Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA

 PERKEMBANGAN JUMLAH AKUNTAN PUBLIK & KANTOR


AKUNTAN PUBLIK (KAP)
Data untuk tahun 2018 yang dikompilasi Wikipedia (dalam miliaran dolar AS):
Pendapatan SDM Pendapatan/SDM Pusat Di
Deloitte 43,2 286.200 150.943 U.S.A
PwC 41,3 250.930 164.588 United Kingdom
EY 34,8 260.000 133.846 United Kingdom
KPMG 29,0 207.050 139.870 Nederland

 REGULASI PRAKTIK AUDIT DI INDONESIA


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar
“Akuntan” (“Accountant”)
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan
Publik
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan
Beregister Negara
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik
6. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 263/KMK.01/2014 tentang Penetapan
Ikatan Akuntan Insonesia Sebagai Asosiasi Profesi Akuntan
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011 tentang Penetapan Institut Akuntan
Publik Indonesia Sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik

 PROSES MENJADI AKUNTAN PUBLIK


Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Perizinan untuk Menjadi Akuntan Publik
Pasal 6
(1) Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1
seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah;
b. Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3;
c. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
e. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik;
f. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
g. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan
h. Tidak berada dalam pengampuan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.

Perizinan untuk Menjadi Akuntan Publik Asing


Pasal 7
(1) Akuntan Publik Asing dapat mengajukan permohonan izin Akuntan Publik kepada Menteri apabila
telah ada perjanjian saling pengakuan antara Pemerintah Indonesia dan pemerintah negara dari
Akuntan Publik Asing tersebut.
(2) Untuk mendapatkan izin Akuntan Publik, Akuntan Publik Asing harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
c. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin sebagai akuntan publik di
negara salnya;
d. tidak pernah dipidana;
e. tidak berada dalam pengampuan;
f. mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia;
g. mempunyai pengetahuan di bidang perpajakan dan hukum dagang Indonesia;
h. berpengalaman praktik dalam bidang penugasan asurans yang dinyatakan dalam suatu hasil
i. penilaian oleh asosiasi profesi akuntan publik;
j. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh dokter di Indonesia; dan
k. ketentuan lain sesuai dengan perjanjian saling pengakuan antara Pemerintah Indonesia dan
pemerintah negara dari Akuntan Publik Asing.
(3) Akuntan Publik Asing yang telah memiliki izin Akuntan Publik tunduk pada Undang-Undang ini.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara permohonan izin Akuntan Publik Asing
menjadi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri.

 PENGEMBANGAN PROFESI AKUNTAN INDONESIA -


SARJANA JALUR PROFESI

 JASA - JASA AKUNTAN PUBLIK & TREN JASA KAP


Empat kategori jasa yang diberikan oleh KAP adalah A&A (jasa Accounting & Audit), Tax (jasa
perpajakan), MAS (jasa konsultasi atau Management Advisory Services), dan Others (lain-lain).
Berdasarkan jawaban 77 KAP responden dalam survei yang dilakukan Accounting Today, berikut
merupakan sepuluh market niche terbesar:
1. International tax
2. Business valuation
3. State and local taxes
4. Attest services
5. Litigation support
6. Estate/trust/giving tax planning
7. Industry specializations
8. Mergers and acquisitions
9. Forensics/fraud
10. Nonprofit organizations

 ISSUE DALAM PEMBERIAN JASA AKUNTAN PUBLIK


Issue dalam pemberian jasa Akuntan Publik adalah jika jasa-jasa non-audit (tertentu) diberikan kepada
klien audit. Hal ini dapat menimbulkan keraguan mengenai sikap independensi auditor, setidaknya-
tidaknya dalam pandangan pihak ketiga.
Oleh karena itu, LSEG (London Stock Exchange Group) dalam pernyataan kebijakannya menegaskan
bahwa untuk memastikan jasa-jasa non-audit tidak mengganggu atau menghilangkan independensi dan
objektivitas auditor eksternal, maka LSEG mengelompokkan jasa-jasa ini sebagai berikut:
1. Yang sepenuhnya sejalan dengan jasa-jasa audit independen.
2. Yang berpotensi tidak sejalan dengan jasa-jasa audit independen, dan memerlukan
pertimbangan kasus demi kasus.
3. Yang sepenuhnya tidak sejalan dengan jasa-jasa audit indpenden.

Sumber:
1. http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_publikasi/Blueprint%20Profesi%20Akuntan%20-
%20Agus%20Suparto.pdf
2. https://www.kemenkeu.go.id/page/perizinan-akuntan-publik/
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Empat_Besar_(firma_audit)
4. Audit Kontemporer, Theodorus M. Tuanakotta.

Anda mungkin juga menyukai