekam medis, surat rujukan, form permintaan Lab
1. Pelayanan rekam medis
2. Pelayanan rawat jalan
9. Unit Terkait
3. Pelayanan farmasi
4. Pelayanan laboratorium
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
10. Rekaman
historis
PELAYANAN KLINIS
PENYAKIT HEART FAILURE (I50.9)
No Dokumen :
DAFTAR No Revisi :

TILIK Tanggal Terbit :


Halaman :
UPT PUSKESMAS H SAEPUL NUR CAHYADI
PARUNGPONTENG NIP.197408161994031003
No Langkah Prosedur Ya Tidak Tidak Berlaku
1 Petugas menyiapkan alat dan bahan?
2 Petugas memanggil pasien masuk ke ruangan ?
3 Petugas menyapa pasien?
4 Petugas melakukan anamnesa pasien ?
5 Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien?
6 Petugas melakukan pemeriksaan penunjang?
7 Petugas menegakkan diagnose dan prediksi
komplikasi?
8 Petugas melaksanakan penatalaksanaan?
9 Petugas melakukan konseling dan edukasi?
10 Petugas melakukan rujukan bila ada hal tertentu?

CR =......................

Parungponteng, .....................................
Pelaksana / Auditor,

.....................................
.....................................

Anda mungkin juga menyukai